Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PERANCANGAN BATAS AKHIR PENAMBANGAN (PIT LIMIT DESIGN) 2.1 KONSEP DASAR

A. Data yang ada : Model blok cebakan bijih Data tekno-ekonomik (termasuk sudut lereng) Pertanyaannya Bagaimana menentukan batas akhir penambangan (bentuk/geometri dari final pit)? B. Kadar Batas Pulang Pokok (Break Even Cut-off Grade) dan Nisbah Pengupasan Pulang Pokok (Break Even Stripping Ratio). Berdasarkan data ekonomik dan perolehan (recovery) kita dapat menghitung BECOG dan membuat suatu tabel yang menunjukkan BESR untuk berbagai kadar batas. 2.2 A. PERANCANGAN TAMBANG : DEFINISI DAN DASAR PEMIKIRAN Istilah perancangan tambang biasanya dimaksudkan sebagai bagian

dari proses perencanaan tambang yang berkaitan dengan masalah-masalah geometrik. Di dalamnya termasuk perancangan batas akhir penambangan, tahapan (pushback), urutan penambangan tahunan / bulanan, penjadwalan produksi dan waste dump. B. Aspek perencanaan tambang yang tidak berkaitan dengan masalah geometrik meliputi perhitungan kebutuhan alat dan tenaga kerja, perkiraan biaya kapital dan biaya operasi. C. a. Penentuan Batas Penambangan (Final Pit Limit) Tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan batas-batas

penambangan pada suatu cebakan bijih (yakni jumlah cadangan dan kadarnya), yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari cebakan bijih tersebut sebelum memasukkan faktor nilai waktu dari uang. i. ii. Tidak diperhitungkannya nilai waktu dari uang akan menghasilkan Dengan menambahkan faktor bunga (interest), besar pit akan bentuk pit yang paling besar untuk suatu set parameter ekonomik tertentu. berkurang.

Optimasi Batas Penambangan - 1

b. i.

Mengapa faktor nilai waktu dari uang tidak dimasukkan? Beberapa Untuk proyek dengan jangka waktu panjang (misal : lebih dari 15

alasan : tahun), tahap-tahap penambangan terakhir akan memiliki dampak yang minimal terhadap tingkat pengembalian modal atau rate of return. ii. masuk c. Selain itu, untuk proyek yang berjangka panjang seperti ini, cukup akal bahwa faktor teknologi yang semakin canggih akan

mengimbangi faktor nilai waktu dari uang. Walaupun butir (a) di atas merupakan tujuan yang paling umum, ada beberapa kasus - terutama pada cebakan bijih dengan nisbah pengupasan yang tinggi - di mana nilai waktu dari uang perlu dipertimbangkan pada tahap awal dari evaluasi. D. a. Berapa banyak energi yang harus dicurahkan untuk menentukan Pada fase kelayakan suatu proyek yang berjangka panjang, tahapKarena itu, mencurahkan terlalu banyak waktu untuk batas penambangan ? tahap penambangan terakhir akan memiliki dampak yang minimal terhadap rate of return. kuat. i. Usaha yang tidak begitu memakan waktu dapat meliputi penggunaan program floating cone atau 3-D Lerchs-Grossmann untuk menentukan pit limit, dan melakukan pengecekan awal apakah hasilnya masuk akal. ii. Studi sensitivitas dengan melakukan perubahan-perubahan kecil pada parameter pokok seperti sudut lereng, harga komoditas, ongkos-ongkos, dll. akan membantu dalam pemilihan skenario untuk dasar perancangan. b. Untuk proyek penambangan dengan jangka waktu yang relatif singkat, misalnya kurang dari 15 tahun, diperlukan energi dan waktu yang lebih banyak untuk menentukan batas penambangan, terutama bila lereng akhir (final pit walls) akan dibuat pada tahap-tahap awal. i. Usaha yang lebih serius dapat meliputi perancangan dua geometri pit yang berbeda, lengkap dengan jalan angkutnya dan dengan lereng akhir pada berbagai posisi yang berlainan, kemudian dipilih alternatif mana yang terbaik. perancangan batas penambangan barangkali kurang memiliki alasan yang

Optimasi Batas Penambangan - 2

c.

Pada tahap-tahap belakangan, khususnya ketika lereng akhir dengan

nisbah pengupasan yang relatif besar akan dibuat, energi yang besar perlu dicurahkan untuk perancangan pit limit ini. i. Studi kelayakan yang memakan waktu beberapa bulan dapat dilakukan. Beberapa alternatif rancangan dapat dibuat untuk melihat detail dari penjadwalan produksi, kebutuhan alat serta ongkos-ongkos. 2.3 METODA PENAMPANG 2-DIMENSI (MANUAL) A. Penentuan batas penambangan secara manual membutuhkan Dua orang yang

pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya subyektif. yang tidak persis sama. B. a.

berbeda mungkin akan memperoleh batas-batas penambangan (pit limit) Deskripsi metoda penampang (2-D manual cross-sectional method) Mulai dengan model blok (skala horisontal = skala vertikal). Tentukan

sudut lereng keseluruhan. Hitung BECOG dan buat tabel yang menunjukkan BESR untuk berbagai kadar batas. b. Untuk setiap penampang tentukan batas penambangan (trial pit limit) pada sudut lereng tersebut. Temukan posisi lereng akhir di mana BESR kumulatif dari blok-blok bijih akan dapat membayar pengupasan tanah penutupnya. c. Pindahkan trial pit limit dari penampang vertikal (cross-section) ke horisontal (level / plan map). Dalam memindahkan rancangan pit, hanya titiktitik pada level di mana terjadi perubahan rancangan yang berarti perlu dipindahkan. Level atau jenjang yang penting meliputi bagian atas dan bawah dari lereng yang panjang, dan jenjang di mana sudut lereng berubah. Tidak semua titik pada setiap jenjang perlu dipindahkan. d. Buat kontur batas penambangan pada penampang horisontal. Rancangan batas akhir penambangan harus cukup halus. Menghubungkan setiap titik secara kaku pada level map tidak akan memberikan hasil yang diinginkan. Beberapa titik pada level map ini mungkin harus diabaikan.

Optimasi Batas Penambangan - 3

e. f.

Untuk penampang-penampang (sections) di dekat ujung cebakan Kuantitas dan kadar cadangan yang terdapat di dalam batas

bijih, sudut lereng dapat dibuat sedikit lebih landai. penambangan dapat ditabulasikan dari jumlah, berat dan kadar blok di tiaptiap jenjang. C. a. Asumsi Implisit Metoda Penampang 2-D Walau bagaimanapun, penambangan di bagian tengah dari cadangan

pasti akan terjadi. Kita hanya perlu menetapkan batas penambangan yang paling luar saja. b. D. a. b. Cebakan bijih memiliki bentuk cukup memanjang ke arah yang tegak Pedoman Pokok Dalam Menentukan Batas Penambangan Setiap blok bijih yang akan ditambang harus dapat membayar atau Jika sebuah blok bijih dapat ditambang karena kontribusi dari blokKontribusi dari tiap-tiap blok dapat lurus dari penampang-penampang vertikal yang digunakan.

mendukung pengupasan (stripping) dirinya sendiri. blok bijih lain yang terletak di atasnya (dan pada jalur penambangan blok ini), maka blok bijih ini harus ditambang. c. dijumlahkan, jadi rata-rata untuk beberapa blok diperbolehkan. Jika dua blok bijih yang terpisah satu sama lain dapat ditambang karena kontribusi simultan dari pengupasan waste yang sama, maka kedua blok ini harus ditambang. d. Tidak ada blok waste yang boleh ditambang kecuali bila ia terletak pada jalur penambangan dari suatu blok bijih yang terletak di bawahnya.

Optimasi Batas Penambangan - 4

Anda mungkin juga menyukai