Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit autoimun yang melibatkan berbagai organ dengan manifestasi

klinis yang bervariasi dari yang ringan sampai berat. Pada keadaan awal, sering sulit dikenal sebagai LES, karena manifestasinya sering tidak terjadi bersamaan. Sampai saat ini penyebab LES belum diketahui. Terdapat dugaan faktor genetik, infeksi, dan lingkungan ikut berperan pada patofisiologi LES. Fase remisi dan eksaserbasi pada satu atau beberapa organ; serta bersifat kronis dan ada kalanya progresif1,2,3,4a.1 Perjalanan penyakit ini dapat ringan atau berat, secara terus-menerus, dengan kekambuhan yang menimbulkan kerusakan jaringan akibat proses radang yang ditimbulkannya. Gejala utama lupus eritematosus sistemik (LES) adalah kelemahan umum, anoreksia, rasa mual, demam, dan kehilangan berat badan. Gejala LES bersifat sistemik, artinya menyerang seluruh bagian tubuh. Gejala umunya berupa kelelahan, pucat, anemia, demam dan berat badan menurun akibat nafsu makan menurun. Gejala sistemik mulai dirasakan bila kompleks imun mengendap pada salah satu organ dan kemudian organ lain. Organ yang paling utama diserang adalah dermatomuskuloskeletal. Pada penderita LES akan ditemukan ruam malar pada pipi yang berbentuk kupu-kupu. CellCept (mycophenolate mofetil) adalah jenis imunosupresan yang telah disetujui untuk dikombinasikan dengan obat-obatan imunosupresi lainnya (cyclosporine dan kortikosteroid) untuk pencegahan dari reaksi penolakan pada pasien yang menjalani transplantasi ginjal, hati, dan jantung.2 CellCept adalah imunosupresan terkemuka dalam hubungannya dengan trasplantasi organ. Selama lebih dari satu dekade, CellCept telah membuktikan bahwa obat ini mempunyai efek imunosupresif yang poten, mencegah reaksi penolakan organ tanpa ada efek toksik jangka panjang dibandingkan dengan terapi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai