KHUS
US
Maret 2010
Media Informasi Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
Daftar Isi
Dari Redaksi ............................................................................................................. 3
Suara Anda................................................................................................................ 5
Laporan Utama
Potret Pembangunan Sanitasi di Indonesia ................................................ 8
Diterbitkan oleh: Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman.......................12
Kelompok Kerja Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan Kabar Terbaru ......................................................................................................... 24
(Pokja AMPL) Wawancarara Utama
bekerja sama dengan: Aspek Sanitasi Masih Ternggal Jauh........................................................26
BORDA, BALIFOKUS, LPTP, BEST Pembangunan Sanitasi untuk Lima Tahun Ke Depan ............................... 29
Pelaku Tahap I
Penanggung Jawab:
Oswar Mungkasa Sanimas Itu Harus Memberdayakan Masyarakat..................................... 35
Frank Fladerer Ujicoba Sanimas jadi Karir Terbaik Saya....................................................41
Pelaku Tahap II
Pemimpin Redaksi: Agar Tak Ada Lagi Monumen Cipta Karya..................................................60
Oswar Mungkasa Dukungan BORDA untuk Target MDGs.....................................................64
Dewan Redaksi: Pelaku Tahap III
Surur Wahyudi Saya Ingin Sanimas Lebih Massif................................................................77
Yuyun Ismawa Wawancara Khusus
Ibnu Singgih Pranoto Sanimas dan Konsep Pemberdayaan di Pekalongan..................................86
Hamzah Harun Al-Rasyid Pencapaian: Peta Persebaran Sanimas di Indonesia (2003-2009)........................... 90
Redaktur Pelaksana: Prakk Unggulan
Z. Rahcmat Sugito Berharap Adipura Berbuah Biogas...........................................................103
Gressiadi Muslim Sanitasi Para Santri..................................................................................106
Sisi Lain: Sanimas Tak Selalu Berhasil.................................................................... 130
Desain dan Produksi: Kabar AKSANSI: AKSANSI dan Keberlanjutan Sanimas ......................................... 134
Agus Sumarno
Helmi Satoto Tesmoni:
Kisah Sanimas dari Balik Layar................................................................. 141
Sirkulasi/Distribusi: Mereka yang Bergelut dengan Tinja........................................................151
Agus Syuhada Tinjauan:
Halimatussa'diah Tinjauan Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dalam Sanimas.................158
Alamat Redaksi: Kajian Teknologi IPAL Sanimas.................................................................175
Jl. RP Suroso 50, Jakarta Pusat. Pembelajaran:
Telp./Faks.: (021) 31904113 Sanimas Model Sanitasi bagi Pemda Otonom ........................................181
e-mail: redaksipercik@yahoo.com Orang Miskin Juga Bisa Bayar Iuran.........................................................190
redaksi@ampl.or.id Wawasan:
oswar@bappenas.go.id
Aspek Gender Dalam Sanimas.................................................................201
Redaksi menerima kiriman Pengelolaan Aset Sanitasi: Pemikiran dan Pembelajaran .......................208
tulisan/arkel dari luar. Jejaring Sanimas: Replikasi dan Adaptasi Sanimas di Luar Negeri........................220
Isi berkaitan dengan air minum Regulasi: Perundangan Terkait Pengelolaan Air Limbah di Indonesia................... 222
dan penyehatan lingkungan Info Buku: Kisah Sukses Sanimas........................................................................... 228
dan belum pernah dipublikasikan.
Panjang naskah tak dibatasi. Info Situs ............................................................................................................... 229
Sertakan identas diri. Info Pustaka........................................................................................................... 232
Redaksi berhak mengeditnya. Galeri Foto............................................................................................................. 244
Silahkan kirim ke alamat di atas. Agenda Konferensi dan Pameran........................................................................... 248
Fakta Sanitasi dan Sanimas......................................................................249
Dapat diperbanyak sendiri tanpa merubah
isinya dan dapat diakses di Suplemen:
situs AMPL: hp://ampl.or.id Buku Pintar Sanimas................................................................................A-L
dan digilib AMPL: hp://digilib.ampl.net HIA: Menakar Dampak Sanimas.............................................................M-0
2
Dari Redaksi
T
idak terasa kita sudah memasuki tahun 2010. CLTS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air
Walaupun terlambat kami mengucapkan minum rumah tangga (PAM-RT), pengelolaan sampah,
Selamat Tahun Baru. Semoga tahun ini dan pengelolaan air limbah. Sementara di perkotaan,
lebih baik dari tahun lalu khususnya kinerja pemerintah mempunyai program Sanitasi oleh Masyarakat
pembangunan AMPL di Indonesia. (Sanimas) yang telah menjangkau 37.451 KK atau 172.619
Memasuki tahun 2010, perhaan terhadap AMPL di jiwa yang tersebar pada 420 lokasi di 124 kota dan
Indonesia terutama sanitasi terasa semakin membaik. kabupaten pada 22 propinsi dalam 7 tahun kiprahnya.
Dimulai dengan Konperensi Sanitasi II yang berlangsung Peningkatan perhaan pemerintah ini dipuncaki dengan
sukses di akhir tahun 2009, yang merupakan kelanjutan tercantumnya target dak ada lagi praktek BABS pada
dari Konperensi Sanitasi tahun tahun 2014 dalam RPJMN 2010-
2007. Konperensi tersebut dibuka 2014.
oleh Wakil Presiden yang sekaligus Dalam upaya menangkap
mencanangkan program Percepatan momentum inilah kemudian
Pembangunan Sanitasi Permukiman Percik mencoba menyajikan
(PPSP). Berikutnya dalam East Asia pembangunan sanitasi dalam
Sanitaon (EASAN) Conference II Percik edisi khusus kali ini. Program
di Manila Februari 2010, Indonesia STBM telah kami tampilkan pada
ditunjuk sebagai tuan rumah EASAN edisi Desember 2008. Sekarang
III tahun 2012 di Denpasar Bali giliran Sanimas yang kami
berdasar permbangan kemajuan tampilkan.
pembangunan sanitasi di Indonesia . Salah satu sisi yang menarik
Sementara di awal tahun 2010 dari Sanimas adalah kisah panjang
juga, dalam sebuah lokakarya mulai dari proses lahirnya sampai
regional Community-led Total tersebar luas seper saat ini. Ide
Sanitaon (CLTS) di Phnom Penh awalnya adalah upaya menemukan
Kamboja, delegasi Indonesia solusi masalah sanitasi perkotaan
menjadi nara sumber utama melalui uji coba terhadap Kebijakan
terkait pembelajaran pelaksanaan Nasional Pembangunan Air Minum
CLTS. Indonesia dianggap sukses dan Penyehatan Lingkungan
dalam 2 (dua) hal yaitu dalam Berbasis Masyarakat yang
waktu empat tahun telah berhasil disepaka pada tahun 2003. Untuk
ZEN
merubah perilaku BABS (Buang Air itu, Sanimas dimulai dalam bentuk
Besar Sembarangan) dari sekitar 4 juta penduduk, dan uji coba pada tahun pertama melalui hibah pemerintah
membebaskan sekitar 2.000 desa/dusun dari praktek Australia pada tahun 2003. Kemudian dilanjutkan
BABS. Selain itu, Indonesia satu-satunya negara peserta uji coba tahun kedua dengan dana pemerintah yang
dalam lokakarya tersebut yang dipandang keterlibatan dikoordinasikan oleh Bappenas melalui Kelompok Kerja
pemerintahnya sangat akf dalam pembangunan sanitasi. (Pokja) AMPL Nasional. Selanjutnya dijadikan program
Semua ini dak terlepas dari kenyataan bahwa saat ini nasional oleh Departemen Pekerjaan Umum sejak tahun
pemerintah sedang gencar meningkatkan akses sanitasi 2006. Tidak sebagaimana biasanya, yaitu hibah luar
melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat negeri berlanjut menjadi pinjaman luar negeri, Sanimas
(STBM) dan Sanitasi oleh Masyarakat (Sanimas), sebagai langsung didanai oleh pemerintah pada tahun kedua. Hal
ujung tombak pencapaian target Tujuan Pembangunan ini menunjukkan kuatnya komitmen pemerintah dalam
Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) dan upaya menjadikan Sanimas sebagai program andalan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional sanitasi. Hal menarik lainnya adalah sumber
(RPJMN) 2010-2014. STBM merupakan penyempurnaan dana, yang beragam mulai dari pemerintah
dari CLTS, yang merupakan program sanitasi skala rumah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah
tangga yang terdiri dari 5 pilar yaitu Stop BABS (dulunya kabupaten/kota, LSM BORDA,
3
dan masyarakat. Tentunya yang paling mendasar adalah Penerbitan edisi khusus kali ini merupakan kerjasama
prinsip utamanya yang berbasis masyarakat. Pesan kuat keduakalinya dengan BORDA dan mitranya, setelah
yang ingin disampaikan dengan keterlibatan masyarakat edisi khusus Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.
adalah sanitasi lebih dari sekedar pembangunan sik. Awalnya edisi khusus kami tampilkan karena keadaan
Hal ini kemudian menjadikan Sanimas merupakan dana pada tahun 2009, sehingga mendorong kami
sumber pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi bekerjasama dengan pihak lain dalam penerbitan Percik.
pemangku kepenngan AMPL di Indonesia, bahkan di Tetapi kedepannya Percik akan terbit sekaligus dalam
mancanegara. Sehingga Sanimas juga telah mulai di adopsi bentuk edisi reguler dan edisi khusus.
di beberapa negara Afrika dan dalam waktu dekat juga Proses penyusunan edisi khusus ini tentunya melalui
Pilipina. jalan yang cukup panjang, mulai dari penentuan rubrik,
Dalam edisi khusus ini, Sanimas kami tampilkan pengumpulan data dan informasi, penulisan arkel
mulai dari proses paling awal sampai saat ini, dengan internal dan eksternal, menghubungi nara sumber baik
menampilkan semua pihak yang terlibat mulai dari langsung maupun melalui telpon dan email. Tentu saja
pemerintah pusat sampai pemerintah daerah, LSM, dan dak semua data dan informasi kami dapatkan serta nara
tentunya masyarakat. Informasi tersebut kami tampilkan sumber berhasil kami jumpai. Walaupun demikian, apa
dalam berbagai bentuk mulai wawancara, tesmoni, yang kami sajikan ini kami harapkan sudah dapat mewakili
suara anda, sampai tulisan para ahli dan pelaku, termasuk keseluruhan gambaran Sanimas. Untuk itu, terima kasih
juga foto-foto proses dan hasil pelaksanaan Sanimas. kepada semua pihak yang telah membantu sehingga edisi
Kesemuanya diharapkan dapat memberi gambaran kali ini dapat kami tampilkan. Krik dan saran tetap kami
lengkap tentang Sanimas, sebuah program sanitasi nankan demi perbaikan Percik ke depan. Akhir kata,
unggulan. selamat membaca. Semoga bermanfaat. (OM).
BORDA
Dari Redaksi 4
Suara Anda
calon pengguna adalah RT 0206/RW 6 dan sekitar lokasi
kampung seper pasar dan sebagainya.
Umumnya penduduk bekerja sebagai buruh pabrik,
pedagang dan serabutan. Minimnya pengetahuan dan ke-
ingintahuan masyarakat tentang dampak negaf dari per-
masalahan sanitasi, disebabkan karena minimnya ngkat
pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan buang air besar
(BAB) masyarakat biasanya menggunakan saluran sungai,
tanah kebun, saluran air, tetapi sarana tersebut tanpa di-
BORDA
lengkapi sistem pengolahan sehingga kotoran mengalir
dan menimbulkan bau kurang sedap sehingga berdampak
Jalanpun bisa untuk IPAL:
pada pencemaran lingkungan, kebiasaan BAB yang dak
Percikan Sanimas memperhakan kebersihan ini tentu saja memberi dampak
di Pucung, Magelang negaf pada kesehatan, berbagai penyakit muncul seper
Di Kabupaten Magelang pertama kali dibangun IPAL per- diare, muntaber, typus, dan lain-lain.
pipaan komunal tanpa digester dengan lokasi di jalan, warga Dengan sosialisasi yang diberikan tentang masalah
sangat berantusias untuk menyambung ke IPAL sehingga sanitasi, yang sangat erat hubungannya dengan kesehatan,
kita sebagai fasilitator sangat kewalahan untuk menentukan adanya program Sanimas sangat membantu menjadi solusi
mana saja rumah yang akan mengakses. Sangat dak mung- dalam mengatasi problem sanitasi di wilayah tersebut,
kin semua rumah dapat menyambung karena di Dusun masyarakat yang semula dak peduli lingkungan menjadi
Karang Kulon Pucang jumlah total kepala keluarga sebanyak paham bahwa menjaga lingkungan sangat penng, bahkan
130 KK dengan jumlah rumah sebanyak 106 rumah, semen- mereka sangat antusias dan bersemangat dalam pemba-
tara yang bisa menyambung hanya 50. Dan paling hebatnya ngunan, ini juga dak lepas dari bantuan KSM Belik Sari
semua warga/KK yang bisa atau dak bisa menyambung yang membantu dalam sosialisasi.
semua mau berkontribusi in kind ataupun in cash, mereka Dodi, TFL Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
menganggap walaupun semua dak bisa menyambung
tetapi itu merupakan proyek semua warga. Jadi semua Brebes: Sarana Sanitasi
merasa senang susah ditanggung bersama. Mewah Biaya Murah
Dalam perjalanan pembangunan IPAL ada beberapa
warga yang kecewa dan protes kenapa dak ada digester Sebagian besar warga yang belum mempunyai WC
tapi mungkin warga yang bicara tersebut dak ikut so- beralasan dak mempunyai cukup uang untuk membuat
sialisasi dari awal jadi mereka belum memahami kenapa WC sendiri. Dari pada hanya untuk membuat lubang ko-
dak dibangun digester di IPAL tersebut. Setelah dijelaskan toran mendingan duit yang ada untuk makan, ujar salah
bahwa lokasi di jalan sehingga tempat/lokasi untuk memba- satu warga beralasan. Sarana sanitasi ini terbilang sangat
ngun digester dak ada akhirnya warga memahami dan murah, karena Kang Idin, Enjat, Wak Dus, Mas Agus, dan
mereka sudah puas adanya pembangunan perpipaan ko- warga dukuh Pemaron lain yang dak memiliki WC dapat
munal di Dusun Karang Kulon, Pucang, Secang. Keberadaan menikma MCK Plus++ milik mereka sendiri tanpa inmi-
IPAL sudah mengurangi setengah dari pencemaran pem- dasi atau bahkan ancaman disintegrasi.
buangan limbah dari rumah-rumah yang sebelumnya lang- Namun demikian, pembangunan sarana sanitasi ini
sung di buang ke sungai. memakan biaya yang dak sedikit. Bagaimana dak? Ba-
Nur Aisiah Ulfa, TFL Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ngunan ini dibuat dengan konstruksi yang sangat kokoh dan
arsitektur yang sangat megah untuk ukuran MCK umum.
Dari Boja Menuju Kendal Sehat Sehingga wajar jika Wasmun, seorang warga Pemaron,
berandai kalau anggaran Sanimas digunakan untuk mem-
Kampung Badaan, Desa Bebengan, adalah salah satu bangun rumah, bisa cukup untuk membangun 2
dari kampung padat dan miskin yang ada di Kabupaten Ken- unit rumah. Bahkan Pak Waryono, ketua KSM,
dal yang menjadi lokasi Sanimas. Lokasi Sanimas tepatnya membayangkan anggaran tersebut adalah
berada di wilayah RT 03/RW 06 seluas 100 m3, sedangkan miliknya, dia akan membeli 40
5
ton bibit bawang merah untuk ditanam di lahan seluas 20 SANIMAS 3 in 1
hektar. Yang lebih menggelikan lagi, Mas Yusuf membayang-
kan dana tersebut untuk membeli kerupuk, bisa jadi berapa Sanimas rasanya cukup sukses sebagai pionir program
ratus kantong, ya? penanganan air limbah di perkotaan dalam skala komunal
Zaki + Nur, TFL Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 50-200 KK. Namun demikian masih tetap diperlukan suatu
inovasi dalam implementasinya.
Pemalang: Tempat Angon Bebek Sebagai contoh, penanganan sanitasi di satu wilayah
jadi MCK Plus dampingan Sanimas akan lebih baik bila dak hanya
terfokus pada aspek air limbah saja, tetapi juga dapat
Kampung Gumelem RW I kelurahan Mulyoharjo meru- mengintegrasikannya dengan persampahan dan mungkin
pakan salah satu lokasi Sanimas 2009 di Kabupaten Pema- juga drainase dalam satu kawasan yang sama. Dengan itu
lang. Lokasi yang sekarang dibangun MCK plus tersebut ada- dampak yang diharapkan menjadi lebih terlihat karena
lah tempat angon bebek, yang kumuh, kotor, menjijikkan permasalahan di perkotaan terasa makin kompleks.
dan juga ditambah sebagian besar warga yang BAB (buang Dengan demikian penerapan "program 3 in 1" seper
air besar) di sepanjang saluran. itu dapat menjadi program komprehensif dalam persoalan
Sungguh, sangat mengharukan melihat kondisi sekarang, sanitasi di kawasan padat permukiman.
masyarakat melakukan hal yang sama di tempat yang sama Inovasi dan kreavitas program perlu dikembangkan
tetapi berbuah sesuatu yang bisa dimanfaatkan yaitu bio- hingga Sanimas dak menjadi program yang instan dan
gas. Bila kita melihat pemandangan sekarang dan sebelum- monoton. Pengalaman membukkan opsi simple sewerage
nya sudah terjadi perubahan yang luar biasa, dan semoga system yang ditawarkan Sanimas lebih bisa berkelanjutan,
sarana MCK plus yang dibangun ditempat angon bebek terutama dalam operasional dan perawatan. Ini
tersebut bisa opmal dalam penggunaan bagi masyarakat. menyebabkan Sanimas layak diprioritaskan, dengan tetap
Memang harus diakui, untuk mengubah perilaku membuka opsi kepada pilihan sistem yang telah ada,
masyarakat daklah seper membalikkan telapak tangan I Made Yudi Arsana, Koordinator Sanimas BaliFokus
tetapi dibutuhkan keteladanan, keseriusan dan perjuangan (2003-2008)
yang ada ternilai, dan nampaknya memang terasa mudah
untuk diucapkan mengubah tempat angon bebek menjadi Sanimas: Dari Masyarakat
tempat angon manusia. untuk Masyarakat
Jamroni, TFL Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Parsipasi masyarakat merupakan hal pokok da-
Sirampog, Sanimas lam pengembangan Sanimas. Melalui proses parsipasi
Terbesar di Indonesia masyarakat bisa merencanakan, melaksanakan dan melaku-
kan evaluasi terhadap seap akvitas yang dilakukan.
Ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan untuk Setelah masyakat mempunyai kesadaran bersama akan
kemajuan program Sanimas. Jumlah kamar mandi dan WC se- penngnya sarana saniatasi, maka tahap kontruksi atau pem-
banyak 27 unit yang terbangun, Pondok Pesantren Al-Hikmah bangunan sarana akan sangat mudah, karena masarakat akan
2 di Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, terlibat secara akf dalam pembangunanya. Ini akan melahir-
merupakan Sanimas terbesar di Indonesia. Prestasi ini dak kan rasa memliki yang nggi terhadapa sarana yang dibangun
lepas dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Al-Mutho- dan juga akan mau merawatnya dengan baik.
haroh yang menjadi pania pembangunan Sanimas. Semula Tahap yang pas akan dilalui setelah pelaksanaan pem-
dari rencana awal hanya terbangun 10 unit WC, tetapi dengan bangunan sarana Sanimas adalah tahap pemanfaatan dan
kontribusi tunai mencapai Rp.97.979.000 dan tenaga menca- perawatan oleh masyarakat yang dikoordinir oleh badan
pai Rp.10.987.600, maka terwujudlah bangunan Sanimas den- pengelola/KSM. Itu sebabnya KSM dibekali pengetahuan
gan kapasitas daya tampung pengguna mencapai 1.000 jiwa. mengenai perawatan dan pengelolaan.
Untuk 27 unit yang terbangun masing-masing unit terdiri dari 1 Dari proses yang dilakukan dalam program ini jelas Sanimas
WC duduk dan shower untuk mandi. WC yang digunakan ada- mengarusutamakan perubahan perilaku. Kalau hanya mem-
lah WC duduk agar air sabun dak dapat masuk lubang WC, buat bangunan sik relaf mudah, tapi tak kalah penngnya
sedangkan penggunaan shower agar air yang digunakan lebih adalah keterlibatan/parsipasi masyarakat agar program ini
hemat dari pada menggunakan model bak mandi. benar-benar dari oleh dan untuk masyarakat sendiri.
Pandhu, TFL Bumiayu, Jawa Tengah Danar Pramono, Senior TFL wilayah Provinsi DI Yogyakarta
Suara Anda 6
Bustaman Semarang: Dari Sanimas
Bisa Bikin Balai RW
Kami nggal di perkampungan di tengah Kota Semarang
yang luas wilayahnya 5 hektar, dengan jumlah penduduk
990 jiwa, yang terdiri dari 330 KK. Di sini, pada umumnya
penduduk bekerja sebagai wiraswasta dengan rata-rata
penghasilan Rp. 750.000 per-bulan.
Warga kami yang memiliki jamban sekitar 55%,
selebihnya menggunakan MCK umum. Sebelum Sanimas
masuk ke tempat kami, warga kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan buang air besar, dikarenakan MCK umum dak
dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah, karena
45% warga dak mempunyai jamban sendiri. Kebanyakan
masyarakat buang air besar menggunakan Kali Semarang
sebagai jamban umum. Kebiasaan anak-anak kecil di
kampung kami buang air besar di selokan dan banyak yang
ISTIMEWA akhirnya terserang penyakit diare.
Setelah Sanimas masuk ke wilayah kami, banyak
perubahan yang dirasakan masyarakat, baik dari segi
kebiasaan buang hajat sampai kebersihan lingkungan. Anak-
anak kecil buang hajat di MCK Plus++. Setelah selesai, cuci
tangan. Dan yang menarik, orang dewasa ikut kebiasaan
anak kecil (setelah selesai langsung cuci tangan).
Inilah perubahan perilaku masyarakat dari yang jorok
menjadi yang bersih, karena tempat kami dijuluki PAKUMIS
(Padat Kumuh dan Miskin).
Proses mendapatkan program Sanimas dak semudah
apa yang kami bayangkan. Semua melalui proses-proses
yang kami tempuh, karena kebiasaan masyarakat kami sulit
Banjarnegara: Ada Air Siap Minum diajak untuk musyawarah. Itulah tantangan kami untuk
di Sanimas mewujudkan kampung yang bersih dan higienis, serta
mengubah perilaku masyarakat.
Sanimas yang dibangun pada tahun 2009 mendapatkan Alhamdulillah, melalui tahapan-tahapan yang sulit kami
julukan Sanimas termewah di Kabupaten Banjarnegara. lalui, akhirnya Sanimas dapat dirasakan oleh masyarakat
Fasilitasnya berupa MCK++ yang secara resmi beroperasi dan sangat berguna bagi lingkungan sekitarnya. Dari hasil
pada bulan Februari 2010. Sanimas ini merupakan kerja MCK Plus++, kami dapat membangun tempat balai RW yang
sama antara BORDA, LPTP, DPU, BAPPEDA, Pemda Ban- terletak di atas MCK Plus dan melaksanakan pavingisasi
jarnegara dan masyarakat Sokanandi. Sarana terdiri dari (memasang paving block) di lingkungan kampung dan juga
kamar mandi, toilet, tempat cuci, dilengkapi dengan biogas. dapat membantu warga yang salah satu anggotanya wafat.
Memasak di sini akan lebih ringan biayanya daripada meng- Dan sekarang, Sanimas di kampung kami menjadi Sanimas
gunakan gas elpiji atau minyak tanah. Selain itu, dilengkapi percontohan di Jawa Tengah.
juga alat air minum kesehatan RO (Reverse Osmosis) yang MCK Plus++ di lingkungan kami merupakan bantuan
dapat menghasilkan air minum. Air dari sumur langsung dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota
bisa diminum dengan lebih sehat jika dibanding dengan Semarang dan BORDA yang dibangun mulai Desember
memasak air. 2005 hingga Mei 2006. Total telah menghabiskan dana 280
Karena bangunan MCK Plus++ yang mewah dan bersih juta (Pemprov sebesar Rp. 85 juta, Pemkot sebesar Rp. 135
sering warga sekitar menggunakan untuk duduk-duduk juta, Borda sebesar Rp. 50 juta dan swadaya
sambil mengobrol. Anak-anak bermain di kolam air mancur masyarakat sebesar Rp. 10 juta).
dan sering sehabis pulang sekolah singgah dulu ke MCK++. Azhar, Ketua KSM Pangruk Luhur, Kota
Adi, TFL Kabupaten Banjarnegara Semarang
7 Suara Anda
Laporan Utama
Potret Pembangunan
Sanitasi Indonesia
SACHA
S
ecara sederhana sanitasi dapat diarkan sebagai Namun, sejarah panjang ini ternyata dak menjadikan
upaya pencegahan terjadinya kontak langsung negara kita maju di bidang sanitasi.
antara manusia dengan kotoran ataupun bahan Meskipun sistem ini kemudian dikembangkan di
berbahaya lainnya, melalui penyediaan solusi- berbagai tempat, namun hingga saat ini baru tersedia di
solusi teknis, perekayasaan maupun penerapan 10 kota besar dan 2 kota kecil di seluruh Indonesia yang
perilaku hidup bersih dan sehat. Pengeran inilah yang hanya melayani sekitar 2,13 persen penduduk secara
kemudian menjadi dasar bagi berbagai pihak untuk nasional. Selain proyek Denpasar Sewerage Development
berlomba-lomba menemukan cara terbaik pencegahan Project (DSDP) di Bali, sepernya penerapan sistem ini
kontak langsung tersebut. Sanitasi sendiri saat ini, secara masih belum dikembangkan secara signikan untuk
praksnya, diarkan sebagai kegiatan penanganan air memenuhi layanan bagi masyarakat. Mengingat bahwa
limbah, persampahan dan drainase. satu sambungan dari sistem ini menghabiskan Rp 5-6
juta, mungkin saja sistem ini memang terlalu mahal untuk
Fakta Sanitasi diterapkan di Indonesia pada saat ini.
Sejarah pembangunan sanitasi kita sebenarnya Lalu bagaimana dengan sistem lain yang diterapkan?
amatlah panjang. Misalnya, sistem penanganan air limbah Dengan memasukkan sistem setempat (on-site) dan
perpipaan (o site) telah ada sejak jaman penjajahan komunal pun ternyata cakupan layanan air limbah hanya
di Bandung, Cirebon, Surakarta, dan mencapai sekitar 69 persen tanpa memperhakan
Yogyakarta pada tahun 1910. kualitasnya. Sehingga bila dihitung secara kasar, masih 70
8
juta penduduk melakukan Buang Air Besar Sembarangan Produk Domesk Bruto (PDB) Indonesia. Tidak hanya itu,
(BAB), baik di sungai, kebun dan tempat lainnya. taraf kualitas hidup individu pun menjadi menurun.
Selanjutnya pembangunan persampahan, meskipun Pendapat umum bahwa perluasan lapangan kerja
hampir seap pemerintah daerah terlihat begitu adalah solusi terbaik bagi perbaikan ngkat kesejahteraan
antusias untuk menangani permasalahan sampah ekonomi yang kelak berujung pada pengentasan
melalui penganggaran seap tahunnya, namun faktanya kemiskinan bisa jadi benar adanya. Akan tetapi untuk
cakupan layanan secara nasional baru mencapai 20,63%. memaskan pencapaian tujuan tersebut, kontribusi
Arnya baru sekitar 20 persen sampah yang terangkut pembangunan sanitasi dan peningkatan layanan air
ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Kemudian kondisi ini minum tetap diperlukan. Sebab keberadaan layanan
diperburuk dengan kenyataan bahwa 98 persen TPA masih sanitasi yang baik dapat mencegah berkurangnya
menggunakan sistem open dumping. pendapatan penduduk sehingga membantu memutus
Sementara penanganan drainase juga dak jauh salah satu mata rantai penyebab kemiskinan yang nyata di
lebih baik. Mari kita ama lingkungan tempat nggal hadapan kita.
kita. Hampir bisa dipaskan drainase di lingkungan kita
bercampur dengan air limbah rumah tangga (grey water), Isu Utama
meskipun di perumahan kelas menengah. Bahkan di Uraian sekilas potret sanitasi di atas sepernya begitu
beberapa kawasan kumuh, dak sulit menemukan limbah mengerikan. Lalu apa penyebabnya? Pada Konferensi
nja bercampur dalam aliran drainase. Berdasar data yang Sanitasi Nasional (KSN) II di bulan Desember 2009, Depu
ada, hanya 52,83 persen saluran drainase yang berfungsi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas menyampaikan 5
dengan baik. Sisanya mungkin memang dak terawat atau (lima) permasalahan pembangunan sanitasi di
yang paling sering kita temui adalah sampah yang begitu Indonesia, yaitu (i) ketersediaan sumber dana
rakus memenuhi ruang drainase ini. Secara sinis, u h yang minim yang berujung pada investasi
s e lur
mungkin kondisi ini dapat kita sebut sebagai r
pi a dan di kurang memadai. Kepedulian pemerintah
sistem terpadu (integrated system) sampah a m t n
H ko ate lum sudah cukup baik dalam beberapa tahun
up be
dan air limbah dalam saluran drainase.
kabnesia unyai terakhir namun alokasi dana masih
o p belum memadai. Di sisi lain, skema
Dampak Buruknya Sanitasi
Ind memncana an pembiayaan yang bersumber dari
re nga ang n
Secara sederhananya, apa saja yang dihasilkan n a i y non-pemerintah masih belum
pe nitas adai
dari kondisi sanitasi seper yang digambarkan sa em opmal, baik dalam bentuk
sebelumnya? Paling mudah, kita mulai saja dari prakk m investasi swasta maupun Corporate
BABS, yang ternyata menghasilkan sekitar 14.000 ton Social Responsibility (CSR); (ii) kesadaran
nja plus 176.000 m3 urine yang terbuang seap harinya pelaku yang masih rendah. Masih ngginya jumlah
ke lingkungan. Akibatnya sekitar 75 persen sungai sebagai penduduk yang melakukan prakk BABS, dan rendahnya
sumber utama air baku PDAM tercemar berat dan di ulisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
perkotaan sebagian besar air tanah tercemar oleh bakteri Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan buk
e-coli yang berasal dari nja manusia. dari kurangnya kesadaran pelaku baik masyarakat maupun
Pertanyaan berikutnya yang muncul adalah seberapa pemerintah daerah, serta masih rendahnya kesediaan
buruk dampak dari kondisi sanitasi yang kurang memadai membayar dari masyarakat; (iii) perangkat peraturan
ini? Sebuah studi bertajuk Economic Impact of Sanitaon belum memadai. Terkait penanganan air limbah, regulasi
in Indonesia, yang dilaksanakan oleh WSP Bank Dunia yang mengatur hanya berupa satu pasal dalam Undang-
tahun 2008 menyimpulkan bahwa beragam dampak dari Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
kondisi sanitasi buruk di antaranya adalah (i) kehilangan Air, yaitu pasal 21 ayat 2, yang menyatakan bahwa
waktu produkf akibat sakit seper diare, (ii) kehilangan perlindungan dan pelestarian sumber air salah satunya
pendapatan untuk biaya pengobatan; (iii) menurunnya dilakukan melalui pengaturan sarana dan prasarana
produktas sektor tertentu seper pariwisata, dan sanitasi; (iv) instusi pengelola yang kurang profesional.
perikanan; (iv) biaya pengolahan air limbah meningkat. Pengelolaan sanitasi masih belum menerapkan prinsip
Semuanya bermuara pada kerugian bagi keseluruhan manajemen yang baik; (v) belum tersedia rencana induk
perekonomian. Di Indonesia ancaman kerugian ekonomi pengelolaan sanitasi. Hampir seluruh kota dan
dan nansial akibat kondisi sanitasi buruk tersebut kabupaten di Indonesia belum mempunyai
mencapai Rp.58 triliun per tahunnya atau sekitar Rp.225 rencana penanganan sanitasi yang memadai.
ribu per kapita (data tahun 2007) atau setara 2,3 persen
9 Laporan Utama
(CTPS), Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM-
RT), pengelolaan sampah, dan pengelolaan sampah
(selengkapnya dapat dilihat pada Percik Edisi Desember
2008). Sementara program kedua adalah Sanitasi oleh
Masyarakat (Sanimas).
STBM mulai diperkenalkan pada tahun 2004, dan
setelah melalui uji coba selama 2 tahun kemudian
dilakukan replikasi sejak tahun 2006, sehingga akhirnya
dicanangkan menjadi program nasional STBM pada
tahun 2008 oleh Menteri Kesehatan. Saat ini STBM
telah berhasil membebaskan sekitar 2.000 desa/dusun
dari prakk BABS, yang menjangkau sekitar 4 juta
orang. Ini merupakan perubahan yang cukup berar
dengan memperhakan hal tersebut berhasil dicapai
hanya dalam waktu 6 tahun. Prinsip yang berbeda
dari STBM dibanding pendekatan terdahulu adalah
PU diadakannya subsidi pemerintah bagi pembangunan
Upaya Pemerintah jamban, dan fokusnya lebih pada perubahan perilaku.
Sebelum era tahun 2000, perhaan pemerintah dalam Di samping itu, pemerintah Indonesia juga dianggap
pembangunan sanitasi masih jauh dari memadai. Namun, sangat peduli terhadap pembangunan sanitasi. Oleh
sejak 7-8 tahun terakhir pemerintah mulai menyadari karena itu, Indonesia telah menjadi salah satu negara
penngnya sanitasi. Hal ini terlihat dari disepakanya yang menjadi kiblat pembelajaran pilar Stop BABS atau
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan di mancanegara dikenal sebagai Community-Led Total
Penyehatan Lingkungan (AMPL) Berbasis Masyarakat. Sanitaon (CLTS). Konsep Kelompok Kerja Air Minum dan
Mengapa berbasis masyarakat? Hal ini sebagai upaya Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) sebagai focal point
merubah pendekatan pemerintah yang top down dan pembangunan sanitasi bahkan akan diadopsi beberapa
target oriented. Selama ini, hasil pembangunan diukur negara di Asia.
hanya melalui target masif seper sejuta jamban, dan Sementara Sanimas sendiri mulai diperkenalkan jauh
banyak program sejuta lainnya. Akibatnya keberlanjutan lebih awal dari STBM yaitu pada tahun 2003 melingkupi 7
fasilitas yang dibangun menjadi rendah. Tidak sulit kota di Jawa Timur dan Bali. Sanimas awalnya merupakan
menemukan monumen MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di bagian dari upaya uji coba terhadap Kebijakan Nasional
seputar kita, yang bahkan diplesetkan menjadi Monumen Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Cipta Karya. Sebenarnya lebih tepatnya adalah Monumen Berbasis Masyarakat. Ciri khasnya masyarakat
Ciptaan Kita semua. ikut berkontribusi dana dan material serta
Kebijakan ini memberi ruang bagi terlibat dalam prosesnya. Setelah dianggap
masyarakat untuk terlibat dalam proses Sejak 7-8khir berhasil, kemudian sejak tahun 2006,
tahun terin ra
pembangunan bahkan diberi tanggungjawab ah Departemen PU telah menjadikan Sanimas
dalam pengelolaan fasilitas. Fokus menjadi peme it program nasional bekerja sama dengan
m u la
lebih pada memenuhi kebutuhan masyarakat ri lebih dari 100 pemerintah daerah dengan
dengan menjadikan masyarakat sebagai subyek menyadnaya didukung oleh LSM BORDA dan mitra
dan bukan sekedar obyek. penng si kerjanya (selengkapnya tentang Sanimas
Langkah selanjutnya adalah mencoba sanita pada tulisan di halaman lain).
menerapkan kebijakan ini dengan pendekatan Walaupun dak ditegaskan pembedaan
yang berbeda. Secara umum perbedaan lokasi kedua program ini, tetapi secara umum Sanimas
mendasarnya di antaranya adalah ketersediaan lahan cenderung dilaksanakan di daerah perkotaan dengan
di perkotaan relaf lebih sulit, kepadatan penduduk ciri ketersediaan lahan yang terbatas dan kepadatan
lebih nggi, dan terdapat peluang mempunyai sistem penduduk nggi. Sementara STBM lebih eksibel.
terpusat. Untuk itu, dirancang dua program berbeda Belajar dari Sanimas, kemudian dirancang upaya
yaitu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan melaksanakan pembangunan sanitasi perkotaan secara
5 (lima) pilarnya yaitu stop BABS (SBABS), lebih baik dan terarah. Salah satu isu yang mengemuka
Cuci Tangan Pakai Sabun adalah pembangunan sanitasi yang bersifat sporadis.
Laporan Utama 10
Pemerintah daerah dak mempunyai rencana dan sanitasi. Forum antarinstansi pemerintah sendiri telah
arah yang jelas. Untuk itu, sejak tahun 2007 mulai ada sejak lama yang dikenal sebagai Pokja AMPL atau di
diperkenalkan konsep Strategi Sanitasi Kota (SSK) di 6 beberapa daerah dengan nama Pokja Sanitasi.
kota. SSK ini merupakan panduan pemerintah daerah Kemitraan juga dilakukan melalui pemanfaatan dana
dalam melaksanakan pembangunan sanitasi sehingga Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan
hasilnya dapat lebih opmal. SSK dibuat bersama oleh swasta. Sehingga saat ini pembangunan sanitasi perkotaan
seluruh pemangku kepenngan di daerah. Sebagai bagian telah menjadi perhaan semua, baik pemerintah,
dari penerapan SSK, dilakukan kegiatan peningkatan masyarakat dan swasta
kapasitas bagi pemerintah daerah. Saat ini sudah lebih
dari 10 daerah yang melaksanakan konsep SSK. Agenda Berikutnya
Untuk lebih meningkatkan kinerja pembangunan Target sanitasi berupa dak ada lagi prakk BABS
sanitasi, sejak tahun 2009 dicanangkan Program di tahun 2014 telah tercantum secara jelas dalam
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). RPJMN 2010-2014. Pencapaian target tersebut menjadi
Wakil Presiden dalam pembukaan Konperensi Sanitasi agenda utama kita semua paling dak sampai tahun
Nasional II di akhir Desember 2009 sekaligus juga 2014. Program nasional PPSP telah dicanangkan sebagai
meresmikan pelaksanaan PPSP. Program STBM dan payung bagi pembangunan sanitasi ke depan. Program
Sanimas merupakan bagian dari PPSP. STBM dan Sanimas telah mulai dilaksanakan secara luas.
Puncak dari semua upaya ini tentunya penetapan Walaupun demikian dibutuhkan upaya yang lebih keras
sanitasi sebagai salah satu target dalam Rencana agar kemudian pembangunan sanitasi menjadi prioritas,
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010- dan program PPSP dengan ujung tombaknya STBM dan
2014. Terkait sanitasi khususnya air limbah, secara jelas Sanimas menjadi arus utama pembangunan sanitasi di
tercantum Terwujudnya kondisi Stop Buang Air Besar daerah. Dengan demikian, target meniadakan prakk
Sembarangan (BABS) hingga akhir tahun 2014. BABS pada tahun 2014 akan tercapai.
Pembangunan sanitasi perkotaan juga diwarnai oleh Namun perlu dicamkan juga bahwa dalam pelaksanaan
kesalahkaprahan berupa pandangan bahwa pembangunan pembangunan sanitasi, masyarakat merupakan
sanitasi hanya menjadi tanggungjawab pemerintah. subyek dari keseluruhan prosesnya. Keberlanjutan dari
Untuk itu, sejak tahun 2007 telah dibentuk suatu forum pembangunan sanitasi akan sangat tergantung pada
kemitraan diantara pemangku kepenngan yang diberi keterlibatan dari masyarakat secara utuh. Untuk itu,
nama Jejaring AMPL. Forum ini dimaksudkan untuk kesiapan pemerintah daerah dan keterlibatan masyarakat
menyinergikan upaya pembangunan AMPL termasuk menjadi suatu keniscayaan. Siapkah kita? (OM dan Yudhi)
BORDA
11 Laporan Utama
Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman
P
embangunan sanitasi harus lengkap, yaitu pada tahap 2 ini. Di antaranya adalah pelibatan
secara komprehensif dan terpadu. Untuk secara akf pemerintah provinsi dan penyederhanaan
itu diperlukan suatu strategi pembangunan dokumentasi SSK menjadi lebih kompak sehingga lebih
sanitasi yang mencakup aspek pendanaan, mudah dipahami.
peraturan, perubahan perilaku, dan Secara paralel pada rentang waktu 20082009
kelembagaan untuk menjamin keberlanjutannya. sejumlah kabupaten/kota juga mereplikasikan pendekatan
Semua pihak harus belajar bahwa permasalahan untuk mendorong pemerintah daerah untuk menyusun
sanitasi dak melulu karena kecilnya anggaran. Namun SSK melalui berbagai program yang diselenggarakan oleh
lebih pada kurangnya perencanaan yang baik sehingga mitra-mitra pemerintah, seper Environmental Service
sumber daya yang ada selama ini dak termanfaatkan Program (ESP). Hingga saat ini, tercatat 24 kabupaten/
secara opmal dan hasil pembangunan pun dak tepat kota telah menyusun Strategi Sanitasi Kota.
sasaran bahkan mubazir. Bahasa lugasnya: Dana
penng, tapi lebih penng rencana yang baik. Its Prinsip Strategi Sanitasi Kota
Dana p
not about money, its about a good plan.
t e nng Prinsip utama penyusunan SSK
Untuk itu kemudian diperkenalkan konsep penanpi lebih , adalah (i) dari, oleh, dan untuk kota; (ii)
g
Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK) yang brencana komprehensif, berskala kota (city wide), dan
sebagai bagian dari upaya melaksanakan Its no aik. mul sektor; (iii) berdasarkan data empiris
pembangunan sanitasi secara terencana. t
money uta b o dan; (iv) perpaduan antara pendekatan top
Penyusunan SSK ini merupakan bagian dari a bout a , i t s
g
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi plan ood
Permukiman (PPSP).
Laporan Utama 12
Komprehensif, berskala kota (city wide), dan mul
sektor
Prinsip kedua ini mengharuskan SSK dapat
memasukkan kega sub-sektor sanitasi dan mencakup
seluruh kota. Sehingga dak bersifat tambal ataupun
parsial. Dan tentu saja SSK ini harus disusun oleh seluruh
pemangku kepenngan kota, terutama sejumlah SKPD
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang terkait dalam
pelaksanaan pembangunan sanitasi. Seluruh pemangku
kepenngan tersebut akan duduk bersama dalam lembaga
ad hoc yang biasa disebut sebagai Pokja Sanitasi ataupun
Pokja AMPL.
Berdasarkan data empiris
BORDA Prinsip inilah yang akan mendasari akurasi dari suatu
down dan boom up. perencanaan strategis. Sejumlah data dan informasi
Dari, oleh, dan untuk kota tentang kondisi sanitasi suatu wilayah kabupaten/kota
Selama proses penyusunan SSK, seluruh tahapan akan dilengkapi data primer dari hasil survei. Data ini akan
dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah memperkuat arahan pembangunan ke depan sekaligus
pusat, provinsi, bahkan konsultan yang disediakan skala prioritas yang diperlukan dalam pentahapan
hanya mendorong dan memfasilitasinya. Proses ini tentu implementasi.
saja diharapkan bisa menumbuhkan rasa kepemilikan Perpaduan antara pendekatan top down dan boom
(ownership) yang kuat terhadap produk itu sendiri dan up
selanjutnya akan lebih mudah untuk dindaklanju atau Prinsip terakhir ini dimaksudkan untuk menutup
dilaksanakan. berbagai kesenjangan yang selama ini terjadi. Seringkali
program yang bersifat top down dak sesuai dengan
BORDA kebutuhan masyarakat. Tidak jarang pula program
yang mengadopsi pendekatan boom up dak dapat
berkembang sebagaimana mesnya karena kurang
didukung oleh penguasa. Perpaduan kedua pendekatan
tersebut merupakan upaya memadukan aspirasi
masyarakat dengan visi dan misi kota yang telah
ditetapkan pemerintah daerah.
Manfaat SSK
Sebagai suatu perencanaan strategis yang disusun
secara komprehensif dan koordinaf, SSK merupakan
cetak biru pembangunan sanitasi kota jangka menengah.
Pemerintah daerah dapat memaskan arah pembangunan
sanitasi dan target-target yang ingin dicapai dengan
memperhakan keberlanjutannya. Berbagai program
sanitasi lainnya yang akan ataupun sedang dilakukan
dapat diintegrasikan dalam kerangka SSK.
Mengingat era otonomi daerah mengamanatkan
pemenuhan layanan dasar menjadi tanggung jawab
daerah, maka pemerintah setempat harus mengutamakan
implementasi kegiatan pembangunan sanitasi yang dapat
dilakukan secara mandiri. Namun, bila ada kegiatan yang
memerlukan dukungan eksternal, maka SSK
telah siap mengakomodasi pilihan tersebut.
Sebagai contoh, bila suatu kabupaten/kota
menerima bantuan melalui
13 Laporan Utama
program Sanimas maka akan dengan mudah pemerintah telah mengimpelementasikan kegiatan bersakala kota.
daerahnya menentukan lokasi yang paling membutuhkan Secara ringkas 6 komponen program atau tahapan
dan siap untuk mengelolanya. Begitu pula bila ada PPSP, pentahapan sasaran kabupaten/kota selama rentang
bantuan teknis dari luar, maka pemerintah kabupaten/ waktu 5 tahun dan peran masing-masing pemangku
kota dapat secara cepat menempelkannya kepada proyek kepenngan dapat dilihat pada tabel berikut.
sik yang akan dilaksanakan sesuai daar kegiatan yang Berdasar tabel di atas, target Pemerintah pada tahun
ada dalam SSK.
Jumlah Kota Sasaran Peran dan
Momentum Sejarah No. Tahapan
2009 2010 2011 2012 2013 2014 tanggung jawab
Sanitasi Kampanye, edukasi, Pusat, Propinsi,
Selama era pembangunan 1. advokasi dan pendampingan 41 49 62 72 82 (100)
dan Donor
sanitasi yang mendorong 2.
Pengembangan
41 49 62 72 82 (100) Pusat, Provinsi
Kelembagaan dan Peraturan
penyusunan strategi dan
Penyusunan Rencana
berbagai upaya advokasi 3.
Strategis (SSK)
24 41 49 62 72 82 Kabupaten/Kota
di ngkat daerah dan Penyusunan Memorandum
4. 3 21 35 45 56 65 Pusat
nasional, prol sanitasi Program
mengalami peningkatan Pusat, Propinsi,
5. Implementasi 3 24 59 104 160 Kab/Kota, Donor
luar biasa. Diawali deklarasi
Pemantauan,
bertemakan sanitasi di 6. Pembimbingan, Evaluasi, 27 65 108 166 232 307 Pusat, Propinsi
ngkat kota berupa Deklarasi dan Pembinaan
Laporan Utama 14
Seputar
Sanimas BORDA
S
anitasi oleh Masyarakat atau lebih dikenal
dengan Sanimas merupakan salah satu pilihan
program untuk peningkatan kualitas di bidang
sanitasi khususnya pengelolaan air limbah yang
diperuntukkan bagi masyarakat yang nggal
di kawasan padat kumuh miskin perkotaan dengan
menerapkan pendekatan berbasis masyarakat.
15 Laporan Utama
c. Pilihan Sarana Teknologi Sanitasi APBD kota/kabupaten. Berdasarkan pengalaman Sanimas,
Dalam Sanimas disediakan katalog yang dikenal porsi pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Pusat
sebagai ICC atau Informed Choice Catalogue yang berisi (25%), Propinsi (14%), kota/kabupaten (53%), masyarakat
berbagai pilihan sarana teknologi sanitasi sebagai sebuah (4%).
menu yang akan bisa dipilih oleh masyarakat untuk Proporsi seper ini jelas sekali menunjukkan bahwa
memecahkan masalah sanitasinya. Alternaf teknologi tanggungjawab terbesar ada pada pemerintah kota/
sanitasi beragam mulai dari yang paling sederhana kabupaten. Namun sayangnya, mulai 2010 pendanaan
sampai ke teknologi yang lebih canggih. Katalog tersebut Sanimas ini justru diubah dimasukkan kedalam DAK
juga dilengkapi dengan informasi tentang kelebihan dan sehingga konsep berbagi (sharing) pendanaan tersebut
kekurangan masing-masing teknologi, perkiraan harga kemudian sudah sulit diterapkan. Akibatnya banyak
seap teknologi sanitasi dan seterusnya. pemerintah kota/kabupaten yang membatalkan alokasi
Pilihan sarana teknologi sanitasi tersebut mencakup: kontribusi dananya.
sarana sanitasi di ngkat rumah tangga, sistem penyaluran Padahal meyakinkan pemerintah daerah untuk
air limbah domesk, pengolahan limbah domesk dan berparsipasi dalam pembiayaan mul sumber ini cukup
pembuangan limbah setelah diolah termasuk berat. Pada awal dilaksanakannya Sanimas tahun
penanganan lumpur nja. Jenis limbah yang harus Pem 2003, bahkan BORDA pernah diusir oleh salah
biayaa satu Pemda karena permintaan agar alokasi
ditangani mencakup limbah rumah tangga (grey sanita n
water) dan nja (black water). dapatsi dana pemda lebih dari 50 persen. Bagi Pemda
d i l a
Penyediaan informasi dalam bentuk
dengakukan sebesar pada saat itu, dana pendamping biasanya hanya
katalog pilihan teknologi sanitasi ini belum n
goton ara c 10 persen.
pernah dilakukan oleh program-program royon g -
sanitasi sebelumnya. Katalog ini penng g e. Pemberdayaan
untuk membiasakan masyarakat memilih Pemberdayaan adalah satu prinsip dalam
dan menentukan sarana teknologi sanitasinya sendiri. Sanimas yang diterapkan pada seluruh tahapan
Masyarakat memiliki kesempatan untuk mempelajari, program. Pemberdayaan atau peningkatan kapasitas ini
mengkaji, menganalisis serta menyimpulkan teknologi diarkan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk
sanitasi mana yang cocok dan sesuai dengan kondisi yang meningkatkan kapasitas berbagai pelaku penanganan
ada di masyarakat. Pada saat memilih, masyarakat juga sanitasi berbasis masyarakat. Pemberdayaan atau
harus mempermbangkan ngkat kemudahan, keahlian peningkatan kapasitas ini dilakukan pada tataran
yang diperlukan serta biaya yang yang harus ditanggung penyiapan kapasitas tenaga yang dipersiapkan sebagai
untuk operasional dan perawatannya. Apabila masyarakat fasilitator, baik pada ngkat pemda maupun lembaga
kurang jelas akan tentang suatu jenis teknologi sanitasi pemberdayaan masyarakat. Baik staf pemda maupun
maka fasilitator teknis Sanimas akan membantu lembaga swadaya masyarakat dipersiapkan untuk menjadi
memberikan informasi. fasilitator pelaksana Sanimas di lapangan.
Peningkatan kapasitas berikutnya adalah pada ngkat
d. Pendanaan Mul Sumber masyarakat sebagai calon pengguna sarana agar bisa
Salah satu pembelajaran yang dapat diambil dari mengelola kegiatan mulai dari persiapan, pembangunan
program Sanimas adalah sistem pendanaan sanitasi serta operasional dan perawatan. Masyarakat yang
yang bersumber dari berbagai sumber, mulai dari APBN, dilah adalah mereka yang sudah dipilih oleh masyarakat
APBD Propinsi, APBD Kota/Kabupaten, swasta/LSM, dan untuk menjadi pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat
masyarakat, atau akrab disebut sebagai sistem pendanaan sebagai pengelola sarana sanitasi. Mereka dingkatkan
mul sumber. kemampuan dan keterampilannya untuk mengelola
Selama pelaksanaan program Sanimas dalam 6 kegiatan, mengelola keuangan, dan mengawasi kualitas
tahun yang dimulai sejak tahun 2003 sampai 2009, pola bangunan yang nannya akan dikelola sendiri.
pembiayaan seper ini ternyata dapat dilakukan secara Pelahan juga diberikan kepada masyarakat yang
baik. Arnya pembiayaan sanitasi dapat dilakukan dengan akan bekerja untuk pembangunan sik sarana sanitasinya
cara gotong-royong. Program sanitasi yang selama ini seper tukang, mandor serta tenaga kerja lainnya.
lebih banyak dibebankan kepada APBN, sedikit demi Termasuk pelahan bagi operator yang akan mengelola
sedikit, melalui program Sanimas, beban pembiayaan dan merawat sarana sanitasi masyarakat tersebut sehari-
tersebut mulai bergeser menjadi porsinya hari.
lebih banyak dibebankan pada
Laporan Utama 16
f. Parsipasi Perkembangan Sanimas
Parsipasi masyarakat adalah hal krusial dalam Program Sanimas ini telah berlangsung sejak tahun
program Sanimas, dan juga program-program lain 2003, merupakan inisiaf kerjasama Pemerintah
yang berbasis masyarakat, karena sarana sanitasi yang Indonesia dengan Pemerintah Australia melalui Australian
dibangun nannya harus digunakan dan dikelola oleh Internaonal Agency for Internaonal Development
masyarakat secara terus-menerus. Bisa dipaskan bahwa (AusAID) dan dikelola oleh Water and Sanitaon Program
apabila dak ada parsipasi maka masyarakat dak akan (WSP) World Bank. Bremen Overseas Research and
mau menggunakan, dak mau mengelola, apalagi ada Development Associaon (BORDA), bersama mitra
rasa memiliki. LPTP, BEST, BALIFOKUS, YIS dan LPKP, berndak sebagai
Parsipasi diarkan sebagai pelibatan masyarakat pelaksana (execung agency).
di dalam seluruh proses, sejak dari perencanaan, Sebagai uji coba (pilot project), pada tahun 2001-2003
pelaksanaan pembangunan dan evaluasi. Namun dalam program ini dilaksanakan di 2 propinsi yang termasuk
implementasinya, biasanya para pelaku akan terjebak paling padat di Indonesia yakni propinsi Jawa Timur dan
pada 2 pilihan sulit: pertama, parsipasi penuh dimana Bali. Di dua propinsi tersebut dipilih 7 kota/kabupaten
seluruh proses sejak dari gagasan, perencanaan, dengan menggunakan prinsip Demand Responsive
BORDA Approach (DRA) atau pendekatan tanggap terhadap
kebutuhan. Pemilihan kota/kabupaten berdasarkan
kondisi obyekf terkait sanitasi dan adanya minat dari
pemerintah kabupaten/kota bersangkutan. Setelah
program uji coba ini dianggap berhasil, kemudian pada
tahun 2004 atas inisiaf BAPENAS melalui Pokja AMPL
Nasional dan BORDA dengan menggunakan pendekatan
yang sama, Sanimas berhasil direplikasikan di 7 kota/
kabupaten yang sama di kedua propinsi tersebut. Oleh
karena itu, kemudian pada tahun 2005, atas inisiaf dari
Departemen KIMPRASWIL dengan pendanaan APBN dan
BORDA, program ini diperluas menjadi 4 provinsi yakni
Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah dan DIY, yang
bila ta mencakup 15 kota/kabupaten.
parsik ada Keberhasilan pelaksanaan uji coba dan
p
maka asi replikasi terbatas Sanimas dianggap berhasil,
masya sehingga pada tahun 2006, Direktorat
dak arakat
kan Pengembangan Penyehatan Lingkungan
mengm au
gunak Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta karya,
an Departemen Pekerjaan Umum, melakukan
evaluasi dan penyempurnaan program.
pelaksanaan, evaluasi dilakukan oleh masyarakat. Kedua, Setelah itu kemudian Sanimas direplikasikan di
parsipasi proporsional dimana masyarakat akan terlibat 22 provinsi di seluruh Indonesia dengan target 100 lokasi
pada bagian pekerjaan yang prinsip. yang kemudian terealisasi 79 lokasi di 67 kota/kabupaten
Dalam program Sanimas, dengan sistem pendanaan dengan pendanaan dari pemerintah pusat, pemerintah
mul sumber dan dana pemerintah dibatasi oleh kota/kabupaten, masyarakat dan BORDA. Selanjutnya,
waktu per Desember, bentuk parsipasi juga harus pada tahun 2007, diimplementasikan di 132 lokasi di
menyesuaikan. Parsipasi masyarakat dimulai dari proses 29 propinsi dan tahun 2008 di 17 propinsi di 129 kota/
seleksi lokasi keka masyarakat terlibat dalam proses kabupaten. Sedangkan untuk tahun 2009, dilakukan di
tersebut, atau yang disebut community self-selecon 17 propinsi, 65 kota/kabupaten, 97 k/lokasi. Program
process. Proses seleksi dilakukan secara cepat, dilakukan Sanimas akan terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya
dalam waktu sehari dengan cara idenkasi potensi dan agar akses masyarakat yang nggal di perkampungan
kekurangan yang dimiliki dilanjutkan dengan pertemuan padat dan berpendapatan rendah di perkotaan
pelaku masyarakat untuk penentuan lokasi, dengan sistem terhadap sanitasi yang layak semakin
skor. Lokasi yang skornya lebih nggi akan menjadi lokasi meningkat, sekaligus untuk mendorong
yang paling siap untuk melaksanakan program Sanimas. pencapaian target MDGs 2015.
17 Laporan Utama
kat
Masyaratarik
Tahapan Sanimas yan g te r c. Seleksi kampung
Secara umum terdapat 6 (enam) tahapan e m u d ia n harus Seleksi kampung atau seleksi masyarakat
k kan
Sanimas, yaitu (i) road show, berupa seminar mengirimangan dengan pendekatan seleksi mandiri yang
d
mul kabupaten/kota; (ii) pelahan tenaga surat un dinas dimulai dari daar panjang (long list) dan
kepada gjawab
fasilitator lapangan kabupaten/kota terpilih; g g u n daar pendek (short list) kampung dan
penan ifasilitasi
(iii) seleksi kampung; (iv) penyusunan Rencana u nt u k d penjelasan program Sanimas kepada
Kerja Masyarakat (RKM); (v) konstruksi dan masyarakat yang masuk dalam daar pendek.
peningkatan kapasitas; (vi) operasional dan Masyarakat yang tertarik kemudian harus mengirimkan
pemeliharaan. surat undangan kepada dinas penanggungjawab untuk
difasilitasi. Jika peminat dalam satu kota/kabupaten lebih
a. Seminar mul-kota/kabupaten. banyak dari ketersediaan dana, dilakukan proses seleksi
Dalam seminar tersebut dijelaskan tentang beberapa dengan menggunakan metode RPA (Rapid Parcipatory
hal diantaranya (i) penngnya penanganan masalah Appraisal) dengan sistem skor. Masyarakat menilai sendiri
sanitasi, terutama di lingkungan masyarakat berpenduduk kemampuannya kemudian berdasarkan nilai yang ada
padat dan miskin di kawasan perkotaan, dan sanitasi sudah bisa ditentukan sendiri pemenangnya dengan
menjadi tanggungjawab semua pihak, (ii) garis besar sistem urutan (ranking). Model seleksi ini dilakukan
program Sanimas termasuk prinsip dan tahap-tahap dengan cara transparan dan adil dalam sebuah pertemuan
pelaksanaan Sanimas dan pendanaannya, peran berbagai dengan para wakil masyarakat. Hasil dari seleksi kemudian
pihak dalam pelaksanaan Sanimas, serta jangka waktu disepaka dengan penandatanganan Berita Acara oleh
implementasi. Sekembali dari seminar, pemerintah kota/ semua pelaku yang hadir dalam pertemuan tersebut.
kabupaten yang berminat harus mengirimkan surat
minat ke departemen PU, untuk kemudian dilakukan d. Penyusunan dokumen rencana kerja masyarakat
penandatanganan kesepakatan MoU. atau disingkat RKM
Penyusunan RKM dilakukan secara parsipaf.
b. Pelahan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Masyarakat diberikan ruang seluas mungkin untuk
Pemerintah kota/kabupaten yang telah mengambil keputusan untuk menangani masalah
menandatangani MoU kemudian mengirimkan tenaga sanitasinya sendiri. Kegiatan ini dimulai dari penentuan
fasilitator dari dinas penanggungjawab dan wakil calon penerima manfaat program, pemetaan wilayah
masyarakat untuk mengiku pelahan Tenaga Fasilitator pelayanan, pemilihan sarana teknologi sanitasi,
Lapangan (TFL) selama satu minggu bersama dengan TFL penyusunan detail engineering design (DED),
dari kota/kabupaten lain. Selama pelahan, mereka diberi penyusunan rencana anggaran dan belanja (RAB),
pembekalan berupa pengetahuan dan keterampilan untuk penentuan kelompok swadaya masyarakat (KSM)
memfasilitasi masyarakat dalam penerapan Sanimas. pengguna, penentuan dan kesepakatan iuran baik untuk
Sumatera Utara
Sulawesi
Sumatera Barat Utara
Riau Kalimantan
Timur
Sumatera Selatan Bangka
Belitung Kalimantan Sulawesi
Tengah Barat
Bengkulu
Kalimantan Sulawesi
Lampung Selatan Tenggara
Jawa Tengah Sulawesi
Banten Jawa Selatan
Jawa Barat Timur
Yogyakarta Bali
BORDA-Network partner NTB
Konsultan PU
Laporan Utama 18
Rekapitulasi Sanimas 2003-2009
Jumlah Pilihan Teknologi Pengguna
Pengelola Tahun Kota/ MCK Komunal Kombinasi MCK
Provinsi Lokasi KK Jiwa
Kab Plus Perpipaan Plus dan Pemipaan
AusAID, pemda, 2003 2 6 6 3 3 248 1.239
BORDA, masyarakat
Pokja AMPL, pemda,
2004 2 7 8 6 2 615 3.075
BORDA, masyarakat
pembangunan maupun operasional dan perawatan, serta serta keberadaan dan fungsi KSM sebagai pengelola.
legalisasi dokumen RKM. Dukungan juga bisa dilakukan oleh pemerintah kota/
kabupaten dan instusi terkait dalam bentuk pemberian
e. Konstruksi dan peningkatan kapasitas insenf kepada masyarakat yang mengelola limbahnya
(capacity building) sendiri.
