Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena rahmat dan ridhoNya kami dapat menyelesaikan makalah Fisika mengenai Nuklir dan 5 negara yang memiliki reactor Nuklir ini. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Orang tua, yang sudah mensupport kami 2. Ibu Norita, yang telah membimbing kami 3. Teman - teman XII IPA 3 Harapan kami, semoga laporan ini berguna bagi semua orang yang memerlukan materi ini dan sebagai bahan pelajaran.

Wassalamualaikum wr.wb

Bandung,

Februari 2013 Penyusun

Pembangkit nuklir berdasarkan negara

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Cattenomdi Perancis. Tiga perempat kebutuhan listrik di Perancis dibangkitkan dari energi nuklir.[1]

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Grafenrheinfeld di Jerman. Tanggal 30 Mei 2011, Kanselir Jerman Angela Merkelmengatakan bahwa 17 pembangkit listrik yang ada di Jerman akan ditutup semuanya pada tahun 2022, sebagai respon atasBencana nuklir Fukushima Daiichi di Jepang.[2] Tiga puluh negara di dunia mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir, dan sampai saat ini ada banyak reaktor nuklir baru yang sedang dibangun di China, Korea Selatan, India, Pakistan, dan Russia.[3] Sampai bulan Juni 2011, Jerman dan Swiss adalah negara-negara yang berencana untuk menonaktifkan energi nuklir.[4][5] Sampai bulan Juni 2011, negara-negara seperti Australia, Austria, Denmark, Yunani,Irlandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Luksemburg, Malta, Portugal, Israel, Malaysia, Selandia Baru, dam Norwegia adalah negara-negara yang menentang energi nuklir.[4][6]

Status energi nuklir secara global: Mengoperasikan reaktor, sedang membangun reaktor baru Mengoperasikan reaktor, berencana membangun baru Tidak mempunyai reaktor, sedang membangun reaktor baru Tidak mempunyai reaktor, berencana membangun baru Mengoperasikan reaktor, berencana tetap mengoperasikan Mengoperasikan reaktor, berencana menutup reaktor Energi nuklir untuk penduduk sipil adalah ilegal Tidak mengoperasikan reaktor

Persentase listrik yang dihasilkan dari nuklir bila dibandingkan dengan penghasilan listrik total di beberapa negara.

1. Energi nuklir di Amerika Serikat


Sampai tahun 2008, energi nuklir di Amerika Serikat disediakan oleh 104 reaktor komersial (69 reaktor air bertekanan dan 35reaktor air mendidih) yang beroperasi di 65 pembangkit listrik tenaga nuklir. Semua reaktor nuklir ini menghasilkan listrik sebesar 806.2TWh. Listrik yang dihasilkan ini adalah 19.6% dari total listrik yang dihasilkan Amerika Serikat tahun 2008.[1] Amerika Serikat adalah negara penghasil energi listrik dari nuklir terbesar di dunia. Sampai tahun 2010, permintaan terhadap pembangkit nuklir baru mulai menurun di Amerika. Beberapa perusahaan telah membatalkan aplikasi permintaan untuk membangun pembangkit nuklir baru. Sejauh ini, ada 2 pembangkit nuklir dan 4 reaktor nuklir yang direncanakan untuk dibangun. Yang sekarang dalam tahap pembangunan adalah Stasiun Pembangkit Nuklir Watts Bar, Tennessee, sudah dimulai sejak 1973 dan mungkin selesai tahun 2012. Diikuti dengan Kecelakaan nuklir Jepang 2011, Komisi Regulator Nuklir AS telah mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan tinjauan pengamanan komprehensif untuk semua reaktor nuklir yang beroperasi di Amerika Serikat, atas permintaan Presiden Obama. Pemerintahan Obama tetap mendukung ekspansi energi nuklir di Amerika, meskipun adanya krisis di Jepang.[2] Setelah adanyaBencana nuklir Fukushima Daiichi, dukungan publik terhadap pembangunan nuklir baru merosot sampai 43%, lebih rendah daripada ketika Bencana Pulau Three Mile pada tahun 1979, menurut polling yang dilakukan CBS News.[3] Sebuah survei di bulan April 2011 mengatakan bahwa 64% penduduk Amerika menolak pembangunan reaktor nuklir baru.[4]

2. Tenaga nuklir di Jepang

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Onagawa, sebuah PLTN bertipe Reaktor air mendidih di Jepang.

Bencana nuklir Fukushima Daiichi 2011,bencana nuklir terburuk dalam 25 tahun, menyebabkan 50.000 rumah tangga terpaksa mengungsi setelah radiasi tersebar di udara, tanah, dan laut.[1] Radiation checks led to bans of some shipments of vegetables and fish.[2] Energi nuklir merupakan prioritas nasional di Jepang, tapi belakangan ini sudah muncul kecemasan terhadap kemampuan pembangkitpembangkit nuklir di Jepang dalam menghadapi aktivitas seismik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa ditutup sepenuhnya selama 21 bulan karena adanya gempa bumi pada tahun 2007. Pada tahun 2011, karena adanya tsunami dan gempa bumi, serta kegagalan sistem pendingin di PLTN Fukushima I pada bulan Maret 2011, maka pemerintah Jepang mengumumkan keadaan bahaya nuklir. Pernyataan bahya nuklir ini merupakan pernyataan bahaya nuklir pertama kalinya di Jepang. Ada 140.000 orang penduduk yang tinggal di sekitar 20 kilometer dari pembangkit listrik terpaksa mengungsi. Jumlah material radioaktif yang terlepas sampai saat ini belum diketahui, karena krisisnya masih berlangsung sampai sekarang.[3] Pada tanggal 6 Mei 2011, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan memerintahkan agarPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Hamaoka segera ditutup karena diperkirakan akan ada gempa bumi berkekuatan 8.0 skala richter atau lebih di kawasan itu dalam waktu 30 tahun ke depan.[4][5][6] Kan berkeinginan agar bencana nuklir Fukushima 2011 tidak terulang lagi satu hari nanti.[7] Pada tanggal 9 Mei 2011, Chubu Electric memutuskan untuk mematuhi permintaan pemerintah. Kan kemudian membuat

kebijakan energi baru yang isinya adalah mengurangi ketergantungan terhadap energi nuklir.[8] Masalah yang muncul dalam penyelesaian bencana nuklir Fukushima I memunculkan sikap yang lebih keras terhadap energi nuklir. Pada bulan Juni 2011, "lebih dari 80 persen orang Jepang menyatakan bahwa mereka anti-nuklir dan tidak mempercayai informasi dari pemerintah tentang radiasi[9]. Sebuah polling yang diadakan setelah bencana Fukushima menyatakan bahwa antara 41 dan 54 persen orang Jepang mendukung penutupan atau pengurangan jumlah pembangkit listrik nuklir. [10] Ribuan orang melakukan aksi unjuk rasa di pusat kota Tokyo pada bulan September 2011, sambil meneriakkan Selamat tinggal energi nuklir dan menyebarkan banner yang isinya tentang menghimbau pemerintah Jepang agar meninggalkan energi atom ini.[11] Pada bulan Oktober 2011, tinggal 11 pembangkit listrik nuklir yang beroperasi di Jepang. Meskipun Jepang sempat mengalami krisis listrik, tapi negara ini berhasil selamat dari pemadaman listrik besar-besaran di musim panas lalu.[12][13][14] Saat ini negara ini sedang berusaha mengandalkan sumber lain untuk menghasilkan listrik. Sebuah proposal energi baru telah disetujui oleh anggota kabinet pada bulan Oktober 2011. Proposal itu kira-kira berisi tentang kepercayaan publik yang menurun drastis terhadap keamanan energi nuklir karena adanya bencana Fukushima, dan oleh karena itu negara akan mengurangi ketergantungan terhadap energi nuklir.[15] Sejarah Pada tahun 1954, Jepang mengalokasikan dana 230 juta yen untuk energi nuklir, menandai awalnya program nuklir di negara ini. Hukum Dasar Energi Atom membatasi aktivitas nuklir ini hanya untuk tujuan damai saja. [16] Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Tkai, pembangkit nuklir pertama di Jepang, dibangun oleh perusahaan Inggris GEC. Pada tahun 1970-an, Reaktor Air Ringan pertama dibangun dengan bantuan perusahaan Amerika. Pembangkitpembangkit ini dibeli dari perusahaan macam General Electric atau Westinghouse dengan pengerjaan kontraknya diselesaikan oleh perusahaan Jepang, sehingga nanti perusahaan Jepang ini sekaligus mendapatkan lisensinya jika nanti ingin membuat pembangkit nuklir yang sama. Setelah itu, pengembangan dari energi nuklir ini dilakukan oleh orang-orang Jepang sendiri, baik yang berada dalam perusahaan maupun yang ada di lembaga-lembaga riset. Industri nuklir di Jepang tidak terpengaruh dengan Bencana Three Mile Island atau Bencana Chernobyl seperti negara lainnya. Pembangunan reaktor nuklir

baru terus saja berlangsung pada tahun 1980-an dan 1990-an. Meskipun begitu, di pertengahan 1990-an mulai ada beberapa insiden nuklir di Jepang yang menyebabkan persepsi publik Jepang mulai berubah terhadap nuklir, mereka mulai memprotes dan menolak pembangunan reaktor nuklir baru. Insiden nuklir ini diantaranya insiden nuklir Tokaimura, ledakan uap Mihama, insiden yang ditutup-tutupi di reaktor Monju, dan yang paling baru adalah gempa bumi Chetsu tahun 2007. Meskipun detail pastinya masih diperdebatkan, tapi hal ini semakin jelas bahwa rasa aman akan nuklir di Jepang sudah mencapai titik terendahnya.[17]Pembangkit listrik nuklir yang dibatalkan diantaranya:

PLTN Maki di Maki, Niigata (Kambara)dibatalkan tahun 2003 PLTN Kushima di Kushima, Miyazaki1997 PLTN Ashihama di Ashihama, Prefektur Mie2000 PLTN Hhoku di Hhoku, Yamaguchi1994 PLTN Suzu NPP at Suzu, Ishikawa2003

Pada tanggal 18 April 2007, Jepang dan Amerika Serikat menandatangani Rencana Kerja Gabungan Energi Nuklir Jepang-Amerika Serikat, yang tujuannya adalah meletakkan kerangka kerja untuk pengembangan dan penelitian teknologi energi nuklir.[18] Setiap negara akan mengadakan riset di teknologi reaktor cepat, teknologi siklus bahan bakar, teknologi simulasi komputer canggih, reaktor kecil dan menengah, proteksi dan pengaman fisik, serta manajemen limbah nuklir.[19] Di bulan Maret 2008, Tokyo Electric Power Company mengumumkan bahwa pengoperasian 4 reaktor nuklir baru untuk sementara akan ditunda satu tahun karena adanya penanggulangan gempa bumi. Unit 7 dan 8 dari pembangkit listrik nuklir Fukushima Daiichi akan beroperasi pada Oktober 2014 dan Oktober 2015. Unit 1 dari PLTN Higashidori ditargetkan untuk beroperasi Desember 2015, sedangkan unit 2 direncanakan beroperasi awal 2018.[20] Pada bulan September 2008, agen dan kementrian Jepang meningkatkan anggaran tahun 2009 sampai 6%. Anggaran itu senilai 491.4 miliar Yen (4.6 miliar USD), digunakan untuk riset dan pengembangan siklus reaktor peranakan cepat, generasi terkini dari reaktor air ringan. [21] Seismik Jepang adalah negara yang senantiasa berada dekat dengan ancaman gempa bumi dan aktivitas seismik lainnya. Maka dari itu, beberapa ahli sudah menyatakan kekhawatirannya akan dampak yang muncul apabila Jepang membangun dan

mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir. Amory Lovins mengatakan: "Sebuah zona tsunami dan gempa bumi dengan 127 juta penduduk bukanlah tempat yang baik untuk mengoperasikan 54 reaktor nuklir".[22] Sampai saat ini, dampak seismik yang paling mematikan adalah Bencana nuklir Fukushima Daiichi, yang disebabkan karena Gempa bumi dan tsunami Thoku 2011. Hidekatsu Yoshii, seorang anggota DPR dari Partai Komunis Jepang dan juga seorang penggiat anti nuklir, mengingatkan akan kemungkinan dampak terburuk yang akan muncul apabila tsunami atau gempa bumi muncul.[23] Selagi pertemuan anggota DPR pada bulan Mei 2010 ia juga mengatakan hal serupa, mengingatkan bahwa sistem pendingin dari PLTN-PLTN di Jepang dapat hancur karena gempa bumi.[23] Kepala Agen Keamanan Nuklir dan Industri, Yoshinobu Terasaka, mengatakan bahwa pembangkit nuklir itu sudah didesain sedemikian rupa sehingga hal semacam itu hampir mustahil terjadi.[23]

3. Energi nuklir di Perancis


Di Perancis, pada tahun 2002, lectricit de France (EDF) perusahaan listrik utama negara menangani 59 pembangkit listriktenaga nuklir. Pada tahun 2008, pembangkit listrik tersebut memproduksi 87,5% dari produksi listrik EDF dan Perancis (yang kebanyakan diekspor).[1] Pada tahun 2004, 425.8 TWh dari total produksi 540.6 TWh berasal dari nuklir (78.8%).[1] Perancis adlaah pengekspor energi listrik terbesar di dunia, mengekspor 18% dari total produksinya ke Italia, Belanda, Britania Rayadan Jerman.[1][2]

Sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di Dampierre-en-Burly, Perancis tengah, sepanjang sungai Loire. Insiden pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima telah memicu debat panas nasional di Perancis, menimbulkan keraguan akan masa depan energi nuklir. (Jocard Alain/Getty Images)

Insiden pembangkit tenaga nuklir Fukushima yang merupakan bencana besar telah memicu debat panas nasional di Perancis, menimbulkan keraguan akan masa depan energi nuklir. Dengan lebih dari 75 persen listrik negara berasal dari 58 reaktor nuklir, Perancis telah mampu untuk terus mengurangi ketergantungan energi selama 20 tahun terakhir, dan

sekarang menyediakan konsumen dengan harga listrik terendah di Eropa. Menurut Sortir du Nucleaire, sebuah federasi Perancis dari sekitar 800 kelompok antinuklir, Perancis adalah pemimpin dunia dalam tenaga nuklir, berdasarkan jumlah pembangkit listrik tenaga nuklir per kapita. Pengacara pro-nuklir berpendapat bahwa Perancis telah menjadi promotor utama dari pembangkit listrik tenaga nuklir generasi ketiga, yang dikenal sebagai EPR, yang diyakini lebih efisien dan lebih aman daripada semua generasi sebelumnya. Badan Keamanan Nuklir Nasional Prancis pada 19 Maret, mengatakan bahwa insiden Fukushima tidak akan terjadi jika fasilitas nuklir telah menggunakan EPR. Badan nuklir baru-baru ini menolak permintaan dari otoritas Swiss untuk menutup reaktor nuklir di Perancis timur, dekat dengan Basel, Swiss. Menurut jajak pendapat baru-baru ini, Prancis terpecah belah pada masalah energi nuklir. Dalam jajak pendapat pertama, yang dilakukan oleh Electricit de France pemasok utama listrik negara 42 persen warga Prancis mengatakan bahwa mereka ingin melihat akhir energi nuklir. Dalam jajak pendapat secara bersamaan, yang diprakarsai oleh ekologi Perancis, angka itu meningkat menjadi 70 persen. Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy baru-baru ini mendukung sebuah debat nasional tentang subjek tersebut dan menyerukan peningkatan langkah-langkah keamanan untuk memverifikasi keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Perancis. Partai Hijau dan asosiasi menyerukan untuk bergerak setengah langkah ke arah yang benar namun tetap ingin pemerintah untuk mengorganisir referendum, memberikan warga Perancis memberikan suara langsungdalam soal nuklir. Namun, sangat tidak mungkin referendum tersebut akan berlangsung, semata karena kompleksitas situasi. Untuk satu hal, Perancis telah membuat energi nuklir menjadi fokus nasional dan industri selama bertahun-tahun sekarang, dengan perusahaan besar ekspor Perancis tahu bagaimana di lapangan, dan pengolahan limbah nuklir. Meskipun beberapa orang Prancis memiliki kenangan masalah dari bencana Chernobyl pada tahun 1986 di mana pemerintah mereka sendiri berbohong kepada mereka,

mengatakan bahwa awan radioaktif belum mencapai daratan mereka, pembangkit tenaga nuklir menjadi banyak bagian pabrik dari segala sesuatu di Perancis. Bahkan, tenaga nuklir di Prancis agak memegang sebuah makna ikon bagi negara. Industri nuklir Prancis tidak hanya menciptakan ribuan pekerjaan, tetapi juga memasok listrik murah, terjangkau kepada masyarakat, secara langsung meningkatkan perekonomian. Jadi, meskipun ketakutan yang meningkat dipicu oleh bencana Fukushima, Prancis mungkin diluar kenyataan, bukan keperihatinan tetap lamban dan berat di sepanjang jalan yang tidak pasti dari energi nuklir. (EpochTimes/dia)
Perancis, 59 reaktor nuklir Perancis merupakan negara yang memiliki reaktor nuklir paling banyak kedua, yaitu sebanyak 59 reaktor nuklir. Perancis dipaksa memiliki banyak reaktor nuklir karena, negara ini tidak memiliki sumber daya energi yang berupa minyak, sebagai sumber energi negara tersebut. Pembangkit tenaga nuklir Perancis menghasilkan energi 540,6 TWh dan telah memenuhi sebanyak 78,8% kebutuhan energi listrik di Perancis, angka ini adalah persentase tertinggi di dunia. Sehingga tarif listrik di Perancis merupakan yang termurah di Eropa

4. Korea Selatan, 18 reaktor nuklir Korea Selatan adalah negara ke tujuh yang memiliki reaktor nuklir terbanyak yaitu sebesar 18 reaktor. Energi nuklir di Korsel sangat aktif dengan mengekspor teknologi nuklirnya ke beberapa negara seperti Yordania, Uni Emirat Arab, Turki,

Indonesia, India, Malaysia dan RRC. Pembangkit listrik tenaga nuklir Korsel dikelola di 4 wilayah yaitu Yeonggwang, Kori, Wolseong dan Uljin. 5. Canada, 18 reaktor nuklir Canada sebagai salah satu negara terluas memiliki 18 reaktor nuklir dan pada tahun 2009 sekitar 15% pasokan listrik Kanada di hasilkan oleh tenaga nulikir. Tahun 2011 pemerintah Kanada berencana akan membangun sebuah stasiun nuklir baru namun rencana ini masih dalam pembahasan karena setelah bencana di Fukushima, pemerintah Kanada memerintah untuk meninjau kembali keselamatan dan perbaikan di semua operator reaktor nuklir.

6. Inggris, 19 reaktor nuklir Inggris memiliki 19 reaktor nuklir dan telah menghasilkan tenaga nuklir yang telah menyuplai seperenam kebutuhan listrik Inggris di tahun 2012. Sejak didirikan tahun 1956, Inggris hanya mengalami dua kali kecelakaan nuklir yaitu di Windscale karena kebakaran tumpukan plutonium tanggal 8 Oktober 1957 dan di Sellafield karena sebanyak 20 ton uranium dan 160kg plutonium mengalami kebocoran karena ada pipa yang retak pada tanggal 19 April 2005.

fungsi nuklir
Pengggunaan teknik nuklir dalam bidang kedokteran terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Dalam bidang ini, teknik nuklir dimanfaatkan untuk tindakan-tindakan radio-diagnosis, radio-terapi dan kedokteran nuklir.

