Anda di halaman 1dari 22

cina

Republik Rakyat Cina mencirikan ekonominya sebagai Sosialisme dengan ciri Cina. Sejak akhir 1978, kepemimpinan Cina telah memperharui ekonomi dari ekonomi terencana Soviet ke ekonomi yang berorientasi-pasar tapi masih dalam kerangka kerja politik yang kaku dari Partai Komunis.. Pemerintah RRC tidak suka menekankan kesamarataan saat mulai membangun ekonominya, sebaliknya pemerintah menekankan peningkatan pendapatan pribadi dan konsumsi dan memperkenalkan sistem manajemen baru untuk meningkatkan produktivitas. Pemerintah juga memfokuskan diri dalam perdagangan asing sebagai kendaraan utama untuk pertumbuhan ekonomi, untuk itu mereka mendirikan lebih dari 2000 Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zones, SEZ) di mana hukum investasi direnggangkan untuk menarik modal asing. Hasilnya adalah PDB yang berlipat empat sejak 1978. Pada 1999 dengan jumlah populasi 1,25 milyar orang dan PDB hanya $3.800 per kapita, Cina menjadi ekonomi keenam terbesar di dunia dari segi nilai tukar dan ketiga terbesar di dunia setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam daya beli. Pendapatan tahunan rata-rata pekerja Cina adalah $1.300. Perkembangan ekonomi Cina diyakini sebagai salah satu yang tercepat di dunia, sekitar 7-8% per tahun menurut statistik pemerintah Cina. Ini menjadikan Cina sebagai fokus utama dunia pada masa kini dengan hampir semua negara, termasuk negara Barat yang mengkritik Cina, ingin sekali menjalin hubungan perdagangan dengannya. Cina sejak tanggal 1 Januari 2002 telah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia. Cina daratan terkenal sebagai tempat produksi biaya rendah untuk menjalankan aktivitas pengilangan, dan ketiadaan serikat sekerja amat menarik bagi pengurus-pengurus perusahaan asing, terutama karena banyaknya tenaga kerja murah. Pada akhir 2001, tarif listrik rata-rata di Provinsi Guangdong adalah 0,72 yuan (9 sen Amerika) per kilowatt jam, lebih tinggi dari level rata-rata di Cina daratan 0,368 yuan (4 sen AS). Cina resmi menghapuskan "direct budgetary outlays" untuk ekspor pada 1 Januari 1991. Namun, diyakini banyak produsen ekspor Cina menerima banyak subsidi lainnya. Bentuk subsidi ekspor lainnya termasuk energi, bahan material atau penyediaan tenaga kerja. Ekspor dari produk agkrikultur, seperti jagung dan katun, masih menikmati subsidi ekspor langsung. Namun, Cina telah mengurangi jumlah subsidi ekspor jagung pada 1999 dan 2000. Biaya bahan mentah yang rendah merupakan satu lagi aspek ekonomi Cina. Ini disebabkan persaingan di sekitarnya yang menyebabkan hasil berlebihan yang turut menurunkan biaya pembelian bahan mentah. Ada juga pengawasan harga dan jaminan sumber-sumber yang tinggal dari sistem ekonomi lama berdasarkan Soviet. Saat negara terus menswastakan perusahaanperusahaan miliknya dan pekerja berpindah ke sektor yang lebih menguntungkan, pengaruh yang bersifat deflasi ini akan terus menambahkan tekanan keatas harga dalam ekonomi. Insentif pajak "preferensial" adalah salah satu contoh lainnya dari subsidi ekspor. Cina mencoba mengharmoniskan sistem pajak dan bea cukai yang dijalankan di perusahaan domestik dan asing.

