Anda di halaman 1dari 14

GASTRO ENTERITIS/DIARE AKUT Adalah buang air besar (BAB) dengan konsistensi yang lebih encer dari biasanya,

, dengan frekuensi > 3 kali per hari. Disertai atau tidak disertai darah atau lendir yang timbul secara mendadak dan kurang dari 2 minggu. Etiologi Infeksi : Virus : Rota virus Bakteri : E. coli Parasit : Amoeba Alergi : protein susu sapi. Intoleransi : karbohidrat. Malabsorbsi. Keracunan makanan. Epidemiologi Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui orofaecal. Perilaku yang dapat meningkatkan resiko diare : Tidak memberi ASI penuh pada 4 bulan pertama. Menggunakan botol susu. Menyimpan makanan masak pada suhu kamar. Menggunakan air minum yang tercemar bakteri dari tinja. Tidak mencuci tangan. Tidak membuang tinja dengan benar. Jenis Diare Diare Akut Pengeluaran tinja yang lunak atau cair > 3 kali tanpa darah berlangsung kurang dari 14 hari (kebanyakan < 7 hari). Kematian terjadi oleh karena dehidrasi. Penyebab tersering. Rota virus. E. coli enterotoksigenik. Shigella, Campylobacter jejuni, Cryptosporydium.

13

Disentri Diare yang disertai darah dalam tinja. Penyebab utama : Shigella. Salmonella. Campylobacter jejuni. Entamoeba hystolitica. E. coli enteroinvasif. Diare Persisten Diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Penyebab diare bukan mikroba tunggal : E. coli enteroagregatif. Shigella. Cryptosporidium. Diare Kronik Diare intermitten (hilang timbul) atau yang berlangsung lama dengan penyebab non infeksi. Fisiologi Usus Normal, absorbsi dan sekresi air, elektrolit terjadi di sepanjang usus. Absorbsi dilakukan oleh vili usus, sedangkan sekresinya dilakukan oleh kripta epitel mukosa membuat aliran air dan elektrolit antara usus dan darah sehingga terdapat dua arah absorbsi cairan lebih besar dari sekresinya. Absorbsi cairan > sekresi (Gambar terlampir). Lebih dari 90% cairan yang masuk ke usus halus diserap sekitar 1 liter sampai ke usus besar. Di usus terjadi absorbsi lebih lanjut sekitar 100 200 mL air dikeluarkan dalam bentuk tinja. Setiap perubahan absorbsi dan sekresi dapat meningkatkan volume cairan ke usus besar. Jika volume cairan yang masuk melebihi kapasitas absorbsi terjadi diare.

14

Absorbsi air dan elektrolit. Absorbsi air di usus halus terjadi oleh karena perbedaan osmoralitas akibat Na+ diabsorbsi secara katif dari lumen usus oleh sel epitel vili usus dengan pompa ion. Penambahan glukosa ke larutan elektrolit dapat meningkatkan absorbsi Na+ sebanyak 3X. Setelah diabsorbsi, Na+ dikeluarkan dari epitel ke CES melalui pompa Na+, K+, ATP ase. Meningkatnya osmoralitas di CES dapat menyebabkan air dan elektrolit lain mengalir secara pasif dari lumen usus di CES. Sekresi air dan elektrolit Sekresi terjadi di dalam kripta epitel usus halus. NaCl diangkut dari CES ke sel epitel melewati membran baso lateral melalui pompa ion. Na+ dikembalikan lagi melalui pompa Na+, K+, ATP ase. Pada saat yang sama ion Cl - melewati membran lumen sel kripta ke dalam lumen usus sehingga terjadi perubahan tekanan osmotik yang menyebabkan air dan elektrolit lain mengalir secra pasif dari CES ke lumen usus. Mekanisme Diare Diare sekretorik Bila absorbsi Na+ oleh vili gagal, sekresi Cl - di sel epitel berlangsung terus terjadi sekresi cairan, elektrolit ke lumen usus halus sehingga terjadi dehidrasi. (Gambar terlampir). Diare osmotik Ada bahan berupa larutan isotonik, hipertonik (bahan yang sulit diserap) (yang lewat tanpa diabsorbsi) sehingga dapat menyebabkandiare. (Gambar terlampir).

15

Patogenesis Virus (rota virus) Rota virus berkembang dalam epitel vili usus halus mengakibatkan kerusakan sel epitel dan pemendekan vili usus halus terjadi kerusakan sel epitel dan pemendekan vili. Fungsi absrbsi air dan elektrolit menurun, menyebabkan terjadinya sekresi air dan elektrolit meningkat. Enzim disakaridase menurun menyebabkan absorbsi laktase menurun sehingga kadar laktosa meningkat dan menarik air. Bakteri Bakteri menempel di mukosa usus melalui fimbrie mengakibatkan perubahan epitel usus terjadi pengurangan absorbsi yang mengakibatkan terjadinya sekresi cairan. Bakteri mengeluarkan toksin yang digunakan untuk menghambat fungsi sel epitel sehingga absorbsi cairan menurun dan terjadi sekresi air dan elektrolit. Bakteri melakukan invasi dan perusakan sel epitel mukosa menyebabkan terjadinya ulkus dan mikroabses mukosa usus sehingga terdapat darah dan lendir pada tinja. Protozoa (Amoeba) Amoeba menginvasi mukosa kolon (atau ileum) menyebabkan terjadinya ulkus dan mikroabses menyebabkan tinja ber darah dan berlendir. Kriteria Diagnosis BAB encer minimal 3 kali perhari. Jika disertai darah disebut disentri. Muntah, panas, nyeri perut. Pemeriksaan darah : dehidran, gangguan asam basa. Pemeriksaan lab : lekosit > 5/lapangan pandang invasif, biakan untuk etiologi.

16

Komplikasi Dehidrasi Shock, gagal ginjal akut Gangguan gizi Gangguan keseimbangan asam basa Cara Menilai Derajad Dehidrasi Penilaian Keadaan Umum Mata Air Mata Mulut Rasa Haus Turgor Kulit Derajad Dehidrasi Baik Normal Ada Basah Tidak haus Kembali cepat Tanpa A B Rewel* Cekung Tidak ada Kering Haus* Kembali lambat* Ringan/sedang Lesu* Sangat cekung Tidak ada Sangat kering Malas minum* Kembali sangat lambat* Berat C

Bila ada 1 tanda * atau > 1 tanda lainnya berarti positif Prinsip Pemberian Terapi Cairan Memperbaiki dinamika sirkulasi (bila ada shock). Mengganti kehilangan cairan (dehidrasi) yang sudah terjadi. Mengganti kehilangan cairan yang akan terjadi (concomitten water loss). Mencukupi kebutuhan cairan (maintenance). Dehidrasi Ringan : 5% Diberi cairan 50mL/kgBB selama 3 jam. Sedang : 7,5% Diberi cairan 75 mL/kgBB selama 3 jam. Rehidrasi dilakukan dengan pemberian oralit atau pedialit. Concomitten Water Loss Setiap diare atau muntah diberi cairan 10 20 mL/kgBB.

17

Pemberian Makan Selama Diare ASI Tidak boleh dikurangi atau dihentikan. Diberikan sesering mungkin. PASI Harus tetap diberikan. Bila keadaannya memburuk setelah susu diberikan susu diganti susu yang rendah laktosa. Makanan Padat Tetap diberikan dengan porsi kecil tetapi sering (6 kali). Beri makanan yang lunak, tambahkan sup untuk menambah cairan. Meningkatkan kandungan energi makanan ditambah 5 mL minyak nabati. Berikan sari buah segar, air kelapa hijau, pisang mengandung Kalium (K+). Hindarkan makanan/minuman dengan kadar gula tinggi (minuman ringan, sari buah manis yang diperdagangkan). Bila setelah diberikan bubur susu selama 2 hari masih tidak terjadi perbaikan ditambahkan susu formula kedelai atau bubur daging ayam cincang (pada bubur bayi). Untuk intoleransi susu Teruskan diet selama 2 hari. Setelah diarenya berhenti coba kembali bubur/susu, biasanya secara bertahap selama 2 3 hari. Obat Anti Diare Antimotilitas (loperamid). Adsorben (norit, kaolin, attapulgit). Anti muntah (promethazin) Tidak terbukti mempunyai efek nyata pada diare akut bahkan ada yang membahayakan. Antibiotika (tidak boleh digunakan secara rutin).

18

Terapi Kausal Antibiotika hanya untuk : Diare invasif (kotrimoksazol 50 mg/kgBB/hari, 2 dosis selama 5 hari) Kolera (tetrasiklin 50 mg/kgBB/hari, 4 dosis selama 2 3 hari) Amoeba, Giardia (metronidazole 30 50 mg/kgBB/hari, 3 dosis selama 5 10 hari) Diet sesuai penyebab diare Intoleransi Karbohidrat diberikan makanan yang rendah atau bebas laktosa. Alergi susu sapi diganti dengan susu dari bahan kedelai. Malabsorbsi lemak diganti dengan susu yang mengandung MCT. Penyulit Dehidrasi Terapi A oralit Umur < 1 tahun 1 4 tahun > 5 tahun Jumlah Oralit tiap BAB 50 100 mL 100 200 mL 200 300 mL

Terapi B oralit 75 mL/kgBB selama 3 jam pertama Umur < 1 tahun 1 4 tahun > 5 tahun Jumlah Oralit (mL) 300 600 1200

19

Terapi C infus RL Umur < 1 tahun > 1 tahun Pemberian I dalam jam 30 mL/kgBB 1 jam jam Kemudian dalam jam 70 mL/jam 5 jam 2 jam

Setelah 3 atau 6 jam nilai rencana terapi A, B, C Penyuluhan Pencegahan diare : Pemberian ASI. Menggunakan air bersih. Mencuci tangan dengan sabun dan atau dengan air mengalir. Membuang tinja dengan benar. Pencegahan dehidrasi Bagaimana mencampur oralit. Bagaimana memberikan oralit. Meneruskan ASI. Pemberian makanan sebelum dan sesudah diare. Kapan harus kembali. Tanda tanda dehidrasi. Tabel Komposisi Elektrolit Tinja Pada Diare Akut Dan Oralit Komposisi ratarata elektrolit, mmol/L Na+ Kolera Dewasa Balita Diare non kolera Balita Larutan elektrolit 140 101 56 90 K+ 13 27 25 20 Cl104 92 55 80 HCO344 32 14 30

20

Diare Yang Terkait Penyakit Lain Diare dan panas Panas sering terjadi pada diare oleh karena virus atau bakteri invasif. Panas bisa juga menyertai dehidrasi, yang menghilang selama rehidrasi. Panas pada penderita diare mungkin oleh karena infeksi lain seperti pneumoni, otitis media, malaria, sepsis. Penderita diare dan panas harus diperiksa untuk mencari penyakit lain. Tidak tepat memberi antibiotik pada penderita diare hanya karena panas. Dibutuhkan indikasi khusus seperti tinja berdarah, pneumoni. Interaksi Diare dan Kurang Gizi Hubungan diare dan kurang gizi seperti lingkaran setan. Penyebab penurunan gizi selama diare Berkurangnya masukan makanan Anorexia, muntah. Memberi makanan dengan nilai gizi kurang, menghentikan makanan. Berkurangnya absorbsi makanan Kerusakan vili usus. Defisiensi disakaridase. Berkurangnya asam empedu untuk absorbsi lemak. Transit makanan melalui usus yang sangat cepat Meningkatnya kebutuhan zatzat makanan Memperbaiki epitel usus. Panas yang meningkat.

21

Halaman Gambar Terlampir

22

23

24

Mekanisme Absorpsi dan Sekresi Air dan Elektrolit dalam Epitel Usus Halus

25

26

Anda mungkin juga menyukai