Anda di halaman 1dari 23

Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 1

TUGAS FISIKA
RANGKUMAN MATERI, SOAL, DAN PEMBAHASAN
GELOMBANG








Disusun oleh :
Ghina Khoerunisa 21
XII IPA 2







SMA NEGERI 24 BANDUNG
Jalan A. H. Nasution 27, Bandung, Jawa Barat
2012



Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 2


I. Gelombang Mekanik
Gelombang merupakan perambatan dari getaran. Gelombang adalah suatu getaran
yang merambat, dalam perambatannya gelombang membawa energi. Dengan kata lain,
gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri merupakan sumber
gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat dan gelombang yang
bergerak akan merambatkan energi (tenaga).

A. Dibedakan berdasarkan:


1. Medium perambatan




2. Arah perambatan



1a) Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang perantaranya butuh medium. Misalnya:
gelombang air, gelombang bunyi, gelombang slinki, gelombang bunyi, gelombang
permukaan air, dan gelombang pada tali.
2a) Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang perambatannya tidak
memerlukan medium. Misalnya gelombang cahaya, cahaya, sinar ultra violet, infra
merah, gelombang radar, gelombang radio, gelombang TV, sinar X, dan sinar gamma
()

1b) Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
dengan arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika
kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah
tegak lurus dengan arah gerak gelombang.
Gelombang mekanik
Gelomabang Elektromagnetik


Gelombang tranversal (arah getarnya tegak lurus
arah rambatnya
Gelombang longitudinal (arah getarnya
sejajar dengan arah rambatnya)
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 3


Gelombang transversal pada tali


Bentuk gelombang Tranversal pada tali
2b) Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan
arah getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang terjadi pada slinki yang
digetarkan, searah dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan. Jarak dua
rapatan yang berdekatan atau dua regangan yang berdekatan disebut satu gelombang.
Contoh: getaran senar gitar yang dipetikG

Arah getaran sejajar dengan arah rambatan gelombang. Serangkaian rapatan dan
regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan
pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah di mana kumparan
pegas saling menjahui. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan
atau regangan yang berurutan. Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah
gelombang suara di udara.


Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 4

B. Persamaan Gelombang Berjalan

T
v

= atau f v . =


t A y . . sin . e =
















C. Gelombang Stasioner
Terjadi akibat perpaduan (interferensi) antara gelombang datang dan gelombang
pantul
1. Gelombang stasioner ujung tetap







Ket:
v = kecepatan rambat
= panjang gelombang
T = periode
f = frekuensi
Ket:
y = simpangan
A= amplitudo
e = kecepatan sudut ( f t e 2 = atau
T
t
e
2
= )
t = waktu
v
x

p p
t A y . . sin . e =

= |
.
|

\
|

v
x
t A e . sin . atau |
.
|

\
|
+
v
x
t A e . sin .
=
|
.
|

\
|

Tv
x
t A
t
e
2
. . sin .
=
|
.
|

\
|

t
e
x
t A
2
. . sin .
= ( ) kx t A + . . sin . e
( ) kx t A y
p
= . . sin . e
p o
mendekati
menjauhi


f v . = . n =
v T. =

t 2
= k
simpul
2 1
y y y + =
= ( ) ( ) kx t A kx t A + e e . sin . . sin .
= t kx A e . cos . . sin . 2
kx A A . sin . 2
'
=
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 5

( ) kx t A y = e . sin .
1
gel.datang
( ) t e + + = kx t A y . sin .
2
gel.pantul
= ( ) kx t A + e . sin .

2. Gelombang stasioner ujung bebas

( ) kx t A y = e . sin .
1
gel.datang
( ) kx t A y + = e . sin .
2
gel.pantul











Letak simpul dan perut pada gelombang stasioner
a. Letak simpul dan perut pada gelombang stasioner ujung tetap

Letak simpul


Letak perut
b. Letak simpul dan perut pada gelombang stasioner ujung bebas

Letak simpul


Letak perut
perut
2 1
y y y + =
= ( ) ( ) kx t A kx t A + + e e . sin . . sin .
= kx t A . cos . . sin . 2 e
t A A e . sin . 2
'
=
,... 2 , 1 , 0 ;
4
2
1
= =
+
n n x
n


( ) ,... 2 , 1 , 0 ;
4
1 2
1
= + =
+
n n x
n


( ) ,... 2 , 1 , 0 ;
4
1 2
1
= + =
+
n n x
n


,... 2 , 1 , 0 ;
4
2
1
= =
+
n n x
n


Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 6

D. Hukum MELDE
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat rambat
gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya Melde menemukan bahwa cepat
rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali dan
berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Cepat rambat gelombang dalam kawat berbanding terbalik nilai dengan akar massa
persatuan panjang kawat.
Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau dilambangkan , maka dapat
dirumuskan:

Dengan:
v = cepat rambat gelombang dalam kawat (tali, dawai)
F = gaya tegangan kawat
m = massa persatuan panjang kawat
k = faktor pembanding, yang dalam SI harga k = 1.


E. Sifat Sifat Gelombang
1. Dispersi gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat melalui suatu medium.
2. Pemantulan
3. Pembiasan
Pembelokan gelombang dinamakan pembiasan.

4. Difraksi gelombang
Lenturan gelombang akibat dari celah penghalang disebut Difraksi gelombang.
5. Interferensi gelombang
Gelombang gelombang yang berpadu akan mempengaruhi medium. Pengaruh
dari gelombang gelombang yang berpadu tersebut disebut Interferensi
gelombang.
6. Polarisasi gelombang
Polarisasi dapat menghambat laju gelombang. Efeknya hanya dialami gelombang
transversal.
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 7

Latihan Soal

1. Gelombang air laut mendekati mercu suar dengan cepat rambat 7 m/s. Jarak antara dua
dasar gelombang yang berdekatan 5 m. Tentukan:
(a) frekuensi,
(b) periode gelombang

Diketahui : = 5 m.
Ditanyakan : a) f b) T
Jawab :
(a) Frekuensi
v = f atau f =

=


(b) Periode
T =

=




2. Seutas tali yang panjangnya 8 m direntangkan lalu digetarkan. Selama 2 sekon terjadi
gelombang. Tentukan , f, T, dan v.


Diketahui : t = 2s 4 = 8 m
Ditanyakan : a) b) f c)T d) v
Jawab :

Dari gambar terjadi gelombang sebanyak 4 .
a) 4 = 8 m, = 8/4 = 2 m
b) Selama 2 sekon terjadi 4 atau selama 1 sekon terjadi 2
Jadi, f = 2 gelombang / sekon atau f = 2 Hz
c) T = 1/f = sekon
d) v = f = 2 m x 2 Hz = 4 m/s


3. Gelombang merambat dari sumber P melalui titik Q. Simpangan getar gelombang di titik
p memenuhi : y= 0,02 sin 10 (2t x/20). Semua besaran dalam satuan SI. Tentukan :
a. amplitudo gelombang
b. periode gelombang
c. frekuensi gelombang
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 8

d. panjang gelombang
e. cepat rambat gelombang

Diketahui: y = 0,02 sin 10 (2t x/20 = 0,02 sin 2(10t x/4)
Ditanyakan : a) A b) T c)f d) e) v
Jawab:
Bentuk umum persamaan gelombang berjalan
y = A sin 2

Jadi dapat diperoleh :
a. amplitudo : A = 0,02 m
b. periode : T =1/10 = 0,1 s
c. frekuensi : f = 1/T= 10 Hz
d. panjang gelombang : = 4 m
e. cepat rambat gelombang: v = . f = 4 . 10 = 40 m/s.
d. cepat rambat gelombang
v = .f = 2,5 . 2 = 5 m/s













Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 9

II. Gelombang Bunyi
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal, yaitu
dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi), dilenturkan
(difraksi) dan dapat diresonansikan.
Seperti telah disinggung di atas, bunyi memerlukan medium pada saat merambat.
Medium tersebut dapat berupa zat padat, zat cair, maupun zat gas. Bunyi tak dapat
merambat pada ruang hampa
Ada beberapa syarat bunyi dapat terdengar telinga kita. Pertama, adanya sumber bunyi.
Kedua, ada mediumnya. Ketiga, bunyi dapat didengar telinga bila memiliki frekuensi 20
- 20.000 Hz. Berdasarkan batasan pendengaran manusia itu gelombang dapat dibagi
menjadi tiga yaitu audiosonik (20-20.000 Hz), infrasonik (di bawah 20 Hz) dan
ultrasonik (di atas 20.000 Hz).
1. Cepat Rambat Bunyi
a. Medium zat padat


Keterangan
v : Cepat rambat bunyi pada zat padat (m/s)
E : Modulus Young medium (N/m
2
) (E = 2,0 10
11
Pa )
: Massa jenis medium (kg/m
3
)

b. Medium zat cair


v : Cepat rambat bunyi pada sat cair (m/s)
B : Modulus Bulk medium (N/m
2
)
: Massa jenis medium (kg/m
3
)

c. Medium zat gas


Keterangan :
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 10

v : Cepat rambat bunyi pada zat gas (m/s)
: Konstanta Laplace
R : Tetapan umum gas (8,31 J/molK)
T : Suhu mutlak gas (K)
M : Massa atom atau molekul relatif gas (kg/mol)

2. Pembiasan Gelombang Bunyi
Pada siang hari, udara pada lapisan atas lebih dingin daripada lapisan bawah.
Cepat rambat bunyi pada suhu dingin adalah lebih kecil daripada suhu panas.
Dengan demikian, kecepatan bunyi pada lapisan udara atas lebih kecil daripada
kecepatan bunyi pada lapisan udara bawah, karena medium pada lapisan atas
lebih rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi, pada siang hari, bunyi petir
yang merambat dari lapisan udara atas menuju ke lapisan udara bawah akan
dibiaskan menjauhi garis normal

Gambar 3.2. Pembiasan gelombang bunyi

Pada malam hari, terjadi kondisi sebaliknya, udara pada lapisan bawah (dekat
tanah) lebih dingin daripada udara pada lapisan atas. Dengan demikian,
kecepatan bunyi pada lapisan bawah lebih kecil daripada lapisan atas, karena
medium pada lapisan atas kurang rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi,
pada malam hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju ke
lapisan udara bawah (mediumnya lebih rapat) akan dibiaskan mendekati garis
normal. Pembiasan bunyi petir mendekati garis normal pada malam hari inilah
yang menyebabkan bunyi guntur lebih mendekat kerumah Anda, dan sebagai
akibatnya Anda mendengar bunyi petir yang lebih keras.


3. Interferensi Bunyi

Seperti halnya pada cahaya, pada bunyi pun terjadi interferensi. Untuk
membuktikan adanya interferensi gelombang bunyi dapat Anda lihat pada
bagian kegiatan ilmiah dari buku ini. Bunyi kuat terjadi ketika superposisi kedua
gelombang bunyi pada suatu titik adalah sefase atau memiliki beda lintasan yang
merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombang bunyi.
Bunyi kuat s = n; n = 0, 1, 2, 3, . . .
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 11

n = 0, n = 1, dan n = 2, berturut-turut untuk bunyi kuat pertama, bunyi kuat
kedua, dan bunyi kuat ketiga.
Bunyi lemah terjadi ketika superposisi kedua gelombang bunyi kuat pertama,
bunyi kuat kedua, dan bunyi kuat ketiga. Interferensi destruktif jika kedua
gelombang yang bertemu pada suatu titik adalah berlawanan fase atau memiliki
beda lintasan,
Bunyi lemah s = ; n = 0, 1, 2, 3, . . .

n = 0, n = 1, n = 2, berturut-turut untuk bunyi kuat pertama, bunyi kuat kedua,
dan bunyi kuat ketiga.
4. Resonansi Bunyi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain
yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat
dari frekuensi itu. Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, resonansi bunyi pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan bunyi. Untuk mengetahui proses resonansi, kita tinjau dua
garputala yang saling beresonansi seperti berikut

Gambar 3.4. Dua garputala yang saling beresonansi
Jika garputala dipukul, garputala tersebut akan bergetar. Frekuensi bunyi yang
dihasilkan bergantung pada bentuk, besar, dan bahan garputala tersebut.
Resonansi pada kolom air
Apabila pada kolom udara yang terletak di atas permukaan air digetarkan
sebuah garputala, molekul-molekul di dalam udara tersebut akan bergetar.
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 12


