Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH

OLEH :

Fathiah Attamimi (09060058) PSIK 6A

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH Sesi 1 : Identifikasi Hal Positif pada Diri

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harga diri rendah merupakan komponen konsep diri. Harga diri merupakan perasaaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, kegagalan, tetap merasa penting dan berharga ( Stuart, 2007). Pada pasien dengan gangguan jiwa dengan kasus gangguan harga diri sulit menerima diri sendiri dan menjalin hubungan personal dengan orang lain. Bila situasi ini tidak ditangani dengan baik maka akan muncul harga diri rendah yang sangat kronis. Atas dasar tersebut, maka kami mengganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK) klien dengan gangguan harga diri rendah dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu membuka diri pada realitas sehingga saat TAK klien dapat bekerjasam dan tidak mengganggu anggota kelompok lain. B. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri atau kemampuan diri yang negatif, dapat diekpresikan langsung ataupun tidak langsung ( Townsend, 1998). 2. Penyebab Menurut Towsend, 1998 : Stuart, 2007). a. Kurang umpan balik positif b. Tidak terpenuhinya kebutuhan ketergantungan c. Retardasi perkembangan ego d. Menceritakan umpan balik negatif, mengakibatkan berkurangnya harga diri. e. Faktor pribadi atau situasi disfungsi sistem keluarga atau tidak ada dukungan sosisal. 3. Karakteristik dan Perilaku yang Ditampilkan

a. Kesulitan menerima penguatan positif b. Tidak berpartisipasi dalam terapi: Menyatakan penyangkalan diri Evaluasi diri sebagai tidak mampu mengatasi kejadian-kejadian. Ragu-ragu mencoba situasi baru atau hal baru karena takut gagal. Proyeksi kesalahan atau tanggung jawab untuk permasalahan. Merasiaonalkan kegagalan personal. Sangat sensitif terhadap sikap meremehkan atau kritikan. Waham kebesaran. c. Kurang kontak mata d. Manipulasi seorang staf terhadap staf yang lain sebagai usaha untuk mencapai hak-haknya yang khusus. e. Ketidakmampuan membentuk hubungan personal yang dekat dan akrab. f. Merendahkan orang lain sebagai usaha untuk meningkatkan perasaan dirinya sendiri. C. Tujuan Terapai Aktivitas Kelompok 1. Tujuan Umum Klien mampu mengenali gangguan harga diri yang dialami. Klien mampu meningkatkan harga diri agar rentang respon konsep diri juga meningkat. 2. Tujuan Khusus Klien dapat membina hubungan saling percaya. Klien mampu mengidentifikasi pengalaman berulang dalam pikiran klien. Klien mampu mengidentifikasi hal-hal positif di dalam dirinya. D. Tugas Terapis 1. Leader Tugas : a. Memimpin jalannnya terapi aktifitas kelompok. b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannnya terapi. c. Menyampaikan materi sesuiai tujuan TAK. d. Memimpin diskusi kelompok.

2. Co. Leader Tugas: a. Membuka acara b. Mendampingi Leader c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader. e. Menutup acara diskusi. 3. Fasilitator Tugas : a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannnya terapi. 4. Observer Tugas: a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia). b. Mengevaluasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.

II. STRATEGI PELAKSANAAN TAK STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH Sesi I: Identifikasi hal positif pada diri A. Tujuan 1. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan 2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.

B. Kriteria Klien Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah: 1. Klien dengan riwayat gangguan harga diri rendah 2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku menutup diri atau sulit berinteraksi.

3. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative). 4. Klien dapat bicara dan menulis. C. Pembagian Tugas Terapis Yang bertugas dalan TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut: a. Leader : b. Co. Leader c. Fasilitator d. Observer

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Terapi aktifitas kelompok ini dilaksanakan pada: Hari, tanggal Waktu Tempat Anggota : Senin, 14 Mei 2012 : 15.00- 15.45 WIB : Taman, RS Saiful Anwar Malang : 8 orang

E. Setting 1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruang tenang dan nyaman.

F. Alat 1. Spidol sebanyak jumlah peserta yang mengikuti TAK. 2. Kertas HVS sebanyak dua kali jumlah peserta yang mengikuti TAK.

G. Metode 1. Diskusi 2. Permainan H. Langkah Kegiatan 1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah. b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam teraputik 1. Salam dari terapis kepada klien 2. Terapis dan klien saling memperkenalkan diri dengan nama panggilan, keduanya memakai papan nama. b. Evaluasi / Validasi 1. Menanyakan perasaan klien saat ini. c. Kontrak 1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap-cakap tentang hal positif diri sendiri. 2. Menjelaskan aturan main berikut: Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. Lama kegiatan 45 menit. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja a. Terapis memperkenalkan diri: nma lengkap dan papan panggilan serta memakai papan nama. b. Terapis membagikan kertas dan spidol pada klien. c. Terapis meminta menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan d. Terapis memberikan pujian atas peran serta klien. e. Terapis membagikan kertas yang kedua. f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang dirinya sendiri: kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di rumah dan di rumah sakit.

g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran. Terapis memberikan pujian pad setiap peran klien. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut 1. Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis. c. Kontrak yang akan datang 1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif yang dapat diterapkan di rumah sakit dan di rumah. 2. Menyepakati waktu dan tempat.

I. Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi Evaluasi dilakukan saat prose TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi persepsi: harga diri rendah Sesi I, kemampuan klien yang diharapkan adalah menuliskan pengalaman tidak menyenangkan dan aspek positif ( kemampuan) yang dimiliki.

Sesi I : TAK Stimulasi Persepsi: Harga Diri Rendah Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri No Nama Klien Menuliskan pengalaman tidak menyenangkan 1 2 3 4 5 Menulis hal positif diri sendiri

6 7 8

Petunjuk: 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nam klien 2. Untuk tiap klien , beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda ( ) jika klin mampu dan beri tanda ( X) jika klien tidak mampu. Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi I, TAK stimulasi persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan kemampuan reinforcement (pujian).

STRATEGI PELAKSANAAN TAK STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH Sesi 1 : Identifikasi Hal Positif pada Diri I. FASE ORIENTASI A. Salam terapeutik Assalamualaikum Wr.Wb.Selamat sore ibu-ibu, perkenalkan nama saya Fathiah Attamimi dan biasa di panggil Ners. Thia. Karena saya sudah memperkenalkan nama saya sekarang giliran ibu- ibu memperkenalkan namanya dan senang di panggil siapa. (tanyakan satu per satu). B. Evaluasi dan validasi Bagaiman perasaan ibu-ibu hari ini? C. Kontrak Hari ini kita akan bercakap-cakap tentang hal yang baik-baik atau yang positif yang ada pada diri ibu-ibu semuanya. Sebelumnya saya akan menjelaskan peraturan permainan kita hari ini : Selama kegiatan berlangsung jika ada yang ingin keluar harus meminta izin dulu kepada saya atau suster-suster yang lain. Kita akan melakukan permainan ini selama 45 menit. Dan yang terakhir, ibu-ibu disini harus mengikuti permainan ini dari awal sampai selesai.

II.

FASE KERJA Sebelum kita muali kegiatan kita saya akan membagikan kertas dan spidol untuk ibu-ibu semuanya. Nah sekarang kita mulai, ibu-ibu semua saya minta ibu-ibu menulis pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah di alami oleh ibu-ibu sekalian. Ibu-ibu hebat sekali sudah mau menulis pengalamannya. Kita beri tepuk tangan buat ibuibu yang sudah mau menulis pengalamannya. Sekarang saya akan membagikan kertas yang kedua.

Ibu-ibu, saya minta ibu-ibu menulis hal positif yang pernah dialami ibu-ibu semua, kemampuan apa yang ibu-ibu miliki, dan kegiatan apa saja yang biasa ibu-ibu lakukan di rumah dan di rumah sakit.

Saya minta ibu-ibu membaca apa yang sudah ibu-ibu tulis tentang hal-hal positif yang pernah ibu-ibu alami. Wah ibu-ibu yang ada disini semuanya hebat ya,,sudah dapat membacakan hal-hal positif yang pernah dialami. Mari kita bertepuk tangan bersama semuanya.

III.

FASE TERMINASI a. Evaluasi Bagaimana perasaan ibu-ibu setelah kita melakukan permainan tadi ? Ibu-ibu yang ada disini semuanya hebat sekali, kegiatan kita hari ini berhasil kita lakukan. b. Tindak lanjut Sekarang saya minta ibu-ibu semua menulis lagi hal lain yang positif apa lagi yang ibu-ibu pernah alami yang belum ibu-ibu tulis. c. Kontrak yang akan datang Baiklah untuk kegiatan hari ini sudah selesai, nnti di pertemuan berikutnya kita akan sama-sama melatih hal positif yang bias ibu-ibu lakukan di rumah dan di rumah sakit. Bagaimana kalo kita bertemu lagi besok jam 15.00 WIT dan tempatnya tetap di taman ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kelaiat BA dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC

Keliat BA, Panjaitan RA, Helena N, (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta : EGC

Stuart GA.(2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC

Townsend MC.(1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psiaktri: Pedoman untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai