Anda di halaman 1dari 3

KEGAWATDARURATAN PADA PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS

Laporan Kasus

Disusun oleh: Ridwan Baihaqi Ros Eva Nurhidayati Veronika Hutagalung

PEMBIMBING:

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN KEGAWATDARURATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU 2012

BAB I PENDAHULUAN Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) merupakan keadaan gawat darurat yang sering dijumpai di tiap rumah sakit di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pasien dapat datang dalam keadaan stabil atau datang dalam keadaan gawat darurat yang memerlukan tindakan yang cepat dan tepat. Kejadian perdarahan akut saluran cerna ini selain dapat terjadi pada pasien diluar rumah sakit juga dapat terjadi pada pasien-pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit terutama di ruang perawatan intensif dengan mortalitas yang cukup tinggi.1 Insidensi perdarahan akut SCBA di negara barat mencapai 100 per 100.000 penduduk/tahun, laki-laki lebih banyak dari wanita. Insidensi ini meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Perdarahan SCBA sering menyebabkan kematian yaitu 814%. Kematian akibat perdarahan SCBA tersering ditemukan pada pasien berusia diatas 60 tahun. Di Indonesia kejadian yang sebenarnya tidak diketahui. Berdasarkan catatan medik pasien-pasien yang dirawat di bagian penyakit dalam RS Hasan Sadikin Bandung pada tahun 1996-1998, pasien yang dirawat karena perdarahan SCBA sebesar 2,5% - 3,5% dari seluruh pasien yang dirawat di bagian penyakit dalam.1,2,3 Di negara barat tukak peptikum menempati urutan pertama penyebab perdarahan SCBA dengan frekuensi sekitar 50% sedangkan di Indonesia ruptur varises gastroesofagus merupakan penyebab tersering yaitu sekitar 50-60%, gastritis erosiva hemoragika sekitar 25-30%, tukak peptik sekitar 10-15% dan karena sebab lainnya <5%. Berdasarkan laporan di SMF Penyakit Dalam RSU dr. Sutomo Surabaya, dari 1673 kasus perdarahan SCBA, penyebab terbanyak adalah 76,9% pecahnya varises esophagus. Laporan dari RS Pemerintah di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta urutan 3 penyebab terbanyak perdarahan SCBA sama dengan di RSU dr. Sutomo. Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa perdarahan yang terjadi karena pemakaian jamu rematik menempati urutan terbanyak sebagai penyebab perdarahan

SCBA. Namun laporan dari RS Pemerintah di Ujung Pandang menyebutkan tukak peptikum menempati urutan pertama penyebab SCBA.1

1. Djumhana A. Perdarahan akut saluran cerna bagian atas. Bagian Ilmu

Penyakit Dalam RS Dr Hasan Sadikin. Bandung; 2003.


2. Wilson D. Hematemesis, Melena and Hematochezia. [serial on internet]. 1990

[cited

2012

August

07].

Available

on:

http://rene-

holzheimer.de/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK411/ .
3. Hasting GE. Hematemesis and Melena. [serial on internet]. 2005 june 30.

[cited 2012 August 07].

Anda mungkin juga menyukai