Temuan, Rekomendasi dan Rencana Tindak P e r s e n t a s e C a k u p a n S a n i t a s i P e r k o t a a n I n d o n e s i a
(
%
p e n d u d u k ) Source: UNICEF/WHO JMP 2013 2011 Tingginya pertumbuhan penduduk Lebih didominasi oleh sistem setempat dan DEWATS Perlu upaya lebih lanjut (desludging) Akses Sanitasi Perkotaan 1990 2011 Layak 56% 73% Bersama (shared ) 8% 10% Tidak layak 17% 3% Open Defecation 19% 14% Total 100% 100% Tantangan Sanitasi Perkotaan: Sanitasi dan Pengolahan Lumpur Tinja Diusulkan PU untuk pengembangan dan keberlanjutan Pengelolaan Lumpur Tinja WSP, IUWASH bersama USDP, dimulai awal 2012 Tujuh kota: Kota Tegal, Solo, Probolinggo, Metro, Palu, Bogor dan Kab. Jombang Diskusi pemerintah kab/kota, pengelola lumpur tinja Survei rumah, developer, kontraktor, jasa penyedotan Observasi penyedotan & pengolahan lumpur tinja Kombinasi dari pemberian masukan, serta pengembangan pedoman dan perangkat guna memperluas upaya peningkatan Pengelolaan Lumpur Tinja Water closet Sewer network Pumping stations Treatment plant Reuse/ disposal Treatment Reuse/ disposal Transport Emptying Containment Sistem Terpusat Pengelolaan Lumpur Tinja pada Sistem Setempat MDGs Latrine or septic tank Vacuum truck Treatment plant Reuse/ disposal Primary emptying Transfer Proposed Post MDG Goals Rantai Layanan Sanitasi 5 >95% cubluk, bawah terbuka Overflow ke selokan: Bogor, Makassar Rata2 vol septik tank 4m 3 Greywater langsung ke selokan Jarak <10m dari sumur, tidak untuk minum Septic Tank Kedap <5% Semi Kedap Tanggung jawab terbatas untuk mengelola sistimsanitasi setempat Tidak ada sosialisasi standar design Pengertian yang salah : besar, tidak kedap dan tidak perlu penyedotan Jumlah lumpur sedikit SistemSanitasi Setempat 95% 12/11/2013 5 5 tidak kedap =bocor Akses Penyedotan yang Sulit Kepadatan yang tinggi, tangki yang sulit dibuka, seringkali dibawah lantai Pembuangan Lumpur Tinja Lumpur tinja tidak diangkut ke pengolahan Instalasi Pengolahan yang Tidak Berfungsi Demand yang rendah untuk pengurasan, lumpur tinja dibuang disembarang, tetapi kapasitas IPT sangat besar Gambaran Keseluruhan Akumulasi dan pengolahan lumpur tinja yang sedikit, terbatasnya pemanfaatan kembali Pe- ngumpulan Tangki tidak kedap, pipa overflow Peng- angkutan Dibuang di badan air, tanah kosong, dll Peng- olahan Tidak berfungsi optimal Re-use Terbatas- nya pemanfaat an lumpur yang diolah 0 100 200 300 400 500 600 700 800 Jombang Tegal Sludge produced (estimate) Sludge collected Sludge recorded in treatment facility Membangun layanan; bukan hanya sarana Peningkatan kualitas jamban dan akses untuk pengurasan Memastikan ketersediaan jasa pengurasan dan pengangkutan Penyediaan metode pembayaran yang akuntabel Lumpur tinja yang dikumpulkan dapat dibuang dan diolah secara aman Pemulihan biaya bagi penjualan pupuk hasil olahan yang aman Peng Olahan IPLT Reuse/pem buangan Peng- angkutan Pengu- rasan Jamban + tangki septik KKerangka erangka KKerja erja LLayanana ayanana AAir ir LLimbah imbah DDomestik omestik SAN 1: Sistim Setempat Toilet Pribadi memanfaatkan SME & Kredit Mikro SAN 2: Sistim Komunal IPAL Komunal (KSM/KPP), Toilet Umum SAN 3: Sistim Terpusat Small scale, small bore, dan Sewerage Perkotaan, pengolahan, pembuangan, dan pemanfaatan kembali SAN 4: Pengelolaan Lumpur Tinja Terpadu Pengumpulan,penyedotan, pengolahan, pembuangan, dan pemanfaatan kembali Pemicuan untuk Perubahan Perilaku Pengembangan Kapasitas, Komunikasi Perubahan Perilaku, Pemicuan Sanitasi, Promosi dan Pemasaran Sanitasi, Institusi/ Unit Pengelola Sanitasi skala Kota Operator sistim Air Limbah Domestik skala kota, hubungan pelanggan, sistim tagihan/tariff, O&M P e r a t u r a n
&
p e n e g a k a n
h u k u m L e g i s l a t i o n ,
p e n e g a k a n
h u k u m ,
p e m b i a y a a n
d a n
s t r a t e g i P e r a t u r a n
&
p e n e g a k a n
h u k u m L e g i s l a t i o n , p e n e g a k a n
h u k u m ,
p e m b i a y a a n
d a n
s t r a t e g i Rekomendasi Menerapkan pendekatan bertahap, dimulai dari kota yang saat ini dan kedepan memiliki layanan skala-kota secara efektif yang: Memenuhi demand aktual dan beberapa tahun kedepan Menjaga kesehatan dan lingkungan Mengembangkan upaya pemanfaatan kembali lumpur tinja yang sudah diolah agar layak secara finansial 12/11/2013 12 Rencana Aksi: Jangka Pendek Mendorong pembentukan unit pengelola sanitasi: sebagai readiness criteria untuk investasi Menyiapkan model regulasi: Perbaikan pendataan melalui sistem berbasis teknologi Menjagi bagian dalam rencana strategis: Tercantum dalam pedoman penyusunan Buku Putih,, Environmental Health Risk Assessment (EHRA) dan Buku Putin Berikutnya: Jangka Menengah Menyediakan insentif pengadaan truk tangki untuk kota dengan pendataan yang baik, ataupun bagi pengemudi dan karyawan Mendorong penyusunan rencana strategi, berdasarkan pendataan Mempromosikan pemanfaatan tangki septik yang kedap, memiliki bidang resapan* serta akses untuk pemeriksaan dan pengurasan Meningkatkan kinerja IPLT dengan pelatihan bagi operator dan pengelola dikombinasikan dengan inspeksi secara rutin Mulai pengurasan rutin di daerah prioritas Sistem Layanan Lumpur Tinja Sistem Layanan Lumpur Tinja Sistem Layanan Lumpur Tinja Sistem Layanan Lumpur Tinja Semakin lama periode penyedotan, semakin rendah biaya operasional Semakin lama periode penyedotan, semakin rendah biaya operasional PPENYEDOTAN ENYEDOTAN TTERJADWAL ERJADWAL PPENYEDOTAN ENYEDOTAN TTERJADWAL ERJADWAL Year 1 Year 2 Year 3 inspection inspection inspection desludge 1 desludge 2 Year 4 IPLT Banjarsari PPENGOLAHAN ENGOLAHAN T TERDESENTRALISASI ERDESENTRALISASI PPENGOLAHAN ENGOLAHAN T TERDESENTRALISASI ERDESENTRALISASI Secara umum, lebih banyak tempat pengolahan, mengurangi biaya operasi penyedotan Secara umum, lebih banyak tempat pengolahan, mengurangi biaya operasi penyedotan Semua pencemar harus bayar, tidak hanya yang terlayani sistem sanitasi! Semua pencemar harus bayar, tidak hanya yang terlayani sistem sanitasi! PPOLL OLLUTER UTER PPAAYY PPRRINCIPLE INCIPLE PPOLL OLLUTER UTER PPAAYY PPRRINCIPLE INCIPLE Melalui IUWASH, Melalui IUWASH, 3 3 model financial model financial berhasil berhasil dikembangkan dikembangkan Melalui IUWASH, Melalui IUWASH, 3 3 model financial model financial berhasil berhasil dikembangkan dikembangkan Pemasukan dapat dihasilkan Pemasukan dapat dihasilkan dari sistem yang lebih baik dari sistem yang lebih baik Pemasukan dapat dihasilkan Pemasukan dapat dihasilkan dari sistem yang lebih baik dari sistem yang lebih baik Dengan biaya Dengan biaya pelanggan pelanggan tahun tahun pertama pertama Rp Rp. . 6,000 6,000 -- 77,000/bulan ,000/bulan ((naik naik 10% per 10% per tahun tahun)) Dengan biaya Dengan biaya pelanggan pelanggan tahun tahun pertama pertama Rp Rp. . 6,000 6,000 -- 77,000/bulan ,000/bulan ((naik naik 10% per 10% per tahun tahun)) SKEMA OPERASIONAL PRINSIP DASAR PERENCANAAN KEUANGAN SISTIM INFORMASI KONSUMEN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN (TAHAP 1) - IPLT PERATURAN PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA SISTIM MONITORING TRANSPORTASI PELIBATAN SEKTOR SWASTA JUNI 2014 JUNI 2014 JUNI 2015 JUNI 2015 DES 2013 DES 2013 INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN (TAHAP 2) modifikasi IPAL KONSULTASI PUBLIK & PROMOSI PROMOSI PENGOPERASIAN Tahap 1 Persiapan Persiapan Sistem SistemLayanan Layanan Lumpur Lumpur Tinja TinjaTerjadwal Terjadwal Kota Solo Kota Solo PENGUMPULAN & PENYEDOTAN oleh SWASTA REKENING BULANAN melalui REKENING AIR OPERASIONAL IPLT & SISTIM MENEJEMEN oleh PDAM Terima Kasih