Anda di halaman 1dari 32

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 mengisyaratkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pembelajaran nasional yang diatur dalam Undang-Undang. Pembangunan dibidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang memungkinkan para warganya mengembangkan diri, baik yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun yang berkenaan dengan aspek rohani yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan pembangunan nasional khususnya dibidang pendidikan, maka diperlukan tenaga pendidik yang profesional. Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah Indonesia melalui departemen pendidikan nasional mendirikan lembaga kependidikan sebagai wadah untuk membina dan mendidik bangsa Indonesia. Untuk tercapainya tujuan tersebut, pemerintah bertanggungjawab untuk mengupayakan tenaga-tenaga pendidik yang profesional dan berpengetahuan optimal. Tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi semata, tetapi lebih penting adalah membentuk pribadi anak menuju manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Secara teoritis mahasiswa FKIP sebagai calon pendidik telah dibekali seperangkat ilmu pengetahuan tentang ilmu keguruan dan ilmu kependidikan. Namun apa yang telah diperoleh dibangku kuliah belum cukup sebagai bekal untuk menjadi guru yang berpotensi dan profesional. Sebagai upaya untuk mencetak tenaga-tenaga pendidik yang profesional dan berkualitas, baik dalam hal mengajar maupun mendidik maka dirasakan perlu mahasiswa sebagai calon guru melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu PPL dilaksanakan karena adanya kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang ada. Apa yang diperoleh di bangku kuliah tidak persis sama dengan kenyataan yang terjadi dilapangan (sekolah), dengan

demikian melalui kegiatan PPL mahasiswa sebagai calon guru diharapkan dapat merelevansi teori dengan prakteknya dilapangan. Dan melalui program PPL ini mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman dan ilmu sebanyak-banyaknya sehingga dapat dijadikan sebagai bekal yang berguna dalam memasuki dunia pendidikan sekolah. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan mata kuliah wajib, dengan demikian maka mahasiswa dari program S1 yang merupakan calon guru agar lebih aktif dan kreatif dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang diemban. Pengertian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Praktek pengalaman lapangan adalah merupakan suatu program yang memberikan kesempatan kepada calon guru untuk dapat mengenal kondisi sekolah yang akan menjadi medan tugasnya kelak, kemudian menerapkan segala teori pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang sudah dibentuk melalui berbagai mata kuliah kedalam kelas yang sebenarnya. Dipandang dari sudut kurikulum, praktek pengalaman lapangan merupakan suatu program mata kuliah proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan penjabatan guru yang dirancang secara khusus untuk menyiapkan calon guru agar memiliki atau menguasai profesi keguruan yang terpadu secara utuh sehingga mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional. Program pengalaman lapangan juga merupakan kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan di lapangan (sekolah) meliputi kegiatan latihan mengajar, membimbing siswa, mempelajari administrasi sekolah, menciptakan suasana religius, membuat satuan pembelajaran, program semester dan tahunan serta perangkat kependidikan yang lain. Hal ini dilaksanakan secara terpadu dan terbimbing untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi guru sebagai wahana pembentukan profesi kependidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pendidikan adalah kegiatan yang berstruktur sedemikian rupa dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa calon pendidik, guna memperoleh kualifikasi sebagai pengajar yang profesional.

Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL) diarahkan untuk mendidik, membimbing dan melatih mahasiswa agar: Memiliki suatu standar kompetensi profesional keguruan yang dihasilkan oleh suatu lembaga kependidikan. Membimbing para calon tenaga pendidik untuk memiliki pribadi, sikap, serta pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi profesi guru. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, serta lingkungan sekolah. Dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap profeional sebagai guru. Program Pengalaman Lapangan (PPL) juga bertujuan untuk menciptakan guru berkualitas dan profesional yang mampu menghadapi tantangan dan perkembangan terutama di bidang kependidikan sehingga pada saatnya akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sasaran PPL Sasaran Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang ingin dicapai adalah: Untuk membentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta cakap dan dapat menggunakannya di dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran baik di dalam maupun di luar sekolah. Mahasiswa sebagai calon guru, yang karena banyaknya manfaat bagi guru tersebut. Sekolah-sekolah yang telah ditunjuk kiranya bisa memberikan bimbingan terhadap mahasiswa PPL. Manfaat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Adapun manfaat dari Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat ditinjau dari beberapa komponen yang dapat dipaparkan sebagai berikut: Manfaat bagi mahasiswa

a. Mahasiswa sebagai calon guru dapat dilatih untuk mengaplikasikan teoriteori yang di peroleh di bangku pendidikan, yang berhubungan dengan bidang studi yang diajarkan. Dengan demikian akan terbentuk seorang calon guru yang profesional di bidangnya. b. Mahasiswa sebagai calon guru dapat mengetahui secara lebih jelas tentang situasi dan kondisi sekolah serta pelaksanaan proses belajar mengajar dan administrasi yang mendukung proses belajar mengajar serta dunia pendidikan pada umumnya. Manfaat bagi sekolah Dengan adanya kegiatan praktek pengalaman lapangan pendidikan, sekolah akan memperoleh informasi tentang perkembangan dunia pendidikan pada umumnya dan perkembangan teori-teori suatu bidang tertentu sehingga kehadiran mahasiswa PPL tidak perlu dianggap sebagai penghambat pelaksanaan proses belajar mengajar. Akan tetapi kehadiran mahasiswa PPL di sekolah merupakan suatu kebutuhan. Manfaat bagi perguruan tinggi Dengan adanya praktek pengalaman lapangan, kependidikan perguruan tinggi akan memperoleh informasi tentang proses belajar mengajar di sekolah, terutama kurikulum yang dipergunakan dan perangkatperangkat yang berfungsi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di lapangan. Sehingga dari informasi tersebut dunia perguruan tinggi dapat mempersiapkan tenaga-tenaga yang profesional dibidanganya.

Tempat dan Waktu Pelaksanaan PPL Pelaksanaan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang terhitung sejak tanggal 25 Juli 2009 sampai dengan 5 Desember 2011 dengan lokasi di MTs. Darul Quran Bengkel. Berkaitan dengan hal tersebut kami yang berjumlah 7 orang

mahasiswa yang terdiri dari 2 orang dari Program Studi Matematika, 2 orang dari Program Studi Bahasa Indonesia (Non Reguler/Ekstensi) dan 3 orang dari Program Studi Bahasa Inggris (Non Reguler/Ekstensi), ditempatkan di MTs. Darul Quran Bengkel sesuai hasil musyawarah kepala dan guru sekolah tersebut dengan pertimbanganpertimbangan tertentu. Pelaksanaan PPL dilakukan berpatokan pada kalender akademik di MTs. Darul Quran Bengkel sendiri, yang telah disesuaikan dengan kalender pendidikan.

BAB II HASIL OBSERVASI KEADAAN SEKOLAH A. Keadaan Fisik Sekolah

Pada program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan yang dilaksanakan dari bulan Juli sampai Desember 2011, kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah pengumpulan data-data yang diperlukan dengan cara mengadakan pengamatan, pendekatan personal, penelitian, dan analisis terhadap berbagai situasi dan kondisi serta pengamatan berbagai aspek yang berkaitan dengan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MTs. Darul Quran Bengkel. Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa yang mengikuti Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dapat: Mengenal keadaan fisik sekolah dan implikasinya terhadap kegiatan pembelajaran. Mengenal pelaksanaan tugas-tugas guru. Mengenal perangkat kurikulum yang sedang berlaku. Memberikan tanggapan tentang hal-hal yang diobservasikan di sekolah. Sasaran pokok observasi adalah keadaan sekolah pada umumnya, proses belajar mengajar, dan tugas-tugas keguruan lainnya selain mengajar di kelas. Dalam melakukan observasi ini, mahasiswa dipandu dengan menggunakan Daftar Observasi Lapangan disamping bimbingan dan arahan dari Guru Pamong, Dosen Pembimbing, dan Kepala Sekolah. Adapun hasil observasi keadaan sekolah sebagai berikut:
2.1. Keadaan Fisik Sekolah 2.1.1. Identitas sekolah

Keadaan fisik MTs. Darul Quran dibangun dengan konstruksi permanen dan memiliki kapasitas yang lengkap, di mana keadaan fisik sekolah merupakan keadaan yang sebenarnya MTs. Darul Quran, dalam hal ini secara umum menyangkut identitas sekolah yakni : Nomor Statistik Madrasah Nama Madrasah : 21. 2. 52. 01. 03. 016 : Madrasah Tsanawiyah Darul Quran

Nama Lembaga/ Yayasan : Yayasan Ponpes Darul Quran Nama Pondok Pesantren : Yayasan Ponpes Darul Quran

Alamat

: Jl. TGH. Ibrahim Al-Khalidi Bengkel Kec. Barat-NTB

Nomor Telpon/Kode Pos : (0370) 6175271/83361 Berdiri Status Status Akreditasi Status dalam KKM Nama Induk KKM : 17 Agustus 1985 : Swasta : B Tahun 2006 : Induk :-

2.1.2. Keadaan Fisik sekolah a. Lahan Madrasah Tsanawiyah Darul Quran Bengkel didirikan di atas areal tanah dengan keliling seluruhnya 1500 m2 yang sudah dipagar permanen (termasuk pagar hidup) dengan status tanah wakaf. Rincian luas tanah/persil yang dikuasai sekolah menurut status pemilikan dan penggunaan dapat dilihat di tabel 2.1. Tabel 2.1 Luas Tanah/Persil yang Dikuasai Sekolah Menurut Status Pemilikan dan Penggunaan Luas tanah Status pemilikan seluruhnya (m2) Halaman/ Bangunan Taman (1) (2) (3) (4) (5) Penggunaan (m2)

Milik

Sertifikat Belum sertifikat

4.885 2.446

341 243

621 542

b. Unit dan lokal gedung Madrasah Tsanawiyah Darul Quran Bengkel memiliki 26 unit ruang yang terdiri dari 10 unit lokal kelas dan 16 unit lokal lainnya. Penjabaran unit dan lokal gedung Madrasah Tsanawiyah Darul Quran Bengkel disajikan di tabel 2.2

Tabel 2.2 Unit dan Lokal Gedung MTs. Darul Quran Bengkel
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Nama Ruangan Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru/Kantor Ruang TU Ruang Kelas Perpustakaan Laboratorium Komputer Laborarorium Bahasa Gudang Aula Serba Guna Kantin Ruang OSIS WC Guru WC Siswa Jumlah (unit) 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 2 4 2x2 6x7 4x2 7x9 2x2 2x1 5x4 4x1 7x9 5x3 7x6 7x6 Luas (m2) 5x2

c. Kondisi lingkungan sekolah Kondisi lingkungan sekolah Madrasah Tsanawiyah Darul Quran Bengkel cukup rapi, bersih, biasa terawat dengan baik, dan strategis sehingga sekolah bisa mengadakan proses belajar mengajar dengan baik dan didukung oleh suasana yang kondusif untuk belajar. d. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah Madrasah Tsanawiyah Darul Quran Bengkel meliputi perumahan penduduk, pertokoan, dan kantor pemerintah (balai pelatihan).

2.2. Jumlah Guru Bidang Studi dan Masa Kerja


Guru mempuyai peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa siswinya dan merupakan figur dalam dunia pendidikan yang patut di contoh dan diteladani. Kedudukan guru sangat penting, untuk ini guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan bidang studi masing-masing. Berikut adalah daftar guru matematika: Parman, S.Pd. Guru bidang studi Matematika untuk kelas VIII dan IX Saidah, S.Pd. Guru bidang studi Matematika untuk kelas VII

B. Sarana dan Prasarana Sekolah


Untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar, Madrasah Tsanawiyah Darul Quran mempunyai fasilitas sebagai berikut : Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah terletak di deretan gedung bagian selatan berdampingan dengan ruang Tata Usaha dan ruang guru. Ruang ini

dilengkapi dengan ruang tamu dan kamar kecil. Ruang kepala sekolah juga dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti sofa dan meja untuk tamu, meja kerja, kursi, lemari, telepon, komputer, dan dipajang pula deretan piala yang merupakan bukti prestasi yang diraih oleh siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Quran Bengkel.
Ruang Guru

Ruang guru berada di deretan gedung bagian selatan berdampingan dengan ruang kepala sekolah dan perpustakaan. Ruang ini dilengkapi dengan kursi-kursi, 2 meja panjang, jam dinding, dan tempat air minum. Ruang Kelas Madrasah Tsanawiyah Darul Quran Bengkel memiliki 10 ( sepuluh ) unit ruang kelas yang terdiri dari kelas VII sebanyak 3 kelas, kelas VIII sebanyak 3 kelas, dan kelas IX sebanyak 4 kelas. Semua ruang kelas masih dalam kondisi baik. Adapun perlengkapan yang digunakan di dalam kelas adalah : Meja Belajar siswa Bangku siswa Meja Guru Kursi Guru Papan Tulis : 20 Buah : 20 Buah : 1 Buah : 1 Buah : 1 Buah

Inventaris kelas yang lain seperti daftar komisaris kelas, jadwal pelajaran, penghapus, dan taplak meja.
Ruang Perpustakaan

Ruang ini terletak di sebelah timur ruang guru, berisi buku pelajaran atau buku paket, dan koleksi/ media-media bacaan yang lainnya. Jumlah

buku 1450 buah dengan 340 judul buku.


Ruang Laboratorium

Ruang laboratorium bahasa Ruang ini satu kompleks dengan ruang TU (Tata Usaha) memilki perangkat komputer sebanyak 4 unit dan headphone 41 set.

Ruang laboratorium komputer Ruang ini satu kompleks dengan ruang perpustakaan memiliki perangkat komputer sebanyak 23 unit.
Ruang Tata Usaha

Ruang tata usaha berada di deretan gedung bagian selatan berdampingan dengan ruang kepala sekolah dan perpustakaan. Ruang ini dilengkapi dengan kursi-kursi, 2 meja panjang, jam dinding, dan tempat air minum.
Ruang kantin Kantin sekolah terletak di antara kelas VIIA dengan IXD dan dikelola oleh salah seorang guru Madrasah Tsanawiyah Darul Quran dibantu oleh penjaga sekolah. Kamar kecil/WC WC siswa ada 2 ruangan dan terbuka dan terletak di bagian belakang sekolah. WC guru ada 1 ruangan. Aula Serba Guna

Ruang ini merupakan ruang terbuka, tidak saja berfungsi sebagai

11

tempat ibadah tetapi juga sebagai ruang pertemuan dan berbagai aktivitas lainnya.

C. Perangkat Administrasi Struktur Organisasi Sekolah Organisasi sekolah merupakan tempat berkumpulnya orang-orang untuk melakukan kerjasama guna mencapai suatu tujuan tertentu yang terdiri dari komponen-komponen tertentu. Struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah Darul Quran Bengkel sebagai berikut : Kepala Sekolah Kepala Sekolah merupakan penanggung jawab tertinggi di sekolah, dengan tugas sebagai berikut : Merencanakan, menyusun, membimbing dan mengawali kegiatan sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sekolah, baik teknik edukatif maupun administratif.

Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya terhadap atasan. Wakil Kepala Sekolah
Di dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh 1 (satu) orang wakil kepala sekolah dan 1 (satu) orang koordinasi Kegiatan Belajar Mengajar. Wakil kepala sekolah Tugasnya membantu secara langsung tugas-tugas kepala sekolah, jika kepala sekolah tidak ada di tempat serta mengawasi semua kegiatan yang ada di sekolah secara umum antara lain: Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program. Pengorganisasian Pengarahan Ketenagaan Pengkoordinasian Pengawasan Penilaian Identifikasi dan pungumpulan data Penyusunan laporan Koordinator KBM Tugas Koordinator KBM mengawasi Kegiatan KBM pada sore hari, atau melaksanakan tugas-tugas wakil kepala sekolah pada sore harinya. Di samping itu, kepala sekolah dibantu oleh beberapa urusan, sebagai berikut: Urusan kurikulum Tugas-tugas kurikulum antara lain: Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran. Mengatur penyusunan program pengajaran ( program mid semester,

13

semester, satuan pelajaran, dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum). Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB/Ijazah. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Mengatur pengembangan MGM dan coordinator mata pelajaran. Mengatur mutasi siswa. Melaksanakan supervise administrasi dan akademis. Menyusun laporan.

Urusan kesiswaan Tugas-tugas urusan kesiswaan antara lain: Mengatur program dan pelaksanaan BK Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K dan kerindangan). Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PASKIBRA, dan PKS. Mengatur program pesantren kilat. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah. Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapatkan beasiswa. Urusan Sarana dan Prasarana Merencana kebutuhan sarana dan prasaran untuk menunjang proses pembelajaran. (kedisiplinan, keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan,

Merencanakan program pengadaannya. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana. Mengelola perawatan, perbaikan, dan pengisian. Mengatur pembukuannya. Menyusun laporan.

Urusan hubungan dengan masyarakat Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan BP3 dan peran BP3 (komite). Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan disekolah. Menyusun laporan.

Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi : Membuat perangkat program pembelajaran. Program tahunan Program rencana pengajaran Program mingguan guru LKS Melaksakan kegiatan pembelajaran Melaksakan kegiatan penilaian proses belajar,ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir.

15

Melaksanakan analisis hasil ulangan harian. Menyusun dan melaksakan program perbaikan dan pengayaan Mengisi daftar nilai siswa Melaksakan kegiatan bimbingan ke pada guru lain dalam kegiatan proses belajar mengajar Membuat alat pelajaran/ alat peraga Menumbu kembangkan sikap menghargai karya seni Mengikuti kegiatan pengembangan dan permasyarakatan kurukulum Melaksakan tugas tertentu di sekolah Mengadakan program pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa Mengatur kebersihan ruangan kelas dan ruang praktikum Mengumpulkan dan menghitung angaka kredit untuk kenaikan pangkatnya

Wali Kelas
Wakil kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Pengelola kelas Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi : Denah tempat duduk siswa Papan absent siswa Daftar pelajaran kelas Buku absent siswa Buku kegiatan pembelajaran Tata tertib kelas Menyusun statistik bulanan siswa.

Pengisian daftar kumpulan nilai siswa Pembuatan catatan khusus tentang siswa Pencatatan mutasi siswa Pengisian buku laporan hasil belajar. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

Guru Bimbingan dan Konseling


Guru bimbingan dan konseling membantu kepala sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut : Menyusun program dan pelaksaan BK Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh siswa tentang kesukitan belajar Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai Mengadakan penilaian pelaksaan BK Menyusun statistik hasil penilain BK Melaksakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut BK Menyusun laporan pelaksanaan BK

Pustakawan Sekolah
Pustakawan membantu kepala sekolah dalam kegiata-kagiatan sebagai berikut : Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronik.

17

Pengurusan pelayanan perpustakaan Perencanaan pengembangan perpustakaan Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronik. Inventarisasi dan penadministrasian bukbu-buku/bahan pustaka/ media elektronik. Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tega kependidikan lainnya serta masyarakat. Menyusun tata tertib perpustakaan Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

Laboratorium
Pengelola laboratorium membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium Menyusun jadwal dan tata tertib pengunaan laboratorium Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium

Kepala Tata Usaha Sekolah


Kepala tata usaha sekolah mempunyain tugas melaksakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut: Menyusun program kerja tata usaha sekolah Pengelolaan keuangan sekolah Pengurusan administrasi ketenangan dan siswa

Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah Menyusun administrasi pellengkapan sekolah Menyusun dan menyajikan data sekolah Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaah secara berkala.

Tata Tertib Guru


Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar MTs. Darul Quran Bengkel menetakan tata tertib antara lain : Tata tertib Guru Tata tertib Karyawan Tata Usaha Tata Tertib Siswa Tata tertib tersebut di berlakukan agar komponen-komponen yang ada dapat melakukan tugas dan kewajibannya secara efektif dan efisien (tata tertib terlampir).

19

BAB III OBSERVASI KELAS DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Hasil Observasi Setting Kelas
Observasi setting kelas adalah sejumlah informasi yang terkait dengan tugastugas mengajar di kelas dan tugas-tugas lainnya yang diperoleh mahasiswa dari sekolah melalui wawancara dengan pihak sekolah dan informasi melalui dokumen tertulis. Kegunaan observasi ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi serta mengenal secara mendalam tentang lingkungan sekolah MTs. Darul Quran Bengkel, terutama hal-hal yang berhubungan dengan pengajaran mata pelajaran Matematika. Adapun observasi yang berhubungan dengan pengajaran meliputi : Kurikulum Bidang Studi Kurikulum merupakan tempat berpijak suatu pendidikan, karena tanpa kurikulum proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung dengan lancar. Pada waktu proses belajar mengajar guru harus berlandaskan pada kurikulum dan digunakan sebagai alat dalam pendidikan. Program Pengajaran Kegiatan utama dalam PPL adalah pelatihan keterampilan mengajar dan tugas guru lainnya. Seorang guru harus dapat menerapkan keterampilan mengajar secara utuh maupun tugas-tugas guru lainnya, maka terlebih dahulu guru harus menyusun program pengajaran. Program pengajaran yang digunakan sebagai pedoman pengajaran bidang studi di MTs. Darul Quran Bengkel meliputi : Program tahunan, program semester, rencana pengajaran, satuan pengajaran, batasan pengajaran dan analisis materi pelajaran. Program ini disusun berdasarkan GBPP yang berpedoman kepada kalender pendidikan yang telah ditetapkan sebagai acuan waktu pelaksanaan proses belajar mengajar.

Program Tahunan Program tahunan adalah program yang disusun oleh guru berdasarkan GPBB dengan berpedoman pada kalender pendidikan yang telah ditetapkan sebagai acuan untuk pelaksanaan proses belajar mengajar. Program tahunan ini merupakan pedoman guru selama satu tahun. Di dalam program tahunan telah terdapat materi pelajaran yang akan diajarkan selama satu tahun, lengkap dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Analis Minggu Efektif (AME) Analisis minggu efektif disusun untuk mengetahui berapa minggu yang akan digunakan mengajar selama melakukan PPL di MTs. Darul Quran Bengkel. Program Semester (PROSEM) Program semester adalah program yang berlaku selama satu semester. Program ini disusun berdasarkan kurikulum yang dipakai oleh sekolah dan garis-garis materi atau pokok bahasan yang akan diajarkan selama satu semester dan biasanya dibuat dalam bentuk program satuan pembelajaran (PSP) atau program semester. Program Harian Program harian merupakan program pengajaran yang berisi materi-materi yang akan diajarkan pada hari-hari akan mengajar, yang disusun dalam bentuk silabus pembelajaran dan sekenario (Rencana Pembelajaran), berupa : Silabus Pembelajaran Silabus pembelajaran disusun berdasarkan prosem yang telah disusun, untuk melakukan perencanaan pengajaran selama satu semester atau selama melakukan kegiatan PPL. Beberapa komponen dalam penyusunan silabus pembelajaran meliputi : Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi

21

Indikator Pengalaman Belajar Penilaian (jenis tagihan, bentuk instrumen dan instrumen) Media dan Alat. Skenario Pembelajaran/Rencana Pembelajaran RP disusun berdasarkan silabus pembelajaran yang telah disusun, RP berisi materi-materi yang mengajarkan pada hari akan mengajar dan disusun. Dalam RP ini tercantum materi dan langkah-langkah dalam mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. RP merupakan skenario tentang apa yang akan diajarkan dan metode pandekatannya serta langkah-langkah dilakukan sesuai dengan waktu mengajar. Adapun contoh RP, sebagaimana terlampir. Beberapa hal yang terkait dengan program pengajaran Kompetensi Dasar Kompetensi dasar merupakan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah memperoleh pengalaman belajar selama mengikuti pelajaran. Tujuan ini mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap atau nilai yang ingin ditanamkan pada peserta didik. Pembelajaran Dalam pembelajaran terdapat materi yang akan diajarkan dan bagaimana cara mengajarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran menggambarkan keluasan serta kedalaman materi yang akan diajarkan untuk mencapai tujuan pembelajaran beserta alternative kegiatan pembelajaran. Evaluasi Pengajaran Evaluasi pengajaran dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan. Maka calon guru harus mengadakan evaluasi atau penilaian yang sekaligus sebagai alat untuk mengetahui berhasil tidaknya pengajaran yang dilakukan. Dalam melakukan evaluasi penulis memberikannya dalam bentuk lisan setiap hari selesai mengajar di depan kelas.

Diskusi hasil latihan belajar Pada waktu latihan mengajar di kelas, dan dihadiri oleh guru pamong, dosen pembimbing dan rekan-rekan sepraktek khususnya program studi fisika ikut mengamati, memperhatikan, dan menilai penampilan calon guru ketika mengajar di depan kelas. Setelah selesai mengajar diadakan suatu diskusi kecil dengan tujuan memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang dijumpai saat penampilan mengajar calon guru di depan kelas. Perbaikan Perbaikan yang dimaksud disini adalah hasil diskusi dan konsultasi berupa petunjuk pengarahan, bimbingan dan saran-saran, baik itu dari guru pamong, dosen pembimbing maupun dari teman-teman sepraktek selama latihan mengajar. Saran-saran itu antara lain : Cara pengelolaan kelas Cara menyampaikan materi Cara penyampaian/kata-kata yang digunakan Sikap dan penampilan Penguasaan materi Cara motivasi siswa untuk belajar Dari hasil perbaikan ini hendaknya calon guru yang diharapkan dapat digunakan sebagai pegangan untuk tampil mengajar agar lebih sempurna. Prinsip-prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan guru dalam mengajar pada khususnya ialah sebagai berikut : Pendekatan pembelajaran Pendekatan pembelajaran yang harus diperhatikan adalah pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan dan pendekatan konsep. Sebagai contoh di MTs. Darul Quran Bengkel lebih ditekankan pada keterampilan proses dimana siswa dilibatkan secara langsung dan keseluruhan, baik fisik

23

maupun mental dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas. Media dan sumber bahan pembelajaran Untuk mempermudah siswa dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru, diperlukan suatu media sebagai alat untuk membantu siswa agar lebih memahami materi yang disampaikan. Sub pembelajaran Bahan yang digunakan sebagai materi pengajaran. Sumber bahan pengajaran bidang studi lebih berpatokan pada buku paket untuk SMP kelas 2. Pengelolaan kelas Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya seorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah kemampuan guru tersebut dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas didefinisikan sebagai suatu cara mempersiapkan siswa dalam kondisi yang baik sehingga tercapai lingkungan belajar yang efektif, hal ini ditunjang juga oleh keadaan ruang kelas. Menggunakan teknik bertanya Ada dua hal penting yang sangat mempengaruhi partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu cara guru mengajukan dan menanggapi pertanyaan peserta didik. Cara mengajukan pertanyaan : Pertanyaan diajukan keseluruh kelas atau menunjuk seseorang. Menyebarkan pertanyaan secara merata Memberikan bintang kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan. Cara menanggapi pertanyaan Ada tiga kemungkinan jawaban dari peserta didik yang harus ditanggapi dengan cara berbeda, yaitu jawaban yang

salah, benar dan gabungan dari keduanya. Jika jawaban siswa benar, maka guru dianjurkan untuk memberikan pujian (penguatan). Misalnya dengan kata-kata Jawabanmu tepat sekaliatau dengan mengacungkan jempol. Sedangkan jawabannya sebagiannya benar dan sebagiannya salah, maka guru dianjurkan membenarkan dan memberikan pujian untuk jawaban yang sebagian benar misalnya saya setuju dengan jawabanmu tapi masih harus kita sempurnakan. Evaluasi pengajaran Evaluasi pengajaran dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Guru harus mengadakan evaluasi/penilaian yang sekaligus sebagai alat untuk mengetahui berhasil tidaknya pengajaran yang dilakukan. Dalam pelaksanaan evaluasi, penulis memberikan dalam bentuk lisan setelah selesai mengajar di depan kelas. Jumlah Guru Bidang Studi Guru memiliki peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu juga guru merupakan figur dalam dunia pendidikan yang akan dicontoh dan diteladani. Oleh karena kedudukan guru yang sangat penting tersebut, maka setiap guru dituntut untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai bidang studi masing-masing.

Keadaan Fisik Kelas, Ruangan Kelas dan Pengaturan Kelas Keadaan fisik kelas Ruang kelas digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas tersebut digunakan secara keseluruhan pada jadwal belajar. Secara fisik keadaan kelas baik dalam memenuhi syarat tempat belajar mengajar. Pengaturan kelas Pengaturan kelas merupakan salah satu cara untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi

25

yang optimal demi kelancaran proses belajar mengajar di kelas. Pengaturan kelas meliputi : Penyusunan organisasi terdiri dari ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris, bendahara, yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap semua kegiatan dan proses belajar mengajar di kelas. Pembagian tugas harian, masing-masing siswa mempunyai tugas secara bergilir. Petugas kelas bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelas termasuk di dalamnya menyediakan spidol dan kapur tulis serta mengontrol absen atau kehadiran siswa. Keberhasilan kelas dan lingkungan Proses belajar mengajar akan berjalan lancar apabila ruangan kelas dalam keadaan bersih sehingga tidak menggangu kegiatan belajar mengajar. Sebelum pelajaran dimulai komisaris kelas bertanggungjawab akan kebersihan di lingkungan sekitar tempat belajar. Pada setiap kelasnya terdapat tong sampah untuk membuang sampahsampah dan kotoran di dalam kelas, dengan demikian lingkungan sekolah tetap bersih karena siswa selalu dihimbau untuk membuang sampah pada tempatnya.

Kegiatan Belajar Mengajar Rencana Pengajaran Rencana pengajaran adalah segala rencana atau rancangan tentang kegiatan pembelajaran yang disusun oleh guru sebelum mengajar di depan kelas. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus di persiapkan oleh mahasiswa PPL sebagai calon guru dalam menyusun rencana pengajaran, antara lain persiapan belajar. Persiapan belajar merupakan bagian yang sangat penting pada proses pembelajaran, pendahuluan yang baik akan menggiring kegiatan belajar mengajar kearah yang bermakna. Dalam proses pelaksanaan belajar mengajar mahasiswa PPL harus mempersiapkan diri sebagaimana mestinya baik secara fisik maupun mental sehingga proses belajar mengajar dapat

berjalan dengan lancar. Adapun yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan mengajar adalah persyaratan pengetahuan. Pada tahap ini guru mengingatkan kembali peserta didik terhadap pengetahuan yang bertujuan untuk menunjang pelajaran. Selain itu guru yang baik selalu memotivasi peserta didiknya agar mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh. Motivasi dapat dilakukan dengan memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Sebelum memulai pembelajaran seorang guru sebaiknya memberitahukan kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal-hal yang akan dilakukan meliputi : Menyusun Silabus Pembelajaran dan Rencana Pembelajaran (RP) Persiapan ini harus dikonsultasikan dengan guru pamong dan dosen pembimbing. Tujuan dari konsultasi ini adalah agar mahasiswa PPL mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil dalam kegiatan belajar mengajar. Persiapan mental Persiapan mental mahasiswa PPL sebelum mengajar sangat diperlukan, karena program yang mantap tanpa dibarengi dengan mental yang kuat pada pelaksanaan KBM hasilnya tidak akan memuaskan. Salah satu cara untuk menimbulkan rasa percaya diri di depan kelas adalah dengan menguasai materi pelajaran serta metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Merancang alat evaluasi Evaluasi merupakan suatu cara atau alat yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar. Alat evaluasi ini berupa tes tertulis (ulangan harian) dan sudah dirancang sejak penyusunan Rencana Pengajaran (RP), untuk itu pada setiap pertemuan diadakan evaluasi secara lisan maupun tertulis. Penilaian juga merupakan rangkaian kegiatan untuk menganalisis dan menafsirkan data tentang

27

proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.Tujuan penilaian proses dan hasil belajar adalah untuk mementukan tingkat tercapainya kompetensi dasar yang telah ditentukan. Realisasi Kegiatan Belajar Mengajar Realisasi kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam praktek pengalaman lapangan dan dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahap yaitu: Mengajar Terbimbing Merupakan tahap awal pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dalam melaksanakan tugasnya mendapat bimbingan dan pengawasan dari guru pamong dan dosen pembimbing selama kurang lebih 3 hari agar mahasiswa PPL dapat menerapkan kemampuannya secara utuh dan terintegral di dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing dapat berupa bimbingan satuan pembelajaran, rencana pembelajaran, cara mengelola kelas, dan sebagainya. Mengajar Mandiri Pada tahap ini, mahasiswa PPL diberi tanggung jawab untuk mengelola dan melaksanakan tugas-tugas keguruan secara mandiri namun tetap berada di bawah pengawasan guru pamong. Ujian praktek mengajar Sebelum melaksanakan ujian PPL, terlebih dahulu telah dilakukan penilaian oleh guru pamong. Setelah itu baru dilakukan ujian PPL yang mana dalam ujian PPL itu dilakukan penilaian oleh guru pamong dan juga oleh dosen pembimbing dengan cara memonitoring secara langsung di dalam kelas.

Faktor Pendukung Pembelajaran Faktor yang mendukung proses belajar mengajar di MTs. Darul Quran sehingga berjalan lancar adalah; Pihak sekolah, kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai tata usaha menerima mahasiswa PPL dengan baik, memberi motivasi dan saran-saran kepada mahasiswa. Kelengkapan administrasi sekolah, sehingga selama mahasiswa mengadakan observasi tidak mengalami hambatan. Terjalinnya komunikasi yang baik antara warga sekolah dengan mahasiswa PPL. Faktor Penghambat Pembelajaran Pada saat mahasiswa melakukan kegiatan PPL ini tidak terlepas dari beberapa hambatan baik yang berasal dari mahasiswa sendiri maupun yang berasal dari luar. Beberapa hal yang merupakan hambatan dalam proses belajar mengajar adalah: Siswa/peserta didik yang dihadapi tidak memiliki buku pegangan yang cukup untuk mendukung proses belajar mengajarnya sehingga siswa menjadi kurang aktif dan sedikit malas. Kesulitan dalam menyampaikan materi karena ada beberapa anak yang lamban dalam menyerap materi yang diberikan, sehingga materi harus sering diulang dan harus sering diberikan latihan. Ada beberapa kelas yang siswanya cenderung menganggap mahasiswa PPL tidak seperti guru sebenarnya, sehingga menganggap remeh dan pada saat proses belajar mengajar kesannya tidak serius. Dari beberapa kelas yang diajar ada yang tidak dapat di kontrol, seperti siswa yang keluar masuk kelas pada saat pembelajaran, serta kelas yang ribut.

29

Upaya Mengatasi Masalah Ada beberapa cara yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi. Alternatif pemecahan masalah ini bukan merupakan satu-satunya jalan karena masing-masing orang memiliki cara-cara tersendiri untuk mengatasi permasalahannya. Pemecahan masalah yang dilakukan antara lain: Bagi siswa yang tidak mempunyai buku referensi lain yang berkaitan dengan pokok bahasan yang dipelajari, maka guru PPL memberikan ringkasan bagian-bagian yang penting dalam pokok bahasan . Dalam menghadapi siswa yang lambat menyerap materi, maka dalam penyampaian materi dilakukan secara terperinci dan perlahan-lahan, harus sering diberikan latihan dan tugas. Dan bagi siswa yang lebih pintar disarankan untuk membantu temannya kurang dalam kegiatan kelompok. Untuk siswa yang malas dan kurang aktif diberikan pengawasan yang lebih ketat sehingga tidak ada kesempatan untuk mengganggu temannya. memberikan semacam tindakan tegas, dengan memberikan kesempatan mau mengikuti pelajaran atau tidak. Tetapi tentunya dengan memberikan nasihat bahwa guru PPL sama dengan guru yang lain dalam memberikan pelajaran. Bagi kelas yang ribut dan siswa keluar masuk, terkadang diberi tindakan tegas dengan mengeluarkan siswa dan tidak memberikannya kesempatan untuk mengikuti pelajaran atau menyuruhnya berdiri didepan kelas. Tetapi seringkali dengan memberikan tugas latihan kelas menjadi lebih tenang. Bagi kelas yang sudah tidak bisa di kontrol, terkadang memberikan mereka ribut untuk beberapa saat dan guru hanya memperhatikan dari depan kelas. Kalau hal tersebut efektif, maka kelas akan tenang lagi. Bila tidak bisa dengan diam, barulah dengan menggunakan teguran secara lisan berupa memberikan mereka pertanyaan yang menyebabkan siswa akan tenang. BAB 1V PENUTUP

Kesimpulan Dari hasil kegiatan Prektek Pengalaman Lapangan (PPL) di MTs Darul
Quran Bengkel baik di dalam kegiatan observasi, administrasi, kegiatan belajar

mengajar, maupun interaksi dengan semua pihak, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Kegiatan PPL berlangsung 4 tahap yaitu: Tahap observasi. Tahap pelatihan dan keterampilan mengajar dan tugas keguruan lainnya secara terbimbing. Tahap pelatihan Kegiatan PPL sangat penting bagi seorang calon guru untuk dapat memperoleh pengalaman-pengalaman baik menyangkut kegiatan belajar mengajar maupun tugas kependidikan lainnya di luar kegiatan belajar mengajar secara terbimbing dan terpadu sehingga membentuk pribadi dan profesi kependidikan yang kelak dapat menunjang profesinya. Seorang calon guru dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan, nilai dan tingkah laku, serta dedikasi yang tinggi di dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik yang profesional. Saran-saran Hendaknya mahasiswa PPL harus benar-benar siap sebelum mengajar di kelas, siap mental, menguasai bahan yang akan diajarkan dan mampu menangani serta mengatur kelas dengan baik. Walaupun fasilitas yang terbatas, hendaknya dirawat dengan baik. Untuk memperkecil timbulnya hambatan dalam mengajar, guru PPL harus mengetahui keadaan sekolah maupun siswa agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Sebaiknya pihak UPPL mengadakan pembekalan secara terprogram sehingga para calon guru dapat menguasai materi yang akan disampaikan dan memiliki gambaran tentang kegiatan PPL.

31

Bagi Dosen Pembimbing agar selalu terjun ke lapangan dimana mahasiswa PPL ditempatkan.

Anda mungkin juga menyukai