Anda di halaman 1dari 11

Media Pembelajaran

Seputar Pendidikan, Pembelajaran, Sosial, Hukum, Konseling, Politik, Budidaya Pertanian, Biologi, Kimia, Kesehatan, Ilmiah, Media Tempat Belajar, Model-model Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran, Hiburan dan Lain-lain.

Home Bahasa Indonesia Biologi Contoh Makalah Pembelajaran Info Pendidikan Sosial Sejarah Ucapan Ulang Tahun

Browse Home Bimbingan Konseling Pengertian Emosi / Definisi Emosi

Monday, October 26, 2009


Pengertian Emosi / Definisi Emosi
Advertisements Pengertian Emosi / Definisi Emosi. Istilah emosi menurut Daniel Goleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, yang diambil dari Oxford English Dictionary memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak. Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin (1989) membedakan emosi dengan perasaan, parasaan (feelings) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah. Menurut Crow & Crow (1958), emosi adalah "an emotion, is an affective experience that accompanies generalized inner adjustment and mental and physiological stirredup states in the individual, and that shows it self in his evert behaviour". Jadi, emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. Menurut Hurlock (1990), individu yang dikatakan matang emosinya yaitu: a. Dapat melakukan kontrol diri yang bisa diterima secara sosial. Individu yang emosinya matang mampu mengontrol ekspresi emosi yang tidak dapat diterima secara sosial atau membebaskan diri dari energi fisik dan mental yang tertahan dengan cara yang dapat diterima

secara sosial. b. Pemahaman diri. Individu yang matang, belajar memahami seberapa banyak kontrol yang dibutuhkannya untuk memuaskan kebutuhannya dan sesuai dengan harapan masyarakat c. Menggunakan kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya, kemudian memutuskan bagaimana cara bereaksi terhadap situasi tersebut. Kematangan emosi (Wolman dalam Puspitasari, 2002) dapat didefinisikan sebagai kondisi yang ditandai oleh perkembangan emosi dan pemunculan perilaku yang tepat sesuai dengan usia dewasa dari pada bertingkahlaku seperti anak-anak. Semakin bertambah usia individu diharapkan dapat melihat segala sesuatunya secara obyektif, mampu membedakan perasaan dan kenyataan, serta bertindak atas dasar fakta dari pada perasaan. Menurut Kartono (1988) kematangan emosi sebagai kedewasaan dari segi emosional dalam artian individu tidak lagi terombang ambing oleh motif kekanak- kanakan. Chaplin (2001) menambahkan emosional maturity adalah suatu keadaan atau kondisi mencapai tingkat kedewasaan dari perkembangan emosi dan karena itu pribadi yang bersangkutan tidak lagi menampilkan pola emosional yang tidak pantas. Smith (1995) mendefinisikan kematangan emosi menghubungkan dengan karakteristik orang yang berkepribadian matang. Orang yang demikian mampu mengekspresikan rasa cinta dan takutnya secara cepat dan spontan. Sedangkan pribadi yang tidak matang memiliki kebiasaan menghambat perasaan- perasaannya. Sehingga dapat dikatakan pribadi yang matang dapat mengarahkan energi emosi ke aktivitas-aktivitas yang sifatnya kreatif dan produktif. Senada dengan pendapat di atas Covey (dalam Puspitasari, 2002) mengemukakan bahwa kematangan emosi adalah kemampuan untuk mengekspresikan perasaan yang ada dalam diri secara yakin dan berani, diimbangi dengan pertimbangan-pertimbangan akan perasaan dan keyakinan individu lain. Menurut pandangan Skinner (1977) esensi kematangan emosi melibatkan kontrol emosi yang berarti bahwa seseorang mampu memelihara perasaannya, dapat meredam emosinya, meredam balas dendam dalam kegelisahannya, tidak dapat mengubah moodnya, tidak mudah berubah pendirian. Kematangan emosi juga dapat dikatakan sebagai proses belajar untuk mengembangkan cinta secara sempurna dan luas dimana hal itu menjadikan reaksi pilihan individu sehingga secara otomatis dapat mengubah emosi-emosi yang ada dalam diri manusia (Hwarmstrong, 2005). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Advertisements

Artikel Terkait :
Bimbingan Konseling

Pengertian Konseling Peran Keluarga Terhadap Perkembangan Anak Hukum Perkembangan Autisme, Penyebab dan Tanda-tandanya Pola Kepribadian Sikap Orang Tua Mendukung Pembentukan Kepribadian Anak yang Baik Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Peran Keluarga Dalam Membentuk Kepribadian Anak Strategi dalam Pembentukan Kepribadian Anak Mencegah terjadinya Tantrum Pada Anak - anak Macam-macam Pola Asuh Orang tua Faktor Penyebab Tantrum Tugas Kepemimpinan Gangguan Jiwa Skizofrenia Manfaat Sosiometri dalam Bimbingan. Pengertian Observasi dan Kedudukannya Asas dan Prinsip-prinsip Bimbingan Konseling Tipe-tipe Konseling Tujuan Konseling Pemahaman Tentang Konseling Etika Dan Tangung Jawab Konselor Definisi Higiologi Pengertian Bimbingan Kegunaan Sosiometri

at Monday, October 26, 2009 Labels: Bimbingan Konseling COMMENTS : Don't Spam Here

Monday, October 26, 2009 Posted by Wawan Junaidi

0 comments to Pengertian Emosi / Definisi Emosi Post a Comment

Newer Post Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom)

Postingan Terbaru
Pengertian Sejarah Pembelajaran Tuntas Jenis-jenis Kelompok Pengertian Kelompok Pengertian Sosiologi Pengertian Masyarakat Dinamika Sosial Pada Masyarakat Jaringan Pembuluh Pengertian Desentralisasi Pengertian Otonomi Jaringan Epidermis Tumbuhan Proses Pemecahan Masalah

Metode Mengajar Matematika Proses Pengembangan Kurikulum Sistem Peredaran Darah Reptilia Prinsip-prinsip Demokrasi dalam Pendidikan Teori Merton Pendidikan Vokasional Pengertian Filsafat Definisi Globalisasi Ekonomi Komponen-komponen Kurikulum Kurikulum 1947 Pengertian Media Faktor-faktor Psikologis Dalam Belajar Tanaman Sirih Pengertian Konseling Pengertian Urbanisasi Pengertian Puisi Pengertian Dokumentasi Pengertian Sikap Pengertian Kalimat Definisi Laptop Definisi Tes Definisi Pendidikan Jasmani Pengertian Wayang

Khasiat Teh Hijau Pengertian Menulis Pengertian Seni Definisi Manajemen Keuangan Definisi Kurikulum Definisi Menyimak Pengertian dan Definisi Komunikasi Politik Pengertian dan Definisi Karbon Dioksida Pengertian Bakat Pengertian Kompetensi Pengertian Konsep Ciri Pembelajaran Matematika Realistik Model Pembelajaran Van Hiele Pengertian Produksi Kemandirian Belajar Belajar Matematika Peranan Alat Peraga Metode Ekspositori Pengertian Informasi Pendekatan Matematika Realistik Hasil Belajar Pengertian Mengajar Kurikulum Di Amerika

Bakteri Enterobacter Sakazakii Fungsi dan Peran Koperasi Arti Dokumen Manfaat Koperasi Definisi Koperasi Cara Menurunkan Berat Badan Definisi Sugesti Pengertian Hukum Pengertian Poligami Bisnis Usaha Kos-kosan Osmosis Sintaksis Puisi Suku Dayak Definisi Data Fungsi Kredit Klasifikasi Produk Asuransi Penelitian Deskripsi Sejarah Waralaba Sejarah Waralaba Model Pembelajaran Konstruktivistik Peta Tematik Tujuan Asuransi Sejarah Asuransi

Jenis-jenis Dongeng Sistem Peredaran Darah Terbuka Proses Enkulturasi Tulang Keras Sejarah Linux Prinsip-prinsip Pengorganisasian Contoh Pidato Pengertian Organisasi Penggolongan Biaya Macam-macam Alat Pendidikan Kegunaan Evaluasi Pendidikan Fungsi Tes Pengertian Kepemimpinan Pengertian Korupsi Kurikulum 1975 Pendidikan Luar Sekolah CPNS Provinsi Lampung Fungsi Perpustakaan Sejarah 10 November Sejarah Hari Pahlawan Kata Bijak Cinta Contoh Karangan Narasi Peran Keluarga Terhadap Perkembangan Anak

Pengertian Kebudayaan Hukum Perkembangan Kamera Lubang Jarum Teks Sumpah Pemuda Kode Etik Guru Whiplash and Claiming Compensation Pengajaran Terprogram Sejarah Sumpah Pemuda Pengertian Demokrasi Hukum Mendel Pembelajaran Kooperatif Sejarah Kota Surabaya Ciri-ciri Jaringan Meristem Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia Lowongan CPNS Kemendiknas 2010 Sejarah Komputer Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial Penyebab Munculnya Jerawat Sejarah Bahasa Indonesia Tujuan Negara Cara Mengetahui Uang Palsu SMS Lebaran Bahasa Jawa Gunung Sinabung

Langkah Penyusunan Butir Soal Penyakit Tuberkulosis Lirik Lagu Sule Susis Contoh Makalah Negara Hukum

Kategori Artikel

Bahasa Indonesia Bimbingan Konseling BIOLOGI BISNIS Budaya Budidaya Pertanian Ekonomi Fisika Geografi Hiburan HUKUM Ilmu Administrasi Kesehatan KIMIA Kontes Seo Kumpulan Puisi Lain-lain Lirik Lagu Indonesia Lirik Lagu Inggris Lirik Lagu Malaysia MODEL PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Pendidikan dan Pembelajaran Pengembangan Diri POLITIK Privacy Policy Referensi Resep Kue Resep Masakan SEJARAH Seputar Olah Raga

SOSIAL TEKNOLOGI TUTORIAL

Blog Archive

Artikel Pilihan

Contoh Makalah

Copyright 2010 Media Pembelajaran.All Rights Reserved.Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai