Anda di halaman 1dari 8

(t) Menampilkan gambaran apakah sediaan berikut? Apakah penyebab proses tersebut? Apa konsekuensinya untuk klien?

Jawab:

Berikut merupakan gambaran mukosa lambung telah hilang, atau ulserasi yang terjadi dipermukaan epitel. Sebuah ulkus lebih besar dan beberapa yang lebih kecil yang berdekatan dengan eritema sekitarnya muncul di bagian kiri tengah. Hal tersebut diberi nama ulkus peptikum yang biasanya terjadi pada saluran makanan bagian atas terutama bagian lapisan lambung (ulkus gastrikum) atau usus dua belas jari (ulkus duodenalis). Penyebab ulkus peptikum yaitu bakteri (misalnya Helicobacter

pylori) atau obat-obatan (terutama aspirin, ibuprofen dan obat


anti peradangan non-steroid lainnya) yang menyebabkan

melemahnya lapisan lendir pelindung lambung dan duodenum sehingga asam lambung bisa menembus lapisan yang sensitif di bawahnya. Asam lambung dan bakteri dapat mengiritasi lapisan lambung dan duodenum serta menyebabkan terbentuknya ulkus. Konsekuensi untuk klien: Ciri khas ulkus adalah cenderung

sembuh dan kambuh kembali. Hanya separuh dari penderita yang memiliki gejala khas dari ulkus duodenalis, yaitu nyeri lambung, perih, panas, sakit, rasa perut kosong dan lapar. Nyeri cenderung dirasakan pada saat perut kosong. Nyeri dirasakan terus menerus, sifatnya ringan atau agak berat dan terlokalisir di tempat tertentu, yaitu hampir selalu dirasakan tepat dibawah tulang dada. Nyeri sering muncul satu kali atau lebih dalam satu hari, selama satu sampai beberapa minggu dan kemudian bisa menghilang tanpa pengobatan. Pada ulkus gastrikum seringkali tidak memiliki pola yang sama dengan ulkus duodenalis. Makan bisa menyebabkan timbulnya nyeri, bukan mengurangi nyeri. Ulkus gastrikum cenderung menyebabkan pembengkakan jaringan yang menuju ke usus halus, sehingga bisa menghalangi lewatnya makanan yang berasal dari lambung. Hal ini bisa menyebabkan perut kembung, mual atau muntah setelah makan. Pada bayi baru lahir, gejala awal dari ulkus peptikum bisa berupa adanya darah di dalam tinja. Jika ulkus menyebabkan terbentuknya lubang (perforasi) pada lambung atau usus halus, bayi bisa tampak kesakitan dan cenderung timbul demam. Pada anak kecil, selain di dalam tinjanya ditemukan darah, juga disertai muntah atau nyeri perut berulang. Gejala yang lebih berat akan timbul jika terjadi komplikasi dari ulkus peptikum (misalnya perdarahan).

gambar Helicobacter pylori

Perhatikan contoh ulkus pada organ lain dengan penyebab yang berbeda berikut. Bagaimana mekanisme terjadinya ulkus-ulkus tersebut?

(u) Jawab:

Ulkus diabetik atau kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi yang patut diwaspadai para penderita diabetes melitus (DM). DM merupakan suatu sindroma klinis kelainan metabolik, ditandai oleh adanya hiperglikemia (peningkatan kadar glukosa dalam darah) yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Terjadinya masalah kaki diabetes diawali adanya hiperglikemia yang mengakibatkan kelainan neuropati dan kelainan pada

pembuluh darah. Neuropati, baik neuropati sensorik maupun motorik dan autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan terjadinya ulkus. Contoh mudah yang mungkin sering terjadi adalah ulkus diawali oleh pemakaian sepatu yang tidak pas yang menyebabkan pembentukan lepuh pada pasien yang defisit sensori yang menghalangi pasien mengenali nyeri. Terpotong dan tertusuk jarum, paku dan gelas sering terjadi dan benda asing yang tidak disadari pasien dapat ditemukan dalam jaringan lunak. Adanya

kerentanan

terhadap

infeksi

menyebabkan

infeksi

mudah

merebak menjadi infeksi yang luas. Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut menambah rumitnyapengelolaan kaki diabetes.

(v) Jawab:

Gambar di atas adalah gambar ulkus dekubitus (Luka akibat penekanan, Ulkus kulit, Bedsores karena kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol seperti sikut, tumit, pinggul, prgelangan kaki, bahu, punggung, pangkal paha, tulang duduk bagian bokong, mata kaki, dan kepala bagian belakang dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips, pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka panjang). Luka yang terjadi dapat bervariasi dari hanya berupa kemerahan pada kulit, sampai yang paling berat yaitu hilangnya jaringan sehingga tulang dan otot terlihat dari luar. Allman (1989), Anthony (1992) dan Brand (1976) membagi mekanisme terbentuknya ulkus dekubitus berdasarkan faktor yang mempengaruhinya menjadi patomekanikal dan patofisilogi. a. Patomekanikal

Patomekanikal merupakan faktor ekstrisik atau faktor primer, meliputi: 1. Tekanan yang Lama & antar Permukaan: Kulit kaya akan pembuluh darah yang mengangkut oksigen ke seluruh lapisannya. Jika aliran darah terputus lebih dari 2-3 jam, maka kulit akan mati, yang dimulai pada lapisan kulit paling atas (epidermis). Penyebab dari berkurangnya aliran darah ke kulit adalah tekanan. Jika tekanan menyebabkan terputusnya aliran darah, maka kulit yang mengalami kekurangan oksigen pada mulanya akan tampak merah dan meradang lalu membentuk luka terbuka (ulkus). 2. Luncuran 3. Gesekan 4. Immoblitas: Gerakan yang normal akan mengurangi tekanan sehingga darah akan terus mengalir. Kulit juga memiliki lapisan lemak yang berfungsi sebagai bantalan pelindung terhadap tekanan dari luar. b. Patofisiologi Faktor patofisiologi (faktor instrinsik atau sekunder) meliputi demam, anemia, infeksi, iskemik, hipoksemia, hipotensi, malnutrisi, trauma medula spinalis, penyakit neurologi, kurus, usia yang tua dan metabolisme yang tinggi. PROSES RADANG AKUT Penimbunan leukosit terutama netrofil dan monosit terhadap lokasi

jejas merupakan aspek penting terhadap reaksi radang. Rangkaian agregasi leukosit meliputi: a. Marginasi dan susunan berlapis Dalam fokus radang awal bendungan sirkulasi mikro menyebabkan eritrosit menggumpal dan leukosit berpindah ke bagian tepi (marginasi) sehingga mengadakan hubungan dengan permukaan endotel.leukosit bergerak perlahan kemudian melekat pada

permukaan endotel. b. Emigrasi Merupakan proses perpindahan leukosit bergerak keluar dari pembuluh darah. Tempat utamanya adalah sel endotel. C. Kemotaksis Setelah meninggalkan pembuluh darah, leukosit bergerak ke arah utama lokasi jejas. Migrasi disebabkan pengaruh kimia yang dapat berdifusi faktor kemotaksis endogen adalah protein plasma dan eksogen produk-produk bakteri.

d. Fagositosis Permulaan dilakukan dengan perlekatan partikel pada permukaan

fagosit, pelahapan, dan pemusnahan serta penghancuran jasad renik atau partikel yang dimakan. Gambar dapat dilihat di : http://scele.ui.ac.id/mod/resource/view.php?id=157314

Referensi
Kurt , J Issabel et al. 1995. Horisson: Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam.

Edisi ke-13. Jakarta: EGC. Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2004. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta: EGC. http://eprints.undip.ac.id/18866/1/Rini_Tri_Hastuti.pdf Diakses 10 Maret 2012. http://indonesiaindonesia.com/f/10771-ulkus-peptikum/ Diakses 10 Maret 2012. http://library.med.utah.edu/WebPath/INFLHTML/INFL030.html Diakses 9 Maret 2012. http://library.med.utah.edu/WebPath/INFLHTML/INFL075.html Diakses 10 Maret 2012.
http://medicalimages.allrefer.com/large/areas-where-bedsores-occur.jpg Diakses 9 Maret 2012.

http://medicastore.com/penyakit/810/Ulkus_Dekubitus_Bedsores.html Diakses 9 Maret 2012. http://medicastore.com/penyakit/952/Ulkus_Peptikum.html Diakses 9 Maret 2012. http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/ Diakses 10 Maret 2012.

http://scele.ui.ac.id/mod/resource/view.php?id=157314 Diakses 12 Maret 2012

Anda mungkin juga menyukai