Gambar 3.5. Sebuah kolom udara di atas permukaan
air digetarkan oleh sebuah garputala
Syarat terjadinya reronansi, yaitu:
(a) pada permukaan air harus terbentuk simpul gelombang;
(b) pada ujung tabung bagian atas merupakan perut gelombang.
Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa
tertutup. Jadi, resonansi petama akan terjadi jika panjang kolom udara di atas air
, resonansi ke dua , resonansi ke tiga 5/4 , dan seterusnya.
Kolom udara pada percobaan penentuan resonansi di atas berfungsi sebagai
tabung resonator. Peristiwa resonansi ini dapat dipakai untuk mengukur
kecepatan perambatan bunyi di udara. Agar dapat terjadi resonansi, panjang
kolom udaranya adalah l = (2n-1) dengan n = 1, 2, 3, . . .
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditentukan bahwa resonansi
bertuturutan dapat Anda dengar apabila suatu resonansi dengan resonansi
berikutnya memiliki jarak l = . Jika frekuensi garputala diketahui, cepat
rambat gelombang bunyi di udara dapat diperoleh melalui hubungan:
v= f ....................................................

5. Gelombang bunyi pada dawai
Pola gelombang stasioner ketika terjadi nada dasar (harmonik pertama), nada atas
pertama (harmonik kedua) dan nada atas kedua (harmonik ke tiga) ditunjukkan
pada gambar
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 13


Gambar 3.6. Pola Panjang Gelombang pada Dawai.
Frekuensi nada yang dihasilkan tergantung pada pola gelombang yang
terbentuk. Secara umum, ketiga panjang gelombang di atas dapat dinyatakan
dengan persamaan :


Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan :



Keterangan :
v : Cepat rambat gelombang pada dawai (m/s)
fn : Frekuensi nada ke-n (Hz)
n : Panjang gelombang ke-n
L : Panjang dawai
n : Bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas ke-1, dst. (0, 1, 2, ...)



6. Pipa Organa

Pipa organa merupakan semua pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda
dapat membuatnya dari pipa paralon. Pipa organa ini ada dua jenis yaitu pipa
organa terbuka berarti kedua ujungnya terbuka dan pipa organa tertutup
berarti salah satu ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka. Kedua jenis pipa ini
memiliki pola gelombang yang berbeda.

Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 14

1. Pipa Organa Terbuka
Jika pipa organa ditiup, maka udara-udara dalam pipa akan bergetar sehingga
menghasilkan bunyi. Gelombang yang terjadi merupakan gelombang
longitudinal. Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar.
Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan Organa, baik
organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka. Panjang kolom udara
(pipa) sama dengan (jarak antara perut berdekatan).

Gambar: 3.7. Organa Terbuka
Dengan demikian L = atau 1= 2L
Dan frekuensi nada dasar adalah
f1 =

Pada resonansi berikutnya dengan panjang gelombang 2 disebut nada atas
pertama, ditunjukkan pada Gambar 3.7b. Ini terjadi dengan menyisipkan
sebuah simpul, sehingga terjai 3 perut dan 2 simpul. Panjang pipa sama
dengan
2.
Dengan demikian, L =
2
atau
2
= L
Dan frekuensi nada atas kesatu ini adalah

f2 =

Tampaknya persamaan frekuensi untuk pipa organa terbuka sama dengan
persamaan frekuensi untuk tali yang terikat kedua ujungnya. Oleh karena itu,
persamaan umum frekuensi alami atau frekuensi resonansi pipa organa
harus sama dengan persamaan umum untuk tali yang terikat kedua
ujungnya, yaitu

............................................................
Dengan v = cepat rambat bunyi dalam kolom udara dan n = 1, 2, 3, . . . . Jadi,
pada pipa organa terbuka semua harmonik (ganjil dan genap) muncul, dan
frekuensi harmonik merupakan kelipatan bulat dari harmonik kesatunya.
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 15

Flute dan rekorder adalah contoh instrumen yang berprilaku seperti pipa
organa terbuka dengan semua harmonik muncul.

2. Pipa Organa Tertutup
jika ujung pipa organa tertutup, maka pipa organa itu disebut pipa organa
tertutup. Pada ujung pipa tertutup, udara tidak bebas bergerak, sehingga
pada ujung pipa selalu terjadi simpul. Tiga keadaan resonansi di dalam pipa
organa tertutup ditunjukkan pada gambar

Gambar 3.8. Organa Tertutup
Pola gelombang untuk nada dasar ditunjukkan pada gambar 3.8a, yaitu terjadi 1
perut dan 1 simpul. Panjang pipa sama dengan (jarak antara simpul dan perut
berdekatan). Dengan demikian, atau 1 = 4L, dan frekuensi nada dasar
adalah
..................................
Pola resonansi berikutnya dengan panjang gelombang 3 disebut nada atas
pertama, ditunjukkan pada gambar 3.8b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah
simpul, sehingga terjadi 2 perut dan 2 simpul. Panjang simpul sama dengan .
Dengan demikian, atau , dan frekuensi nada atas kesatu ini
adalah
....................................
Perhatikan bahwa frekuensi ini sama dengan tiga kali frekuensi nada dasar.
Selanjutnya akan Anda peroleh bahwa frekuensi nada atas kedua, yang
getarannya seperti ditunjukkan pada Gambar 3.8c adalah
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 16


Tampak bahwa pada kasus pipa organa tertutup hanya harmonik-harmonik
ganjil yang muncul. Harmonik kesatu, f1, harmonik ketiga f3 = 3f1, harmonik
kelima f5 = 5f1, dan seterusnya. Secara umum, frekuensi-frekuensi alami pipa
organa tertutup ini dinyatakan oleh :
.............................
alat musik yang termasuk keluarga klarinet merupakan contoh pipa organa
tertutup dengan harmonik ganjil untuk nada-nada rendah.

7. Efek Dopler
Fenomena perubahan frekuensi karena pengaruh gerak relatif antara sumber
bunyi dan pendengar, pertama kali diamati oleh Christian Doppler. Suatu contoh,
misalnya ketika Anda naik bis dan berpapasan dengan bis lain yang sedang
membunyikan klakson, maka akan terdengar suara yang lebih tinggi, berarti
frekuensinya lebih besar dan sebaliknya ketika bis menjauhi anda, bunyi klakson
terdengar lebih rendah, karena frekuensi bunyi yang didengar berkurang.
Peristiwa ini dinamakan Efek Doppler.
Jadi, Effek Doppler adalah peristiwa berubahnya harga frekuensi bunyi yang
diterima oleh pendengar (P) dari frekuensi suatu sumber bunyi (S) apabila
terjadi gerakan relatif antara P dan S. Oleh Doppler dirumuskan sebagai :
.........................................................
Dengan :
fP adalah frekuensi yang didengar oleh pendengar.
fS adalah frekuensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi.
vP adalah kecepatan pendengar.
vS adalah kecepatan sumber bunyi.
v adalah kecepatan bunyi di udara.

Tanda + untuk vP dipakai bila pendengar bergerak mendekati sumber bunyi.
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 17

Tanda - untuk vP dipakai bila pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi.
Tanda + untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar.
Tanda - untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak mendekati pendengar.
Persamaan untuk efek Doppler diperoleh dengan mengabaikan kecepatan angin
vw. Jika kecepatan angin cukup berarti sehingga tak dapat diabaikan, maka
kecepatan angin vw harus dimasukkan ke dalam persamaan efek Doppler.
Dengan demikian efek Doppler dengan memasukkan pengaruh angin adalah
...................................
Perjanjian tanda untuk vw sama seperti vp dan vs yaitu positif jika searah dengan
arah dari sumber ke pendengar.

8. Pelayangan Bunyi

Jika dua buah bunyi yang bertemu di suatu titik mempunyai amplitudo yang
sama, namun frekuensinya sedikit berbeda, maka akan menghasilkan bunyi yang
kuat dan lemah secara berulang dengan frekuensi tertentu. Hal ini dikenal
sebagai pelayangan bunyi.
Besar frekuensi layangan :


Jumlah bunyi layangannya :


Frekuensi sumber bunyi 1 dan 2 dinyatakan sebagai f1 dan f2.


9. Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
Intensitas
Intensitas didefinisikan sebagai energi yang dipindahkan tiap satuan luas tiap
satuan waktu. Karena energi tiap satuan waktu kita ketahui sebagai pengertian
daya, maka intensitas bisa dikatakan juga daya tiap satuan luas. Secara
matematis :
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 18



Keterangan :
I : Intensitas bunyi (W/m
2
)
P : Energi tiap waktu atau daya (W)
A : Luas (m
2
)
Jika sumber bunyi memancarkan ke segala arah sama besar (isotropik), luas
yang dimaksud sama dengan luas permukaan bola, yaitu :


Sehingga


Persamaan tersebut menunjukkan bahwa intensitas bunyi yang didengar di
suatu titik (tempat) berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Intensitas bunyi terendah yang umumnya didengar manusia memiliki nilai 10
-12

W/m
2
. Biasanya disebut sebagai intensitas ambang (I0). Jangkauan intensitas
bunyi ini sangat lebar berkaitan dengan kuat bunyi, sehingga secara tidak
langsung kuat bunyi sebanding dengan intensitasnya.
Taraf Intensitas Bunyi
Hubungan antara kuat bunyi dan intensitas bunyi diberikan oleh Alexander
Graham Bell dengan mendefiniskannya sebagai taraf intensitas bunyi. Taraf
Intensitas Bunyi adalah logaritma perbandingan intensitas bunyi terhadap
intensitas ambang. Secara matematis, taraf intensitas bunyi didefinisikan sebagai


Keterangan :
TI : Taraf intensitas bunyi (desiBell disingkat dB)
I : Intensitas bunyi (W/m
2
)
I0 : Intensitas ambang pendengaran manusia (10
-12
W/m
2

Untuk n buah sumber bunyi identik, misalnya ada n sirine yang dinyalakan
bersama-sama, maka besarnya taraf intensitas bunyi dinyatakan sebagai :


Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 19

TI1 adalah taraf intensitas bunyi untuk satu buah sumber.
Jika didengar di dua titik yang jaraknya berbeda, besar intensitas bunyi di titik
ke-2 bisa dinyatakan sebagai :





10. Aplikasi Gelomang Bunyi

Aplikasi Ultrasonik. Gelombang ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan antara lain:

a) kacamata tunanetra, dilengkapi dengan alat pengirim dan penerima
ultrasonik memanfaatkan pengiriman dan penerimaan ultrasonik. Perhatikan
bentuk kaca tuna netra pada gambar berikut.

b) mengukur kedalaman laut, untuk menentukan kedalaman laut (d) jika
diketahui cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t), pengiriman dan
penerimaan pulsa adalah :


c) alat kedokteran, misalnya pada pemeriksaan USG (ultrasonografi). Sebagai
contoh, scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di sekitar
kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di layar
monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin. Tidak seperti pemeriksaan
dengan sinar X, pemeriksaan ultrasonik adalah aman (tak berisiko), baik bagi ibu
maupun janinnya karena pemerikasaan atau pengujian dengan ultrasonic tidak
merusak material yang dilewati, maka disebutlah pengujian ultrasonic adalah
pengujian tak merusak (non destructive testing, disingkat NDT). Tehnik scanning
ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati (apakah ada indikasi kanker
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 20

hati atau tidak) dan otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk
menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah
otak. Dengan cara ini, pasien tidak perlu menjalani pembedahan otak yang
berisiko tinggi. Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa dilakukan tanpa
harus memotong dan menjahit kulit kepala atau sampai melubangi tengkorak
kepala.

(2) Manfaat cepat rambat bunyi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a) Cepat rambat gelombang bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan
untuk mengetahui siang dan malam.
b) Pada malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang
hari karena kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan
dengan siang hari.

(3) Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
a) Pemanfaatan resonansi pada alat musik seperti seruling, kendang,
beduk dan lainnya.

(4) Manfaat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
a) menentukan kedalaman laut
Pada dinding kapal bagian bawah dipasang sebuah sumber getaran
(osilator). Di dekat osilator dipasang alat penerima getaran (hidrofon).
Jika waktu getaran (bunyi) merambat (t) sekonuntuk menempuh jarak
bolak-balik yaiu 2 L meter, maka cepat rambat dapat dihitung sebagai
berikut.

Di mana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
L = dalamnya laut (m)
t = waktu (t)
b) melakukan survei geofisika
mendeteksi, menentukan lokasi dan mengklasifikasikan gangguan di
bumi atau untuk menginformasikan struktur bumi, mendeteksi lapisan
batuan yang mengandung endapan minyak
c) prinsip pemantulan ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur
ketebalan pelat logam, pipa dan pembungkus logam yang mudah korosi
(karat).
d) Mendeteksi retak-retak pada struktur logam
Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan
scanning ultrasonic inilah yang digunakan untuk memeriksa retak-retak
tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang, yang nanti bisa
membahayakan penerbangan pesawat.

Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 21

SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Sepotong dawai yang panjangnya 80 cm dan massanya 4 gram dijepit kedua ujungnya dan
terentang dengan tegangan 800 N. Maka frekwensi nada atas pertama adalah?

Diketahui : L = 0,8 m; mt = 0,004 kg dan F = 800 N
Ditanyakan : f
1

Jawab :
Cepat rambat gelombang pada dawai

= 400 m/s

Untuk nada atas pertama (n = 1), L = (2n)


L = 1 = 0,8 m, maka frekuensi nada atas pertama, f1 :
f
1
=

= 500 Hz
2. Sebuah pipa panjangnya 68 cm. Tentukan tiga frekuensi harmonik pertama jika pipa
terrbuka pada kedua ujungnya! Ambil cepat rambat bunyi di udara 340 m/s.

Diketahui : L= 68 10
-2
m v = 340 m/s
Ditanyakan : f
1
f
2
f
3

Jawab :
Frekuensi nada dasar pipa organa terbuka, dengan n = 1.


Karena semua harmonik muncul pada pipa organa terbuka, maka dua harmonik
berikutnya adalah
f
2
= 2f
1
= 2 (250) = 500 Hz
f
3
= 3f
1
= 3 (250) = 750 Hz
3. Sebuah pipa panjangnya 68 cm. Tentukan tiga frekuensi harmonik terendah jika pipa
tertutup satu ujungnya dan terbuka pada ujung lainnya?

Diketahui : L = 68 x 10
-2

Ditamyakan : f
1
f
2
f
3

Jawab :
Frekuensi nada dasar pipa pipa organa tertutup, dengan n=1.


Karena dalam pipa organa tertutup hanya harmonik ganjil yang muncul, maka dua
frekuensi terendah berikutnya adalah f
3
dan f
5
.

f
3
= 3f
1
= 3 (125) = 375 Hz
f
5
= 5f
1
= 5 (125) = 625 Hz
Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 22

4. Ichsan berdiri di tepi jalan. Dari kejauhan datang sebuah mobil ambulan bergerak
mendekati Ichsan, kemudian lewat di depannya, lalu menjauhinya dengan kecepatan
tetap 20 ms
-1
. Jika frekuensi sirine yang dipancarkan mobil ambulan 8.640 Hz, dan
kecepatan gelombang bunyi di udara 340ms
-1
, tentukanlah frekuensi sirine yang
didengarkan Ichsan pada saat : (a) Mobil ambulance mendekati Ichsan ; dan (b) Mobil
ambulan menjauhi ichsan.

Diketahui : v=340 ms
-1
; v
s
= 20 ms
-1
; dan f
s
= 8.640 Hz
Ditanyakan : f
p
pada saat : (a) Mobil ambulance mendekati Ichsan ; dan (b) Mobil
ambulan menjauhi ichsan.
Jawab :
a. Pada saat mobil ambulan mendekati Ichsan.
= 9.180 Hz
b. Pada saat mobil ambulan menjauhi Ichsan.
= 8.160 Hz
dengan daya keluaran 1,6t watt. Anggap muka 5. Sebuah sumber bunyi mengirim bunyi
gelombang bunyi berbentuk bola, tentukan:
(a) intensitas bunyi pada jarak 2 m dari sumber
b) taraf intensitas bunyi pada jarak 2 m dari sumber

Diketahui : P = 1,6t watt
Ditanykan : I dan TI
Jawab :
(a) R = 4 m, intensitas bunyi I adalah:
I =


= 0,1 watt/m2


(b) Taraf Intensitas, TI pada jarak R = 2 m adalah:
TI = 10 log



TI = 10 log



= 10 log 10
-11

= 110 dB
Jadi tingkat kebisingan / taraf intensitas dari sumber bunyi sebesar 110 dB (sangat keras)






Tugas Fisika (Ghina Khoerunisa XII IPA 2) Page 23

DAFTAR PUSTAKA

Fisikon.com Modul Fisika Kontekstua

http://rachmat-abd-syukur.blogspot.com/ Bank Soal Fisika
Kanginan, Marten. 2006. Fisika Untuk SMA kelas XII. Cimahi: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai