SUMATERA
KALIMANTAN
IRIAN JAYA
JAVA
Semiloka Nasional Pengembangan Klaster UMKM di Indonesia ASOSIASI KLASTER INDONESIA (AKsI) Jakarta, 30 April 2013
Misi: 1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing. 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum. 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu. 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan. 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari. 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. 8. Mewujudkan Indonesia yang mampu berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
2
KESEJAHTERAAN SOSIAL
S W A S T A
IMPORT
MODAL APBD INVESTASI ( + ) PENERIMAAN 1. Pajak 2. PAD 3. Non - Pajak, dll. ( - ) PENGELUARAN 1. Rutin 2. Pembangunan
PENGELUARAN
PENDAPATAN
BAHAN BAKU
TEKNOLOGI
PRODUKSI
Aspek MIKRO
INVESTASI PEMERINTAH IKLIM USAHA DAN STABILITAS
Aspek MAKRO
Struktur Kelompok Usaha Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja, Penyerapan Tenaga Kerja dan Jumlah Perusahaan
KUMKM adalah salah satu driving force yg paling penting dlm perekonomian nasional, karena merupakan mesin pertumbuhan ekonomi, penyedia lapangan kerja, inovasi, dan sumber pendapatan masyarakat.
tak ada pemisahan: pemilik & manajerial menggunakan tenaga kerja sendiri (Bimantara) Unbankable: mengandalkan modal sendiri tidak berbadan hukum: 78,6%
2. DISTRIBUSI GEOGRAFIS? 1. Terkonsentrasi di Jawa & Bali (sekitar 69%) 2. Mayoritas berada di perdesaan (74%)
E. F. G. H.
Koperasi dan UKM sbg Badan Layanan Umum (BLU) terbaik tingkat nasional; Bank Indonesia mewajibkan seluruh bank utk menyalurkan Kredit Mikro minimal sebesar 20% dari total portofolio kredit setiap bank; Keberadaan konsultan BDS (Business Development Service); Tumbuhnya kesadaran pelaku UMKM untuk memanfaatkan IT; Indonesia ranking 20 mengalahkan Amerika (36), Inggris (27), Australia (38), Belanda (50), Perancis (61) sebagai negara pelopor open government, setelah dikeluarkannya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Keseluruhan perkembangan tersebut akan meningkatkan frekuensi, intensitas, dan volume transaksi UMKM baik di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional demikian pula interkoneksi dengan keseluruhan stakeholder (lembaga layanan jasa, perbankan, dan lain-lain)
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM, 2012
8
dan UMKM; Peningkatan akses terhadap sumberdaya produktif; Pengembangan produk dan pemasaran bagi Koperasi dan UMKM; Peningkatan kualitas SDM Koperasi dan UMKM; Penguatan kelembagaan koperasi.
PERTUMBUHAN
EKONOMI & INVESTASI
STABILITAS
EKONOMI SOSIAL POLITIK
PEMBERDAYAAN
UKM & PETANI KECIL
10
BANK
Target Market :
Target Market:
DANA SOSIAL
POTENTIAL PASSIVE
K.S.M.
TYPE POTENTIAL ACTIVE FEASIBLE ELIGIBLE BANKABLE
UKMK
Sumber: Aries Muftie (2006)
Scalability Competency
11
11
Perlunya Sinergi antar Departemen, Pusat-Daerah, dan Dunia Usaha (Kadin) dalam Pengembangan & Pemulihan UMKM
Demand Pull Strategy
Perbaikan Iklim Usaha Penerapan HAKI (paten) Peningkatan Kemitraan Informasi Pasar Pemasaran (Promosi)
KADIN
12
Sinergi antara KADIN dengan Pemerintah (Departemen Perindustrian, Perdagangan, Kemeneg KUMKM) dalam:
1) Program penciptaan iklim usaha yang kondusif 2) Program peningkatan teknologi, standarisasi, mutu dan desain produk 3) Program peningkatan kompetensi SDM 4) Program menjamin ketersediaan bahan baku 5) Program pengembangan kelembagaan bisnis / usaha 6) Program dukungan pembiayaan 7) Program promosi dan pemasaran, informasi serta pengembangan jaringan usaha
13
IKM XXX
IKM XXXX
INSENTIF
BANTUAN PENINGKA TAN KOMPETEN SI SDM PENINGKAT AN STANDAR DAN MUTU PROD UK FASILITASI AKSESPEM BIAYAAN
PASAR GLOBAL
14
Creative Industry
Tukang Jahit Desainer Retailer Industri Tekstil Industri Rekaman Alat Musik Tukang Sablon
Fashion
Media
Butik
IT/Web Programer
Koran/ Majalah
Penulis
Musik
Musisi
Software/ Hardware
Telekomunikasi
Pariwisata
Infrastruktur
15
Pendekatan Klaster (Top Down) Pendekatan Kompetensi Inti Daerah (Bottom Up) Pendekatan OVOP (One Village One Product)
Sasaran Jangka Panjang: 1. IKM menjadi Penggerak Perekonomian Nasional pada tahun 2025 2. Sumbangan IKM terhadap PDB Industri mencapai 54% dengan pertumbuhan rata2 12,2% pertahun
18
SUMATERA
Pusat Produksi dan Pengolahan Sumberdaya Alam sebagai Cadangan Energi Nasional Pusat Industri Nasional dan Penyediaan Jasa
JAWA
KALIMANTAN
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara
Pusat Produksi dan Pemrosesan Hasil Tambang dan Cadangan Energi Pusat Produksi dan Pemrosesan Hasil Pertanian, Perikanan, Migas, dan Pertambangan Nasional Pusat Pengambangan Pangan, Perikanan, Energi, danPertambangan Nasional 1 19 9
SULAWESI
PAPUA-MALUKU
6 Klaster IKM (Prioritas): 1. Kerajinan dan Barang Seni 2. Batu Mulia dan Perhiasan 3. Gerabah/Keramik Hias 4. Garam Rakyat 5. Minyak Atsiri 6. Makanan Ringan
Pengembangan sentra-sentra IKM dengan meningkatkan fasilitas layanan UPT yang didukung oleh kelembagaan yang ada di daerah
22
Pertama, memantapkan stabilitasi ekonomi dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memulihkan transaksi antar bank dan tersedianya likuiditas maupun pendanaan yang memadai untuk kelancaran sektor usaha. Kedua, menyediakan rambu-rambu untuk mencegah masalah keuangan yang berpotensi sistemik dengan mekanisme yang jelas dan dapat segera di implementasikan apabila terjadi krisis likuiditas perbankan. Ketiga, mempercepat tersedianya paket stimulus yang signifikan dan mencakup insentif perpajakan untuk sektor padat karya dan UKM maupun percepatan waktu restitusi pajak. Keempat, mempercepat pelaksanaan ekspansi fiskal yang efektif khususnya penyerapan optimal untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Kelima, mempercepat implementasi kebijakan sektor agro, pangan energi melalui koordinasi erat antar departemen dan antar pusat dan daerah. Keenam, pemerintah juga diminta untuk meninjau kembali perpajakan dengan tujuan penurunan atau pembebasan pajak untuk barang-barang tertentu untuk meningkatkan permintaan domestik. Ketujuh, mendorong percepatan pelaksanaan proyek infrastruktur yang terbentur berbagai kendala, dan pengembangan industri kreatif. Kedelapan, mengkaji peluang efisiensi biaya logistik dipelabuhan, biaya klistrik peak hour dan sebagainya dan rasionalisasi berbagai iuran dan retribusi baik dipusat maupun daerah. Kesembilan, terus memajukan Indonesia sebagai tempat investasi atraktif dan melakukan perlindungan pasar dalam negeri dari barang selundupan mellaui mekanisme yang disepakati WTO.
23
Manusia Pembangun
Dalam pandangan Selo Soemardjan (1993), manusia pembangun dpt ikut serta aktif dlm proses pembangunan dan menimbulkan hal yang positif. Manusia pembangun memiliki lima ciri utama: (1) memiliki kepercayaan atas dirinya sendiri; (2) memiliki keinginan untuk memperbaiki nasibnya; (3) pandai memanfaatkan kesempatan yg dpt menguntungkan baginya, mampu memecahkan setiap persoalan hidup yg dihadapi, dan selalu siap menghadapi perubahan2 sosbud yg terjadi di masyarakat; (4) bersedia dan mampu bekerjasama dengan manusia2 lain atas dasar pengertian & penghormatan hak & kewajiban masing2 pihak; (5) memiliki watak yang bermoral tinggi yang diwujudkan dlm sifat jujur, selalu menepati janji, lagi pula peka terhadap hak serta kepentingan pihak lain.
24
Give a man a fish, and he may eat. Teach him to catch fish, and he may feed himself. Help him to sell fish, and he may prosper
Terima Kasih
25