POLIMER
By : Ridhawati, ST, MT
Contoh Polimer
PENGGOLONGAN POLIMER
PENGGOLONGAN POLIMER
PENGGOLONGAN POLIMER
Aditif adalah material yang ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan (properties) dari polimer
Jenis-jenis aditif:
(i) bahan pengisi (filler) (ii) penstabil (stabilizer) (iii) pewarna (colorants) (iv) penghambat nyala/api (flame retardant) (v) pemlastik (plasticizer) (vi) pelumas (lubricant) (viii) dll
Beberapa jenis plastik adalah sangat transparan seperti polymethyl methacrylate PMMA atau akrilik, yang sangat kompetitif dibandingkan dengan gelas/kaca.
Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam dan keramik. Kekakuan yang rendah. Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa ratus derajat C saja. Perilaku viskoelastis, merupakan keterbatasan khusus dalam aplikasi struktur penanggung beban. Beberapa jenis polimer mengalami degradasi ketika diekspos dalam cahaya matahari dan radiasi lainnya.
KLASIFIKASI POLIMER
Secara umum, polimer dibagi menjadi 2 (dua) kategori: PLASTIK dan KARET. Berdasarkan kriteria material rekayasa, polimer dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori: 1. TERMOPLASTIK 2. TERMOSET 3. ELASTOMER dimana (1) dan (2) adalah plastik; sementara (3) adalah karet
KLASIFIKASI POLIMER
Dewasa ini sangat banyak terdapat polimer sintetis. Sifat-sifat dan kemampuan mereka ditentukan oleh formulasi kimia molekul penyusun dan struktur ikatan primer/sekunder antar rantai-rantainya
Elastomer
TERMOPLASTIK:
Berupa material padatan pada temperatur ruang tetapi berubah menjadi cairan kental ketika dipanaskan pada temperatur beberapa ratus derajat saja. Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah dan ekonomis difabrikasi menjadi beragam bentuk. Dapat diberikan siklus pemanasan-pendinginan berulang kali tanpa degradasi berarti. Contoh: Polyethylene (PE), polyvinylchloride (PVC), polypropylene (PP), polystyrene (PS), dan nylon
TERMOSET:
Tidak dapat menerima siklus pemanasan-pendinginan seperti termoplastik: Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu mengalir di dalam cetakan. Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang mengeraskan material sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak mampu lebur kembali (infusible solid). Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan akan terdegradasi menghasilkan arang.
ELASTOMER:
Material yang mampu memanjang secara elastis ketika dikenakan tegangan mekanis yang relatif rendah. Lebih umum dikenal sebagai karet (rubber). Beberapa elastomer dapat diregangkan hingga 10 kali lipat dan masih mampu kembali sempurna ke ukuran asal. Meskipun perilakunya cukup berbeda dengan termoset, namun elastomer memiliki struktur yang lebih mirip dengan termoset, dibandingkan dengan termoplastik. Contoh: Karet alam: vulcanized natural rubber. Karet sintetis: Styrene-Butadiene (SBR), Nitrile butadiene rubber (NBR), Silicone rubber.
Bila semua monomer adalah dari jenis yang sama, maka polimer yang dihasilkan disebut homopolimer. Sedangkan bila polimer tersebut disusun oleh lebih dari satu jenis monomer maka hasilnya disebut kopolimer.