Anda di halaman 1dari 13

SINAR LASER

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen: Dra. Endang Werdaningsih, M.Pd

Disusun Oleh:

Erna Siti Rochanah (125060700111101)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberi petunjuk dan kekuatan sehingga makalah berjudul Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah dapat penulis selesaikan. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan, tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan dan hambatan tersebut dapat teratasi.Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah. Tidak lupa pula penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada pihak pihak yang telah memberikan bantuan. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, baik dari teknik penulisan maupun materi. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Malang, 10 Desember 2012 Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....i KATA PENGANTAR.ii DAFTAR ISI..iii BAB I PENDAHULUAN..1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah..2 1.3 Tujuan....2 BAB II PEMBAHASAN...3 2.1 Pengertian Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia.....3 2.2 Pengertian Forum Ilmiah...3 2.3 Etika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah..5 2.4 Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah.6 2.5 Manfaat Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah..7 BAB III PENUTUP..8 3.1 Kesimpulan...8 3.2 Saran....8 DAFTAR PUSTAKA...9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dewasa ini, laser banyak membantu pekerjaan manusia. Mulai dari bidang industri, kesehatan, sampai teknologi komunikasi. Cahaya laser dapat dihasilkan dengan memberi tenaga ke dalam benda padat, cair, atau gas. Warna cahaya laser tergantung dari unsur-unsur yang ada di dalam bahan penghasil tersebut.

Laser sebetulnya singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang artinya peningkatan cahaya oleh radiasi emisi terangsang. Perkataan ini begitu panjang dan susah untuk diucapkan. Akan tetatpi sistem kerja laser mudah untuk dipahami. Energi dari pipa denyar atau arus listrik mengeluarkan dalam bahan laser. Beberapa atom memancarkan foton yang bergerak dalam haluan yang sama. Foton melantun ke atas dan ke bawah, antara cermin pada kedua ujung pipa.

Dalam dunia industri, laser bertenaga tinggi digunakan untuk memotong baja tebal dengan mudah. Pemotongan ini membutuhkan waktu yang cepat. Akurasi laser juga teruji jika digunakan untuk mengukur karena alur laser memancar dalam garis lurus.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.2.6 1.2.7
Bagaimanakah asal mula laser? Apakah yang dimaksud dengan laser cutting? Bagaimanakah sejarah dari laser cutting? Bagaimana konfigurasi mesin dalam laser cutting? Apakah kelebihan dan kekurangan dari laser cutting? Bagaimanakah prinsip kerja dari laser cutting? Bagaimanakah langkah kerja laser cutting pada proses manufaktur?

1.3 Tujuan 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7 Mengetahui asal mula dari laser Memahami dengan apa yang dimaksud laser cutting Mengetahui sejarah dari laser cutting Mengetahui konfigurasi mesin dalam laser cutting Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari laser cutting Mengetahui prinsip kerja dari laser cutting Mengetahui langkah kerja laser cutting pada proses manufaktur

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Asal mula laser Ide mengenai laser didasarkan atas Teori Cahaya Albert Einstein. Tahun 1957, Gordon Gould mewujudkan teori tersebut. Pada tahun 1960, Theodore Maiman berhasil membangkitkan cahaya laser dengan cara menyuplai energi pada kristal batu delima dengan cahaya dengan tube denyar.

Laser mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak ilmuwan yang meneliti sinar ini. Namun, penemu sinar laser dianugrahkan kepada Theodore Maiman, seorang ilmuwan Jerman yang meneliti sinar ini di pabrik pesawat terbang Hughes Aircraft Company.

Pembahasan laser lebih sering berkutat pada kecanggihan teknologi dan berbagai kontroversi daripada sejarah hidup penemunya. Mungkin karena penelitian terhadap laser berlangsung dengan waktu yang hampir bersamaan sehingga masyarakat dipenuhi dengan kecanggihan teknologi laser dari banyak ilmuwan. Theodore Maiman sendiri bukan orang pertama meneliti laser. Dua tahun sebelum Maiman dianggap sebagai Penemu Laser, dua ilmuwan Amerika Serikat, Arthur L. Schawlow dan Charkes H. Townes meneliti laser di laboratorium mereka, Bell. Penemuan mereka ini dipublikasikan dalam American Physical Society. Penelitian mereka sudah mulai dilakukan sejak tahun 1949 di Columbia University, tempat mereka kuliah.

Townes meneliti bahwa radiasi microwave makin pendek. Interaksi dengan molekul makin kuat dan makin bagus untuk peralatan spectrocropis. Namun, ia mendapat

masalah, karena belum ada alat untuk menciptakan gelombang radiasi sesuai yang diinginkan. Kemudian ia menggunakan Hukum Kedua Termodinamika, yang menandaskan bahwa molekul tidak bisa menghasilkan lebih dari jumlah energi tertentu.

Tahun 1953, ia mematenkan hasil temuannya itu dengan nama Maser (Microwave Amplification by Stimulated Emission of Radiation). Maser merupakan cikal bakal dari laser. Townes mendapat Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1964 bersama A. Prokhorov dan N. Basov dari Rusia. Namun, penghargaan ini bukan karena penelitian di bidang laser. Penghargaan Nobel Fisika karena laser baru diberikan pada tahun 1981.
Laser cutting adalah sebuah teknologi yang menggunakan laser untuk memotong material dan biasanya diaplikasikan pada industri manufaktur. Laser cutting bekerja dengan cara mengarahkan laser berkekuatan tinggi untuk memotong material dan digunakan komputer untuk mengarahkannya. Ada tiga jenis laser yang digunakan dalam laser cutting. Laser CO2 cocok untuk memotong, membuat boring, dan mengukir. Neodymium (Nd) digunakan untuk membuat boring di mana dibutuhkan energi yang besar akan tetapi memiliki repetisi atau pengulangan yang rendah. Sedangkan laser neodymium yttrium-aluminum-garnet (Nd-YAG) digunakan di mana daya yang sangat tinggi dibutuhkan untuk membuat boring dan mengukir. Baik CO2 dan Nd atau Nd-YAG laser dapat digunakan untuk pengelasan. Sejarah Pada tahun 1965, produksi mesin laser cutting pertama digunakan untuk mengebor lubang pada berlian. Mesin ini dibuat oleh Pusat Penelitian Teknik Western Electric pada tahun 1967, Inggris memelopori laser jet dibantu oksigen pemotongan untuk logam. Pada awal 1970-an, teknologi ini dimasukkan ke dalam produksi pemotong titanium untuk aplikasi ruang angkasa. Pada saat yang sama laser CO2 dikembangkan untuk memotong non-logam, seperti tekstil, karena mereka diserap oleh logam. (Sumber: http://en.wikipedia.org, diakses tgl 4 September 2011) Konfigurasi Mesin Pada umumnya ada tiga konfigurasi yang berbeda dari mesin laser cutting. Moving material, hybrid, dan optic flying system. Ini semua mengacu pada bagaimana sinar laser bergerak di atas material untuk dipotong atau diproses. Untuk semua ini, sumbu gerak biasanya ditunjuk sumbu X dan Y. Jika kepala pemotong dapat dikendalikan, hal ini ditunjuk sebagai sumbu-Z.

Gambar 1. (a) Mesin 3 Axis, (b) Mesin 5 Axis, (c) Hasil pemotongan mesin 3 Axis, (d) dan (e) Mesin 5 Axis, (f) Hasil pemotongan mesin 5 Axis. (Sumber: http://www.matrixmetalcraft.com, diakses tgl 4 September 2011)

Moving material laser memiliki kepala pemotong yang tidak bergerak, yang bergerak adalah material yang akan diproses. Metode ini memberikan jarak yang konstan dari generator laser ke benda kerja. Mesin ini membutuhkan lebih sedikit optik, benda kerja yang bergerak, dan proses produksi paling lambat. Hybrid laser menyediakan meja kerja yang dapat bergerak pada satu sumbu (biasanya sumbu X) dan kepala pemotong bergerak pada sumbu Y. Ini menghasilkan penyaluran cahaya yang lebih konstan dari pada mesin flying optic dan dapat menggunakan penyaluran sinar yang lebih sederhana. Hal ini menyebabkan pengurangan tenaga pada saat sistem penyaluran dari pada mesin flying optics. Laser flying optics menyediakan meja kerja yang tidak bergerak dan kepala potong yang bergerak di atas benda kerja. Pemotong flying optics menjaga benda kerja tetap diam selama proses dan sering tidak membutuhkan klem. Mesin flying optics adalah model yang paling cepat dan memiliki kelebihan dalam memotong benda kerja yang tipis. Di atas ditulis tentang sistem sumbu X Y untuk memotong bahan datar. Pembahasan yang sama berlaku untuk mesin dengan lima dan enam sumbu, yang mengizinkan pemotongan benda kerja yang berbentuk dan membentuk benda kerja. Kelebihan Keuntungan dari laser cutting dari pemotongan mekanik adalah pengerjaan lebih mudah dan

mengurangi kontaminasi benda kerja. Ketepatan pengerjaan mungkin lebih baik, karena kemampuan sinar laser tidak berkurang selama proses tersebut. Ada juga kemungkinan penurunan warping materi yang sedang dipotong, karena sistem laser memiliki zona terkena panas kecil. Beberapa bahan juga sangat sulit atau tidak mungkin untuk dipotong dengan cara yang tradisional. Laser cutting untuk logam memiliki keunggulan dibandingkan plasma cutting, yaitu pengerjaan menjadi lebih tepat dan penggunaan energi yang lebih sedikit ketika memotong lembaran logam, bagaimanapun juga, kebanyakan mesin laser cutting untuk industri tidak dapat memotong logam tebal seperti yang dilakukan oleh mesin plasma cutting. Mesin laser cutting baru yang beroperasi pada daya yang lebih tinggi (6000 watt, kontras dengan laser cutting awal dengan daya 1500 watt) sedang mendekati mesin plasma dalam kemampuan mereka untuk memotong bahan tebal, tetapi biaya modal mesin-mesin tersebut jauh lebih tinggi daripada mesin plasma cutting. Kekurangan Kekurangan utama dari laser cutting adalah konsumsi daya tinggi. Efisiensi laser cutting industri bisa berkisar dari 5% sampai 15%. Konsumsi daya dan efisiensi dari laser tertentu akan bervariasi tergantung pada daya keluaran dan parameter operasi. Ini akan tergantung pada jenis laser dan seberapa cocok penggunaan laser dengan pekerjaan. Jumlah daya yang diperlukan laser cutting, yang dikenal sebagai masukan panas, untuk pekerjaan tertentu tergantung pada jenis material, ketebalan, proses (reaktif/inert) yang digunakan, dan tingkat pemotongan yang diinginkan. Prinsip kerja alat Laser cutting dapat dibandingkan dengan memotong dengan miniatur obor yang dikendalikan oleh komputer. Laser cutting untuk industri dirancang untuk mengkonsentrasikan jumlah energi yang tinggi ke tempat yang kecil. Biasanya sinar laser cutting berdiameter sekitar 0,003-0,006 inci ketika menggunakan laser dengan panjang gelombang pendek. Energi panas yang dihasilkan oleh laser mencair, atau menguapkan bahan di daerah pengerjaan dan gas atau campuran seperti oksigen, CO2, nitrogen, atau helium digunakan untuk membuang bahan yang menguap yang keluar dari goresan. Energi cahaya yang diterapkan langsung tempat yang membutuhkan, meminimalisir panas zona di sekitar area yang dipotong. Laser cutting bekerja dengan mengarahkan output dari laser dengan daya tinggi, oleh komputer, pada bahan yang akan dipotong. Bahan akan mencair, terbakar, menguap, atau tertiup oleh jet gas, meninggalkan tepi dengan finishing permukaan yang berkualitas tinggi.

Gambar 2. Prinsip kerja (Sumber: http://www.aviationmetals.net, diakses tgl 4 September 2011)

Pembangkit sinar laser dilakukan dengan cara menstimulasi bahan penguat oleh pelepasan listrik atau lampu dalam wadah tertutup. Ketika bahan penguat distimulasi, sinar direfleksikan secara internal oleh cermin parsial, sampai mencapai energi yang cukup untuk keluuar sebagai aliran cahaya koheren monokromatik. Cermin atau serat optic biasanya digunakan untuk mengarahkan cahaya koheren ke sebuah lensa, yang memfokuskan cahaya di zona kerja. Bagian tersempit dari sinar yang terfokus umumnya kurang dari 0,0125 inchi (0,3175 mm) dalam diameter. Proses Manufaktur Laser cutting digunakan untuk memotong bahan industri, termasuk baja ringan, aluminium, stainless steel, titanium, kertas, lilin, plastik, kayu, dan kain. Laser YAG terutama digunakan untuk memotong dan memotong logam dan keramik. Berikut ini merupakan beberapa proses machining dari laser cutting:

Drilling Cutting Grooving

Gambar 3. Proses machining dari laser cutting (Sumber: http://alumni.media.mit.edu, diakses tgl 4 September 2011)

Untuk proses manufaktur, proses pertama yang dilakukan adalah membuat perhitungan secara terperinci tentang bentuk, model, ukuran-ukuran, berserta gambaran kasarnya. Kemudian dilakukan pembelian material dan pembuatan gambar pada CAD atau pembuatan gambar lainnya. Lalu masuk ke NC machining dan selanjutnya dapat masuk ke press room untuk proses stamping atau forming. Dari NC machining diproses kembali ke pemrograman 3 & 5 axis laser akan tetapi sebelumnya dilakukan inspeksi dengan CMM programing. Setelah pemrograman selesai, dilakukan pemotongan dengan menggunakan 3 & 5 axis laser cutting machine dan kemudian dilakukan inspeksi dan heat treat oleh pihak lain.

Selanjutnya dilakukan finishing coating yang dilakukan juga oleh pihak lain, lalu dilakukan inspeksi produk final untuk disetujui dan akan dilakukan pengiriman. Berikut flow chart dari proses di atas:

Gambar 4. Flow chart proses manufaktur dengan mesin Laser Cutting

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai