Anda di halaman 1dari 3

Halogen adalah unsur kimia yang berada pada golongan 17, yang terdiri atas unsur : Flourin (F),

Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I) dan Astatin (As). Halogen merupakan unsur yang sangat reaktif. kereaktifan halogen dari klorin sampai iodin menurun, sedangkan fluorin merupakan unsur yang paling reaktif. Kereaktifan halogen berhubungan dengan jari jari atom dan afinitas elektron. Afinitas elektron adalah energi yang menyertai penangkapan satu elektron oleh satu atom netral dalam keadaan gas sehingga terbentuk ion bermuatan negatif satu. Makin negatif afinitas elektron, makin besar kecenderungan menangkap elektron sehingga unsur makin reaktif. Dalam sistem periodik unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VIIA. Halogen berasal dari kata halit yang artinya garam, halogen sendiri dapat diartikan sebagai pembentuk garam. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap electron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya. Karena kereaktifannya sangat tinggi halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas di alam. Ketika SMA ada satu kalimat yang paling sayan ingat kalau mempelajari halogen, yaitu Film CharLes Bronson Idaman ATi kedengerannya ga nyambung sama kimia ya? Tapi jangan salah, itu adalah satu dari sekian banyak kalimat yang bisa digunakan untuk mengingat unsur-unsur apa saja yang masuk geng halogen. Unsur-unsur itu antara lain : F, Cl, Br, I, At 1. Sifat-sifat yang dipengaruhi jari-jari atom Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom tambah besar.

Dengan bertambahnya jari-jari atom berarti jarak orbital elektron terluar makin jauh letaknya dari inti atomnya. Elektron pada orbital terluar akan semakin mudah

melepaskan diri. Oleh karena itu, sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan penambahan jari-jari atomnya. Halogen dapat menarik elektron sesamanya atau menarik elektron satu golongan yang keelektronegatifannya lebih rendah (berada di bawahnya dalam sistem periodik). Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding dengan naiknya nomor atom. Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak elektron. 2. Tingkat oksidasi asam-oksi halogen Kecuali flour (F), halogen dapat membentuk asam-asam yang mengandung oksigen atau lumrahnya asam-oksi halogen. Dalam kasus ini halogen memiliki biloks-biloks positif dan biloks positif ini adalah hal yang tidak biasa untuk halogen yang sangat reaktif menangkap elektron. Setiap harga biloks ini memiliki nama khusus. a. Biloks (+1) namanya diawali dengan hipo, diikuti dengan nama halogen lalu diakhiri dengan it. Singkatnya nama asamnya menjadi : asam hipo(nama halogen)it. Contohnya asam hipoklorit b. Biloks (+3) hanya diakhiri dengan it, contohnya asam bromit c. Biloks (+5) diberi akhiran at, contohnya asam iodat d. Biloks (+7) diberi awalan per- atau super- dan diakhiri at, contohnya asam perklorat Sebenarnya kekuatan asam-basa halogen meliputi 2 tipe. Tipe yang pertama adalah asam halogenida. Asam ini hanya terdiri dari unsur Hidrogen dengan halogen, contohnya HF, HCL, HBr, dan selanjutnya pasti sudah tahu kan Untuk kekuatan keasamannya, nilainya sebanding dengan jari-jari Asam yang kedua adalah asam yang barusan kita bahas, yaitu asam oksihalogen. Asam ini terdiri atas unsur O,H, dan Halogen. Kekuatan asam oksihalogen sebanding dengan harga biloksnya. Bila harga biloksnya sama, maka kekuatan keasamannya berbanding terbalik dengan jari-jari. 3. Keistimewaan Flour Untuk halogen yang satu ini kita bisa menemukan penyimpangan, ups, maksudnya keistimewaan ketimbang halogen yang lainnya. Beberapa keistimewaan itu antara lain

a. HF (Hidrogen Flour) termasuk dalam asam lemah (tidak terionisasi sempurna) padahal hidrogen halida yang lain adalah asam kuat. b. Flour memiliki ukuran atom yang kecil sehingga sangat reaktif menangkap elektron atau merupakan oksidator yang kuat. Selain itu florur mempunyai energy hidrasi yang besar. Flour dalam hidrogen flourida mempunyai sifat suka menarik proton sehingga menimbulkan ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen ini hanya dimiliki Nitrogen, Oksigen, dan Flour saja. Jadi halogen lain tidak memiliki itu. Hal ini juga yang menyebabkan titik didih hidrogen flourida lebih tinggi ketimbang hidrogen halida yang lain.

Anda mungkin juga menyukai