Anda di halaman 1dari 8

1. INTRODUKSI 1.

1 Definisi Sedimen adalah pecahan material yang terutama dibentuk oleh disintegrasi batuan bumi secara fisik dan kimia. Partikel ini berukuran beragam dari boulder yang besar hingga koloid; dan dengan bentuk dari rounded hingga angular. Sedimen juga mempunyai keragaman dalam specific gravity dan komposisi mineralnya. Material yang paling dominan adalah quartz. Sekali partikel sedimen terurai, mereka mungkin tertransportasi oleh gaya gravitasi, air ataupun angin. Bila agen transportasinya adalah air, disebut sediment transport fluvial atau marine sediment transport. Proses perpindahan dan pergeseran dari sumber awal atau tempatnya semula disebut erosi. Dalam suatu saluran, air akan mengikis material yang tersedia di dasar aliran sampai aliran dibebani oleh partikel sediment sebanyak energi aliran mampu mengangkutnya. Biasanya terdapat tiga model pergerakan partikel yang dikenal : Rolling dan atau sliding Saltating atau hopping Suspensi Jika nilai kecepatan geser dasar melebihi nilai kritis dari awal pergerakan , partikel material dasar akan bergerak secara rolling atau sliding dalam kontak langsung dengan dasar. Untuk meningkatkan nilai kecepatan geser dasar partikel akan bergerak sepanjang dsar dengan lebih atau kurang lompatan reguler yang disebut saltasi (saltation). Jika nilai kecepatan geser dasar mulai melebihi kecepatan jatuh partikel, partikel sediment dapat dinaikkan ke ketinggian dimana gaya turbulensi naik akan dapat di bandingkan atau atau lebih tinggi dari berat partikel tenggelam dan sebagai hasilnya partikel akan menjadi suspensi. Biasanya transportasi partikel dengan rolling, sliding dan saltating disebut bed-load transport atau sedimen dasar, sementara partikel yang lain disebut sedimen tersuspensi atau suspended load transport. Sedimen tersuspensi mungkin juga termasuk partikel silt atau lanau terbawa menjadi suspensi dari suatu cathment area jauh dari material aliran atau beban dasar dan disebut beban tercuci atau material tercuci (wash load). Butiran dengan ukuran 50m biasanya digunakan memisahkan antara material dasar dan material tercuci. Kadang-kadang juga digunakan nilai 63 m (USA). Metode diskriminasi yang lain diberikan oleh Bagnold (1962). Berdasarkan pertimbangan energi dapat ditunjukkan bahwa semua partikel dengan kecepatan jatuh lebih kecil dari 1.6 u I ( u = kecepatan rata-rata kedalaman, I = garis permukaan air) dapat ditransportasi dalam jumlah tak terbatas, dan terakhir menjadi pola typical dari tranport material tercuci.

1-1

Material dasar dan material tersuspensi mungkin terjadi secara simultan, tapi daerah transisi antara kedua model transportasi tidak didefinisikan dengan baik. Transportasi sedimen dengan aliran air disambung secara kuat ke erosi permukaan tanah oleh hujan. Peresapan air ke dalam tanah dapat mengkontribusi ke erosi sub permukaan yang mungkin menjadi sumber utama dari sedimen di sungai. Semua proses dapat dilihat sebagai suatu siklus yang kontinyu sebagai berikut : Soil erosion sediment transport sedimentation. Erosi tanah dan hasil yang berupa sedimen (dalam ton per kilometer persegi per tahun) sangat bergantung pada klimatologi (hujan), tanah, kemiringan tanah permukaan dan kondisi vegetasi. Nilai-nilainya mungkin bervariasi dari 50 sampai 500 ton per kilometer persegi per tahun. Secara umu tidak tersedia formulanya. Bergantung pada data lokl, formula regionalnya telah dibangun. Suatu pembahasan yang mendetail dari estimasi kehilangan tanah telah diberikan oleh Kirkby dan Morgan (Wiley, New York, 1980). Sungai Kuning di China merupkan suatu contoh yang dramatis dari suatu jumlah angkutan sedimen sungai yang sangat besar , terutama pengikisan dalam lembah Loess yang mencapai pertengahan ke arah laut. Tataguna lahan yang pantas dan management dapat mereduksi secara substansial permasalahan yang berhubungan dengan transportasi sedimen pada sungai dan estuari. Perencanaan kerjapembuatan teras, pembuatan bendung dan pemantapan kemiringan) juga dapat mengontrol erosi permukaan. Klasifikasi dan definisi-definisi sesuai dengan standar ISO (ISO 4363) diberikan sebagai berikut :

Bergerak sebagai beban dasar Beban Material Dasar Beban Total (Sebelumnya) Material tercuci yang bergerak sebagai beban tersuspensi Bergerak sebagai beban tersuspensi Beban Total (transport)

Material dasar

: adalah material, ukuran partikel yang ditemukan dalam jumlah yang nyata pada bagian dasar yang dipengaruhi oleh transportasi.

1-2

Beban Material Dasar : Bagian dari total transportasi sedimen yang terdiri dari material dasar dan nilai pergerakan yang dibangun oleh kapasitas transportasi dari saluran. Beban Tersuspensi : Bagian dari total transportasi sedimen yang dipertahankan dalam keadaan suspensi oleh turbulensi dalam aliran air untuk waktu tertentu tanpa kontak dengan aliran dasar. Dalam praktiknya material ini bergerak dengan kecepatan sama dengan kecepatan aliran air. Beban dasar Beban tercuci : Sedimen yang terus-menerus kontak dengan dasar dan diangkut secara rolling, sliding atau hopping. : Adalah bagian dari beban tersuspensi yang tersusun dari ukuran partikel yang lebih kecil dari dari jumlah yang terlihat pada material dasar. Hal ini merupakan suspensi yang permanen dan terbawa melalui aliran tanpa deposisi. Debit beban tercuci hanya tergantung dari nilai dimana partikel menjadi tersedia di cathmen area dan tidak tergantung pada kapasitas transportasi dalam aliran.

1.2 Sejarah Permasalahan transportasi sedimen yang berhubungan dengan saluran irigasi telah dipelajari dan diselesaikan dengan Trial dan error di China, Mesopotamia, Egypt dan Kerajaan Roma. Salah satu dari peneliti pertama yang mempelajari secara teoritis dan eksperimen pengaruh aliran terhadap kehilangan sedimen dasar adalah DuBuat (1734 1809) di Prancis. Ia menentukan kecepatan aliran menyebabkan erosi pada dasar, berbagai material tanah (dari lempung hingga batu) telah dipelajari. DuBut membangun konsep tahanan geser. Hagen (1797 1884) di Jerman dan DuPuit (1804 1866) di prancis memberikan deskripsi yang berkualitas dari pergerakan partikel sediment sepanjang dasar dan dalam suspensi. Brahms (1753) mengusulkan sebuah ungkapan untuk kecepatan kritis dari dasar yang terdiri dari batuan. Tulla (1770-1828) mempelajari proses flivial di sungai Rhine. Formula type beban dasar yang berdsarkan kedalaman dan kemiringan disajikan oleh DuBoys (1847 1924) di Francis, yang menskematisasi proses transportasi sebagai perpindahan partikel pada suatu lapisan.

1-3

Selama tahun 1900 model pergerakan dasar pertama dibangun oleh Fargue (18271910) di Francis dan oleh Reynold (1892 1912) di Inggris. Penelitian dasar pada sediment transport di flum di laboratorium dimulai secara serius oleh Engels (1854 1945) di Jerman dan oleh Gilbert (1843-1918) di Amerika. Data dari Gilbert disampaikan dalam suatu publikasi yang terkenal Transportation of Debris by Running Water (1984) masih digunakan oleh banyak peneliti untuk kalibrasi rumus transportasi beban dasar. Pekerjaan yang bersifat teoritis dilakukan oleh Forcheimer (1852 1933) dan oleh Scholitsch (1888 1969) di German. Yang lebih baru (1914) dibangun suatu persamaan untuk tekanan geser dasar kritis (awal pergerakan partikel) berada pada suatu kemiringan dasar longitudinal. Pekerjaan serupa untuk partikel yang berada pada kemiringan dasar dikerjakan oleh Leiner (1912). Hasil Penelitian empiris yang berhubungan dengan desain saluran irigasi (Formula Regim) dilakukan oleh Kennedy di India (1895). Shields (1936) membuat contribusi signifikan berhubungan dengan Tekanan geser dasar untuk awal pergerakan partikel sedimen. Kurva yang dikemukakan disebut kurva Shield. Penelitian saat ini yang disebutkan dilakukan oleh Kalinske (1946), Vanoni (1946), Einstein (1950) dan Bagnold (1966). 1.3 Simbol dan Satuan Simbol penting yang digunakan dalam buku ini adalah : a C c D* d F f g H h I ks Q Qt q qt s : : : : : : : : : : : : : : : : : level referensi Koefisien Chezy Konsentrasi Parameter partikel tak berdimensi Diameter partikel Gaya Faktor friksi Akselerasi gravitasi Tinggi gelombang kedalaman aliran Gradient energi Kekasaran dasar efektif atau kekasaran dasar ekivalen Debit aliran volumetrik Debit total sediment volumetrik atau nilai transport debit aliran perunit lebar debit sedimen atau nilai transport per unit lebar Rapat relatif (s/) (m) (m0.5S-1) (-) (-) (m) (N) (-) (m S-2) (m) (m) (-) (m) (m3S-1) (m3S-1) (m2S-1) (m2S-1) (-)

1-4

T : Parameter tekanan geser dasar tak berdimensi t : Waktu U,V,W : Kecepatan sesaat dalam arah x,y,z u,v,w : Kecepatan dalam arah x,y,z rata-rata terhadap waktu. Uo : kecepatan orbit puncak dekat dasar

(-) (s) (m S-1) (m S-1) (m S-1)

u u u* Ws S z zo b s

: kecepatan rata-rata kedalaman : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Kecepatan rata-rata pada tampang melintang Kecepatan geser dasar Kecepatan jatuh partikel Angka suspensi tak berdemensi Koordinat vertikal Level kecepatan nol panjang bentuk dasar Tinggi bentuk dasar Ketebalan koefesien campuran Tekanan geser dasar rapat massa zat cair rapat massa sedimen parameter mobilitas partikel tak berdimensi parameter mobilitas partikel tak berdimensi Nilai transport tak berdimensi koefisient kekentalan kinematik Koefisien kekentalan dinamis Konstanta von Karman

(m S-1) (m S-1) (m S-1) (m S-1) (-) (m) (m) (m) (m) (m) (m2S-1) (N m-2) (kg m-3) (kg m-3) (-) (-) (-) (m2S-1) (kg m-1S-1) (-)

Variabel sesaat (Kecepatan) di lambangkan dengan huruf U besar (U). Variabel rata-rata terhadap waktu dilambangkan dengan huruf u kecil (u). Subscript berikut juga sering digunakan : b c cr cw f m s t w : : : : : : : : : dasar, beban dasar, bagian bawah arus, yang berhubungan dengan arus kritis, awal pergerakan arus dan gelombang zat cair rata-rata, median, campuran sedimen, beban tersuspensi total, beban total gelombang, yang berhubungan dengan gelombang

1-5

Contoh penggunaan : b,c : arus berkaitan dengan tekanan geser dasar b,cw : tekanan geser dasar untuk arus dan gelombang b,w : gelombang berkaitan dengan tekanan geser dasar b,cr : tekanan geser dasar kritis qb : transportasi beban dasar volumetrik per satuan lebar qs : transportasi beban tersuspensi per satuan lebar qt : transport beban total volumetrik per satuan lebar qb,c : transport beban dasar berkaitan dengan arus per satuan lebar

(N m-2) (N m-2) (N m-2) (N m-2) (m2S-1) (m2S-1) (m2S-1) 2 -1 (m S )

Satuan-satuan tersebut sesuai dengan System International dunites (satuan SI), yang telah di adopsi oleh Organisasi Standarisasi Internasional (IOS). Gaya diekspresikan dalam satuan Newton Mass diekspresikan dalam Kilograms Panjang diekspresikan dalam meter Waktu diekspresikan dalam detik 1.4 Parameter Charakteristik Parameter karakteristik tak berdimensi berikut digunakan dalam bagian ini : - Diameter partikel, D* - Parameter mobilitas partikel , - Parameter ekses tekanan geser dasar, T - Parameter suspensi, Z - Nilai transport,
1.

(N) (kg) (m) (s)

Parameter Partikel , D*

Diameter partikel D* merefleksikan pengaruh gravitasi , kerapatan dan kekentalan dan dibaca sebagai berikut : ( s 1) g D* = 2 d 50 v Dimana : d50 : nilai tengah diameter partikel mterial dasar s : Spesifik gravity atau rapat relatif (s/) v : koefisien kekentalan kinematik g : Akselerasi gravitasi 2. Parameter Mobilitas Partikel,
1/ 3

1-6

Bidang dasar Parameter mobilitas partikel adalah rasio hidrodinamik (seret dan naik) zat cair dan berat partikel tenggelam. Gaya zat cair adalah proportional untuk d2(u*)2 dan berat partikel tenggelam proporsional untuk (s - )g d3menghasilkan suatu rasio : (u* ) 2 b hI = = ( s 1) gd 50 ( s ) gd 50 ( s 1) d 50

Dimana : b : u* s h I : : : :

seluruh tekanan geser dasar rata-rata terhadap waktu berkaitan dengan arus dan atau gelombang. seluruh kecepatan geser dasar (b = u*2) kerapatan spesifik (s/) Kedalaman aliran (m) garis energi

Bentuk Dasar Saat bentuk dasar hadir, butir yang berhubungan atau tekanan geser dasar efektif (b) sebagai pengganti semua tekanan geser dasar (b) seharusnya digunakan untuk menghitung parameter mobilitas partikel. Tekanan geser dasar efektif menunjukkan bahwa bagian dari semua tekanan geser dasar berperan dalam partikel material dasan (b = b dengan = faktor efisiensi). Secara mendasar hal ini mengasumsikan bahwa bentuk menyeret ujung yang dihasilkan oleh bentuk dasar tidak efektif secara penuh dalam membawa partikel sedimen dari dasar ke zat cair. 3. Parameter kelebihan tekanan geser dasar T Parameter kelebihan tekanan geser dasar T, didefinisikan sebagai berikut : T = b b , cr b , cr Dimana : b,cr = tekanan geser dasar rerata beterhadap waktu sesuai dengan Shields. 4. Parameter Suspensi, Z

1-7

Parameter suspensi Z merefleksikan rasio gaya gravitasi ke bawah dan peranan gaya tekan ke atas dari zat cair pada suatu partikel sediment tersuspensi dalam arus di baca sebagai berikut : ws Z= u* Dimana ; ws : Kecepatan jatuh partikel dalam zat cair bening u* : Semua kecepatan geser dasar : Koefisien rasio dari percampuran sedimen dan zat cair : Konstanta Von Karman 5. Nilai Transport, Transport tak berdimensi biasanya disajikan sebagai : qt = 1.5 0.5 0.5 ( s 1) g d 50 Pendapat lain :

=
qt g d50 ws s

qt ws d50 : : : : : nilai total transportasi sedimen volumetrik (m2/s) Akselerasi gravitasi (m2/s) nilai tengah ukuran partikel material dasar (m) Kecepatan jatuh partikel material dasar (m/s) Rapat spesifik atau rapat relatif (s/)

Nilai transportsi sedimen volumetrik (qt) dapat juga dibuat tak berdimensi dengan debit aliran spesifik (q) , menghasilkan konsentrasi debit berat : q ct = t q Dimana : qt : nilai total transportasi sedimen volumetrik (m2/s) q : debit aliran spesifik (m2/s) Kadang-kadang nilai transport diberikan sebagai massa tenggelam perunit waktu dan lebar. Massa di atas air adalah sama dengan s/ (s - ) kali massa tenggelam.

1-8

Anda mungkin juga menyukai