Sebagai hasil, pajak "preferensial" dan kebijakan bea cukai yang menguntungkan eksportir dalam zona ekonomi spesial dan kota pelabuhan telah ditargetkan untuk diperbaharui. Ekspor Cina ke Amerika Serikat sejumlah $125 milyar pada 2002; ekspor Amerika ke Cina sejumlah $19 milyar. Perbedaan ini desebabkan utamanya atas fakta bahwa orang Amerika mengkonsumsi lebih dari yang mereka produksi dan orang Cina yang dibayar rendah tidak mampu membeli produk mahal Amerika. Amerika sendiri membeli lebih dari yang dibuatnya dan sekalipun rakyat RRC ingin membeli barangan buatan Amerika, mereka tidak dapat berbuat demikian karena harga barang Amerika terlalu tinggi. Faktor lainnya adalah pertukaran valuta yang tidak menguntungkan antara Yuan Cina dan dolar AS yang di"kunci" karena RRC mengikatkannya kepada kadar tetap 8 renminbi pada 1 dolar. Pada 21 Juli 2005, Bank Rakyat Cina mengumumkan untuk membolehkan mata uang renminbi ditentukan oleh pasaran, dan membolehkan kenaikan 0,3% sehari. . Ekspor Cina ke Amerika Serikat meningkat 20% per tahun, lebih cepat dari ekspor AS ke Cina. Dengan penghapusan kuota tekstil, RRC sudah tentu akan menguasai sebagian besar pasaran baju dunia. [3], [4] Pada 2003, PDB Cina dari segi purchasing power parity mencapai $6,4 trilyun, menjadi terbesar kedua di dunia. Menggunakan penghitungan konvensional Cina diurutkan di posisi ke-7. Meski jumlah populasinya sangat besar, ini masih hanya memberikan PNB rata-rata per orang hanya sekitar $5.000, sekitar 1/7 Amerika Serikat. Laporan pertumbuhan ekonomi resmi untuk 2003 adalah 9,1%. Diperkirakan oleh CIA pada 2002 bahwa agrikultur menyumbangkan sebesar 14,5% dari PNB Cina, industri dan konstruksi sekitar 51,7% dan jasa sekitar 33,8%. Pendapatan rata-rata pedesaan sekitar sepertiga di daerah perkotaan, sebuah perbedaan yang telah melebar di dekade terakhir. Oleh karena ukurannya yang amat luas dan budaya yang amat panjang sejarahnya, RRC mempunyai tradisi sebagai sebuah negara penguasa ekonomi. Dalam kata Ming Zeng, profesor pengurus di Shanghai, Dalam sebagian statistik, pada pengujung abad ke 16 sekalipun, RRC mempunyai sepertiga PDB. Amerika Serikat yang gagah pada masa kini hanya mempunyai 20%. Jadi, jika Anda membuat perbandingan sejarah ini, tiga atau empat ratus tahun terdahulu, Cina tentulah kuasa terbesar dunia. Percobaan mewujudkan kembali keadaan yang membanggakan ini sudah tentu adalah salah suatu tujuan orang Cina. Maka tidak mengherankan fenomena kebanjiran orang bukan Cina dunia yang lain mau mempelajari Bahasa Cina ini dan kegeraman Amerika dan Barat terhadap Cina secara umum terjadi pada skenario politik dunia pada hari ini. Akan tetapi, jurang pengagihan kekayaan di antara pesisiran pantai dan kawasan pendalaman Cina masih amat besar. Untuk menandingi keadaan yang berpotensi mengundang bahaya ini, pemerintah melaksanakan strategi Pembangunan Cina Barat pada tahun 2000, Pembangunan Kembali Cina Timur Laut pada tahun 2003, dan Kebangkitan Kawasan Cina Tengah pada tahun 2004, semuanya bertujuan membantu kawasan pedalaman Cina turut membangun bersama.

Kependudukan
Penduduk Republik Cina (Taiwan) umumnya bertenis Cina terutama memiliki hubungan erat dengan wilayah Tiongkok di daerah Fujian dengan sub etnis Hokkien, sub etnis yang juga terdapat di negaranegara kawasan Asia Tenggara yang umumnya hidup dari sektor perdagangan, bahkan secara riil adalah penggerak roda ekonomi di kawasan itu. Selain itu juga imigran dari Tiongkok terutama sejak Perang Dunia II dan Perang saudara di Tiongkok daratan pada tahun 1940-an itu. Juga ada penduduk Taiwan asli (juga disebut suku asli/aborijin Taiwan yang berbahasa Austronesia), para imigran dari India, Filipina dan Indonesia baik yang tinggal menetap menjadi warganegara Taiwan atau yang menjadi pekerja migran.

Jumlah penduduk China yang kini sudah merupakan negara yang paling besar penduduknya, walaupun ada kebijakan "satu keluarga satu anak", akan mencapai 1,5 miliar pada 2033, dengan angka rata-rata kelahiran yang terus membengkak pada lima tahun mendatang, media massa setempat melaporkan Selasa. Populasi China yang kini mencapai 1,3 milyar akan menjadi 1,45 miliar hingga 1,46 milyar menjelang 2020 sebelum mencapai puncak 1,5 milyar pada 2033, demikian dilaporkan oleh the Beijing News, mengutip keterangan Zhai Zhenwu, kepala lembaga Penelitian Kependududkan dari Universitas Rakyat di Beijing. "Saat ini penduduk China bertambah 16 juta setiap tahunnya. Menjelang 2012 jumlah pertambahan penduduk akan mencapai puncaknya 19 juta," kata harian the Beijing News. seperti dilaporkan Reuters. "Peningkatan jumlah penduduk China mencapai kenaikan normal dan harus dijaga agar kenaikan itu tidak terlalu cepat", kata Zhai lagi. Dengan kenaikan populasi yang besar tersebut, maka akan terjadi kelangkaan lahan, air, sumber enerji, dan China telah memberlakukan kebijakan "satu keluarga satu satu anak" sejak tahun 1970-an. Namun di daerah pedesaan kebijakan ini bervariasi, dengan batasan satu keluarga satu anak atau satu keluarga dua anak. (*)

Indonesia
Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi Rupiah. Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.[34]

Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi, menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing.[34] Pada era tahun 1970-an harga minyak bumi yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.[34] Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,[34] selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997[35] Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu,[36] yang disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998. Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut.[37] Namun demikian, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam mempengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.[38][39] Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.[40]

Gedung pusat Bank Indonesia.

Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.[41] Sektor jasa adalah penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian menyumbang 14,0%.[42] Meskipun demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.[43]

Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia. Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.[44]

Penduduk
Migrasi penduduk besar-besaran ke wilayah Indonesia dari Hindia Belakang diyakini setidaktidaknya terjadi atas 2 gelombang migrasi. Migrasi besar-besaran pertama, beberapa abad sebelum Masehi, saat ini dikenal sebagai rumpun Proto-Melayu yang hidup di daerah pedalaman dan pegunungan diwilayah Nusantara; dan migrasi besar-besaran kedua menjelang abad Masehi, saat ini hidup didaerah pesisir dan dataran rendah dikenal sebagai rumpun Deutro-Melayu. Ras di Indonesia sebagian besar adalah ras Sinida dari rumpun bangsa Mongoloid mendiami Daratan Indonesia bagian Barat dan Daratan Indonesia Bagian Tengah; sebagian kecil, terutama di Daratan Indonesia Bagian Timur didiami oleh ras Melanesia dari rumpun bangsa Australoid. Imigran ke Indonesia terutama dari China tenggara, merupakan penduduk keturunan asing yang terbanyak, menyebar hampir di semua kota besar di Indonesia. Demikian pula pendatang dari Arab, Hadramaut -Yaman merupakan kelompok pendatang kedua terbanyak dan disusul oleh pendatang dari India dan sekelompok kecil dari Eropa. Suku bangsa pribumi yang terbanyak persentasenya di Indonesia adalah suku Jawa dan disusul oleh suku Sunda. Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :

Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa - sangat jarang di Kalimantan dan Irian. Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar. Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun. Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa. Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi

Singapura

Ekonomi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Singapura

Singapura memiliki sebuah pasar ekonomi yang maju dan terbuka, dengan PDB per kapita kelima tertinggi di dunia. Bidang ekspor, perindustrian dan jasa merupakan hal yang penting dalam ekonomi Singapura. Pemerintah Singapura berhasil menetapkan simpanan uang yang tinggi dengan memperkenalkan sistem penyimpanan uang yang wajib kepada para pekerja. Lihat: Dana Simpanan Pekerja (CPF). Singapura juga memperbaiki dan meningkatkan pendidikan dan teknologi. Era globalisasi yang terjadi pada saat ini menyebabkan Singapura lebih perhatian kepada usaha untuk menjadikan negara tersebut sebagai sebuah pusat keuangan dan teknologi dalam kawasan Asia.

Selain itu juga Singapura dicurigai banyak mendapat untung dari para konglomerat hitam dari Indonesia yang lari ke sini seperti Sjamsul Nursalim, Bambang Sutrisno, Andrian Kiki Wiryawan, Agus Anwar, dll. Mereka bebas bersembunyi di Singapura sebab tiadanya perjanjian ekstradisi antar kedua Negara

JERMAN
Penduduk
Dengan total penduduk sekitar 81,7 juta orang (2009), Jerman adalah negara ke-15 terbanyak penduduknya di dunia. Sejak 2003 total penduduk Jerman berkurang secara lambat meskipun negara ini masih menerima imigran.[13] Keengganan keluarga Jerman untuk memiliki anak dan menurunnya angka kematian menjadi sebab yang sering ditunjuk untuk keadaan ini.
[sunting] Demografi Artikel utama untuk bagian ini adalah: Demografi Jerman

Hamburg adalah kota kedua terbesar di Jerman. Foto ini memperlihatkan pusat kota Hamburg sebelum Perang Dunia I.

Jerman memiliki banyak kota besar, beberapa di antaranya telah berusia lebih dari dua ribu tahun. Namun demikian hanya tiga kota yang memiliki penduduk lebih dari satu juta orang: Berlin dengan 3,4 juta orang, Hamburg (1,8 juta), dan Mnchen (1,4 juta). Konsentrasi penduduk tertinggi terletak di wilayah cekungan Ruhr (Ruhrgebiet atau Ruhrbecken, diambil dari nama sungai yang mengalir di sana) di negara bagian Nordrhein Westfalen, yang dihuni sekitar 20 juta orang dan menjadi salah satu kawasan megapolitan terbanyak penduduknya di dunia. Kawasan ini menghimpun kota-kota seperti Bochum, Dortmund, Duisburg, Essen, dan Gelsenkirchen, sehingga praktis orang tidak melihat batas di antara kota-kota tersebut. Kota besar dan penting lainnya adalah Bremen, Duesseldorf, Frankfurt am Main, Hannover, Karlsruhe, Koeln, Nuernberg, dan Stuttgart.

PRANCIS

Ekonomi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Perancis Lihat pula: Daftar perusahaan Perancis dan Sejarah ekonomi Perancis

Airbus A380 pertama dalam acara A380 Reveal di Toulouse tanggal 18 Januari 2005. Airbus adalah simbol globalisasi ekonomi Perancis dan Eropa Ekonomi Perancis menggabungkan perusahaan pribadi ekstensif (hampir 2.5 perusahaan terdaftar) dengan intervensi pemerintah (lihat dirigisme) substansial (meskipun menurun). Pemerintah mempertahankan pengaruh terhadap bagian penting dalam sektor infrastruktur, dengan kepemilikan mayoritas atas firma rel kereta api, listrik, pesawat terbang, dan telekomunikasi. Telah mengendurkan kontrolnya secara bertahap sejak awal 1990-an. Pemerintah perlahan-lahan menjual saham di France Tlcom, Air France, juga industri asuransi, perbankan, dan pertahanan. Sebuah anggota grup negara industri maju G8, Perancis menempati peringkat ekonomi terbesar kelima atau keenam menurut PDB nominal yang bergantung pada sumbernya.[16] Perancis bergabung dengan 11 anggotaUE lainnya untuk meluncurkan euro pada tanggal 1 Januari 1999, dengan koin dan uang kertas euro yang menggantikan franc Perancis () pada awal 2002. Menurut OECD, tahun 2004 Perancis adalah pengekspor barang manufaktur terbesar kelima di dunia dan pengimpor terbesar keempat di dunia. Tahun 2003, Perancis adalah penerima investasi langsung asing terbesar ke-2 diantara negara OECD dengan nilai $47 milyar, setelah Luksemburg (dimana investasi langsung asing adalah transfer uang ke bank yang terletak di negara itu) tapi di atas Amerika Serikat ($39.9 milyar), Britania Raya ($14.6 milyar), Jerman ($12.9 milyar), atau Jepang ($6.3 milyar). Di tahun yang sama, perusahaan Perancis menginvestasikan $57.3 milyar di luar Perancis, menempatkan Perancis sebagai investor langsung luar terpenting kedua di OECD, setelah Amerika Serikat ($173.8 milyar), dan di atas Britania Raya ($55.3 milyar), Jepang ($28.8 milyar) dan Jerman ($2.6 milyar). Dalam edisi 2005 OECD in Figures, OECD juga mencatat bahwa Perancis memimpin negara G7 menurut produktivitas (diukur sebagaimana PDB per jam bekerja).[17] Tahun 2004, PDB per jam yang bekerja di Perancis adalah $47.7, di atas Amerika Serikat ($46.3), Jerman ($42.1), Britania Raya ($39.6), atau Jepang ($32.5).[18]

La Dfense, Paris adalah jantung ekonomi Perancis. Selain jumlah yang menunjukkan produktivitas per jam yang bekerja lebih tinggi daripada di AS, PDB per kapita Perancis lebih rendah dari PDB per kapita AS, menjadi dapat dibandingkan dengan PDB per kapita negara Eropa lainnya, yang rata-rata 30% di bawah AS. Alasannya adalah bahwa banyak persentase kecil penduduk Perancis yang bekerja bila dibangingkan dengan AS, yang PDB per kapitanya lebih rendah dari Perancis, karena produktivitasnya yang tinggi. Faktanya, Perancis memiliki salah satu persentase terendah penduduk berusia 15-64 tahun yang bekerja diantara negara OECD. Tahun 2004 68.8% penduduk Perancis berusia 15-64 tahun bekerja, bila dibandingkan dengan 80.0% di Jepang, 78.9% di Britania, 77.2% di AS, dan 71.0% di Jerman.[19] Fenomena ini disebabkan oleh hampir tiga puluh tahun pengangguran massal di Perancis, yang membawa kepada tiga masalah yang mengurangi ukuran penduduk yang bekerja: sekitar 9% penduduk aktif tidak memiliki pekerjaan; siswa menunda selama mungkin masuknya mereka ke dalam pasaran buruh; dan terakhir, pemerintah Perancis memberi berbagai insentif kepada pekerja untuk pensiun pada awal usia 50 tahunan, meskipun semakin dikurangi. Sementara banyak ahli ekonomi mengungkapkan kekecewaannya sepanjang tahun, masalah utama dengan ekonomi Perancis bukanlah produktivitas. Menurut pendapat mereka, yang utama adalah reformasi struktural, untuk meningkatkan ukuran penduduk yang bekerja dari seluruh penduduk. Ahli ekonomi Liberal dan Keynesian memiliki jawaban berbeda mengenai masalah itu. Jam kerja yang rendah dan keseganan pembentukan kembali pasar buruh dianggap sebagai titik lemah ekonomi Perancis dalam pandangan sayap kanan dan jarangnya kebijakan pemerintah yang menetapkan keadilan sosial menurut sayap kiri. Usaha pemerintah terbaru adalah menyesuaikan pasar buruh muda, mengurangi pengangguran, telah ditentang secara penuh. Dengan 81.9 juta turis asing tahun 2007,[2] Perancis menempati peringkat pertama sebagai tujuan turis terbaik di dunia, di atas Spanyol (58.5 juta tahun 2006) dan Amerika Serikat (51.1 juta tahun 2006). Jumlah 81.9 juta ini tidak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis, seperti orang Eropa Utara yang melintasi Perancis dalam perjalanan ke Spanyol atau Italia selama Musim Panas. Perancis memiliki kota berbudaya tinggi (Paris menjadi yang utama), pantai dan resor tepi laut, resor ski, dan wilayah pedesaan yang dinikmati untuk keindahan dan kenyamanannya (pariwisata hijau). Disamping pariwisata biasa Perancis menarik berbagai peziarah religius ke Lourdes, sebuah kota di dpartement Hautes-Pyrnes, yang dikunjungi beberapa juta turis per tahun. Situs pariwisata terkenal meliputi: (menurut peringkat pengunjung[20] per tahun pada tahun 2003): Menara Eiffel (6.2 juta), Museum Louvre (5.7 juta), Istana Versailles (2.8 juta), Muse d'Orsay (2.1 juta), Arc de Triomphe (1.2 juta), Centre

Pompidou (1.2 juta), Mont-Saint-Michel (1 juta), Chteau de Chambord (711.000),SainteChapelle (683.000), Chteau du Haut-Knigsbourg (549.000), Puy de Dme (500.000), Muse Picasso (441,000), Carcassonne (362.000). Perancis memiliki industri angkasa penting yang dipimpin oleh konsorsium Eropa Airbus, dan bersama Swedia menjadi satu-satunya kekuatan Eropa (tak termasuk Rusia) yang memiliki pelabuhan antariksa nasional pribadi (Centre Spatial Guyanais). Perancis juga negara Barat yang paling independen energinya karena investasi besar dalam tenaga nuklir (tenaga nuklir di Perancis), yang juga membuat Perancis produsen paling sedikit karbon dioksida diantara tujuh negara industri di dunia. Sebagai hasil investasi besar dalam teknologi nuklir, banyak listrik yang diproduksi di negara itu dibangkitkan oleh pembangkit tenaga nuklir (78.1% pada 2006,[21] meningkat dari 8% tahun 1973, 24% tahun 1980, dan 75% tahun 1990). Tanah subur yang banyak, pembuatan teknologi modern, dan subsidi UE telah bergabung untuk menjadikan Perancis produsen dan pengekspor hasil pertanian terdepan di Eropa. Gandum, unggas, susu, daging, dan babi, juga industri pangan dan anggur yang diakui adalah ekspor pertanian utama Perancis. Subsidi agrikultur UE ke Perancis hampir mencapai $14 milyar. Sejak akhir Perang Dunia Kedua pemerintah melakukan usaha untuk berintegrasi dengan Jerman, secara ekonomi dan politik. Hari ini kedua negara membentuk apa yang disebut sebagai negara "inti" untuk integrasi lebih besar ke Uni Eropa.

ITALI
Kependudukan Pada akhir 2008, populasi Italia melebihi 60 juta. [67] Italia memiliki populasi keempat terbesar di Uni Eropa dan di seluruh dunia 23populasi terbesar. kepadatan penduduk Italia, di 199,2 orang per kilometer persegi, merupakan yang kelima tertinggi di Uni Eropa. Kepadatan tertinggi adalah di Utara Italia, sebagai bahwa sepertiga dari negara itu berisi hampir setengah dari total populasi. Setelah Perang Dunia II, Italia menikmati boom ekonomi yang berkepanjangan yang menyebabkan eksodus kota yang besar ke kota-kota, dan pada saat yang sama mengubah bangsa dari suatu negara emigrasi besar-besaran ke negara penerima imigran-bersih. kesuburan yang tinggi bertahan

sampai tahun 1970, ketika jatuh di bawah tingkat penggantian, sehingga pada 2008, satu dari lima orang Italia sudah berakhir 65 tahun. [68] Meskipun demikian, terima kasih terutama kepada imigrasi besarbesaran dari dua dekade terakhir, tahun 2000, Italia mengalami pertumbuhan di tingkat kelahiran kasar (khususnya di daerah-daerah utara) untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun. [69] Tingkat total kesuburan juga telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, berkat Kelahiran meningkat di antara keduanya pada wanita asing yang lahir dan Italia, karena naik dari 1,32 anak per wanita di 2005-1,41 pada tahun 2008

Ekonomi
Pada akhir 2008, populasi Italia melebihi 60 juta. [67] Italia memiliki populasi keempat terbesar di Uni Eropa dan di seluruh dunia 23populasi terbesar. kepadatan penduduk Italia, di 199,2 orang per kilometer persegi, merupakan yang kelima tertinggi di Uni Eropa. Kepadatan tertinggi adalah di Utara Italia, sebagai bahwa sepertiga dari negara itu berisi hampir setengah dari total populasi. Setelah Perang Dunia II, Italia menikmati boom ekonomi yang berkepanjangan yang menyebabkan eksodus kota yang besar ke kota-kota, dan pada saat yang sama mengubah bangsa dari suatu negara emigrasi besar-besaran ke negara penerima imigran-bersih. kesuburan yang tinggi bertahan sampai tahun 1970, ketika jatuh di bawah tingkat penggantian, sehingga pada 2008, satu dari lima orang Italia sudah berakhir 65 tahun. [68]

Meskipun demikian, terima kasih terutama kepada imigrasi besarbesaran dari dua dekade terakhir, tahun 2000, Italia mengalami pertumbuhan di tingkat kelahiran kasar (khususnya di daerah-daerah utara) untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun. [69] Tingkat total kesuburan juga telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, berkat Kelahiran meningkat di antara keduanya pada wanita asing yang lahir dan Italia, karena naik dari 1,32 anak per wanita di 2005-1,41 pada tahun 2008

GNI per capita, Atlas method (current US$) ASIA


Country name 2005 China Singapore Indonesia 2006 2007 2008 $1,740 $2,010 $2,410 $2,940 $27,670 $30,360 $31,890 $34,760 $1,170 $1,300 $1,520 $1,880

Population growth (annual %) / Pertumbuhan penduduk (% tahunan) ASIA


Country name 2005 2006 2007 2008

China Singapore Indonesia

0.6% 2.4% 1.3%

0.6% 3.1% 1.2%

0.5% 4.2% 1.2%

0.5% 5.3 1.2%

Population, total ASIA


Country name 2005 China Singapore Indonesia 2006 2007 2008 1,303,720,000 1,311,020,000 1,317,885,000 1,324,655,000 4,265,800 219,210,292 4,401,400 221,953,678 4,588,600 224,669,595 4,839,400 227,345,082

GNI per capita, Atlas method (current US$) EROPA


Country name 2005 Germany France Italy 2006 2007 2008 $35,110 $37,170 $39,260 $42,710 $34,940 $36,790 $38,910 $42,000 $30,550 $32,190 $33,620 $35,460

Population growth (annual %) / Pertumbuhan penduduk (% tahunan) EROPA


Country name 2005 2006 2007 2008 Germany France Italy -0.1% -0.1% -0.1% -0.2% 0.6% 0.8% 1.0% 0.5% 0.7% 0.6% 0.7% 0.8%

Population, total EROPA


Country name 2005 Germany France Italy 2006 2007 2008 82,469,400 82,376,451 82,266,372 82,110,097 60,873,000 61,352,572 61,938,464 62,277,432 58,607,050 58,941,499 59,375,289 59,832,179

Birth rate, crude (per 1,000 people), in Asia


Country name 2005 China Singapore Indonesia 12 10 20 2006 12 10 19 2007 12 2008 12

10.00 10 19 19

Death rate, crude (per 1,000 people), in Asia


Country name 2005 China Singapore Indonesia 6.51 4.40 6.44 2006 6.81 4.40 6.39 2007 6.93 4.50 6.34 2008 7.06 4.40 6.31

Death rate, crude (per 1,000 people), in Eropa


Country name 2005 Germany France Italy 10 8.65 10 2006 9.97 8.42 9.47 2007 10 8.41 9.65 2008 10 8.56 9.69

Life expectancy at birth, total (years), in Asia


Country name 2005 China Singapore Indonesia 73 80 70 2006 73 80 70 2007 73 80 70 2008 73 81 71

Life expectancy at birth, total (years), in Asia


Country name 2005 Germany France Italy 79 80 81 2006 80 81 81 2007 80 81 82 2008 80 82 82

DATA PENDUDUK DUNIA


Data 30 Januari 2007 berjumlah 6.647.186.407 (enam milyar enam ratus empat puluh tujuh juta seratus delapan puluh enam ribu empat ratus tujuh)jiwa. 2. 1. China1,326,526,4632. 3. India1,140,455,2603. 4. USA302,711,0064. 5. Indonesia236,355,3035. 6. Brazil191,128,347

CONTOH NEGARA MAJU


Kawasan benua Eropa: Inggris, Perancis, Belanda, Swiss, Denmark, Swedia, dan Jerman Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada) Kawasan Asia (Jepang) Kawasan Oceania (Australia dan Selandia Baru).

Anda mungkin juga menyukai