Anda di halaman 1dari 3

SDM Berkualitas, Bangsapun Puas Oleh: Angga Imansyah Sejarah mencatat pertanian pertama kali berkembang dalam kebudayaan

di daerah bulan sabit yang subur terletak di daerah Timur Tengah yaitu zaman Mesopotamia, sekaligus perekonomian pertama yang berkembang. Dari situlah pertanian menjelma menjadi seperti sekarang ini. Di lain pihak, bahan pangan yang semakin mendesak, membuat pertanian bergerak aktif dalam pengembangan secara modern. Beberapa masalah muncul dalam perwujudan tersebut. Diantaranya kerusakan lingkungan, ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana, cuaca yang tidak menentu, dan wawasan petani yang minim. Permasalahan utama pertanian Indonesia, pada dasarnya terletak dari sumber daya manusia yang hanya berdasarkan pengetahuan. Secara garis besar ilmu pengetahuan didasarkan secara sistematis, yang mempunyai cara pandang terhadap kenyataan. Dibutuhkan sosok petani yang berpedoman pada ilmu pengetahuan. Pada hakikatnya, senjata utama petani secara sistematis adalah sebuah motivasi dan inovasi yang memunculkan suatu ide atau gagasan dalam pengembangan pertanian Indonesia. Kedua elemen menjadi tonggak akar dalam mewujudkan diversifikasi pangan di berbagai sektor. Sebagai kondisi yang ada, Indonesia memerlukan sosok pemuda yang mempunyai pemikiran kritis terhadap produktivitas pangan. Pemuda sebagai elemen masyarakat yang dianugerahi gelar agent of change, memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa. Dewasa ini, peranan pemuda dimanivestasikan sebagai mahasiswa yang mampu melakukan pergerakan dan revolusi khususnya dalam bidang pertanian. Dukungan penuh dari berbagai pihak berharap mahasiswa mampu menuangkan kinerja secara kualitatif dan inspiratif. Pendidikan tinggi pertanian Indonesia berperan penting dalam

pengembangan SDM dan telah memberikan sumbangan nyata dalam mendukung perkembangan pertanian dan perkembangan masyarakat Indonesia.

Pengorganisasian dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi pertanian diperlukan penelitian dan aspek sosial yang berperan dalam masyarakat. Pendidikan tinggi

pertanian harus melakukan perubahan-perubahan yang lebih baik seperti kualitas dan sistem yang ada. Pada masa mendatang perlu adanya pendidikan untuk petani agar mampu menaikkan taraf hidup pertanian secara global dan produktivitas diversifikasi pangan, agar terciptanya kesejahteraan dan perekonomian yang meningkat. Pendidikan pertanian dalam perguruan tinggi yang ada di Indonesia harus diaplikasikan secara nyata dan terus berkembang secara global. IPB (Institut Pertanian Bogor) sebagai perguruan tinggi negeri yang berkonsentrasi dalam bidang pertanian, sangat dibutuhkan peran mahasiswanya dalam pengembangan pertanian. Inovasi dan kreativitas dalam penciptaaan teknologi yang berkompetensi di bidang pertanian, sehingga terwujud agroindustri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan yang berupa jasa. Perlunya industri yang mampu mengelola hasil pertanian menjadi suatu produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Secara garis besar agroindustri sebagai pengelola hasil pertanian, pengelola hasil peralatan, input pertanian, dan jasa sektor pertanian. Lebih jauh lagi, agroindustri sebagai penggerak utama dalam sektor pertanian yang tangguh, maju, dan efisien sehingga mampu menjadi leading sector dalam pembangunan nasional. Strategi pembangunan agroindustri dapat ditempuh dengan penyesuaian karakteristik dan permasalahan agroindustri, agar terwujud mencukupi bahan pangan nasional. Kemandirian inilah yang dibutuhkan bangsa Indonesia agar tidak tergantung terhadap negara lain. Tak ketinggalan, pembangunan SDM pertanian yang berkualitas diperlukan modal utama menjadi pelaku adalah sosok mahasiswa. Pergerakan pembangunan SDM pertanian, mahasiswa harus turut andil dalam meningkatkan kemampuan dan kompetensi kerja masyarakat melalui cara penyuluhan terhadap masyarakat. Disatu sisi peranan pemerintah dalam meningkatkan pertanian sangat dibutuhkan, kerjasama dari berbagai pihak seperti mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah bersama-sama membangun SDM pertanian. Melalui sekolah pertanian diharapkan masyarakat mampu menerapkan pendidikan pertanian agar tercipta sumber pangan bangsa yang bervariatif. Momen inilah sebagai bara dalam pertanian yang sangat relevan dalam ekonomi bangsa.

Kaum intelektual pertanian bangsa menuangkan pemikiran inovatif dalam bentuk karya yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Seperti ungkapan yang mengatakan bahwa pangan rakyat soal hidup dan mati. Namun sekali waktu, ambruk SDM pertanian maka kaum pemudalah yang membuat sebuah gerakan, merubah mental bangsa menjadi baja dan selama garuda masih di dada. Pemuda tak akan pernah berhenti bergerak selama bangsa ini masih mempunyai mimpi.

Anda mungkin juga menyukai