STABILITAS FISIK EMULSI GANDA TIPE AIR DALAM MINYAK DALAM AIR
(A/M/A) MENGGUNAKAN EMULGATOR SORBITAN MONOOLEAT DAN
POLISORBAT 80 I. LATAR BELAKANG Emulsi adalah sediaan atau suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamika yang mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak saling bercampur dimana fase yang satu terdispersi sebagai globul di dalam fase cair lain. Sistem ini tidaklah stabil oleh karena itu diperlukan suatu zat sebagai pengemulsi atau emulgator. Ada beberapa jenis sistem emulsi yaitu emulsi tunggal dan emulsi ganda. Salah satu emulsi ganda adalah tipe A/M/A yaitu fase air yang terdispersi pada fase minyak emulsi M/A (Ansel, !"!#. Emulsi tipe A/M/A adalah suatu tipe emulsi terbaru yang memiliki kegunaan untuk meningkatkan absorpsi obat dan memisahkan dua bahan hidrofilik yang tidak saling bercampur (yakni pada fase air internal dan fase air eksternal yang dipisahkan oleh fase pertengahan minyak#. Emulsi tipe ganda ini sangat dipengaruhi oleh pemilihan emulgator, dimana peran emulgator ini adalah untuk mempengaruhi kekuatan lapisan antar muka dari fase minyak dengan surfaktan hidrofobik maupun lapisan antar muka pada fase air dengan surfaktan hidrofilik (Ansel, !"!#. Emulgator yang cocok digunakan untuk emulsi jenis ini adalah emulgator non ionik. Emulgator nonionik adalah emulgator yang tidak memiliki muatan. $alam emulgator ini proses etoksilasi yang berbeda dapat menghasilkan sifat amfifatik yang berbeda. Emulgator nonionik digunakan dalam sediaan emulsi ini karena sifatnya yang tidak mudah terpengaruh oleh perubahan p% dan juga elektrolit selain itu tidak mudah terpengaruh oleh air karena sifatnya yang resisten terhadap air. (%asyim, &''"#. $engan menggunakan emulgator ini maka sediaan emulsi ganda yang terbentuk akan stabil pada pembekuan. (ertimbangan lain yang menjadikan dipilihnya emulgator nonionik sebagai penstabil dalam emulsi tipe A/M/A ini karena zat ini memiliki nilai %)* yang relatif seimbang. $engan dimilikinya nilai %)* yang seimbang maka kestabilan dari emulsi tipe ganda ini akan semakin baik karena emulgator nonionik dapat berikatan dan berinteraksi secara seimbang dengan bagian polar yaitu air dan bagian nonpolar (minyak# dari sistem emulsi ini. Emulgator yang digunakan dalam penelitian ini adalah sorbitan monooleat (S(A+ "'# dan polisorbat "'. $ipilihnya kedua emulgator ini karena memiliki penyusun rantai yang bersifat hidrofil pada bagian kepala dan lipofil pada bagian ekkor. *agian hidrokarbon dari polisorbat "' dan S(A+ "' memiliki kecenderungan untuk terikan di dalam minyak, namun adanya kepala sorbitan yang polar dari molekul S(A+ "' mencegah penggabungan droplet,droplet minyak (Martin, !!-#. $engan digunakannya sorbitan monooleat (S(A+ "'# yang memiliki nilai %)* rendah dan polisorbat "' yang memiliki nilai %)* tinggi diharapkan emulsi ganda yang dibuat dapat menghasilkan suatu kestabilan fisika. .urnal ini membahas tentang stabilitas fisika dari sediaan emulsi ganda tipe A/M/A dengan menggunakan emulgator S(A+ "' dan polisorbat "' dimana kestabilan yang diukur adalah berupa pengamatan mikroskopis (pengukuran ukuran globul, pengukuran /olume creaming, pengukuran /iskositas, serta pengukuran sifat aliran / rheologi. II. PENDAHULUAN Stabilitas adalah keadaan yang menggambarkan bagaimana produk dapat diterima dalam penyimpanan dan penggunaan setelah proses pembuatan, pengemasan, dan penyimpanan sementara. Stabilitas dibedakan menjadi - yaitu0 stabilitas fisika, kimia, dan mikrobial/ biologi. $i dalam sediaan emulsi terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas fisikanya yaitu creaming, flokulasi, koalesensi, pengendapan, pembalikan fase, dan ost1ald ripening (pembentukkan droplet#. 2ntuk mengetahui kestabilan emulsi tipe ganda ini hanya dilakukan uji stabilitas biasa yang terdiri dari pengujian ukuran droplet, perubahan /iskositas, pengukuran /olume creaming, pengukuran tekanan, dan pengamatan perbedaan fase (Manurung, &''3#. (emilihan suatu emulgator merupakan faktor yang penting dalam pembuatan suatu emulsi, karena mutu dan kestabilan suatu emulsi banyak dipengaruhi oleh emulgator yang digunakan. Salah satu emulgator yang banyak digunakan adalah zat aktif permukaan atau lebih dikenal dengan surfaktan. Mekanisme kerja emulgator ini adalah menurunkan tegangan antar permukaan air dan minyak serta membentuk lapisan film pada permukaan globul,globul fase terdisperisnya ()ahman, !!4#. 5ipe emulsi dapat ditentukan dari jenis surfaktan digunakan. Secara kimia, molekul surfaktan terdiri atas gugus polar dan non polar. Apabila surfaktan dimasukkan ke dalam sistem yang dari air dan minyak, maka guugus polar akan terarah ke fasa air sedangkan gugus non polar terarah ke fasa minyak. Surfaktan yang mempunyai gugus polar lebih kuat akan cenderung membentuk emulsi minyak dalam air, sedangkan bila gugus non polar yang lebih kuat maka akan cenderung membentuk emulsi air dalam minyak (Ansel, !"!#. *erbagai tipe bahan telah digunakan dalam farmasi sebagai zat pengemulasi jumlahnya ratusan bahkan, ribuan yang telah dites kemampuan emulsifikasinya. 6alaupun dalam hal ini tidak ada maksud untuk membicarakan masing,masing zat ini dalam emulasi farmasi, tapi baik untuk dicatat tipe bahan,bahan yang umumnya digunakan sebagai zat pengemulsi secara umum. $alam jurnal ini dibahas tentang pengggunaan metode uji stabillitas terhadap emulsi ganda tipe air dalam minyak dalam air menggunakan emulgator sorbitan monoolet( span,"'# dan polisorbat ,"' (7oight, !!8#. III. METODE PENELITIAN A. (embuatan Emulsi (embuatan emulsi tipe ganda dalam jurnal ini dimulai dengan pembuatan emulsi primer dalam air sebanyak - konsentrasi. 9ase air yang digunakan mengandung kafein ,8: dan +a;l ','-: lalu dicampur dengan fase minyak dan dihomogenkan dengan sorbitan monooleat (S(A+ "'#. Sorbitan monooleat &: digunakan untuk formulasi pertama, sorbitan monooleat -: untuk formulasi ke,&, dan sorbitan monooleat 4: untuk formulasi ke,-. Emulsi primer ini disimpan dalam suhu 8 o ; dan -8 o ; selama sepuluh siklus (kondisi dipaksakan#. Selanjutnya dibuat emulsi ganda yang terdiri dari "' bagian emulsi primer yang diemulsikan ke dalam &' bagian air yang mengandung larutan polisorbat "' (emulgator#. $an disimpan pada suhu kamar (-8 o ;# selama 4 minggu. *. (engujian 5ipe Emulsi Emulsi yang telah dibuat diuji dengan metode daya hantar listrik menggunakan alat multitester. ;. E/aluasi <estabilan . (engukuran /olume creaming &. (engamatan mikroskopik -. 2ji /iskositas dan tipe aliran IV. HASIL DAN PEMBAHASAN %asil uji stabilitas fisik yang diperoleh untuk emulsi ganda ini adalah tidak terbentuknya creaming untuk semua formula lalu untuk pengukuran /iskositas, pada formula dari emulsi primer dan emulsi ganda menunjukkan tidak terdapatnya perbedaan kekentalan yang signifikan baik pada kondisi sebelum maupun sesudah penyimpanan. Sedangkan untuk uji /iskositas untuk formula & dan - dari emulsi primer dan ganda, menunjukkan terdapatnya perbedaan kekentalan yang signifikan baik pada kondisi sebelum maupun sesudah penyimpanan. %asil pengukuran aliran dari emulsi ganda dengan menggunakan /iskosimeter brookfield menunjukkan aliran pseudoplastis atau tetap. +ilai 7iskositas dari Emulsi (rimer dengan menggunakan /iskosimeter *rookfield 8' nm +=. 9ormulasi emulsi (rimer 7iskositas sebelum kondisi dipaksakan (penyimpanan# 7iskositas sesudah <ondisi dipaksakan . (&: emulgator# &3," ( &3,4 ( &. & (-: emulgator# -'," ( &",4 ( -. - (4: emulgator# 48,& ( -!,3 ( +ilai 7iskositas dari Emulsi >anda dengan menggunakan /iskosimeter *rookfield 8' nm +=. 9ormulasi emulsi (rimer 7iskositas sebelum kondisi dipaksakan (penyimpanan# 7iskositas sesudah <ondisi dipaksakan . (&: emulgator# ',&4 ( ',4 ( &. & (-: emulgator# ',4" ( ',&3 ( -. - (4: emulgator# ',"& ( ',43 ( %asil uji stabilitas fisik emulsi ganda dengan menggunakan sorbitan monooleat dan polisorbat "' dalam jurnal ini menunjukkan bah1a emulgator tersebut dapat menjaga kestabilan fisik dari sistem emulsi ini. %al ini dikarenakan dengna menggunakan sorbitan monooleat yang memilki nilai %)* rendah (4,-# maka pembentukan emulsi A/M (dalam jurnal emulsi primer# akan semakin mudah dan stabil. Sedangkan dengan penggunaaan emulgator polisrbat "' yang memliki nili %)* tinggi, maka pembentukan dari emulsi M/A (dalam jurnal ini adalah emulsi ganda yang merupakan percampuran dari "' bagian emulsi A/M, sebagai fase minyak dan &' bagian air# akan semakin mudah dan baik. Selain itu, juga dapat dikarebakan bagian hidrokarbon dari polisorbat "' dan Span "' memiliki kecenderungan untuk terikat di dalam minyak, namun adanya kepala sorbitan yang polar dari molekul Span mencegah penggabungan droplet,dropet minyak. (enggunaan polisorbat "' akan semakin meningkatkan stabilisasi antar droplet, karena bagian polioksietilen yang bersifat polar akan berada dalam fase air. .adi bagian polar dari surfaktan akan memberi halangan pada droplet untuk bersatu kembali (Martin, !!-#. <euntungan dari penggunaan emulgator nonionik adalah lebih stabil pada perubahan p%, sedikit terpengaruh oleh konsentrasi garam, dan lebih mudah dikombinasikan sebagai campuran emulgator. Sementara itu, keuntungna dari formulasi sediaan emulsi ganda ini adalah dapat menutupi rasa obat yang tidak enak, memperpanjang pelepasan obat serta dapat pula memisahkan dua bahan hidrofilik yang tidak saling bercampur. Sedangkan kerugiannya adalah pengujian stabilitas fisik bagi emulsi ganda ini sangat terbatas, hanya dapat diuji dengan satbailitas fisik biasa dan tidak dapat dilakukan uji stabilitas dipercepat karena dapat mendestabilisasi emulsi ganda. DAFTAR PUSTAKA Ansel, !"!, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, 2? (ress, .akarta. %asyim +, <arunia, &''", 9ormulasi Sari Mentium (Cucumis sativus L.# Sebagai <rim Masker dengan *erbagai <onsentrasi Emulgator +onionik, Manjalah Farmasi dan Farmakologi (&# 0 4&. )ahman, ) dkk, !!4, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi III, 2? (ress, .akarta. Martin, A, !!-, Farmasi Fisika, *uku ??, 2? (ress, .akarta. Manurung, .uly, &''3, Pemastian Mutu !at" #om$endium Pedoman dan Bahan%Bahan Terkait &ol ', E>;, .akarta. 7oight, @, !!8, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, >adjah Mada 2ni/ersity (ress, Aogyakarta.