Analisa Keputusan
Eko Nursubiyantoro Teknik Industri, Fak. Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta
Pertemuan keke-12
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Sejarah
AHP dikembangkan oleh Thomas Saaty pada tahun l970 970an an. . AHP merupakan sistem pembuat keputusan dengan menggunakan model matematis matematis. . AHP membantu dalam menentukan prioritas dari beberapa kriteria dengan melakukan analisa perbandingan berpasangan dari masingmasing-masing kriteria. kriteria . Sebagai batasan penilaian responden : Consistency Ratio (CR) Jika responden dengan CR < 0,10 baik Jika responden dengan CR > 0,10 kurang baik
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Aksioma
Aksioma adalah sesuatu yang tidak dapat dibantah kebenarannya atau yang pasti terjadi terjadi. . Dalam ilmu ukur dikenal suatu aksioma bahwa diantara dua titik hanya dapat dilewati sebuah garis lurus. lurus. Atau dalam kehidupan sehari seharihari, misalnya matahari terbit ditimur dan terbenam dibarat. dibarat . Ada empat buah aksioma yang harus diperhatikan para pemakai model AHP dan pelanggaran dari setiap aksioma berakibat tidak validnya model yang dipakai. dipakai.
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Keempat Aksioma tersebut adalah : Aksioma 1 Reciprocal Comparison, artinya si pengambil keputusan harus bisa membuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Preferensi itu sendiri harus memenuhi syarat resiprokal yaitu kalau A lebih disukai dari B dengan skala x, maka B lebih disukai dari A dengan skala 1/x.
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Aksioma 2 Homogenity, artinya preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam skala terbatas atau dengan kata lain elemen-elemennya dapat dibandingkan satu sama lain. Kalau aksioma ini tidak dapat dipenuhi maka elemen-elemen yang dibandingkan tersebut tidak homogenous dan harus dibentuk suatu cluster (kelompok elemen-elemen) yang baru.
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Aksioma 3 Independence, artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh altematif-alternatif yang ada melainkan oleh objektif secara keseluruhan. lni menunjukkan bahwa pola ketergantungan atau pengaruh dalam model AHP adalah searah ke atas, Artinya perbandingan antara elemen-elemen dalam satu level dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-elemen dalam level di atasnya.
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Aksioma 4 Expectations. artinya untuk tujuan pengambilan keputusan. struktur hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka si pengambil keputusan tidak memakai seluruh kriteria dan atau objektif yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap.
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Level I : Fokus
Level II : Atribut
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Contoh:
Jika sebuah usaha rumah makan yang sedang berkembang pesat ingin menentukan lokasi untuk membuka cabang baru. Alternatif lokasi dan Kriteria yang perlu dipertimbangkan seperti dibawah ini, maka selesaikan dengan metoda AHP! Jelaskan Hasil Ranking untuk setiap Alternatif!
Pert 11 11
Analisa Keputusan
6/10/2013
Pert 11 11
Attribute
Analisa Keputusan
Harga Lokasi
A A B X X
B C C
Matriks (attributes)
A B 1/7 1 1/7 C 5 7 1 Decimal Equivalent A 1,00 7,00 0,20 B 0,14 1,00 0,14 C 5,00 7,00 1,00
1 7 1/5
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Normalisasi
Perijinan 0,38 0,54 0,08 1,00
Harga
EV
0,2059 0,7233 0,0708 1,00
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Hitung CR
maksimum = (8,20 * 0,2059) + (1,29 * 0,7233) + ( 13 * 0,0708) = 3,53878 CI = (3,53878 - 3) / ( 3 - 2) = 0,269 Berdasarkan tabel Saaty, nilai RI untuk matrik perbandingan berordo 3x3 adalah 0,58 CR = 0,269 / 0,58 = 0,464
Pert 11 11
Analisa Keputusan
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Dengan cara yang sama dari Questionnaire (daftar pertanyaan), maka matriks Perbandingan berpasangan berdasarkan Harga
Perkantoran Perkantoran Perumahan Mall Pinggir jalan Perumahan Mall Pinggir jalan
1 3 0,25 0,2
4 5 1 0,25
5 6 4 1
Pert 11 11
Analisa Keputusan
1 0,2 4 5
5 1 5 7
0,25 0,2 1 3
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
1 5 0,25 0,2
4 5 1 0,33
5 7 3 1
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Perumahan
0,33 1 0,2 0,16 1,70
Mall
4 5 1 0,25 10,25
Normalisasi EV
0,2809 0,5313 0,1303 0,0575
Perkantoran
Perkantoran Perumahan Mall Pinggir jalan 0,22 0,67 0,06 0,04 1,00
Perumahan
0,20 0,59 0,12 0,10 1,00
Mall
0,39 0,49 0,10 0,02 1,00
1,00
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Perumahan
Pinggir jalan
1 0,2 4 5
10,20
5 1 5 7
18,00
Normalisasi EV
0,1379 0,0510 0,2731 0,5380
Perkantoran
Perkantoran Perumahan Mall Pinggir jalan 0,10 0,02 0,39 0,49 1,00
Perumahan
0,28 0,06 0,28 0,39 1,00
Mall
0,06 0,04 0,22 0,67 1,00
1,00
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Perumahan
0,2 1 0,2 0,14 1,70
Mall
4 5 1 0,33 10,25
Normalisasi EV
0,2462 0,5865 0,1132 0,0541
Perkantoran
Perkantoran Perumahan Mall Pinggir jalan 0,16 0,78 0,04 0,03 1,00
Perumahan
0,13 0,65 0,13 0,09 1,00
Mall
0,39 0,48 0,10 0,03 1,00
1,00
10
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
A. Harga (0,206)
1. 1.Perkantoran Perkantoran (0,28) 2. 2.Perumahan Perumahan (0,53)
B. Lokasi (0,723)
1. 1.Perkantoran Perkantoran (0,14) 2. 2.Perumahan Perumahan (0,05)
C. Perijinan (0,071)
1. 1.Perkantoran Perkantoran (0,25) 2. 2.Perumahan Perumahan (0,59)
Pert 11 11
Analisa Keputusan
11
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Alternative
B C
Weighted evaluation
Alt. 1 = 0,2059(0,2809) + 0,7233(0,1379) + 0,0708(0,2462) = 0,1750 Alt. 2 = 0,2059(0,5315) + 0,7233(0,0510) + 0,0708(0,5865) = 0,1878 Alt. 3 = 0,2059(0,1303) + 0,7233(0,2731) + 0,0708(0,1132) = 0,2324 Alt. 4 = 0,2059(0,0575) + 0,7233(0,5380) + 0,0708(0,0541) = 0,4048
Pert 11 11
Analisa Keputusan
Kesimpulan :
1. Alternatif 4 (pinggir jalan) bobot prioritas adalah 0,4048 lebih diinginkan atau dipertimbangkan daripada alternatif lainnya. 2. Alternatif 3 (mall) bobot prioritas adalah 0,2324 diinginkan atau dipertimbangkan sebagai prioritas kedua setelah alt. 4 dari pada alt. 2 dan alt. 1
12
6/10/2013
Pert 11 11
Analisa Keputusan
13