1. Kedokteran nuklir
Ilmu kedokteran nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari desintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajiri perubahan fisiologis, anatomi, dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran nuklir, radioisotop dimasukkan ke dalam tubuh pasien (in-vivo) maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine dan sebagainya, yang diambl dari tubuh pasien yang dikenal dengan studi in-vitro. Beberapa instrumen yang digunakan dalam kedokteran nuklir antara lain: a. Renograph Renograph berfungsi untuk pemeriksaan fungsi ginjal dengan menggunakan sediaan radiofarmasi sebagai perunut. Pasien disuntik dengan 0,2-0,3 mCi hipuran Radio Iodium I-131 per kilogram berat badan, yang kemudian disekresi melalui urine. Dua detektor sintilasi dipakai untuk mendeteksi kedua ginjal. Perubahan radioaktivitas pengamat yang diukur 20-30 dengan menit. spektrometer kurva ditampilkan yang pada rekorder selama Bentuk dihasilkan merupakan

karakteristik fungsi ginjal. Isotop yang dapat digunakan antara lain I-125, Tc-99, I133, dan In-113. b. Uji Tangkap Gondok Uji tangkap gondok untuk pemeriksaan prosentase penangkapan yodiun oleh kelenjar gondok dengan menggunakan perunut sediaan radiofarmasi I-131. Isotop I-131 dalam bentuk iodida diberikan kepada pasien kemudian ditelusuri dalam kelenjar gondok. Kecepatan penangkapan I-131 dan laju pelepasan yodium dari kelenjar gondok menunjukkan perubahan konsentrasi iodium dan tingkat produksi hormon kelenjar gondok. c. Pencacah RIA

Pencacah RIA (Radioimunoassay) berfungsi untuk menentukan kadar zat tertentu seperti vitamin, hormon, dll. Dengan daya urai sampai orde pikogram. Senyawa T-4 yang ditandai dengan Iodium-125 berkompetisi dengan T-4 dalam cuplikan darah pasien memperebutkan sejumlah antibodi yang tertentu jumlahnya. Setelah mengalami inkubasi beberapa lama, T-4 bertanda yang terikat dan yang bebas dipisahkan dengan metode PEG. Selanjutnya endapan yang mengandung fraksi yang terikat pada antibodi dicacah dengan sistem spektrometer, konsentrasi T-4 dalam darah pasien dapat dibaca dari kurva baku.
2. Radio-diagnosis

Radiasi memiliki kemampuan untuk menghitamkan film setelah melalui suatu materi dengan ketebalan tertentu. Hal ini dimanfaatkan secara luas dalam diagnosis kesehatan pasien, yaitu foto sinar-X. Sedang radioisotop I-131 yang berumur pendek (8 hari) digunakan untuk mendiagnosa kanker pada kelenjar gondok dan prostat.

3. Radio-terapi
Sel kanker lebih aktif pertumbuhannya dibandingkan sel normal. Dengan

mengiradiasi sel kanker dengan dosis radiasi yang terkendali maka sel kanker akan terbunuh, sedangkan sel normal tidak akan terpengaruh dan akan bertahan terhadap radiasi. Yang banyak digunakan dalam radioterapi adalah Cobalt-60

4. Pengukuran distribusi unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh.


Sejumlah mineral diperlukan oleh tubuh manusia untuk kesehatan dan

pertumbuhan. Beberapa mineral diperlukan tubuh dalam jumlah relatif besar, lebih dari 100 mg sehari. Mineral kelompok ini disebut makromineral, seperti Ca, P, Na, Cl, K, Mg dan S. Kelompok mineral lainnya disebut mineral perunut/kelumit (trace elements) yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sangat sedikit. Dalam tubuh manusia ada 14 unsur kelumit yang termasuk esensial bagi manusia, yaitu : Co, Cr, Cu, F, Fe, I, Mn, Mo, Ni, Se, Si, Sn, V dan Zn. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengetahui dirtribusi unsur kelumit antara lain: a. Analisa Pengaktivan Neutron Proses aktivasi adalah proses reaksi inti dimana unsur-unsur yang semula tidak radioaktif berubah sifat fisikanya menjadi radioaktif sehingga dapat memancarkan

radiasi. Proses aktivasi yang paling umum disebabkan oleh penyerapan neutron oleh inti atom suatu unsur, dan unsur yang teraktivasi akan menjadi radioaktif yang dapat memancarkan radiasi, umumnya adalah radiasi gamma. Reaksi pengaktifan jenis ini juga sering disebut sebagai reaksi neutron-gamma, karena penyerapan neutron oleh unsur akan diikuti oleh pemancaran radiasi gamma dari unsur tersebut. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang kedokteran adalah untuk memeriksa kandungan unsur-unsur kelumit di dalam tubuh dengan teknik analisa pengaktivan neutron (APN). Unsur kelumit biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil sehingga sulit untuk diidentifikasi dengan cara pemisahan kimia biasa. Teknik APN mampu mengidentifikasi unsur kelumit dalam orde bagian per juta (part per million, ppm), bahkan untuk beberapa kasus mampu hingga orde bagian per milyar (part per billion, ppb). Di samping itu, teknik APN tidak terpengaruh oleh perlakuan kimia dan tidak merusak terhadap bahan yang dianalisa. Dalam bidang kedokteran, teknik APN dapat dimanfaatkan untuk menentukan kandungan mineral-mineral dalam tubuh, terutama terhadap unsur-unsur yang kadarnya dalam plasma darah maupun jaringan sangat rendah. Dengan teknik APN dapat diperoleh informasi yang akurat mengenai distribusi unsur-unsur kelumit dalam berbagai organ. Dengan teknik APN dimungkinkan analisa terhadap sekitar 50 jenis unsur yang berbeda dalam satu sampel yang dianalisa. Demikian tinggi kepekaannya sehingga teknik APN mampu menganalisa 76 jenis unsur dengan berat 10-6 gram, 53 jenis unsur dengan berat 10-9 gram dan 11 jenis unsur dengan berat 10-12 gram. b. Teknik PGNAA Untuk keperluan dalam bidang kedokteran, dewasa ini telah dikembangkan teknik APN secara in-vivo (pengukuran langsung di dalam tubuh). Kandungan mineral di dalam tubuh dapat diperiksa secara langsung dengan pertolongan instrumentasi yang disebut prompt gamma neutron activation analysis (PGNAA). Alat ini mampu mendeteksi radiasi gamma yang dipancarkan oleh suatu atom langsung dalam selang waktu 10-15 detik. Dalam bidang kedokteran, teknik PGNAA dipakai untuk menganalisa seluruh tubuh secara in-vivo dalam memperkirakan kandungan calsium (Ca) dalam tulang serta kandungan iodin (I) dalam kelenjar gondok. Unsurunsur vital lainnya dalam tubuh seperti hidrogen (H), carbon (C), nitrogen (N), kalium (K) dan besi (Fe) juga dapat diukur menggunakan metode ini. Metode ini juga dapat dipakai untuk menentukan kandungan cadmium (Cd) dalam hati dan ginjal.

Untuk keperluan irradiasi tubuh pasien dengan neutron, pada alat ini dilengkapi dengan dua buah sumber neutron energi rendah 238Pu (+Be). Sumber neutron dipasang di bagian atas dan bawah tubuh pasien sehingga terjadi proses aktivasi dari dua arah, seperti diperlihatkan pada gambar. Penyerapan neutron oleh unsurunsur di dalam tubuh akan disertai dengan pemancaran radiasi gamma oleh unsur tersebut. Pada instrumen PGNAA juga dilengkapi dengan pasangan detektor radiasi gamma NaI(Tl) yang dipasang di sebelah kiri dan kanan tubuh pasien. Setiap radiasi gamma yang dipancarkan oleh unsur-unsur teraktivasi di dalam tubuh langsung di deteksi oleh kedua detektor tersebut. Detektor radiasi NaI yang diaktivasi dengan 0,1 0,2 persen thallium (Tl) merupakan jenis detektor yang hingga kini digunakan secara luas untuk pemantauan sinar gamma. Kerapatan NaI yang tinggi (3,7 g/cm3) dan nomor atom (Z) yang tinggi dari iodine (I) menjadikan interaksinya dengan radiasi gamma cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai