Anda di halaman 1dari 22

Click to edit Master subtitle style

Template MANAJEMEN KALA I

WINTER

01

KELOMPOK II PRODI D3 KEBIDANAN UMM

A. PENGERTIAN PERSALINAN

02

Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks (APN,2008:39).

B. TIGA KALA PERSALINAN

03

1.

Kala satu persalinan mulai ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang progesif. Kala satu persalinan selesai ketika serviks sudah membuka lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat

Lanjutan..

04

2. Kala dua persalinan dimulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir ketika janin sudah lahir. Kala dua persalinan disebut juga sebagai stadium ekspulsi janin. 3. Kala tiga persalinan dimulai segera setelah kala janin lahir, dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin. Kala tiga persalinan disebut juga sebagai stadium pemisahan dan ekspulsi plasenta.

C. TANDA DAN GEJALA INPARTU


1.

05

2.

3.

Penipisan dan pembukaan serviks Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuennsi minimal 2 kali dalam 10 menit) Cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina.

Fase-fase dalam Kala I Persalinan


1.

Fase laten persalinan . Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. . Pembukaan serviks < 4 cm. . Biasanya berlangsung 8 jam. 2. FaseClick to edit Master subtitle style aktif persalinan . Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi 3 atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). . Serviks membuka dari 4 - 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam hingga pembukaan lengkap (10 cm). . Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

WINTER
Template

06

Lanjutan...

07

Fase aktif dibagi dalam 3 sub fase : 1. Fase akselerasi Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm 4 cm. 2. Fase dilatasi maksimal. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm. 3. Fase deselerasi Pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.

Manajemen Kala I
1.

08

Mengidentifikasi Masalah (Anamnesis) Tujuan mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan, kehamilan dan persalinan. Tanyakan ibu: . Nama, umur dan alamat (identitas pribadi ibu) . Gravida dan Para . Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) . Kapan Bayi akan lahir (menurut taksiran ibu) . Riwayat alergi obat-obatan tertentu. . Riwayat kehamilan yang sekarang: (bagaimana riwayat Antenatal? (priksa buku), masalah selama kehamilannya ?, Kapan mulai kontraksi? kontraksi teratur,sering?gerakan bayi? cairan pervaginam?minum makan terakkhir?sulit berkemih?

Lanjutan..

09

Riwayat kehamilan sebelumnya Apakah ada masalah selama persalinan atau kelahiran sebelumnya?berapa paling berat bayinya?sulit berkemih? Riwayat medis lainnya? Masalah medis saat ini? Pertanyaan tentang hal-hal yang belum jelas atau berbagai bentuk kekhawatiran lainnya.

2. Pemeriksaan Fisik

10

Bertujuan menilai kondisi kesehatan ibu dan bayinya serta tingkat kenyamanan fisik ibu bersalin Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan fisik: - Cuci tangan sebelum memulai pemeriksaan fisik - tunjukan sikap ramah dan sopan, tenteramkan hati dan bantu ibu agar merasa nyaman. Minta ibu menarik napas perlahan dan dalam jika ia merasa tegang/gelisah. - Nilai kesehatan dan KU ibu, suasana hatinya, tingkat kegelisahan atau nyeri kontraksi, warna konjungtiva, kebersihan, status gizi dan kecukupan cairan tubuh. - Nilai TTV ibu. Untuk akurasi penilaian tekanan darah dan nadi ibu, lakukan pemeriksaan di

Lanjutan...

Lakukan pemeriksaan abdomen Pemeriksaan abdomen digunakan untuk: a. Menentukan tinggi fundus uteri b. Memantau kontraksi uterus Gunakan jarum detik untuk mementau Click to edit Master Secara hati-hati, letakan tangan kontraksi uterus. subtitle style penolong diatas uterus dan palpasi jumlah kontraksi yang terjadi dalam kurun waktu 10 menit. Tentukan durasi atau lama setiap kontraksi yang terjadi. Pada fase aktif, minimal terjadi dua kontraksi dalam 10 menit dan lama kontraksi adalah 40 detik atau lebih. Diantara dua kontraksi akan terjadi relaksasi dinding uterus.

WINTER
Template

11

Lanjutan...

12

c. d. e.

Memantau denyut jantung janin Menentukan presentasi Menentukan penurunan bagian terbawah janin. dapat diukur dengan lima jari tangan pemeriksa (per limaan). Bagian diatas simfisis adalah proporsi yang belum masuk pintu atas panggul dan sisanya (tidak teraba) menunjukan sejauh mana bagian terbawah janin telah masuk ke dalam rongga panggul.

Lanjutan..

13

Penurunan bagian terbawah dengan metode lima jari (per limaan) adalah: 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas simfisis pubis. 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki pintu atas panggul. 3/5 jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul. 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati bidang tengah rongga panggul (tidak dapat digerakkan). 1/5 jika hanya 1 dari 5 masih dapat meraba bagian terbawah janin yang berada diatas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk ke dalam rongga panggul. 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam rongga panggul.

f. Pemeriksaan Dalam

14

Langkah-langkah: 1. Tutupi badan ibu sebanyak mungkin dengan sarung atau selimut. 2. Minta ibu berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan paha dibentangkan (mungkin akan membantu jika ibu menempelkan kedua telapak kakinya satu sama lain). 3. Menggunakan sarung tangan DTT atau steril pada saat melakukan pemeriksaan. 4. Menggunakan kasa atau gulungan kapas DTT yang dicelupkan ke air DTT atau larutan antiseptik. Membasuh labia secara hati-hati, seka dan depan kebelakang untuk menghindarkan kontarninasi feses (tinja). 5. Memeriksa genitalia eksterna, apakah terdapat luka atau massa (termasuk kon dilomata), varikositas vulva atau rektum, atau luka parut di perineum.

Lanjutan...
6.

15

7.

8.

Nilai cairan vagina dan tentukan apakah terdapat bercak darah, perdarahan pervaginam atau mekonium: Jika ada perdarahan per vaginam, janganlakukan pemeriksaan dalam. Jika ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air ketuban. Jika mekonium ditemukan, lihat apakah kental atau encer dan periksa DJJ -. Jika mekonium encer dan DJJ normal, teruskan memantau DJJ secara seksama menurut petunjuk pada partograf. Jika ada tanda-tanda akan terjadinya gawat janin, lihat Tabel 2-1 dan rujuk segera. -. Jika mekonium kental, nilai DJJ dan rujuk segera -. Jika tercium bau busuk, Ibu mungkin mengalami infeksi.

Lanjutan...
9.

10.

Dengan hati-hati pisahkan labia dengan jari manis dan ibu jari tangan (gunakan sarung tangan memeriksa). Masukkan jari telunjuk dengan hati-hati, diikuti oleh jari tengah. Pada saat kedua jari berada di dalam vagina, jangan mengeluarkannya sebelum pemeriksaan selesai. Jika ketuban belum pecah, jangan lakukan Click to edit Master subtitle style amniotomi (memecah kannya). -. Nilai vagina. Luka parut lama di vagina bisa memberikan indikasi luka atau episiotomi sebelumnya, hal ini mungkin menjadi informasi penting pada saat kelahiran bayi. -. Nilai pembukaan dan penipisan serviks. Pastikan tali pusat umbilikus dan/atau bagian-bagian kecil (tangan atau kaki bayi) tidak teraba pada saat melakukan pemeriksaan per vaginam. Jika teraba, ikuti langkah-Iangkah kedaruratan di Tabel 2-1 dan segera rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang sesuai.

WINTER
Template

16

Lanjutan...

17

11.

12.

13.

Nilai penurunan janin dan tentukan apakah kepala sudah masuk ke dalam panggul. Bandingkan penurunan kepala dengan temuantemuan dan pemeriksaan abdomen Untuk menentukan kemajuan persalinan. Jika kepala dapat dipalpasi, raba fontanela dan sutura sagitalis untuk menilai penyusupan tulang kepala dan/atau tumpang tindihnya, dan apakah kepala janin Sesuai dengan diameter jalan lahir. Jika pemeriksaan sudah lengkap, keluarkan kedua jan pemeriksa dengan hati-hati, celupkan sarung tangan ke dalam larutan dekontaminasi, lepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan dekontaminasi selama 10 menit.

Lanjutan..
14.

18

15.

16.

Cuci kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk bersih dan kering. Bantu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman. Jelaskan hasil-hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya. Pemeriksaan vagina : penipisan serviks pembukaan serviks selaput ketuban utuh atau tidak penurunan bagian terendah janin moulase bagian-bagian janin lainnya darah atau lender perdarahan

g. Pemeriksaan Janin
1. Denyut

19

Jantung Janin a. Denyut jantung janin:diukur dengan stetoskop monoaural atau menggunakan Doppler, secara intermiten atau terus-menerus.DJJ dapat juga diukur dengan alat kardiotopografi. b. Frekuensi :120-160 denyut/menit,jika terdapat bradikardi menunjukkan janin dalam keaadaan hipoksia c. Ritme :DJJ yang normal,yaitu jarak antara dua denyut harus teratur d. Kekuatan 2. Gerak janin 3. Jika selaput ketuban pecah maka periksa: a. Warna cairan ketuban b. Kepekatan cairan ketuban c. Jumlah atau banyaknya cairan ketuban

Lanjutan...
e.

20

Jelaskan semua temuan, diagnosis dan rencana penatalaksanaan kepada ibu dan keluarganya sehingga mereka memahami asuhan yang akan diberikan.

i. Mengenali Masalah Dan Penyulit Secara Dini Pada saat memberikan asuhan kepada ibu yang sedang bersalin, penolong harus selalu waspada Template terhadap masalah atau penyulit yang mungkin terjadi. Ingat bahwamenunda pemberian asuhan kegawatdaruratan akan Click to edit risiko kematian dan kesakitan meningkatkanMaster subtitle style ibu dan bayi baru lahir. Selama anamnesis dan penieriksaan fisik, tetap waspada terhadap indikasi-indikasi seperti yang tertera pada Tabel 2-1 dan lakukan tindakan segera. Lakukan langkah dan tindakan yang sesuai untuk memastikan proses persalinan yang aman bagi ibu dan keselamatan bagi bayi yang dilahirkan.

WINTER

21

22
Pemuda-pemudi: Menjadi semangat kala dia berkobar, Menjadi pemenang kala dia optimis, Menjadi penunjuk kala dia berilmu, namun akan menjadi sebuah penyakit kala dia tersesat.. Karakter suatu bangsa bisa di lihat dari pemuda-pemudinya

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai