Anda di halaman 1dari 2

In this document, curriculum (or curricula) is defined broadly to include four basic components:

1. Goals: The benchmarks or expectations for teaching and learning, often made explicit in the form of a scope and sequence of skills to be addressed;

2. Methods: The specific instructional methods for the teacher, often described in a teachers edition;

3. Materials: The media and tools that are used for teaching and learning;

4. Assessment: The reasons for and methods of measuring student progress.

The term curriculum is often used to describe only the goals, objectives, or plans, something distinct from the means of methods, materials, and assessment. Yet since each of these components are essential for effective learning-and since each includes hidden barriers that undermine student efforts to become master learners-curriculum design should consider each of them as a piece.

These guidelines apply to the general education curriculum which, when universally designed, should meet the educational needs of most students, including those with disabilities. This document can help guide the design of expectations, content, methods, and outcomes across differing classrooms in each school or system. Dalam dokumen ini , kurikulum ( kurikulum atau ) didefinisikan secara luas untuk mencakup empat komponen dasar :

1 . Gol: Tolok ukur atau harapan untuk mengajar dan belajar , sering dibuat eksplisit dalam bentuk lingkup dan urutan keterampilan untuk ditangani;

2 . Metode : Metode pembelajaran khusus bagi guru , sering digambarkan dalam edisi guru ;

3 . Bahan : Media dan alat-alat yang digunakan untuk mengajar dan belajar ;

4 . Penilaian : Alasan dan metode untuk mengukur kemajuan siswa .

Kurikulum Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan hanya tujuan, sasaran , atau rencana , sesuatu yang berbeda dari " cara " metode , materi , dan penilaian . Namun karena masingmasing komponen ini sangat penting untuk efektif belajar - dan karena masing-masing termasuk hambatan tersembunyi yang merusak upaya mahasiswa untuk menjadi seorang guru pelajar desain - kurikulum harus mempertimbangkan masing-masing sebagai sepotong.

Pedoman ini berlaku untuk kurikulum pendidikan umum yang bila dirancang secara universal , harus memenuhi kebutuhan pendidikan sebagian besar siswa , termasuk mereka yang cacat . Dokumen ini dapat membantu memandu desain harapan , isi , metode , dan hasil di seluruh ruang kelas yang berbeda di masing-masing sekolah atau sistem .

Ronald Doll defines a school's curriculum as the formal and informal content and process by which learners gain knowledge and understanding, develop skills, and alter attitudes, appreciations, and values under the auspices of that school (Doll, 1996, p. 15). In other words, curriculum can be defined as the total experience. Curriculum is not only the content selected and delivered, but also the planned and unplanned activities in which individuals participate and the interactions, connections, and reactions that result from the experience. Ronald Doll mendefinisikan kurikulum sekolah sebagai konten formal dan informal dan proses dimana peserta didik memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan keterampilan, dan mengubah sikap, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah naungan bahwa sekolah (Doll, 1996, hal. 15). Dengan kata lain, kurikulum dapat didefinisikan sebagai pengalaman total. Kurikulum tidak hanya isi dipilih dan disampaikan, tetapi juga kegiatan terencana dan tidak terencana di mana individu berpartisipasi dan interaksi, koneksi, dan reaksi yang dihasilkan dari pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai