Anda di halaman 1dari 15

KEKUASAAN DAN OTORITAS KIAI DALAM PONDOK PESANTREN

(Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep)

TESIS

Oleh

Syarqawi Dhofir
NIM. 00755110

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN Desember 2004

KEKUASAAN DAN OTORITAS KIAI DALAM PONDOK PESANTREN


(Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep)

TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Master Pendidikan dalam Program Studi Manajemen Pendidikan

Oleh

Syarqawi Dhofir NIM. 00755110

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN Desember 2004
i

PENGESAHAN PEMBIMBING

Tesis Magister dengan judul, Kekuasaan dan Otoritas Kiai dalam Pondok Pesantren, Studi Kasus di Pondok Pesantren AlAmien Prenduan Sumenep, atas nama Syarqawui Dhofir telah Disyahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II pada tanggal 23 Juli 2004 diujikan di depan Tim Penguji Tesis Program Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. H. Moedjiarto, M.Sc. : :

Dr. Yatim Riyanto M.Pd.

iii

PENGESAHAN

Tesis Magister atas nama Syarqawui Dhofir telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 3 Desember 2004

TIM PENGUJI

Prof. Dr. Made Pidarta Prof. Dr. H. Moedjiarto, M.Sc. Dr. Yatim Riyanto M.Pd. Prof. Dr. Ismet B. Dr. Sunardi : .

: : : : : :

Ketua Penguji/Anggota Pembimbing I /Anggota Pembimbing II /Anggota Anggota Anggota

Mengetahui Direktur Program Sarjana Universitas Negeri Surabaya

Prof. Dr. Prabowo, M.Pd. NIP. 130 268 639 ii

PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Tesis ini: Nabiku, sayangku, kasihku, pejuangku, duta Allah terakhir, penyelamat manusia, pengajar nilai kebajikan yang arif, penutup semua duta Allah untuk manusia, Muhammad, semuga shalawat Allah, salam dan berkahNYa senantiasa menyertaimu dan keluarga serta sahabatsahabatmu, hanya karenamu aku dapat menikmati mengetahui kebajikan dan mengenal cahaya Tuhanku Yang Maha Benar Almarhumah Ibuku, Ny. H. Saiedah dan Almarhum Ayahku, K. Muhammad Dhofir, dan dan almarhumah Nenekku, Ny. Salma. Semuga tesis dan amal baik yang aku lakukan menjadi amal jariyah bagi mereka yang mengalirkan pahala yang mampu menebus dosadosa mereka, menyuci semua kesalahan dan memperoleh ghurfah yang selalu dilantunkan ucapan salam berkah dari para malaikat. Kakak-kakakku, H. Shidqie Dhofir dan Muhammad Qari, Mbakku, Asbahah dan adikku, Affan Dhofir. Semuga dorongan, didikan, bantuan, doa, dukungan dan semua yang telah diberikan kepadaku menjadi amal bhaktimu yang dapat merubah semua kesulitan mereka menjadi kemudahan dan kegelapan menjadi nur ilahi serta penderitaan menjadi kebahagiaan di perjalanan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Siapa saja yang telah menjadi guruku dan berjasa kepadaku, yang aku sadari atau yang tak kuketahui. Semuga tesis dan amal baik yang aku lakukan menjadi bagian pertambahan amal baikmu hari ini dan esok. Teristimewa kepada isteriku tersayang, Faridah Fadlil. Semuga kesetiaan, cinta dan kasih sayangmu kepadaku menjadikan dirimu sebagai isteri sholehah menurut Sang Pencipta Yang Agung dan Penyayang yang mampu menghantarkannya masuk ke dalam ghurfahNya yang penuh panggilan salam berkah bersamaku dan keturunannya Anak-anakku, Alvi Syahrina Qadariyah, Alvind Rosielah, Rona Ariezah, D.Q. Alva Salam dan yang sekarang masih dalam rahim ibunya. Semuga semua yang baik yang telah diberikan oleh Allah kepadaku dan kepada ummat manusia lainnya diberikan pula kepada kalian sebagai tambahan dari kebaikan yang telah ditaqdirkan untuk kalian oleh Sang Pencipta Yang Perkasa dan Pencinta Yang Maha Kaya dan Maha Sempurna

iii

ABSTRAK

Syarqawi Dhofir,

2004, Studi Kasus Otoritas dan Kekuasaan Kiai dalam Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep , Tesis, Program Studi S-2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. : Prof. Dr. H. Moedjiarto M.Sc. : Dr. Yatim Riyanto, M.Pd.

Pembimbing I Pembimbing II

Jenis penelitian tesis ini adalah studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif. Karena itu bersifat holistik dan eksploratif yang diarahkan pada menemukan tipe atau sumber kekuasaan dan otoritas kiai, penggunaannya oleh kiai, respon guru terhadap penggunaannya, dan keotentikan dalam penggunaannya. Penelitian ini mengambil tempat di lima Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Subjek penelitian terdiri dari: Anggota Majlis Kiai Al-Amien, anggota Majlis Awan, guruguru dan pengurus Yayasan Pondok Pesantren Al-Amien. Teknik pengumpulan data selain wawancara dan observasi juga digunakan studi dokumentasi dan angket. Untuk pemeriksaan data digunakan empat kriteria: credibility, transferability, dependebility dan confirmability. Teknik analisis datanya adalah analisis kualitatif deskriptif yang menggunakan thematic analysis dengan tahapan pertama reduksi dengan cara pemilihan data, pemusatan perhatian dan abstraksi baru kemudian penyajian data dan penarikan simpulan. Tipe atau sumber kekuasaan dan otoritas yang digunakan oleh kiai-kiai Al-Amien adalah: referent, reward , coercive, legitimate, expert dan charismatic power and authority. Kekuasaan dan otoritas tidak ada pada satu figur sentral seorang kiai, melainkan ada dalam kepemimpinan kolektif, yang berwujud Majlis Riasah yang terdiri dari dua majlis: Majlis Kiai dan Majlis Awan. Kepemimpinan kolektif semacam itu termasuk dalam kategori kecendrungan manajemen modern. Referent Power and authority digunakan untuk maksud penetesan wibawa guna tercapainya efektivitas distribusi wibawa dan usaha mensukseskan pencapaian tujuan kerja manajemerial. Bentuk referensi yang banyak digunakan adalah: seruan kiai, mediator, memo, nama kiai, peminjaman tempat berapat kiai, permintaan memberi pengantar dan permohonan.pendapat akhirdari kiai. Semua cara itu dianjurkan oleh kiai-kiai selama dalam bingkai norma yang lazim dipakai di Al-Amien; Legitimate Power and Authority digunakan pada setiap pengambilan keputusan lewat proses penyusunan konsep, permintaan pendapat para kiai, pengadaan rapat Majlis Riasah, sosialisasi ke bawah, perumuskan kembali, baru kemudian ditetapkan dan disosialisasi. Proses semacam itu merupakan pendekatan top-down yang mengakses kemauan bawah secara proporsional; Expert Power and Authority menonjol terutama pada penyusunan konsep dan penjelasan proses kerja-kerja baru. Tradisi menulis, keterampilan retorika, kebiasaan membaca, penguasaan dua bahasa asing: Arab dan Inggris, tradisi mengakses informasi dari internet dan tv menghantarkan para kiai bisa menjaga diri untuk tetap keeping informed. Namun demikian, penggunaan profesional masih mendapat hambatan dana dan tradisi kepesantrenan; Reward power and iv authority ternyata digunakan tidak terlalu atraktif, dilakukan sebatas untuk memilihara hubungan kemanusiaan dan loyalitas guru. Tidak ada ketetapan jumlah hadiah yang baku, belum menjadi sistem tetapi baru anjuran dan bersifat pribadi. Karena itu

Reward yang dipraktekkan tidak menimbulkan masalah budget dan tidak dapat dikontrol. Juga tidak menimbulkan referent power, karena penghargaan diberikan secara merata, pada siapa saja yang menunjukkan dedikasi kerja dan loyalitas. Bentuk reward selain berupa pemberian hal-hal yang bersifat material ada juga yang bersifat psikologis seperti pujian dan yang berisifat manajerial seperti promosi jabatan. Ada satu hal penting bahwa reward masih terlalu diwasapadai sebagai sesuatu yang dapat mengganggu keikhlasan; Coercive power and authority selain berbentuk motasi, non job. pindah kamar tidur ke dekat kediaman kiai dan kontrol khusus, dimarahi di depan orang banyak, ada juga yang sampai pada tingkat pemberhentian. Proses penjatuhan sanksi pemberhentian kerja dilakukan melalui proses tanpa emosi, dan dilakukan dengan tenang sambil meyakinkan yang bersangkutan bahwa bekerja di tempat lain akan lebih baik. Bentuk hukuman dipilih sesuai dengan kondisi psikologis dan tingkat kesalahan. Ketetapan hukuman selalu dibuat dalam musyawarah dan tidak tertera dalam aturan tertulis. Tujuannya selain untuk kebaikan yang bersangkutan juga untuk mengeliminer pengaruh negatif dan suksesnya kerja-kerja manajemen; Charismatic power and authority menjadi fungsional karena kiai diyakini bisa memberi grace dan balak, memiliki kesalihan pribadi dan sumber ilmu.Sungguhpun demikian ada usaha kiai untuk mengembangkan loyalitas pada norma dan nilai bukan pada pribadi kiai. Untuk itu mereka mengambil kebijakan untuk lebih menonjolkan nama pesantrennya dari pada nama pribadi kiai. Keotentikan penggunaan tipe dan sumber kekuasaan dan otoritas tercermin dalam: pertama, keotentikan dijadikan sebagai jiwa pertama dari Panca Jiwa Pesantren dengan istilah keikhlasan. Kedua sejak semula Al-Amien tidak mengenal istilah gaji yang ada tabsyier (penggembira) berupa uang makan, transpot dan peralatan mandi ala kadarnya. Semua bentuk tabsyir itu dikeluarkan dari hasil usaha Al-Amien non SPP. Karena ada keyakinan kiai bahwa guru dan kiai yang makan dari SPP, ilmunya tidak nafi (berdaya guna). Ada dua prinsip kerja kiai yang dianggap sebagai cermin keotentikan: Give the best dan do the best serta Imalu fauqa ma amilu (bekerjalah lebih dari orang lain bekerja). Mereka lebih menonjolkan peran dari pada sembunyi di belakang jabatan. Kiai selain memiliki peran langsung, di kepimimpinan puncak juga memiliki jabatan yang bersentuhan langsung dengan para guru dan santri, seperti Guru Master dan pembimbing di setiap zona pembinaan santri. Dalam semua tugasnya, kiai selalu mencerminkan keteladanan . Respon guru terhadap semua pengunaan otoritas itu, ada tiga tipe atau sumber yang berpeluang melahirkan respon komitmen yang tinggi: Referent , charismatic, expertice. Dan ada tiga tipe atau sumber pula yang berpeluang melahirkan respon berupa loyalitas biasa: coercive, legitimate dan reward. Perlu dicatat di sini, bahwa ternyata tak ada yang satu pun tipe atau sumber yang berpeluang melahirkan alienasi. Yang demikian karena guru Al-Amien semuanya adalah murid para kiai, terciptanya suasana kehidupan sehari-hari yang paternalistik semi demokratis. Selain itu karena pesantren lebih merupakan organisasi normatif dibanding organisasi coercive dan utilitarian. v

KATA PENGANTAR

Penulis sangat bersyukur sekali kepada Allah sehingga berkat perkenan (masyiah), pertolongan (maunah) dan petunjukNya (hidayah) tesis berjudul, Otoritas dan Kekuasaan Kiai dalam Pondok Pesantren, Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep) dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Magister dalam Program Studi Manajemen Pendidikan. Rasanya tidak lengkap dan tidak sempurna bila terima kasih penulis ini tidak juga disampaikan kepada Rasulullah SAW. Ucapan terima kasih disampaikan sebagai ucapan penghormatan dan pengakuan yang sedalam-dalamnya atas jasa-jasa Beliau, dan untuk itu penulis menyampaikan, semoga shalawat dan salam sejahtera senantiasa menyertai Rasulullah, para keluarga, sahabat dan orang-orang yang gigih berjuang meneggakkan risalah Allah. Selanjutnya terima kasih yang sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya, penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berjasa kepada penulis, semoga semua amal jasa dan kebaikan mereka diterima oleh Allah, terutama kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Prabowo, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya 2. Bapak Pembimbing I, Prof. Dr. H. Moedjiarto, M.Sc., dan Bapak Pembimbing II, Dr. Yatim Riyanto, M.Pd. atas semua bimbingan sejak awal penulisan hingga selesai. 3. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan, Prof. Dr. Made Pidarta yang telah banyak memberi kemudahan-kemudahan sehingga memperlancar penulisan vi makalah ini.

4. Pengasuh dan Ketua Majlis Riasah Pondok Pesantren Al-Amien, K.H.M. Tidjani Djauhari M.A., yang telah berkenan memberi biaya kelanjutan studi penulis. 5. Almarhumah ibu penulis, Saiedah binti Zahri dan Almarhum ayahanda penulis, K. Mohammad Dhofir, dan nenek penulis, Salma, yang dengan tulus dan ikhlas mendidik, membimbing, mengajari, melindungi dan membiaya penulis hingga menjadi dewasa. Semoga jasa-jasa beliau menjadi penyuci dosa-dosa mereka, dan penerang jalan menuju Allah, Tuhan yang dipercayai dan disembah oleh beliaubeliau dan dicatatnya sebagai amal jariyah yang tiada putus 6. Dua orang guru penulis, K.H.M. Idris Jauhari dan Almarhum K.H. Azhar Basyir M.A. yang telah berjasa membentuk dan mengisi kepribadian penulis. 7. Bapak-bapak Dosen Pasca Sarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya yang telah membekali penulis dengan ilmu dan pemikiran. Kemudian penulis berharap kepada para pembaca tesis ini sapaan konstruktif demi perbaikan selanjutnya, dan mohon maaf yang yang sebesar-besarnya bila ada kekhilafan, kesalahan dan kekeliruan. Dan terakhir penulis memohon kepada Allah SWT, semoga menjadikan penulisan tesis ini sebuah amal dan karya yang bermanfaat kepada sebanyak-banyak orang, dan menjadi bagian dari ibadah yang dapat membekali penulis dalam meniti hari esok, dan kesalahannya diampuni, amien. Surabaya, Oktober 2004 Penulis vii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN . .... ii HALAMAN PERSEMBAHAN.. iii ABSTRAK .. iv KATA PENGANTAR ... vi DAFTAR ISI . viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR LAMPIRAN .. xii A. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Fokus Penelitian .. C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional Variabel B.
1

1 6 7 7 8

KAJIAN PUSTAKA A. Kekuasaan dan Otoritas . 1. Pengertian Kekuasaan dan Otoritas ...
2 3

11 11 16 23 26 26 26

2. Sumber atau Tipe Kekuasaan .. 3. Keotentikan dalam Penggunaan Otoritas dan Kekuasaan B. Respon Terhadap Kekuasaan dan Otoritas Kiai .

4 5

1. Urgensi Respon Guru terhadap Kekuasaan dan Otoritas 2. Respon Guru terhadap Kekuasaan dan Otoritas
6

a. Dari Gay Yulk

27

b. Dari Amitai Etzioni

28 8
3. 4.

viii 33 40

Dari Henry Mintzberg Analisis Lain dari Amitai Etzioni

C.

MATODE PENELITIAN
1. 2. 3. 4. 5. 6.

Jenis Penelitian .. Tempat Penelitian. Subjek Penelitian.. Teknik Pengumpulan Data.. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data. Teknik Analisis Data

48 51 56 59 66 70

D.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN


1.

Paparan Data
1. 2. 3.

74 74 89 97 108

Sumber atau Tipe Kekuasaan dan Otoritas Kiai .. Keotentikan dalam Penggunaan Otoritas dan Kekuasaan Kiai. Respon Guru terhadap Kekuasaan dan Otoritas Kiai

2.

Temuan dan Analisis Data..


1. 2. 3.

Sumber atau Tipe Kekuasaan dan Otoritas Kiai 108 Keotentikan dalam Penggunaan Otoritas dan Kekuasaan Kiai. 122

Respon Guru terhadap Kekuasaan dan Otoritas Kiai. 129

E.

DISKUSI HASIL PENELITIAN


1. 2.

Sumber atau Tipe Kekuasaan dan Otoritas Kiai . Keotentikan dalam Penggunaan Otoritas dan Kekuasaan Kiai..

135 155

3.

Respon Guru terhadap Kekuasaan dan Otoritas Kiai.

161

ix F.
1. 2.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran-saran 180 181 183 187

DAFTAR PUSTAKA.... LAMPIRAN.

DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1 : Akibat-akibat yang Mungkin Terjadi dari Penggunaan MasingMasing Tipe atau Sumber Kekuasaan. Tabel 2 : Zona Keterlibatan (Zone of Involment) . Tabel 3: Tipe-tipe Kesetiaan Model Etzioni. Tabel 4: Respon Guru Al-Amien terhadap Tipe atau Sumber Kekuasaan dan Otoritas Kiai.. Tabel 5: Akibar yang Mungkin Terjadi dari Penggunaan Tipe atau Sum ber Kekuasaan dan Otoritas Kiai 99 98 27 42 43

Tabel 6 : Perbandingan Sumber-sumber Kekuasaan dan Otoritas .. 137

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Hal

Lampiran 1: Instrumen Pengumpulan Data Angket 187 Lampiran 2: Instrumen Angket Respon Guru terhadap Kekuasaan dan Otoritas Kiai 191 Lampiran 3: Pedoman Wawancara dan Observasi . 195 Lampiran 4: Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian .. 200

xii xi

Anda mungkin juga menyukai