Pada tahap ini mulai dilakukan pelahan-pelahan
kepada KSM sebagai penanggungjawab pekerjaan Capaian Program
pembangunan, pelahan tukang dan mandor, persiapan Hingga akhir tahun anggaran 2009, Sanimas telah
pekerjaan konstruksi, pengadaan barang, pengawasan dibangun di 22 propinsi, 124 kota/kabupaten, 420 k/
kualitas barang dan kualitas pekerjaan, pengerahan lokasi di seluruh Indonesia, khususnya di lingkungan
tenaga kerja, sampai komisioning bangunan serta masyarakat yang nggal di perkampungan padat dan
keuangan dan kelembagaan. Setelah semua pekerjaan kumuh serta miskin atau sering disebut PAKUMIS. Bagi
pembangunan selesai, juga diberikan pelahan kota-kota yang telah memiliki sistem perpipaan terpusat
operasional dan pemeliharaan kepada KSM, operator dan (sewerage), maka Sanimas adalah komplementer,
masyarakat pengguna agar masyarakat tahu cara-cara namun bagi kota/kabupaten yang belum memiliki sistem
penggunaan fasilitas sanitasi dengan benar dan operator perpipaan terpusat, Sanimas menjadi solusi dengan
bisa merawat dengan baik agar bangunan aman dan pembiayaan yang terjangkau.
tahan lama, serta KSM tahu tanggungjawab yang harus
Gambar Pilihan Teknologi Sanitasi
diemban selama masa operasional
dan pemeliharaan sarana sanitasi ini, Sepk Tank
terutama mengelola iuran masyarakat Bersama
pengguna.
19 Laporan Utama
Fasilitas yang dibangun sesuai preferensi masyarakat
adalah sistem terdesentralisasi (decentralized system)
yang bisa melayani antara 50150 KK. Secara umum,
fasilitas yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah (1)
pemipaan langsung dari rumah/komunal, (2) MCK plus
dan (3) kombinasi keduanya.
Sampai tahun 2009, fasilitas yang telah dibangun
sebanyak 420 unit terdiri dari 327 unit MCK plus, 68 unit
pemipaan komunal, dan 25 unit kombinasi MCK plus dan
pemipaan komunal. Sanimas sudah berhasil meningkatkan
akses terhadap sanitasi yang baik bagi warga masyarakat
yang nggal di perkampungan padat, kumuh dan miskin
sebanyak 37.451 KK atau sekitar 172.619 jiwa. Fasilitas
sanitasi tersebut dak saja permanen tetapi juga bagus
dan indah, bahkan sekaligus telah dimanfaatkan sebagai
ruang publik dan media komunikasi antar warga. Hal ini
penng mengingat di daerah perkotaan semakin sulit
untuk mendapatkan ruang-ruang publik.
Selain itu, euen fasilitas Sanimas sudah dak lagi
mencemari lingkungan karena air limbah yang mereka
buang sudah memenuhi baku mutu pembuangan air
limbah domesk sesuai peraturan yang ada. Total air
limbah domesk yang diolah seap harinya adalah BORDA
sebanyak 6.348 m3/hari yang dibuang ke badan air atau di perkotaan tersebut, sejak tahun 2003 sampai tahun
ke sungai. Berikut adalah contoh perbandingan kaualitas 2008 telah dikeluarkan dana untuk pembangunan sarana
warna air limbah sik hampir mencapai Rp. 80 miliar, yang bersumber dari
sebelum dan sesudah APBN, APBD provinsi, APBD kota/kabupaten, masyarakat,
diolah yang siap LSM/donor, dengan porsi pendanaan dari pemerintah
dibuang ke badan kota/kabupaten paling besar yakni sekitar 53 persen.
sungai. Di samping capaian-capaian tersebut, sampai tahun
Untuk penyediaan 2008, Sanimas juga telah berhasil mendidik tenaga
sarana sanitasi fasilitator lapangan sekaligus memberikan lapangan
bagi masyarakat pekerjaan bagi 180 orang yang memiliki latar belakang
yang nggal di beragam mulai dari latar belakang teknik sipil, teknik
perkampungan padat, lingkungan, arsitektur, sosiologi, ekonomi bahkan
kumuh dan miskin pendidikan agama. Dari sekian orang TFL juga telah
berhasil menjadi senior TFL
Tabel Pendanaan Sanimas Tahun 2003-2008
(dalam ribuan Rupiah) (STFL) karena telah memiliki
Pemerintah Pemerintah Pemerintah pengalaman lebih dari 5 tahun
Kontribusi Masyarakat Kota/
Propinsi Pusat
BORDA dengan tanggungjawab yang
Tahun Kabupaten TOTAL lebih luas melipu aspek
Tenaga/ Peningkatan
Material Tunai Tunai Tunai Tunai Tunai Kapasitas manajemen. TFL dan STFL ini
2003 39.519 41.140. 986.044 - 448.362 29.073 - 1.544.139
telah menjadi salah satu pelaku
kunci sanitasi di wilayahnya.
2004 51.862 32.930 1.008.879 - 552.825 350.115 200.000 2.196.613
Di ngkat masyarakat juga
2005 92.920 43.797 1.687.126 - 856.783 299.182 275.000 3.254.809 telah muncul para pelaku
2006 502.912 292.912 8.330.124 - 4.900.000 1.175.000 1.800.600 17.001.548 sanitasi langsung berupa
2007 610.659 382.922 15.538.842 250.000 8.400.000 - 2.345.000 27.527.425 operator sebanyak 292 orang
yang seap hari mengurusi
2008 263.175 394.763 14.866.166 750.000 9.045.000 - 3.050.000 28.369.105
air limbah rumah tangga yang
TOTAL 1.561.048 1.188.467 42.417.184 1.000.000 24.202.971 1.853.370 7.670.600 79.893.642
dibuang oleh warga, suatu
Laporan Utama 20
dari pemda, sebelum pemda bisa/mampu membangun
KONTRIBUSI STAKEHOLDERS SANIMAS
sarana sanitasi kota.
2003-2008
Masyarakat
c. Sanitasi bisa dikelola dengan prinsip cost recovery-
3.4%
BORDA basis dalam lingkup unit terkecil di ngkat masyarakat.
Pusat
30.3% 11.9% Arnya, dengan biaya mandiri dari masyarakat, dana
tersebut bisa berputar sehingga mencukupi untuk biaya
operasional dan perawatan.
d. Sarana Sanimas juga telah menjadi salah satu
Propinsi alternaf public space yang jumlahnya semakin
1.3%
berkurang di wilayah perkotaan, apalagi di daerah padat
penduduk. Tidak jarang bisa dilihat sekarang, ibu-ibu
Kota/Kab
53.1%
sedang melakukan aktas menyuapi anak balita di
MCK karena tempatnya bersih dan dak berbau, bahkan
tempat tersebut telah menjadi sarana untuk bertemu
pekerjaan yang pada umumnya dihindari orang karena antarwarga pemukiman. Dengan makin sering bertemu
dianggap kotor, berbau, sama sekali dak bergengsi. Para maka komunikasi antarwarga menjadi lebih baik. Selain
operator ini berada di bawah naungan 292 KSM yang itu, banyak IPAL komunal yang dimanfaatkan oleh warga
seap bulan menyelenggarakan pertemuan membahas menjadi lapangan olahraga.
masalah sanitasi dikampungnya. Seap bulan dana yang e. Sebanyak 292 orang warga memperoleh pekerjaan
dikelola oleh KSM dak kurang dari Rp 287.000.000, tetap sebagai operator sarana sanitasi, baik pada sistem
yang berasal dari iuran warga pengguna sarana Sanimas pemipaan maupun MCK plus, dengan pendapatan
yang notabene adalah warga yang miskin. Dana ini minimal sesuai dengan standar upah minimum propinsi
merupakan dana yang digunakan untuk biaya operasional (UMP)
dan pemeliharaan fasilitas sanitasi. Lebih jauh lagi, f. Dampak dak langsung Sanimas di bidang ekonomi
KSM dan operator Sanimas tersebut sekarang telah juga dapat dirasakan oleh masyarakat. Seiring dengan
membentuk AKSANSI (Asosiasi KSM dan Operator Sanimas membaiknya kondisi kesehatan masyarakat, produktas
Seluruh Indonesia) yang merupakan forum komunikasi mereka semakin meningkat. Hal ini tentunya akan
antarpelaku Sanimas dan telah memberikan Sanimas lebih menaikkan taraf kesejahteraan karena mereka
AWARD kepada KSM dengan kinerja pengelolaan fasilitas bekerja dengan lebih opmal sehingga pendapatan yang
yang terbaik. diterima meningkat, sementara di sisi lain, pengeluaran
untuk pengobatan penyakit yang terkait dengan sanitasi
Dampak Sanimas menurun.
Secara umum, dampak kegiatan Sanimas yang bisa
dirasakan adalah sebagai berikut: Kendala
a. Adanya perubahan cara pandang terhadap Kendala yang umumnya masih terus-menerus
sanitasi. Perubahan cara pandang ini terjadi dibeberapa diperdebatkan antara lain:
ngkatan yang berbeda yaitu pemerintah, masyarakat a. Pemahaman konsep parsipaf, masih banyak yang
dan juga LSM/donor atau swasta. Di ngkat pemerintah, beranggapan bahwa pendekatan parsipaf dak boleh
perhaan terhadap sanitasi mulai meningkat terlihat dari dibuat target waktu. Memang banyak pihak berpandangan
penyediaan alokasi dana sanitasi secara terus menerus. seper itu, sehingga Sanimas dak bisa digolongkan ke
Di ngkat masyarakat juga mulai ada anggapan bahwa air dalam pendekatan parsipaf. Banyak kalangan yang dak
limbah bukan sesuatu yang harus dibuang dan dihindari menger bahwa parsipaf untuk masyarakat perkotaan
tetapi harus dikelola dan diolah agar dak mencemari esensinya adalah dialog.
lingkungan dan menimbulkan penyakit. b. Pendanaan, sebenarnya Sanimas mengkombinasikan
b. Sanimas bisa menjadi salah satu pilihan dalam upaya antara pendekatan pemberdayaan dan pendanaan
penanganan terhadap masalah sanitasi, khususnya air dari berbagai pelaku, terutama pemerintah karena
limbah rumah tangga di perkotaan. Sistem penanganan permasalahan sanitasi sampai hari ini adalah merupakan
air limbah terdesentralisasi (decentralized) bisa menjadi tanggung jawab publik. Memang kegiatan
alternaf yang terjangkau dari segi biaya, mudah cara pemberdayaan butuh waktu lama, namun
perawatannya, masyarakat (pengguna) bisa mengelola penggunaan dana publik (pemerintah)
sendiri, mengurangi subsidi operasional dan perawatan juga harus sesuai dengan
21 Laporan Utama
aturan penganggaran. Oleh karena itu, Sanimas Agenda Kedepan
harus mengkombinasikan dua pendekatan tersebut, Terselesaikannya proses pembangunan fasilitas
shingga sering terjebak pada kegiatan yang berbasis Sanimas, merupakan awal dari upaya menjamin
anggaran, meski harus terus diupayakan bahwa aspek berkelanjutannya fasilitas yang ada. Untuk itu, beberapa
pemberdayaan masyarakat dak bisa dilupakan. Karena agenda yang perlu mendapat perhaan diantaranya
dengan melupakan proses pemberdayaan masyarakat adalah:
maka sistem Sanimas dak akan berkelanjutan. Mendorong proses internalisasi Sanimas dalam
c. Jadwal implementasi, pada umumnya, penyelesaian arus utama perencanaan pembangunan di daerah
pekerjaan sik (konstruksi) Sanimas berlangsung sampai bersangkutan. Dibutuhkan upaya advokasi pada
bulan Januari atau Februari pada tahun berikutnya, pengambil keputusan agar program Sanimas
sehingga hal ini sering menjadi masalah bagi para tercantum dalam dokumen perencanaan daerah
pelaksana. Beberapa mengusulkan agar jadwal seper RPJMD, dan Renstra SKPD. Dengan
pelaksanaan Sanimas dibuat menjadi dua tahun anggaran demikian terdapat jaminan teralokasikannya dana
(mul-year budgeng). Tetapi aspek terpenng sebetulnya pendampingan bagi KSM secara run.
adalah menjaga semangat masyarakat yang baru saja Menyusun rencana strategis sanitasi kota/
menjadi pemenang lokasi. Untuk mulai membangun kabupaten untuk memaskan keterpaduan diantara
membutuhkan energi dan keswadayaan masyarakat berbagai program pembangunan sanitasi di daerah
yang juga lebih nggi lagi, maka memanfaatkan momen termasuk program Sanimas. Termasuk dalam hal ini
semangat masyarakat adalah sangat penng apalagi di antaranya adalah:
menyangkut masalah sanitasi yang dak pernah menjadi Mempertahankan kualitas air buangan dari
prioritas masyarakat. Jangankan bagi masyarakat, bahkan IPAL Sanimas agar selalu memenuhi standar.
pemerintah daerah pun dak meletakkan sanitasi menjadi Diperlukan langkah test euen secara run oleh
prioritas pembangunan. pemerintah daerah melalui dinas atau Badan
d. Salah satu faktor penyebab terlambatnya Lingkungan Hidup kota/kabupaten bekerjasama
penyelesaian pembangunan dengan KSM.
fasilitas Sanimas adalah terjadinya an Dibutuhkan rencana pengelolaan lumpur nja
proses pemilihan lokasi dak mempermbangkan agar tercipta perubahan perilaku sehat pada
ketersediaan air dan listrik. masyarakat secara berkelanjutan. Idealnya
f. Keterkaitan dengan program sejenis di daerah kurang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kota/kabupaten
mendapat perhaan sehingga dalam banyak kondisi bekerjasama dengan KSM.
terjadi inesiensi disebabkan tumpang ndih lokasi. Penguatan KSM berupa pendampingan KSM
g. Kondisi budaya masyarakat setempat juga Sanimas agar secara kelembagaan bisa lebih kuat
menimbulkan beberapa permasalahan pada saat dan bisa berdampak posif terhadap masyarakat
implementasi Sanimas. Permasalahan yang muncul dan lingkungan sekitar. Idealnya oleh Dinas
berkaitan dengan budaya masyarakat setempat Pemberdayaan Masyarakat kota/kabupaten
bervariasi dari satu daerah dengan daerah lain, sehingga bekerjasama dengan KSM. (Surur Wahyudi/OM).
memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Laporan Utama 22
23
Kabar Terbaru
Organisasi
Perempuan Peduli PU
Sanimas
Bhayangkari, Aliansi Perempuan untuk Pembangunan
Berkelanjutan (APPB), dan Kongres Wanita Indonesia
(KOWANI).
Ibu Negara, Ani Yudhoyono, bahkan cukup akf
mengiku upaya pemerintah untuk mengentaskan
persoalan sanitasi ini dengan meresmikan pengoperasian
Sanimas di Kampung Cijangkar, Kecamatan Cikole,
Sukabumi, pada 29 Juni 2009. Saat itu, Ani Yudhoyono
melakukan peresmian di sela peresmian Rumah Pintar
di tempat yang sama. Dalam kesempatan tersebut, Ibu
Negara juga mendapat penjelasan tentang rencana
pembangunan Sanimas dari Direktur Jenderal Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum, Budi Yuwono.
Ani Yudhoyono mengharapkan agar masyakarat para
pengguna fasilitas Sanimas bisa memanfaatkan fasilitas itu
P
ersoalan sanitasi, harus diakui, lebih banyak dengan sebaik-baiknya sekaligus turut akf merawat dan
diurusi dan dihadapi oleh kaum perempuan. mengelolanya. Dalam pidato sambutannya, ditekankan
Peran mereka sebagai ibu rumah tangga bahwa: Perbaikan MCK dan pembangunan SANIMAS,
mengharuskan mereka berhadapan dengan bantuan dari Departemen Pekerjaan Umum dan yang
banyak hal yang terkait dengan soal sanitasi: masih dalam tahap pembangunan, merupakan bentuk
kebersihan dapur dan kamar mandi, ketersediaan air bersih, kepedulian pemerintah guna meningkatkan derajat
juga tugas-tugas mengurus sampai memandikan anak. kebersihan lingkungan di wilayah ini. Oleh karena itu, saya
Sudah sepatutnya jika upaya mengentaskan persoalan berharap agar fasilitas yang ada dapat dipelihara bersama,
sanitasi di masyarakat itu juga dilakukan dengan agar dapat digunakan dengan waktu yang lebih lama.
mendengar, menyimak dan memperhakan aspirasi Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) juga
dan suara kaum perempuan. Kaum perempuan layak turut secara akf mensosialisasikan sekaligus mendorong
untuk diberi peran lebih besar terkait upaya mengatasi pengembangan Sanimas di Indonesia. Ada banyak
persoalan sanitasi. kesempatan dan momen SIKIB menggelar kegiatan terkait
Dengan latar belakang itulah langkah yang dilakukan pengembangan program Sanimas. Tiga bulan sebelum Ani
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Yudhoyono berkunjung ke Cikole, Sukabumi, SIKIB juga
Umum, untuk menggandeng beberapa organisasi meresmikan pengoperasian Sanimas di Kampung Nelayan
perempuan di Indonesia dalam program pengembangsan I, Sungailiat, Bangka (23 April 2009).
Sanitasi oleh Masyarakat (Sanimas) patut diberi apresiasi SIKIB diwakili langsung oleh Lies Djoko Kirmanto,
yang memadai. Sampai saat ini, tujuh organisasi istri Menteri Pekerjaan Umum, departemen yang
perempuan yang berhasil digandeng itu adalah Solidaritas sejak 2006 melakukan replikasi Sanimas di ratusan
Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Dharma Wanita kota dan kabupaten di Indonesia. Pada kesempatan
Persatuan (DWP) Pusat, Pemberdayaan dan itu, ditandatangani prasas peresmian sekaligus
Kesejahteraan Keluarga (PKK), penggunngan pita.
24
Dalam sambutannya, Lies Djoko Kirmanto di Jakarta, Rabu (17 Desember 2009). Seminar dihadiri
mengharapkan masyarakat bisa menjaga fasilitas MCK oleh sebagian besar anggota DWP Pusat dan daerah, baik
yang sudah dibangun oleh pemerintah dan masyarakat. propinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia.
Pembangunan Sanimas di Sungailiat itu menurutnya juga Seorang peserta, Citra dan beberapa rekannya yang
perlu dukungan Pemerintah Daerah untuk keberlanjutan mewakili DWP Propinsi Sulawesi Selatan mengaku tertarik
dan replikasinya di tempat-tempat yang lain. mengiku pelahan fasilitator. Selain sebagai anggota
Lies juga menjelaskan, SIKIB sudah secara akf DWP Propinsi Sulsel, ia juga mengaku menjadi dosen dan
menggandeng Departemen Pekerjaan Umum dalam upaya memiliki masyarakat binaan. Saya tertarik mengiku
mendorong replikasi Sanimas di lokasi-lokasi yang lain. pelahan fasilitator agar tahu bagaimana mengajak
Program ini telah disepaka bersama antara Departemen masyarakat sekitar saya memperbaiki lingkungannya.
PU dengan SIKIB pada 11 Mei 2008 yang lalu, ujarnya lagi. Apalagi katanya peserta pelahan fasilitator akan
Organisasi perempuan lain yang juga ikut mendorong mendapatkan serkat internasional, jelas Citra.
pengembangan program Sanimas di Indonesia adalah Pada kesempatan itu, Direktur Pengembangan
Bhayangkari, organisasi istri anggota Polri. Ketua Umum Penyehatan Lingkungan Permukiman
Bhayangkari, Nanny Bambang Hendarso, bahkan sempat Ditjen Cipta Karya,
meresmikan fasilitas Sanimas yang berada di kampung Susmono,
Bloto, kecamatan Prajurit Kulon, kota Mojokerto, pada 19
Mei 2009 lalu.
Pada kesempatan itu, Nanny bahkan
menyebutkan peran baru yang sudah
selayaknya mulai dilakukan oleh anggota
Bhayangkari (istri polisi) yaitu terlibat akf
terjun ke masyarakat untuk melakukan
penyadaran mengenai penngnya menghilangkan
kebiasaan buang air besar (BAB) di sembarang
tempat. Pada kesempatan yang sama, Nanny juga
menyebutkan keterlibatan Bhayangkari terhadap
program Sanimas lebih karena keinginan untuk
berparsipasi menyukseskan Tahun Sanitasi mengakui selama ini
Internasional. Selain itu, keterlibatannya juga sebagai mengadakan pelahan sanitasi,
ndak lanjut dari program kesepakatan bersama baik untuk berbagi pengalaman maupun
antara tujuh organisasi wanita dengan Departemen membentuk fasilitator. Untuk pelahan fasilitator selama
Pekerjaan Umum (PU). Kerjasama itu atas prakarsa ini memakan waktu satu tahun yang terbagi dalam empat
Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). kali sesi kelas (masing-masing dua pekan), dan seap
Sanitasi dikatakannya, termasuk sejalan dengan habis kelas langsung praktek lapangan. Biaya pelahan
program Ibu Negara, Indonesia Hijau dan Indonesia Sehat. tersebut menurutnya ditanggung oleh pemerintah, namun
Selain sanitasi masih ada pengembangan ruang terbuka seap kabupaten dibatasi maksimal dua orang.
hijau (RTH) dan penyediaan air minum. Untuk mendukung Selain SIKIB dan Bhayangkari, organisasi-organisasi
program tersebut, utamanya sanitasi, pihaknya sudah perempuan lainnya juga sudah mempunyai lokasi Sanimas
menyiapkan sejumlah langkah. binaannya masing-masing. KOWANI, misalnya, punya
Yang lebih menarik, cukup banyak anggota organisasi lokasi Sanimas binaan di kampung Leuwianyar, kecamatan
perempuan di atas, misalnya anggota Dharma Cipedes, Tasikmalaya. Peresmian lokasi Sanimas di sana
Wanita, yang bahkan tertarik untuk menjadi fasilitator berlangsung pada 25 Juni 2009. Sementara PKK Pusat
Sanimas yang diadakan Direktorat Jenderal Cipta Karya memilih lokasi binaan Sanimas di kelurahan Tanjung
Departemen Pekerjaan Umum. Dengan menjadi fasilitator, Marulak Hilir, kota Tebing Tinggi. Peresmiannya sendiri
mereka ingin mengajak masyarakat di daerahnya untuk berlangsung pada 25 Maret 2009. Lalu Organisasi Dharma
meningkatkan kualitas lingkungan melalui pembenahan Perwi punya lokasi binaan Sanimas di kelurahan Sei
perilaku hidup bersih msayarakat. Jingah di kota Banjarmasin yang peresmiannya
Hal itu terungkap dalam tanya jawab seminar Pening- dilakukan pada 3 Juni 2009.
katan Perempuan dalam Kepemimpinan Keluarga yang
diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pusat
25 Kabar Terbaru
Wawanca
ara
a Utama Wawancara
Dr. Ir. Dedy Supriadi Priatna, MSc
(Depu Meneg PPN/Kepala Bappenas Bidang Sarana dan Prasarana)
Sanitasi Masih
Ternggal Jauh
Pemerintah mengambil langkah besar pada ribu meter kubik urine terbuang seap harinya ke badan
pembangunan sanitasi dengan meluncurkan Program air, tanah, danau dan pantai. Dampaknya, 75 persen
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). sungai tercemar berat dan 80 persen air tanah tercemar
Apa yang terjadi sehingga kemudian sanitasi mendapat limbah manusia. Akibatnya, masyarakat harus membayar
perhaan yang jauh lebih besar? rata-rata 25 persen lebih mahal untuk air minum
Ada banyak alasan kenapa pemerintah Indonesia perpipaan.
melakukan percepatan pembangunan sanitasi. Beberapa Kega, dampak kesehatan masyarakat jadi memburuk.
alasan yang terpenng itu adalah: Dari seap 1.000 bayi yang lahir, 50 diantaranya
Pertama, akses sanitasi penduduk Indonesia masih meninggal akibat diare sebelum usia 5 tahun. Buruknya
sangat rendah. Sekitar 70 juta penduduk Indonesia belum sanitasi turut menurunkan nilai Indeks Pembangunan
memiliki akses terhadap sanitasi. Sembilan belas juta Manusia [Human DevelopmentI Index/HDI], sehingga
di antaranya hidup di perkotaan dengan daya dukung Indonesia hanya menempa urutan 41 dari 102 negara
lingkungan yang kris. berkembang di dunia.
Kedua, lingkungan yang masih amat buruk. Kondisi di Keempat, potensi kerugian ekonomi yang sangat nggi.
atas menghasilkan sedaknya 14 ribu ton nja dan 176 Berdasarkan studi Bank Dunia pada tahun 2007 potensi
zen
26
kerugian ekonomi akibat sanitasi buruk mencapai Rp.58 Bisa dijelaskan lebih rinci apa saja itu?
triliun per tahun. Jumlah ini setara dengan 2,3 persen Pertama, untuk sanitasi, yaitu mengurangi kebiasaan
Produk Domesk Bruto (PDB) atau sama saja dengan buang air besar sembarangan (BABS) pada akhir 2014
kebocoran pada angka pertumbuhan ekonomi Indonesia. yang ditandai dengan tersedianya akses terhadap sistem
Kelima, investasi sanitasi yang masih belum memadai. pengelolaan air limbah (o-site) bagi 10 persen total
Dalam lima tahun terakhir, investasi sanitasi sudah penduduk, baik melalui sistem pengelolaan air limbah
meningkat pesat, yaitu Rp.5.000,- per kapita per tahun. terpusat skala kota sebesar 5 persen maupun sistem
pengelolaan air limbah terpusat skala komunal sebesar 5
persen serta penyediaan akses dan peningkatan kualitas
terhadap sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site)
yang layak bagi 90 persen total penduduk.
Kedua, untuk pengelolaan sampah, tersedianya akses
terhadap pengelolaan sampah bagi 80 persen rumah
tangga di daerah perkotaan.
Kega, soal genangan air, mengurangi genangan air
di perkotaan sebesar 22 ribu hektar di kawasan-kawasan
strategis.
27 Wawancara Utama
kondisi sanitasi. Bagaimana peluang PPSP mendapat dukungan dari
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pembangunan lembaga-lembaga donor?
sanitasi yang pernah dilakukan serta mengacu pada Total dana yang diperlukan untuk pelaksanaan PPSP
rekomendasi yang merupakan hasil studi Bank Dunia ini diperkirakan mencapai Rp. 56 trilyun. Ketersediaan
maka ditetapkan bahwa prioritas pertama yang perlu dana yang kurang memadai mendorong pemerintah untuk
dilakukan adalah melakukan intervensi pada kawasan mencari alternaf pendanaan lain. Untuk itu beberapa
perkotaan, terutama kawasan yang belum terlayani serta lembaga donor telah menyatakan dukungan terhadap
kawasan kumuh di perkotaan. program pemerintah pada peningkatan kualitas sanitasi.
Salah satunya adalah pemerintah Belanda, melalui
Bisa dijelaskan rincian berapa jumlah kota atau dukungannya pada program air minum dan sanitasi
kawasan-kawasan yang dituju? yang dijalankan bersama UNICEF dan WSP, Bank Dunia,
Pertama, 57 kota/kawasan perkotaan yang rawan telah menyatakan komitmen mereka untuk turut akf
masalah air limbah, persampahan dan drainase menyukseskan penerapan PPSP ini, khususnya pada
lingkungan. Kedua, sebanyak 87 kota/kawasan perkotaan pendanaan di fase persiapan. Adapun fase bridging
yang rawan masalah air limbah dan persampahan. atau persiapan ini utamanya berisikan kegiatan advokasi
Kega, sebanyak 19 kota/kawasan perkotaan yang rawan kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota,
masalah air limbah dan drainase perkotaan. Keempat, peningkatan kapasitas dan pembentukan kelompok kerja
sebanyak 16 kota/kawasan perkotaan yang rawan di ngkat pemerintah daerah penerima program serta
masalah persampahan dan drainase perkotaan. Kelima, persiapan rekrutmen fasilitator.
sebanyak 63 kota/kawasan perkotaan yang rawan air Selain menyatakan secara eskplisit dukungannya
limbah. Keenam, 80 kota/kwasan yang rawan masalah terhadap PPSP, terdapat lembaga donor lain yang turut
persampahan. Ketujuh, 8 kota/kawasan perkotaan yang berkontribusi terhadap peningkatan kondisi sanitasi
rawan masalah drainase perkotaan. di Indonesia. Seper misalnya, pemerintah Australia
melalui AusAidyang bersedia untuk memberikan hibah
Sekali lagi pertanyaannya adalah: bagaimana dengan bagi perluasan cakupan sewerage system (sistem terpusat
pedesaan? skala kota) di beberapa kota besar di Indonesia. Ada juga
Sama sekali dak diabaikan, dak mungkin pedesaan pemerintah Jepang melalui pinjaman bagi pembangunan
diabaikan begitu saja. Hanya saja, peningkatan sanitasi di sewerage system di Denpasar, Bali, dan ADB melalui
pedesaan tetap dilakukan walaupun melalui pendekatan proyek MSMHP (Metropolitan Sanitaon Management
yang berbeda. Hal ini disebabkan adanya perbedaan and Health Project) dan CWSHP (Community Water
karakterisk sosial dan lingkungan yang berdampak pada Supply, Sanitaon and Health Project).
perbedaan teknologi, parsipasi masyarakatnya maupun
kelembagaannya.
BALIFOKUS
Wawancara Utama 28
Ir. Budi Hidayat, M.Eng.Sc
(Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas)
Pembangunan Sanitasi
untuk Lima Tahun Mendatang
ZEN
Pemerintah sedang meluncurkan Program Nasional 69.3 persen dari target pada tahun 2015 sebesar 65.5
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) persen. Walaupun target tersebut telah tercapai, namun
2010-2014? Bisa dijelaskan tentang PPSP tersebut? pencapaian tersebut belum memperhakan aspek kualitas
Dalam Program Nasional PPSP 2010-2014 ini dari fasilitas sanitasi yang ada, sehingga masih diperlukan
ditargetkan sasaran pembangunan sanitasi yang terkait upaya keras untuk mencapai kondisi fasilitas sanitasi yang
dengan sektor air limbah, persampahan, dan drainase. layak. Sementara itu, jumlah penduduk Indonesia yang
Secara spesik target pembangunan sanitasi 2010- masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
2014 adalah sebagai berikut: (1) Stop Buang Air Besar (BPS, 2007) adalah sebesar 18,2 juta jiwa penduduk di
Sembarangan (STOP BABS), baik di perkotaan maupun perkotaan dan perdesaan sebesar 52,3 juta jiwa penduduk
perdesaan; (2) berkurangnya mbulan sampah dari atau total sebesar 70,5 juta jiwa penduduk. Survei juga
sumbernya dan pengelolaan sampah yang berwawasan menunjukkan bahwa pencemaran ke badan air dan lahan
lingkungan seper penerapan sistem sanitary landll atau akibat buangan nja mencapai 14.000 ton nja/hari. Hal
controlled landll untuk TPA, serta penerapan teknologi tersebut telah mengancam rusaknya 75 persen sumber air
lain yang aman; dan (3) Berkurangnya luasan genangan di minum.
sejumlah kawasan strategis perkotaan.
Nah, untuk mencapai target-target tersebut diatas Apa yang sebenarnya membuat kondisi sanitasi di
akan dilakukan dua upaya penng. Pertama, Penambahan Indonesia relaf masih buruk sehingga butuh strategi
layanan jaringan air limbah terpusat sampai dengan 5 yang mendalam dan jangka panjang?
persen dari jumlah penduduk perkotaan atau 5 (lima) Buruknya kondisi sanitasi bukan saja disebabkan
juta jiwa penduduk, di 16 kota dan pembangunan oleh terbatasnya akses penduduk terhadap fasilitas
sanimas di seap kota/kabupaten dengan prioritas di sanitasi yang layak, tetapi juga disebabkan oleh masih
226 kota/kabupaten terpilih. Kedua, pelaksanaan prakk rendahnya kesadaran masyarakat tentang isu-isu sanitasi
3R (reduce, reuse, recycle) untuk mengurangi mbulan dan kesehatan. Di lain pihak, masih terbatasnya kapasitas
sampah sebesar 20 persen dan perbaikan pengelolaan dalam membuat perencanaan pembangunan
pelayanan persampahan kota di 240 kota prioritas. sanitasi yang komprehensif, mulsektor,
Hingga tahun 2007, proporsi penduduk yang tanggap kebutuhan, dan berkelanjutan
mendapatkan akses terhadap fasilitas sanitasi adalah juga merupakan salah satu
29 Wawancara Utama
kendala dalam pembangunan sanitasi. Hal ini terlihat senang menggunakan dan memeliharanya. Sanimas
dari banyaknya kota/kabupaten yang belum memiliki menumbuhkan sustainable behavioral changes, yaitu
rencana pembangunan sanitasi, yang pada akhirnya proses menuju kondisi stop buang air besar sembarangan.
mengakibatkan daerah tersebut dak menyadari akan Kedua, Hasil evaluasi pelaksanaan Sanimas menunjukkan
kondisi sanitasi di daerahnya dan membatasi akses daerah bahwa sebanyak 14% dari pengguna Sanimas telah
tersebut ke sumber-sumber pendanaan yang ada. membangun sarana jamban sendiri dirumahnya. Dengan
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Pusat dan kata lain, Sanimas telah mampu meningkatkan akses
Daerah serta masyarakat dak lagi dapat memandang kepemilikan sendiri terhadap sarana jamban.
persoalan sanitasi sebagai business as usual. Kega, Sanimas merupakan intermediate
Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi untuk soluon dalam penanganan air limbah,
mempercepat pembangunan sanitasi demi memenuhi BOR
DA diharapkan nannya MCK yang dibangun
kebutuhan pelayanan sanitasi dasar rakyat Indonesia. melalui sanimas tersebut dapat
Strategi tersebut dituangkan oleh Tim Teknis tersambung ke sistem pengolahan air
Pembangunan Sanitasi (TTPS) dalam limbah terpusat (sewerage system).
sebuah roadmap pembangunan Keempat, Sanimas adalah kegiatan
sanitasi 2010-2014 dalam yang dilaksanakan berbasis
skema yang bertajuk masyarakat, sehingga sarana
Program Nasional Percepatan tersebut dapat memberikan
Pembangunan Sanitasi manfaat kepada masyarakat
Permukiman (PPSP) 2010-2014 secara berkelanjutan. Keenam,
itu tadi. Memberikan dampak sosial
ekonomi bagi masyarakat
Apakah Sanimas merupakan penggunanya.
bagian daripada skenario besar
tersebut? ...masih MDGs 2015 merupakan
Tentu saja. Seper terlihat dalam diperlukan salah satu target yang harus
pencapaian target pembangunan air upaya keras dicapai oleh Pemerintah saat
limbah yang ditetapkan, salah satu upaya yang untuk ini. Bagaimana program PPSP
akan dilakukan dalam mencapai target adalah melalui mencapai 2010-2014 bisa menyumbang
pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) kondisi fasilitas pencapaian target tersebut?
di 226 kota/kabupaten terpilih. Sanimas merupakan sanitasi yang Program PPSP 2010-2014
salah satu solusi dalam penyediaan prasarana layak tentu saja mendukung pencapaian
dan sarana air limbah permukiman khususnya target pembangunan sanitasi
bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di seper tercantum dalam
lingkungan padat penduduk, kumuh, dan rawan MDGs tujuan 7 target 10, yaitu
sanitasi. menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap
Sanimas merupakan sebuah inisiaf untuk fasilitasi sanitasi dasar sebesar separuhnya pada tahun
mempromosikan penyediaan prasarana dan sarana air 2015. Dukungan program PPSP 2010-2014 dalam
limbah permukiman yang berbasis masyarakat dengan mencapai target MDGs 2015 dalam pembangunan sanitasi
pendekatan tanggap kebutuhan. Pencapaian target PPSP dapat terlihat dari beberapa indikator:
2010-2014 perlu didukung oleh kegiatan seper Sanimas, Pertama, peningkatan alokasi pendanaan untuk
dimana dari pelaksanaan Sanimas 2006-2008 telah mendukung pembangunan sanitasi. Untuk mendukung
didapatkan manfaat baik bagi masyarakat maupun bagi terjadinya kenaikan alokasi pendanaan bagi pembangunan
pemerintah dalam menciptakan kondisi sanitasi yang baik. sanitasi perlu didukung oleh adanya suatu perencanaan
yang baik di masing-masing daerah. Seper yang telah
Mengapa Sanimas merupakan salah satu komponen diketahui, banyak dana yang dapat dimobilisasi untuk
yang penng dalam skenario pencapaian target PN-PPSP pembangunan sanitasi, namun dikarenakan belum adanya
2010-2014? perencanaan yang baik maka sumber-sumber pendanaan
Pertama, melalui sanimas, masyarakat memiliki citra tersebut dak dapat diakses oleh pemerintah pusat
baru sarana MCK sebagai sarana yang dak maupun daerah.
kumuh sehingga masyarakat Kedua, adanya kenaikan alokasi pendanaan dari APBN
Wawancara Utama 30
untuk pembangunan sanitasi 2010-2014. Pemerintah Apa saja yang telah disiapkan oleh Bappenas untuk
Pusat dalam mempercepat sanitasi pun sebagai implikasi mendukung PPSP?
adanya program PPSP 2010-2014- telah berkomitmen Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Bappenas
untuk mengalokasikan dana bagi pembangunan sanitasi pada tahun 2009 sebagai tahap persiapan pelaksanaan
2010-2014 (seper yang tercantum dalam Rencana program PPSP 2010-2014 adalah sebagai berikut: (i)
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Menyusun program PPSP 2010-2014 beserta roadmapnya
2010-2014) yaitu sebesar Rp. 10,5 Trilyun rupiah atau serta mengkoordinasikannya dengan seluruh Kementerian/
sekitar Rp. 2 Trilyun per tahun, atau 2 kali lipat lebih besar Lembaga terkait; (ii) Memaskan program PPSP 2010-
dari rata-rata anggaran sanitasi per tahunnya. Dengan 2014 dapat didukung oleh departemen teknis, diantaranya
kenaikan anggaran tersebut diharapkan, pada tahun 2015 melalui koordinasi penyusunan program-program
Indonesia dapat mencapai target MDGs untuk penyediaan pembangunan sanitasi yang dilakukan oleh masing-masing
akses kepada fasilitas sanitasi yang layak. departemen teknis dan memaskan departemen tersebut
Kega, daerah memiliki suatu perencanaan yang memiliki ketersediaan anggaran untuk melaksanakan
tepat dalam mendukung pencapaian target MDGs di programnya; (iii) Menggali sumber pendanaan lain untuk
daerahnya. Pencapaian target MDGs untuk sektor sanitasi mendukung pembiayaan program PPSP 2010-2014,
saat ini belum mendapatkan dukungan penuh dari termasuk diantaranya pendanaan untuk kegiatan persiapan
Pemerintah Daerah. Hal ini dikarenakan banyak daerah (bridging phase) yang antara lain telah didanai oleh
yang belum terlalu menyadari apa itu MDGs dan apa Pemerintah Belanda melalui dukungannya pada program air
peran Pemerintah Daerah dalam mendukung pencapaian minum dan sanitasi yang dijalankan bersama UNICEF dan
target MDGs tersebut. Adanya Strategi Sanitasi Kota WSP, Bank Dunia; (iv) Penyelenggaraan Konferensi Sanitasi
(SSK) sebagai tahap awal dari program PPSP 2010-2014 Nasional (KSN) II 2009, yang dalam forum ini diresmikan
dapat mendukung pencapaian target MDGs, khususnya Program Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) 2010-
di daerah tersebut. Dengan SSK, Pemerintah Daerah 2014 pada tanggal 7 Desember 2009 oleh Wakil Presiden RI
mengetahui seberapa besar target yang harus dicapai dan di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih Jakarta.
usaha serta dukungan apa saja yang perlu dilakukan dalam
mencapai target tersebut. Apa fungsi dari Tim Pengarah Pembangunan Air
OM Minum dan Penyehatan Lingkungan yang dilengkapi
dengan keberadaan Tim Teknis Pembangunan Air Minum
dan Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dalam PPSP dan
pembangunan sanitasi secara umum di Indonesia?
Tim Pengarah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
bersama dengan Tim Teknis Pembangunan Air Minum dan
Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dibentuk agar tercipta
sinergi dalam penyusunan dan pelaksanaan program
pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia.
Sementara itu, fungsi dari Tim Pengarah Pembangunan
Air Minum dan Sanitasi seper tertuang dalam Surat Kepu-
tusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
: Kep 314/M.PPN/10/2006 tentang Pembentukan Tim
Pengarah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi adalah (1)
merumuskan kebijakan, strategi, dan program pembangunan
air minum dan sanitasi; (2) melakukan koordinasi,
pengendalian, dan pemantapan pelaksanaan pembangunan
air minum dan sanitasi; (3) memberikan arahan dalam upa-
ya pencapaian target MDGs bidang air minum dan sanitasi;
(4) mengembangkan dan mengarahkan pelaksanaan
pembangunan air minum dan sanitasi dengan
sumber pembiayaan dalam dan luar negeri; (5)
membentuk Tim Teknis untuk membantu pe-
laksanaan tugas Tim Pengarah.
31 Wawancara Utama
Ir. Nugroho Tri Utomo
(Kasubdit Air Minum dan Air Limbah, Bappenas)
Wawancara Utama 32
Alternaf lainnya adalah sistem perpipaan komunal
dengan pipa-pipa dari rumah yang bermuara pada satu
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sistem pipa
komunal ini bisa dibagi dua lagi, yaitu yang sifatnya
permanen dan yang satunya adalah yang dirancang untuk
suatu saat bisa terintegrasi dengan sistem perpipaan
BORDA
33 Wawancara Utama
Dulu mungkin banyak yang berpikir konsep Sanimas yang Dengan demikian, Sanimas berpotensi untuk
lebih mahal daripada sekadar toilet umum itu hanya dijadikan salah satu opsi alternaf memecahkan
bisa dibangun oleh orang-orang dengan pendapatan persoalan sanitasi di perkotaan?
menengah ke atas. Tapi ternyata dak. Mereka rata-rata Sangat mungkin. Menurut saya, konsep sanimas harus
sudah punya rumah yang baik kenda dengan sepc tank disiapkan dan diletakkan dalam kerangka ga model
yang masih konvensional. Mereka sudah merasa nyaman pengelolaan sanitasi perkotaan yaitu sistem perpipaan air
dengan itu sehingga sukar untuk tergerak. limbah berskala perkotaan, sistem komunal atau sepc-
Tapi pada masyarakat miskin, yang mulanya agak tank per rumah. Apalagi jika visi ke depan sebuah kota
sedikit diremehkan, mereka justru mau, bisa dan mampu dalam soal sanitasi adalah membangun sistem perpipaan
ikut membiayai dan berparsipasi dalam pengembangan air limbah berskala kota. Sistem komunal ala Sanimas (baik
dan pembangunan Sanimas. Mungkin karena mereka model MCK Plus++ atau perpipaan dari rumah ke rumah)
dak punya banyak pilihan. Tapi nyatanya bisa. Bahkan bisa langsung diintegrasikan dengan sistem perpipaan air
kenda kita mensyaratkan bahwa warga harus ikut limbah skala perkotaan yang kelak akan dikembangkan.
berparsipasi dalam pendanaan sebesar 4 persen dari
total biaya, mereka tetap bisa, mau dan BORDA Anda sendiri menganggap
mampu. lebih cocok dengan teknologi
Sempat banyak yang mengatakan kalau MCK Plus++ atau Perpipaan
Sanimas ini sebenarnya mau bantu apa komunal?
malah mau menyusahkan warga miskin? Tapi, Mungkin perpipaan komunal.
sharing dana sebesar 4 persen itu sebenarnya Dengan alasan yang sama
adalah ajang lahan, semacam pengkondisian, yaitu dari sana bisa langsung
agar mereka suatu saat siap dan bisa mencari diintegrasikan jika kota tersebut
dana jika fasilitas Sanimas dalam pengelolaan sudah mengembangkan sistem
dan pengoperasiannya itu bermasalah. perpipaan berskala kota. Lagi
pula, perpipaan dari rumah ke
Itukah yang dimaksud mengajak rumah juga membuat ap rumah
warga berpasipasi? Semacam punya jamban sendiri-sendiri,
pendekatan parsipatoris? San sehingga dak perlu pergi ke MCK
Kurang lebih begitu. im Plus++ ap kali hendak buang air
Misalnya soal sharing 4 persen mepalingas besar. Hanya saja, memang, dana yang dibutuhkan
n
pembiayaan itu tadi, hal itu pem ada onjo juga lebih besar daripada MCK Plus++.
merupakan parsipasi warga ma ber lah l
sehingga rasa memiliki sya day Bagaimana dengan Sanimas yang direplikasikan
rak aa
mereka pun menjadi atn n oleh PU? Ada kekhawaran, replikasi yang masif
nggi. Jika sudah memiliki rasa ya akan mengurangi kekuatan aspek pemberdayaan
kepemilikan, masalah-masalah yang masyarakatnya. Menurut Anda?
mungkin akan muncul di kemudian hari lebih Sebelum diambil alih oleh PU dalam program replikasi
mudah mereka atasi sendiri. Mereka akan mencari pada 2005, paling banyak lokasi Sanimas itu dak sampai
solusi-solusinya secara mandiri. Saya sering menemukan 15 yang dibangun antara 2003-2005. Tiba-ba PU
problem-problem dalam pengembangan Sanimas, baik menginginkan membangun 100-an buah pada satu tahun.
saat pra-pembangunan atau paska pembangunan, bisa Itu angka yang sangat besar sekali. Kami dulu khawar
diatasi dan dicarikan solusinya oleh warga sendiri. apakah kualitas pemberdayaan masyarakatnya tetap
Ini adalah perubahan paradigma. Jika dulu top down, berjalan?
sekarang boom up. Jika dulu dalam proyek-proyek Tapi tampaknya perlahan PU mulai mencoba mencari
pembangunan itu teknologinya yang di depan, baru solusinya. Sejak 2008, misalnya, PU dak asal memberi
kemudian manusia/warganya diberi pelahan, sekarang lokasi Sanimas, tapi mencari kota atau kabupaten
sebaliknya. Manusia atau warganya sendiri yang diberi yang bersedia. Jika bersedia, kota atau kabupaten
pengeran, pemahaman, diajak mencari solusi bersama, diminta mengirimkan ga calon fasilitator yang akan
dikondisikan untuk membangun konsensus bersama. dilah oleh PU. Dari fasilitator inilah diharapkan
Setelah itu baru teknologi masuk. kualitas pemberdayaan masyarakat yang jadi prasyarat
pembangunan Sanimas tetap bisa dijaga kualitasnya.
Wawancara Utama 34
Ir. Basah Hernowo, MA
(Mantan Direktur Permukiman dan Pelaku Tahap I
Uji Coba (2001-2003)
Perumahan Bappenas -- Direktur Kehutanan dan
Konservasi Sumber Daya Air Bappenas)
ZEN
35
dalam soal teknologinya dengan DEWATS. Tapi teman- Kasubdit waktu itu. Dari situlah masuk Pak Handy Legowo,
teman BORDA waktu itu minta agar dibantu dalam misalnya. Pak Susmono sendiri dulu masih di posisi
aspek pemberdayaan dan membangun parsipasi sebagai Kepala Seksi. Ini memangkas banyak hambatan
masyarakatnya. Maka kita siapkan bantuan dari teman- birokrasi, karena relaf sejajar. Kami memulai dengan
teman yang lain itu, seper LPTP, BEST dan BaliFokus. semangat dan visi yang sama. Tidak sama sekali berpikir
ego-sektoral.
Kenapa lokasi terbanyak dalam tahap pilong itu di Jangan heran kalau dulu Pokja Sanitasi itu dak ada
Jawa Timur? SK-nya. Sampai ada yang bertanya, ini kelompok liar apa
Karena memang banyak pemerintah kota dan lagi? Tapi saya tekankan, daripada ada SK tapi kita dak
kabupaten di Jawa Timur yang apresiaf terhadap kerja, lebih baik dak usah ada SK. Ini membuat kendala
tawaran Sanimas ini. Mereka pro-akf, bersemangat koordinasi dan hambatan birokrasi menjadi mudah
mengiku pertemuan-pertemuan dan terlihat dari untuk diatasi. Kita bisa luwes bertemu, berdiskusi, saling
situ mereka memang punya kemauan yang lebih kuat mencarikan solusi, kadang juga sesekali bertengkar
dibanding yang lain. Jawa Tengah waktu itu dak terlalu untuk mempertahankan argumentasi.
antusias, sementara Jawa Barat cenderung wait and Pokja AMPL juga sama, terutama dalam
see. Baik provinsi dan ngkat II di Jawa Timur banyak pengembangan Sanimas. Tanpa Pokja AMPL akan
menyokong. Jadi karena memang Jawa Timur yang banyak sukar sekali koordinasinya. Bagusnya lagi, satu sama
menampakkan kemauan dan semangat. lain memang dak punya ambisi untuk menonjolkan
prestasinya masing-masing. Tampaknya semua sadar kalau
Apa kekurangan yang muncul dalam tahap ini program kolekf untuk memecahkan satu persoalan
pilong ini? riil yang sudah kompleks dan karenanya
Ya, namanya juga tahap ujicoba yang sangat membutuhkan banyak tangan untuk
awal, masih trial and error, tentu saja masih bekerja memecahkannya.
banyak kekurangannya. Salah satunya adalah Tan
kedaksabaran pemerintah untuk mengiku Pok pa Ada kesulitan dalam soal
tahap pemberdayaan sesuai prosedur. Kalau AM ja menyebarkan konsep pemberdayaan
dak salah di Mojokerto. Karena dak sabar
barangkali, akhirnya sharing masyarakat
P
suk akan L
masyarakat di kalangan pemerintah?
Iya. Di awal-awal saya berbicara soal
itu di take-over atau diambil alih oleh koo ar se pemberdayaan masyarakat, parsipasi
rdin kal
pemerintah. Maksudnya mungkin BORDA asin i
baik, tapi karena aspek sharing ya
masyarakatnya dak dipenuhi, jadi
dak maksimal dalam pengelolaan
setelah beroperasi.
Bagaimana dimulai
membangun kerja sama lintas
instansi? Bagaimana mengelola
koordinasinya jika yang dilibatkan
adalah orang-orang lintas
departemen?
Saya mengambil inisiaf dari
level terbawah dulu. Tidak mungkin
kita langsung bicara di sesama
level eselon satu, misalnya. Itu
lebih susah. Saya memulai dengan
teman-teman yang, katakanlah, ada
di bawah. Saya sendiri masih jadi
..........................
Pelaku Tahap I 36
BORDA
warga, dan lain-lain., banyak yang
komplain. Mereka bilang, ngapain kita
bicara pada masyarakat? Mereka mau
pakai atau nggak itu terserah mereka.
Kira-kira begitulah. Tidak mudah
untuk meyakinkan penngnya konsep
pemberdayaan masyarakat.
Saya sendiri teryakinkan dengan
soal ini karena pernah melihat
langsung jauh sebelumnya di
Maumere. Saya lihat ada dua proyek
pemerintah di sana dengan nasib yang
berbeda. Di lokasi satu jalan dan bagus,
yang kedua itu mangkrak. Saya tanya
pada warga, kenapa? Mereka bilang,
ini punya kami, karena kami terlibat
membangun, ikut membayar dan
sharing, makanya kami jaga. Yang lain
itu punya pemerintah, bukan punya
kami. Itu yang saya dengar langsung
dan saya sangat terkesan dengan itu. h Walikota Blitar. Dia bagus sekali kemauan
e r inta poliknya untuk menuntaskan soal-soal sanitasi.
Bagaimana setelah AusAid dak Pemsendiri ak Hasilnya? Saat dia maju lagi, menang dia.
u d t
tentu targei
meneruskan dana hibah Sanimas? Apa Sekarang, saya kira isu sanitasi sudah
yang membuat yakin Sanimas untuk harus lebih menjadi isu krusial lagi. Apalagi
terus?
ma DG in t kita punya target MDG yang harus dipenuhi
M lese
Karena kita memang sudah melihat hasil me pada 2014. Itu tantangan di depan
Sanimas tahap pilong atau ujicoba yang mata, sesuatu yang riil, konkrit, butuh
relaf berhasil. Apalagi saya sendiri melihat pemecahan, bukan cuma omong-omong
bahwa konsep pemberdayaan masyarakat yang di atas meja. Saya kira itu pula yang membuat isu
jadi kunci Sanimas itu memang bisa memecahkan sanitasi mulai dperhitungkan. Pemerintah sendiri tentu
persoalan pengelolaan proyek pembangunan yang dak mau target MDG ini meleset. Biar bagaimana pun ini
seringkali dak terkelola dengan baik oleh masyarakat. bukan hanya soal pemenuhan hajat hidup riil masyarakat,
Saya masih ingat kejadian yang di Maumere seper yang tapi juga soal pencapaian pemerintah itu sendiri.
saya sebutkan sebelumnya.
Apa pengalaman mengesankan yang Anda alami
Apakah sejak ada Sanimas ini pelan tapi pas isu selama terlibat dalam Sanimas?
Sanitasi mulai menjadi sesuatu yang dianggap penng? Saya datang ke satu lokasi, saya lupa Probolinggo
Ataukah masih dianggap isu sekunder saja? atau Pasuruan, ada nenek-nenek yang datang dan
Dulu itu kan anggaran untuk sanitasi itu kecil. Kita mencari-cari saya. Dia bertanya, Yang namanya Pak
sering mendengar, anggaran untuk air minum segini, Basah mana ya? Ternyata dia mencari-cari saya. Dan dia
untuk jalan segini, tapi untuk sanitasinya mana? Kecil berterimakasih sekali pada saya karena merasa mereka
sekali dulu biasanya. Sanitasi masih dianggap sebagai mendapatkan air bersih itu karena saya. Tentu saja dak
isu yang minor. Padahal ini isu yang riil, persoalan yang seper itu persisnya karena ini sebenarnya adalah kerja
langsung menyentuh masyarakat. Tiap orang kan per hari banyak orang. Saya sendiri memang meminta pada
buang air besar, kan? teman-teman untuk menggunakan nama saya kalau di
Makanya, jangan heran, kalau pemimpin daerah lapangan ada kendala. Mungkin karena itulah warga di
yang sukses menuntaskan persoalan-persoalan riil beberapa tempat, termasuk nenek-nenek tadi,
di wilayahnya, akan punya peluang besar untuk menganggap saya yang berperan, padahal ya
--katakanlah-- memenangkan pemilihan kepala daerah dak begitu-begitu amat.
berikutnya seumpama dia maju lagi. Contohnya adalah
37 Pelaku Tahap I
Alfred Lambertus
(World Bank)
Ajang Pembelajaran
bagi LSMdan
Pemerintah
Bisa diceritakan bagaimana awal keterlibatan Anda Terhadap Kebutuhan, masyarakat sebagai pengelola dan
dengan pengembangan Sanimas di Indonesia? pemelihara pembangunan, dan konsep pemberdayaan
Saya sebagai Task Team Leader Sanimas. Tugas masyarakat lainnya yang ada dalam tataran konsep perlu
saya adalah mengidenkasi dan menyeleksi mitra dibukkan di lapangan. Sanimas dilaksanakan dengan
kerja berupa Perusahaan atau LSM yang bisa tujuan membumikan konsep-konsep tersebut, yang
memahami konsep Sanimas. Selanjutnya, dalam tahap merupakan pembelajaran dari proyek sukses maupun
pelaksanaannya, saya juga bertugas memantau kegiatan gagal sebelumnya, baik itu di dalam maupun luar negeri.
pembangunan dan pengembangan Sanimas di banyak
lokasi. Apa pengalaman menarik yang Anda alami dan temui
dalam kerjasama pengembangan Sanimas ini?
Bagaimana sebenarnya keterlibatan WSP-EAP dalam Bagi saya yang paling menarik adalah bagaimana
pengembangan Sanimas di Indonesia? dua kutub yang yang berseberangan dalam hal konsep
Bappenas, Pokja AMPL dan WSP-EAP adalah pembangunan, yaitu LSM dan Pemerintah, ternyata
penyelenggara WASPOLA yang bertujuan menerbitkan bisa bekerja sama secara harmonis. Inilah keberhasilan
Kebijakan Nasional AMPL. Konsep-konsep: Tanggap utama Sanimas. Saya berpikir, awalnya kedua kubu akan
BORDA
Pelaku Tahap I 38
saling dak menyukai dan saling dak percaya. Ternyata WASPOLA 2 dan seterusnya jadi tampaknya donor
dak demikian kenyataannya. Sanimas merupakan ajang menilai keseluruhan kegiatan ini (termasuk Sanimas) dak
pembelajaran yang baik bagi keduanya untuk mengenal bisa dibilang gagal. Dari sisi tujuan proyek, yaitu upaya
kekurangan dan kelebihan masing masing pengarus-utamaan atau mainstreaming
sehingga bisa saling mengisi. sanitasi berbasis masyarakat (perkotaan),
Dari sisi penerapan pendekatan, tujuan ini tampaknya mencapai sasarannya.
ternyata pelaksanaan di lapangan juga Terus terang
dak semudah seper di tataran konsep. saya dak yakin Dalam pengembangan Sanimas, Pokja
Contohnya, Tanggap Terhadap Kebutuhan. pemerintah AMPL menjadi focal point dari sekian
Dasar pemikirannya adalah yang dak punya keberani- banyak instansi dan lembaga yang terlibat.
butuh buat apa dilayani?. Konsep ini an itu jika Pokja Apa komentar Anda terkait peran yang
betul-betul diuji di dalam Sanimas. Satu AMPL belum dimainkan Pokja AMPL?
pertanyaan yang dilontarkan dari kawan terbentuk Salah satu kelemahan birokrasi
LSM dalam uji pendekatan ini adalah: adalah komunikasi. Komunikasi yang
Bagaimana jika dak ada satupun kota yang tersendat-sendat, apalagi kalau sampai
berminat? Itu pertanyaan yang tersumbat, menjadi hambatan
betul-betul valid. utama pembangunan. Dalam Pokja
Jawaban saya ZEN AMPL, hambatan ini terpangkas,
sederhana: Jika komunikasi antar anggota menjadi
begitu hasilnya dak kaku, dak selalu harus
maka proyek ini formal, informasi dari mana saja
bubar. bisa sampai dalam waktu cepat.
Sanimas pada waktu itu sangat
Bagaimana dengan membutuhkan prasarana
seleksi calon penerima seper itu dan syukurnya hal
di masing-masing kota? itu tersedia.
Di Bali dan Jam
teridenkasi 21 kota Apa komentar Anda ihwal sikap
dengan pendapatan per pemerintah yang tetap melanjutkan Sanimas
kapita di atas 300 ribu kenda dak ada lagi dana hibah dari AusAid? Adakah
(tahun 2001). Kepada 21 kota ini di situ Pokja AMPL berperan?
diperkenalkan Konsep Sanimas. Selanjutnya Bridging yang dilakukan pemerintah saat itu
kepada mereka diinformasikan adanya pertemuan sebenarnya penuh dengan risiko. Dari uji di lima tempat
lanjutan untuk membahas Sanimas secara lebih dalam. itu langsung dilanjutkan dengan dana APBN. Menurut
Syaratnya mereka menyediakan transportasi ke Surabaya, saya itu merupakan suatu keberanian karena belum tentu
sedangkan hotel dan akomodasi disediakan. Dari 21 kota ujicoba awal yang skalanya terbatas itu terlalu sahih. Terus
ada 15 kota yang hadir. Dalam pertemuan didiskusikan terang saya dak yakin pemerintah punya keberanian itu
apa saja komitmen yang harus dipenuhi kota jika berminat jika Pokja AMPL belum terbentuk.
terhadap proyek ini. Dari 15 hanya 6 yang mempunyai
komitmen untuk menindaklanju. Ternyata kota-kota yang Pemerintah menggandeng LSM BORDA sebagai mitra
berminat tersebar di kawasan yang luas, dari Blitar sampai strategis dalam pengembangan Sanimas di Indonesia.
Pamekasan, dari Denpasar sampai Pasuruan. Kota yang Ada komentar mengenai Borda dan adakah catatan
tersebar jelas memerlukan dana manajemen yang juga menarik yang patut diperhakan?
besar. Sedangkan dana dak mudah untuk dikempiskan Keterlibatan BORDA dilakukan melalui pemilihan
atau dikembangkan. sistem pengadaan Bank Dunia yang ketat dan diumumkan
secara terbuka. BORDA dan mitra lainnya, seper LPTP,
Menurut Anda bagaimana penilaian donor tentang Balifokus, Best, atau YIS, terpilih secara profesional.
keberhasilan atau kegagalan program di lapangan? Sebenarnya, awalnya konsep pembangunan
Saya sulit menilai hal ini karena saya bukan lembaga berbasis masyarakat menjadi ajang
donor. Tetapi kalau kita melihat bagaimana donor perdebatan yang cukup sengit antara WSP
(AusAID) melanjutkan WASPOLA 1, dilanjutkan menjadi dan BORDA. Perbedaan
39 Pelaku Tahap I
ZEN
elum
pendapat itu sehat dan bisa menghasilkan
i m as bnyai hambatan ini sedikit demi sedikit akan
sesuatu yang lebih baik. n
Sa empu yang terkikis.
Salah satu kelebihan BORDA yang m tegi enai Terlepas dari kelebihannya yang
st ra eng n
patut dicatat adalah mereka dak kaku, m aa sudah terbuk di banyak lokasi,
baik dalam manajemen maupun dalam jelaesngelol nya apa sebenarnya kekurangan dan
keuangan. Seap proyek mempunyai batas p mpur kelemahan Sanimas?
dan juga jelas ukurannya, begitu juga dengan
lu Di dunia tak ada yang sempurna.
Sanimas. BORDA bisa memutuskan dengan Namun saya lihat saat ini (mungkin saya
cepat untuk menambahkan dananya sendiri jika salah) Sanimas belum mempunyai strategi yang jelas
memang diperlukan sepanjang untuk kepenngan mengenai pengelolaan lumpurnya, misalnya: bagaimana
masyarakat tanpa harus berlama-lama dan tertahan membuangnya? Ke mana? Tanggung jawab siapa? Untuk
oleh birokrasi yang berbelit belit. Misalnya, dalam apa? Apakah ada dananya? Apakah ada rencana membuat
pembangunan turap yang sebenarnya dak ada dalam tempat pengering lumpur (sludge drying bed)?
rancangan awal. Tapi BORDA dengan mudah saja Pertanyaan-pertanyaan ini memerlukan jawaban.
mengeluarkan dana. Sampai saat ini saya dak melihat Sanimas mengupayakan
jawabannya. Sanimas hanya salah satu opsi yang ada
Bagaimana dengan keterlibatan lintas departemen? untuk mengelola limbah cair manusia serta bagaimana
Apa kira-kira kendalanya? mengkombinasikan opsi-opsi ini di satu kawasan sehingga
Sebagai orang awam saya melihat bahwa konsep sanitasi di wilayah tersebut bisa membaik.
Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) menghambat kerja sama Selain itu, saat ini Sanimas hanya dilayani 2 jenis
antardinas atau departemen. Seharusnya Pokja AMPL pelayanan, yaitu: MCK Plus ++ (dominan) dan perpipaan
bisa menjadi jalan keluar, namun anggota Pokja AMPL dari rumah ke rumah yang tersambung pada IPAL
pun (notabene menjadi bagian dari direktorat/dinas Komunal. Sanimas sebenarnya diharapkan dak terbatas
tertentu) masih terikat tugas di instansi asalnya. Menurut kepada dua jenis ini, misalnya seper: sepc tank
saya, selama Pokja (juga di daerah) masih belum bisa bersama, MCK yang dikombinasikan dengan warung/
menentukan satu sasaran (one target one priority) yang kios di atasnya. Siapa tahu terobosan-terobosan itu bisa
sama (baik wilayah/lokasi maupun pendanaan) tanpa menjamin kelanjutan operasional.
dibebani konsep pemerataan tapi lebih Jika hal-hal di atas itu bisa diperbaiki, maka Sanimas
kepada skala prioritas, maka akan menjadi semakin baik dan akan lebih meyakinkan.
Pelaku Tahap I 40
Andy Ulrich
(Direktur BORDA-HQ, Team Leader Sanimas 2001-2003)
41 Pelaku Tahap I
coba Sanimas pada tahun kedua dan kega setelah dana Pada tahap uji coba, keterlibatan lintas departemen
hibah Australia dak lagi tersedia? masih terlihat tetapi kemudian setelah direplikasi
Konsep utama Sanimas terlaksana dengan baik. Konsep keterlibatan lintas departemen menjadi kurang terlihat.
tersebut juga berhasil mengubah program dari World Apakah ini sesuai dengan yang direncanakan pada tahap
Bank-consultant-contractor level yang mahal menjadi uji coba? Kalau dak bagaimana sebaiknya?
program pengembangan sanitasi yang dapat dilaksanakan Kami menganggap bahwa setelah berjalan beberapa
terutama keka dibiayai dari dana pemerintah. tahun, Sanimas telah memperlancar pemahaman
BORDA
bahwa lebih baik satu departemen yang
mengkoordinasikan sanitasi. Saya percaya bahwa
pengaturan seper ini mengurangi waktu dan
biaya.
Pelaku Tahap I 42
I Made Sukawardika
(Kepala Bappeda Kota Blitar)
Dari Sanimas
ke Kampung Iklim
ZEN
Seper apa keterlibatan Anda pada awal-awal ujicoba persoalan sanitasi masyarakat perkotaan, solusi yang
Sanimas? sifatnya komprehensif, terutama menyangkut buang
Pada saat itu saya masih bertugas di Bappeda, di air besar, keadaan air bersih, dan pengolahan limbah
bagian Fisik dan Sarana Prasarana. Pada saat itu ada cair domesk. Kami berpikir, selain harus komprehensif,
data yang masuk mengenai ngginya angka penyakit diperlukan pendekatan baru yang bisa membawa
muntaber dan diare, terutama di kelurahan Sukorejo, perubahan secara signikan.
Turi, Pekunden, juga Kauman. Setelah diselidiki, ternyata Sanimas dengan pendekatan pemberdayaan
banyak rumah yang belum memiliki jamban keluarga, masyarakat menjadi salah satu alternaf yang waktu
sehingga mereka buang air besar ke sungai atau tempat itu dianggap cukup memadai. Kami cukup yakin bahwa
lainnya yang dak higienis. dengan pemberdayaan masyarakat, persoalan sanitasi
Persoalan penyehatan lingkungan kebetulan memang bisa digarap dengan lebih maksimal, karena di situ bukan
menjadi salah satu tugas saya sebagai Kepala Bagian hanya pemerintah saja yang bekerja, melainkan warga pun
Fisik dan Sarana Prasarana di Bappeda. Pada saat itulah diajak parsipasinya. Nah, parsipasi warga itu yang jadi
ada presentasi mengenai konsep Sanimas dari m Borda faktor kunci dari Sanimas, karena dak mungkin persoalan
sekitar awal 2003. Bahkan Pak Andy Ulrich juga hadir sanitasi yang sangat riil dan kompleks hanya ditangani
waktu itu. Kepala Bappeda saat itu adalah Pak Tauk. Dari secara top down.
situlah kami menyusun rencana yang dipresentasikan Sudah sering dibangun MCK atau toilet umum,
kepada Bapak Bupa. Sejak itulah mulai Sanimas tapi sering dak berjalan maksimal, karena parsipasi
dikembangkan di Blitar. warganya dak disiapkan. Sebab, jika masyarakat dak
menghendaki, apa pun yang pemerintah
Bisa Anda ceritakan bagaimana Blitar tertarik untuk berikan sukar akan langgeng dan maksimal
mengembangkan Sanimas? atau berkelanjutan.
Pada saat itu kami mulai mencari solusi-solusi atas
43 Pelaku Tahap I
Bagaimana dengan tawaran teknologi Sanimas? akan menjadikan ini sebagai batu loncatan untuk
Apakah itu juga menarik perhaan pada waktu itu? mengkampanyekan hal yang lebih besar yaitu mengenai
Ya, tentu saja. Apalagi Sanimas juga menawarkan perubahan iklim. Pada 2009 Blitar memang terpilih
teknologi IPAL komunal yang menurut hemat kami jauh sebagai kota percontohan program adaptasi perubahan
lebih efekf dan esien. Warga dak harus membuat iklim bersama Bandar Lampung dan Semarang. Untuk kota
sepc-tank sendiri-sendiri. Itu bisa jadi solusi menyangkut kecil sendiri hanya Blitar.
lahan di perkotaan yang sempit dan sudah banyak Kami sedang merancang semacam kampung iklim
bangunan. Selain itu, kualitas air juga akan terjaga karena dan sudah ada ga kandidat kampungnya. Sanimas yang
IPAL dirancang untuk menahan agar limbah di dalamnya berbasis kolekvitas dan pemberdayaan warga jadi contoh
dak akan merembes ke luar. sekaligus pelajaran bagi kami untuk mengaplikasikan
gagasan kampung iklim. Konsep itu pun berbasis
Bagaimana setelah Sanimas berhasil dikembangkan masyarakat, seper halnya Sanimas. Lokasi-lokasi
di Blitar? Apakah Sanimas layak jadi solusi kandidat kampung iklim juga yang pernah
alternaf memecahkan persoalan n g merasakan bagaimana konsep pemberdayaan
sanitasi di perkotaan? ...yaonjol s masyarakat yang parsipatoris seper
a
Saya kira, selain konsep pemberdayaan menSanim rga Sanimas.
masyarakat, yang menonjol dari Sanimas
darai lah waikan
adalah warga dikondisikan untuk bekerja ad kondis se- Sanimas ini kan dibangun dengan
secara kolekf. Bukan hanya IPAL-nya saja a
di ekerj ekf pendanaan yang mul sumber. Ada
yang kolekf, tapi juga harus ada kesepakatan b a kol catatan menarik tentang pendanaan
dan pemahaman yang sama ihwal penngnya car mul-sumber dalam Sanimas?
memecahkan persoalan sanitasi. Di kota, Konsep pendanaan mul-sumber ini mulanya
umumnya, warga cenderung individualis. Padahal, agak menyulitkan, terutama terkait mekanisme
kompleksitas persoalan di kota itu sudah saling kait pertanggungjawaban anggaran. Sekarang sudah mulai
mengait, sehingga butuh parsipasi warga secara kolekf mudah karena pendanaannya sudah diposkan sebagai
dan serentak. Inilah barangkali yang membuat Sanimas dana hibah yang langsung datang kepada masyarakat. Ini
layak dijadikan altenaf memecahkan persoalan sanitasi di seper yang dulu pernah kami lakukan dengan program
perkotaan. block grant di mana per kecamatan diberi dana sebesar
3 milyar. Tiap desa bisa menyusun tawaran program
apa, dari situ naik ke kecamatan dan akhirnya dipilih
oleh pemerintah kabupaten. Itu lebih mudah dari segi
pertanggungjawaban pendanaan.
Pelaku Tahap I 44
Saya khawar ini akan jadi set-back seper pola-pola
pembangunan di masa lalu yang serba top-down.
Mungkin ada daerah lain yang lebih suka dengan
sistem kontraktual, tapi karena di Blitar ini sudah
terbiasa dengan konsep pemberdayaan masyarakat yang
parsipaf, kami berharap pembangunan sanitasi dengan
dana DAK itu tetap menggunakan konsep Sanimas. Kami
percaya, pembangunan dengan melibatkan parsipasi
masyarakat akan lebih bertahan lama, akan lebih
berkelanjutan dan lebih mendidik masyarakat untuk
terlibat akf memecahkan persoalan-persoalan yang ada
di lingkungannya masing-masing.
45 Pelaku Tahap I
M. Tauk, SH, M.AP
(Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah Kota Blitar)
Pelaku Tahap I 46
rata hampir seper itu. Kampung itu juga banyak dihuni dak ada kesulitan. Kami sudah memulai program
gelandangan dan pengemis. Itu tantangan yang sangat pemberdayaan masyarakat itu sejak 2001, melalui
berat. Tapi berkat pendekatan yang terus menerus dan program block grant, di mana dana itu diserap langsung
dak kenal lelah dari teman-teman BORDA di lapangan oleh masyarakat. Waktu itu kami sudah punya sedikit
dan juga teman-teman fasilitator dari pemerintah, pengalaman untuk program-program seper ini.
akhirnya program Sanimas bisa dilaksanakan di Sukorejo.
Dan menurut saya bukan cuma bisa dilaksanakan, tapi Selain mul sumber dari segi pendanaan, Sanimas
juga berhasil. Buat saya itu sungguh-sungguh prestasi. juga kan mul stake-holder. Ada dari BORDA, ada dari
Itu membuat kami lebih opmis saat mencoba untuk AusAid di fase ujicoba, ada dari pusat. Bagaimana
yang berikutnya. Kami berpikir, kalau di kawasan koordinasinya?
seper Sukorejo saja sudah berhasil, tentu di Waktu itu Bappeda menjadi k sentral
kawasan lain yang lebih familiar akan relaf bisa Ka koordinasi berbagai pihak yang terlibat. Dari
lebih mudah. Kebetulan lokasi Sanimas yang m internal pemerintah saja kan sudah lintas
kedua dan kega memang lebih mudah, yaitu no berpi da sektor, ada dari PU, Dinas Kesehatan,
mi ik k
di Karang Tengah dan Kauman. na ir Dinas Lingkungan, ada pihak kelurahan
kn tap lny
ow i a, BORDA
led
Bagaimana dengan Sanimas di lokasi ge
pondok pesantren yang dimulai di Pondok
Pesantren Nurul Ulum?
Tentu lebih mudah dan kami dak rumit seper
memikirkan pertama kali di Sukorejo, kenda
tantangannya juga ada dan jelas berbeda. Hanya
saja pembangunan Sanimas di Pondok Pesantren
Nurul Ulum itu juga menarik untuk dicatat karena
karakternya berbeda dengan ga lokasi pertama di
Sukorejo, Karang Tengah dan Kauman. Jika ga lokasi
pertama itu ada di kawasan pemukiman warga, di
Pesantren itu kan berbeda, itu tempat pendidikan.
Itu semacam babat alas yang kedua, sementara
Sukorejo itu babat alas yang pertama.
47 Pelaku Tahap I
ZEN
dan pengaturan-pengaturan lain Pokja sanitasi ini bekerja secara fungsional, semacam
a ra sa yang sifatnya kebijakan. Kedua, lembaga ad hoc, jadi dak terikat pada struktur. Itu
...saynimas pemerintah pusat juga menjadi sebabnya saat saya sudah dak di Bappeda, saya
Sa dah
su baik mediator antara pemerintah masih memegang Pokja Sanitasi di Blitar. Jadi, yang
t
sanga
ngkat II dengan Pemerintah diperhitungkan itu adalah kemampuan dan kapasitas
Provinsi, karena dak masing-masing, bukan jabatan atau strukturnya, karena
menutup kemungkinan ada jabatan itu bisa berpindah dan berubah.
problem-problem yang muncul
dalam kerja sama dan koordinasi juga kesepahaman Ada pengalaman menarik selama Anda terlibat
antara pemerintah ngkat II dengan pemerintah provinsi. dengan program pengembangan Sanimas ini?
Beruntung di Jawa Timur ini hubungan antara kami di Yang menarik buat saya adalah ikhar mengubah pola
pemerintah ngkat II dengan provinsi relaf harmonis. berpikir dan perilaku masyarakat, terutama di kawasan
Kega, pemerintah pusat juga bisa ikut menjamin dengan masyarakat yang kompleks seper di Sukorejo.
supaya program-program pembangunan di daerah itu bisa Saya dak membayangkan sebelumnya bisa masuk
terus berlanjut, salah satunya dengan ikut mencarikan ke kawasan merah seper Sukorejo dan lebih dak
jalan untuk mendapatkan dana-dana alternaf dari membayangkan lagi kami bisa pelan-pelan mengubah
luar. Pemerintah pusat bisa menjadi fasilitator dan perilaku keseharian mereka, terutama dalam soal sanitasi,
pendampingan, semacam memberi bekal. Kan dak seper buang air besar, dan lain-lain.
semua daerah punya pengalaman dalam soal menggali
dana-dana alternaf, terlebih dana-dana hibah dari luar Jika waktu dapat diputar kembali, apa yang akan
negeri. anda lakukan untuk membuat Sanimas lebih baik saat
diterapkan di Blitar?
Di pusat, ada Pokja AMPL yang jadi focal point Apa ya? Menilik keberhasilan Sanimas pada tahap
pengembangan sanitasi, terutama Sanimas. Bagaimana ujicoba di kawasan Sukorejo, saya rasa Sanimas sudah
di ngkat kota seper di Blitar? Apa masih Bappeda? sangat baik. Sudah cukup ideal, kira-kira. Tapi saya
Khusus untuk sanitasi, kami juga sudah membentuk punya harapan untuk replikasi Sanimas, terutama yang
pokja, yaitu pokja sanitasi, dari mulai ngkat kota, menggunakan konsultan dengan konsep kontraktual.
kecamatan sampai kelurahan. Pokja di ngkat kelurahan Saya berharap, fase paska pembangunan itu dibakukan
itu bukan KSM, karena KSM itu mengelola fasilitas pola maintenance-nya, harus lebih dimatangkan sebelum
sanimas masing-masing. Pokja kelurahan itu diperlukan para konsultan yang membangun itu selesai dengan
jika dalam satu kelurahan ada beberapa kontraknya. Ini untuk menghindari kemungkinan lempar
k-k kegiatan. tanggung jawab jika ada masalah di kemudian hari.
Pelaku Tahap I 48
Nyoman Sudarsana
(Lurah Ubung, Denpasar, Bali)
Karena Sanimas
Ubung Jadi Terkenal
Kelurahan Ubung di Denpasar dikenal sebagai salah Kalau dak salah lokasi di Gang Jempiring juga yang
satu kelurahan yang sering menjadi lokasi pilot project jadi awal program sanitasi di era 2000-an?
pengembangan sanitasi. Sejak kapan hal itu dimulai? Betul. Pada 2002 ada pertemuan yang diselenggarakan
Apakah sejak diperkenalkannya Sanimas? oleh BaliFokus bersama BORDA yang berhasil
Sebenarnya jauh sebelum Sanimas mulai merumuskan masalah dan solusinya. Pendekatannya
dikembangkan di Denpasar, kelurahan Ubung sudah berbeda dengan MCK zaman dulu, melainkan di sini
mengenal program sanitasi. Pada era Orde Baru, sekitar masyarakat diajak berembuk, diajak bicara, diberikan
tahun 1980-an, di kelurahan Ubung itu sempat dibangun sosialisasi, dan dilibatkan parsipasinya. Jadi bukan lagi
beberapa bangunan MCK, mungkin sekitar 4 buah. top down.
Masyarakat di sini biasa menyebutnya MCK Moerdiono Dari situlah lantas terealisasi MCK model baru, yang
karena peresmiannya memang oleh Moerdiono yang sama sekali berbeda dengan MCK Moerdiono. Orang
waktu itu sebagai Mensesneg. Lokasinya ada di Gang menyebutnya MCK Plus++. Selain sepc-tank-nya kedap
Jempiring. Itu kawasan yang mayoritas penduduknya air, masyarakat juga bisa menikma air bersih di situ
dari luar Bali. Mereka mengontrak tanah atau rumah dari untuk kepenngan mandi atau mencuci. Dan sepc-tank
warga Bali sendiri. p p g MCK itu jjuga
penampung g bisa menghasilkan
g g
biogas.
Karena
ena ngkat kepadatan yang nggi, MCK Moerdiono Fasilitas itu pengoperasiannya
itu pun lama-lama dak sanggup menampung lagi. diresmikan langsung oleh
Belum lagi persoalan kepedulian dan rasa kepemilikan Walikota Denpasar pada 6
warga yang memang rendah. Tidak aneh, saat sepc-tank Agustus 2003.
MCK ituu sudah penuh dan bermasalah karena dak bisa
t, maka MCK itu dinggalkan begitu saja. Dan warga
disedot, Bersamaan dengan
ya kembali membuang kotoran ke selokan atau
akhirnya pengentasan problem
sungai. sanitasi di Gang
Jempiring, di k
Apa yang jadi penyebab MCK Moerdiono itu yang berdekatan juga
dak maksimal? Apakah karena dak ada aspek kemudian dibangun
rdayaannya?
pemberdayaannya? hal yang sama, yaitu di
Sayaa dak tahu tepatnya karena periode itu sudah Gang Pucuk Sari. Bisa
sangat lama. Mungkin masalahnya memang kompleks, dijelaskan masalah di
kan cuma karena dak ada pemberdayaan
jadi bukan
akatnya.
masyarakatnya.
ZEN
49 Pelaku Tahap I
sana? Apakah sama dengan di Gang Jempiring?
Di Pucuk Sari masalahnya lebih kompleks lagi.
Di sana itu banyak sekali industri tahu dan tempe.
Limbahnya itu dibuang ke selokan dan sungai begitu
saja. Ini membuat selokan dan sungai jadi kotor, airnya
hitam dan mengakibatkan bau. Ini mengganggu warga
di sekitarnya dan mereka komplain kepada pemerintah.
Karena komplain itulah pemerintah mengancam menutup
industri tahu tempe itu jika para pengusahanya dak
mau membangun instalasi pengolahan limbah industri.
Lingkungannya juga kumuh, kepadatannya nggi.
Jadi di sana selain soal sanitasi dari limbah cair
domesk, juga ada limbah industri tahu dan tempe. Ini
yang membuat di sana permasalahannya berbeda dan
berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Pelaku Tahap I 50
buangan limbah seper di Pucuk Sari. Tiap-ap rumah
juga rata-rata sudah punya jamban sendiri.
51 Pelaku Tahap I
Abdul Muk
(Kelompok Mekar Sari Jaya, Pucuk Sari, Ubung, Denpasar)
Pelaku Tahap I 52
5000,- per bulan. Alhamdulillah relaf dak terlalu
bermasalah dalam penarikan iuran ini. Warga saya nilai
terhitung cukup kooperaf. Ada satu dua yang suka
menunda, tapi saya kira itu masih dalam batas toleransi.
Warga cukup sadar bahwa iuran mereka memang
dibutuhkan untuk pengelolaan Sanimas. Operator yang
bertugas mengontrol bak penampung, mengecek pipa-
pipa dan membereskan jika ada sumbatan itu juga kan
butuh honor.
Nah, dari iuran itulah honor itu diberikan. Petugas
lapangan mendapat honor sebesar 500 ribu rupiah,
sementara untuk yang mengurus IPAL industri tahu dan
tempe mendapat honor sekitar 300 ribu rupiah. Honor
untuk petugas perawatan fasilitas Sanimas lebih besar
karena IPAL-nya memang harus lebih sering dicek. Bak
penampungnya juga secara berkala perlu untuk diperiksa,
terlebih pada musim hujan.
53 Pelaku Tahap I
Orang-orang jelas memilih buang air besar di jamban Sejak 2003 di sini sudah ada Sanimas. Sekarang
rumahnya sendiri-sendiri. Jelas mereka malu kalau harus memasuki tahun 2010, arnya sudah 7 tahun. Itu waktu
buang air besar di sungai Lempuyang lagi. Sementara yang dak sebentar. Apa harapan Anda ke depan?
untuk generasi baru, yaitu anak-anak yang berada di Untuk Sanimas mungkin saya berharap IPAL-nya itu
bawah usia 10 tahun, praks sejak kecil mereka sudah tak bisa terus bertahan. Tapi untuk IPAL industri tempe dan
pernah buang air besar di sungai atau kebun. Sejak awal tahu itu yang ada masalah. Seper yang sudah saya
mereka hanya tahu buang air besar ya di rumah sendiri. utarakan, kami menyewa dua lahan untuk lokasi
IPAL industri tahu dan tempe selama 10 tahun.
Bagaimana dengan biogasnya? Apakah Per tahunnya itu dulu 1,5 juta. Nah, dak lama
sudah keluar? Apakah digunakan oleh
t u juhg lagi sewanya itu akan habis. Kami harapkan
warga?
. a da h yana- ada solusi untuk persoalan ini. Memang
Biogas di sini dak menunggu lama .. ma gun as kami belum membicarakan dengan pemilik
untuk keluar. Tidak sampai 3 bulan ru eng iog tanah, tapi dak ada salahnya berjaga-
beroperasi kalau saya dak salah ingat sudah m an b jaga.
bisa keluar biogasnya. Hanya saja, biogas yang k Jangan sampai saat kontrak hampir
muncul itu dak bisa digunakan untuk industri habis ternyata dak bisa diperpanjang. Ini akan
tahu dan tempe. Energinya dak mencukupi. repot. Masak kita harus membangun IPAL lagi? Berapa
Paling untuk rumah tangga saja. Di Pucuk Sari Utara biaya lagi yang harus dikeluarkan? Kami menganggap ini
ada tujuh rumah yang menggunakan biogas dari Sanimas. penng untuk mulai dipikirkan. Karena kalau Sanimas
Sementara di Pucuk Sari Selatan ada delapan rumah yang masih berjalan sementara IPAL untuk industri tahu dan
memanfaatkan biogas. Rumah saya sendiri salah satu yang tempe ada masalah, itu sama saja efeknya nan.
menggunakannya. Sejak itu, praks saya tak perlu lagi
membeli minyak tanah. Sesekali kadang macet, tapi itu ZEN
cuma sebentar. Jadi kalau orang-orang ribut kelangkaan
minyak tanah, saya dak lagi merasakannya.
PU
ZEN
Pelaku Tahap I 54
Riani
(Ketua RW 2 Lingkungan Balongcok, Balongsari, Kota Mojokerto)
Tak Ada
Lagi Warga yang BABS
Bagaimana kondisi lingkungan yang menjadi wilayah m yang siap menerima dan melaksanakan sanimas.
kerja Anda sebagai Ketua RW? Bagaimana kualitas
lingkungannya dan fasilitas sanitasinya? Apakah akses Setelah diresmikan dan beroperasi, bagaimana
warga Anda terhadap sanitasi sudah cukup baik? pengelolaannya? Apa masih baik dan lancar? Bagaimana
Setelah ada Sanimas jelas lingkungan di wilayah kami dengan parsipasi warga?
jauh lebih sehat, terlihat bersih dan indah. Menurut Alhamdulillah. Sampai saat ini Sanimas masih
kami Sanimas merupakan awal dari sebuah perubahan beroperasi dengan lancar. Parsipasi masyarakat masih
terhadap sanitasi. Akses masyarakat pun cukup baik. cukup bagus. Hanya saja menurut kami perlu ada
penyegaran atau semacam review kembali tentang
Bisa diceritakan bagaimana awal mula kampung yang sanimas. Misalnya ada kunjungan dari m untuk
Anda pimpin akhirnya memiliki fasilitas Sanimas? Sejak bersosialisasi mengumpulkan warga dan anggota KSM
kapan? Apa yang membuat warga menginginkan dan sehingga ada semangat dan rasa handarbeni (rasa
membutuhkannya dan seberapa bersemangat memiliki) dak akan luntur.
warga dalam mengupayakan untuk
mendapatkan Sanimas? Apa saja manfaat yang sekarang
Sejak tahun 2003 yang lalu dirasakan warga setelah ada Sanimas?
kebetulan saya ikut terlibat Adakah perubahan perilaku warga
langsung dalam proses sanimas dalam soal sanitasi? Apakah masih
ini. Bermula saya dan para banyak yang melakukan buang air
ketua RT/RW serta tokoh besar sembarangan (BABS)?
masyarakat dari lingkungan Satu hal yang pas manfaat
Balongcok dan Sumolepen dari Sanimas adalah perubahan
diundang Pak Lurah untuk perilaku. Tidak ada lagi masyarakat
sosialisasi sanimas. Waktu itu BABS.
dari 2 lingkungan yang sama-
sama membutuhkan Sanimas Bisakah dibandingkan bagaimana
ini diuji/diseleksi sejauh kesehatan dan kebersihan lingkungan
mana kesiapan masyarakat di wilayah antara saat sebelum ada
melakanakan sanimas. Melalui Sanimas dan sesudahnya?
proses yang cukup panjang Jelas jauh berbeda. Jika dibanding
dan akhirnya kami beserta dengan beberapa tahun yang lalu
warga kami di lingkungan sebelum ada Sanimas, masih
Balongcok dinilai oleh banyak warga yang
55 Pelaku Tahap I
BORDA
Satu hal
yang pas
Buang Air Besar Sembarangan (BABS) seper manfaat dari Teknologi, dapat dilihat dari hasil
di got/saluran depan rumah, di sawah, Sanimas adalah biogas dari pengelolaan IPAL yang dapat
di tong sampah (kotoran dimasukkan tas perubahan dinikma masyarakat sekitar lokasi
kresek dibuang di tong sampah), kalau pun perilaku. Tidak sanimas. Mengubah perilaku, dapat
ada Kakus (WC plung) kotorannya masuk ada lagi dibukkan bahwa dengan adanya Sanimas
ke saluran. Wah, pokoknya pemandangan masyarakat dak ada lagi masyarakat yang BAB di
yang menjijikkan. Saat itu kami juga berpikir BABS sembarang tempat.
apa yang bisa kami lakukan. Alhamdulillah
datanglah dewa penolong Sanimas. Sebagai warga Kota Mojokerto, Anda
Dari tahun ke tahun Pemerintah juga tentu cukup mengenal karakter masyarakat
memperhakan usulan dari warga akan perbaikan saluran, Mojokerto dan kondisi serta gambaran umum
perbaikan jalan dan pelebarannya hingga warga pun tak lingkungannya. Apa pendapat Anda terhadap kualitas
enggan menghibahkan tanahnya untuk sarana pelebaran sanitasi di Kota Mojokerto? Seper apa penilaian Anda
jalan. Dapat disimpulkan bahwa Sanimas adalah awal dari terhadap pemkot Mojokerto dalam soal sanitasi ini?
perubahan sanitasi lingkungan. Saya pikir kondisi sanitasi di Kota Mojokerto sudah
cukup bagus. Pemerintah Kota sendiri sangat serius.
Menurut Anda, apa yang paling menonjol dalam Hal ini terbuk selalu ada dana pendamping dalam
Sanimas? Teknologinya? Konsep pemberdayaan pendanaan sanimas dari awal hingga tahun ini. Bahkan
warganya? Atau apa? dua tahun terakhir ini Pemkot sudah melaksanakan
Menurut saya, Sanimas itu program sanitasi program Sanimas dana dari pusat (DAK). Namun demikian
yang profesional. Mulai dari konsep pemberdayaan, masih satu lingkungan yakni Lingkungan Sumolepen
teknologinya termasuk merubah perilaku masyarakat dari Kelurahan Balongsari sampai saat ini dak dapat
kebiasaan buruk menjadi lebih baik. menerima Sanimas karena dak ada lahan. Sementara
Konsep pemberdayaan ini dapat kami rasakan keka warga sekitar dak mampu berswadAya penuh karena
kami menjadi anggota KSM yang dipercaya melaksanakan mahalnya harganya harga tanah. Kondisinya masih banyak
pekerjaan sik hingga pengelolaannya. Waktu itu saya dan yang membuat jamban plung yang kotorannya masuk
teman-teman diberikan pelahan tentang pembukuan, ke saluran. Hal ini sudah menjadi pemikiran pemkot untuk
cara pembuatan laporan dan lain sebaginya. Juga ada ilmu tahun 2011 diharapkan dapat teratasi.
sanitasi. Saya juga berkesampatan menghadiri workshop/
seminar dan sejenisnya baik di ngkat regional maupun Anda sudah merasakan sendiri seper apa Sanimas,
nasional. Ini tentu merupakan ilmu yang bermanfaat apakah Sanimas juga bisa diharapkan menjadi solusi
yang dapat kami sampaikan kepada persoalan sanitasi di Kota Mojokerto?
anggota KSM dan masyarakat. Sangat bisa dan ini sudah terbuk.
Pelaku Tahap I 56
Oswar Mungkasa
(Kelompok Kerja Air Minum dan Pelaku Tahap II
Penyehatan Lingkungan/Pokja AMPL) Penyempurnaan (2004-2005)
57
5 7
LSM Borda dalam menjalin kerjasama dengan pemerintah Hal yang menarik dari Sanimas adalah keterlibatan
daerah. Kemudian tentunya yang penng adalah banyak pihak, namun yang paling menarik adalah
menyediakan sebagian dana yang cukup besar di tahun keterlibatan LSM BORDA sebagai mitra pemerintah.
kedua dan kega. Tetapi yang jauh lebih penng bahwa Dapatkah anda menceritakan sedikit pengalaman
dengan keterlibatan yang total dari Pokja AMPL Nasional bermitra dengan LSM BORDA?
menunjukkan keinginan yang besar dari pemerintah untuk Secara umum, pengalaman bermitra dengan Borda
mempunyai jawaban terhadap permasalahan sanitasi merupakan pengalaman pertama bagi Pokja AMPL
perkotaan. Inilah yang saya rasa menjadi sinyal kuat bagi Nasional. Namun keberhasilan kemitraan ini sebenarnya
pemerintah daerah, LSM Borda, dan masyarakat untuk terletak pada dak adanya keinginan diantara kami untuk
lebih bersemangat lagi. saling menonjolkan keberhasilan masing-masing pihak.
Perlu diingat bahwa pada saat itu, banyak yang Semuanya adalah hasil kerja bersama pemerintah (pusat
masih belum yakin akan keberhasilan uji coba ini. dan daerah), BORDA dan masyarakat. Keberhasilan
Keraguan itu kadang-kadang muncul. Tentunya Sanimas adalah keberhasilan semua. Islah
resiko kegagalan uji coba ini akan ditanggung ... kerennya, semua berdarah-darah tanpa pamrih.
terutama oleh kami yang ada di Pokja AMPL be sem
r Bahkan sekarang banyak pelaku Sanimas dak
Nasional. dadarahua mengetahui bahwa sebenarnya semua itu
r
pa tanpah - berawal dari kerjasama donor, pemerintah, LSM,
mr a dan masyarakat.
ih.
.. Kemitraan, khususnya Pokja AMPL Nasional,
dengan LSM BORDA tersebut bahkan berlanjut sampai
saat ini. Kemitraan tersebut sudah meluas dak hanya
dalam pengembangan Sanimas tetapi juga dalam bentuk
kegiatan lain seper pengelolaan sampah berbasis
masyarakat, penerbitan majalah Percik edisi Khusus, dan
penyelenggaraan seminar.
Pelaku Tahap II 58
Secara umum pelaksanaan pembangunan sebaiknya pemahaman dan kapasitas dari pemerintah daerah.
melalui ga tahapan yaitu (i) kegiatan peningkatan Sanimas masih belum menjadi bagian dari program
pemahaman pengambil keputusan di daerah, baik pemerintah daerah. Belum terjadi proses instusionalisasi
eksekuf maupun legislaf, (ii) instusionalisasi dan di daerah. Mudah-mudahan hal ini bisa segera kita benahi.
pengarusutamaan; (iii) pelaksanaan. Kegiatan pertama
dapat berupa road show yaitu berupa kunjungan ke Terlepas dari keberhasilan Sanimas, apakah anda
walikota dan anggota DPRD termasuk kepala dinas terkait melihat kelemahan dari Sanimas?. Paling dak hal yang
untuk menjelaskan latar belakang kegiatan. Kemudian perlu diperbaiki? Apakah yang sebaiknya dilakukan
dilanjutkan dengan upaya memasukkan kegiatan dalam dalam meningkatkan kinerja Sanimas?
rencana daerah melalui fasilitasi pemerintah pusat, Salah satu persyaratan utama dari program seper
sehingga kegiatan ini menjadi bagian kegiatan pemerintah Sanimas adalah tersedianya fasilitator yang handal.
daerah. Hal ini diantaranya dapat tergambarkan dalam Keka kemudian Sanimas menjadi program nasional
bentuk masuknya kegiatan Sanimas dalam dokumen dan dilaksanakan di banyak lokasi pada saat bersamaan,
perencanaan daerah. Setelah itu barulah dilaksanakan ketersediaan fasilitator ini yang menjadi kendala. Saya
pembangunan sik. melihat kita kesulitan mendapatkan fasilitator yang
Hal pertama dan kedua ini yang dak sempat handal. Patut diingat bahwa pada saat yang bersamaan
dilaksanakan karena kami semua terfokus pada pemerintah juga melaksanakan kegiatan yang sejenis
pelaksanaan uji coba sik di daerah. seper Pamsimas, WSLIC-2, ProAIR, CWSH yang
kesemuanya membutuhkan fasilitator handal. Ini salah
Apakah Sanimas saat ini seper yang anda bayangkan satu kelemahan Sanimas.
pada saat uji coba dahulu? Sehingga ke depan pelaksanaan kegiatan pelahan
Sebagian besar ya. Tetapi saya melihat banyak daerah terus menerus menjadi suatu keniscayaan. Selain itu,
yang melaksanakan Sanimas hanya sebagai bagian dari peningkatan pemahaman dan kapasitas pemerintah
upaya mendampingi alokasi dana yang disediakan oleh daerah menjadi sesuatu yang perlu ditambahkan secara
pemerintah pusat. Keka dana pemerintah pusat dak khusus dalam Sanimas. Berbasis masyarakat akan berjalan
tersedia lagi maka pemerintah daerah pun berhen baik keka pemerintah daerahnya paham dan menger
melaksanakan Sanimas. Kemungkinan karena kita hanya fungsinya sebagai fasilitator, pendukung, pendamping
fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan masyarakat.
sik tetapi kurang memberi perhaan pada peningkatan
PU
59 Pelaku Tahap II
Ir. Handy B. Legowo
(Kasubdit Air Limbah, Direktorat PLP, Departemen Pekerjaan Umum)
Pelaku Tahap II 60
ZEN
itu membuat koordinasi menjadi lebih mudah, dak ribet masyarakat dan parsipatoris, hasilnya ternyata berbeda.
dan dak terhambat oleh rangkaian birokrasi yang bisa Itu sebabnya lantas mulai terpikir, mungkin konsep yang
saja menghambat. Jika ada sesuatu, kami bisa dengan seper ini yang bisa menjadi solusi dari persoalan
mudah langsung menghubungi yang lain, kadang yang dihadapi selama ini.
hanya via sms. Ini mungkin bisa dilihat dari
pembentukannya. Dulu kami mulai bekerja t u itu PU kan menjadi penanggung jawab
tanpa SK, semua berjalan dan bekerja w a k a s ih sekaligus leading sector dalam replikasi
karena punya visi dan semangat yang sama.
... mi m ng Sanimas sejak tahun 2005 dan 2006. Bisa
ka 'tuka ur'
Belakangan saja baru ada SK pembentukan m
ny diceritakan bagaimana prosesnya?
teknisnya. insi Pada tahap ujicoba itu kan per
Dan kega sebagai ujung tombak kampanye tahun pembangunan Sanimas relaf bisa
untuk memperkenalkan sekaligus memperjuangan dihitung dengan jari, kadang cuma 9 atau 10. Tidak
gagasan dan konsep yang diusung. Ini bukan hanya banyak. Tapi pada tahap replikasi, Dirjen Cipta Karya
kampanye atau sosialisasi ke jajaran terkait saja, tapi dak mau kalau cuma kecil angkanya, dak signikan.
juga kepada para pemimpin di masing-masing instansi, Maunya seratusan begitu. Saya iyakan saja. Lantas teman-
pemerintah daerah, sampai kalau perlu ya lembaga- teman di Pokja banyak yang kaget, ngomel-ngomel dan
lembaga donor. Karena Sanimas ini dak akan bisa jalan menganggap saya gila karena belum pernah terbayangkan
kalau salah satu dari itu dak menghendaki. Misalnya, membangun Sanimas per tahun mencapai ratusan lokasi.
pemerintah pusat sudah mau, tapi kalau di daerah dak Mulanya saya diamkan saja reaksi teman-teman itu.
mau tetap dak akan bisa jalan. Setelah mereka semua selesai bicara, baru saya ngomong:
Jangan cuma ngomel-ngomel doang, bantuin gue dong,
Apa kira-kira yang membuat pemerintah melalui PU harus bagaimana dan mulai dari mana?
mau mereplikasi Sanimas kenda dak ada lagi dana
hibah AusAid? Pada tahap replikasi ini apa masih lintas departemen?
Di PU sendiri, konsep pemberdayaan masyarakat Saya kira masih. Tidak mungkin Sanimas dikembangkan
yang parsipatoris itu memang hal baru. Bahkan sampai tanpa lintas sektor. Itu jika kita bicara soal program
sekarang masih tetap ada yang bilang hal itu sebagai sanitasi yang berbasis masyarakat loh, ya.
buang-buang waktu. Saya selalu bilang pada mereka,
kita sudah melakukan hal macam itu sejak 20 tahun lalu, Apakah Anda tetap opmis replikasi
hasilnya betul-betul jadi MCK alias Monumen Cipta Karya. Sanimas ini bisa mencapai target, bukan
Keka ada Sanimas dengan konsepnya yang berbasis hanya secara kuantas, tapi
61 Pelaku Tahap II
juga kualitas? replikasi sekitar 7 hari dengan materi yang hampir sama,
Saya opmis, tapi dak satu atau dua tahun, mungkin hanya lebih dipadatkan.
sekitar 5 tahun. Dengan lokasi yang sekarang tersebar
di 449 kota/kabupaten, saya agak khawar apa bisa ini Bagaimana dengan koordinasi dan kerja sama
berjalan secara masksimal. Untuk amannya seap tahun dengan pemerintah kabupaten atau kota? Apa kendala
itu sekitar 100 lokasi, itu pun saya dak cukup yakin bisa yang seringkali muncul?
sukses semuanya, mungkin sekitar 10 sampai 15 lokasi Kendala dalam relasi dengan pemerintah di daerah
gagal. salah satunya dalam soal pendanaan. Beberapa kali ada
Yang jadi masalah memang dak ada LSM yang seper kasus di mana anggaran gagal cair pada waktunya karena
LSM BORDA. Mereka bukan cuma bawa orang, tapi juga faktor sepele, seper terlambat dimasukkan dalam APBD,
mereka punya anggaran sendiri. Alokasi anggaran untuk sehingga terpaksa masuk ke APBD Perubahan. Ini kadang
pemberdayaan itu dari mereka. Nah, dak semua NGO menghambat terutama di awal-awal saat suatu daerah
bisa seper itu. Ada yang cuma bawa orang saja, dan baru memulai mengaplikasikan Sanimas.
malah minta digaji oleh pemerintah. Selain itu adalah soal perganan pejabat di daerah.
Kadang di daerah itu rotasi dan mutasi jabatan itu sangat
Nah, terkait BORDA, yang menjadi mitra kerja dinamis. Kita sudah menjalin relasi yang bagus dengan
pemerintah dalam program Sanimas. Ada pengalaman seorang pejabat di daerah, dia sudah punya pemahaman
menarik terkait kerjasama dengan BORDA dan LSM? dan pengeran yang cukup mengenai Sanimas dan
Saya sendiri sebelumnya jarang sekali atau bahkan pola relasi kerja dan hubungannya,
dak pernah berhubungan dengan LSM. Baru pertama ba-ba yang bersangkutan harus
kali ada LSM yang masuk ke ruangan saya ini ya
...kendala pindah ke instansi lain. Itu cukup
mungkin BORDA dan BORDA juga pertama kali masuk dengan merepotkan juga dan itu memang
ke sini itu ya ke ruangan saya. Kalau di Bappenas itu
pemerintah relaf sering terjadi.
mungkin mereka dengan Pak Basah Hernowo atau Pak
daerah salah Itu sebabnya secara berkala, di
satunya soa
Oswar Mungkasa.
Saya sendiri dak tahu bagaimana di antara kami
pendanaan l
terbangun kepercayaan. Saya masih ingat bagaimana
mereka bilang bahwa kalau mereka membutuhkan
kepercayaan, butuh dipercayai. Tapi itu yang memang
akhirnya berlangsung. Kami dak ribet waktu itu.
Misalnya, kami beritahu kalau kami punya sekian lokasi
Sanimas, saya langsung tawarkan BORDA mau bantu di
lokasi yang mana? Ya, sudah. Semua langsung berjalan.
Awalnya tentu dak semudah itu. Pada saat tahap
pilong atau ujicoba antara 2003-2005 masih saling
menjajaki. Begitu semua harus dikerjakan oleh PU
sejak Sanimas mulai direplikasi pada 2005, kami sudah
saling memiliki kesepahaman. Dan di awal-awal saat PU
menggandeng BORDA, itu dak ada MoU-nya, walau pun
kalau sudah di ngkat k kegiatan pas ada MoU-nya.
Pelaku Tahap II 62
seap tahun, kita terus mengadakan pelahan untuk adalah pilihan yang rasional.
aparat-aparat pemerintah daerah. Ini untuk terus Tapi saya secara berkala tetap turun ke lapangan.
menjaga kelangsungan konsep Sanimas, sedaknya di Biar bagaimana pun kita harus bisa memahami situasi
level pemahaman dan pengeran, dari yang sifatnya dan kondisi dengan mata kepala sendiri, dak hanya
konseptual sampai hal ihwal yang sifatnya teknis. mengandalkan laporan orang lain atau konsultan.
Biasanya saya datang ke lokasi-lokasi yang relaf sulit atau
Setelah direplikasi secara masif, dengan sebaran di sana ada banyak persoalan. Kalau di lokasi-lokasi yang
lokasi yang berjauhan, dakkah itu menjadi problem lancar dan mulus serta dak ada masalah untuk apa saya
tersendiri dalam rentang kendali? datang ke sana?
Soal rentang kendali itu sempat jadi persoalan
tersendiri. Di unit yang saya pimpin, awalnya hanya ada Apa pengalaman yang menurut Anda paling menarik
empat orang, dan itu harus mengawasi pengembangan dan mengesankan selama terlibat dalam pengembangan
Sanimas pada tahap replikasi yang mencapai hampir Sanimas?
seratus k per tahun. Sekarang sudah sedikit lebih Saya merasakan apresiasi yang tulus dari masyarakat.
banyak karena menjadi delapan orang. Tapi itu dak Beberapa kali saya turun ke lapangan dan saya disambut
berar sudah memadai rasionya. Dengan orang segitu macam pahlawan. Semua macam-macam makanan
harus mengawasi dari Sabang sampai Merauke, 33 dihidangkan. Itu sesuatu yang dak ternilai harganya.
provinsi dan 500 lebih kota dan kabupaten. Mengharukan mendengar orang-orang berterimakasih
Itu sebabnya sejak awal replikasi kita outsourcing dengan tulus pada saya. Kadang kita kan membutuhkan
untuk menggunakan jasa konsultan. Merekalah yang apresiasi semacam itu.
turun ke lapangan, melakukan monitoring, mengawasi
situasi dan kondisi di lapangan. Kami dak mungkin Tentu Sanimas sendiri dak lepas dari kekurangan
melakukannya sendiri dengan tenaga yang terbatas ini. dan kelemahan. Apa yang masih perlu dibenahi dari
Outsourcing dengan memanfaatkan tenaga konsultan itu pengembangan Sanimas di masa depan?
BORDA
Ada perbedaan antara Sanimas yang
pemberdayaannya didampingi oleh fasilitator dari LSM
dengan konsultan. Kalau dari LSM, mereka bekerja
dengan ha. Mereka dak masalah harus turun ke
lapangan berkali-kali. Kalau konsultan itu kan bekerja
berdasarkan kontrak kerja. Jadi mereka mencoba esien,
termasuk dalam soal anggaran yang bisa berimbas pada
frekuensi turun ke lapangan.
Selanjutnya adalah soal exit strategy. Perlu
ada standar soal kapan dan dalam situasi apa kita
bisa meninggalkan lokasi secara tepat waktu, juga
tanpa meninggalkan persoalan-persoalan. Ini belum
terstandarisasi dengan baik.
Penng juga ditekankan soal pemberdayaan terkait
dengan anggaran. Soal pemberdayaan ini dak bisa
dilakukan dengan keharusan selesai dalam satu anggaran.
Pemberdayaan itu sesuatu yang kompleks. Ada kawasan
yang mudah dan cepat, ada kawasan yang sangat sukar
dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun. Kan,
repot kalau pemberdayaan setahun belum selesai,
sementara anggaran sudah bergan dan pembangunan
belum dimulai karena fase pemberdayaannya belum
tuntas. Saya beberapa kali meminta pada teman-teman
di Bappenas untuk meminta agar pihak
Departemen Keuangan mencarikan solusi
untuk persoalan macam ini.
63 Pelaku Tahap II
Frank Fladerer
(Koordinator BORDA South East Asia)
Dukungan
BORDA untuk Target
MDG's dari beragam pemangku kepenngan (pemerintah pusat/
Bappenas melalui Pokja AMPL, pemerintah daerah,
BORDA, dan masyarakat) perlu diatur untuk menutupi
biaya fasilitasi dan pembangunan sik.
Pada saat itu, saya ditugaskan sebagai Direktur Wilayah
BORDA, dan bersama dengan Bappenas, Departemen PU,
wakil mitra LSM (Best, Bali Fokus, dan LPTP), termasuk
pemerintah daerah, bersama-sama menyempurnakan
desain program Sanimas, yang merupakan dasar bagi
DOK. PR
I. skema pelaksanaan skala nasional saat ini.
Pelaku Tahap II 64
berserkasi dan serkasi staf dalam melakukan Jika waktu dapat diputar kembali, apa yang ingin
pekerjaan secara benar, memantapkan pengelolaan Anda perbaiki dari tahap uji coba?
pengetahuan (knowledge management), dan sistem Kami terlalu fokus pada pelaksanaan kegiatan di
pemantauan dalam kemitraan kami. lapangan dan dak memberi cukup perhaan pada
Melaksanakan uji coba dak sulit, tetapi melakukan kampanye publik. Bahkan hal ini masih menjadi isu
replikasi dan dalam skala besar dan tetap menjaga kualitas sampai saat ini, tetapi mungkin ini hal yang lumrah bagi
adalah sebuah tantangan. Banyak uji coba yang berhasil mereka yang banyak melaksanakan kegiatan di lapangan.
tetapi hanya sedikit yang berhasil dilaksanakan dalam Tidak tersedia banyak waktu lagi utuk mempublikasikan
skala besar. Kami memulai melakukan pendekatan pengalaman di lapangan dan juga dana kami banyak
kepada Pemda sejak uji coba pertama Sanimas terpakai untuk pelaksanaan di lapangan
dan memperluas kerjasama dengan kota lainnya.
Selain dana dari PU, BORDA juga menawarkan ... Apakah Sanimas yang Anda bayangkan
r e me
da plikalakuk
sejumlah dana yang cukup signikan untuk saat periode uji coba itu sudah terealisasi
menjadi sumber dana tambahan bagi l
be am si d an sekarang?
kegiatan sik maupun non sik. Namun, sar sk an Paket layanan telah mencakup
dengan bertambahnya cakupan te e as a l keseluruhan elemen yang kami bayangkan
Sanimas, dana yang tersedia tersebut ku men tap rta keka uji coba dimulai. Termasuk telah
sudah dak dapat lagi membiayai lahalita jaga melibatkan semua komponen parsipaf seper
seluruh lokasi. t s
an eb da s a penilaian parsipaf bagi pemilihan komunitas,
Sejak 2006, BORDA hanya tan ua - rencana kerja masyarakat, pendanaan mul sumber,
mendukung sebesar 50 persen dari
gan h aplikasi teknologi berbiaya kelola rendah seper
biaya fasilitasi komunitas. Semua dana DEWATS untuk menjamin keberlanjutan dan memenuhi
sisanya dibiayai oleh PU, pemerintah daerah, standar air buangan. Alat Penilaian Dampak Kesehatan
dan komunitas. Ini saat yang tepat menyampaikan kami menunjukkan perbaikan signikan dari kesehatan
penghargaan dan rasa terima kasih kami kepada semua masyarakat yang terlayani Sanimas. Namun, Sanimas
mitra kerja dari berbagai instusi, LSM, dan komunitas sebagai sebuah program, memerlukan replikasi dan
yang telah membantu terlaksananya skema pendanaan pelaksanaan dalam skala besar. Kami telah melaksanakan
mul sumber ini, dan berkelanjutan sampai saat ini. Salah Sanimas lebih dari 100 unit seap tahun, menjangkau
satu kunci utama kesuksesan terletak pada kemitraan ini. lebih dari 100 ribu penduduk miskin, namun dampaknya
BORDA
65 Pelaku Tahap II
masih rendah dalam skala nasional. dana dan prioritas pembangunan. Selain kebutuhan
Kami perkirakan bahwa 30 persen dari penduduk untuk pembangunan skala besar, terdapat kebutuhan
perkotaan dapat dilayani dengan Sanimas, bersama penyediaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang
dengan sistem layanan terpusat skala kota. Jadi memadai. Setelah 3 atau 4 tahun sebagian lumpur nja
pelaksanaan harus meningkat dari 100 unit menjadi perlu untuk disedot dari tangki sepk. Volumenya jauh
1.000 unit atau lebih seap tahun. Sumber dana tersedia lebih sedikit dari sistem konvensional (sekitar 1/20)
baik dari pemerintah maupun non pemerintah. Isu tetapi tetap perlu dikelola. Pemerintah daerah harus
kunci adalah keterbatasan dana fasilitasi, yang sangat melakukan investasi ini, menyiapkan kerangka regulasi
penng bagi keberlanjutan. Sampai saat ini, BORDA dan dan mendukung pengelolaan lumpur nja bagi komunitas
pemerintah daerah adalah sponsor utama untuk dana berpendapatan rendah seap 3-4 tahun.
fasilitasi, sumber dana tambahan dibutuhkan untuk
replikasi dan pelaksanaan skala besar. Apa yang membuat pemerintah dan BORDA,
terutama pemerintah, bisa mudah bekerjasama dengan
Menurut Anda, apakah Sanimas cukup potensial program BORDA?
untuk dimasukkan ke dalam program pengembangan Sesuai dengan pelaksanaan Undang-undang Otonomi
sanitasi perkotaan untuk Daerah yang menyerahkan tanggung jawab penanganan
ZEN jangka menengah dan sanitasi kepada pemerintah daerah, pemerintah
panjang? daerah menjadi lebih peduli dan tanggap terhadap
Sanimas perlu untuk penngnya investasi sanitasi. Prioritas investasi sanitasi
dimasukkan dalam mulai meningkat di banyak pemerintah daerah. Hal ini
program pengembangan memudahkan untuk memperoleh pendanaan sanitasi
sanitasi perkotaan jangka dari pemerintah daerah. Kita akan melihat bagaimana ini
pendek dan panjang. bekerja keka DAK diimplementasikan pada tahun 2010.
Pelaksanaannya Skema dana pendamping membantu dalam memicu
dapat dilakukan minat awal dari pemerintah daerah untuk membiayai
secara bertahap infrastruktur. Dana PU dan BORDA mendorong pegawai
sesuai dengan Pemda untuk memperoleh alokasi dana dari kantong
ketersediaan pemerintah daerah. Setelah beberapa tahun berjalan
dana pemda telah dapat teralokasikan secara
run dalam APBD. Rekan-rekan di Bappenas,
Pokja AMPL, dan PU berkontribusi besar dalam
... teknologi yang
ditawarkan Sanimas menjembatani dan menginspirasi kerjasama
BORDA-pemerintah.
adalah berbiaya Belum lagi teknologi yang ditawarkan Sanimas
kelola rendah... adalah teknologi dengan biaya kelola rendah,
menggunakan material lokal dan mudah diperoleh.
Hal ini memudahkan bagi pemerintah daerah
untuk bergabung dalam program Sanimas. Pelahan TFL
di Pemda juga membantu menjembatani komunikasi
diantara fasilitator LSM dan pemerintah daerah.
Terakhir adalah pendekatan berorientasi kebutuhan.
Rencana kerja BORDA dan donornya, yaitu pemerintah
Jerman, memungkinkan eksibilitas dalam bekerjasama
dengan pemerintah daerah. Berdasar pada seminar
mul kota dan lokakarya diseminasi, pemerintah daerah
diminta untuk mengirim surat peminatan ke PU dan mitra
BORDA. Perencanaan kami disesuaikan. Banyak proyek
yang dak memungkinkan eksibilitas seper ini dan
jika pelaksanaan pekerjaan terhambat oleh kurangnya
dukungan pemerintah daerah, akan mudah untuk
mengubah.
Pelaku Tahap II 66
Tentu pelaksanaan Sanimas dak selalu lancar. Apa teknologi DEWATS (teknologi yang digunakan dalam
saja kendala yang pernah dihadapi? Sanimas) sejak awal pembangunan permukiman
Sebagaimana diketahui bahwa skema pendanaan akan mengurangi biaya investasi secara signikan dan
berasal dari berbagai pelaku dengan kebutuhan yang memungkinkan pengelolaan dan pemeliharaan secara
berbeda, penyusunan RAB menjadi isu yang kompleks, benar sejak awal.
dengan mempermbangkan semua kebutuhan, dari Kedua, kami juga berharap Pemda dak lepas
ngkat nasional, daerah dan BORDA. Penyaluran tangan begitu fasilitas Sanimas sudah beroperasi.
dana ke rekening masyarakat yang dilakukan Jika terjadi masalah di ngkat KSM, bantuan
bersama oleh masyarakat, LSM pelaksana dan fas fasilitasi dibutuhkan. Jika dak tersedia,
te i l i t
pemerintah daerah cukup dapat menjawab ma rha asi KSM mungkin dalam kesulitan. Dalam
beberapa masalah. sya da rangka mengatasi resiko ini, Asosiasi
Pemerintah daerah sendiri belum da d rak p KSM Sanitasi Seluruh Indonesia (AKSANSI)
p a a k at
memutuskan dinas mana yang k t telah dibentuk. Yang akan mendukung
akan bertanggungjawab terhadap ko an odibe pemantauan dan pemantapan struktur
pembangunan sanitasi di daerah. ko nsul leh ri- pengelolaan KSM jika dibutuhkan.
ntr ta
Pembiayaan pendamping untuk akt n/ Kega, fasilitasi terhadap masyarakat
fasilitasi sulit untuk dipadukan or
dengan proyek infrastruktur yang
didanai Pemda. Bahkan sistem
administrasi Pemda menghadapi
kesulitan dalam menemukan
prosedur administrasi yang
sesuai untuk menyalurkan dana
kebutuhan fasilitasi tersebut.
Kami juga mengalami kesulitan
kalau Pemda tetap berkeinginan
menggunakan pihak kega
(kontraktor) untuk pelaksanaan
pembangunan infrastruktur. Kami
menghadapi kesulitan dalam
memfasilitasi KSM keka hasilnya
kurang memenuhi persyaratan
kualitas yang ditetapkan. Sukar bagi
m teknis kami untuk melakukan
campur tangan jika ada kondisi
seper ini.
67 Pelaku Tahap II
Ir. Muhamad Anwar
(Kepala Satker Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Jawa Timur 2005-2007)
Pelaku Tahap II 68
Apakah Sanimas saat ini seper yang Anda bayangkan
pada saat uji coba dahulu? Apakah yang sebaiknya
dilakukan dalam meningkatkan kinerja Sanimas?
Secara sik dan pengelolaan, Sanimas saat ini sudah
sesuai konsep awal Sanimas yang dikenalkan pertama
kali dulu. Namun untuk meningkatkan kinerja Sanimas,
perlu dibentuk Forum Komunikasi Pengelola Sanimas
dan dilakukan pembinaan secara terus-menerus melalui
Tabloid Khusus Sanimas, mungkin merupakan anak
dari majalah Percik. Dari situ bisa diberitakan hal-hal
yang sifatnya memandu pengelola Sanimas untuk lebih
maju lagi dan memfasilitasi mereka ikut lomba Toilet
Internasional. Ke depan pengelolaan Sanimas ini perlu
dilengkapi ke arah program IT (teknologi informasi) dan
database. Paguyuban Pengelola Sanimas se-Indonesia
akan sama penngnya dengan eksistensi Perpamsi di
PDAM.
69 Pelaku Tahap II
Ir. Adhyaksa
(Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surakarta)
ZEN
Pelaku Tahap II 70
diberikan bantuan untuk pengembangan Sanimas. dengan baik, kami sebenarnya ingin ngebut, islahnya
Hal itu penng karena prinsip pemberdayaan itu ingin lari dan langsung banyak. Tapi teman-teman
masyarakat memang menjadi kunci Sanimas. Dengan BORDA sendiri tampaknya kerepotan kalau langsung
itu, kami ingin mengukur (i) apakah mereka memang massal di satu kota, karena mereka juga punya banyak
membutuhkan dan bukan sekadar ingin, (ii) kesanggupan lokasi garapan lain, selain juga mungkin terkait dengan
untuk berparsipasi dalam pembangunannya dan (iii) hambatan atau keterbatasan lainnya.
kesediaan untuk mengelola jika sudah mulai beroperasi.
Dari situlah akhirnya akan diketahui siapa yang layak Surakarta sudah mengadopsi Sanimas dan sudah
untuk dipilih. cukup banyak lokasi Sanimas di Surakarta. Apakah
Ini juga yang membuat Sanimas itu kan sporadis, dengan itu Sanimas bisa dianggap memadai sebagai
dalam ar dia dak bisa dengan pas ditentukan di satu alternaf pemecahan persoalan sanitasi perkotaan di
kota itu ada 10 per tahun. Itu tergantung kompesi para Surakarta?
calon penerima Sanimas. Kalau hasilnya memang dak Sanimas sebenarnya cukup baik sebagai solusi
ada yang dianggap benar-benar membutuhkan, pemecahan persoalan sanitasi di perkotaan. Hanya
kan dak bisa dipaksakan. Kalau dipaksakan saja, seper yang sudah saya ungkapkan sebelumnya,
harus ada sementara para kandidat penerima cakupannya ini masih sporadis. Yang ideal
itu sebenarnya dak terlalu membutuhkan
Kam itu kan sebenarnya sistem pengolahan
cuk i jug
atau enggan berparsipasi, hasilnya dak tari up te a limbahnya itu berskala kota, di mana
akan maksimal. Nan pengelolaannya bisa k
kon kar - r pipa-pipa dari rumah terhubung pada
berantakan. Hasilnya bisa seper toilet s e
bia p p a e n penampungan komunal, dan lalu dialirkan ke
umum biasa saja, bukan seper Sanimas yanyaannem- pusat penampungan. Itu baru berskala kota.
y
yang konsepnya memang berbasis sumg mula Kita punya dua instalasi, tapi itu kan peninggalan
masyarakat dan menekankan juga ber Belanda dulu, dan itu pun masih belum ideal,
parsipasi warga. terutama dalam soal coverage-nya.
Bagaimana perkembangannya setelah pertama Anda sendiri menilai apakah kota Surakarta
kali mengembangkan Sanimas? Apakah makin sudah menganggap isu sanitasi sebagai sesuatu yang
bersemangat? mendesak?
Sejak pertama kali kami mengadopsi Sanimas, kami Saya kira iya. Kami juga sudah bekerja maksimal dan
dak pernah putus, ap tahun selalu ada lokasi baru nggal publik sendiri yang menilai. Yang jelas, pada
Sanimas di Surakarta. Begitu kami tahu dan melihat bulan Juni 2010, Surakarta akan menjadi tuan rumah
sendiri kalau Sanimas dengan konsepnya ini berhasil Asia Pacic Ministers Conference on Housing and Urban
BORDA Development. Lokasi konferensinya itu di Hotel Sultan. Ini
kami anggap sebagai salah satu apresiasi yang kami terima
sebagai buk bahwa Surakarta dinilai punya semangat
yang kuat dalam soal memecahkan persoalan urban, baik
itu sampah, air minum maupun sanitasi.
71 Pelaku Tahap II
umum. Tapi pelan-pelan akhirnya beberapa rumah di sudah terbiasa buang air besar grasan dan sembarangan.
kampung seniman pun ikut bergabung dengan pipa-pipa
Sanimas. Apa pengalaman yang paling berkesan selama Anda
Ketua KSM di Kragilan itu bahkan sering diundang terlibat dalam pengembangan Sanimas ini?
untuk berbicara di banyak daerah, terakhir di Surabaya Saat sosialisasi di Kragilan itu kan rapat dak sekali,
bersama saya juga. Dia sering diminta untuk menceritakan sering malam hari. Pernah saya ikut pertemuan warga
pengalamannya membangun solidaritas kolekf di sampai jam 1 malam. Banyak warga yang tetap antusias
lingkungannya agar bisa kompak dalam Sanimas, baik walau pertemuan sampai selarut itu. Ada seorang warga
dalam pembangunannya maupun pengelolaannya setelah tuna netra, saya perhakan dari awal hanya duduk, diam
beroperasi. Dia diundang terutama untuk menyemanga dan manggut-manggut. Tapi ternyata saat ia berbicara,
warga-warga di tempat lain agar tertarik mereplikasi dia bagus kalimat-kalimatnya, pertanyaannya, juga
Sanimas di tempatnya masing-masing. usulannya. Itu tandanya dia mengiku pertemuan itu dari
awal dengan penuh konsentrasi dan antusias. Ini cukup
Apakah Sanimas bisa dianggap cukup berhasil mengharukan buat saya. Tidak sering saya
mengubah perilaku warga, terutama dalam kesehatan menemukan hal seper itu.
lingkungan terkait sanitasi? Biasanya ya warga kalau mau
im a s in i
Sanimas ini bisa dibilang memang berhasil mengubah San a n g
ada pembangunan ya cuma
perilaku warga. Sepernya karena dari awal memang bisa d ngib il diam dan menunggu saja. Ini
warga dilibatkan, bahkan diwajibkan untuk ikut mem a mungkin karena dari awal
berparsipasi, kalau dak mau berparsipasi mereka dak berhasil h Sanimas sudah dirancang
mungkin terpilih untuk penerima Sanimas. Perubahan m e n g u b a untuk pemberdayaan,
itu sudah terlihat sekarang. Dulu mungkin mereka buang p e r il a ku sehingga warga pun dari
air saja sembarangan. Sekarang mereka diwajibkan w a rg a awal sudah menyesuaikan
membayar pun tetap mau dan tetap berparsipasi. Itu dengan pola dan konsep
kan perubahan yang dak sepele, apalagi bagi warga yang ini.
ZEN
Pelaku Tahap II 72
Abdullah Basri
(LSM Bina Ekonomi Sosial Terpadu Surabaya)
7
733 Pelaku Tahap II
Saat pertama kali ujicoba di Jawa Timur, berdasar baik. Sementara Sidoarjo pada tahun 2009 dak ada lagi
pengamatan dan laporan yang dikumpulkan dari Sanimas.
lapangan, dari enam lokasi di Jawa Timur apakah ada Tapi dari segi keseriusan pemerintah masing-masing
yang kurang maksimal? untuk terus mengembangkan upaya memecahkan
Mungkin di Mojokerto. Tahap pilong di Mojokerto persoalan sanitasi, barangkali kota Kediri dan kota Blitar
kurang maksimal. Waktu itu masih top down itu layak diberi apresiasi dan catatan khusus. Di kedua
penunjukannya. Bermasalah dalam penentuan tanah. wilayah itu, pemerintahnya terasa benar sudah mulai
Mulanya warga sepakat di tanah yang dekat aliran sungai, menganggap persoalan sanitasi itu sebagai sesuatu yang
tapi dak dapat izin dari dinas perairan penng dan patut mendapat perhaan
karena memang dak boleh membangun di lebih.
daerah sempadan sungai. Akhirnya mereka
Sementara
mencari lokasi tanah yang lain. Sayangnya Bagaimana perkembangan program
Sidoarjo pada
tanah penggan itu justru agak jauh dari
tahun 2009 dak sanitasi pada 2009? Bukankah sudah
perumahan warga yang membutuhkannya, ada beberapa wilayah yang menerima
ada lagi
malah lebih dekat dari perumahan dana DAK untuk sanitasi dengan sistem
Sanimas
warga yang orangnya relaf lebih nggi kontraktual?
pendapatannya dan sudah banyak yang Ya, itu benar. Sidoarjo sendiri yang
memiliki sepc tank di rumah. Jadi dak notabene dekat sekali dengan kantor
maksimal. BEST di Jawa Timur sendiri sudah dak lagi membangun
Sanimas pada 2009. Mereka membangun fasilitas sanitasi
Dari enam kota dan kabupaten yang pertama kali dengan dana DAK. Terus terang kita sendiri berjuang
terlibat ujicoba Sanimas di Jawa Timur, mana yang untuk mendorong Departemen Pekerjaan Umum yang
menurut Anda punya konsistensi dalam pengembangan menjadi penanggungjawab DAK Sanitasi agar aspek
Sanimas? pemberdayaan masyarakat itu tetap disiapkan. Kalau bisa
Dari tahap pilong di Jawa Timur, Mojokerto itu standar Sanimas tetap dijaga dan diaplikasikan. Kalau bisa
konsisten, Kediri juga ada. Blitar juga bagus. Malang sudah itu disebutkan dalam Juknis.
mulai replikasi sendiri. Pasuruan juga selalu pada ap Terus terang saya khawar jika program
tahun sejak awal tahap ujicoba. Pamekasan juga relaf pengembangan sanitasi dak mewajibkan adanya
ZEN
Pelaku Tahap II 74
parsipasi warga, pemberdayaan masyarakat dan lokasi Sanimas yang menurut saya salah satu yang terbaik
semuanya diserahkan pada kontraktor untuk membangun di Sidoarjo. KSM-nya berjalan dengan baik, kinerja mereka
dari awal sampai akhir. Kekhawaran saya adalah sanitasi juga layak diberi apresiasi. Lalu masyarakat sendiri sudah
yang dibangun dengan metode yang dak melibatkan terbiasa dengan pola pemberdayaan seper dalam
parsipasi warga dan pemberdayaan masyarakat bisa Sanimas. Dari situ saya mulai masuk ke soal persampahan.
membuat kita kembali ke masa lalu, di mana bangunan- Kebetulan tanahnya luas, berasal dari tanah hibah warga
bangunan didirikan tapi setelah itu pengelolaannya dak sendiri untuk digunakan bagi kepenngan masyarakat.
maksimal, dak memiliki keberlanjutan atau sustainability.
Jadi ada tanah yang cukup untuk dimanfaatkan sebagai
Ini kan sayang kalau terjadi demikian. tempat instalasi pengolahan sampah.
Maka mulailah kami melaksanakan program
Anda khawar para kontraktor yang sampah di Jan. Ini menarik karena selain tahap
ditunjuk sebagai pembangun ujicoba, ini juga terintegrasi dengan Sanimas. Lokasi
fasilitas Sanimas akan semata MCK Plus++ di sana itu ya bersebelahan dengan
mengejar keuntungan? si MCKna instalasi pengolahan sampahnya.
Sebenarnya dak begitu juga. Loka+ di sa
Saya dak menjelekkan kontraktor. Plus+itu ya an Apa yang membuat BEST tertarik untuk
Sebagai kontraktor, mereka tentu e b e lah menindaklanju keberhasilan dalam Sanimas ini
s
ber dengan
mencari keuntungan melalui selisih, ke bidang lain yaitu persampahan?
kan? Itu dak masalah. Saya cuma n st a lasi n Sejak 2006 kita memang mulai menyentuh
i olaha
ingin agar ada konsistensi. Jika dari
pengpahnya isu dan problem persampahan di perkotaan.
awal A ya tetap A, jangan dibelokkan
apa yang sudah disepaka sejak awal.
sam Kita sendiri sudah banyak yang tahu
persoalan sampah ini. Banyak yang bicara
masalah sampah, tapi sampah tetap saja ada dan
Kabarnya untuk lokasi di Jan BEST terus bertambah. Kami lantas mencoba mendiskusikan ini
melanjutkan program Sanimas menjadi program dan kami belajar ke banyak tempat, termasuk ke Bangkok,
terpadu pengolahan sampah? Bisa diberikan gambaran Manila dan beberapa kota-kota lain di luar negeri. Dari
bagaimana itu bisa dimulai? situ kami tahu sampah itu pertama-tama bukan soal
Di Jan itu awalnya Sanimas. Dan di sana salah satu teknologi, tapi sampah itu adalah soal manajemen
pengelolaan sampah. Bagaimana sampah itu dikumpulkan
dari rumah, bagaimana sampah itu dipilah antara yang
organik dan non-organik, dan bagaimana itu akhirnya
diolah.
Kami masuk dengan pendekatan skala lingkungan
atau kampung atau kelurahan. Kalau ada yang mau pilah
di rumah dan punya waktu untuk itu, silakan. Kalau
dicampur, ya... nan akan dipilah oleh petugas. Oke, kita
coba sosialisasikan itu. Lalu dari rumah sudah dipilah-
dipilah, ternyata sampah rumah tangga itu diangkut oleh
instansi terkait itu dengan cara mencampur lagi, sehingga
antara sampah yang organik dan non-organik yang sudah
dipilah jadi teracak lagi. Belum lagi di tempat pembuangan
sampah juga teracak lagi. Tercampur baur lagi.
Itu sebabnya kami masuk dengan pendekatan skala
kecil itu tadi. Dalam hal lokasi di Jan yang menjad pilot
project, kami menggunakan skala kampung. Ada dua
kampung yang terintegrasi dengan sistem pengolahan
sampah yang kami kembangkan dan satu perumahan.
75 Pelaku Tahap II
lokasi sampai pembentukan kelompoknya apakah Benar ya betul-betul ada kasus seper itu? Anda
juga mengajak parsipasi warga dan sendiri sempat menghadapi langsung persoalan itu?
memberdayakannya? Ada, dan saya sendiri pernah menghadapinya
Betul, dalam soal itu, pengolahan sampah langsung. Di Pamekasan, ada kyai khos yang
yang kami kembangkan juga mengadopsi bertanya pada saya apa makanan yang
... a
prinsip-prinsip Sanimas, terutama aspek mak pa dimasak dengan biogas hasil pengolahan
pemberdayaan dan parsipasi warganya. ya an nja itu halal atau haram. Saya bilang,
Penunjukan tempat pengolahan sampah di denng dim an saya bukan ahli qh, jadi bukan bagian
gan asak
Jan sebagai percontohan juga mengadopsi b i saya, itu bagian pak kyai. Tapi saya bisa
konsep Sanimas, mengedapankan pen hasil ogas jelaskan prosesnya.
pemberdayaan, dan lain-lan. nja golah Pak Kyai itu meminta saya menjelaskan.
itu h an
alal Saya jelaskan, sebenarnya Allah memberikan
Kembali kepada Sanimas. Apa yang DA
? bakteri pada kotoran kita. Itu buk bahwa
BOR
khas dari Jawa Timur terkait apa pun yang diberikan Allah itu bermanfaat,
dengan pengembangan termasuk kotoran dan sampah. Tapi itu hanya
Sanimas? berguna untuk orang-orang yg berpikir, untuk orang
yang tahu ilmunya. Lalu saya bilang, nja itu ditempatkan
di tempat yang seper perut. Bentuknya juga bulat
dengan mengerucut di atas, untuk mengerucutkan
atau mengumpulkan k-k energi di bagian atas.
Namanya biodigester. Dari situlah berkumpul 70
persen gas metan dari pengolahan bakteri nja dalam
IPAL. Karena gas metan itu mudah terbakar, maka
dari situlah ada biogas.
Sederhananya begitu saya jelaskan pada Pak
Kyai. Lalu saya tanya balik: itu halal atau haram?
Akhinya kata pak kyai bilang: itu halal. Saya tanya
beliau, apa Kyai mau makan? Oke, saya mau.
Katanya, panggil wartawan, saya akan makan.
Lalu masuk itu ke Radar Madura.
Pelaku Tahap II 76
Susmono
(Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pelaku Tahap III
dan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Program Nasional (2006-.....)
Departemen Pekerjaan Umum)
Saya Ingin
Sanimas Lebih
MasifSecara umum masih sama, tapi kita tak serta merta
mengaplikasi begitu saja konsep Sanimas yang kita dengar
pertama saat presentasi di Bali itu. Ada beberapa hal
yang berbeda, tapi yang terutama adalah pada aspek
pendanaan. Cukup jelas uang dari kita [baca: pemerintah
pusat] dak diberikan dalam bantuan langsung yang tunai
sifatnya, tapi uang itu dikonversikan ke dalam bahan-
bahan bangunan atau material yang dibutuhkan dalam
proses pembangunan fasilitas Sanimas.
Kita juga memutuskan dak akan menunjuk kota mana
yang akan menjadi penerima program Sanimas. Yang kita
BOWO
77
rumah] dan MCK. Hanya saja itu dak maksimal. Saya Tidakkah saat replikasi Sanimas itu rentang kendali
berpikir ini satu lubang yang harus saya isi. Kalau saya dan monitoring juga menjadi lebih susah karena tersebar
hanya bikin 7 lokasi, untuk apa? Makanya saya ingin ini di lokasi yang sangat banyak?
lebih masif lagi. Saya pernah bilang ke Pak Basah Hernowo Saya menyadari kalau replikasi Sanimas berskala
(Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas saat itu. massal itu rentan mengurangi kualitasnya, karena
Red), saya mau 100. Kalau cuma tujuh itu dak akan ada jumlahnya yang sangat banyak, sehingga
gaungnya. monitoring dan rentang kendali
Orang banyak yang terkejut dan pesimis. Saya Ken pun jadi sangat luas, belum
dire da s
menplikas udah
sendiri dianggap ambisius. Tapi ini tetap dijalankan lagi kemungkinan ada tahapan-
dan berjalan terus dari tahun ke tahun. Ada krik tahapan yang belum maksimal tapi
yang saya terima karena ada juga memang gramjadi pi dan langsung dilonca. Salah satu upaya
PU, uta ro-
Sanimas yang dak berjalan secara maksimal. k
da ami ma kami untuk mengurangi kemungkinan
Tapi itu dak berar membuat kita harus k
mel mu etap t itu adalah dengan membuat pelahan
mundur. aku ngk bagi calon fasilitator. Untuk para
sen kannyin fasilitator pun akan ada pelahan untuk
diri a
Apa yang Anda lakukan agar replikasi
Sanimas ini juga bergaung?
Banyak yang akhirnya meniru apa yang sudah
dilakukan. Saya justru senang dengan itu. Misalnya USAID
kan bikin MCK Plus++ juga, yang dulu
dikunjungi Hillary Clinton saat berkunjung
beberapa waktu lalu dalam kapasitasnya
sebagai Menlu Amerika. Itu membuat
konsep Sanimas ini jadi punya gaung. Saya
sendiri terus berusaha mempromosikan
ini. Kalau ada acara-acara tertentu, saya
selalu memasangkan poster-poster,
termasuk jika ada pejabat-pejabat nggi
yang datang. Dari situ mereka mulai tahu.
Dari situ saya bisa mengajak banyak
orang lain untuk sama-sama terlibat
dalam pengembangan Sanimas ini.
Terakhir saya bekerjasama dengan
organisasi-organisasi wanita di Indonesia,
dari Kowani sampai istri anggota kabinet
Indonesia bersatu. Kami merasa ini
cukup penng karena persoalan sanitasi
memang membutuhkan banyak tangan PU
untuk bekerja.
terus meningkatkan skill dan kemampuan mereka.
Bagaimana capaian dari upaya pengembangan Setelah mereka di lapangan, saya meminta LSM yang
sanitasi dalam kerangka target MDG 2014? jadi partner kami, terutama BORDA, untuk mengawasi
Sebenarnya sumbangan Sanimas untuk pencapaian di lapangan. Tapi BORDA sendiri kan dak mungkin
tujuan MDG itu dak terlalu besar, tapi ini memang mengawasi semuanya karena mereka juga punya
harapannya bisa menjadi efek bola salju. Kita lagi keterbatasan. Itulah sebabnya kami menggunakan
memikirkan bagaimana itu juga diadopsi dalam DAK konsultan untuk mengawasi k-k pembangunan
Sanitasi. Ini masih terus diperjuangkan. Saya masih terus Sanimas di lapangan. Kita juga punya Satker-satker (satuan
mengutarakan agar pembangunan sanitasi dengan dana kerja. Red) di masing-masing wilayah. Dengan itu mudah-
DAK itu bukan bangun siknya saja, harus disertakan mudahan situasi dan perkembangan di lapangan bisa
pemberdayaan masyarakatnya. dikendalikan, bersama LSM yang jadi partner kita dan para
konsultan.
Sanitasi Itu
Krusial Bagi Bali
zen
Bali, tepatnya Denpasar, sudah mengembangkan sanitasi, persampahan dan drainase itu dirasa penng
Sanimas sejak tahap pertama atau ujicoba pada 2003. untuk menjaga kualitas lingkungan terkait status Bali
Bagaimana keterlibatan PU di Bali terkait pengembangan sebagai tujuan pariwisata berskala internasional. Susah
Sanimas? untuk menjaga reputasi Bali sebagai kawasan turisme
Sanimas memang sudah dikembangkan sejak 2003, kalau lingkungannya kumuh dan dak sehat. Itu sebabnya
dimulai dari kawasan Pucuk Sari, Ubung, Denpasar. di sini soal sampah, drainase dan limbah itu digarap secara
Kawasan itu dak jauh dari lokasi terminal terbesar di seimbang.
Bali. Tapi Dinas PU sendiri baru terlibat secara penuh
sejak 2006, saat Sanimas mulai direplikasi. Mulai 2009, Dari sembilan daerah kota/kabupaten di Provinsi Bali,
keterlibatan PU makin besar dalam pengembangan apakah semuanya sudah mengembangkan Sanimas?
sanitasi, terutama setelah ada DAK. Itu akan terus Kalau belum semua, daerah mana saja yang sudah
berlanjut pada 2010 ini. Sekarang, untuk pengembangan mengembangkan Sanimas?
sanitasi di perkotaan ini, menjadi wilayah kerja Belum, belum semua daerah di Bali sudah
Pengembangan Infrastruktur Metropolitan yang berada mengembangkan Sanimas. Baru ga kabupaten dan satu
di bawah Sub Direktorat Pembinaan Pengembangan kota yang sudah melakukannya yaitu kota Denpasar,
Penyehatan Lingkungan Permukiman, Dinas PU Bali. kabupaten Tabanan, kabupaten Gianyar, dan kabupaten
Buleleng.
Apa yang membuat Bali, khususnya Denpasar, bisa
dibilang cukup akf menggarap persoalan-persoalan Menurut Anda, dari semua yang sudah
sanitasi? mulai mengembangkan Saminas, mana yang
Saya dak tahu persis, mungkin Bappeda Bali lebih bisa dianggap bagus dan baik?
tepat untuk menjawabnya. Tapi mungkin karena soal Saya kira kita harus
Seleksi Kampung/Masyarakat
10. Melaporkan seluruh perkembangan Kriteria:
kegiatan dan kemajuan pekerjaan kepada Terdaar dalam administrasi pemerintahan
SNVT kota/kabupaten (legal/proses legal)
Memiliki problem sik sanitasi yang sama
(dak terpengaruh batas administrasi
seper RT/RW)
Tersedia lahan yang cukup: minimal 100
m2 untuk bangunan instalasi pengolah air
limbah/IPAL Simplied Sewerage System
(SSS) atau komunal; dan minimal 150 m2
untuk Community Sanitaon Center (CSC)
atau MCK Plus
Tersedia sumber air (PDAM, sumur gali,
mata air), dan saluran untuk pembuangan
air limbah (saluran/riol kota/sungai)
Proses:
Daar panjang (longlist): data sekunder
minimial 5 kampung kumuh/miskin/padat
penduduk perkotaan
Daar pendek (shortlist): penilaian
Biaya:
- Bangunan Rp. 24.800.000,- untuk 5 pintu
Semua komponen sanitasi harus dipilih oleh MCK
masyarakat: - Belum termasuk: air bersih (tandon air),
- Masyarakat diberikan penjelasan pengoperasian dan perawatan (air, listrik,
dalam suatu pertemuan tentang operator), biaya pemakaian MCK untuk
berbagai alternaf teknologi sanitasi biaya pengoperasian dan perawatan
yang mungkin bisa digunakan:
biaya terjangkau, masyarakat bisa Plus:
mengoperasikan, mudah dirawat. - Sistem sarana dasar sanitasi terpusat
-Tanya jawab dan diskusi tentang cara - Nyaman untuk pemukiman padat
F - Memungkinkan untuk meningkatkan sistem
Minus:
- Memerlukan pengawasan konstruksi
- Pengoperasian dan perawatan oleh
pemipaan (dari rumah ke IPAL)
operasional dan perawatan
Plus:
kelompok masyarakat dan penyedia jasa Sesuai untuk rumah yang berkelompok
swasta yang mampu Butuh lahan sedikit karena dibangun
dibawah tanah
Pemipaan: Biaya konstruksi kecil
Minus:
Esiensi pengolahan rendah
Perlu pengolahan tambahan
Memerlukan pengurasan yang sering
Biaya:
Rp. 2.200.000,- / 20 m', terdiri dari:
Plus:
Lebih hemat daripada sistem pembuangan
air limbah konvensional
Masyarakat dapat berperan dalam proses Menghasilkan biogas - sebagai energi
perencanaan dan konstruksi alternaf untuk memasak dan penerangan.
Nyaman untuk pengguna, air limbah Air hasil pengolahan belum esien tetapi
dijauhkan dari area pemukiman sudah berbau dan dak terlalu berbahaya.
Sesuai untuk limbah wc dan industri tahu/
Minus: tempe, Rumah Potong Hewan (RPH),
Memerlukan proses perencanaan matang ternak.
Perawatan yang dak run, menyebabkan
kegagalan sistem secara total Biaya:
- Bangunan: Rp. 25.700.000,- per 200 jiwa
Air limbah dialirkan melalui pipa ke tangki (50 KK)
sepk, yang dibangun di bawah tanah. - Belum termasuk: pengoperasian dan
Dalam tangki sepc terdapat dua proses perawatan
pengolahan: pengendapan dan pengapungan.
Air limbah yang berada di tengah (bagian Plus:
bersih) mengalir keluar. Efekf sebagai pengolahan awal
Biaya konstruksi dan perawatan rendah
Biaya: Kebutuhan lahan sedikit
Bangunan: Rp.21.300.000,- per 5 KK (20 Air hasil olahan dak berbau
orang) Menghasilkan gas
(Rp. 4.260.000,- per KK)
Belum termasuk:
Minus:
Masih diperlukan pengolahan lanjutan
Diperlukan tenaga ahli untuk desain,
mengawasi dan membangun
Terdiri dari lter kerikil yang ditanami dengan
kemiringan 0 0,5%. Permukaan air berada 5
cm dibawah permukaan lter.
G
Biaya:
Bangunan: Rp. 45.400.000,- per 50 KK
(200 jiwa), atau (Rp.908.000,- per KK)
Belum termasuk: pengoperasian &
perawatan
Kebutuhan lahan: 120 m2 per 50 KK
Plus:
Pengolahan sekunder berbiaya murah
Plus:
Lahan yang dibutuhkan sedikit karena
dibangun dibawah tanah
Biaya pembangunan kecil
Biaya pengoperasian dan perawatan murah
dan mudah
Esiensi pengolahan nggi Sistem pengolahan lanjutan atau akhir dan
sebagai kolam indikator. Biasanya diperlukan
Minus: dua atau ga kolam. Harus dikuras sesering
Diperlukan tenaga ahli untuk desain dan mungkin.
pengawasan
Tukang ahli diperlukan untuk pekerjaan Biaya:
plester kualitas nggi Bangunan: Rp. 4.900.000,- per 50 KK
Kebutuhan lahan: 15 m2 per 50 KK
Plus:
Memungkinkan parsipasi masyarakat
pada saat konstruksi dan operasional dan
perawatan .
Pengoperasian dan perawatan mudah
H Minus:
Membutuhkan lahan yang cukup
rendah
- DED dan RAB selalu dikonsultasikan
kepada masyarakat sebelum nal dalam
suatu pertemuan masyarakat.
- DED dan RAB dimasukkan dalam buku
dokumen Rencana Pembangunan
Sanimas
Plus: Kontribusi
Biaya pembuangan murah - Sumber pendanaan
Masyarakat dak perlu melakukan
pengoperasian dan perawatan
Pembuangan lumpur yang esien
Minus:
Perlu jasa penguras
Truk penguras mungkin belum tersedia
ZEN
M
BO
RD
A
HIA:
Menakar
Dampak Sanimas
Adi Gresiadi*
S
ebuah program atau proyek mengetahui seberapa besar dampak yang
tentunya didesain untuk dapat dimbulkan oleh Sanimas di masyarakat.
memberikan manfaat bagi Hasil dari keduanya akan dibandingkan untuk
kelompok sasarannya. Sanimas mengetahui perbedaan kondisi masyarakat
merupakan program penyediaan antara sebelum dan setelah implementasi
akses terhadap sanitasi yang layak bagi Sanimas.
masyarakat yang nggal di kawasan padat HIA dak hanya mengukur aspek
kumuh berpenghasilan rendah di perkotaan. kesehatan secara sempit, tetapi mencakup
Sehingga Sanimas secara langsung maupun aspek sik, mental dan perilaku sosial (WHO).
dak langsung juga harus memberikan Secara garis besar, HIA mencakup 4 aspek,
manfaat kepada mereka. yaitu aspek kesehatan dan hygiene, aspek
Untuk mengetahui besaran manfaat infrastruktur, aspek perkembangan sosio-
yang dimbulkan oleh program Sanimas, ekonomi, serta aspek lingkungan masyarakat.
diperlukan sebuah alat ukur. Alat ukur ini Keempat aspek tersebut tersusun menjadi
harus dapat memberikan informasi mengenai 12 pertanyaan dalam sebuah kuesioner.
sejauh mana program Sanimas dapat Kuesioner inilah yang kemudian digunakan
dirasakan oleh masyarakat. BORDA beserta untuk mewawancarai masyarakat pengguna
BEST, Balifokus dan LPTP telah mendesain Sanimas sebagai responden. Dalam
sebuah modul untuk mengukur dampak pelaksanaannya, wawancara dengan
program sanimas yang diberi nama Health masyarakat ini dilakukan oleh tenaga HIA tidak hanya
Impact Assessment/HIA. Modul HIA mulai fasilitator lapangan yang mendampingi mengukur aspek
dikembangkan sejak tahun 2007 dan telah masyarakat selama program Sanimas kesehatan secara
digunakan sejak implementasi Sanimas 2008 berjalan. sempit, tetapi
sampai sekarang. Hasil dari wawancara dengan masyarakat mencakup aspek
Dalam Sanimas, HIA dilakukan sebanyak (sebelum dan setelah intervensi) kemudian sik, mental dan
2 kali untuk seap lokasi. Pertama dilakukan diolah dengan menggunakan sebuah perilaku sosial
sebelum program dimulai atau disebut program untuk diketahui perbedaan yang (WHO).
sebagai HIA Baseline, dan yang kedua muncul setelah adanya program Sanimas.
dilakukan 1 tahun setelah fasilitas Sanimas Lebih jauh lagi, hasil HIA dari seap lokasi
beroperasi atau HIA post-intervenon. HIA Sanimas dikumpulkan secara nasional untuk
Baseline dilakukan untuk mengetahui status dapat digunakan oleh para stakeholders
masyarakat (exisng condion) yang akan sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan
menerima program Sanimas, sedangkan atas hasil yang muncul.
HIA post-intervenon dilakukan untuk
N Sebelum HIA sudah punya toilet tetapi ada 6 orang yang
tetap lebih suka pergi ke sungai untuk BAB.
Meskipun di MCK sudah disediakan tempat
cuci tangan tetapi beberapa orang selalu lupa
untuk cuci tangan pakai sabun setelah BAB.
Oleh karena itu, BORDA bersama LPTP, BEST
dan BALIFOKUS menyusun panduan atau
modul yang diberi nama HHE/Health Hygiene
Educaon.
Modul ini diterapkan di lokasi dimana
sudah dibangun Sanimas tetapi masih
terdapat orang-orang atau keluarga yang
belum menerapkan prinsip perilaku hidup
sehat, seper kasus di atas tadi. Karena
memang akan selalu sulit mencapai
Sesudah HIA perubahan 100%. Kemudian angka ini
diopmalkan dengan modul ini. Untuk
implementasinya bekerjasama dengan
salah satunya adalah Poltekes Yogyakarta.
Mahasiswa dilah selama 3 hari dengan
modul HHE kemudian mereka seap minggu
sekali bersama masyarakat selama 2 bulan.
Hasilnya dari 6 orang yang punya kebiasaan
BAB di sungai kemudian hanya nggal 1
orang saja karena anak-anak kemudian
bersepakat membentuk anak sahabat
sungai yang tugasnya mengawasi warga
yang BAB di sungai.
HHE menggunakan metode akf
parsipaf yang didampingi oleh beberapa
Mengopmalkan Perubahan Perilaku Sehat fasilitator yang telah dilah dan dibekali
Masyarakat pengetahuan tentang kesehatan dan higinitas
Program Sanimas bukan hanya serta modul dan alat-alat yang diperlukan
Dalam penyediaan bangunan sik sarana sanitasi untuk kegiatan HHE. Secara umum, peserta
pelaksanaannya, saja, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. kegiatan ini dibagi menjadi dua, yaitu dewasa
wawancara Namun sudah menjadi pengetahuan umum dan anak-anak. Hal ini dikarenakan metode
dengan bahwa perbaikan sik lebih mudah dibanding penyampaian, serta alat-alat yang digunakan
masyarakat ini merubah perilaku masyarakat. Hal ini juga untuk kedua kelompok tersebut berbeda.
dilakukan oleh dialami oleh Sanimas, meskipun sudah Secara garis besar, modul HHE terdiri dari:
tenaga fasilitator memiliki sarana sanitasi tetapi masih saja ada A. Dewasa:
lapangan yang beberapa orang/keluarga yang perilakunya Terdiri dari 4 topik:
mendampingi belum mencerminkan perilaku sehat. 1. Rute kontaminasi (Diagram F)
masyarakat Contoh di satu kampung sanimas di Menjelaskan tentang cara-cara
selama program Yogyakarta, meskipun rumah mereka transmisi penyakit (terutama diare)
Sanimas BORDA
sebagai akibat dari buang air besar
berjalan. sembarangan
2. Perawatan fasilitas dan lingkungan
Menjelaskan penngnya perawatan
fasilitas sanitasi yang baik serta
lingkungan yang bersih
3. Cuci tangan dengan sabun
Menjelaskan penngnya mencuci
tangan dengan sabun di saat yang tepat
4. Penanganan air yang aman
Menjelaskan bagaimana cara
penanganan air minum yang aman
B. Anak-Anak:
Terdiri dari 3 topik:
1. Rute kontaminasi (Diagram F)
Menjelaskan tentang cara-cara
BORDA O
transmisi penyakit (terutama diare)
sebagai akibat dari buang air besar
sembarangan
2. Idenkasi perilaku higinitas yang baik
dan buruk
Memberikan penjelasan kepada anak-
anak tentang perilaku hygiene yang baik
dan buruk
3. Cuci tangan dengan sabun
Menjelaskan penngnya mencuci
tangan dengan sabun di saat yang tepat Lingkungan untuk implementasi HHE di
Alat-alat yang digunakan untuk seap ngkat masyarakat, sedangkan bagi Poltekkes
topik bervariasi mulai dari poster, kartu sendiri, kerjasama ini selain mendapatkan
bergambar, alat cuci tangan, sampai dengan poin secara instusional, juga membekali
smiley untuk anak-anak. Hal ini dimaksudkan mahasiswanya dengan pengalaman langsung
agar kegiatan ini dapat memberikan memfasilitasi masyarakat yang sesuai dengan
informasi yang benar kepada masyarakat bidangnya. Pilot project HHE ini berlangsung
mengenai praktek kesehatan dan higinitas selama 2 bulan mulai dari bulan September
dengan cara yang menyenangkan dan mudah sampai November 2009. Hasil yang
diingat. Keka masyarakat sudah memahami didapatkan sangat menggembirakan. Para
praktek kesehatan dan higinitas yang benar, mahasiswa setelah dibekali dengan pelahan
diharapkan terjadi perubahan perilaku yang mampu memfasilitasi masyarakat dengan
posif dan berkelanjutan. Dengan adanya baik. Sedangkan tanggapan dari masyarakat
perubahan perilaku yang berkelanjutan akan juga sangat posif. Hal ini terbuk dengan
dapat memaksimalkan dampak program jumlah masyarakat yang bergabung serta
Sanimas serta meningkatkan taraf hidup antusiasme mengiku kegiatan HHE ini. Hasil
masyarakat. kegiatan HHE di 2 lokasi ini adalah munculnya
gerakan-gerakan di dalam
masyarakat yang patut
dicontoh. Yang cukup
posif adalah misalnya
pembentukan polisi
sanitasi dari kelompok
anak-anak yang bertugas
mengawasi masyarakat
yang masih buang air
besar sembarangan. Hal
ini terbuk efekf untuk
mengawasi masyarakat
* Posisi HHE di dalam program Sanimas yang masih buang air besar di sungai
Di tahun 2009, kegiatan HHE telah maupun kolam. Selain itu juga ada gerakan
diujicobakan di 2 lokasi Sanimas di Kampung penggelontoran bak kontrol yang run
Jethak II, Kabupaten Sleman dan Kampung dilakukan seap minggu pukul 10 pagi yang BORDA
Gambiran, kota Yogyakarta sebagai pilot bertujuan untuk memperlancar aliran air
project yang bekerjasama dengan Jurusan yang masuk ke IPAL. Dari 2 contoh gerakan
Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Yogyakarta. masyarakat ini, HHE terbuk mampu
Kerjasama ini merupakan hubungan mendorong terjadinya perubahan perilaku di
mutualisme secara instusional antara ngkat masyarakat. Masyarakat menjadi lebih
Poltekkes Yogyakarta dengan BORDA. sadar akan penngnya lingkungan yang sehat
Mengapa mutualisme, karena BORDA dan higienis.
mendapatkan tenaga fasilitator yaitu
mahasiswa semester akhir Jurusan Kesehatan *)HIA & HHE Coordinator, BORDA
Novri Hendra Perdana
(Tenaga Fasilitator Lapangan/TFL di Kota Mojokerto)
Justru Fase
Pra-Pembangunan
yang Krusial
Bisa diceritakan bagaimana awal keterlibatan Anda sudah selesai. Pada 15 Januari 2007, lokasi itu mulai
dalam pengembangan Sanimas di Mojokerto sebagai beroperasi yang peresmian operasinya dibuka langsung
Tenaga Fasilitator Lapangan? oleh Wakil Wali Kota Mojokerto saat itu, Bapak Hendro
Saya mulai menjadi TFL Sanimas di Mojokerto Suwono.
itu sekitar 2006. Saat itu saya dalam fase-fase akhir
menyelesaikan studi saya di Teknik Sipil salah satu Total sudah berapa lokasi Sanimas di Mojokerto yang
perguruan nggi di Malang. Lalu saya mendengar BEST Anda dampingi dalam kapasitas sebagai TFL?
di Surabaya mengadakan rekrutmen TFL untuk Sanimas Total sudah tujuh lokasi Sanimas di Kotamadya
di Mojokerto. Ternyata saya terpilih. Setelah terpilih saya Mojokerto yang saya dampingi proses pembuatannya.
langsung mengiku beberapa kali pelahan yang diadakan Untuk tahun ini saya masih punya tugas untuk
oleh BEST. Instrukturnya dari BORDA. merampungkan Sanimas di Kelurahan Pulorejo,
Kecamatan Magersari. Lokasi ini sebenarnya mulai
Setelah Anda direkrut sebagai TFL di Mojokerto pada disiapkan sejak 2009. Hanya saja pengerjaannya agak
2006 apakah pada tahun yang sama Anda langsung turun lambat karena ada sedikit hambatan dalam pencairan
ke lapangan sebagai TFL? dana yang baru turun pada Desember 2009. Sampai
Ya, saya langsung turun ke lapangan sebagai TFL sekarang seap hari saya masih berkunjung ke sana untuk
pada tahun itu juga. Lokasi yang menjadi tempat zen mengecek perkembangannya secara run.
pertama karir saya sebagai TFL ada di
kelurahan Sentanan yang berada di Tahap pengerjaan sik bangunan
Kecamatan Magersari. Di lokasi Sanimas itu malah berada di ujung
itu menggunakan sarana MCK pentahapan, sebelumnya ada
Plus++ mengingat kontur banyak tahapan yang harus
tanahnya yang datar dan dilewa lebih dulu. Menurut
dak memungkinkan Anda bagian mana yang
digunakannya sarana paling membutuhkan
perpipaan komunal. perhaan?
Di Mojokerto sendiri Menurut saya yang
memang rata-rata terpenng dan krusial
menggunakan MCK itu justru pada masa
Plus++. persiapan sebelum
Di Sentanan itu pengerjaan bangunan.
pembangunan siknya Perlu diingat Sanimas ini
dimulai sekitar bulan sangat memperhakan aspek
September. Tidak ada pemberdayaan
kendala berar dalam masyarakat,
pengerjaannya sehingga pada parsipasi warga,
akhir Desember proses pengerjaan termasuk
BORDA
a saa
dengan latar belakang pendidikan yang
fasilitas sanitasinya adalah para kontraktor tasw juga berbeda, karakter yang berlainan.
yang dipilih untuk itu. Saya belum tahu
da i DA ni-
denk samK
Ini sangat memperkaya pengalaman saya
bagaimana teknisnya, saya juga belum pribadi.
tahu apakah masih akan menggunakan San gan a
ima
TFL dari LSM atau dak. s Ada hal menarik yang Anda temukan
Tapi kalau dak salah saya mendengar selama menjadi TFL Sanimas di Mojokerto?
ada ga lokasi untuk 2010, salah satunya di lokasi Banyak sebenarnya. Tapi yang masih
pondok pesantren. Tapi karena itu menggunakan dana saya ingat itu ya ihwal penolakan warga untuk
DAK, saya belum bisa berkomentar banyak soal apakah menggunakan biogas yang dihasilkan biodegester
saya masih akan bekerja sebagai TFL pada 2010 ini atau IPAL Sanimas. Banyak yang menganggap dan berpikir itu
dak. haram, karena berasal dari olahan nja. Itu sebabnya
mereka menolak menggunakan biodigester untuk
Bukannya pada 2009 kemarin itu juga sudah ada memasak makanan yang akan mereka makan.
sanitasi DAK di Mojokerto? Kami akhirnya sampai memintakan fatwa pada MUI
Betul. Ada 6 lokasi sanitasi DAK di Mojokerto pada kota Mojokerto. Kami, baik TFL dari Best atau pemerintah
2009 lalu. sendiri, berinisiaf memintakan fatwa pada MUI. Setelah
dijelaskan bagaimana duduk perkaranya, seper apa
Bagaimana perkembangannya? proses terjadinya biogas, akhirnya MUI menganggap itu
Banyak kedakpuasan di masyarakat. Orang tahunya halal. Hal itu cukup memberi rasa aman pada masyarakat
itu Sanimas, tapi mereka terkejut kenapa model sehingga mulai banyak yang mau menggunakan biogas
pembangunannya dak seper Sanimas yang lain-lain? hasil digester IPAL Sanimas untuk kepenngan memasak.
Harus dijelaskan lagi pada warga bahwa sanitasi DAK dak Ada lokasi Sanimas di pasar yang ramai. Biogasnya
sama dengan Sanimas. Tidak banyak warga yang tahu bagus sekali dan kuat energinya. KSM di sana bisa menarik
kalau Sanimas itu dak mungkin sistem pembangunannya minat rumah makan di sana untuk mau menggunakan
kontraktual dengan diserahkan pada kontraktor. biogas guna kepenngan memasak makanan yang akan
Yang jadi permasalahan itu kan banyak tahapan- mereka jual. Akan tetapi hal itu diurungkan. Pemiliknya
tahapan yang dulu orang tahu biasa dilewa dengan sebenarnya dak lagi menganggap itu
tuntas dalam Sanimas. Misalnya pemilihan lokasi. bermasalah, tapi dia masih berpikir dua kali
Beberapa lokasi yang menjadi penerima sanitasi DAK itu karena khawar para pengunjungnya dak
sebenarnya lokasi yang dak terpilih saat diikutkan dalam akan menerima hal itu.
HM Basyir Ahmad
(Walikota Pekalongan)
Sanimas dan
Konsep
Pemberdayaan
di Pekalongan
DOK. PRI
Sejak menjabat sebagai Walikota Pekalongan, Anda tahun 2006 data mengenai lingkungan dan rumah yang dak
banyak sekali memberikan perhaan kepada persoalan begitu sehat sudah terkumpul. Sejak itu program rehabilitasi
lingkungan, kesehatan lingkungan, sampah sampai lingkungan kumuh dimulai. Dananya ada dari pemerintah
persoalan sanitasi. Apa yang sebenarnya melatari provinsi, dari Menteri Perumahan Rakyat, Departemen
kepedulian Anda di bidang-bidang itu tadi? Pekerjaan Umum dan dari APBD Pekalongan sendiri.
Kebetulan saya seorang dokter. Sebelum menjadi Lingkungan dan rumah-rumah itu ditata lingkungannya
walikota, saya adalah seorang dokter umum. Anda melalui plesterisasi sehingga jalan dak lagi becek kalau
tahu seper apa bidang yang digelu dan menjadi hujan. Juga kita membantu pembenahan fasilitas MCK-
concern seorang dokter, bukan? Kira-kira soal kesehatan, nya. Sumur-sumur juga kita perbaiki. Satu lagi, kita juga
kebersihan lingkungan, perilaku hidup sehat dan yang membantu membangun sekat dalam rumah sehingga
sejenis dengan itu kira-kira. antara ruangan anak dengan orang tua itu terpisah.
Dalam pengalaman saya sebagai seorang dokter itulah
saya tahu ada ga soal penng dan mendasar dalam Kapan kira-kira target Pekalongan bebas lingkungan
soal kesehatan. Pertama, faktor layanan. Kedua, faktor dan perumahan kumuh itu bisa dipenuhi?
lingkungan. Kega, faktor perilaku manusianya sendiri. Setelah berjalan sejak 2006, sudah lebih dari seribu
Faktor layanan itu penng dan memang harus ada dan rumah yang berhasil dibenahi. Targetnya, pada 2012 nan,
dilakukan dengan kualitas yang baik dan maksimal. Akan Pekalongan sudah benar-benar bebas dari lingkungan dan
tetapi, layanan itu bukan pencegahan, tapi diperlukan perumahan yang kumuh dan dak sehat.
terutama setelah ada penyakit, setelah seseorang sakit. Itu sebabnya kami juga menyediakan sistem kredit
Nah, apa yang membuat penyakit berkembang atau pengganan renovasi dan rehabilitasi rumah dengan
seseorang sakit? Kebanyakan, apalagi dalam konteks kota biaya yang rendah, terutama bagi masyarakat yang dak
Pekalongan yang cukup padat, faktor kedua dan kega mampu namun masih produkf. Angsurannya sangat
yaitu lingkungan dan perilaku warga yang dak sehat. murah, kok. Sementara untuk rumah yang dihuni orang-
orang tua atau jompo, pemerintah dak akan minta
Apa yang sudah Anda lakukan selama menjabat pengganan dananya.
sebagai Walikota Pekalongan untuk memperbaiki dua
aspek itu tadi yaitu lingkungan dan perilaku warga yang Salah satu aspek yang dibenahi dari program
dak sehat? rehabilitasi lingkungan dan perumahan yang kumuh itu
Salah satu program unggulan di Pekalongan adalah adalah juga membenahi fasilitas MCK. Apakah Sanimas
memperbaiki kawasan pemukiman yang kumuh. Namanya merupakan bagian dari program rehabilitasi itu?
Program Pekalongan Bebas Lingkungan Kumuh. Program Kalau rehabilitasi rumah itu kan satu per satu, jadi
sudah dimulai sejak 2005 yaitu dengan kita benahi fasilitas kamar mandi, jamban dan sumur di
pengumpulan data sehingga ap-ap rumah. Sedangkan untuk Sanimas kan sifat dan
86
cakupannya komunal, prosesnya pun dak sesederhana Begini, salah satu problem di Pekalongan itu adalah
bangun MCK. sampah. Selama ini, kami masih cukup bergantung
kepada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai muara
Pekalongan sudah mengembangkan program Sanimas sampah-sampah di Pekalongan. Kami sudah melaksanakan
sejak ga tahun lalu. Apa yang membuat Anda tertarik program pengelolaan sampah berbasis komunal,
dengan Sanimas dan akhirnya mengembangkan Sanimas dimulai dari rumah tangga lebih dulu. Dari situlah nan
di wilayah yang Anda pimpin? akan dibangun tempat pengelolaan sampah berskala
Sanimas memang sudah diterapkan di kota Pekalongan lingkungan, ngkat kelurahan atau RW. Konsep yang
sejak ga tahun lalu. Kami tertarik dengan konsepnya yang kami kembangkan juga pemberdayaan dan parsipasi
mengajak dan mensyaratkan adanya pemberdayaan dan warga sehingga mereka bisa mengelolanya sendiri atau
parsipasi warga. Terus terang saja, kami dak mungkin swakelola.
sendirian mengurusi aspek sanitasi yang merupakan
kebutuhan yang betul-betul riil ini. Warga sendiri harus Itu kan hampir sama dengan Sanimas?
mau terlibat dan memang harus dilibatkan. Memang demikian. Sanimas memberi kami semacam
Pada tahap pembangunannya, parsipasi warga sudah ide bahwa pengelolaan sampah itu juga bisa dan
terlihat karena Sanimas memang mensyaratkan warga sebaiknya memang melibatkan parsipasi warga.
juga ikut sharing pendanaan. Sementara saat Sanimas
sudah beroperasi, warga juga terlibat dan memang harus Apa hasilnya yang sejauh ini sudah bisa dicapai?
ikut serta dalam soal pengelolaannya. Ini jelas amat mem- Sejauh ini sudah cukup opmal. Pekalongan sudah
bantu dari segi pendanaan, karena anggaran untuk pera- mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai kota
watan bisa dihemat, dan yang terpenng warga sendiri dengan pengolahan sampah terbaik dengan diberikannya
yang akan merawat dan menjaganya. Kalau warga sudah Inovasi Manajemen Perkotaan Award di bidang
mau merawat dan menjaga, itu akan sangat bagus sekali. pemberdayaan masyarakat dengan bidang manajemen
Itu sudah jadi jaminan fasilitasnya akan lebih tahan lama. pengelolaan sampah.
Bagaimana dari aspek pendanaan untuk membangun Anda opmis Sanimas dan program-program
Sanimas? pemerintah lain terkait penataan lingkungan, sanitasi
Itu tadi, kami bisa menghemat. Mungkin angkanya dan rehabilitasi kawasan kumuh itu bisa memenuhi
dak begitu besar untuk per lokasi, tapi itu sangat berar target menghilangkan kebiasaan Buang Air Besar
jika Sanimas terus dikembangkan sebanyak mungkin. Sembarangan (BABS)?
Sekarang memang jumlahnya belum begitu banyak. Tapi Sangat opmis, terutama untuk soal BABS, dak
itu sudah sangat membantu, terutama di kawasan utara perlu menunggu sampai 2014 untuk bisa dipenuhi di
yang merupakan daerah pantai. Pekalongan. Saya cukup opmis, 2013 target itu sudah
bisa dipenuhi. Apalagi program-program pemerintah kota
Jadi, bisa dibilang, aspek pemberdayaan dan Pekalongan terus berjalan, sehingga 2013 sudah bebas
membangun parsipasi warga dalam Sanimas itu yang BABS itu masih opmis bisa tercapai.
dianggap menonjol?
Terus terang, iya. Kebetulan kami sendiri bukannya Masih soal sanitasi, apa lagi yang sudah atau sedang
dak punya pengalaman sama sekali dengan konsep dirancang oleh Pemerintah kota Pekalongan? Sudah ada
pemberdayaan atau parsipasi warga. Sejak awal masa blue print untuk mengatasi persoalan sanitasi ataukah
kepemimpinan, ada dana hibah atau block grant untuk masih bersifat sporadis saja?
masyarakat. Untuk mendapatkan dana itu, masyarakat Kami sudah merancang ini sejak lama. Untuk lingkung-
harus menyusun sendiri apa program yang ingin mereka an kumuh kan sudah sejak 2005, untuk sanitasi kita sudah
ajukan, konsepnya bagaimana, strategi pengelolaannya membentuk Pokja Sanitasi. Pokja ini bahkan strukturnya
seper apa. Pendeknya, warga sudah diajak berpikir dan sampai ngkat kelurahan. Pokja inilah yang berperan be-
memikirkan kebutuhan mereka sendiri. Dari situ aspek sar dalam pengentasan persoalan sanitasi di Pekalongan.
pemberdayaan dan parsipasi warga itu dilah. Mengenai road map strategi sanitasi di Pekalongan, kami
juga sudah punya Strategi Sanitasi Kota (SSK).
Ada keinginan untuk mengadopsi konsep Baru saja itu jadi, belum satu bulan jadinya.
pemberdayaan dan parsipasi warga dalam Sanimas ke Dari situlah kami menyusun target, meran-
dalam program-program pemerintah yang lain? cang program.
87 Wawancara Khusus
Yan Koestoer
(Direktur Eksekuf Indonesia Bussines Link)
Pada 2009 saya membaca pernyataan Anda tentang sebenarnya kendala yang dihadapi?
adanya 45 perusahaan yang sudah terlibat dalam Saya dak menganggapnya kendala, anggap itu
penanganan persoalan air dan sanitasi. Benarkah ada 45 tantangan. Salah satunya soal informasi. Banyak yang ingin
perusahaan itu? berparsipasi, tapi terkadang dak tahu harus memulai
Sebenarnya dak terlalu persis begitu. Angka 45 dari mana, masuk lewat mana, mes menghubungi dan
perusahaan itu, kan, merujuk kisaran jumlah perusahaan bekerjasama dengan siapa. Ini soal informasi, tentu saja,
yang sudah berpartner dengan kami pada saat itu. Mereka terkait data-data yang dibutuhkan, terutama data-data di
minatnya berbeda-beda dan itu terkait dengan karakter lapangan. Kekurangan informasi yang dibutuhkan itulah
bisnis masing-masing. Begitu juga dalam soal CSR. Isu yang menjadi salah satu tantangannya.
yang menjadi concern mereka juga beragam. Khusus yang
sudah terlibat atau mau mulai terlibat dalam soal air dan Apa yang sudah dilakukan oleh Indonesia Bussines
sanitasi kira-kira sekitar 50 persen dari angka itu. Link (IBL) untuk mengatasi tantangan-tantangan itu?
Sejak 2003, kami sudah mulai membangun komunikasi
Bisa Anda berikan gambaran perusahaan-perusahaan antara perusahaan-perusahaan yang menjadi partner
seper apa yang punya minat untuk ikut andil dalam kami. Kami berdialog satu sama lain, mencoba saling
mengentaskan persoalan air dan sanitasi ini? menjajaki, saling percaya. Jika sudah terbentuk, baru
Mereka beragam sekali. Tapi kalau boleh digambarkan dicoba mencari acon plan yang bisa dilakukan. Dari
polanya, kebanyakan adalah perusahaan di bidang mining, situlah, kami mencoba menjajaki dengan siapa lagi kira-
oil dan gas. Biasanya terkait dengan daerah operasi kira bisa bekerjasama.
mereka sendiri. Kemudian ada juga beberapa yang lini Sejak 2008, kami sudah menjalin kerjasama dengan
bisnisnya manufaktur. pemerintah, terutama Dirjen Cipta Karya, Departemen
Khusus untuk air, perusahaan yang tertarik biasanya Pekerjaan Umum, dengan Bappenas, dengan ISSDP dan
memang berkaitan dengan soal air, baik mereka sebagai Pokja AMPL. Itu dalam konteks persoalan air dan sanitasi.
produsen atau konsumen. Misalnya, untuk menyebut Bersama pemerintah diharapkan ada satu acon plan
beberapa nama saja, adalah Nestle, Danone, Aqua, dan yang benar-benar riil. Dengan bekerjasama dengan
beberapa yang lain. Jangan juga dilupakan perusahaan pemerintah, apa yang dilakukan itu dak lagi dari nol.
yang lini usahanya itu memang berkaitan dengan Sebentar lagi kami akan membuat forum di Denpasar,
kesehatan, baik berkaitan langsung atau dak. Bali. Tagline untuk kerjasama itu adalah Kemitraan
Keterlibatan itu bisa dimenger karena isu sanitasi itu, Mulsektor untuk Air, Sanitasi dan Kesehatan. Forum ini
kan, terkait dengan soal kesehatan, tepatnya soal perilaku diinisiasi oleh IBL, Dirjen Cipta Karya dan terutama oleh
hidup sehat. Ini, kan sesuatu yang riil, persoalan sehari- Danone. Rencananya, ada sekitar enam daerah yang akan
hari. Itu sebabnya perusahaan-perusahaan yang terkait menjadi pilong untuk program ini.
dengan soal kesehatan punya concern dalam soal ini.
Bagaimana dengan perusahaan-perusahaan lokal?
Tapi kenapa sepernya gaungnya Sebenarnya perusahaan-perusahaan lokal justru yang
dak terlalu terdengar. Apa perlu lebih didorong, karena mereka punya keterkaitan
Wawancara Khusus 88
yang lebih erat dengan daerah asalnya masing- Jangan sampai program-program CSR ini tumpang
masing. Kami akan mencoba menjajaki dan merangkul ndih dengan program-program pemerintah. Makanya
perusahaan-perusahaan yang sifatnya lokal seper itu. perlu kemitraan dengan pemerintah. Ini juga supaya
Kami berharap, enam wilayah yang akan menjadi acon lebih esien. Kalau kemitraan dengan pemerintah ini
plan kami pada 2010 ini juga bisa merangkul perusahaan- berlangsung dengan baik, akan mudah menyusun acon
perusahaan yang basis utamanya di enam wilayah itu. plan, kami dak perlu memulai dari nol lagi. Dengan
memanfaatkan informasi dan data-data yang dimiliki
Kesannya baru sekarang saja CSR itu mulai pemerintah, kami bisa langsung meng-improvement apa
menyentuh soal air dan sanitasi. Benarkah begitu? yang sudah dilakukan pemerintah di satu wilayah.
Sebenarnya dak juga. Sudah ada, misalnya,
Forum CSR for A Beer Life. Unilever sendiri punya Apa harapan Anda pada pemerintah terkait upaya
program Seribu Jamban. Kalimantan Prima Coal sudah swasta atau perusahaan-perusahaan yang ingin terlibat
mengembangkan program penyediaan air bagi masyarakat dalam pembangunan di Indonesia melalui CSR ini?
yang dekat dengan daerah operasi bisnis mereka. Pertama, kami berharap agar pemerintah bisa lebih
Hanya saja, memang, butuh waktu untuk itu. Sejak memahami apa itu CSR. Jangan sampai CSR ini berhen
2003, terutama dengan perusahaan-perusahaan yang sekadar dipahami sebagai alternaf funding. Kami sering
bergerak dalam eksplorasi sumber daya alam, proses itu mendengar soal itu. Seper yang saya kemukakan di awal,
sudah dimulai. Dalam proses awal itu, terutama selain CSR ini bukan soal charity, tapi terkait dengan strategi
soal komunikasi dan membangun kepercayaan itu yang bisnis perusahaan. Dengan dak memahami CSR hanya
menjadi faktor penngnya. Setelah itu muncul, baru mulai sekadar alternaf funding, kemitraan antara pemerintah
dipetakan k-k apa saja yang bisa ikut berparsipasi. dan swasta bisa lebih baik lagi.
Mulanya banyak sekali, bahkan sampai isu illegal Kedua, dengan kemitraan yang lebih baik itu, dengan
logging. Lalu disepaka untuk menekankan persoalan pemahaman yang lebih pas terkait apa itu CSR, maka
yang resiko poliknya lebih minim, misal soal air minum pemerintah pun bisa memberi feedback yang memadai
dan sanitasi. Itu pun sebenarnya relaf. Soal air itu, kan, pada perusahaan-perusahaan itu. Kalau hanya minta
dalam konteks tertentu justru sangat polis sekali. Itu isu dicarikan perusahaan-perusahaan yang mau mendanai
yang di ngkat global sebenarnya sangat serius. satu program, kemitraan itu akan susah dingkatkan
menjadi lebih strategis, terutama dari sudut pandang
IBL sendiri punya konsep apa dalam soal perusahaan-perusahaan tadi.
pengembangan CSR ini? Pemerintah juga sejak awal sebaiknya ikut serta
Kami selalu mendorong untuk dak sekadar ngasih dengan memberi masukan-masukan yang dibutuhkan,
uang. Itu dak efekf. Kalau ngasih uang jelas dak memberi kemudahan dalam mengakses informasi dan
akan ada habisnya. Masyarakat juga bisa minta terus menggunakan data-data yang dimiliki pemerintah,
nannya. CSR itu, idealnya, bukan sekadar charity. terutama dalam soal informasi dan data yang
Bukan soal kedermawanan. Ini soal yang terkait dengan berhubungan dengan program CSR. Secara umum,
pengembangan bisnis. Harusnya, CSR bahkan sudah pemerintah juga perlu memberi kemudahan-kemudahan
masuk ke dalam rencana bisnis perusahaan, jika perlu yang dibutuhkan bagi swasta untuk mengembangkan
bahkan saat perusahaan itu sendiri belum beroperasi. dirinya, misalnya soal kemudahan mengurus perijinan.
Kami menekankan agar CSR dak disederhanakan Kega, usahakan agar program-program pemerintah
hanya dengan ngasih uang saja. CSR itu mes berkesinambungan. Jangan sampai setelah bekerjasama
memberdayakan masyarakatnya. Innya, bukan ngasih untuk program tertentu kemudian berhen setelah satu
ikan, tapi memberi kailnya. Tapi, dak berhen ngasih kail, program selesai. Misalnya dengan Pokja AMPL dalam
melainkan juga memaskan kail itu tetap bisa berfungsi soal air dan sanitasi ini, mereka terus ada, orangnya terus
dengan baik. Makanya, dalam CSR, dak ada exit strategy. ada, sehingga walau pun misalnya pemerintah dak
Yang ada adalah penyesuaian program. Dalam tahap- lagi memiliki dana untuk meneruskan satu program,
tahap tertentu, setelah mencapai satu target, program sedaknya masih ada pihak yang bisa diajak bicara dan
pun menyesuaikan dengan situasi di lapangan itu. diskusi. Karena keterlibatan pemerintah dalam kemitraaan
ini bukan cuma soal dana atau anggaran, tapi
Bagaimana CSR dibandingkan dengan program- pemerintah juga bisa menjadi fasilitator yang
program pemerintah? baik dan opmal, bisa memberi data-data
CSR ini bukan untuk menggankan peran pemerintah. dan informasi.
89 Wawancara Khusus
Peta
Pencapaian Persebaran Sanimas
LOKASI PROGRAM SANITASI OLEH MASYARAKAT (SANIMAS)
di Indonesia (2003-2009)
Tahun 2003
No Propinsi Kota/ Kabupaten Lokasi Sistem Terpilih Pengguna (Jiwa)
2 6 6 1,239
1 Jawa Timur Mojokerto 1 Kel. Balongsari, Kec. Magersari MCK = Biogas 222
Sidoarjo 1 Kel. Sidokare, Sec. Sidoarjo MCK = Biogas 164
5 Pasuruan 1 Bakalan, Kec. Bugul Kidul Pipa Komunal 400
Kediri 1 Kec.Kota, Kel.Balower MCK = Biogas 268
Blitar 1 Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo Perpipaan Komunal 85
2 Bali 1 Denpasar 1 Pucuksari Selatan, Banjar Batur Perpipaan Komunal 100
Tahun 2004
No Propinsi Kota/ Kabupaten Lokasi Sistem Terpilih Pengguna (Jiwa)
2 7 8 3,075
Kota Mojokerto 1 Kedung Kwali III MCK 300
Kota Sidoarjo 1 Bungur Medaeng, Kec.Waru MCK = Biogas 200
Kota Pasuruan 1 Mandaran Rejo, Kec. Bugul Kidul MCK = Biogas 375
1 Jawa Timur 6 PP Sumber Bungur, Desa Pakong (Putra) MCK = Biogas 400
Pamekasan 2
PP Miahul Qulub, Desa Polagan (Putri) MCK = Biogas 500
Kota Kediri 1 Mrican, Kel. Kampung Baru MCK = Biogas 300
Kota Blitar 1 Lingkungan Mesjid Kauman Perpipaan Komunal 400
2 Bali 1 Kota Denpasar 1 Banjar Pamecutan Kaja, Denpasar Barat Perpipaan Komunal 600
Tahun 2005
No Propinsi Kota/ Kabupaten Lokasi Sistem Terpilih Pengguna (Jiwa)
3 9 11 3,665
Kota Pasuruan 1 Kel. Gading Rejo, Kec.Gading Rejo MCK 400
Pondok Pesantren Al-Falah, Dempo Barat, Pasean MCK 400
Pamekasan 2
Pondok Pesantren Darul Jihad, Kadur MCK 400
1 Jawa Timur 6 Kota Blitar 1 Karanglo RT 02 RW 15, Sanawetan Perpipaan 312
Kota Mojokerto 1 Jagalan Lor Lingkungan Kalima, Jagalan MCK 400
Kota Sidoarjo 1 Kampung Kedung Boto RT. 17 MCK 350
Kota Tegal 1 Keturen, RT 01-02 RW I MCK 307
Kota Semarang 1 Kampung Bustaman MCK 307
2 Jawa Tengah 3 Kota Salaga 1 Kampung Kalitaman MCK 228
Kota Surakarta 1 Perum Penyandang cacat dan seniman, Kragilan Komunal 365
3 Bali 1 Kota Denpasar 1 Lingk. Segina VI, Br. Pekandelan MCK 196
Tahun 2006
Sistem Jumlah Pengguna
No Propinsi Kota/Kabupaten Lokasi Terpilih KK Jiwa
20 53 65 5,700 23,886
Sumatera
1 Utara
1 Kota Sibolga 1 Kelurahan Hutabarangan, Kec. Sibolga Utara MCK Plus++ 96 350
Siak 1 RW I, Kel. Perawang, Kec. Tualang MCK Plus++ 50 250
2 Riau 2
Palawan 1 Pondok Pesantren Al Muslimun, Desa Sikijang, Kec. Pangkalan Kerinci MCK Plus++ 60 300
Sumatera Solok 1 Jorong Kampung Tangah, Kanagari Paninggahan, Kec. Junjung Sirih MCK Plus++ 70 350
3 Barat 2
Dharmasraya 1 Jorong Pasar Koto Baru, Kanagari Koto Baru, Kec. Koto Baru MCK Plus++ 70 350
Kampung Talang Putri RT 21. Kel. Talang Putri. Kec. Plaju. MCK Plus++ 197 986
Sumatera Kota Kampung Talang Aman RT.22. Kel. Talang Aman. Kec. Kemuning. MCK Plus++ 12 60
4 Selatan 3 Palembang 3
Kampung Lingk. Gandus RT.05. Kel. Gandus. Kec. Gandus MCK Plus++ 73 365
Pencapaian 90
Sistem Jumlah Pengguna
No Propinsi Kota/Kabupaten Lokasi
Terpilih KK Jiwa
Kota Pantai Indah RT V. Kel. Pasar Muko-Muko. Kec. Muko-Muko Utara MCK Plus++ 70 350
5 Bengkulu 2 2
Muko-Muko Pesantren Darul Amal. Kel. Tunggang. Kec. Pondoik Puguh MCK Plus++ 72 361
Kota Pangkal 1 RW. III Kel. Pasar Padi. Kec. Rangkui MCK Plus++ 50 188
Pinang
6 Bangka 3
Belitung Sungai Selan 1 Sungai Selan. Kec. Sungai Selan MCK Plus++ 78 365
Bangka 1 Lingkungan Nelayan II Kel. Sungai Liat Kec. Sungai Liat MCK Plus++ 129 577
7 Lampung 1 Kota. Lampung 1 1. Kampung Lingk. III RT. I/I Kel. Kedaton. Kec. Kedaton MCK Plus++ 150 750
Masjid Syech Amaludin Komplek Perumahan RSS Eko Damai Mandiri
MCK Plus++ 62 150
8 Banten 1 Tangerang 2 RT. 22 RW. 03 Desa Cibogo, Kec. Cisauk
RW. 04 Kejaroan Kampung Pulo, Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri MCK Plus++ 120 480
Kampung Pasir Pogor, Kelurahan Karang Tengah RT. 03 & 04 RW. VIII,
9 Jawa Barat 1 Kota Sukabumi 1 Kec. Gunung Puyuh MCK Plus++ 95 350
Kampung RT 4 RW VIII, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon MCK Plus++ 76 265
Kota Surakarta 2 Kampung Karang Asem RT 03 & 06, RW XVI, Kel. Kadipiro, Kec.
MCK Plus++ 48 197
Banjarsari
Kota Semarang 1 Kampung Plombokan RT 04-05, RW III, Kel. Plombokan, Kec. Semarang MCK Plus++ 93 356
Jawa Utara
10 Tengah 5
Kota Tegal 1 Kampung Kandang Menjangan RW 10, Kel. Tegalsari, Kec. Tegal Barat MCK Plus++ 123 450
Kota Kampung Panjang Wetang RT 8 RW 16, Kel. Panjang Wetan, Kec.
1 MCK Plus++ 89 315
Pekalongan Pekalongan Utara
Magelang 1 Kaweron RT 01-04, Kel. Munlan, Kec. Munlan MCK Plus++ 90 277
Komunal
11 DIY 1 Gunungkidul 1 Dusun Sumber Mulyo, Kec. Kepek, Wonoasari, Kab. Gunungkidul pemipaan 14 70
(Tahu)
Nganjuk 1 RW IX, Kamp. Payaman, Kel. Payaman, Kec. MCK Plus++ 163 652
Jombang 1 RT 6, 7 & 8, RW I - Jombang Krajan, Kel. Jombang, Kec. Jombang MCK Plus++ 185 766
RT 03, RW II, Lingkungan Jayeng, Kel. Prajurit Kulon, Kec. Prajurit Kulon MCK Plus++ 110 228
Kota Mojokerto 2
RT 01 & 02, RW II, Kel. Sentanan, Kec. Magersari MCK Plus++ 40 200
Kombinasi
Blitar 1 RT 01 & 02, RW I, Lingkungan Beru, Kel. Beru, Kec. Wlingi MCK 103 274
Plus++ dan
pemipaan
Kota Blitar 1 Wiroyudan RT 04 & 05, RW IV, Kel. Kepanjen Lor, Kec. Kepanjen Kidul Komunal 111 312
Pemipaan
Kota Pasuruan 1 RW IV & VII, Pedukuhan Padeyan, Kel. Bugul Lor, Kec. Bugul Kidul MCK Plus++ 89 400
Sidoarjo 1 Kampung Cucung, RT 01, RW I, Desa Jan, Kec. Waru MCK Plus++ 96 300
Lumajang 1 RT 02 & 03, RW 20, Kel. Tompokersan, Kec. Lumajang MCK Plus++ 66 196
12 Jawa Timur 15
Kombinasi
Sumenep 1 Pondok Pesantren Pa+Pi. Nurul Islam, Desa Karang Cempaka, Kec. Bluto MCK Plus++ 80 400
dan Pemipaan
Malang 1 Kampung Baru, RT 4A & 4B, RW IV, Kel. Kepanjen, Kec. Kepanjen MCK Plus++ 141 490
Magetan 1 Dukuh Kebaran RW IV, Kel. Tawanganom, Kec. Magetan MCK Plus++ 140 560
Dandangan RW IX, Kel. Dandangan, Kec. Kota MCK Plus++ 111 300
Kota Kediri 2
RT 28 & 29, Lingk. Kleco, Kel. Jamsaren, Kec. Pesantren MCK Plus++ 108 400
Pondok Pesantren Al Mujtama (Pi), Kelurahan Plakpak, Kec.
MCK Plus++ 80 400
Pamekasan 2 Pangetanan
Pondok Pesantren Miahul Ulum, Desa Beet, Kec. Pamekasan MCK Plus++ 80 400
Bangkalan 1 RT 02-03, RW III, Kamp. Lebak, Kel. Pangeranan, Kec. Bangkalan MCK Plus++ 113 480
Kombinasi
Bondowoso 1 Pondok Pesantren Darul Falah, Desa Ramban Kulon, Kec. Cermee MCK Plus++ 51 256
dan Pemipaan
Komunal
Kota Denpasar 1 Banjar Muliawan, Desa Tegal Kerta, Kec. Denpasar Barat Pemipaan 130 510
13 Bali 2
Komunal
Buleleng 1 Banjar Tegal Mawar, Kel. Banjar Bali, Kec. Buleleng 110 450
Pemipaan
91 Pencapaian
Sistem Jumlah Pengguna
No Propinsi Kota/Kabupaten Lokasi
Terpilih KK Jiwa
RT 18, Kel. Berbas Pantai , Kec. Bontang Selatan MCK Plus++ 81 296
Kota Bontang 2
RT 15 Jn. Pelabuhan, Kel. Tanjung Laut Indah, Kec. Bontang Selatan MCK Plus++ 56 168
Kalimantan
14 2
Timur RT 73 Kel. Batu Ampar, Kec. Balikpapan Utara MCK Plus++ 44 260
Kota
2 Komunal
Balikpapan RT 05, Kel. Klandasan Ulu, Kec. Balikpapan Selatan 73 290
pemipaan
Kampung RT 84, RW 29 Kel. Teluk Dalam. Kec. Banjarmasin Tenggah MCK Plus++ 79 395
Kampung RT 03 & 02, RW 01 Kel. Kelayan Tenggah. Kec. Banjarmasin
MCK Plus++ 79 395
Kalimantan Kota Selatan
15 Selatan 1 Banjarmasin 4
Kampung RT 18 RW 05 Kel. Antasan Kecil Timur Kec. Banjarmasin Utara MCK Plus++ 40 200
Kampung Simpang Jagung RT.04 RW 011 Kel. Pelambuan Kec.
MCK Plus++ 120 600
Pelambuan
Gorontalo 1 Lingkungan I, RT 07, Kelurahan Kayu Bulan, Kec. Limboto Komunal 50 304
Pemipaan
Pohuwato 1 Dusun Teratai, Desa Marisa Selatan, Kec. Marisa MCK Plus++ 126 504
16 Gorontalo 4
Bonebolango 1 Kel. Padengo, Kec. Kabila MCK Plus++ 94 376
Boalemo 1 Desa Bajo, Kec. Tilamuta MCK Plus++ 100 400
17 Sulawesi 1 Kota Bitung 1 Kampung Kompleks Sari Kelapa Kel. Bitung Timur Kec. Bitung Timur MCK Plus++ 140 700
Utara
Jeneponto 1 Lingkungan Bontosunngu Selatan, Kel. Empoang, Kec. Binamu Komunal 70 275
Sulawesi Pemipaan
18 Selatan 2
Enrekang 1 Dusun Curio, Desa Curio, Kec. Curio Komunal 65 300
Pemipaan
Kampung RT. 02 RW.08 Kel. Bataraguru. Kec. Wolio MCK Plus++ 24 120
Kota Bau-Bau 3 2. Kampung RT 02, RW 01 Kel. Tomba Kec. Wolio MCK Plus++ 24 120
Sulawesi
19 2
Tenggara 3. Kampung Kanakea, RT 10, RT 03 Kel. Nganganaumala Kec. Wolio MCK Plus++ 24 120
Kota Kendari 1 4. Kampung RT 01, RT. 02 RW II dan RW III Kel. Tondonggeu Kec. Abeli MCK Plus++ 124 620
Nusa Kota Kupang 1 Kampung Lingkungan RT 21 RW 08 Kel. Naikoten I Kec. Oebobo MCK Plus++ 142 710
20 Tenggara 2
Timur Kota Maumere 1 Kampung RW I, RT. 02, 03, 04, 05, 06 Kel. Kabor. Kec. Alok MCK Plus++ 51 247
Tahun 2007
Sistem Jumlah Pengguna
No Propinsi Kota/kabupaten Lokasi Terpilih KK Jiwa
22 80 11,894 55,753
Kampung Gudang Arang, Jl. Pulau Seram Ligkungan VI, Kel. Belawan MCK Plus++ 63 300
Bahari, Kec. Medan Belawan
Lingkungan XXIII, Kel. Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan MCK Plus++ 68 300
Kota Medan 4
Pesantren Ar Raudathul Hasanah Kel. Simpang Selayang Kec. Medan
Tuntungan MCK Plus++ 50 200
Jl. Boxit, Lingkungan I, Kel. Kota Bangun, Kec. Medan Deli, MCK Plus++ 129 645
Sumatera
1 6 Kota Sibolga 1 Kampung Senteong, Kel. Pancuran Grobak, Kec. Sibolga Kota MCK Plus++ 82 400
Utara
Kota Tebing 1 Lingkungan IV, kel. Bandar Utama, Kec. Tebing Tinggi Kota MCK Plus++ 60 300
Tinggi
Asahan 1 Kel. Tegal Sari Kec. Kisaran Barat MCK Plus++ 60 300
Kota Tanjung 1 Lingkungan 1, kel. Matahalasan, Kec. Tanjung Balai Kota MCK Plus++ 60 300
Balai
Labuhan Batu 1 Kel. Rantau prapat Kec. Rantau Utara MCK Plus++ 50 200
Kota Bukinggi 1 Jangkak Kel. Campagoimpoh. MCK Plus++ 100 500
Jorong Pasar Lama, Nagari Pulau Punjung, Kec.Pulau Punjung MCK Plus++ 100 500
Darmasraya 2
Jorong Balai Tangah, Nagari Sungai Rumbai, Kec. Sungai Rumbai MCK Plus++ 235 1175
Solok 1 Jorong Aro Talang, Nagari Talang, Kecamatan Gunung Talang MCK Plus++ 50 200
Kota Sawah 1 Desa Lunto Barat MCK Plus++ 100 500
2 Sumatera 8 Lunto
Barat
Padang Pariaman 1 Korong Ringan-ringan, Nagari Pakandangan, Kec. Enam Lingkung MCK Plus++ 100 500
Kota 1 (Blm terbangun, lokasi belum ada kejelasan) MCK Plus++ 100 500
Payakumbuh
Pesisir Selatan 1 Ketua KSM Hendi Supriyandi MCK Plus++ 100 500
Jorong Bandar Pandung RT 01 RW 03 Kel. Tanah Garam, Kec. Tanah
Kota Solok 1 MCK Plus++ 100 500
Garam
Pencapaian 92
Sistem Jumlah Pengguna
No Propinsi Kota/Kabupaten Lokasi
Terpilih KK Jiwa
Kel.Tiga Empat Hulu, Lorong Wakaf RT 31, Kec. Seberang Ulu I MCK Plus++ 70 350
Sumatera Kel.Tiga Empat Hulu, RT 06, Kec. Seberang Ulu 1 MCK Plus++ 70 350
3 1 Kota Palembang 1
Selatan
Kel.Lima Belas Hulu RT 17, Kec. Seberang Ulu I MCK Plus++ 70 350
Kampung Sei Hitam RT.05, Kel. Siring Agung, Kec. Ilir Barat I MCK Plus++ 70 350
Bangka Selatan 1 Kec. Toboali, Kel. Tanjung Ketapang, Lingk. 03 MCK Plus++ 100 500
Kec. Muntok, Kel. Tanjung, Lingk. Teluk Rubiah II MCK Plus++ 92 460
Bangka Barat 2
Kec. Muntok, Kel. Tanjung, Lingk. Tanjung Sawah MCK Plus++ 95 221
4 Bangka 4
Belitung Kota Pangkal 1 Kec. Bukit Intan, Kel. Bacang, RT 03 MCK Plus++ 71 355
Pinang
Kec. SungaiLiat, Kel. SungaiLiat, Lingk. Parit Pekir MCK Plus++ 103 515
Bangka Induk 2
Kec. SungaiLiat, Kel. Kuday, Lingk. Air Anyut MCK Plus++ 56 280
Kec. Kumun Debai, Ds. Kumun Mudik MCK Plus++ 128 640
Kec. Sungai Penuh, Kel. Pasar MCK Plus++ 91 455
Kerinci 4
Kec. Tanah Kampung, Ds. Sembilan MCK Plus++ 84 420
5 Jambi 2
Kec.Sungai Penuh, Kel.Lawang Agung, Ds.Sawahan Tarandam MCK Plus++ 105 400
Kec. Tebo Tengah MCK Plus++ 85 425
Tebo 2
Kec. Rimbo Bujang, Pasar Sarinah MCK Plus++ 100 500
Kec. Tanjung Karang Pusat, Kel. Kelapa Tiga MCK Plus++ 100 500
Kec. Tanjung Karang Pusat, Kel. Kaliawi MCK Plus++ 169 845
Kec. Tanjung Karang Pusat, Kel. Durian Payung MCK Plus++ 80 400
6 Lampung 1 Kota Lampung 6
Kec. Tanjung Karang Timur, kelurahan Sawah Brebes Komunal 95 380
Kec. Teluk Betung Selatan, Kel. Kangkung MCK Plus++ 95 475
Kec. Panjang, Kel. Pidada MCK Plus++ 115 575
Kota Tangerang 1 RW. 03 Kel. Kedawung Baru, Kec. Neglasari MCK Plus++ 214 860
Tangerang 1 Kamp. Pisangan Periuk RT. 04 RW. 05 Kel. Kayu Agung, Kec. Sepatan MCK Plus++ 105 400
7 Banten 3 Kampung Sempu Seroja, RT 05 RW 15, Kel. Cipare, Kec. Serang MCK Plus++ 46 230
Serang 3 Kampung Sempu Banten Girang RT 01 Rw 17 Kel. Cipare, Kec. Serang, MCK Plus++ 53 290
Kampung Kubang Kemiri RT. 05 RW. 02 Kel. Sukawana MCK Plus++ 80 400
Kota Bogor Kamp. Tanuwijaya, Kel. Tajur, Kec. Bogor Timur MCK Plus++ 125 500
8 Jawa Barat 3 Kota Sukabumi 3 RT. 02/04 Kel. Nanggleng, Kec. Citamiang, MCK Plus++ 75 300
Kota Cirebon RT. 02/ 04 Kamp. Cangkol Utara, Kel. Lemah Wungkuk MCK Plus++ 75 300
Beton RT 1,2,3, RW I, Kel. Sewu, Kec. Jebres MCK Plus++ 79 310
Kota Solo 2
Joyoraharjan RT 1,2,3, RW X, Kel. Purwodiningratan, Kec. Kebres MCK Plus++ 44 156
Kota Semarang 1 Kel. Bandarharjo RW 3, Kec. Semarang Utara MCK Plus++ 94 197
Kendal 1 Jagalan RT 7& 8, RW 2, Kel. Kutoharjo, Kec. Kaliwungu Komunal 75 300
Jawa Poncol Gang 9 RT 02, RW V, Kel. Poncol, Kec. Pekalongan Timur MCK Plus++ 64 250
9 8 Kota Pekalongan 2
Tengah Boyongsari RT 04 RW 16, Kel. Panjang Wetan, Kec. Pekalongan Utara MCK Plus++ 84 350
Kota Tegal 1 Jongor RT 02, RW 08, Kel. Tegalsari, Kec. Tegal Barat MCK Plus++ 70 415
Brebes 1 Kel. Kaligangsa Kulon RT 02, RW IV, Kec. Brebes MCK Plus++ 70 400
Purworejo 1 Ponpes - An Nawawi, Desa Berjan, Kec. Gebang MCK Plus++ 0 606
Magelang 1 Karang Gondang, Kel. Bojong, Kec. Mungkid MCK Plus++ 63 215
Komunal +
Kota Yogyakarta 1 Gondolayu Lor RT 56-57, RW 11, Kel. Cokrodiningratan, Kec. Jes 95 324
biogas
Sleman 1 Dusun Jetak 2, Kel. Sidokarto, Kec. Godean MCK Plus++ 66 284
Ponpes - Mardhotullah Al Islami, Kec. Wonosari MCK Plus++ 40 190
10 DIY 5 Gunung Kidul 2 Komunal
Kerajinan Tahu - Dusun Besari, Desa Siraman, Kec. Wonosari 7 186
UKM
Kulonprogo 1 Dusun Kriyanan, Kel. Wates, Kec. Wates MCK Plus++ 78 318
Komunal
Bantul 1 Dusun Gunung Saren Kidul, Desa Trimur, Kec. Srandakan 8 8
UKM
93 Pencapaian
Sistem Jumlah Pengguna
No Propinsi Kota/Kabupaten Lokasi
Terpilih KK Jiwa
Kel. Kranggan, Kec. Prajurit Kulon, Mojokerto Kota MCK Plus++ 100 350
Kota. Mojokerto 2
Kel. Kedundung, Kec. Magersari, Mojokerto Kota MCK Plus++ 100 350
Sidoarjo 1 RW III Desa Keboan Sikep, Kec. Gedangan, MCK Plus++ 100 350
Kota Pasuruan 1 RT 03, RW IV Kel. Ngemplak Rejo Kec. Purworejo, Pasuruan Kota MCK Plus++ 100 350
PP. Mambaul Ulum, Denanyar MCK Plus++ 95 477
Jombang 2
PP Walisongo, Desa Cukir, Kec. Diwek MCK Plus++ 100 500
dan Komunal
Lingk. Ngaglik, Kel. Dandangan, Kec. Kota MCK Plus++ 178 688
Kota Kediri 2
11 Jawa Timur 10 Lingk. Pagut RT 21, RW 08, Kel. Blabak, Kec. Pesantren, Kediri Kota MCK Plus++ 95 398
Kota Blitar 1 PP. Nurul Ulum, Desa Bendo, Kec. Kepanjenkidul MCK Plus++ 82 410
Dsn Jambon, Desa Pakis Kembar, Kec. Pakis MCK Plus++ 150 500
Malang 2
Dsn Curah Ampel, Desa Ampel Denta, Kec. Pakis MCK Plus++ 125 400
PP. As-Syahidul Kabir, Sumber Batu, Kec. Blumbungan MCK Plus++ 70 350
Pamekasan 3 PP. Al-Inayah, Desa Sumber Batu, Kec. Pegantenan, MCK Plus++ 90 450
PP. Kebun Baru, Desa Kacok, Kec. Palengaan MCK Plus++ 70 350
Magetan 1 RT 06, RW 01 Kel. Sukowinangun, Kec. Magetan MCK Plus++ 133 262
Blitar 1 RT 02 Lingk. Wlingi, Kel. Wlingi, Kec. Wlingi Komunal 77 315
Kota Denpasar 1 Kampung Tegal Harum, Kel. Tegal Harum, Kec. Denpasar Barat Komunal 110 500
Buleleng 1 Lingkungan Tamansari, Kel. Kampung Baru, Kec. Buleleng Komunal 58 330
12 Bali 4
Gianyar 1 Kel. Abianbase, Banjar Abianbase Kelod Kauh, Kec. Gianyar Komunal 120 600
Tabanan 1 Lingk. Kodok, Br. Tunggal sari, Kel. Dauh Peken, Kec. Tabanan, Komunal 75 375
Amuntai 1 Desa Pelelawan, Kel Pelelawan, Kec Amuntai Tengah Komunal 58 330
Kel. Alalak Tengah Kec. Banjarmasin Utara MCK Plus++ 130 650
Kalimantan Kota
13 3 Banjarmasin 3 Kel. Sungai Bilu Kec. Banjarmasin Timur MCK Plus++ 84 420
Selatan
Kel. Basirih Kec. Banjarmasin Barat MCK Plus++ 108 540
Banjar Baru 1 RT 4 Kel. Banjarbaru Kota, Kec. Banjarbaru MCK Plus++ 87 215
RT 32 Kel Tanjung Laut Indah, Kec. Bontang Selatan Komunal 42 190
Kota Bontang 2
RT 25 Kel Tanjung Laut Indah, Kec. Bontang Selatan MCK Plus++ 54 202
Kalimantan Komunal-
14 Timur 2 Jl. Flamboyan, kel. Karanganyar, Kec. Tarakan Barat 30 150
UKM
Kota Tarakan 2
Komunal +
Gg. Bak, Kel. Karanganyar, Kec. Tarakan Barat. UKM 33 200
Seruyan Kelurahan Kuala Pembuang Dua Dua RT 11, Kec. Kuala Pembuang MCK Plus++ 53 236
Kalimantan
15 2 Kotawaringin 2
Tengah Kelurahan baru RT 16, Kec. Arut Selatan, MCK Plus++ 43 200
Barat
Lombok Barat 1 Kampung Undagi, Kel. Undagi, Kec. Gerung MCK Plus++ 116 580
Lombok Tengah 1 RT 03, 04, 05 Lingk Juri, Kel. Leneng, Kec. Praya MCK Plus++ 129 645
16 NTB 4
Lombok Timur 1 Lingk. Gubug Tengah, Kel. Kelayu Utara, Kec. Selong MCK Plus++ 151 755
Kota Bima 1 Lingk. Waki, Kel. Wonggonao, Kec. Rasanae MCK Plus++ 158 790
Kota Kupang 1 RT 05, Kel. Faturbesi, Kec. Kelapa Lima MCK Plus++ 120 600
Ende 1 Amburima, Kel. Rukun Lima, Kec. Ende Selatan MCK Plus++ 148 740
Kampung Garam, Kel. Kota Uneng, Kec. Alok MCK Plus++ 100 500
17 NTT 4 Sikka 2
Kampung Ngahure Bukit, Kel. Wuring, Kec. Ende Barat Komunal 120 600
Kampung Merdeka, Kec. Kota Atambua, MCK Plus++ 54 270
Atambua 2
Kampung Ja, Kel. Berdao Komunal 141 705
Jl. Kandea, Kel. Bantoala Toa, Kec. Bantoala Komunal 90 450
Sulawesi Jl. Kancil Selatan, Kel. Bontobiraeng, Kec. Mamajang MCK Plus++ 90 450
18 1 Kota Makasar 1
Selatan Jl. Nuri, kel. Bontorannu, Kec. Mariso Komunal 60 300
Pulau Barang Caddi, Kel. Barang Caddi, Kec. Ujung Tanah MCK Plus++ 80 400
Pencapaian 94
Sistem Jumlah Pengguna
No Propinsi Kota/Kabupaten Lokasi
Terpilih KK Jiwa
RW IV, Kel. Benu Benua, Kec. Kendari Barat Komunal 80 400
Kota Kendari 2
Sulawesi RW IV-V, Kel. Petoaha, Kec. Abeli Komunal 153 765
19 2
Tenggara PP Modern Syekh Abdul Wahid, Kel. Batara Guru, Kec. Wolio Komunal 60 250
Kota Bau-bau 2 Komunal +
RT 03 RW 03 Kel. Koabula, Kec. Murhum MCK 60 300
Kota Gorontalo 1 RW IV, Kel. Pohe, Kec. Kota Timur MCK Plus++ 152 760
Bone Bolango 1 Lingk.II RT 1, Kel. Padengo, Kec. Kabila MCK Plus++ 94 470
20 Gorontalo 4
Boalemo 1 Desa Piloliyanga, Kec. Tilamuta MCK Plus++ 105 420
Pohuwato 1 Dusun Keramat, Desa Puhuwato, Kec. Marissa MCK Plus++ 133 665
21 Sulawesi 1 Manado 4
Utara
Lingkungan Kasiwa, Kelurahan Binanga, Kec. Mamuju Perpipaan 100 500
Mamuju 2
Lingkungan Tambi, Kel Mamunyu Perpipaan 100 500
Sulawesi
22 2
Barat Lingkungan Deteng-Deteng, Kec DesaTotoli, Kel Totoli, Kec. Banggai MCK Plus++ 130 650
Majene 2
Lingkungan Raa Timur , Kel Labuang/Mosso, Kec. Sendana MCK Plus++ 150 750
Tahun 2008
4 Bangka 3 Belitung 1 Kampung Damai Ling. 03 Kel. Parit RT 18 A, 21 RW. 06, Kec. Tanjung MCK Plus++ 100 500
Belitung Pandan
Belitung Timur Dsn Baru Utara. Kampung Baru RT 03, 04 & 05 MCK Plus++ 60 300
Kota
1 Kp. Gunung Batu Desa Cigantra Kec. Pagedangan MCK Plus++ 80 400
Tangerang
5 Banten 2 RT 6 RW 2 Kampung Babadan, Desa Terumbu, Kec. Kasemen MCK Plus++ 88 408
Serang 2
Kampung Poponcol, Desa Damping, Kec. Pamarayan MCK Plus++ 45 284
Bogor 1 Kec. Cibinong MCK Plus++ 30 400
MCK
6 Jawa Barat 3 Kota Bogor 1 Rw. 06, Kel. Gunung Batu, Kec. Bogor Selatan Plus++ & 22 200
Perpipaan
Kota 1 Rw. 05, Kel. Sukamana, Kec. Simpedes MCK Plus++ 40 500
Tasikmalaya
95 Pencapaian
Sistem Jumlah Pengguna
No Provinsi Kota /Kabupaten Lokasi
Terpilih
KK Jiwa
Kota Semarang 1 Kebonharjo RT 02 RW 02, Kel. Tanjung Mas, Kec. Semarang Utara MCK Plus++ 80 278
Desa Kedunguter Rt 6-7 RW 2, Kec. Brebes MCK Plus++ 90 390
Brebes 2
Ponpes Darunnajat, Desa Pruwatan, Kec. Bumiayu MCK Plus++ 60 300
Tegal 1 Desa Pesurungan Lor RT 06 RW 03, Kec. Margadana MCK Plus++ 70 265
Kota
1 Kp. Kraton Kidul RT 01 RW 01, Kel Kraton Kidul, Kec Pekalongan Barat MCK Plus++ 55 276
Pekalongan
Batang 1 Dusun Tegalrejo, RT 1-4, Desa Depok, Kec. Kandeman MCK Plus++ 154 599
Kendal 1 Proto kulon RT 2-3 RW1, Kel. Protomulyo, Kec. Kaliwungu Selatan MCK Plus++ 63 316
MCK
Kota Solo/ Kampung Makam Bergolo Rw 9 Kel. Serengan, Kec. Serengan Plus++ & 33 164
7 Jawa Tengah 12 2 Perpipaan
Surakarta
Kampung Dawung wetan Rw 15, Kel Danukusuman, Kec. Serengan MCK Plus++ 61 305
MCK
Magelang 1 Dusun Gatak Gamol RT 1 RW 06, Desa Pucung Rejo, Kec. Munlan Plus++ & 148 720
Perpipaan
Komunal 8
Temanggung 1 Kp. Brojolan Barat RW 1, Kel. Temanggung 1, Kec. Temanggung (Pengrajin
Tahu) pengrajin
Kp. Kedung Putri RT 07, RW7, Kel. Baledono, Kec. Purworejo Perpipaan 87 367
Purworejo 2
Ponpes Al Iman, Desa Bulus, Kec. Gebang MCK Plus++ 75 375
Kebumen 1 Desa Jamulyo, Kec. Aliyan MCK Plus++ 37 188
Banjarnegera 1 Kp. Semarang RT.1 & 3 RW 4, Kel. Semarang, Kec. Banjarnegara MCK Plus++ 129 495
Kota Perpipaan
Yogyakarta 1 Kampung Gambiran RT 30 RW 8, Kel. Pandean, Kec. Umbulharjo & Digester 75 200
Sleman 1 Dusun Blunyah Gede RT 06, 07, 08, RW. 32 & 33, Desa Sundu Age, Kec. MCK Plus++ 71 223
Mela
Kota Kel. Bluto, Kec. Prajurit Kulon MCK Plus++ 70 350
2
Mojokerto Kel. Surodinawan, Kec. Prajurit Kulon MCK Plus++ 70 350
RT. 1 RW. 4 Kel. Kauman. Kec Mojosari MCK Plus++ 59 219
Mojokerto 2
PP Darul Hikmah Desa Kedungmaling, Kec. Soka MCK Plus++ 850 850
MCK
PP Mambaul Hikam (pa+pi), Desa Mantenan, Kec. Udanawu Plus++ & 130 650
Perpipaan
MCK
Blitar 3 PP Nasrul Ulum Putri, Desa Modangan, Kec. Nglegok Plus++ & 50 250
Perpipaan
MCK
PP PP Karangadi (pa+pi), Desa Kerjen, Kec. Srengat Plus++ & 60 300
Perpipaan
MCK
Kota Blitar 1 RT 2 RW 2 Lingkungan Sendang, Kel. Bendogerit, Kec. Sanan Wetan Plus++ & 62 313
Perpipaan
PP Lirboyo Induk, Kel. Balower MCK Plus++ 70 350
Kota Kediri 3 RT RW Kel. Semampir MCK Plus++ 70 350
9 Jawa Timur 16 RT RW Kel. Balower MCK Plus++ 70 350
PP Al- Arghob, Dusun Karanganyar, Kel. Karanganyar MCK Plus++ 24 120
Kota Pasuruan 2
Kel. Pangung Rejo MCK Plus++ 300 801
Desa Cukir, Kec. Diwek MCK Plus++ 90 450
Jombang 2
Desa Lohsari, Kec. Ploso MCK Plus++ 70 350
Sidoarjo 1 RT 6 RW 2 Dusun Ngaban, Desa Ngaban, Kec. Tanggulangin MCK Plus++ 70 350
PP Al-Hamidy Banyuanyar Timur MCK Plus++ 100 500
Pamekasan 3 PP Mihtahul Ulum Pagendingan, Kec. Galis MCK Plus++ 100 500
PP. Masharatul Huda Panempaan MCK Plus++ 100 500
PP An-Nuqoyyah MCK Plus++ 70 350
Kab Sumenep 3 PP Al-Karibiah MCK Plus++ 125 623
Al-Amien MCK Plus++ 70 350
Pencapaian 96
Sistem Jumlah Pengguna
No Provinsi Kota /Kabupaten Lokasi
Terpilih
KK Jiwa
PP Annur-3, Desa Murah Banyu MCK Plus++ 100 500
Malang 2
Ardirejo, Bangsri Perpipaan 50 250
RT III RW I Desa Sengkut, Kec. Berbek MCK Plus++ 73 229
Nganjuk 2
RT 3 RW 4 Desa Mlilir, Kec. Berbek Perpipaan 89 350
PP Roiyaitul Husna MCK Plus++ 70 350
Bondowoso 3 PP. Mihtahul Hasan Al-Usmani MCK Plus++ 200 1000
9 Jawa Timur RT 27, RW 03 Dusun Gedangan, Desa Suger Lor MCK Plus++ 28 140
PP Walisongo, Kel. Mimbaan, Kec. Panji MCK Plus++ 780 3,900
Situbondo 2
PP Sumber Bunga, Desa Sletreng, Kec. Kapongan MCK Plus++ 580 2,900
PP Al-falah, Kec. Tempurejo MCK Plus++ 70 350
Jember 3 PP Baiatul Ulum, Kec. Sukowono MCK Plus++ 70 350
PP Baitul Hikmah, Kec. Silo MCK Plus++ 70 350
Lumajang 1 Dusun Krajan Kulon, Desa Selok Besuki, Kec. Sukodono MCK Plus++ 50 250
Buleleng 1 RT. 7, Lingk. Kampung Bugis, kel. Kampung Bugis, Kec. Singaraja Perpipaan 109 399
10 Bali 2
Tabanan 1 Br. Pasekan baleran, Desa Dajan Peken Perpipaan 163 658
Kalimantan RT. 32 . Kel. Brebas Tengah Kec. Bontang Kuala MCK Plus++ 80 300
11 Timur 1 Bontang 2
RT. 36. Kel. Sampo Kec. Bontang Selatan Perpipaan 83 271
Kota 1 Kel. Kauman dan Kel. Belitung MCK Plus++ 100 400
Banjarmasin
Kalimantan Hulu Sungai
12 Selatan 3 Utara 1 RT. 4 Kel. Palampitan Hulu MCK Plus++ 180 540
Hulu Sungai 1 Jl. Kap Tendean No. 61 Kel. Jambu Ilir, Kec. Kandangan Kota MCK Plus++ 75 375
Selatan
Pondok Hidayatulloh, Kel. Kadolo Katapi, Kec. Wolio MCK Plus++ 40 200
MCK
Kota Bau-Bau 3 Lingk. Loji RT 1 dan 2, Kel. Nganga Naumala, Kec. Murhum Plus++ & 75 375
13 Sulawesi 2 Perpipaan
Tenggara MCK
Lingk. Tarafu RT 3, 4 dan 5, Kel. Tarafu, Kec. Murhum Plus++ & 64 320
Perpipaan
Kota Kendari 1 Kel. Puday, Kec. Abeli Perpipaan 80 305
Kel. Balaninor. Kec. Mamujui Perpipaan 100 500
Mamuju 2
Sulawesi Kel. Kalubibing, Mamuju Perpipaan 100 500
14 Barat 2
Ling. Baurung Kel. Baurung, Kec. Banggae Timur Perpipaan 100 500
Majene 2
Ling Mangge Kel. Totoli Kec. Kec. Banggae MCK Plus++ 100 500
Kel. Bajoe, Kec. Tanee Riatang Timur MCK Plus++ 70 350
Bone 3 Kel. Lonrae, Kec. Tanee Riatang Timur MCK Plus++ 70 350
Kel. Waetuo, Kec. Tanee Riatang Timur MCK Plus++ 70 350
97 Pencapaian
Tahun 2009
Purworejo 3 Kampung Sindurjan, Kel Sindurjan, Kec Purworejo MCK++ & perpipaan
komunal
Kampung Pacor, Kel Pacor, Kec Kutoarjo MCK +
Pencapaian 98
No Propinsi Kota/Kabupaten Lokasi Sistem
Pondok Pesantren Assadad Ambunten MCK plus++
Sumenep 3 Pondok Pesantren Raudlah Najiyah Guluk Guluk MCK plus++
Pondok Pesantren Al-Jalali Ambunten MCK plus++
Pondok Pesantren Miahul Ulum , Jl. Gunung Bromo No. 3 MCK
Kecamatan Besuki
Pondok Pesantren Nurul Huda Paowan Kecamatan Panarukan MCK
Situbondo 4 Pondok Pesantren Tahsinul Akhlak, Jalan Raya Bondowoso Desa
Kalibagor Kecamatan Situbondo MCK
Pondok Pesantren Darul Aitam Ar-Romli, Desa Curah Kalak MCK Plus & Perpipaan
Kecamatan Jangkar Komunal
Lumajang 1 Dusun Krajan RT.18 RW.05 Desa Tukum Kecamatan Tekung Perpipaan Komunal
Kampung Pulokulon RT.02 RW.02 Kelurahan pulorejo Kecamatan
Kota Mojokerto 1 MCK plus++
Prajurit Kulon
Linngkungan Dukuh Klumpit RT 03 RW 05 Kel. Kartoharji Kec.
Nganjuk 1 MCK plus++
Nganjuk
Pondok Pesantren Nurul Ulum Desa Rombuh Palengaan MCK plus++
99 Pencapaian
No Propinsi Kota/Kabupaten Lokasi Sistem
Dsn. Paorebbae, Ds. Wewangriu, Kec. Malili perpipaan komunal
Luwu Timur 2
13 2 (ibukota Malili)
Sulawesi Desa Salabu, Kec Malili perpipaan komunal
Selatan
perpipaan komunal
Bulukumba 1 Kel. Manjaling, Kec. Ujung Bulu
dan MCK+
MCK++ berubah mnjd
Sulawesi Lingk Balombong, Kel.Sirindu, Kec. Pamboang
14 1 Majene 2 MCK+
Barat
RT 02 Link Baruga, Kel Baruga, Kec.Banggae Timur MCK++ berubah mnjd
MCK+
Kota/Kabupaten: 6
Lokasi: 6
Pengguna: 1.239 Jiwa
5
5
Jawa Timur
Bali
2003 1
1
Kota/Kabupaten: 7
Lokasi: 8
Pengguna: 3.075 Jiwa
6
7
Jawa Timur
Bali
1
1
Pencapaian 100
Kota/Kabupaten: 11
Lokasi: 12
Pengguna: 3.665 Jiwa
3 6
3 7
Jawa Tengah Jawa Timur
Yogyakarta Bali
2005 1 1
1 1
1 Kota/Kabupaten: 53
1 2 Lokasi: 65
2 4 1 Pengguna: 23.886 Jiwa
Sumatera Utara 2 4 1
Riau 4
2 Sumatera Barat 3 Sulawesi
2 3 Kalimantan Utara
Timur Gorontalo
Bangka
3 Sumatera Selatan Belitung 1 2
3 2 4 4
5
2 Bengkulu 6
15 Kalimantan Sulawesi
Lampung 18 Selatan Tenggara
1 Jawa Tengah Jawa Timur Sulawesi 2
1 Banten Selatan 2
Jawa Barat
1 1 Yogyakarta Bali
2006 2 1 2 2
1 NTT 2
1 2
6 Kota/Kabupaten: 80
9 Sulawesi
Utara 1 Lokasi: 121
2 4 Pengguna: 55.753 Jiwa
Sumatera Utara 2 4 4
6 2 4
Sumatera Barat 4 Gorontalo
6 2 Kalimantan
8 Jambi Bangka Kalimantan Timur
8 Tengah Sulawesi
1 Sumatera Belitung 3 2 Barat 2
5 4
4 Selatan 8 4
10 Kalimantan Sulawesi
Lampung 9 16 Selatan Tenggara
1 Jawa Tengah Jawa Timur Sulawesi 1
6 Banten Selatan 1
Jawa Barat
3 3 Yogyakarta Bali 4
5 5 4 NTB 4 6
2007 3 4
6 4 NTT
101 Pencapaian
2 Kota/Kabupaten: 69
4 Lokasi: 108
Pengguna: 48.984 Jiwa
Sumatera Utara 1
3 2
Sumatera Barat
3 Kalimantan
8 Timur
Bangka Sulawesi
8 Sumatera Belitung 3 2 Barat
2 Selatan 2
3 4 4
4 12 16 Kalimantan
15 Sulawesi
35 Selatan
Jawa Tengah Jawa Sulawesi 4 Tenggara
Banten Timur Selatan 8
Jawa Barat
2 3 Yogyakarta Bali
2008 3 3 3 2 NTB 4
5 2 5
4 Kota/Kabupaten: 64
5 Lokasi: 104
1 Pengguna: 36.017 Jiwa
Sumatera Utara 2 1
Sumatera Barat 3 Gorontalo
Kalimantan
4 Timur
Sumatera Sulawesi
7 2 1 Barat 2
3 Selatan 3 2
3 14 3
Lampung 15 Kalimantan Sulawesi
19 34 Selatan Tenggara
2 Jawa Tengah Jawa Sulawesi 2
2 Banten Timur Selatan 3
Jawa Barat
2 4 Yogyakarta Bali
2009 3 4 2 1 NTB 3
2 1 4
Rekapitulasi 2003-2009
Kota/Kabupaten: 274
Lokasi: 401
Pengguna: 172.619 Jiwa
Sumatera Utara
Sumatera Barat Riau Sulawesi
Kalimantan Utara
Jambi Bangka Kalimantan Timur Gorontalo
Belitung Tengah
Sumatera Selatan Sulawesi
Barat
Bengkulu Kalimantan Sulawesi
Lampung Selatan Tenggara
Jawa Tengah Jawa Timur Sulawesi
Banten Selatan
Jawa Barat
Yogyakarta Bali NTB
NTT
Pencapaian 102
Praktik Unggulan
BORDA
ZEN
Berharap Adipura,
Berbuah Biogas
T
emanggung adalah salah dalam hal limbah ini. Walau Bambang menambahkan lebih
satu kota kecil di Jawa bagaimanapun pemerintah harus ikut lanjut, Sebenarnya ada ga syarat
Tengah. Tiap tahunnya serta untuk menyelesaikan masalah Sanimas untuk pembuatan biogas itu.
pemerintah kota selalu ini, ujar Haji Bambang Kusnaryo Pertama dari limbah rumah tangga,
menata lingkungannya (55 tahun), bendahara Kelompok limbah tahu, dan hewan. Dan kami
terutama dalam rangka untuk Swadaya Masyarakat (KSM) Tirta memiliki masalah dalam limbah
mendapatkan piala Adipura. Namun Guna Temanggung I. tahu.
ap adanya lomba kebersihan kota Baru pada paruh 2006 pemerintah Setelah mendapat saran akhirnya
ngkat nasional itu, kota kecil itu ngkat II menyarankan agar pihak warga kampung Brojolan
selalu kalah dengan kota yang lain. warga kecamatan Temanggung Barat mengajukan surat minat pada
Penyebabnya adalah masih kotornya untuk mengajukan minat untuk pemerintah. Tidak cukup sampai
sungai Kalikuas yang melewa kota mendapatkan bantuan Sanitasi oleh pada pengajuan minat saja untuk
dengan limbah tahu dari kampung Masyarakat (Sanimas). Program mendapatkan bantuan Sanimas
Brojolan Barat RT, RW I, Temanggung Sanimas ditawarkan pada masyarakat tersebut.
I, kecamatan Temangung. Maklum di dan penerimanya diseleksi sesuai Banyak tahap dan persyaratan
kawasan itu ada delapan pengusaha dengan persyaratan tertentu. Saat yang harus dipenuhi, ujar Rudin
tahu yang berproduksi dan itu Sanimas yang diajukan kampung Priyanto (40 tahun) Ketua
membuang limbah pengolahan ke Brojolan Barat adalah Sanimas untuk KSM Tirta Guna yang juga
sungai itu. pengelolaan limbah, terutama limbah berprofesi guru ini. Salah
Warga tentu dak mau disalahkan tahu menjadi biogas. satunya
103
BORDA
dak kalah dengan gas LPG, bahkan 200.000 perbulan. Yang lainnya untuk
saat kami datangi pada salah satu kebutuhan biaya pertemuan-
pemakai biogas tersebut warnanya pertemuan
apinya biru, nyaris tanpa warna
merah, yang menandakan
gas yang kotor. Untuk
alat pengukur jumlah
pemakaian tekanan gas
memang dak ada.
Itulah yang oleh pihak
KSM dan anggota yang
memakainya dinamakan
meteran tekanan. Bila air
berada di bawah garis nol,
berar biogas masih kurang
dan dak bisa digunakan,
ujar Ishadi mununjukkan skala
manual di atas kompornya. Ia Saya bisa
mengatakan, Tidak ada ruginya nabung
memakai biogas. Jika terjadi 50 ribu
kebocoran dak bakal meledak setelah pakai nominalnya.
seper gas LPG, paling hanya bau biogas ap Kini aset KSM Tirta
yang dak sedap. Satu lagi bedanya bulannya... Guna selain Sanitasi
biogas tetap harus menggunakan serta untuk biaya tak pengolah gas juga
korek api untuk menyalakannya. terduga lainnya. Berar memiliki tanah, untuk
Saat ditanyakan ngkat kepuasan, yang tersisa dari iuran Rp. 530.000 persiapan penambahan digester
Ishadi mengatakan sangat puas ap bulannya. baru. Sedangkan digester yang lama
dan irit. Saya bisa nabung 50 ribu Walaupun hanya ga tempat sekarang sudah dipagari dan diberi
setelah pakai biogas ap bulannya. dari delapan pembuat tahu yang pintu dengan besi. Begitupun dengan
Bila memakai gas LPG yang 13 kg bisa ditampung dan diolah, namun buku iuran pembayaran anggota juga
pengeluaran ap bulan mencapai 80 sudah menghasilkan yang lebih sudah dibuatkan.
ribu, ujarnya. baik. Sosialisasi lingkungan makin Kini warga sudah melupakan diri
Pihak KSM Tirta Guna telah dimasian. Lima tempat pembuat sebagai penyebab kegagalan kota
menyepaka di awal dengan para tahu yang dak bisa ditampung, Temanggung mendapatkan Adipura.
pemakai biogas dan pengusaha tahu kini dak lagi membuang limbah ke Nyaris sepanjang obrolan kami dak
yang membuang limbah untuk iuran sungai, namun sudah dijual sebagai ada lagi akan harapan itu, justru yang
perawatan dan biaya operasional pakan ternak. diharapkan adalah penambahan
bulanan. Para pemakai gas dikenakan Kini KSM Tirta guna dak hanya jumlah digester pembuat
Rp 30.000 sedangkan pembuat fokus pada isu lingkungan. Kebutuhan biogas.
tahu dikenakan Rp 25.000. Jumlah masyarakat pun sudah mulai ikut
iuran berbeda karena, mereka yang diperhakan dan didukung sebagai
Santri
S
aat menyusuri belakang per bulan atau per tahun. katanya kalau dak kena penyakit
Pondok Pesantren (PP) Tapi itu dulu. Sejak 2007, fasilitas kulit dan gatal-gatal, ilmunya belum
Nurul Ulum, kota Blitar, Sanimas sudah bisa beroperasi dan meresap, belum dianggap benar-
terlihat kamar mandi dan digunakan. Sistem yang dipakai benar santri, kata Agus Madzin,
water closed (WC) berjejer. adalah MCK Plus++. PP Nurul Ulum pengasuh PP Nurul Ulum, sembari
Tak kurang berjumlah 12 kamar bukan tempat pertama di Blitar yang tertawa renyah.
mandi yang dilengkapi dengan WC. memiliki fasilitas Sanimas. Akan Sebagai pesantren yang dikelola
Hampir seap jam, pintu kamar tetapi, PP Nurul Ulum adalah Sanimas oleh para kyai dan pengasuh yang
mandi tertutup alias digunakan para pertama yang dibangun di lokasi banyak berusia relaf muda dan
santri membuang hajat besar. Apalagi pondok pesantren. berpikir terbuka, PP Nurul Ulum
jumlah santri PP Nurul Ulum hampir Apa yang terjadi di PP Nurul dak mengalami kesulitan untuk
mencapai seribu orang yang berasal Ulum ini memang cukup mendesak memahami konsep Sanimas. Para
dari banyak daerah di Indonesia. dikembangkan di Blitar pada pengasuh mudah diberi pengeran
Dulu, sebelum ada Sanimas, nja khususnya atau Jawa Timur pada bahwa konsep sanitasi konvensional
dari ratusan santri PP Nurul Ulum umumnya. Sebagai provinsi yang yang membuang kotoran ke sungai itu
itu dibuang begitu saja ke sungai. terkenal sebagai basis Nahdlatul dak ramah lingkungan.
Bisa dibayangkan, berapa jumlah Ulama yang banyak mengembangkan Seap pondok besar yang dihuni
nja yang mengotori sungai ap pesantren, Sanimas bisa diandalkan santri dengan jumlah besar, selalu
harinya. Angka bisa makin membikin sebagai salah satu medium punya persoalan dengan nja. Itu
cemas jika jumlah nja per hari itu mengubah stereop pesantren satu soal yang menjadi perhaan
diakumulasikan per sebagai tempat yang dak higienis. kami. Kami dipaksa untuk putar
minggu, Kan masih ada omongan yang otak, mencoba mencari solusi guna
Kemudian
B
ashori melangkah dengan santai menuju
salah satu kamar mandi yang tersedia di
fasilitas MCK Plus++ di Desa Panggung,
Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Ia
tak menaikkan sarungnya, tak khawar jika
sarung itu bisa terperciki najis yang membuatnya tak
suci lagi untuk digunakan shalat.
Di sini mes bersih, Mas, ungkapnya dalam ba-
hasa Jawa penuh keyakinan. Terlihat lantai keramiknya
yang berwarna biru memang bersih dan mengkilap.
Dua keset yang terlihat kering tanda sering digan
membantu ngkat kebersihannya.
Lokasi MCK Plus++ di situ terbilang unik. Letaknya
berada persis di tepi pantai. Kawasan ini bahkan dulu-
nya adalah wilayah tambak. Memasuki akhir dekade
1970-an, barulah kawasan ini mulai diisi dengan ba-
ngunan rumah.
Bangunan MCK Plus++ sendiri bahkan berada di
atas perairan pantai dengan fondasi yang menancap di
air laut. Ini juga salah satu faktor yang membuat pem-
bangunan fasilitas Sanimas MCK Plus++ di situ sempat
terhambat. Pada saat menanam fondasi, kadang kita
harus bekerja pada dini hari, karena harus menunggu
air laut surut, papar Arif Zaenuddin, fasilitator la-
pangan dari LSM Best yang mendampingi warga dalam
proses pembangunan Sanimas.
Fasilitas MCK Plus++ di desa Panggung ini layak
dijadikan contoh bagaimana fasilitas Sanimas akan
berjalan dengan baik jika diberikan pada masyarakat
yang memang membutuhkan, bukan hanya sekadar
menginginkan.
Mereka mengajukan diri sebagai calon penerima
bantuan pembangunan Sanimas sampai ga kali.
Kesempatan pertama dan kedua gagal karena ka-
lah bersaing dengan kandidat lainnya. Barulah pada
kesempatan kega mereka terpilih sebagai penerima
ZEN
Sanitasi Beraroma
Sari Jaya (MSJ) lalu diwajibkan mem-
buat ijin usaha, merapikan tempat
usaha mereka serta membuat sistem
pengolahan limbah.
W
ilayah Ubung untuk membangun IPAL, kata Basuki,
khususnya ketua kelompok Mekar Sari Jaya me-
kawasan Pucuk ngenang masa-masa awal itu.
Sari merupa- Namun mereka membutuhkan
kan daerah yang bantuan teknis dan pendampingan
cukup padat dan memiliki permasa- dari pihak lain. Bersamaan dengan
ZEN
lahan sanitasi yang kompleks. proses pendekatan parsipaf yang
Pemukiman yang padat, ditambah sedang dilakukan di kawasan terse-
dengan adanya sentra industri rumah but dalam kerangka proyek Sanimas
tangga tahu, tempe dan potong (Sanitasi oleh Masyarakat), BaliFokus
ayam, menjadikan kawasan Ubung, dan BORDA menyambut baik kesang-
khususnya Banjar Batur, sebagai salah gupan dan kesediaan warga dan
satu kawasan kumuh di wilayah Kota segera memberikan pendampingan,
Denpasar. bantuan teknis serta bantuan dana
Dulu, kawasan ini terkenal ko- konstruksi sik IPAL.
tor dan kumuh. Kalau hujan becek Pada saat itu disadari bahwa
dan banyak genangan. Belum lagi persoalan sanitasi dan limbah industri
bau kotoran limbah yang sering- di Pucuk Sari harus diselesaikan
kali dibuang ke sawah. Buang air secara integral, dak bisa terpisah-
besar juga sembarangan, sering pisah. Untuk mengatasi kompleksnya
dibuang ke sungai Lempuyang permasalahan sanitasi di wilayah ini
begitu saja, ujar Pak Ridwan, diperlukan penanganan secara ter-
salah seorang warga Kampung integrasi dan holisk. Karena perm-
Pucuk Sari yang memiliki bangan-permbangan di atas, maka
usaha percetakan ini. disepaka bahwa proyek percon-
Pada Juli 2003, ka- tohan pengelolaan limbah industri
rena ada pengaduan tahu tempe dan Sanimas sama-sama
dari masyarakat lain, dilakukan.
yang merasa terganggu Proses sosialisasi sudah dilaku-
dengan bau dan limbah kan sejak Agustus 2002, sementara
industri kecil ini, tahapan perencanaan teknis mulai
terjadi penutupan intensif sejak April-Juni 2003. Pihak
paksa usaha industri LSM Bali Fokus berkoordinasi dengan
rumah tangga kelompok Mekar Sari Jaya terkait
tahu, tempe, dan tahapan-tahapan persiapan sebelum
potong ayam pembangunan bisa dilakukan.
oleh Dinas Akhirnya disepaka untuk sarana
Keterban dan teknologinya, baik Sanimas maupun
Ketentraman IPAL industri dipilih teknologi perpi-
S
ejak program Sanimas kekurangan sik. Bisa dibayangkan
masuk di kampungnya, kesulitan yang harus mereka alami
Suyatmi merasa sangat ap kali hendak BAB ke toilet umum
lega. Ia tak harus beberapa yang letaknya jauh dari rumah.
kali dalam sehari menuntun Suyatmi nggal di kompleks peru-
suaminya pergi ke toilet umum yang mahan Penca yang terletak di dusun
letaknya agak jauh ap kali hendak Kragilan, RT/RW 02/04, kelurahan
buang air besar (BAB). Maklum, Kadipiro, kecamatan Banjarsari, Solo.
Kasmir Batubara, suaminya, adalah Penca sendiri merupakan akronim
penyandang tuna netra. dari penyandang cacat atau difabel.
Semenjak program Sanimas diba- Memang, di pemukiman itu jumlah
ngun, Suyatmi pun menjadi sangat difabelnya cukup banyak. Di tahun
terbantu. Tapi bukan Suyatmi saja 1980-an, jumlahnya mencapai hampir
yang terbantu. Banyak orang lain yang 75 persen. daerah di Indonesia dan banyak di
juga terbantu, mengingat kampung Hal itu dak lepas dari keberadaan antara mereka memilih tetap mene-
tempat nggal Suyatmi banyak dihuni Rehabilitaon Centrum dan Yayasan tap di Solo, terutama mereka yang
oleh kaum difabel (dierent ability) Pembinaan Anak Cacat yang didirikan menikah dan berkeluarga di Solo. Dari
atau orang yang memiliki kemam- di Solo pada 1953 oleh Prof. Dr. Soe- situlah maka pemerintah kota Solo
puan berbeda, salah satunya faktor harso. Mereka datang dari pelbagai membangun kawasan perumahan
Penca pada awal 1980-an.
REPRO PU
Mereka nggal di rumah berpe
RSS dengan fasilitas sanitasi yang
amat terbatas. Tidak banyak rumah
yang memiliki jamban. Selain faktor
ekonomi, juga keterbatasan lahan.
Itulah sebabnya dibangun fasilitas
toilet umum. Hanya saja, itu tentu
menyulitkan bagi para difabel yang
memang memiliki keterbatasan sik.
Keka pada awal 2006 ada ta-
waran untuk mengajukan diri sebagai
kandidat penerima program Sanimas,
warga pun sangat antusias menang-
gapinya. Saya terharu melihat
antusiasime warga, mereka tetap
tekun dan semangat mengiku rapat
sampai malam, kenang Ir. Adyaksa,
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota
Solo, yang waktu itu masih berdinas
di lingkungan PU Kota Solo.
S
iang itu Rakhmat, operator
bak penampung limbah
warga, sedang duduk di
beranda rumahnya sambil
menghisap rokok kreteknya.
Ia baru saja mengangkat kotoran
plask, kertas, dan pasir dengan
jaring dan sekop yang gagangnya
dipanjangkan dari bak penampung
limbah. Penampung induk yang
dikelolanya itu adalah Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah
tangga yang mengalir dari rumah
warga.
Sudah ga tahun lebih ia menjadi
operator IPAL yang dikelola oleh
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
Layur Sehat yang berlokasi di Jl. Layur
V/I RT. 20/RW 04, Minomartani,
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Minimal satu minggu sekali saya
membuka bak penampung untuk
mengangkat kotoran selain kotoran
rumah tangga dan manusia seper
plask, kertas, pasir, dan lainnya,
ujarnya. Ia mengangkat kotoran itu
dengan peralatan manual dari bak
beton dengan kedalaman 3 meter.
Tidak hanya mengangkat kotoran ungkapnya. limbah diolah, limbah nja akan
yang ia lakukan, termasuk juga Fasilitas Sanimas yang dikelola lebur sedangkan limbah air akan
datang dari rumah ke rumah yang lain Rakhmat itu adalah teknologi dibuang ke sungai setelah mengalami
memeriksa pipa pembuangan ap Sanimas dengan pemipaan komunal. penyaringan sebanyak sepuluh kali.
rumah. Satu minggu sekali itu cukup, Limbah warga dialirkan ke tempat Kontur tanah di lokasi itu
jika lebih nan membersihkannya itu menggunakan pipa dari ap memungkinkan pengolahan dengan
agak repot, paparnya lebih lanjut. rumah. IPAL tersebut menampung IPAL pipa komunal. Dengan bentuk
Selain itu ia juga, harus rajin limbah dari 70 kepala keluarga. Tiap kawasan yang kemiringan dan
mengecek debit air yang keluar dari rumah dipasangi dua pipa, pipa yang padatnya penduduk yang nggal di
hasil pengelolaan yang dibuang pertama untuk limbah buang air, sana. Ukuran rumah di sini rata 12
ke sungai. Saya hanya disuruh, dan pipa yang kedua untuk limbah x 5 m2, hanya beberapa rumah dan
ada orang Amerika yang sedang yang lainnya seper bekas cucian, rumah saya yang pe 36 ada juga pe
penelian di sini, bekas air mandi, dan air bekas cucian 21. Dan dari ukuran rumahnya saja
piring. Di dalam IPAL inilah semua bisa dilihat dak akan pernah ketemu
B
isa dibayangkan seper di perkotaan Indonesia di masa instalasi pengolahan limbah yang
apa persoalan sanitasi kini, saat jumlah penduduk sudah merupakan peninggalan Belanda. Dan
di Indonesia. Pada masa 20 kali lipat dibandingkan tahun itu coverage-nya masih jauh dari ideal
kolonial Hindia Belanda, 1630, saat ngkat kepadatan juga dalam konteks untuk bisa melayani
bahkan sejak abad 17, makin naik berlipat-lipat. Angka- warga kota Surakarta, papar Ir. Sri
persoalan nja sudah membuat angka hasil survei yang dilakukan Adyaksa, Kepala Badan Lingkungan
pusing pemerintah kolonial. Sampai- oleh ISSDP (Indonesia Sanitaon Hidup Surakarta.
sampai, saking pusingnya mereka Sector Development Program) Untuk menambah cakupan yang
mengatasi persoalan nja di Batavia, menggambarkan dengan tajam masih kurang ideal dari fasilitas
pada tahun 1630 dikeluarkan persoalan ini. Sekitar 37 persen warga IPLT, Surakarta sendiri mencoba
maklumat yang bersifat potong di Jakarta dak tahu di mana letak mengadopsi program pengembangan
kompas: dilarang membuang nja tangki sepk di rumahnya dan dalam Sanimas sejak 2005. Pada tahun
sebelum pukul sembilan malam. survei nasional ada 80 persen tangki pertama itu, dibangun sedaknya
Maklumat itu dikenal dengan sebutan sepk yang dak pernah dikuras sejak 3 lokasi Sanimas di Surakarta. Sejak
folhans nohas horas, neger uur pertama kali dibangun. 2005 itulah Surakarta dak pernah
bloemen alias bunga-bunga pukul Jakarta itu menjadi kota dengan absen mencoba mengentaskan
sembilan. jumlah sepc-tank terbanyak di persoalan sanitasi dengan
Hingga kolonialisme memasuki dunia. Sudah (layak) masuk Guinnes pengembangan program Sanimas.
abad 20, persoalan nja di perkotaan Book of Record, ujar Nugroho Tri Dari segi anggaran, Pemerintah
ternyata belum juga beres. Kali ini, Utomo, Koordinator ISSDP. Surakarta punya semangat untuk
situasi diperparah oleh diskriminasi terus mengentaskan persoalan
rasial. Sudah jamak terjadi di kantor- ******* sanitasi. Jika pada 2007 dianggarkan
kantor dagang ada Beberapa kota sudah mencoba Rp 26 miliar, tahun berikutnya
aturan untuk mengatasi persoalan sanitasi menjadi Rp 27 miliar. Pada 2009,
BORDA
i m a s i l
a
S elalu B e n rha s
k S
Ta
H
ujan baru saja reda saat Percik ba di
RW 2, kelurahan Bakalan, kecamatan
Bugul Kidul, Pasuruan. Di kampung yang
dekat dengan sungai Kalimas inilah lokasi
Sanimas pertama di kota Pasuruan berada.
Mulai beroperasi sejak 2003, Sanimas yang menggunakan rupiah saja. Tidak pernah naik. Saya sendiri yang dulu
sarana perpipaan komunal ini sudah tujuh tahun lamanya bertanggungjawab soal iuran ini karena jabatan saya di
melayani warga. KSM memang sebagai bendahara, urai Nur Hasyim yang
Percik diterima oleh Nur Hasyim, Ketua KSM Kalimas, sore itu mengenakan baju bak dengan warna dasar
di kediamannya yang berdekatan dengan bangunan coklat.
mesjid. Dia adalah ketua KSM Kalimas yang kedua. Sesampainya di lokasi IPAL, Nur Hasyim menjelaskan
Orang pertama yang menjadi ketua KSM, termasuk saat beberapa hal teknis terkait kondisi dan situasi IPAL di
memasuki masa persiapan dan pembangunan, namanya kampungnya. Percik lantas kembali bertanya padanya soal
Buang, meninggal dunia pada 2006. Nur Hasyim akhirnya iuran yang macet itu. Ia bercerita, dulu sempat menerima
dipercaya oleh pengurus KSM lainnya untuk menggankan masukan agar iuran itu dinaikkan. Pak Surur dari BORDA
posisi Buang. Sebelum menjadi Ketua KSM, dia menjabat pernah bilang iuran 3 ribu itu terlalu kecil. Tapi mau
sebagai bendahara KSM. bagaimana lagi? Lha, wong, segitu saja sudah susah
Sembari menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya ditariknya, katanya lagi.
menuju lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah, dia Ia mengaku sudah banyak cara yang coba diterapkan
bercerita sejumlah kesulitan yang dihadapi sejak menjabat untuk mengatasi persoalan ini, tapi tetap saja warga
sebagai Ketua KSM. Yang paling menyolok adalah masih relaf susah dilibatkan untuk berparsipasi. Ini
parsipasi warga yang mulai menurun. Ia menuturkan, tentu saja menyulitkan proses pengelolaan dan perawatan
sudah setahun lebih tak ada lagi penarikan iuran. Petugas fasilitas Sanimas. Padahal, kalau ada pipa sambungan
yang menarik iuran seringkali gagal menagih iuran dari rumah yang tersumbat, tetap saja mereka minta bantuan
warga yang rumahnya terhubung dengan Sanimas. pengurus KSM. Tapi kalau disuruh iuran, itu susahnya
Besaran iurannya sebenarnya dak terlalu besar. minta ampun, ungkapnya lagi.
Sejak pertama kali beroperasi, di sini Sebenarnya ia dak terlalu mepersoalkan perkara itu.
iuran hanya sebesar 3 ribu Ia hanya berharap warga mau menjaga fasilitas Sanimas
130
uang itu pun dak cukup, aku Hasyim, terpaksa cuma dua
operator saja yang bekerja. Operator satunya mau dak
mau terpaksa dak dilibatkan.
Hasyim sendiri bertekad untuk terus mempertahankan
Sanimas ini. Bersama orang-orang yang masih peduli
dan menjadi pengurus KSM, Hasyim berharap bisa
membangkitkan lagi parsipasi warga. Pengurus KSM
sendiri sudah menunjuk orang baru sebagai petugas
yang akan menarik iuran dari warga. Petugas itu akan
mendatangi rumah per rumah sebanyak ga kali seap
bulannya untuk berjaga-jaga jika ada warga yang enggan
membayar saat ditagih pertama kali. Untuk kunjungan
kedua dan kega, Hasyim berencana akan mendampingi
langsung petugas yang ditunjuk itu.
Kasus seper ini sebenarnya bukan hanya terjadi
di Pasuruan. Tahun lalu, lokasi Sanimas di Pekalongan,
tepatnya di kelurahan Panjang Baru, juga terkendala
dengan penarikan iuran ini. Lurah Panjang Baru waktu
itu, Joko Seawan, menyebutkan warga dak lancar
membayar kewajibannya. Padahal besaran iuran itu
dak terlalu besar, hanya 3 ribu rupiah per bulan, sama
r a n seper yang terjadi di KSM Kalimas pimpinan Nur
Kesadaga Hasyim.
war p
a
terhad nya
Memang, kesadaran warga terhadap penngnya
g
penn ipasi parsipasi dak selalu merata, juga dak selalu stabil.
pars elalu Banyak contoh di mana tahun-tahun pertama semua
d a k s serba lancar, tapi lama kelamaan, setelah merasa
ZEN
e ra ta , juga dak ada masalah apa-apa, mulailah fase di mana
m elalu
yang sudah dibangun lama itu. Minimal, dak sbil penarikan iuran itu mulai dak lancar lagi. Mungkin
katanya, dak membuang sampah- sta warga merasa tanpa membayar iuran pun mereka
sampah padat ke jamban. Tapi masih masih bisa membuang air besar ke jamban di
saja ada sampah padat dengan berbagai rumahnya sendiri tanpa ada gangguan dan permasalahan.
bentuk yang masuk ke pipa. Ini membuat pipa-pipa Hampir di seap lokasi Sanimas yang dikunjungi Percik,
itu tersumbat dan jika sudah begitu tetap juga Nur Hasyim terutama yang menggunakan sarana perpipaan komunal,
yang turun tangan. selalu ada warga yang agak susah saat ditarik iuran. Tapi,
Pengelolaan dan perawatan Sanimas di Bakalan ini di lokasi-lokasi itu, jumlahnya dak signian. Arnya,
memang tetap ditangani Nur Hasyim. Ia sendiri, kenda proporsi antara warga yang akf dan susah dalam iuran itu
berstatus sebagai Ketua KSM, seringkali turun langsung masih jauh lebih besar warga yang kooperaf.
jika ada persoalan. Bukan sekali dua dia turun ke IPAL Di sini paling ya cuma dua atau ga rumah saja
untuk mengambil benda-benda padat yang menyumbat yang kadang agak susah. Harus lebih dari sekali ditagih,
pipa. minimal dua kali atau kadang sampai ga kali. Tapi ya
Sebenarnya ada dua operator yaitu Pak Sarnam dan akhirnya tetap membayar. Mungkin mereka memang
Pak Yusuf, tapi karena dak ada iuran yang run, saya sedang kesulitan keuangan, makanya terpaksa menunda
sendiri bingung untuk membayar honor mereka, ujar membayar iuran, aku Suyatmi, warga yang ditunjuk
Hasyim lagi. sebagai petugas iuran Sanimas di Kampung Penca
IPAL Sanimas di Bakalan sendiri sudah disedot ga kali. (penyandang cacar), Kadipiro, Surakarta.
Dua kali masih menggunakan dana iuran karena waktu Kasus di KSM Kalimas Pasuruan sendiri menunjukkan
itu masih lancar. Penyedotan yang terakhir itu baru bisa kenda ada persoalan di dalam parsipasi
dilakukan saat ada warga baru yang menyambungkan warga dalam bentuk iuran, fasilitas Sanimas
jamban di rumahnya dengan IPAL. Dari dana itulah mereka sendiri masih berfungsi dengan baik. Lepas
bisa menyedot untuk yang kega kalinya. Tapi karena dari apakah warga cukup run
AKSANSI dan
Keberlanjutan Sanimas
A
KSANSI adalah singkatan dari Asosiasi KSM bertempat di kantor BORDA Yogyakarta. Mereka
Sanimas Seluruh Indonesia. KSM atau mendiskusikan mulai dari logo, latar belakang, tujuan,
Kelompok Swadaya Masyarakat adalah bentuk organisasi, kepengurusan, dan aturan-aturan
organisasi yang dibentuk oleh masyarakat di terkait keorganisasian. Setelah anggaran dasar selesai,
lokasi berdirinya fasilitas Sanimas. KSM inilah diadakan pertemuan di Yogyakarta dan dra anggaran
yang sehari-hari menjadi pengelola fasilitas Sanimas. dasar tersebut disyahkan.
Mereka dipilih oleh warga dan terbentuk sebelum Program pertama yang disepaka adalah pendataan
bangunan Sanimas mulai dibangun. seluruh KSM Sanimas yang ada di Jawa dan Bali dan
AKSANSI sendiri merupakan kelanjutan program membuat database sederhana. Kedua, masing-masing
Sanimas yang sudah tdierapkan di lebih dari 100 kota/ anggota Pokja mendorong terbentuknya AKSANSI ngkat
kabupaten di 25 provinsi. Kelahiran AKSANSI didasari provinsi, syukur bisa sampai ngkat kota/kabupaten,
kesadaran akan penngnya dukungan untuk keberlanjutan khususnya yang jumlah Sanimas-nya sudah cukup banyak.
operasional dan pemeliharaan Sanimas. BORDA bersama Kega, merins Sanimas Award ngkat provinsi.
BaliFokus, BEST, dan LPTP memfasilitasi pembentukan AKSANSI daerah yang terbentuk pertama kali adalah di
AKSANSI sejak akhir tahun 2006 dan secara resmi berdiri Bali, disusul Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, yang
pada 9 Januari 2008 di Yogyakarta. difasilitasi oleh Balifokus dan Jawa Tengah yang difasilitasi
Tujuan utama AKSANSI adalah menjamin oleh LPTP. Umumnya pemerintah kota/kabupaten dan
kkeberlanjutan operasional dan pemeliharaan Sanimas, pemerintah propinsi, bahkan Departemen PU mendukung
serta membantu pemerintah dalam mempromosikan adanya AKSANSI agar mudah dalam pendampingan. Dan
percepatan akses terhadap sanitasi yang berkelanjutan mereka menunggu kiprah dari AKSANSI tersebut.
bagi penduduk miskin perkotaan. AKSANSI wilayah Bali, misalnya, bekerja sama dengan
Tugas pertama AKSANSI adalah membentuk komite BaliFokus serta difasilitasi oleh Dinas Pekerjaan Umum
kecil yang disebut Pokja yang diberi wewenang untuk Provinsi Bali dan BORDA, mengadakan seminar setengah
menyusun dra aturan atau regulasi AKSANSI. Komite ini hari pada 17 April 2008 yang berlangsung di Hotel Inna,
terdiri dari enam orang yang mewakili wilayah Jawa dan Bali. Acara dihadiri delapan KSM di wilayah Bali, di
Bali, yakni Provinsi Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, antaranya dari Tabanan, Buleleng, Gianyar, dan Denpasar.
Jawa Barat dan Banten. Mereka bekerja selama kurang Acara juga dihadiri perwakilan dari Bappeda, Dinas
lebih satu tahun, dengan mengadakan Pekerjaan Umum dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali serta
pertemuan run 2 bulanan beberapa perwakilan Dinas kota dan Kabupaten yang
134
sudah mengembangkan Sanimas. dari ga hal: aspek teknis, keuangan dan kelembagaan.
Momen tahun 2008 memang menjadi k penng Asumsinya, Sanimas akan bisa berkelanjutan apabila
karena dijadikan sebagai Tahun Sanitasi Internasional kega hal tersebut berjalan dengan baik.
(Internaonal Sanitaon Year). Peluncuran dan Ketagori dibagi berdasarkan jenis sarana sanitasi yang
pengenalan AKSANSI sangat strategis dalam konteks ini. dipilih: sistem perpipaan, MCK, Sanimas
KSM muncul dari pemukiman masyarakat berpenghasilan untuk Pesantren serta sanitasi untuk industri
rendah di perkotaan. Dan AKSANSI menunjukkan rumah tangga. Penilaian juga dilakukan
adanya inisiaf, kesadaran dan pemahaman dengan sistem pembobotan: semakin
l a h m
serta kapasitas masyarakat berpenghasilan
Sa rogra tua usia sarana sanitasi yang dibangun
rendah tentang sanitasi dak seper yang
t u p NSI maka akan semakin nggi bobotnya.
dibayangkan sebelumnya. a
s AKS ah A Berdasar kondisi tersebut kemudian
Sejak 2003, Sanimas telah dilaksanakan di l
da gelar hasilnya dibuat skor: KSM dengan
dak kurang dari 195 lokasi yang tersebar di 86
a g s skor ternggi yang jadi terbaik.
kota / kabupaten. Sampai sekarang ada sekitar meannimad Jumlah KSM pemenang ditentukan
395 KSM yang mengelola fasilitas Sanimas. Dan S war berdasar kemampuan pendanaan
AKSANSI merupakan wadah bagi KSM untuk saling
A masing-masing.
bertukar pengalaman dalam mengelola Sanimas Sanimas award bisa dilakukan
secara berkelanjutan. Sudah selayaknya juga apabila ngkat kota/kabupaten, ngkat provinsi atau
semua stakeholder, terutama pemerintah, menjaga ngkat nasional. Yang sudah memberikan Sanimas
kesinambungan layanan sanitasi bagi masyarakat miskin. Award adalah Provinsi Bali, Jawa Tengah dan DIY, dan
AKSANSI juga dapat difungsikan membantu untuk ngkat kota baru Kota Denpasar.
monitoring pelaksanaan dan pengelolaan Sanimas, Tim juri terdiri dari AKSANSI, pemda provinsi (untuk
terutama dalam aspek operasional dan maintenance. Ini ngkat provinsi) diwakili Dinas PU, serta LSM Pendamping.
diperlukan karena pemerintah dan LSM dak punya cukup Dan di ngkat kota diwakili oleh dinas ngkat kota/
tenaga dan waktu untuk melakukan itu secara run dan kabupaten.
berkala. Untuk membiayai kegiatan Sanimas Award ini,
AKSANSI memperoleh dukungan dari BORDA melalui
Sanimas Award Balifokus, LPTP dan BEST serta bantuan dana dari Satker
Salah satu program kerja AKSANSI adalah menggelar PLP Pripinsi dan walikota. Untuk tahun 2010. AKSANSI
Sanimas Award, suatu penghargaan yang diberikan Bali bahkan sudah mendapatkan komitmen dari wakil
kepada kelompok swadaya masyarakat (KSM) pengelola gubernur Bali untuk penyelenggaraan Sanimas Award
Sanimas dan operator yang berprestasi. Prestasi diukur 2010. Mudah-mudahan propinsi lain akan menyusul.
BORDA
K
ebutuhan untuk melestarikan Sanimas yang kegiatan penilaian dalam rangka Sanimas Award tahun
sudah dibangun agar tetap berkelanjutan 2009.
sudah menjadi kebutuhan banyak KSM yang Pembentukan AKSANSI daerah yang pertama kali
sehari-sehari mengelola sarana Sanimas. dilakukan adalah di Propinsi Bali yang sudah dibentuk
Mereka ingin memperoleh masukan, saran dan sejak tahun 2008 atas dampingan dari BaliFokus. Adapun
pembelajaran sekaligus bertukar pengalaman dari KSM pengurus yang terpilih adalah Andi Maryono (Ketua) dari
yang di daerah lain. Oleh karena itu di beberapa provinsi KSM Segina Asri Kota Denpasar, Sekretaris Huda Nuryanto
sekarang telah dibentuk AKSANSI. (Sekretaris) dari KSM Pucuk sari Denpasar, dan Nengah
Kabar terbaru, NTB telah berhasil membentuk Jelank (Bendahara) dari KSM Kusuma Bangsa Denpasar.
AKSANSI pada tanggal 10 Desember 2010 di Mataram. Bahkan AKSANSI Bali sudah berhasil melakukan penilaian
Pertemuan dihadiri seluruh KSM di NTB, diawali dengan untuk Sanimas Award sebanyak 2 kali, untuk tahun 2008
sharing informasi tentang pengelolaan Sanimas dari dan 2009.
masing-masing KSM, diskusi pemecahan masalah yang Untuk operasional kegiatan, AKSANSI Bali
dihadapi, input materi dari BaliFokus, penyusunan mendapatkan dukungan dari Pemda Provinsi melalui wakil
rencana ndak lanjut, termasuk pembentukan AKSANSI Gubernur. AKSANSI Bali relaf menjadi yang paling akf di
Wilayah NTB dan pengurusnya. Mereka bersepakat untuk antara AKSANSI yang lain. Sedangkan pembentukannya,
melakukan pertemuan sedaknya satu kali ap tahun dan termasuk di provinsi lain dibiayai bersama antara BORDA
menyelenggarakan Sanimas Award tahun 2010. dengan Satker PLP-PU di provinsi bersangkutan.
Pada hari kedua dilanjutkan pertemuan dengan Pembentukan AKSANSI daerah rata-rata baru bisa
pemda-pemda dan provinsi. Agenda yang dibahas adalah dilakukan setelah lahirnya AKSANSI pada tahun 2006 di
membahas rencana Pemda untuk pelaksanaan Sanimas Yogyakarta, yang didasari oleh kepedulian para pengurus
tahun berikutnya, pengenalan pengurus AKSANSI, diskusi KSM yang seap tahun sampai tahun 2006 selalu
tentang kemungkinan support pemda dan provinsi kepada melakukan pertemuan sekali/tahun, yang kemudian
AKSANSI Wilayah NTB. mereka bersepakat untuk merins AKSANSI dengan
Pertemuan yang sama juga dilakukan di Makassar menunjuk wakil-wakil dari ap propinsi untuk menjadi
pada tanggal 5 November 2010. Pertemuan salah satu anggota Pokja untuk menggodok format
juga dilakukan dalam 2 hari, AKSANSI mau seper apa.
B
ertempat di beberapa pertanyaan terkait persoalan operasional
Gedung Santhi dan pemeliharaan prasarana, bagaimana pengguna
Graha, Walikota memelihara sistem dan infrastruktur. Seap pertanyaan
Denpasar, dan jawaban dalam seap aspek pilihan mencerminkan
Ida Bagus kondisi dan nilai yang berbeda.
Rai Dharmawijaya, Tim penilai sendiri terdiri dari beberapa stakeholder
menyerahkan Karya yang terkait dan terlibat dengan pengembangan Sanimas
Anugrah Sanimas di Bali yaitu Satker PLP PU Provinsi Bali, BaliFokus dan
(Sanimas Award) 2009 AKSANSI (Asosiasi KSM Sanimas Seluruh Indonesia)
untuk ngkat Kota wilayah Denpasar. Satker PLP PU Provinsi Bali diwakili
Denpasar pada 14 oleh Gede Surya, BaliFokus diwakili oleh Yudi dan Made
September 2009. Arsana Widyarta, sementara dari AKSANSI Bali diwakili
Pada kesempatan itu, koordinatornya sendiri yaitu Andi Maryono.
Walikota didampingi KSM Segina Asri dan KSM Buana Asri sebagai Juara I
langsung oleh dan Juara II berhak untuk maju ke lomba Sanimas Award
Kepala Badan ngkat Provinsi Bali mewakili kota Denpasar. Penghargaan
Lingkungan Hidup untuk ngkat kota Denpasar ini adalah ndak lanjut dari
Kota Denpasar, Sanimas Award 2008 yang pada waktu itu hanya bisa
Ir.A.A.Bagus dilaksanakan untuk ngkat Provinsi Bali saja.
Sudharsana, Pada lomba Sanimas Award untuk ngkat Provinsi Bali
dan Direktur 2009, KSM Segina Asri ternyata kembali menjadi yang
BaliFokus, terbaik. Juara II jatuh kepada KSM Indah Lestari dari Delod
Yuyun Ismawa. Peken, kabupaten Tabanan. Sementara KSM Tegal Mawar
Adapun para pemenang Bersemi dari Banjar Bali, kabupaten Buleleng meraih Juara
Sanimas Award 2009 ngkat Kota III. Adapun Juara Harapan diraih oleh KSM Bunga Indah
Denpasar adalah KSM Segina Asri (Pamecutan Kelod, Lestari dari Banjar Kelod Kauh, kabupaten Gianyar.
Denpasar Barat) yang berhak menggondol piala dan Tujuan diselenggarakan Sanimas Award ini adalah
uang pembinaan sebesar dua juta rupiah. Juara II jatuh untuk memberikan penghargaan atau apresiasi kepada
kepada KSM Buana Asri (Tegal Kerta, Denpasar Barat) yang masyarakat, terutama Kelompok Swadaya Masyarakat
berhak membawa piala dan uang pembinaan sebesar (KSM) dan para operator Sanimas, yang telah secara akf
1,5 juta rupiah. Sementara untuk juara harapan jatuh ke ikut berparsipasi dalam upaya perbaikan lingkungan
tangan KSM Pucuk Sari yang berhak atas piala dan uang hidup melalui penanganan sanitasi di daerah perkotaan di
pembinaan sebesar 1 juta rupiah. Indonesia.
Sanimas Award 2009 untuk ngkat Kota Denpasar ini Rencananya, Sanimas Award ini juga akan
diiku oleh empat KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) diselenggarakan di wilayah-wilayah lain yang sudah
yaitu KSM Pucuk Sari dari Kecamatan Ubung, KSM Kusuma mengembangkan Sanimas, baik itu di ngkat kabupaten/
Bangsa dari Desa Pemecutan Kaja, KSM Segina Asri dari kotamadya maupun di ngkat provinsi. Ke depan, Sanimas
Desa Pemecutan Kelod dan KSM Bhuana Asri dari Desa Award ini juga dilengkapi dengan kategori-kategori lain
Tegal Kertha. secara lebih lengkap dan spesik, seper untuk
Aspek-aspek yang menjadi penilaian para dewan juri kategori TFL terbaik, KSM dengan sistem MCK
di antaranya adalah aspek teknis, aspek kelembagaan Plus++ terbaik maupun KSM dengan sistem
dan aspek keuangan. Dalam seap aspek evaluasi, ada perpipaan komunal terbaik.
S
ore itu, menjelang maghrib, Bali. Tak hanya itu, ia juga terlibat sebagai salah satu Ketua KSM paling
di depan sebuah kios kecil, akf dalam pembentukan AKSANSI akf di seantero Bali. Sebelum
Andi Maryono mengenakan di ngkat pusat. Boleh dibilang, Andi menggagas AKSANSI dan menjadi
baju koko berwarna biru Maryono adalah salah satu founding Koordinator AKSANSI wilayah Provinsi
terang lengkap dengan fathers AKSANSI. Bali, ia adalah Ketua KSM Segina
peci puh yang sangat bersih. Duduk Saya ikut menggagas AKSANSI. Asri, pengelola fasilitas Sanimas yang
di bangku sebuah kios kecil, ia Saat rapat pembentukan AKSANSI berada di Gang Segina, Pemecutan
mengacungkan telunjuknya ke arah pada 2006, salah satu hasilnya Kelod, Denpasar Barat. Lubang-
lubang penutup Instalasi Pengolahan adalah dibentuk Pokja yang tugasnya lubang IPAL yang tadi ditunjuk oleh
Air Limbah (IPAL) yang tertanam di mempersiapkan dra Anggaran Andi Maryono adalah IPAL dari
bawah badan jalan. Ujarnya, Ke Dasar AKSANSI. Ada lima orang yang Sanimas yang pengelolaannya ia
depan, AKSANSI akan membantu para ditunjuk. Salah satunya adalah saya. pimpin sendiri.
operator yang sehari-hari mengurusi Empat lainnya adalah Pak Pangki Sebagai koordinator AKSANSI
lubang-lubang IPAL dan tetek bengek dari Mojokerto, Pak Simanto dari wilayah Provinsi Bali, Andi Maryono
perawatan fasilitas Sanimas lainnya. Surakarta, Pak Arief dari Yogyakarta dibantu oleh Huda. Orang terakhir
AKSANSI atau Asosiasi KSM dan Pak Mumuy dari Jawa Barat. ini adalah operator fasilitas Sanimas
Sanimas Seluruh Indonesia adalah Masing-masing mewakili provinsinya di Pucuk Sari, Ubung, Denpasar. Di
wadah bagi para pengurus KSM masing-masing. Kami bertemu AKSANSI wilayah Provinsi Bali, Huda
(Kelompok Swadaya Masyarakat) yang secara run dua bulan sekali. Pada ditunjuk sebagai sekretaris. Jangan
sehari-hari menjadi pengelola fasilitas pertemuan yang berlangsung sekitar heran jika Huda ke mana-mana selalu
Sanimas yang kini sudah tersebar akhir 2007 itulah akhirnya Anggaran membawa ash disk. Untuk jaga-jaga
di ratusan kota di Indonesia. Andi Dasar AKSANSI bisa disahkan, jika ada orang yang butuh informasi
Maryono sendiri adalah Koordinator paparnya lagi dengan jelas. dan data soal Sanimas, seper Anda
AKSANSI untuk wilayah Andi Maryono ditunjuk untuk sekarang ini, ujar Huda kepada m
Provinsi mewakili Bali karena dia dianggap Percik.
Kisah
Sanimas dari
Balik Layar
P
emerintah sendiri bukanlah satu-satunya dipanggil oleh World Bank dan ditanya sejumlah
stakeholder dalam pengembangan Sanimas. hal terkait kemungkinan berhasil atau gagalnya
Sejak dimulai pada tahapan ujicoba, pengembangan Sanimas ini.
pemerintah saat itu masih melalui Kami berga (Andy Ulrich dan Teguh Sumiyarsa)
Bappenassudah bermitra dengan banyak dipanggil untuk menghadap ke World Bank. Kami ditanya,
kalangan, dari mulai lembaga donor (World Bank dan apakah kami yakin Sanimas bisa dilaksanakan. Pihak
AusAid) sampai beberapa LSM yang memang peduli World Bank mengungkapkan jangan-jangan Sanimas
dengan persoalan sanitasi, terutama BORDA dan mitranya hanyalah proyek jalan-jalan untuk berjualan konsep
seper LPTP, BEST dan BALIFOKUS. perbaikan sanitasi, kenang Ibnu.
Dalam fase mempersiapkan dimulainya tahap Waktu itu, Ibnu disarankan lebih baik mundur sejak
ujicoba sempat ada pertanyaan mengenai benarkah awal jika dak yakin, mumpung masih ada waktu dan
Sanimas memang dibutuhkan oleh masyarakat. Ada program belum berjalan. Kemudian Andy Ulrich hanya
kekhawaran Sanimas dak lebih dari program LSM untuk menjawab singkat: kami opmis bisa berhasil.
meningkatkan posisi tawarnya di depan lembaga donor. Setelah tahap uji coba di enam daerah di Jawa Timur
Terlebih secara konsep, pada saat itu, Sanimas masih jauh dan satu daerah di Bali pada 2003 dianggap berhasil,
dari teruji, bisa dibilang belum terlalu matang. kehendak untuk melanjutkan pengembangan Sanimas
Ibnu Singgih Pranoto dari LPTP sebagai CBO Expert sama sekali tak berkurang kenda lembaga donor dak
waktu itu menceritakan bagaimana dirinya sempat lagi memberikan dana hibah. Inisiaf dan komitmen
BORDA
140
kuat dari Bappenas untuk melanjutkan program Sanimas waktu kemudian , kami baru mengetahui kalau dana dari
membuat keadaan dana hibah dari lembaga donor pusat ini hanya bisa diberikan dalam bentuk material,
bukan menjadi persoalan. dak bisa dalam bentuk tunai, ungkap Oswar Mungkasa,
Saat itu lembaga donor dak lagi memberikan dana Koordinator Sekretariat Pokja AMPL.
hibah, kalau mau skemanya adalah pakai dana pinjaman. BORDA yang memang telah memiliki pengetahuan
Pak Basah Hernowo dari Bappenas, yang sejak awal dan pengalaman teknis di lapangan akhirnya menawarkan
memang membidani lahirnya Sanimas, bukan hanya solusi dengan memberikan pelahan pada para Kelompok
bersikeras meneruskan Sanimas, tapi juga dak mau Swadaya Masyarakat (KSM) mengenai kualitas material.
menerima pinjaman atau hutang dari lembaga donor, Oke, dak apa-apa kalau pemerintah pusat hanya bisa
ujar Surur Wahyudi dari BORDA. memberikan material. Biar nan kami yang melah para
Itu sebabnya, setelah fase uji coba pertama pada 2003 KSM itu agar bisa mengontrol kualitas materialnya, karena
selesai, tahun 2004 menjadi satu fase krusial bagi Sanimas jika kualitas materialnya dak standar maka kualitas
karena di situlah terjadi pemindahan atau BORDA
pengalihan dari dana hibah lembaga donor
menjadi dana pemerintah. Sebagian alokasi
dana yang tadinya dari lembaga donor
akhirnya digankan oleh dana pemerintah
pusat melalui APBN.
Ini sebetulnya mempermudah kami
dalam berkomunikasi dengan teman-teman
LSM lain. Karena memang juga harus diakui
teman-teman LSM sangat kris terhadap
soal hutang pemerintah yang menjadi salah
satu penyebab krisis 1998. Saya sampaikan
kepada teman-teman, silakan dicek dan
diaudit, dak ada sama sekali hutang dari
luar negeri yang dipakai untuk Sanimas, urai
Surur Wahyudi lagi.
BORDA sebagai mitra
pemerintah sejak tahap uji coba
Sanimas pada 2003 mencatat
peran penng Pokja AMPL.
Saya sam
kepada paikan
Pokja inilah yang selama ini tema teman-
sesungguhnya berperan untuk dicek n, silakan
mengatur irama kerja di dakdaadn diaudit, bangunan Sanimas juga akan menjadi jelek, ujar Surur
antara para stakeholder sekali ha sama lagi.
yang terlibat dalam isu-
d a ri luar untang Improvisasi semacam itulah yang membuat kendala-
yan egeri
isu AMPL, termasuk untukg Sdipakai kendala birokras di lapangan, terlebih pada masa ujicoba
Sanimas, karena fungsi animas 2003 sampai 2004, bisa lebih mudah di atasi. Keberhasilan
POKJA AMPL memang melewa fase krusial pada 2003 saat tahap ujicoba dan
menjadi fasilitator dari fase krusial 2004 saat terjadi pengalihan pendanaan dari
beberapa departemen terkait untuk isu- lembaga donor ke pendanaan pemerintah, membuat
isu AMPL, terutama antara Bappenas dan PU, juga dengan Sanimas kian memiliki bentuk dan pola yang makin
pemerintah daerah. jelas. Keberhasilan ujicoba 2 kali di kota dan kabupaten
Di tahap awal tersebut, Pokja AMPL menyediakan yang sama, kemudian menarik minat Departemen
dana dari anggaran lain-lain (anggaran 69) sebagai Pekerjaan Umum, terutama melalui Susmono, Direktur
penggan dana hibah AusAID di tahun sebelumnya. Kita Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman,
menyisihkan dana 700 juta yang bersumber dari pos Ditjen Cipta Karya. Hal ini dengan mudah dapat
anggaran 69, dan langsung diberikan masing-masing Rp. dilakukan karena selama masa uji coba dan
100 juta ke tujuh kota/kabupaten yang berminat untuk replikasi awal, Departemen PU merupakan
replikasi Sanimas pada tahun 2004 itu. Tapi beberapa penanggungjawab pelaksanaan
141 Testimoni
Sanimas di pihak pemerintah. Selain itu, mereka juga
bagian dari Pokja AMPL.
Surur Wahyudi dan Oswar sepakat bahwa momen
untuk replikasi atau lebih tepat disebut sebagai ujicoba
ulang itu dimulai pada seminar yang berlangsung di Bali
pada April 2004. Saat itu tujuh Pemda yang melaksanakan
Sanimas pada 2003 (Kota Denpasar, Kota Pasuruan,
Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pamekasan, Kota
Mojokerto, Kota Blitar dan Kota Kediri) berkumpul setelah
selesai seminar karena kota dan kabupaten tersebut
sudah mengirimkan surat minat melalui BORDA dan
diteruskan ke Basah Hernowo selaku Direktur Permukiman
dan Perumahan BAPPENAS untuk ujicoba lanjutan.
Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Oswar Mungkasa
dari Pokja AMPL dan juga dihadiri Alfred Lambertus dari
WSP. Dari pertemuan tersebut kemudian disepaka untuk
melakukan pertemuan lanjutan di Jakarta (BAPPENAS).
Keberhasilan ujicoba kedua itu, telah membukkan
bahwa Sanimas bisa didanai melalui pendanaan bersama
antara APBN, APBD, masyarakat serta LSM/Donor.
Di situlah saya ditantang Pak Susmono, kalau dak melah mereka agar siap bekerja di lapangan rasanya
salah beliau masih menjadi Kasubdit Wilayah Tengah, sangat berat. Banyak sekali pengalaman program yang
bahwa kalau Sanimas di tujuh kota itu memang bisa kemudian gagal justru keka di-scale up karena dak siap
berhasil, bagaimana di kota lain? Kemudian jumlah SDM-nya. Tetapi rupanya beliau punya alasan tersendiri.
propinsi dan kota/kabupatennya ditambah dua yakni Jawa Beliau bilang bahwa kalau Sanimas cuma dilaksanakan di
Tengah dan Yogyakarta, sehingga tahun 2005 dilakukan bawah 10 lokasi itu dak akan dilirik orang, kenang Surur
di 4 provinsi, yakni Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan pahit, yang waktu itu hanya berani berkeluh kesah kepada
DIY, sekaligus dilakukan beberapa penyempurnaan untuk Handy B. Legowo, staf Susmono yang juga sejak awal ikut
modul implementasinya, termasuk kelembagaan di membidani Sanimas.
pemerintah, kenang Surur. BORDA tentu saja awalnya merasa keberatan dengan
Karena lokasi tambahan dinilai berhasil angka 100 lokasi per tahun. Sejak 2003, lokasi Sanimas
mengembangkan Sanimas, Departemen PU kemudian dak lebih dari 10 - 15 per tahunnya. BORDA lantas
ingin mengembangkan dalam skala lebih massal dengan menawarkan separuhnya, sekitar 50 lokasi per tahun agar
mengusulkan 100 lokasi di tahun 2006 melalui APBN lebih manageable dan chance of success-nya lebih nggi.
dengan format program dan pendanaan yang sudah Tapi Pak Susmono malah bilang, oke kalau Anda cuma
dilakukan pada tahun 2005. Apalagi setelah Agus sanggup 50, sisanya biar PU nan yang garap. Padahal,
Wijanarko, Dirjen Cipta Karya kala itu, melihat langsung kan, bukan begitu maksudnya, lanjut Surur.
Sanimas di Kota Pasuruan. Setelah momentum itulah, kata Dari situlah repikasi Sanimas dalam skala masif mulai
Surur Wahyudi, Dirjen memberikan lampu hijau untuk dikembangkan pada 2006, kali ini langsung ditangani oleh
replikasi Sanimas dalam skala besar. Departemen PU, melalui Direktorat Pengembangan PLP,
Susmono, yang waktu itu sudah menjabat sebagai dak lagi oleh Direktorat Permukiman dan Perumahan,
Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan BAPPENAS. Replikasi Sanimas terus berlanjut hingga
Permukiman di Departemen PU merencanakan tahun sekarang, termasuk dengan sanitasi dari DAK pada 2010,
2006 Sanimas bisa dilaksanakan di 100 lokasi. yang namanya kemudian menjadi Sanitasi Lingkungan
Saya ingat sekali pada waktu itu dunia persanitasian Berbasis Masyarakat/SLBM, tetapi didalamnya tetap ada
di Indonesia seper kebakaran jenggot, banyak pihak Sanimas.
pesimis, terus terang termasuk saya sendiri, karena Sekitar akhir 2005 atau awal 2006, ada dorongan
SDM dak bisa disiapkan dalam waktu cepat. Mencari untuk menggan nama Sanimas menjadi Sanitasi Berbasis
fasilitator dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu Masyarakat. Saya bilang kalau di Jawa banyak yang
singkat, apalagi untuk kerja di sektor yang namanya Slamet, katanya karena anak itu sakit-sakitan
kotor dan berbau, serta terus, nama anak itu digan menjadi Slamet, dan anak
Testimoni 142
BORDA
143 Testimoni
ISTIMEWA
bisa bertanggungjawab. Saya bilang saja terus terang: pejabat pemerintah yang punya kecurigaan tertentu
buknya, Sanimas yang dibangun oleh LSM kualitasnya terhadap LSM, tapi di situlah justru sisi menariknya.
jauh lebih bagus, kenang Surur. Menurut Hamzah, Di tengah masih adanya kecurigaan
Surur sendiri dak menyalahkan persepsi negaf dari Pemda terhadap LSM, Pemda justru diminta untuk
tentang LSM. Biar bagaimana pun, rekam jejak menyediakan dana bagi pemberdayaan masyarakat yang
masing-masing LSM itu berbeda-beda. Lagi pula, tak pelaksanaannya akan dilakukan oleh LSM.
bisa dipungkiri, LSM sendiri punya persepsi sendiri Yuyun Ismawa, Direktur BaliFokus yang sejak awal
terhadap pemerintah. Islahnya itu, dulu, banyak LSM menjadi mitra BORDA, juga mengakui kerja sama intensif
yang menganggap orang-orang pemerintah itu cuma antara pemerintah pusat dan daerah dalam Sanimas
datang, baca koran, makan siang lalu pulang. Begitu menjadi salah satu hal yang paling mengesankan bagi
pula pemerintah, saya yakin pas punya dirinya. Buat saya menarik karena program
anggapan yang selalu negaf tentang LSM. ini dengan kemasan pemberdayaan
P e n deka
itu hartuasnnya program pemerintah daerah dan
Lalu, sejak 2003, melalui Sanimas, kami masyarakat bisa diakomodasi menjadi
sudah bisa lebih mamahami bahwa ada
banyak orang-orang di pemerintah yang sama-sam pemerintah pusat. Dulu-dulu jarang sekali
lebih LSM daripada orang LSM, tambah m e ncari soluas ada program yang seper ini, ujar Yuyun.
Surur. bukan sali i, Dalam sudut pandang lebih luas, Yuyun
Sanimas, menurutnya lagi, adalah m enyalahknag menganggap kerja sama pemerintah dan
momentum di mana LSM dan
n LSM dalam Sanimas sebagai bagian tak
pemerintah bisa duduk bersama, terpisahkan dari proses pembelajaran
bekerjasama dan bersama-sama juga meluruskan persepsi demokrasi dan reformasi di Indonesia.
tentang masing-masing pihak. Bagi Oswar sendiri, Sanimas Ungkapnya, Semua pihak belajar menerina dan
memang menjadi ajang pembelajaran bagi pemerintah mengkrisi pendapat pihak lainnya tanpa harus
untuk bisa lebih memahami LSM dan karakterisknya yang 'berkelahi'. Saya melihatnya lebih sebagai sebagai proses
beragam. Berkat Sanimas, sudah biasa jika rapat-rapat pembelajaran dalam konteks demokrasi dan reformasi di
Pokja AMPL, rapat-rapat di Bappenas atau juga PU dihadiri Indonesia.
oleh kalangan LSM. Oswar punya reeksi tersendiri terkait lancarnya
Sementara Hamzah Harun Al-Rasyid, Direktur BEST kerjasama antara LSM dengan pemerintah dalam
Tangerang, menganggap LSM dan pemerintah perlu pengembangan Sanimas. Kenapa LSM dan pemerintah
mengurangi ego sektoral. Baginya, persoalan yang akhirnya bisa bareng-bareng jalan dan bekerjasama?
dihadapi di lapangan membutuhkan kerja sama yang lebih Waktu itu keduanya sama-sama hanya ingin berbuat
intensif dan lebih erat, kembang saling mencurigai satu sesuatu untuk masyarakat. Kesamaan visi itu membuat
sama lain. Pendekatannya itu harus sama-sama mencari pertentangan antara pemerintah dan LSM menjadi
solusi, bukan saling menyalahkan, saran Hamzah lagi. cair. Kalau misalnya dak bisa bekerjasama saat hendak
Hamzah menganggap kerja sama LSM dan Pemerintah mengembangkan program untuk rakyat, bisa dipaskan
menjadi salah satu hal paling menarik dalam program sebenarnya salah satu atau keduanya memang dak
pengembangan Sanimas. Ia dak berniat secara tulus bekerja untuk masyarakat, ungkap
mengingkari, masih ada Oswar.
Testimoni 144
Sony Basuki
(Senior Tenaga Fasilitator Lapangan di Jawa Timur)
A
nda sekarang sudah menjadi seorang Awalnya agak susah untuk sosialisasi Sanimas itu.
Senior TFL (Tenaga Fasilitator Lapangan) Tapi begitu Sanimas pilong tadi berhasil dijalankan dan
yang membawahi TFL di beberapa kota dan berhasil, tahun berikutnya sudah mudah. Masyarakat
kabupaten di wilayah barat Jawa Timur. sudah tahu bagusnya seper apa, posifnya macam apa,
Bisa diceritakan bagaimana awalnya Anda sehingga di tahun-tahun berikutnya mereka malah yang
terlibat dalam pengembangan Sanimas? mengajukan diri, dan jumlahnya banyak. Islahnya itu
Saya terlibat sejak tahap uji coba pada 2003. sampai ecer-eceran.
Ada 7 k, 6 di Jawa Timur. Untuk Jawa Timur itu Kuncinya memang di awal. Itu penng untuk
penanggungjawabnya adalah BEST. Waktu itu BEST mencari model dan contoh sukses. Kalau sudah ada
sedang melakukan rekrutmen tenaga fasilitator. Saya maju contoh yang sukses dan berhasil, masyarakat lain lebih
dari Mojokerto seorang diri, tentu saja mewakili LSM mudah diyakinkan. Kita dak perlu promosi, suruh saja
di Mojokerto. Untuk kota atau kabupaten lain ada yang masyarakat itu melihat lokasi yang sudah jalan dan
mengirimkan beberapa kandidat fasilitator. berhasil, dengan sendirinya mereka akan tertarik. Dan
Dari situ saya terpilih untuk Mojokerto, lantas memang itulah yang terjadi di Mojokerto.
mengiku pelahan dan langsung terjun pada
pembangunan lokasi Sanimas pertama di Mojokerto. Tahapan kuncinya itu di mana dalam pengembangan
Lokasi pertamanya itu di Mbalongcok, Balongsari. Di Sanimas?
sanalah saya memulai karir saya dalam pengembangan Saya kira justru ada sebelum
Sanimas sebagai TFL. Di sana sarana yang digunakan pembangunan dimulai. Pada
adalah MCK Plus++. saat Rapid Assesment
Parsipaon (RPA) itu
Sejak kapan Anda menjadi Senior TFL? menarik. Mereka kan rata-
Saya diangkat sebagai senior TFL itu sekitar 2008.
Wilayah yang saya pantau melipu kota Mojokerto,
kabupaten Mojokerto, kota Kediri dan kabupaten
Kediri, kota Blitar dan kabupaten Blitar, Jombang, dan
Magetan. Tapi Magetan tahun kemarin sudah dak
membangun Sanimas lagi.
145 Testimoni
rawa awalnya awam untuk soal sanitasi. Tapi mereka pembangunan sanitasi DAK. Misalnya ada yang cuma
lantas punya rasa ingin tahu yang sangat nggi. Mereka dibuatkan MCK biasa saja, hanya berapa kamar toilet saja.
bertanya banyak hal. Dari situ mereka tahu bahwa susah Di Mojokerto juga ada masalah. Padahal dananya besar
untuk bisa mendapatkan Sanimas. Dan mereka perlu untuk Mojokerto, sekitar 450 juta, tapi penggunanya
bekerja keras untuk itu. Karena mereka tahu mereka sedikit sekali, sampai penggunanya di bawah 10 KK. Itu
harus bekerja keras dan bersaing untuk mendapatkannya, kan mubazir. Bahkan ada lokasi Sanimas yang jaraknya
mereka pun akan menjaganya dengan sungguh-sungguh 200 meter dari kampung. Mana ada yang mau pakai kalau
kalau kelak mereka memang terpilih. Dari situlah aspek jaraknya jauh begitu?
parsipasi itu benar-benar terbuk efekf sekali
untuk keberlangsungan Sanimas. Anda sempat mempertanyakan soal ini pada
pihak terkait, dalam hal ini Departemen PU?
Khusus Mojokerto sendiri seper apa
Di M Saya sudah sempat bertemu
ke s ojok
kesuksesan Sanimas? Apa seap tahun ada? ulita erto dengan Pak Susmono dari Direktorat
Ya, seap tahun ada, dak pernah putus. menadala nnya Pengembangan Penyehatan
Dari 18 kelurahan di kota Mojokerto, sudah unt cari lah Lingkungan dan Permukiman. Saya
9 yang ada Sanimas-nya. Itu arnya sudah uk l han bertanya pada beliau, apakah PU ingin
mencapai angka 50 persen. Itu angka yang IPALokasi membangun Monumen Cipta Karya
lumayan nggi dan dak bisa dianggap seper yang dulu-dulu?
sepele. Untuk sekarang pun masih ada satu lokasi Ini penng karena hasilnya memang jauh
Sanimas yang sedang dibangun. Itu dimulai pada akhir sekali dari memuaskan. Beda antara sanitasi
2009 pembangunannya dan sekarang masih berjalan. DAK dengan Sanimas itu bahkan bisa dirasakan oleh
orang awam. Misalnya digester untuk keluaran biogas itu,
Apa kesulitannya dalam pengembangan Sanimas di ada terlihat jelas bedanya. Bentuknya aneh, memanjang
Mojokerto? begitu, dak seper biodigester Sanimas. KSM juga dak
Di Mojokerto kesulitannya adalah mencari lahan ada, kalau pun ada dibentuk setelah bangunan selesai
untuk lokasi IPAL. Mojokerto itu kan wilayahnya bisa dibangun.
dibilang sempit tapi jumlah penduduknya banyak. Tingkat
kepadatannya nggi. Ini menyulitkan untuk mencari Tanggapan masyarakat sendiri bagaimana?
lahan. Hampir semua lokasi-lokasi yang terpilih agak susah Banyak yang komplain. Kebetulan kan saya mulai tahun
mencari lokasinya. Tapi sekali dapat ditemukan lahan kemarin terpilih di DPRD Kota Mojokerto dan ditempatkan
untuk IPAL, maka proses selanjutnya akan mudah. di Komisi II yang memang membawahi salah satunya
adalah aspek pembangunan. Jadi saya banyak menerima
Bukankah di Mojokerto sudah masuk dana DAK masukan dan krikan juga terkait kualitas pembangunan
Sanitasi pada 2009? sanitasi yang menggunakan dana DAK dengan sistem
Nah, itu masalahnya. Benar, di Mojokerto sudah ada kontraktual.
pembangunan fasilitas sanitasi dengan dana DAK (Dana Ini dak terlepas dari suksesnya gaung Sanimas
Alokasi Khusus). Tapi di Mojokerto itu relaf banyak di Mojokerto. Karena gaungnya kuat, ini membuat
masalah yang muncul, terutama dalam aspek parsipasi masyarakat tahu banyak soal keunggulan Sanimas.
dan pemberdayaan masyarakatnya. Masyarakat sudah tahu bagaimana standar Sanimas,
Orang tahunya kalau Sanimas itu prosesnya panjang, kualitas materialnya, dan lain-lain. Mereka menolak
warga dilibatkan, termasuk dalam kontrol kualitas kalau kontraktor asal-asalan. Ini yang bikin banyak protes
bangunan dan materialnya. Banyak yang mengeluh dan sempat jadi isu kencang di Mojokerto. Jangan heran
materialnya jelek. Banyak yangg dak tepat sasaran. kalau ada 4 lokasi Sanimas yang kena penal karena
Banyak kawasan yang dak memenuhi kriteria. Ini karena dak selesai tepat waktu. Itu disebabkan karena banyak
efek sanitasi yang pembangunannya diserahkan pada masyarakat yang memprotes kualitas pembangunannya.
kontraktor dengan sistem kontraktual. Sayangnya, orang tahunya itu Sanimas. Padahal bukan.
Masalahnya itu, banyak dalam pembangunan sanitasi Memang teknologinya menggunakan seper Sanimas, tapi
dengan dana DAK yang menggunakan sistem kontraktual Sanimas juga kan bukan cuma teknologi, tapi terutama
ini. Ada lokasi yang dulu mengajukan diri untuk aspek pemberdayaan masyarakatnya itu. Saya jelaskan
menerima Sanimas tapi dak terpilih, saja, itu bukan Sanimas, karena prosesnya banyak yang
tapi justru terpilih dalam dak sesuai standar Sanimas.
Testimoni 146
Bagaimana dengan kota lain yang sudah mendapat
dana DAK untuk sanitasi? Adakah kota yang bisa
menyiasanya?
Saya kira Kota Blitar itu contoh yang bagus. Di sana
juga dibangun sanitasi DAK, tapi di Blitar masih bisa
bekerjasama dengan para pelaku Sanimas. Di sana
kelemahan-kelemahan Sanimas DAK seper di Mojokerto
bisa dieliminasi. Mereka sudah berpikir kuat tentang
pemberdayaan, sehingga walau pun dana DAK dan
kontraktual, tetap aja di Blitar pemberdayaan tetap
diperhakan. Saya kurang tahu persis bagaimana di Blitar
menyiasanya. Mungkin memang di sana pemerintahnya
punya inisiaf sendiri untuk menyisihkan dana khusus
untuk aspek pemberdayaan masyarakatnya.
147 Testimoni
ZEN
Peran Vital
Tenaga Fasilitator Lapangan
K
endaraan yang kami disambut langsung dengan pengurus mengaku bahwa fase terpenng
tumpangi harus melewa KSM di sana, terutama dengan Ketua dalam pengembangan Sanimas di
beberapa meter kawasan KSM-nya langsung yaitu Wagijono. sebuah lokasi justru pada saat tahap
yang dipenuhi alang-alang. Di sana juga ada Tribrata, tenaga sebelum pembangunan sik. Di tahap
Setelah itu, dari kejauhan, supervisi BEST yang sehari-hari itulah TFL bisa ap hari bertatap
kami sudah melihat beberapa orang mengontrol proses pengerjaan muka, berbicara dan berkomunikasi
sedang berkumpul tak jauh dari bangunan MCK Plus++. dengan para pengurus KSM dan
sebuah bangunan yang masih dalam Sekarang sudah mulai longgar, juga masyarakat. TFL harus bisa
tahap pengerjaan. Sesampainya karena detail pengawasan kualitas menjelaskan konsep Sanimas, standar
di sana, orang-orang yang sedang pengerjaan bangunan sudah dipantau pembangunannya, pilihan-pilihan
berkumpul itu langsung menyambut langsung oleh supervisor. Kenda teknologinya, seraya pada saat yang
kami. demikian, saya ap hari tetap ke sama membangkitkan semangat
Sigit dan Harni Sejorini langsung sini, kata Sigit yang juga diiyakan parsipasi warga. Pada fase itulah
terlibat percakapan intensif dengan oleh Sejorini. Tidak heran jika keberhasilan dan kegagalan Sanimas
mereka. Keduanya adalah Tenaga keakraban di antara para TFL dengan ditentukan prospeknya. Jika tahapan-
Fasilitator Lapangan (TFL) yang warga dan pengurus KSM terbangun tahapan itu ada yang dilewa,
bertugas mendampingi proses dengan baik. Percik sendiri melihat Sanimas besar kemungkinan akan
pembangunan bangunan MCK Plus++ bagaimana percakapan dan obrolan menghadapi banyak kendala dalam
di Jalan Kurma, Kepanjen Kidul, kota di antara Sigit, Sejorini, Tribrata pengelolaan dan perawatannya.
Blitar. Sigit adalah TFL dari BEST, dan Wagijono selaku Ketua KSM bisa Penolakan dari sebagian kalangan
sementara Sejorini adalah TFL berlangsung dengan cair, luwes dan di masyarakat adalah makanan
dari Pemkot Blitar. penuh keterbukaan. sehari-hari para TFL. Di situlah TFL
Keduanya Baik Sigit maupaun Sejorini harus bisa menjelaskan dengan tepat
Testimoni 148
dan lugas kesalahpahaman warga sudah biasa ia temui dan hadapi di Para TFL inilah yang menjadi
yang kontra atau dak setuju dengan lapangan. Biasanya, mereka akan ujung tombak pengembangan
masuknya Sanimas ke lokasi tempat cair dan kendur penolakannya jika Sanimas di lapangan. Parsipasi dan
nggal mereka. Tidak mungkin sudah dilakukan pendekatan personal pemberdayaan masyarakat amat
semua langsung setuju. Pas ada sembari diberi penjelasan yang lebih bergantung pada kinerja mereka di
yang sikapnya kontra. Itu hal biasa detail mengenai hal-hal yang selama lapangan. Penguasaan materi terkait
saja. Kebanyakan memang karena ini menjadi ganjalan bagi mereka. Jika konsep dan detail Sanimas amat
mereka belum menger dan belum sudah bisa diatasi, Novri sendiri justru dibutuhkan, juga faktor kemampuan
paham apa itu Sanimas berikut tetap menjalin hubungan dengan komunikasi dengan masyarakat
konsepnya, urai Arif Zaenuddin, TFL orang-orang yang mulanya kontra itu yang notabene berasal dari berbagai
di kota Pasuruan. demi kebaikan pengelolaan Sanimas kalangan.
Arif punya pengalaman di mana itu sendiri. Singkatnya, fasilitator adalah
warga justru terbelah ke dalam Orang-orang yang dulu kontra orang yang membantu anggota
dua kubu yang sama-sama keras. dengan Sanimas atau berseberangan kelompok berinteraksi secara
Waktu itu Arif sedang menjadi pendapat dengan para pengurus nyaman, konstrukf, dan kolaboraf
TFL untuk lokasi Sanimas di desa KSM itu harus saya rangkul. Biasanya, sehingga kelompok yang sedang
Panggung, kecamatan Bugul Kidul, orang-orang seper itu yang justru mengerjakan suatu program dapat
kota Pasuruan. Banyak warga yang jeli menemukan kekurangan dan mencapai tujuannya. Untuk itu
belum menger konsep Sanimas kesalahan-kesalahan yang terjadi semua, fasilitator mes netral.
yang mengutamakan pemberdayaan di lapangan. Tanpa perlu diminta, Arnya, seap berlangsung
dan parsipasi warga. Ada banyak mereka akan getol mengawasi para pembicaraan di antara kelompok
orang yang berpikir kalau ada proyek pengurus KSM. Ini yang sering saya warga, seper bagaimana solusi yang
pemerintah masuk, maka warga yang manfaatkan untuk memonitoring tepat untuk suatu masalah, adalah
menjadi pengurusnya akan mendapat kinerja KSM. Mereka semacam urusan anggota kelompok, dan
kucuran dana ke kantongnya sendiri. penyeimbang yang informasi- bukan wilayah intervensi fasilitator.
Arif bahkan harus menjadi penengah informasinya justru dibutuhkan Fasilitator hanya mendampingi
dua kubu itu yang sampai harus oleh para TFL, tegas Novri, pria dan membantu agar warga bisa
dipertemukan oleh pihak kelurahan. berkacamata yang juga seorang melakukan semua itu dengan bagus
Waktu itu suasananya sudah sarjana teknik sipil dari salah satu dan lancar.
BORDA
cukup panas. Pertemuan di perguruan nggi di kota Dalam sejumlah proyek
kelurahan itu bahkan sempat Malang. pembangunan, pengeran fasilitasi
hendak dijaga oleh Babinsa. mengarah pada mempermudah
Tapi saya menolak hal itu dan dengan
mengatakan pada Pak Lurah,
kalau sampai harus diamankan
dengan cara seper itu, maka
yang ada malah suasana
ketegangan. Itu akan sulit
mencairkan suasana dan
sukar juga untuk berdialog
secara lebih luwes dan
dak tegang, papar Arif
Zaenuddin.
Sementara Novri
Hendra punya
pengalaman berbeda
dalam mengatasi
perbedaan pendapat
dan sikap di kalangan
warga. Ia mengaku,
sikap kontra itu
149 Testimoni
cara memberi bantuan teknis pemerintah. Itu sebabnya ada dua menghubungi dan berkomunikasi
(keterampilan, informasi) pada TFL yaitu TFL yang dikirim oleh LSM dengan para stakeholder di Pasuruan
masyarakat. Karena itu, kita mengenal yang menjadi mitra pemerintah dan untuk terus menjaga kesinambungan
fasilitator dengan keterampilan teknis TFL dari pemerintah yang biasanya program Sanimas. Dia kadang harus
yang spesik seper fasilitator air berasal dari instansi yang menjadi menemui anggota DPRD, Sekretaris
dan sanitasi, fasilitator kesehatan pelaksana pengembangan Sanimas di Daerah, bahkan sampai Walikota. Ia
masyarakat, mikro kredit, gizi kota atau kabupaten tersebut. mengaku, karena itulah maka relasi
masyarakat, dan lain-lain. Di sini, Sony Basuki, Senior TFL BEST yang seorang TFL harus luas dan mencakup
fasilitasi merujuk pada pengelolaan mengkoordinasi beberapa TFL di berbagai kalangan.
parsipasi masyarakat sekaligus Jawa Timur wilayah Barat, mengakui Saya sampai mendatangi
pemberian keterampilan, informasi, penngnya peranan menjembatani walikota langsung untuk lokasi
atau pilihan-pilihan metode atau antara warga dengan pemerintah Sanimas terakhir yang sedang saya
teknologi untuk diadopsi masyarakat. itu. Sering juga muncul persoalan- tangani ini. Soalnya waktu itu ada
Itulah sebabnya pelahan tenaga persoalan kecil terkait hubungan sedikit kesalahan dalam budgeng,
fasilitator menempa peran utama. antara warga dengan instansi yang sehingga saya sendiri harus pro-akf
Begitu para TFL itu resmi direkrut, ditunjuk menangani Sanimas. Kadang membereskan persoalan ini, ujarnya.
yang mereka iku pertama kali ada masalah dengan pencairan dana, Baik Arif, Novri atau Sony
adalah pelahan fasilitator. Mereka kadang ada masalah perijinan. Basuki yang berasal dari LSM
diwajibkan mengiku hal itu. Tanpa Di situlah semuanya sedang mencerma
pelahan itu, mustahil mereka bisa peranan TFL di masa depan Sanimas setelah
menguasai konsep Sanimas dan lapangan yang a Departemen PU akan
menyosialisasikannya. Baik BORDA, menjembatani. Itu Merepk DAK mendapatkan dana DAK
a
BEST maupun pemerintah sering sebabnya ada TFL berhatrasi bisa Sanitasi. Mereka berharap
mengadakan pelahan-pelahan dari pemerintah, Sani menga- DAK Sanitasi bisa tetap
fasilitator ini. Mereka terus di up- ujar Sony, yang tetap Sanimas, mengadopsi Sanimas,
grade kemampuannya. sejak 2009 duduk di dopsi ukan bukan kontraktual. Ini
Departemen Pekerjaan Umum Komisi II DPRD Kota b tu a l mungkin terkait masa
k
sendiri mengaku pelahan bagi para Pasuruan. kontra depan mereka sebagai
fasilitator ini memegang peranan Sebagai Senior TFL, selain itu mereka
kunci dalam replikasi Sanimas. Sejak TFL, Sony sudah dak juga menyayangkan jika
2006, Sanimas di-replikasi sedemikian lagi memegang salah program pengembangan sanitasi
rupa dalam skala yang besar dan satu lokasi Sanimas. Tugasnya justru lagi-lagi harus dibangun oleh
massal. Tiap tahun bisa ada sekitar mengkoordinasi fasilitator-fasilitator para kontraktor yang seringkali
100an lokasi yang dibangun. Itu di beberapa kota dan kabupaten. mengabaikan proses pemberdayaan
menyulitkan dalam kendali mutu, Para senior TFL ini biasanya sudah dan parsipasi warga. Para konsultan
juga dalam soal rentang kendali yang memiliki jam terbang nggi dalam yang dilibatkan dalam pengembangan
makin tersebar jauh. Untuk itulah mendampingi warga. Minimal punya sanitasi DAK juga dianggap dak
PU terus menerus mengadakan pengalaman dua tahun. cukup terlah dan sabar dalam
pelahan bagi para tenaga fasilitator Tugas mereka bukan hanya mendampingi warga selama proses
yang menjadi ujung tombak di mengkoordinasi, tapi juga ikut persiapan pembangunan Sanimas.
lapangan. Ini mau dak mau harus menjaga kesinambungan program Di Mojokerto sendiri, Sony Basuki
kami lakukan secara berkala dan Sanimas di wilayah kerjanya. mengupayakan agar para TFL ini
terus menerus, urai Susmono, Mereka mau dak mau mes punya tetap bisa mendampingi warga dalam
Direktur Pengembangan Penyehatan hubungan yang bagus dengan para menyiapkan aspek pemberdayaan
Lingkungan dan Permukiman di stakeholder di pemerintahan untuk dan parsipasinya. Seumpama
Departemen Pekerjaan Umum. terus mengupayakan agar Sanimas dana sanitasi DAK ini pun memang
Mereka juga harus punya tetap ada di tahun-tahun berikutnya, akhirnya menggunakan sistem
kemampuan memediasi antara warga ujar Surur Wahyudi dari BORDA. kontraktual, Sony berharap agar PU
dengan pemerintah maupun LSM Arif Zenuddin, TFL di kota tetap menggariskan bahwa aspek
yang menjadi mitra Pasuruan, misalnya. Ia bercerita pemberdayaan dan parsipasi warga
bagaimana dia harus terus itu tetap diadopsi.
Testimoni 150
ZEN
151 Testimoni
fasilitas Sanimas, dialah yang mula-mula harus mencoba menepi, mengulurkan tangan, menerima uang iuran dari
mengatasinya. Itu sebabnya para operator itu sudah lebih pengguna, memasukkannya ke saku celana, dan lantas
dulu dibekali pengetahuan mengenai teknis pengelolaan kembali meneruskan akvitasnya.
dan perawatan melalui pelahan yang diadakan oleh LSM Terlihat lantai toilet itu sangat bersih, mungkin
pendamping. karena air hujan ikut membantu kotoran tanah yang
Operator juga mes telaten karena dia juga yang dibawa para pengguna. Dia mengaku bahwa beberapa
bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan MCK minggu lalu seorang reporter televisi yang meliput lokasi
Plus++. Mereka dak boleh menunda-nunda pekerjaan Sanimas di situ enggan naik sampai ke atas dan cukup
membersihkan MCK Plus++, baik itu kamar mandi, puas mengambil gambar dari beranda. Katanya, demikian
toilet maupun lingkungan sekitarnya. Kedisiplinan juga cerita Djunaedi, reporter itu takut kalau membuat lantai
dibutuhkan bagi seorang operator karena dia harus toiletnya menjadi kotor.
dak segan mengingatkan para pengguna yang dak Ia mengaku berasal dari Bojonegoro dan semua
mengindahkan faktor kebersihan. anaknya tak ada yang nggal di wilayah Sidoarjo/
Menurut Uyik, Ketua KSM Cucung Bersinar, pertama Surabaya. Pendeknya, ia sendirian di kota itu. Untuk
kali bertugas sebagai operator Djunaedi menerima itulah, bisa dipahami, jika ia terlihat sangat menikma
honorarium sebesar Rp. 300.000. Saat MCK Plus++ di kehidupannya sebagai operator MCK Plus++.
situ kian berkembang dan jumlah pengguna meningkat, Membersihkan toilet ini seap waktu dan seap
honorarium Djunaedi pun bertambah. Sekarang honornya sempat membuat saya tak merasa sunyi, katanya dengan
sudah mencapai Rp. 600.000. Selain itu, Djunaedi kini tenang di sela gemericik suara air hujan yang tak kunjung
tak perlu membayar kontrakan dan pindah dari satu reda.
kontrakan ke kontrakan lain. Ia diberi satu ruangan seluas
2,5 x 3 meter di dekat tangga masuk MCK. *****
Di sanalah dia bisa berisrahat, dur, dan Tidak semua operator Sanimas punya latar balakang
menyimpan barang-barang milik pribadinya. seper Djunaedi. Mekanisme penunjukan
Saat Percik datang ke lokasi, Djunaedi Opera operator juga beda-beda. Ada yang model
sendiri terlihat sedang mengepel lantai MCK jugator penunjukan seper Djunaedi, ada yang dipilih
Plus++. Padahal saat itu hujan masih cukup me berdasarkan mufakat, dan ada pula yang dipilih
deras. Dengan bertelanjang dada, Djunaedi telatse dengan cara di-vong oleh warga para pengguna
bersitungkin dengan alat-alat kebersihan.
n Sanimas.
Saat ada pengguna yang datang, ia tampak Di KSM Tunas Harapan yang mengelola Sanimas
ZEN
di kampung Penca (penyandang cacat) di Kragilan,
Kadipiro, Surakarta, operator dipilih oleh kesepakatan para
pengurus KSM yang juga didukung oleh warga lainnya.
Menurut pengakuan Simanto, waktu itu ada dua kandidat
operator. Hanya saja pilihan akhirnya jatuh kepada Supardi
HS sebagai operator.
Pilihan kepada Supardi didasarkan pada pengamatan
bahwa yang bersangkutan sudah terlibat dengan
pembangunan Sanimas. Dia
sering mengiku dan bertanya
Testimoni 152
langsung pada supervisor pembangunan mengenai sana banyak yang menganggur atau kalau dak bekerja
aspek-aspek teknis Sanimas. Itulah sebabnya dia akhirnya dengan cara serabutan.
ditunjuk sebagai operator. Karena itulah para pengurus KSM akhirnya
Menurut pengakuan Supardi, yang sehari-harinya memutuskan bahwa operator akan digan secara berkala
bekerja sebagai tenaga keamanan di sebuah pabrik per tahun. Orang yang sudah pernah menjadi operator
tak jauh dari tempat nggalnya, ia dak terlalu sukar dak diperkenankan untuk mengajukan dirinya lagi
melaksanakan kewajibannya. Sesekali masih ada sebagai operator. Tidak semua orang bisa mengajukan diri
sumbatan di pipa sambungan rumah, terutama karena sebagai operator. Hanya orang yang sudah berkeluarga
ketelodoran warga yang membuang sampah padat ke saja yang bisa mengajukan diri sebagai operator, baik itu
saluran. Sanimas di situ menggunakan sarana pria atau perempuan. Warga yang berstatus duda atau
perpipaan komunal. janda dak boleh mengajukan diri.
Pernah ada spanduk, pernah pula Untuk menghindari hal-hal yang
kedapatan ada tulang kaki sapi yang cukup dak diinginkan. Dia kan mau bertugas
besar. Ini membuat pipa sambungan rumah Opera di tempat orang mandi dan mencuci, jadi
akan tor
menjadi tersumbat. Tapi ini mudah diatasi digan pilihannya harus orang yang dak punya
karena sistem perpipaan dari rumah ke secar interes untuk macam-macam, papar
rumah memudahkan kami mengontrol b erkalaa M. Yasin, ketua KSM Cipta Mandiri yang
per ta
dan mencari tahu dari rumah mana hun mengelola MCK Plus++ di lokasi itu.
sampah-sampah itu berasal. Kami nggal Setelah para kandidat mendaar dan
memanggil warga yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan, mereka diminta
menunjukkannya langsung, urai Simanto menuliskan namanya sendiri di sehelai kertas
yang kerap diminta membagikan pengalamannya dan lantas dimasukkan ke dalam gelas atau
dalam pengembangan Sanimas di berbagai forum banyak kaleng. Seper halnya arisan, kaleng atau gelas
kota. itu lantas dikocok sampai akhirnya keluar nama yang
Pak Supardi dak keberatan kenda honor yang akan menjadi operator pada tahun berikutnya. Biasanya,
diterimanya relaf kecil, hanya sekitar 110 ribu per bulan. perganan dan pemilihan operator itu selalu dilakukan
Toh ia merasa memang dak banyak pekerjaan yang harus pada 15 Syaban.
dilakukan. Paling banter hanya mengecek di hari-hari Operator yang terpilih lantas nggal di ruangan
tertentu. Ia sendiri sering dibantu oleh putra lelakinya berukuran sekitar 3 x 4 meter yang berada di dekat
yang masih bersekolah. pintu masuk lokasi Sanimas. Mereka kebanyakan nggal
Situasi yang lebih menarik terjadi di lokasi Sanimas di sana dengan mengajak bersama istri dan anaknya.
yang berada di kelurahan Gading Rejo, kecamatan Gading Pada periode berikutnya, mereka tak boleh mengajukan
Rejo, kota Pasuruan. Di lokasi Sanimas yang menggunakan diri kembali sebagai operator. Ganan, Mas. Biar ada
sarana MCK Plus++ itu, posisi pemerataan. Hitung-hitung bagi-bagi rezeki, pungkas M.
sebagai operator tampaknya Yasin lagi.
menjadi sesuatu yang bergengsi.
Banyak orang yang mengincar
dan menginginkan posisi itu.
Honorarium yang cukup
besar menjadi daya tarik
utama, terlebih warga di
153 Testimoni
***** Nuryanto dan Slamet Riadi sebagai operator. Honor untuk
Percik berhasil menemui Huda, operator Sanimas di operator sebesar Rp.300 ribu untuk IPAL dan Rp.500 ribu
Gang Pucuk Sari, Ubung, Denpasar, pada saat yang untuk operator Sanimas. Honor operator Sanimas lebih
tepat: ia sedang bersitungkin dengan lubang-lubang besar karena tugasnya pun lebih intensif. IPAL
IPAL komunal. Penutupnya sudah terbuka semua, Sanimas harus sering dibuka, belum lagi
dan ia tampak telaten mengecek satu per satu, Hono jika ada penyumpatan dari pipa rumah.
o p e r
membersihkan kotoran-kotoran yang melekat di
penutup lubangnya. Ia tampak mengenakan topi,
Sanirm ator Penguasaannya yang cukup
memadai perihal teknologi Sanimas
lebih as
sementara sepatu boot yang biasa ia kenakan besar membuatnya dipercaya mendampingi Andi
k
saat bekerja tampak tergeletak begitu saja tugasarena Maryono di organisasi AKSANSI (Asosiasi
tanpa ia kenakan. nya p Kelompok Sanimas Seluruh Indonesia)
Dari sela giginya yang sudah mulai ompong, lebih un wilayah Denpasar. Ia selalu siap menjawab
ia bercerita: Saya ditunjuk jadi operator
i ntensif pertanyaan tentang teknologi Sanimas,
karena dianggap tahu banyak soal keteknikan, lengkap dengan data keras yang tersimpan
termasuk soal Sanimas dan IPAL ini. Padahal saya di ash disk yang selalu dibawanya ke mana-
cuma lulusan SD, belajar soal keteknikan itu ya otodidak. mana.
Soal Sanimas dan perawatan fasilitasnya saya tahu Keluarga besarnya memang patut berharap pada
karena saya dulu ikut dari awal proses pembangunannya. Huda untuk menguasai seluk-beluk Sanimas. Maklum,
Saya juga banyak bergaul dengan orang-orang Sanimas, keluarga besar Huda yang nggal di Ubung menetap di
termasuk Bu Yuyun dari BaliFokus. rumah yang di bawahnya tertanam IPAL industri tahu dan
Huda memang orang yang sangat percaya diri. Di tempe. Tanah itu bukan milik keluarga Huda, tapi hanya
sela perjalanan menyusuri jalanan di Denpasar, dia disewa selama sepuluh tahun. Di tanah itulah, di bawah
dengan fasih menunjukkan bangunan-bangunan yang bangunan rumahnya yang memanjang, terhampar IPAL
dianggapnya dak ramah lingkungan dan dak adapf industri tahu dan tempe. Keluarga besar Huda nggal
dengan pengurangan emisi gas rumah kaca. Dan ia di atasnya. Biodigester untuk menghasilkan biogas itu
sudah siap dengan argumen-argumennya. Soal teknlogi tampak berada di ruang tamu dan sering jadi tempat
Sanimas, ia mengaku pernah dikirim ke Tangerang untuk duduk dan bermain anak-anak dan keponakannya.
mendampingi salah satu proyek pembangunan fasilitas Tidak takut terjadi sesuatu? Jawabnya: Tidak sama
sanitasi di sana. sekali, dak khawar terjadi sesuatu, ledakan atau apa.
Sejak 2003 ia sudah menjadi operator Sanimas di Selama semua berjalan seper standarnya, saya dak
Pucuk Sari. Dia bertanggungjawab untuk IPAL limbah cair mengkhawarkan apa-apa.
domesk yang dikumpulkan melalui pipa-pipa dari
rumah ke rumah sekaligus juga IPAL industri tahu
dan tempe.
Kelompok Mekar Sari Jaya menunjuk Huda
ZEN
Testimoni 154
Kliping
[Ekonomi dan Keuangan]
Menteri PU Minta Pemda Tingkatkan Sanimas
Jakarta, Pelita, 12 April 2008 practice yang dicapai suatu daerah agar dapat direplikasi di daer-
Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, meminta ah lain. Peran media massa dapat diwujudkan melalui pemberi-
pemerintah daerah (Pemda) meningkatkan perannya dalam taan, feature atau kolom tentang sanitasi.
membina dan memfasilitasi program Sanimas (sanitasi berbasis Mari kita bekerja keras memperbaiki sistem sanitasi dan
masyarakat). kualitas lingkungan sekaligus menyelamatkan air untuk menin-
Sementara, Departemen PU bersama Pemda sejak 2006 te- gkatkan standar kesehatan dan produktivitas, ajak Menteri PU.
lah melakukan program Sanimas di 27 provinsi dan 157 kabu- Dikatakannya momentum peringatan HAD (hari air dunia)
paten/kota atau sudah 345 lokasi direalisasi. harus dipakai untuk memperbarui tekad dan komitmen terh-
Demikian disampaikan Dirjen Cipta Karya, Budi Yuwono, adap permasalahan air dan sanitasi. Selain itu, meningkatkan ke-
mewakili Menteri PU dalam pencanangan Gerakan Sanimas sadaran dan kepedulian terhadap penyelamatan air dan kualitas
di Kampung Pisangan Periuk, Kecamatan Sepatan, Kabupaten sanitasi dengan melibatkan semua stakeholder terkait.
Tangerang, Banten, Sabtu (12/4). Tahun ini Sanimas diminati Dalam pencanangan itu, Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono
di 129 lokasi di 17 provinsi ujarnya. juga meresmikan bangunan Mandi, Cuci, Kakus (MCK++) di
Hadir dalam pencanangan itu, Dirjen Sumber Daya Air lokasi yang sama. Dalam sistem MCK++ tersebut terdiri dari
(SDA) Iwan Nursyirwan Diar, Irjen Departemen PU Basoeki komponen toilet, komponen pemipaan, komponen pengolahan
Hadimoeljono, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan serta komponen pembuangan.
Lingkungan Departemen Kesehatan I Nyoman Kandun, Ketua Dalam komponen toilet bangunan tersebut dilengkapi antara
Panitia Nasional Peringatan Hari Air Dunia (HAD) XVI Moc- lain 3 kamar mandi, 1 kamar mandi anak, 7 unit WC, ruang
hammad Amron. cuci, keran air, wastafel dan taman. Sementara dalam komponen
Dalam sambutannya, Menteri PU mengungkapkan dengan pembuangan dilakukan setelah melalui pengolahan untuk ke-
semangat otonomi daerah diharapkan Pemda lebih meningkatkan mudian dibuang ke badan air terdekat.
perannya dalam membina dan memfasilitasi program Sanimas. Ketua Panitia Nasional HAD XVI, Mochammad Amron,
Dunia usaha kita minta berkontribusi ikut serta membenahi mengatakan MCK++ tersebut dilengkapi pengolahan limbah
kualitas sanitasi masyarakat di sekitarnya, sebagai bagian dari dengan Decentralized Wastewater Treatment system dan Bio Di-
corporate social responsibility mereka jelasnya. gester yang dapat menghasilkan biogas yang bermanfaat sebagai
Media massa juga diajak menyebarluaskan informasi best bahan baker memasak.(oto)
Energi Alternaf
Biogas Kotoran Manusia, Kenapa Tidak
Selasa, 16 Desember 2008 | 10:35 WIB lebih besar, hal tersebut juga dimaksudkan untuk mengurangi
Tiga kamar mandi dan tujuh toilet berjajar di tengah bangu- efek bau kurang sedap yang dimbulkan dari biogas. Meski be-
nan bercat hijau di kawasan pemukiman RT 9 RW 2, Kelurahan rasal dari kotoran manusia, hasil dak berbau.
Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Kawasan tersebut Menurut Abukandar, meski efekf, belum banyak masyarakat
merupakan kawasan pemukiman nelayan yang berjarak sekitar yang bersedia memanfaatkan energi tersebut. Selama ini hanya
300 meter dari Laut Jawa. ia dan istrinya, Turinah (47), yang memanfaatkan biogas itu. Pa-
Pada salah satu ruangan di pojok bangunan terdapat sebuah dahal, persediaan biogas saat ini cukup untuk memenuhi kebutu-
kompor gas tungku satu. Kompor tersebut tersalur dengan pipa- han bahan bakar lima keluarga.
pipa yang dihubungkan ke dalam saluran pembuangan limbah Untuk mendapatkan biogas itu, warga hanya perlu menyiap-
manusia, dari toilet dan kamar mandi. kan pipa dan kompor. Biayanya diperkirakan dak lebih dari Rp
Bangunan tersebut merupakan fasilitas WC dan kamar mandi 200.000 per keluarga. Setelah itu, warga cukup membayar iuran
umum, bernama Sanimas Asyifa. Sanimas Asyifa mulai dioperasi- sebesar Rp 5.000 per bulan.
kan sekitar Februari 2008. Limbah manusia di Sanimas ini diman- Dibandingkan dengan minyak tanah atau elpiji, biayanya jauh
faatkan sebagai biogas untuk bahan bakar memasak. lebih murah. Pengelola sanitasi tersebut memang mematok bia-
Pengelola Sanimas Asyifa, Abukandar (49), mengatakan, sani- ya iuran yang rendah karena biogas hasil kotoran manusia belum
tasi masyarakat tersebut bantuan Bremen Overseas Research populer di masyarakat.
Development Associaon, organisasi nonprot yang berpusat di Casriyah (55), warga yang nggal di dekat Sanimas Asyifa
Bremen, Jerman. Fasilitas umum tersebut untuk warga di Kelura- mengaku sudah mengetahui keberadaan biogas tersebut. Na-
han Tegalsari dan sekitarnya. mun, ia masih enggan memanfaatkannya karena takut meledak.
Menurut Abukandar, pendirian sanitasi berawal dari penawaran Menurut dia, di sekitar lokasi rumahnya banyak kus sehingga
salah satu lembaga swadaya masyarakat di Yogyakarta. Kebetulan pipa yang terpasang bisa saja digerogo kus.
saat itu masyarakat memang membutuhkan WC dan kamar mandi Untuk memasak, ia memilih menggunakan minyak tanah se-
umum. "Dari sekitar 200 keluarga di RT 9, dulu sekitar 50 persen harga Rp 5.500 per liter. Dalam sehari, ia membutuhkan sekitar
buang air besar di sungai," ujarnya, Senin (15/12). satu liter minyak tanah.
Saat ini, masyarakat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk Menurut Abukandar, sebagian warga lain enggan memen-
mandi, mencuci, buang air kecil, dan buang air besar. Limbah faatkan biogas tersebut karena bahan bakar itu berasal dari ko-
kotoran manusia di sini dimanfaatkan sebagai biogas untuk me- toran manusia. Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah ikut
masak. menyosialisasikan pemanfaatan biogas dari kotoran manusia un-
Cara kerja kompor dak jauh berbeda dengan kompor gas tuk memasak. (Siwi Nurbiajan)
lainnya. Hanya saja setelah tombolnya dinyalakan, kompor terse- hp://cetak.kompas.com/read/xml/
but harus disulut dengan api. Selain mempersiapkan nyala yang 155
1 55 2008/12/16/10351456/biogas.kotoran.manusia
Kesaksian Para Pengguna
OM
sanitasi untuk rumah dan IPAL Komunal untuk industri
rumah tangga tahu tempe sekarang sudah tersedia dan
sudah beroperasi dengan baik.
Harapannya, ke depan, Sanimas seper ini bisa terus
dikembangkan di tempat lain. Banyak kampung-kampung
yang dak seberuntung kami padahal mereka mungkin
juga punya persoalan sanitasi yang sama-sama berat
seper halnya kami di masa lalu sebelum ada Sanimas.
Semoga Sanimas Bisa Terus Mungkin karena informasi yang mereka terima terbatas
Dikembangkan sehingga mereka dak tahu adanya Sanimas ini.
P
ertama-tama saya ingin menyampaikan terima
Haji Ridwan,
kasih kepada semua pihak yang telah membantu Warga Gg. Pucuk Sari Utara, Kelurahan Ubung, Denpasar, Bali
menyediakan fasilitas Sanimas di Pucuk Sari. Baik
itu dari pemerintah, LSM, fasilitator di lapangan yang
mendampingi kami, sampai aparat di ngkat kelurahan
Sanimas Sangat Berguna Bagi
yang sedikit banyak juga ikut membantu. Para Penyandang Cacat
K
Terus terang saja kami merasakan manfaat yang besar ami adalah buk bahwa Sanimas sangat amat
sekali setelah ada Sanimas ini. Kami dak kesusahan lagi membantu peri kehidupan kami sehari-hari. Di
dalam buang air besar, dak perlu ke sungai, dak perlu sini banyak sekali keluarga yang memiliki anggota
juga membuangnya secara sembarangan ke lahan-lahan ZEN keluarga sebagai penyandang
kosong. Pola hidup masyarakat berubah dengan cukup cacat. Dulu bahkan mayoritas di
cepat. Kami dimudahkan sekali dengan adanya perpipaan sini adalah para penyandang cacat.
komunal ini. Di ap rumah sudah ada jamban-jamban Sebelum ada Sanimas, kami
yang terhubung pada IPAL. semua, termasuk saya dan
Selain itu, di kampung kami juga ada IPAL untuk keluarga saya, melakukan akvitas
industri limbah pabrik tahu dan tempe. Setelah Sanimas, buang air besar di toilet umum.
juga muncul IPAL untuk mengelola limbah pabrik tahu dan Sayangnya letaknya jauh. Bagi para
tempe. Ini industri kecil yang sangat vital bagi masyarakat penyandang cacat, itu tentu saja
di sini. Kalau ini ditutup, akan ada banyak orang yang menyulitkan. Lagi pula, ini akan
kehilangan mata pencaharian. terasa menyulitkan di hari-hari
Tekanan masyarakat lain dan juga pemerintah agar tertentu, karena kadang dak cukup hanya sehari untuk
para pengusaha di sini membuat IPAL yang memenuhi buang air besar. Misalnya kalau ada yang sedang diare
standar kesehatan membuat kami tergerak dan akhirnya atau mencret. Ini akan menyulitkan sekali.
sadar bahwa itu memang sesuatu yang harus diupayakan Bagi para penyandang cacat ini dak mudah,
ada. Beruntung, seper juga dalam Sanimas, ada pihak- sementara bagi anggota keluarga yang lain mereka
pihak yang membantu para pengusaha di sini untuk harus siap mengantar anggota keluarganya yang akan ke
menyiapkan IPAL komunal, baik bantuan pemikiran, toilet. Ini belum termasuk kalau ada saudara yang datang
teknologi, pendampingan sampai dana. LSM BaliFokus, dan menginap. Ini situasinya akan merepotkan mereka.
termasuk Bu Yuyun Ismawa, berperan besar di situ. Anak-anak kami juga dak leluasa mengajak teman-teman
sekolahnya bermain ke mari.
Saya sendiri sadar bahwa tanpa dua elemen teknlogi Sanimas membuat kesulitan-kesulitan itu teratasi.
itu, kampung di sini dak akan sebaik sekarang. Bukan Sistem pipa komunal membuat seap rumah bisa memiliki
berar semuanya sudah sempurna, masih banyak yang jamban yang terhubung dengan pipa yang akan membawa
harus dibenahi di sini, tapi sedaknya hal- kotoran dari jamban rumah itu mengalir ke IPAL. Ini sangat
hal mendasar dan mendesak memudahkan bagi warga penyandang cacat. Saya sendiri
seper fasilitasi misalnya, dak perlu bolak-balik mengantarkan suami
Testimoni 156
saya untuk buang air besar ke toilet umum. Kebetulan
memang suami saya adalah seorang tuna netra.
Kebersihan Sebagian
Saya pribadi berterimakasih banyak pada pihak-pihak daripada Iman ZEN
S
yang sudah membantu membangunkan fasilitas Sanimas ejak ada Sanimas, di kampung
di kampung Penca, Kragilan, Kadipiro, Surakarta, ini. Tanpa kami ngkat kebersihan
bantuan mereka, barangkali sampai sekarang soal buang warga menjadi lebih baik.
air besar masih akan menjadi masalah sehari-hari yang Sebelumnya, warga biasa buang
harus kami hadapi. air besar di pinggir pantai. Kadang,
Kenda demikian, saya juga mohon perhaan, agar bahkan buang air besar di got-got
problem yang masih kadang muncul dari Sanimas di depan rumah kalau saluran airnya
kampung kami ini bisa teratasi. Cukup sering IPAL komunal sedang lancar dan mengalir. Itu
di sini itu mengeluarkan bau. Memang dak seap hari semua berlaku untuk anak kecil atau
dan dak seap waktu. Terutama kalau musim hujan dewasa, tua dan muda, lelaki dan
paling sering. Biasanya pada pagi hari, antara jam 7 perempuan.
sampai jam 9 pagi. Itu kadang mengeluarkan bau. Mohon Sejak ada Sanimas, semua bisa merasakan seper
kiranya agar persoalan ini segera di atasi. apa enaknya buang air besar di ruangan tersendiri yang
tertutup. Awalnya memang agak merepotkan untuk warga
Suyatmi,
Warga Kampung Penca, Kragilan, Kadipiro, Surakarta yang sudah berusia lanjut, kadang mereka kesulitan untuk
buang air besar di jamban, karena biasanya mereka cukup
nongkrong begitu saja. Saya sebagai operator di awal-awal
Irit Biaya dan Aman operasional Sanimas masih sering harus membersihkan
Pemakaian ceceran kotoran. Alhamdulillah, lama-lama, hal itu sudah
S
ejak diumumkan oleh pihak KSM siapa yang mau mulai berkurang, dan sekarang praks dak ada lagi.
daar untuk penggunaan biogas setahun yang lalu Selain itu, berkah dari Sanimas, kami akhirnya punya
saya sudah berminat. Sejak sosialisasi akan manfaat musholla sendiri. Letaknya persis di sebelah lokasi
biogas ini saya sudah yakin dak kalah dengan gas LPG, MCK Plus++ Sanimas. Ada dana sisa dari pembangunan
bahkan jauh lebih aman. Selain itu dak ribet dalam Sanimas, dari situ mulai dibangun secara bertahap.
pemasangan instalasinya. Pihak KSM Tirta Guna sudah Keberadaan musholla dan MCK Plus++ yang letaknya
mengurusnya. Kita sebagai peminat dan calon pemakai bersebelahan membuat akvitas ibadat kami juga menjadi
hanya mengisi formulir lebih mudah. Setelah mandi atau buang air besar, kami
pendaaran dan membayar dak perlu jauh-jauh. Kami bisa langsung berwudlu dan
Rp.100.000 langsung juga bisa mengadakan ibadat shalat.
Hal yang membuat saya Sebagai wilayah dengan mayoritas penduduknya
terkesan dalam pemakaian muslim, keberadaan Sanimas yang menghasilkan musholla
biogas ini adalah saya bisa ini menjadi berkah tersendiri. Tidak lucu kalau muslim
menabung. Bila sebelumnya tapi pola hidupnya jorok, buang air besarnya sembarang,
menggunakan LPG ukuran di tempat yang terbuka. Selain soal kebersihan, ini juga
13 kg menghabiskan biaya soal aurat, terutama lagi bagi kaum perempuan. Sanimas
BORDA
Rp.80.000. Namun sekarang dan musholla yang menjadi satu menjadikan pepatah
cukup membayar Rp.30.000 ap bulannya untuk dua kebersihan sebagian dari iman itu bisa terlaksana di
tungku kompor gas. Selisih Rp.50.000 tersebut bukan kampung kami.
angka yang sedikit bagi saya yang sudah berkeluarga. Kini, musholla ini run mengadakan pengajian seap
Jumlah tersebut bisa dipakai untuk keperluan yang lain. Jumat pagi. Pilihan hari Jumat karena biasanya pada
Program Sanimas ini memang bisa dikatakan sukses hari itu warga kami dak pergi melaut. Jadi, kami semua
di sini. Walaupun demikian jumlah pemakainya baru menghadiri pengajian di lokasi yang satu kompleks dengan
29 kepala keluarga, ini terkait dengan jumlah daya MCK Plus++. Saya sendiri, bertugas sebagai operator
tampung pengolah limbah. Harapannya adalah adanya Sanimas sekaligus sebagai marbot atau takmir musholla.
pengembangan baru dari pengolah limbah agar produksi Kadang, ada orang yang memanggil saya sebagai
biogasnya bisa bertambah dan merata untuk seluruh kyai Sanimas.
warga.
Abdullah,
warga Desa Panggung, Kecamatan
Ishadi, Bugul Kidul, Kotamadya Pasuruan
warga Brojolan Barat RT, RW I, Temanggung I, Kecamatan Temangung.
157 Testimoni
Tin
nja
aua
an Tinjauan
Konsep
Pemberdayaan
Masyarakat
dalam Sanimas
I Nyoman Oka
DOK. PRI
Masyarakat yang akf dan kuat merupakan kunci menuju sebuah kualitas hidup yang lebih baik bagi seap orang. Tetapi
masyarakat yang kuat membutuhkan orang/anggota yang akf, dengan waktu dan tenaga demi tercapainya sesuatu dan
untuk memegang kendali didalam komunitas mereka.
In Taking Control in Your Community by The Confederaon for Cooperave Housing, UK
Mimpi Keberdayaan masyarakat berdaya, tetapi juga ada sebuah pengertian maupun model
P
raktek dan konsep kita tidak harus berhenti untuk tunggal pemberdayaan. Pemberdayaan
pemberdayaan sejak memprakarsai praktek-praktek dipahami sangat berbeda menurut
tahun 90-an sudah pemberdayaan dalam berbagai program. cara pandang orang maupun konteks
digunakan dalam Pembangunan sanitasi adalah salah kelembagaan, politik, dan sosial-
pembangunan sanitasi dan satu contoh yang banyak kita lihat di budayanya. Ada yang memahami
infrastruktur lainnya, namun masih lapangan dan sudah menggunakan pemberdayaan sebagai proses
menyisakan berbagai pertanyaan. pendekatan pemberdayaan. Katanya, mengembangkan, memandirikan,
Apa yang membuat banyak program jika pemberdayaan masyarakat menswadayakan, memperkuat posisi
infrastruktur tidak dipelihara oleh diterapkan secara utuh, disinyalir tawar menawar masyarakat terhadap
masyarakat?. Pertanyaan tersebut akan memberi dampak keberlanjutan kekuatan-kekuatan penekan di
mereeksikan tentang penerapan terhadap suatu program pembangunan segala bidang dan sektor kehidupan.
konsep pemberdayaan dalam praktek sanitasi. Pasti semua setuju dengan Ada pula pihak yang menegaskan
pembangunan sanitasi. Apakah benar makna kalimat tersebut, kembali bahwa pemberdayaan adalah proses
masyarakat sudah berdaya?. Lantas pada pertanyaan apakah kita sudah memfasilitasi warga masyarakat
apa yang menjadi ukuran berdaya?. melakukan itu secara utuh?, atau secara bersama-sama pada sebuah
Apakah masyarakat sudah mendapat masih karena didominasi kepentingan kepentingan bersama atau urusan yang
posisi untuk mereka benar-benar proyek semata? secara kolektif dapat mengidentikasi
bisa menikmati keberdayaan mereka? sasaran, mengumpulkan sumber daya,
Apakah masyarakat benar-benar Konsep Pemberdayaan Masyarakat mengerahkan suatu kampanye aksi dan
mengambil keputusan dan mendapat dan Pembangunan Sanitasi di oleh karena itu, membantu menyusun
manfaat atas pembangunan sanitasi?. Indonesia kembali kekuatan dalam komunitas.
Tentu tidak mudah Berbicara tentang konsep dan Berbagai program sanitasi dan
membuat pengertian pemberdayaan, maka tidak penyehatan lingkungan di Indonesia
158
Tabel Perbedaan Ciri Community Organizing (CO) dan Community Development (CD) Pemberdayaan masyarakat
Community Organizing (CO) Community Development (CD) dalam kasus-kasus di atas sepertinya
didenisikan1 sebagai peningkatan
Pengembangan lebih mengutamakan pembangunan Pengembangan yang lebih mengutamakan sifat
kesadaran kris dan penggalian potensi pengetahuan kesikan masyarakat. kapasitas perseorangan atau kelompok
lokal komunitas. Mengutamakan pembangunan dan perbaikan untuk mempengaruhi pengembangan
Mengutamakan pengembangan komunitas sarana-sarana sosial ekonomi masyarakat.
berdasarkan dialog atau musyawarah yang Contohnya, pelahan mengenai gizi,
(development) dan pilihan (hidup) dan
demokras. penyuluhan KB, pembangunan WC, jalan raya, mentransformasikan pilihan tersebut
Usulan komunitas merupakan sumber utama bantuan hibah, bantuan peralatan sekolah, dan
gagasan yang harus dindaklanju secara kris, sebagainya.
kedalam tindakan yang diinginkan dan
sehingga parsipasi rakyat dalam merencanakan, Lingkup pekerjaan melipu: peningkatan kedalam hasil bagi pengembangan dari
membuat keputusan dan melaksanakan program pengetahuan, keterampilan, dan penggalian
merupakan tonggak yang sangat penng. potensi-potensi sosial ekonomi untuk tujuan
komunitas mereka.
Bergerak dengan cara menggalang masyarakat ke menyukseskan target yang sudah ditetapkan Dalam bahasa Inggris pemberdayaan
dalam suatu organisasi yang mampu menjangkau oleh satu pihak pemerintah atau LSM. adalah empowering, sehingga
seluruh lapisan komunitas. Parsipasi dan usulan dari bawah pada
Suara dan kepenngan rakyat lebih utama daripada umumnya kurang didengar. Kalaupun didengar pemberdayaan akan sangat berkaitan
kepenngan kaum elit. tetapi mendapat posisi pada nomor berikutnya, dengan Pengembangan Masyarakat
Memaklumi ar penng pembangunan sarana- karena ada kepenngan dari pembawa
sarana sik yang dapat menunjang kemajuan program. atau Community Development (CD)
komunitas, namun k-tekan pembangunan itu Pihak yang dideka untuk memulai kegiatan dan Pengorganisasian Masyarakat atau
ialah pengembangan kesadaran komunitas sehingga CD itu antara lain elit masyarakat, aparat
mampu mengelola potensi sumber daya mereka. pemerintahan, dan pihak birokras lainnya. Community Organizing (CO). Kedua
pendekatan tersebut mengandung
Sumber: diolah dari catatan pelahan pemberdayaan masyarakat
dalam perencanaan yang dipimpin masyarakat oleh Mitra Samya, 2003-2006.
makna dan ciri yang berbeda.
Berdasarkan hal di atas, kita bisa
sejak tahun 90-an sudah berupaya survey, perencanaan, penyusunan detail melihat 3 karakter umum program-
terus mengembangkan prakarsa enginering design (DED), konstruksi program pengembangan masyarakat:
pemberdayaan masyarakat dengan hingga operasi dan pemeliharaan paska berbasis masyarakat (community-base)
berbagai praktek dan penterjemahannya konstruksi dilakukan oleh masyarakat atau masyarakat sebagai pelaku utama
masing-masing. Pemberdayaan dalam melalui kelembagaan setempat (subyek) dalam perencanaan, pelaksana-
proyek Penyediaan Air Minum yang dibentuk masyarakat. Tentu an hingga pemantauan dan penerima
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat semua proses di atas menggunakan manfaat dari program;
(PAMSIMAS) diterjemahkan yaitu: fasilitator yang memfasilitasi dan berbasis sumberdaya setempat (local
perempuan, laki-laki, orang kaya mendorong prosesnya. Dalam program resources-base), yaitu penciptaan kegi-
maupun miskin mampu mengatur Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atan dan pengembangannya dengan
hidupnya sendiri. Mereka dapat (STBM), juga menerapkan prinsip melihat aset sumberdaya setempat
menentukan agendanya sendiri, pemberdayaan, menempatkan (alam, manusia, sosial, nansial, sik/
menambah keterampilannya, masyarakat sebagai sumber keputusan infrastuktur) yang ada;
meningkatkan kepercayaannya dan memilih teknologi sanitasi yang berkelanjutan (sustainable), yaitu
sendiri. Sementara dalam Program akan mereka bangun sendiri. Proses program berfungsi sebagai penggerak
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan penyadaran secara kritis adalah menjadi awal pembangunan yang berkelanjutan.
(PPMK), pendekatan pemberdayaan tumpuan keberhasilan program STBM. Pengembangan Masyarakat (community
masyarakat menekankan pada Ada pula yang melihat development) diartikan sebagai pemba-
aspek partisipasi dan kemandirian pemberdayaan lebih dari sekedar ngunan yang ditujukan kepada komu-
sehingga tercapai pembangunan proyek yaitu pemberdayaan nitas lokal yang diselenggarakan oleh
berkelanjutan dalam 3 aspek kehidupan dimaksudkan untuk memampukan pemerintah maupun LSM.
yaitu ekonomi, sosial dan sik rakyat mempunyai posisi dan kekuatan Seperti apa yang ditulis oleh
lingkungan. Dalam proyek Water tawarmenawar sehingga mampu Ginandjar Kartasasmita2 bahwa konsep
Supply and Sanitation for Low Income memecahkan masalah dan mengubah pemberdayaaan masyarakat mencakup
Community (WSLIC), pemberdayaan posisinya. Kecenderungannya bahwa pengertian pembangunan masyarakat
diterjemahkan melalui Rencana Kerja kendali berada di tangan rakyat (community development) dan
Masyarakat (RKM). Sejak penjajakan, diantara komunitas mereka. pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat (community-
1. Krishna (2003) di dalam Conceptual and Operational Links between Empowerment, based development).
Social Capital and Community Dreiven Development Memberdayakan
2. Dalam Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Berakar pada Masyarakat,
sebagai bahan kuliah pada Program Pascasarjana Studi Pembangunan, ITB. masyarakat
159 Tinjauan
adalah upaya untuk meningkatkan mahal dan terbatas, mengakibatkan kemauan masyarakat untuk membayar
harkat dan martabat lapisan lambatnya perubahan kualitas (willingness to pay), gerakan gotong
masyarakat. Dengan kata lain kehidupan masyarakat di sekitarnya. royong dan kebersamaan secara kolektif
memberdayakan adalah memampukan Apapun alasannya untuk melalui kelembagaan yang kuat.
dan memandirikan masyarakat. kepentingan keberlanjutan Termasuk menetapkan bersama siapa
pembangunan sanitasi dan peningkatan pengguna dan siapa pengelola. Karena
Mengapa Pembangunan Sanitasi keberdayaan masyarakat, maka berbasis masyarakat, maka dukungan
Perlu Pemberdayaan perubahan paradigma dari supply-driven dari pihak luar (pemerintah, donor dan
Secara spesik jika kita mengamati ke demand-driven tidak bisa ditawar swasta) seharusnya datang kemudian.
fakta sanitasi di Indonesia terutama lagi. Walaupun dalam penerapannya Program Sanitasi Berbasis
pada masyarakat pinggiran (urban- masih tahap awal dan memerlukan Masyarakat mengindikasikan bahwa
semi urban), kerap kurang mendapat komitmen yang kuat dari para program sanitasi hendaknya dapat
perhatian serius dalam konteks pemangku kepentingan. Sudah saatnya memberikan stimulasi terhadap
penanganan, terutama karena masalah bahwa pengetahuan, perilaku dan perubahan perilaku hidup bersih
legalitas. Sehingga berdampak pada motivasi para pengambil keputusan dan sehat dalam masyarakat. Karena
lambatnya peningkatan cakupan tidak lagi memandang persoalan diketahui bahwa setiap warga
PU masyarakat mempunyai hak yang
sama dalam mendapatkan pelayanan
sanitasi yang memadai, tidak terkecuali
masyarakat miskin. Keterlibatan mereka
yang sehari-hari bergumul dengan
urusan sanitasi akan meningkatkan
keberlangsungan sarana yang dibangun.
Implikasinya bahwa akuntabilitas
dalam proses perencanaan melibatkan
pendekatan yang transparan dan
terbuka adalah tuntutan yang penting
dijalankan.
Pemerintah sudah selayaknya
menempatkan diri berperan
sebagai fasilitator, terutama untuk
memberdayakan masyarakat. Tidak
kalah pentingnya bahwa praktek
pemberdayaan memerlukan partisipasi
masyarakat secara aktif pada setiap
tahapan proses pembangunan sarana
pelayanan. Berdasarkan kondisi sanitasi sebagai persoalan teknis, sanitasi, sehingga menciptakan suasana
sosial ekonomi masyarakat perkotaan sehingga aspek pemberdayaan tidak dan iklim yang memungkinkan
pinggiran yang kurang mampu dengan dianggap prioritas. potensi masyarakat dikembangkan
kondisi sanitasi perkotaan yang kurang Karena itulah lahir yang namanya (enabling). Potensi tersebutlah yang
memadai, mengindikasikan akan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SBM). penting untuk diperkuat (empowering)
kebutuhan investasi yang besar. Satu prakarsa untuk mengembangkan dalam mendorong perubahan melalui
Dalam kenyataannya untuk program sanitasi dengan ide dari stimulasi program sanitasi berbasis
memperbaiki kondisi sanitasi di bawah. Inisiatif harus dimulai dari masyarakat.
perkotaan, nampak peran masyarakat masyarakat pelaku dan dilakukan Kita semua sadar bahwa pendekatan
menunjukkan kecenderungan secara sporadik, karena masyarakat utama dalam konsep pemberdayaan
meningkat ketimbang sebelumnya menghadapi persoalan nyata, bukan adalah masyarakat tidak dijadikan
yang lebih pada inisiatif pemerintah. di atas kertas saja. Dukungan berbagai obyek dari pembangunan sanitasi,
Di sisi lain, teknologi inovasi sanitasi pihak seperti LSM/Ormas, swasta dan tetapi menempatkan masyarakat
perkotaan yang perguruan tinggi mulai digalakkan. sebagai subyek (pelaku utama) dari
cenderung SBM mensyaratkan adanya pembangunan sanitasi mereka sendiri.
Tinjauan 160
Sesuai dengan pendapat Ginanjar ini tidak semata untuk menyediakan prasarana sanitasi. Dalam konteks
Kartasasmita bahwa upaya tersebut sarana dan prasarana, tetapi juga peduli ini, tidak ada unsur pemberdayaan
harus terarah (targeted) yang secara terhadap perubahan perilaku hidup yang diterapkan. Kemudian ketika
populer disebut pemihakan. Artinya bersih dan sehat masyarakat. survei lanjutan, memang hasilnya juga
bahwa pembangunan sarana sanitasi Sanimas memang bukan sekedar mempertimbangkan kepastian dari
perlu memiliki sasaran yang benar membangun atau menyediakan sarana, seluruh warga yang merupakan calon
dengan kerangka kerja tujuan yang tetapi bagaimana pengoperasian dan pengguna sarana Sanimas. Dalam hal
jelas. Dalam pemantauan dan pemeliharaan paska konstruksi mampu ini, warga hanya menjadi salah satu
evaluasi secara konsisten harus bisa dilakukan masyarakat secara mandiri referensi tentang penetapan lokasi
menumbuhkembangkan kreatitas tanpa menciptakan ketergantungan. Sanimas karena selama survei harus
masyarakat dalam menginisiasi dan Tentu harus menggunakan fasilitator mempertimbangkan:
melakukannya. yang benar-benar mumpuni dan 1. Kebutuhan akan MCK (lokasi yang
Konsep Pengelolaan sanitasi memiliki sejumlah keterampilan akan dipilih, dilihat masyarakatnya
berbasis masyarakat, sejak 2003 dan kemampuan. Seperti apa yang membutuhkan sarana sanitasi MCK
melalui Pokja AMPL sudah melahirkan ditulis oleh Sutoro Eko3 bahwa atau tidak?)
kebijakan nasional. Dalam kebijakan pemberdayaan harus dibangun 2. Kebiasaan (perilaku masyarakat
tersebut secara tegas diuraikan bahwa secara profesional. Teori dan praktek sehari-hari di sekitar lokasi dalam
karakteristik yang paling menonjol dibangun pada saat yang sama. Para masalah membuang limbah rumah
dari pengelolaan berbasis masyarakat pekerja pemberdayaan tidak hanya tangganya)
adalah kekuasaan tertinggi dalam butuh belajar keterampilan, tetapi 3. Kepadatan penduduk (difokuskan
pengambilan keputusan atas seluruh juga mengembangkan keterampilan pada tingkat kepadatan penduduk
aspek yang menyangkut air minum dan tersebut. Sehingga transformasi yang ada, sehingga dari situ akan
atau penyehatan lingkungan berada kemampuan terjadi ke masyarakat. diketahui perbandingan jumlah
di tangan anggota masyarakat mulai fasilitas yang telah ada. apakah
dari identikasi kebutuhan pelayanan, sudah mencukupi atau tidak?)
perencanaan tingkat pelayanan 4. Tanah atau lahan kosang
yang diinginkan, perencanaan (difokuskan pada ketersediaan lahan
teknis termasuk pilihan teknologi Sanimas yang nantinya akan digunakan
desain professional, pelaksanaan memang untuk pembangunan Sanimas).
pembangunan hingga pengelolaan bukan sekadar Survei di atas belum bisa
operasional. Sehingga tidak bisa ditawar membangun atau menetapkan lokasi secara resmi, maka
lagi bahwa pembangunan sanitasi menyediakan dilakukan pendalaman survei. Langkah
berbasis masyarakat memerlukan
proses pemberdayaan. Pemberdayaan
sarana selanjutnya adalah melakukan sosialisasi
langsung ke masyarakat, yaitu dengan
masyarakat dalam Sanimas adalah salah memberikan informasi bila proyek
satu wujud praktek dari kebijakan ini dilakukan. Pada pendalaman
tersebut. Bagaimana Pemberdayaan survei ini hal yang merupakan tujuan
Berjalan dalam Program Sanimas? dasar adalah mencocokkan semua
Sanimas sebagai Salah Satu Proses pemberdayaan bisa terlihat persepsi yang telah dibuat pada saat
Contoh Pemberdayaan Masyarakat ketika prosedur perencanaan ditetapkan melakukan peninjauan, dengan
dalam Pembangunan Sanitasi sebagai tahapan awal. Tahapan awal meminta atau mendengar penjelasan
Perkotaan dimaksud adalah penetapan lokasi langsung dari masyarakat untuk
Tahun 20032005 adalah masa sasaran. Penetapan berdasarkan seleksi penilaian kelayakan penerima
ujicoba program Sanimas di 7 pertimbangan jumlah permukiman program Sanimas. Sebagai contoh, jika
Kabupaten/Kota. Ujicoba Sanimas padat yang memenuhi kriteria dengan pada tahapan survei, terdapat suatu
dilaksanakan dengan melibatkan cara melakukan survei pengamatan lahan kosong yang menurut pihak
partisipasi masyarakat dan para pihak langsung di lapangan ke tempat- lembaga dapat digunakan untuk lokasi
(LSM setempat dan Pemerintah) tempat yang sekiranya membutuhkan pembangunan, ternyata
melalui proses pemberdayaan. Proyek bantuan dalam penyediaan sarana dan setelah di cek langsung
dengan menanyakan ke
3. Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai materi diklat Pemberdayaan Masyarakat Desa masyarakat,
yang diselenggarakan Badan Diklat Propinsi Kaltim Desember 2002.
161 Tinjauan
lahan kosong tersebut tidak dijual, dan sampai berperan sebagai pembina konsultan yang membantu masyarakat
lain sebagainya. Proses pemberdayaan atau penyuluh, melainkan dalam memilih teknologi pengolahan,
jelas nampak bahwa masyarakat sebagai fasilitator terhadap proses fasilitas, dan sarana-sarana sanitasi yang
menjadi sumber informasi dan ini pemberdayaan masyarakat. Fasilitator diinginkan. Jelas bahwa mobilisasi
memberi peluang yang akan membuat dalam hal ini adalah pihak yang potensi sumberdaya dilakukan oleh
masyarakat menjadi makin berdaya menyediakan ruang dan kemudahan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan
karena masyarakat akan menjadi sadar bagi masyarakat untuk mengambil konsep dasar Sanimas yang didesain
atas potensi mereka dan digunakan oleh keputusan dan memberdayakan dirinya. untuk memberdayakan masyarakat
proyek dalam mengambil keputusan. Masing-masing elemen dalam Sanimas miskin perkotaan. Harapannya bahwa
Tahap penting dalam memulai nampak memahami dan menghargai mereka dapat memilih sendiri program
membangun kesadaran adalah proses kepentingan maupun perbedaan sanitasinya, menyusun rencana aksi,
sosialisasi. Penyadaran dan sosialisasi satu sama lain. Pemberdayaan membentuk kelompok, mengelola
dilakukan di Kelurahan setempat tersebut dimaksudkan agar masing- pembangunan sik hingga mengelola
sebagai calon penerima program masing unsur semakin meningkat operasi dan pemeliharaannya.
Sanimas. Sementara proyek boleh kemampuannya, semakin kuat, semakin Setelah masyarakat siap menentukan
mengklaim tentang adanya rasa mandiri, serta memainkan perannya bentuk pengolahan yang akan
ketertarikan dari masyarakat terhadap masing-masing tanpa menganggu peran dibangun, maka selanjutnya dilakukan
program yang ditawarkan. Sehingga yang lain. tahap pembangunan dan pemeliharaan.
diadakan pertemuan antara perwakilan Karena dalam pemberdayaan, Tahap ini sangat membutuhkan
masyarakat dengan para pelaku baik masyarakat harus berperan aktif peran serta masyarakat. Segala aspek
di pusat maupun daerah. Prosesnya dalam pelaksanaan konstruksi, maka tentang waktu hingga siapa yang
difasilitasi oleh kelurahan setempat. tahap selanjutnya adalah membentuk menjadi pekerjanya adalah tanggung
Masyarakat mulai jawab panitia. Sedangkan LSM
mendapat penjelasan memberikan disain perencanaan
tentang maksud dan tujuan bangunan yang telah disepakati,
pembangunan sarana mengawasi dan mengendalikan
Sanimas di lokasi tersebut, perkembangan pembangunan di
prosedur perencanaan, lapangan setiap hari.
kerugian yang ditimbulkan Ketika masyarakat harus
jika tidak terdapat sarana menjalankan peran-peran yang
Sanimas, dan segala aspek memerlukan keterampilan, maka
teknis dan non teknis yang program Sanimas memfasilitasi
nantinya akan menunjang dengan berbagai bentuk
berjalannya proyek pelatihan. Bentuk pelatihan
Sanimas. Dalam pertemuan adalah untuk memberikan
ini, pihak proyek pengetahuan tentang tata
mengharapkan masyarakat cara pengoperasian Sanimas,
ikut berpartisipasi dalam BORDA manajemen keuangan, peraturan
Tinjauan 162
BORDA
sering tertunda.
Proses pemberdayaan
kelembagaan perlu
mendapat perhatian
serius untuk menghindari
kesan bahwa KSM hanya
dibentuk sebagai prasyarat
Fakta-Fakta Hasil proyek. Pembentukan
Study Outcome Sanimas KSM tidak harus
di 7 kota Lokasi Uji dipaksakan dengan
Coba Sanimas Tahun cepat sebelum masyarakat
2003-2005 calon pengguna merasa
Selama masa membutuhkan kelembagaan
konstruksi bangunan, di sembarang tempat. Memang tidak tersebut. Peran LSM
pembagian kerja antarpara pemangku ada aturan khusus yang memberikan pendamping yang penting dan harus
kepentingan nampak cukup efektif. batasan untuk itu. Kebiasaan para berkompetensi dalam memberdayakan
Pembagian kerja ini sesuai prinsip ibu/orang tua melakukan perilaku kelembagaan tersebut. Dalam proses
pemberdayaan bahwa para pemangku buruk tersebut masih terjadi, sebagian pemberdayaan, fasilitator pendamping
kepentingan berada dalam posisi setara diantaranya karena malas masuk ke tidak sekedar memahami keterampilan
yang tumbuh bersama melalui proses toilet, apalagi ke MCK yang bagi teknis semata, tetapi jauh dari itu
belajar bersama. Kelembagaan yang sebagian warga perlu waktu dan jarak. harus mampu mengembangkan
dikembangkan Sanimas sangat dikenal Dalam panduan proyek kemampuan analisis, kesadaran kritis,
warga seperti pengelola yang dalam Sanimas, kelembagaan di tingkat pengalaman membangun proses belajar
hal ini disebut operator. KSM yang masyarakat terdiri dari 2 yaitu panitia secara partisipatif dan inovatif, mau
menjadi kelompok pengelola sarana pembangunan yang bertanggung jawab belajar dari pihak lain dan intuisi serta
mendapatkan legalitas dari kelurahan dari tahap persiapan sampai konstruksi mengembangkan kecerdasan emosional.
setempat dan sampai akte notaris tahun dan Badan Pengelola yang bertanggung Kesadaran lain yang dibangun
2003 seperti yang terjadi pada KSM jawab pada paska konstruksi untuk dalam proses pemberdayaan Sanimas
Pucuk Sari Selatan Kelurahan Ubung- pengoperasian dan perawatan instalasi adalah tentang perilaku hidup
Denpasar. pengolahan air limbah (IPAL). Fakta bersih dan sehat (PHBS). Perilaku
Aturan dalam organisasi adalah di lapangan menunjukkan kelembagaan BAB di jamban sehat, menutup
salah satu perangkat lain dalam Sanimas pengelola paska konstruksi makanan, minum air yang sudah
pemberdayaan. Jika pemberdayaan dikembangkan dalam bentuk dimasak, memasak dan minum air
benar-benar terjadi maka masyarakat Kelompok Swadaya masyarakat (KSM). bersih adalah kebiasaan yang sudah
akan mengikuti aturan apa yang Pengurusnya rata-rata didominasi sering dilakukan oleh komunitas
ditetapkan bersama dan mengetahui tokoh dan elit RT dan RW setempat. Sanimas yang berkategori masyarakat
perkembangan apa yang terjadi. Dalam Sangat disayangkan memang miskin kumuh perkotaan. Ini
Sanimas pelayanan dibuat terbuka, bahwa kelembagaan ini hanya aktif menjadi bukti bahwa perubahan
sarana dilengkapi dengan papan pada masa konstruksi yang masih adalah bagian penting yang harus
informasi yang berisi aturan PHBS dalam bentuk panitia pembangunan, dicapai dalam proses pemberdayaan
dan tarif penggunaan. Penegakan sehingga pertemuan rutin tidak masyarakat. Proses pemberdayaan
aturan yang terkait dengan penegakkan pernah dilakukan lagi. Tidak ada dalam Sanimas dibangun dengan
hukum dalam praktek PHBS masih perencanaan paska konstruksi dan pendekatan partisipatif. Suara
mengalami hambatan. Hasil studi kinerja pengurusnya mulai mengendor. dan pilihan masyarakat sangat
menunjukkan bahwa dalam upaya Walaupun masih ada yang aktif yaitu diperhatikan seperti yang terjadi di
peningkatan praktek PHBS, nampak operator yang umumnya adalah ketua. Kelurahan Miji-Mojokerto. Hasil
masih sulit merubah kebiasaan para ibu Itupun operator aktif jika insentif studi mengungkapkan bahwa suara
agar membuang kotoran/tinja bayi ke yang diterima tidak pernah terlambat. dan keputusan perempuan
jamban/toilet. Alasan yang ditemukan Seperti apa yang terjadi di Kelurahan ternyata menjadi perspektif
karena belum adanya teguran bagi Balowerti-Kediri, kinerja operator dalam menentukan jenis
mereka yang membuang kotoran bayi semakin menurun karena insentifnya kloset yang
163 Tinjauan
digunakan sehingga aman dan nyaman berjalan pada kedua level tersebut. masyarakat Sanimas merupakan konsep
untuk BAB bagi perempuan hamil dan Seperti yang ditulis Sutoro Eko ideal untuk Indonesia?. Biaya konstruk-
manula. yang diolah dari berbagai sumber, si sanitasi dalam Sanimas sangat tinggi.
Sanimas juga melahirkan rasa menunjukkan bagan dimensi dan Sanimas menuntut syarat dengan kuali-
nyaman sosial, misalnya dalam relasi tingkat pemberdayaan seperti berikut: tas tinggi yang tidak bisa sepenuhnya
antarwarga semakin baik, tidak saling Hasil studi Mitra Samya tahun ditawar oleh masyarakat, itu biaya lain
melihat ketika BAB dan jika mau BAB 2005 menunjukkan bahwa internaliasi yang penting disediakan. Tetapi disisi
tidak repot lagi. Harga diri keluarga pendekatan Sanimas, walaupun banyak lain dalam kerangka transformasi ke-
menjadi lebih baik karena tidak dilakukan pada awal proyek, namun terampilan teknologi dan pengelolaan,
malu jika tamu ingin BAB. Forum konsistensi penerapannya cukup pengembangan kelembagaan pengelola
silaturahmi di masyarakat-pun semakin efektif. Meskipun terkesan cukup secara transparan, partisipatif hingga
bertumbuh.
Bagan: Dimensi dan Tingkat Pemberdayaan
Tingkat Dimensi Psikologis Struktural
Perbedaan Konsep Pemberdayaan Personal/ Mengembangkan pengetahuan, Membangkitkan kesadaran kris individu
Masyarakat Sanimas dan Konsep Individu wawasan, harga diri, terhadap struktur sosial polik yang
kemampuan, kompetensi, mpang serta kapasitas individu untuk
yang Umum di Indonesia movasi, kreasi dan control diri. menganalisis lingkungan kehidupan yang
Apa yang terjadi di Kota Mojokerto mempengaruhi dirinya.
pada Oktober 2009 di satu proyek Masyarakat Menumbuhkan rasa memiliki, Mengorganisir masyarakat untuk ndakan
dan Kolekf gotong royong, saling percaya, kolekf serta penguatan parsipasi dalam
sanitasi melalui DAK 2009 sebesar kemitraan, kebersamaan, pembangunan dan pemerintahan.
Rp. 2,4 milyar yang menuai kritik solidaritas sosial dan visi kolekf
masyarakat.
masyarakat (Jawa Pos, 13 Oktober
Sumber: Sutoro Eko Pemberdayaan Masyarakat Desa, 2002
2009). Hal tersebut terjadi karena BORDA
Tinjauan 164
memang difasilitasi untuk mengadakan dan pemeliharaan dalam kerangka banyak pelatihan kepada tukang
musyawarah masyarakat. Tetapi karena kesinambungan. setempat untuk pembangunan Sanimas
dalam penentuan lokasi tidak sekedar c. Pendekatan Sanimas lebih dengan tetap menempatkan pelatih dari
menggunakan ukuran aspek sosial dan cenderung menjadi berbasis teknologi tukang luar jika tukang lokal belum
justru aspek teknis geogras sangat (bukan berbasis masyarakat), karena tersedia.
dominan, maka posisi masyarakat kesinambungan sarana banyak c. Fasilitator pendamping dari
dalam hal itu tidak bisa mengambil didominasi aspek teknis. Pendekatan LSM yang disebut orang luar jangan
keputusan. Karena secara teknis ada teknologi yang standar umumnya sampai dominan berperan sebagai
tingkatan kualitas yang harus dipenuhi akan kaku, sehingga ruang untuk pembina atau penyuluh, melainkan
dari persyaratan lokasi. penyesuaian dengan kondisi sosial benar-benar sebagai fasilitator terhadap
Persoalan dan hambatan yang budaya dan agama kurang terjadi. pemberdayaan masyarakat. Karena
ditemui selama studi outcome Sanimas d. Salah satu indikasi tertib dalam konsep pemberdayaan tidak
oleh Mitra Samya terkait dengan administrasi KSM adalah adanya dikenal istilah unsur yang lebih kuat
pemberdayaan masyarakat, bisa menjadi sistem pelaporan yang baik, benar dan memberdayakan terhadap unsur yang
reeksi apakah konsep pemberdayaan transparan. Kondisi seperti ini belum lebih lemah untuk diberdayakan.
masyarakat Sanimas merupakan konsep banyak terjadi karena pada umumnya Unsur yang lebih kuat hanya
yang ideal untuk Indonesia. pelaporan keuangan yang dibuat masih memainkan peran sebagai pembantu,
Masalah utama dalam konteks kurang rapi dan belum disampaikan pendamping atau fasilitator yang
pemberdayaan akan sangat terkait ke publik. Di sebagian besar lokasi. memudahkan unsur-unsur yang lemah
dengan organisasi pengelola. Adapun laporan keuangan sangat sederhana, memberdayakan dirinya sendiri.
masalah organisasi yang ditemui adalah: tetapi tidak sedikit diantaranya yang d. Kelembagaan di tingkat
a. Keputusan dan kelembagaan hanya dapat dibaca oleh yang membuat masyarakat menjadi sangat penting
masyarakat paska konstruksi kurang seperti pengurus saja. terutama ketika paska konstruksi.
mendapat perhatian serius dari e. Peningkatan kapasitas Sanimas Dalam rangka memperkuat posisi
parapihak. Sehingga kerusakan skala kebanyakan hanya berlangsung di KSM sebagai pengambil keputusan,
ringan pada sarana seperti keran, kunci awal proyek. Bentuknya juga sebatas mampu melakukan pengoperasian
pintu, kebocoran tabung biogas dan pelatihan, studi banding, kunjungan dan pemeliharaan secara baik dan
tidak lancarnya saluran limbah mandi silang, atau pertemuan-pertemuan berhubungan dengan pihak lain
serta cucian, kurang diperhatikan. yang lebih bermuatan teknis ketimbang secara mandiri, fasilitator harus
b. Pembentukan KSM sebagai PHBS dan manajemen kelembagaan. memperhatikan pengembangan
ujung tombak kelembagaan Sanimas Sehingga kelembagaan paska konstruksi kelembagaan masyarakat paska
tampak seperti hanya sebagai prasyarat belum siap untuk mengelola secara konstruksi.
proyek. Indikasinya antara lain; ide lebih berkualitas. e. Fasilitator dan kader atau kam-
pembentukannya dari pihak luar, piun masyarakat perlu diajak secara
sebagian pengurus hanya aktif saat Saran dan Rekomendasi bersama-sama belajar mengembangkan
perencanaan dan pembangunan a. Penerapan konsep pemberdayaan keterampilan sampai pada tingkat
sarana, sedangkan kepengurusan paska sebagai paradigma baru dalam kemampuan analisis, kesadaran kritis,
konstruksi cenderung tidak aktif. Saat pembangunan sanitasi harus benar- berbagi pengalaman, hingga mengelola
studi dilakukan, pengurus yang masih benar berfokus pada masyarakat dan kecerdasan emosional yang akan me-
ada dan cukup setia memberikan institusi lokal yang dibangun secara numbuhkan empati sesama. Sehingga
pelayanan hanya operator. Pada satu partisipatif. solidaritas antarwarga pengelola sanitasi
sisi permasalahan paska konstruksi b. Pelatihan paska konstruksi bagi dan pengguna terjalin dengan baik un-
ini kurang mendapat perhatian masyarakat pengelola terutama dalam tuk bekerjasama. Meningkatnya solida-
Pemerintah Kota/Kabupaten, dan di pengelolaan dan pemeliharaan perlu ritas antara warga secara kolektif adalah
sisi lain konsentrasi pendamping dari ditambahkan. Sehingga dinamika salah satu tujuan dari pemberdayaan
LSM juga nampak sangat minim. kelembagaan lokal dalam pengelolaan masyarakat, karena perjuangan untuk
Koordinasi antarinstansi untuk keuangan dan administrasi, manajemen perubahan tidak bisa hanya dengan
melakukan monitoring dan penguatan kelompok hingga perawatan teknik kekuatan individu perseo-
kelembagaan KSM kurang memadai. lebih siap dan mandiri. Karena rangan semata.
Padahal kelembagaan paska konstruksi pemilikan Sanimas adalah masyarakat
adalah hal penting untuk pengelolaan setempat, maka diperlukan lebih
165 Tinjauan
Menggagas dan Menguji
Perangkat
MonEv Parsipaf
untuk Sanitasi Berbasis Masyarakat
Nur Apriatman*
DOK. PRI. Latar belakang melengkapinya telah dilakukan asesmen di beberapa lokasi
M
onitoring dan Sanimas di Semarang dan Kendal, sekaligus mempersiapkan
evaluasi adalah sebagai lokasi uji coba perangkat monitoring dan evaluasi.
pekerjaan yang Sanitasi oleh Masyarakat (Sanimas) merupakan
terkadang agak program pembangunan sanitasi berbasis masyarakat
terlupakan, yang dikembangkan berdasar prinsip Kebijakan Nasional
padahal apabila dilakukan dengan Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat (selanjutnya
benar, kita akan mendapatkan disebut Kebijakan) dan diimplementasikan melalui kaidah
masukan: apa yang sudah positif pemberdayaan masyarakat. Dalam perkembangannya
dari program yang kita lakukan, Sanimas saat ini telah berada pada generasi kelima sejak
serta aspek apa yang masih dimulai pada tahun 2001. Piloting atau inisiatif pertama
harus diperbaiki. Menyadari hal difasilitasi oleh WASPOLA, di 7 kota/kab di 2 propinsi, pada
tersebut diatas, Pokja AMPL Jawa tahun 2001. Hingga generasi kelima sudah dikembangkan
Tengah atas fasilitasi Pokja AMPL Nasional dan WASPOLA di lebih 110 kabupaten/kota, termasuk wilayah fasilitasi
menggagas upaya menyusun bersama-sama perangkat WASPOLA. Pendekatan Sanimas pada dasarnya tidak
monitoring dan evaluasi untuk program sanitasi berbasis mengalami perubahan berarti pada setiap generasi, kecuali
masyarakat. Setelah serangkaian diskusi, akhirnya diputuskan sumber pendanaan (terutama setelah generasi ketiga ), serta
mengambil program Sanimas sebagai kasusnya. Untuk pengorganisasiannya.
NUR APRIYATMAN
Tinjauan 166
Untuk daerah WASPOLA, dalam prosesnya peran dan Menjadi penting diketahui tentang efektivitas pelaksanaan
keterlibatan Pokja AMPL daerah, sangat bervariasi. Namun program Sanimas sampai generasi kelima ini? Seberapa
demikian, idealnya keterlibatan Pokja AMPL merupakan jauh pemanfaatan sarana terbangun? Apa dampaknya bagi
keniscayaan dalam rangka keberlanjutan sarana yang masyarakat? Sehingga lokakarya ini menjadi sangat penting,
dibangun. Untuk melihat sampai sejauh mana pelaksanaan karena akan membantu untuk memberikan masukan
dan pemanfaatan sarana serta dampaknya bagi masyarakat, dalam upaya menggapai target RPJM 2010-2014: Stop
tentu diperlukan sebuah evaluasi yang melibatkan semua BABS!. Padahal penduduk Indonesia yang masih praktek
hak yang terlibat dalam pelaksanaan Sanimas. Guna BABS sekitar 30% (Riskesdas 2008), 18,1% diantaranya
kepentingan tersebut, telah dikembangkan rancangan di perkotaan. Upaya pencapaian target cakupan tersebut
instrumen Evaluasi Partisipatif Sanimas. Dalam rangka akan dilakukan melalui gabungan: sistem terpusat, sistem
meningkatkan kapasitas dan fungsi Pokja AMPL daerah, individual dengan tangki septik berkualitas lengkap dengan
Pokja AMPL Nasional bersama dengan WASPOLA telah pengelolaan lumpur tinjanya, serta sistem komunal melalui
melaksanakan lokakarya pendalaman Instrumen Monitoring Sanimas di sekitar 5.100 lokasi di 330 wilayah perkotaan.
dan Evaluasi Partsipatif dengan studi kasus Sanimas, di Tantangannya adalah apakah kita siap mereplikasi sistem
Semarang pada tanggal 15 19 Juni 2009, yang dihadiri Sanimas? Monitoring dan evaluasi adalah salah satu kunci
oleh beberapa Pokja AMPL Kabupaten di Jawa Tengah, serta jawabannya. Sebelum penjelasan tentang program Sanimas,
beberapa Satker Sanimas di Jawa Tengah. dilakukan proses perkenalan, pengungkapan harapan dan
kekhawatiran, penjelasan alur lokakarya,
Tujuan serta kesepakatan aturan main lokakarya
Pertemuan ini bertujuan: (i) Meningkatkan sebagaimana biasanya lokakarya partisipatif
kapasitas Pokja AMPL daerah dalam Tantangannya dilakukan.
melakukan penyusunan perangkat monitoring adalah Paparan tentang program Sanimas,
dan evaluasi partisipatif melalui praktek apakah kitata siap disampaikan oleh Handy B Legowo
lapangan berupa implementasi pemakaian mereplikasi
ereplik
ereplika (Direktorat PLP Ditjen Cipta Karya
instrumen monitoring dan evaluasi partisipatif sistem
st Departemen Pekerjaan Umum) yang
dengan lokasi program Sanimas di kota Sanimas? menekankan perlunya: (a) Kepedulian dan
Semarang dan kabupaten Kendal (untuk dukungan semua pihak, khususnya untuk
aspek kelembagaan, teknis, lingkungan, paska konstruksi; (b) Perencanaan dan
sosial, dan pendanaan), serta (ii) Memberikan masukan pembangunan pada era desentralisasi secara partisipatif
bagi penyempurnaan instrumen monitoring dan evaluasi dengan memberi ruang untuk meningkatkan prioritas
partisipatif untuk program sanitasi. pengembangan dan kualitas Infrastruktur Sanitasi (Prioritas
Pembangunan); (c) jaringan kerja sama dan komunikasi
Proses Lokakarya yang berkelanjutan, terbuka dan setara (kebersamaan)
Pada lokakarya tersebut, hadir peserta sebanyak 30 termasuk memikirkan perangkat monitoring dan evaluasinya.
Orang, terdiri dari: (a) Pokja AMPL Nasional, (b) Pokja (d) strategi sanitasi perkotaan diterjemahkan kedalam
AMPL Provinsi Jawa Tengah, (c) 5 Pokja AMPL Kabupaten Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) yang
terpilih lokasi Waspola di Provinsi Jawa Tengah, (d) 5 Kota/ merupakan landasan program bersama.
Kabupaten Lokasi Sanimas di Jawa Tengah, (e) Satker Paparan monitoring dan evaluasi Sanimas saat ini,
Sanimas Provinsi Jawa Tengah, (f ) serta perwakilan LPTP, disampaikan oleh Prawisti Ekasanti (Borda Indonesia),
UNDIP, UNIKA Sugiapranata. yang menekankan (a) tiga aspek keberlanjutan yang
Kegiatan hari pertama berupa kegiatan seremonial baik menjadi perhatian Sanimas yaitu teknis, keuangan dan
pembukaan, presentasi kebijakan, konsep Sanimas, dan kelembagaan, (b) telah dilakukan HIA (Health Impact
perangkat monitoring dan evaluasi. Pembukaan dilaksanakan Assessment) untuk pengukuran dampak kesehatan dan juga
oleh perwakilan Bappeda Jawa Tengah, yang intinya dampak lain yang ditimbulkan oleh implementasi program
menyampaikan pentingnya memberi kesempatan bagi daerah Sanimas dengan indikator-indikator yang telah ditentukan.
untuk belajar bersama menyusun perangkat monitoring dan Kerangka kerjanya berupa (i) wawancara terstruktur dalam
evaluasi untuk pelaksanaan program sanitasi seperti Sanimas. kelompok dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 12
Kesempatan berikutnya disampaikan beberapa kebijakan pertanyaan dan 5 pilihan jawaban pada minimal
terkait sanitasi oleh Nugroho Tri Utomo (Bappenas), yang 10 responden per lokasi yang terdiri dari 60
mengungkapkan bahwa implementasi Sanimas sudah persen perempuan dan 40 persen laki-laki.
sampai generasi kelima di 110 kabupaten/kota di Indonesia. Dampak yang diukur adalah
167 Tinjauan
dampak kesehatan dan hygiene.
infrastruktur, perkembangan sosio-ekonomi, dan NUR APRIYAT
MAN
lingkungan masyarakat. HIA dilakukan 2 kali, yaitu sebelum bebas cemaran (euen
intervensi untuk mengetahui kondisi awal, serta 1 tahun memenuhi BOD, COD). Apakah ada
setelah beroperasi untuk mengetahui perkembangan dampak pengelolaan limbah lebih lanjut? Kelima, keuangan: Apakah
implementasi program Sanimas. Hasil HIA untuk kurun dana pemeliharaan tersedia? Apakah sistem pembayaran
waktu 2003-2007 di 65 lokasi menjamin keberlanjutan? Kesepakatan ini dituangkan dalam
di Jawa, Bali, NTB dan sebagian bentuk format monitoring evaluasi partisipatif dengan kasus
Tiga aspek Sulawesi adalah 95,2 persen Sanimas.
keberlanjutan sarana Sanimas telah dipergunakan Pada hari ketiga dilakukan kunjungan lapangan yang
yang menjadi untuk tempat BAB, 74,4 persen didahului dengan simulasi format monitoring evaluasi
perhaan dipergunakan oleh kaum partisipatif dengan kasus Sanimas, berdasarkan format
Sanimas perempuan untuk BAB dan mandi yang disepakati sehari sebelumnya. Kunjungan lapangan
yaitu teknis, yang lebih privasi, 69,6 persen dilaksanakan pada kelurahan Kutoarjo Kendal, kelurahan
keuangan dan menggunakan air bersih serta 64,9 Purwodinatan, kelurahan Bandarharjo, dan kelurahan
kelembagaan persen masyarakat terbiasa dengan Plombokan Semarang;
lingkungan yang bersih. Hari keempat yang merupakan hari terakhir difokuskan
Memasuki hari kedua peserta pada reeksi hasil pembelajaran lapangan. Hasil reeksi
diajak untuk berdiskusi tentang kesinambungan layanan digunakan untuk menyempurnakan format monitoring
sanitasi dan monitoring evaluasi partisipatif. Hasil diskusi ini evaluasi partisipatif. Hasilnya dapat dilihat pada butir tulisan
menekankan pada dua hal: (a) Proses pembangunan, sebagai dibawah.
fokus monitoring, (b) Hasil pembangunan, sebagai fokus
evaluasi, untuk melihat keberlanjutan hasil pembangunan Perangkat Monitoring dan Evaluasi Partisipatif Program
Sanimas. Keberlanjutan dicermati melalui berbagai aspek. Sanimas
Pertama, kelembagaan: Apakah kelembagaan tersedia dan Berdasar hasil uji coba di lapangan, disepakati tabel
berfungsi? Bagaimana mekanisme peran kelembagaan monitoring dan evaluasi partisipatif yang mencakup lima
pengelola? Kedua, dukungan sosial: apakah sarana digunakan aspek yaitu kelembagaan, teknik, pembiayaan, sosial,
dan dipelihara? Apakah penggunaannya efektif? Ketiga, lingkungan sebagai berikut.
teknis: apakah kualitas konstruksi standar? Apakah sarana
dapat dikelola sesuai kemampuan. Keempat, Hasil Uji Coba
lingkungan: apakah sarana Sesuai dengan hasil praktk lapangan, setelah diolah oleh
Tinjauan 168
peserta lokakarya, diperoleh beberapa TABEL HASIL UJICOBA MONITORING DAN EVALUASI
hasil penting sebagai berikut: (i) kon- No Nama kelurahan Aspek yang dinilai :
disi pengelolaan Sanimas di kelurahan Kelembagaan Teknis Pembiayaan Sosial Lingkungan
Bandaharjo Semarang merupakan yang 1 Kelurahan Purwodinatan Semarang 3,4 4,5 4,2 4,1 4
terbaik, bahkan penilaian aspek kelem- 2 Kelurahan Bandarharjo Semarang 5 5 4 5 4,6
bagaan, teknis dan sosial memperoleh 3 Kelurahan Kutoharjo Kendal 4,7 2,3 3,7 3,3 4,3
nilai sempurna (5). Kondisi pengelo-
4 Kelurahan Plombokan Semarang 4,1 4,2 3,7 4,2 5
laan terbaik kedua adalah kelurahan
Plombokan Semarang. Kemudian
menyusul kelurahan Purwodinatan
Semarang dengan hasil penilaian yang
tidak berbeda jauh. Kondisi pengelo-
laan kelurahan Kutoharjo, Kendal
yang relatif tidak menggembirakan; (ii)
dari keseluruhan aspek yang dinilai,
kondisi lingkungan merupakan aspek
yang terbaik, disusul kelembagaan,
sosial, teknis dan pembiayaan; (iii)
kondisi teknis yang memprihatinkan
terekam di kelurahan Kutoharjo Ken-
dal, karena euennya dinilai kurang FORMAT MONITORING DAN EVALUASI
memenuhi syarat. Kondisi kelembagaan KSM :
yang relatif kurang baik di kelurahan Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Purwodinatan Semarang. Sementara
kondisi sosial yang kurang menggembi-
rakan di kelurah-an Kutoharjo Kendal. Aspek kelembagaan SCORE KETERANGAN
Selengkapnya hasil monitoring dan A KSM memiliki legalitas 1 2 3 4 5
evaluasi sebagai berikut. B Berfungsinya AD/ART atau peraturan dasar/rumah 1 2 3 4 5
Satu hal yang seringkali tangga
fasilitas tetapi terus berlanjut sepanjang B Kualitas euen sesuai dengan standar kualitas 1 2 3 4 5
masih terdapat masyarakat yang C Kualitas bak penampungan 1 2 3 4 5
membutuhkan layanan sanitasi. D Kelancaran aliran ke bak penampungan 1 2 3 4 5
E Inspeksi terjadual secara run 1 2 3 4 5
F Adanya pemanfaatkan Biogas (bila ada) 1 2 3 4 5
G Pemanfaatan sarana sesuai dengan kapasitas 1 2 3 4 5
Diringkas dari catatan pelaksanaan Lokakarya
Peningkatan Kapasitas Daerah Dalam Monitoring H Tersedianya standar operasional dan prosedur 1 2 3 4 5
Evaluasi Partisipatif, Studi Kasus Program Sanimas Jumlah nilai Q
Semarang, 16-19 Juni 2009,
*Training Specialist, ranura58@yahoo.com Rata rata (Q) q/8
169 Tinjauan
Aspek pembiayaan SCORE KETERANGAN
A Terkumpulnya dana kontribusi dari masyarakat 1 2 3 4 5
pengguna untuk pembangunan sarana
B Iuran untuk operasi dan pemeliharaan terkumpul 1 2 3 4 5
secara run dari seluruh pengguna
C Tidak tergantung pada sumber dana lain 1 2 3 4 5
D Adanya pelaporan keuangan yang dapat 1 2 3 4 5
dipertanggung jawabkan dan transparan
E Adanya insenf untuk pengurus 1 2 3 4 5
F Alokasi dana untuk pengembangan sarana 1 2 3 4 5
Jumlah nilai R
Rata rata (R) r/6
ZEN
Aspek sosial SCORE KETERANGAN
A Parsipasi masyarakat dalam perencanaan 1 2 3 4 5
B Meningkatnya interaksi sosial masyarakat 1 2 3 4 5
C Meningkatnya kerja sama dalam pengelolaan 1 2 3 4 5
program ZEN
D Parsipasi perempuan dalam mengambil 1 2 3 4 5
keputusan (gender)
E Meningkatnya PHBS 1 2 3 4 5
F Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan 1 2 3 4 5
sanitasi
G Meningkatnya gerakan kebersihan lingkungan 1 2 3 4 5
Jumlah nilai S
Rata rata (S) s/7
Kesimpulan :
Catatan dari hasil diskusi pengisian perangkat monitoring dan evaluasi :
Rekomendasi untuk pendampingan KSM kedepan :
Rencana Tindak
Beberapa kesepakatan dicapai dalam lokakarya tersebut, diantaranya yang terpenng adalah
Tinjauan 170
IPLT untuk Mengolah
Lumpur Tinja dalam Sanimas
Prawis Ekasan dan Surur Wahyudi*)
I
PLT atau instalasi pengolahan Tabel 2. Kualitas Lumpur Tinja dari Beberapa Wilayah
lumpur tinja adalah system
pengolahan lumpur yang
dihasilkan dari proses
pengolahan limbah tinja.
Instalasi ini diperlukan untuk
menyempurnakan pengolahan limbah.
Biasanya lumpur tinja dibawa oleh
truk-truk tinja pengurasan tangki septik
rumah tangga. Begitu pula sistem
teknologi DEWATS yang digunakan
dalam Sanimas.
Lumpur dana sistem DEWATS
jumlahnya sangat kecil yaitu kurang Catatan: sampel diambil antara 10-17 Juli 2004
lebih 5% dari volume pengolahan,
namun perlu dikuras antara tiga sampai pada tahun 2006, atas pembiayaan yang berbeda seperti tangki septik
lima tahun sekali. Lumpur tersebut dari UNICEF bekerjasama dengan rumah tangga, lumpur dari pengolahan
masih membutuhkan pengolahan DKKP Kota Banda Aceh juga telah limbah hotel, rumah sakit dan pabrik
lanjutan yakni dengan menggunakan membangun satu unit IPLT untuk tahu. Hasilnya dapat dilihat spada tabel
sistem Instalasi Pengolahan Lumpur penanganan limbah domestik program 1:
Tinja atau yang akrab dikenal dengan post-tsunami recovery. IPLT di Kota Berdasarkan hasil di atas, terlihat
IPLT. Banda Aceh dikelola oleh DKPP Kota bahwa kandungan polutan lumpur
Sebenarnya sudah banyak kota- Banda Aceh, sedangkan IPLT Mojosari tinja terutama dari tangki septik rumah
kota di Indonesia yang mempunyai di kelola bersama oleh Pemda dan tangga masih cukup tinggi, sehingga
IPLT untuk melayani pembuangan BORDA sebagai ujicoba pengelolaan. perlu penanganan untuk mengolah
hasil pengurasan tanki septik rumah sehingga layak dibuang ke lingkungan.
tangga. Menurut perkiraan sementara Desain Awal Beberapa langkah survei dilakukan
di seluruh Indonesia sudah lebih dari Di BORDA sendiri desain IPLT selama proses merencanakan unit IPLT,
300an unit instalasi. Namun hanya mulai disusun sejak bulan Juli 2004 selain dari segi teknis seperti kelayakan
dalam hitungan jari saja IPLT yang karena mempertimbangkan bahwa lokasi, penentuan kualitas dan
dapat difungsikan. Umumnya lokasi lumpur tinja dari sistem DEWATS kuantitas lumpur yang akan dibuang;
IPLT ada di tempat pembuangan akhir yang digunakan dalam Sanimas akan dari segi sosial dan kelembagaan
(TPA) sampah, dan di beberapa tempat mulai perlu dikuras pada tahun 3. juga sangat mempengaruhi terhadap
malah digunakan juga sebagai pengolah Sampling kemudian dilakukan dengan pengelolaan yaitu adanya peraturan
air lindi. pengambilan contoh lumpur tinja dari pemerintah setempat yang mengatur
Sebagai salah satu tindak lanjut dari truk tinja pada beberapa kota dengan tentang pembuangan lumpur tinja
kegiatan Sanimas, BORDA dan mitra sumber lumpur tinja yang berbeda dan pengurasan, jumlah perusahaan-
bekerjasama dengan Satker Air Limbah dan membawa ke laboratorium untuk perusahaan swasta yang mempunyai
Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten dianalisa kualitas lumpurnya, antara jasa pengurasan dengan truk tinja
Mojokerto telah berhasil membangun lain Denpasar, Jogjakarta, Tangerang selain truk-truk tinja milik
percontohan IPLT di Kecamatan dan Surabaya. Lumpur tinja diambil Dinas Kebersihan dan
Mojosari, Kabupaten Mojokerto, dari truk tinja dari perusahaan swasta Pertamanan atau DKP,
Jawa Timur, pada tahun 2007. Dan yang menguras dari sumber-sumber jangkauan
171 Tinjauan
truk tinja dari sumber pengurasan ke
IPLT, keberadaan tim operasional IPLT.
Di samping itu juga kemungkinan
pemasaran kompos hasil dari lumpur
tinja yang telah diolah, dikeringkan dan
diujicobakan, seringkali lumpur kering
tersebut difungsikan oleh DKP untuk
memupuk tanaman-tanaman di taman
kota.
Karena sebagian besar truk tinja
menguras dari limbah-limbah organik
maka DEWATS bisa menjadi salah
satu alternatif pengelolaan lumpur tinja
tersebut. Sedangkan modul-modul
yang terpilih adalah:
Modul-modul pengolahan di
atas akan menghasilkan antara lain
Tinjauan 172
denga perusahaan jasa kuras tinja, peran
aktif Pemkab dalam ikut menyadarkan
masyarakat tentang penting IPLT dan
peraturan daerah yang mulai diterapkan
di Kabupaten Mojokerto.
Sedangkan rata-rata kualitas euent
air setelah melewati modul anaerobic
lter adalah COD antara 10 50 mg/l.
Gambar-gambar unit IPLT:
1. Receiving point atau tempat
dimana truk tinja harus mengeluarkan
isi tangkinya, terdiri dari dua jenis
screen atau penyaring yang memisahkan
sampah atau bneda pada yang biasanya
ikut terkuras dari tangki septic, screen
tersebut terdiri atas bar screen untuk
menyaring benda yang ukurannya
biogas, lumpur kering dan air, semua Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur besar dan dot screen untuk menyaring
produk tersebut telah siap dibuang ke Hasil monitoring IPLT Mojokerto: benda padat yang lebih kecil, sehingga
lingkungan secara aman. Biogas bisa Dari tabel di atas bisa diketahui hanya air dan lumpur saja bisa mengalir
dimanfaatkan oleh operator IPLT yang bahwa kebutuhan terhadap IPLT kedalam pengolahan lumpur tinja ini.
tinggal di sekitar IPLT, lumpur yang semakin meningkat, keadan ini 2. Bio-digester di IPLT Kab.
telah stabil mengalami pengeringan bisa dipicu dari telah dikenalnya Mojokerto terdapat 2 unit digester
untuk pengomposan dan air telah IPLT oleh kalangan jasa kursa tinja, sebagai pre-treatment maupun sebagai
melalui beberapa tahapan pengolahan kesadaran terhadap kualitas lingkungan pengumpul biogas yang dihasilkan
sehingga aman dibuang ke lingkungan. meningkat, peran serta tim pengelola melalui modul pengolahan ini
Bagan alir pada IPLT Mojosari - IPLT untuk bertemu secara berkala
Bar screen
Dot screen
173 Tinjauan
3. Stabilization reactor, merupakan
modul pengolahan untuk men-stabilkan
lumpur selama 15 hari, keluaran dari
modul ini adalah supernatant atau air
yang akan mengalir ke unit pengolah air
dan akan mengumpulkan lumpur yang
akan dialirkan melalui gate valve ke
modul sludge drying bed.
Tinjauan 174
Kajian
Teknologi
IPAL
DOK. PRI
Sanimas
Prof. Joni Hermana*
mampu dipenuhi, hal ini akan menin- digunakan dalam program Sanimas
gkatkan waktu produktif masyarakat ini? Tulisan ini dimaksudkan untuk
sekitar 34-79 persen dan mengurangi mengkaji IPAL Sanimas ini, dengan
biaya kesehatan 6-19 persen serta biaya menganalisis proses maupun dengan
pengobatan sekitar 2-5 persen. Be- membandingkannya dengan teknologi
sarnya potensi masyarakat dapat dilihat pengolahan lain, baik yang ada di li-
dari laporan Survei Sosial Ekonomi teratur maupun yang sudah diterapkan
Nasional (Susenas) BPS (2007) yaitu oleh pemerintah selama ini.
bahwa penduduk Indonesia yang sudah
memiliki prasarana sanitasi (tanki sep- Teknologi Pengolahan
D
alam lima tahun tik) atas upaya sendiri mencapai 71,06 Air Limbah Anaerobik Bersekat
terakhir ini, pro- persen di perkotaan dan 67 persen di Teknologi pengolahan air limbah
gram Sanitasi oleh perdesaan. Sementara pelayanan ter- domestik yang digunakan dalam pro-
Masyarakat (Sani- pusat, yang notabene diupayakan pe- gram Sanimas adalah teknologi proses
mas) telah menjadi merintah dengan menggunakan sistem pengolahan biologis anaerobik, yang
andalan sistem pengelolaan air limbah sewerage dan IPAL (Instalasi Pengolah umumnya menggunakan jenis reak-
domestik di Indonesia. Hal ini diang- Air Limbah) skala kota, baru mencapai tor yang bersekat-sekat secara vertikal
gap sebagai pilihan yang tepat untuk 2,33%. Memperhatikan hal tersebut di sehingga menjadi beberapa komparte-
meningkatkan cakupan pelayanan air atas, maka ini dapat diartikan bahwa men, atau dikenal juga sebagai ABR
limbah dalam upaya mengejar target lebih dari 90 persen akses ke prasarana (Anaerobic Baed Reactor). Air limbah
Millenium Development Goals (MDGs) sanitasi difokuskan pada Skala Rumah yang masuk kedalamnya akan naik
karena masih rendahnya kemampuan Tangga dan Skala Lingkungan (sistem turun mengikuti sekat yang naik-turun
pemerintah dalam proses penyediaan komunal, unbundling), sedangkan tersebut sambil berkontak secara intim
prasarana sanitasi, di satu pihak, dan sisanya adalah Skala Kota (terpusat, dengan mikroba yang ada di dalam
tingginya potensi masyarakat di pihak centralized) . kompartemen ini. Proses kontak ini
lain. Dalam laporan Rencana Pem- Walaupun sistem pendekatan ko- akan menyebabkan cemaran organik
bangunan Jangka Menengah (RPJM) munal dalam meningkatkan cakupan yang ada di dalam air limbah tersebut
Bappenas (2007), investasi pemerin- pelayanan air limbah melalui program terolah, sehingga akan dihasilkan euen
tah hanya Rp.200/kapita/tahun atau Sanimas ini sudah tepat, namun ada yang memenuhi persyaratan
sekitar 0,425 persen dari kondisi yang pertanyaan penting yang perlu dijawab baku mutu yang dike-
seharusnya yaitu Rp.47.000/kapita/ yaitu sejauh manakah tingkat kehan- hendaki (Gambar 1).
tahun. Padahal apabila jumlah tersebut dalan teknologi pengolahan IPAL yang
175 Tinjauan
Penggunaan teknologi pengolahan hasilan proses biologis anarobik ini 5. Jenis bibit lumpur yang digunakan
anaerobik sendiri untuk mengatasi dalam mengembangkan mikroba yang 6. Keberadaan Polimer dan Kation
masalah sanitasi dimulai sejak 30 tahun akan terbentuk sehingga mampu meng- (Ca, Mg, Fe)
lalu menggantikan sistem pengolahan olah air limbah dengan baik, yaitu: 7. Suhu
aerobik yang sudah lebih dikenal sebe- 1. Kecepatan Aliran Permukaan (Vup), 8. pH dan Alkalinitas.
lumnya sebagai pengolah air limbah. 2. Waktu Kontak (HRT) Selain itu juga, besaran dan kon-
Pemilihan ini sangat wajar mengingat 3. Laju Pembebanan Organik (OLR) sistensi esiensi pengolahan sangat
dalam sistem aerobik, diperlukan energi 4. Karakteristik air limbah yang dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor
yang lebih banyak untuk pompa dan diolah lain, yaitu:
aerasi, sebaliknya dalam proses anaero- 1. Kontak intim antara mikroorga-
bik justru dihasilkan energi. Demikian nisma, untuk menjamin difusi substrat
pula jumlah produksi lumpur yang ke dalam sel mikroorganisma. Hal
dihasilkan proses aerobik jauh lebih ini dapat ditingkatkan melalui proses
banyak dari lumpur proses anaerobik, pengadukan atau friksi substrat dengan
sehingga akan menyulitkan dalam pro- mikroorganisma untuk memperbaiki
ses penanganannya kemudian. proses difusi.
Secara umum, dibandingkan de- 2. Konsistensi kondisi keasaman
ngan proses biologis yang konvensional, lingkungan selama perubahan fasa an-
sistem anaerobik lebih menguntung- tara fasa asidikasi dengan fasa metha-
kan dari aspek-aspek sebagai berikut: nogenasi (proses anaerobik setidaknya
1) sederhana dalam konstruksi dan mengalami dua fase proses).
operasinya, 2) tidak memerlukan energi 3. Tekanan parsial Hidrogen dalam
eksternal, 3) kompak, 4) jumlah lum- ruang gas apabila terlalu kedap ataupun
pur yang relatif lebih sedikit, 5) tingkat pengaruh toksisitas oksigen akibat reak-
esiensi pengolahan yang tinggi, 6) tor yang kurang kedap udara.
biaya operasi dan pemeliharaan (O/M) Faktor-faktor inilah biasanya yang
yang rendah, 7) tidak memerlukan ok- perlu dipertimbangkan dalam proses
sigen tetapi dapat menghasilkan bahan pemilihan jenis teknologi, khususnya
bakar biogas. apabila dihendaki proses yang mem-
Yang kemudian menjadi pertanyaan punyai esiensi yang tinggi serta O/M
adalah mengapa ABR yang digunakan? yang ekonomis. Perlu dicatat bahwa
Untuk menjawabnya perlu disampaikan pilihan teknologi pengolahan secara
beberapa pertimbangan dari parameter biologis yang terbaik adalah meng-
penting yang berkaitan dengan keber- gunakan mikroba yang tersuspensi (sus-
pended growth microorganisms), bukan
mikroba yang terlekat (attached growth
microorganisms), terutama untuk poin
a. di atas. Walaupun demikian, sistem
terlekat juga mempunyai kelebihan un-
tuk beberapa hal, yaitu 1) lebih banyak
mikroorganisma yang dapat tinggal
dalam reaktor (sampai 100 g/l), 2) lebih
stabil terhadap kondisi pengaruh zat
toksik dan shock loading, serta 3) terjadi
stratikasi berbagai jenis mikroorga-
nisma sehingga memungkinkan kondisi
optimal untuk spesies tertentu.
Berdasarkan uraian parameter dan
faktor-faktor di atas, maka sistem ter-
suspensi yang telah memenuhi kriteria
diatas adalah ABR. Namun terdapat be-
Tinjauan 176
berapa alternatif pilihan teknologi lain Baed Reactor), modikasi ABR yang pengamatan di laboratorium maupun
yang berkembang yaitu: dilakukan untuk mendistribusikan dari pengalaman di lapangan, maka pi-
1. UASB (Upow Anaerobic Sludge inuen secara seimbang dalam setiap lihan teknologi yang paling sesuai dan
Blanket), sistem yang dapat memenuhi kompartemen dalam ABR. terbaik adalah ABR, baik dari aspek
ketiga kriteria di atas, namun diperlu- 7. AMBR (Anaerobic Migrating konstruksi, kebutuhan biomassa mik-
kan pompa untuk menciptakan kece- Blanket Reactor), diklaim sebagai sistem roorganisma, dan biaya pemeliharaan.
patan ke atas (Vup) tertentu dan proses yang mampu menjaga kondisi keasam- Sistem ABR juga mempunyai keunikan
granulasi mikroorganisma. an lingkungan selama perubahan fasa sebab dapat dirancang dengan meng-
2. RFAR (Radial Flow Anaerobic antara proses asidikasi dengan proses gunakan kriteria pembebanan organik
Reactor), didesain juga dengan maksud methanogenasi karena mengadaptasi yang berbeda dan mempunyai kapasitas
untuk merekayasa proses pengadukan kultur mikroorganisma secara dominan. jelajah (range capacity) pengolahan yang
dan difusi tanpa harus menggunakan 8. AHR (Anaerobic Hybrid Reactor), lebar, untuk air limbah domestik
pompa melalui aliran yang berputar modikasi sistem anaerobik aliran ke yang termasuk dalam kategori kekuatan
(radial). atas. cemaran sedang/rendah (OLR < 1,1 kg-
3. EGSB (Expanded Granular Sludge 9. Kombinasi pengolahan dalam COD/m3.hari) dan untuk air limbah
Bed), mempunyai removal yang lebih beberapa tingkat kongurasi reaktor industri yang termasuk berkekuatan
tinggi karena Vup yang lebih tinggi se- anaerobik secara seri (staging), misalnya cemaran tinggi (OLR > 4,0 kgCOD/
hingga dapat mengurangi limitasi difusi two-stage reactor, termasuk kombinasi m3.hari).
substrat terhadap granuler mikroorga- antara UASB dengan konvensional Lalu, bagaimana dengan Anaerobic
nisma pada UASB completely stirred tank reactor (CSTR) Biolter yang mulai digunakan juga
4. ASBR (Anaerobic Sequencing Dari berbagai alternatif di atas, sebagai alternatif teknologi PU? Keung-
Batch Reactor), dapat menjadi alternatif pilihan teknologi pengolahan apapun gulan sistem terlekat ini seperti telah
tetapi memerlukan energi eksternal se- yang dipergunakan dalam prakteknya disampaikan di atas, memang cukup
perti pada UASB di lapangan akan menghasilkan tingkat teruji. Namun dalam proses penempa-
5. HUSB (Hydrolysis Upow Sludge esiensi pengolahan yang tidak jauh tan media lter dan keseragaman uku-
Bed), meningkatkan treatabilitas air berbeda satu sama lain, sehingga fak- ran sering menjadi kendala
limbah yang akan diolah supaya lebih tor ekonomis salah satunya termasuk karena proses distribusi
mudah terurai. O/M - menjadi faktor pertimbangan inuen menjadi kurang
6. SFABR (Split Fed Anaerobic yang sangat penting. Berdasarkan merata se-
177 Tinjauan
Gambar 3. Model Replika PANDORA-L dan proses pembangunannya di lapangan
hingga hasilnya tidak optimum karena air bersih. atau dengan kata lain tidak ada reduksi
adanya efek channeling. Disamping itu, Proses anaerobik, secara umum akan sama sekali (0 persen) sehingga mem-
seperti halnya UASB, untuk mendapat- menghasilkan gas methana yang besar- beratkan IPAL. Tetapi jika dilakukan
kan waktu detensi yang memadai diper- an dampaknya ekuivalen dengan 22-24 proses pemisahan air limbah domes-
lukan reaktor yang tinggi sehingga ka- kali dampak yang diakibatkan oleh tiknya antara black water (air kakus/
dang diperlukan tenaga pompa. Lebih CO2. Sehingga penggunaan teknologi WC) dengan grey water (air bekas cuci,
jauh, kesulitan dalam proses desludging ini akan menghasilkan dampak cukup mandi), maka reduksi beban air lim-
dalam implementasi di lapangan perlu signikan bagi pemanasan global. Rule bah akan turun 85 persen, sedangkan
diperhitungkan, khususnya apabila of thumb-nya akan dihasilkan 0,35 m3 bila dilakukan proses daur ulang maka
dalam hal ini menyangkut investasi pe- CH4/kg BOD yang diolah, sedangkan reduksi beban air limbahnya menjadi
merintah (Gambar 2). setiap orang menghasilkan buangan 100 persen. Hal ini berarti penggunaan
sekitar 40 gBOD/org/hari, sehingga air bersihnya pun akan turun menjadi
Perubahan Iklim dan Daur Ulang Air apabila dalam satu komunitas Sanimas hanya 5 persen saja dari penggunaan
Limbah yang dilayani mencapai 250 orang, mi- sebelumnya apabila tidak dilakukan
Dalam perkembangan terkini, ada salnya, maka akan dihasilkan sebanyak pemisahan air limbah!
2 hal yang menjadi topik terhangat, 3,5 m3 biogas setiap harinya. Karena Karena itu, terlepas dari aspek
yaitu tentang perubahan iklim (climate itu, untuk mengurangi dampak ling- positif tentang kelayakan penggunaan
change) dan daur ulang (recycling). Da- kungan yang terjadi sebaiknya biogas teknologi ABR dalam Sanimas, perlu
lam hal pertama, sejauhmana teknologi ini dibakar atau lebih baik lagi diman- dipikirkan agar konsep daur ulang da-
pengolahan yang akan digunakan mem- faatkan untuk keperluan penerangan pat dipraktekan dengan tujuan selain
beri pengaruh terhadap pemanasan atau dapur sehingga terkonversi men- memanfaatkan kembali sumberdaya air
global, sedangkan hal kedua menyang- jadi gas CO2. yang terbuang juga sekaligus menyela-
kut peningkatan esiensi penggunaan Selanjutnya dalam suatu studi, matkan lingkungan dari pencemaran.
dan perolehan kembali sumberdaya dikaji juga bahwa apabila pengolahan Caranya adalah dengan melakukan
alam yang saat ini sudah semakin air limbah domestik dilakukan secara pemisahan pengolahan terhadap
menipis, khususnya ket- tercampur, maka jumlah polutan yang black water dan grey water di atas, dan
ersediaan harus diolah berarti masih 100 persen, masing-masing diolah dengan sistem
Tinjauan 178
konsentrasinya akan semakin negatif
pengaruhnya terhadap pertumbuhan
methanogen dan pengolahan COD.
Sistem ini, yang kemudian dikenal de-
ngan nama PANDORA-L (Pengolahan
Daur Ulang Air Limbah) telah ber-
hasil diterapkan di beberapa lokasi di
Surabaya secara komunal dengan hasil
olahan setara air bersih dari grey water
yang diolahnya.
Bak Penampungan II
(Penampung air bersih) Penutup
Dari uraian yang singkat di atas da-
patlah ditarik suatu kesimpulan bahwa:
1. Opsi teknologi yang menjadi
pilihan dalam program Sanimas, yaitu
Biolter ABR dianggap sudah layak untuk digu-
nakan sebagai pengolah air limbah do-
mestik, khususnya Skala Rumah Tangga
dan Skala Lingkungan yang dalam hal
ini mewakili cakupan pelayanan lebih
dari 90 persen. Teknologi ABR ini
ABR, 4 Kompartemen dianggap yang paling baik dan sesuai
(BATNEC = the best available techno-
logy not entailing costs), ditinjau dari
aspek konstruksi, kebutuhan biomassa
mikroba, dan biaya pemeliharaan.
Bak Penangkap Lemak 2. Selain upaya pengolahan air
limbah yang dilakukan di atas, perlu
juga dipikirkan dampak penggunaan
teknologi ini terhadap perubahan iklim
dan isu daur ulang air limbah. Berbagai
Bak Penampungan I upaya penelitian telah dilakukan di
(Penampung greywater)
Laboratorium Jurusan Teknik Ling-
terhadap media Biolter untuk men- kungan ITS melalui beberapa skema
substitusi fungsi pengolahannya yang kemitraan, termasuk PANDORA-L
tidak semata-mata sebagai pengolahan yang telah berhasil diterapkan di bebe-
tersendiri. Black water diolah dengan tingkat kedua saja, tetapi juga berfungsi rapa lokasi di Surabaya serta beberapa
menggunakan teknologi ABR seperti sebagai polishing unit, yaitu untuk hal lain yang memerlukan kreativitas
dalam Sanimas, sedangkan grey water menghasilkan kualitas euen yang lebih dan kejelian dalam memanfaatkan
diolah dengan menggunakan teknologi baik dan memenuhi standar air bersih. sumberdaya alam dan buangan yang
ABR yang dikombinasikan dengan bio- Sedangkan untuk mengantisipasi berlimpah di negeri ini. Harapan-
lter. Dalam hal yang terakhir, kami di banyaknya jumlah padatan tersuspensi, nya semoga apa hal ini juga memberi
Teknik Lingkungan ITS telah mengem- grit, minyak dan detejen yang terkan- manfaat yang banyak walaupun dari
bangkan sistem ini bekerjasama dengan dung dalam air limbah grey water yang permasalahan yang mungkin tampak
Dinas Permukiman Jatim sejak 4 tahun akan diolah, dapat dilakukan sedikit sederhana.
lalu. Pertimbangannya karena proporsi modikasi pada sistem ABR ini sehing- *) Joni Hermana, Professor Bidang
grey water mencapai sekitar 75 persen ga mengurangi kebutuhan unit lain un- Pengolahan Air Limbah dan
Ekosanitasi, Jurusan Teknik
air limbah domestik, , sehingga cukup tuk proses pretreatment. Penghilangan Lingkungan dan Dekan Fakultas
besar untuk kembali dimanfaatkan. Da- padatan (SS), minyak dan lemak ini Teknik Sipil dan Perencanaan,
ITS - Surabaya.
lam hal ini, telah dilakukan modikasi sangat diperlukan, sebab semakin tinggi
179 Tinjauan
180
Pembelajaran
Studi Kasus
Uji Coba Sanitasi Skala Kecil menjadi Program Nasional
Sanimas:
Model Sanitasi
bagi Pemerintah Daerah Otonom
Sebuah Jawaban Inovaf terhadap Perubahan dan Kedakpasan.
Sanimas merupakan program sanitasi berbasis masyarakat skala nasional yang dikerjasamakan dengan pemerintah
daerah untuk menciptakan kondisi kesehatan yang lebih baik, usia lanjut, dan membanggakan kepada lebih dari seratus
ribu penduduk di daerah miskin perkotaan Indonesia, yang protopenya beberapa waktu lalu masih diujicobakan
mengimplementasikan kebijakan nasional yang baru saja disepaka.
Jim Woodcock*
Ringkasan DOK. PRI. yang muncul selama pelaksanaan me-
S
animas, atau Sanitasi oleh munculkan beragam pembelajaran ten-
Masyarakat, didesain ketika tang keberlanjutan baik aspek sik mau-
Indonesia bergerak melalui pun pemberdayaan masyarakat.
masa ketidakpastian menuju Uji coba Sanimas disusun dan diim-
sistem pemerintahan yang plementasikan lewat konsensus berbagai
lebih pluralistik. Sanimas menjadi pro- instansi, bukan pesanan dari luar. Uji
gram nasional hanya dalam tiga tahun. coba merupakan aktitas pertama di In-
Sebagian dimungkinkan karena dide- donesia untuk menguji validitas dari ke-
sain memanfaatkan keberadaan Kelom- bijakan pembangunan nasional air mi-
pok Kerja Air Minum dan Penyehatan num dan penyehatan lingkungan yang
Lingkungan (Pokja AMPL) yang pro baru, termasuk juga prototipe kegiatan
aktif dan melibatkan berbagai instansi sanitasi yang pertama menjadi program
dan LSM berpengalaman untuk men- nasional hanya dalam waktu 3 tahun.
jalankan peran baru pemerintah pusat Setelah 6 tahun, lebih dari 90 persen
sebagai fasilitator atau pembimbing dari sekitar 300 lokasi Sanimas tetap
bagi proyek yang didanai pemerintah berfungsi dengan baik. Faktor-faktor
daerah otonom. Pendekatan Sanimas yang menyumbang terhadap tercip-
diuntungkan dari pembelajaran proyek Pendahuluan tanya keberlanjutan ini mungkin dapat
sebelumnya dan memperoleh dukungan Desain dan pelaksanaan prototipe digunakan dalam desain proyek sejenis
pada setiap tingkatan dari pusat sampai uji coba Sanimas pada tahun 2003- di negara berkembang dengan masalah
daerah. Prosedur tanggap kebutuhan 2004 mendorong terciptanya program yang kurang lebih sama, seperti fasilitas
dan partisipatif yang dikembangkan dan nasional Sanimas yang berkelanjutan yang cepat rusak, degradasi lingkungan,
pembelajaran Sanimas akan bermanfaat yang saat ini menjadi jawaban sanitasi dan pemeliharaan fasilitas yang tidak
bagi perencana negara lain yang peme- berbasis masyarakat Indonesia. Uji coba memadai. Catatan lapangan (eld note)
rintah daerah otonomnya bertanggung- didasarkan pada kebijakan dasar yang ini menggambarkan konsep,
jawab terhadap program sanitasi skala disepakati bersama untuk menjamin perencanaan, dan imple-
kecil, khususnya masyarakat berpenda- keberlanjutan manfaat bagi masyarakat. mentasi dari prototipe
patan rendah. Perencanaan uji coba dan tantangan Sanimas
181
ZEN
2003 dan proyek Sanimas 2004. Pada
akhir catatan ini, beberapa pengukuran
paska 2004 yang telah di mulai terutama
untuk memastikan keberlanjutan juga
ikut dijelaskan.
Pembelajaran 182
jangan bersamaan dengan runtuhnya
Prinsip Dublin
Orde Baru pada tahun 1998, diikuti
1. Pengelolaan sumber daya air yang efekf membutuhkan pendekatan terpadu yang
dengan pelaksanaan otonomi daerah menghubungkan pembangunan sosial dan ekonomi dengan perlindungan ekosistem.
pada tahun 1999 yang secara resmi 2. Air mempunyai nilai ekonomi dalam semua bentuk pemanfaatannya dan seharusnya dikenali
sebagai benda ekonomi
dimulai pada tahun 2001, menghasil-
3. Pengelolaan dan pembangunan air seharusnya didasari pada pendekatan parsipaf
kan pengurangan investasi infrastruk- melibatkan pengguna, perencana, pengambil keputusan di seluruh ngkatan, dengan
tur publik terlebih sanitasi perkotaan, keputusan diambil pada ngkatan terendah yang paling sesuai
dan pemerintah pusat belum mampu 4. Wanita memegang peran penng dalam penyediaan, pengelolaan, dan perlindungan air,
sehingga mereka seharusnya berparsipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
menjalankan fungsinya sebagai fasilita- dengan pemanfaatan air.
tor terhadap pemerintah daerah yang
kurang berpengalaman. Sebuah kelompok kerja air minum dan tur jenderal pada tahun 2003. Sanimas
Antara 1996 dan 1999, kemiskinan penyehatan lingkungan lintas departe- merupakan bentuk implementasi perta-
absolut meningkat menjadi 40 persen. men dikoordinasikan oleh Bappenas, ma dari butir-butir kebijakan tersebut.
Pengurangan program sanitasi perko- yang terdiri dari Departemen Pekerjaan Kebijakan menyerap 4 (empat) prin-
taan pada tingkat masyarakat terutama Umum, Departemen Dalam Negeri, sip Konperensi Dublin 1992 tentang Air
berdampak pada masyarakat miskin. Kementerian Lingkungan Hidup, De- dan Sanitasi, yaitu keterkaitan pemba-
Pada 2006, WSP-EAP menghitung bah- partemen Keuangan dan Departemen ngunan dengan perlindungan ekosistem,
wa potensi kerugian ekonomi Indonesia Kesehatan kemudian dibentuk untuk air sebagai benda ekonomi, pendekatan
sebagai akibat sanitasi yang kurang me- mewadahi proses dialog tersebut. Setelah partisipatif pada tingkatan yang paling
madai mencapai $6,3 juta atau sekitar $ melalui proses diskusi 3 tahun diantara sesuai, dan partisipasi wanita dalam
28 per kapita. lembaga donor, pemerin-tah daerah, pengambilan keputusan.
pemerintah pusat, proyek, LSM, per- Kebijakan nasional yang baru dan
Desain Sanimas Berbasis guruan tinggi, dan berbagai pemangku Sanimas didasarkan pada pembelajaran
Pembelajaran kepentingan lainnya, sebuah konsensus domestik dan mancanegara. WSP-EAP
Setelah runtuhnya struktur peme- disepakati tentang butir-butir kebijakan mempunyai banyak pengalaman dari
rintah terpusat, kebijakan nasional baru yang tertuang dalam Kebijakan Nasional Pilipina dan Vietnam. Perancang Sani-
harus dikembangkan melalui proses dia- Pembangunan Air Minum dan Penye- mas belajar dari proyek di Jawa Timur
log panjang diantara kementerian yang hatan Lingkungan Berbasis Masyarakat, yang berkembang dari pengembangan
belum terbiasa dengan proses tersebut. yang ditandatangani oleh 5 (lima) direk- fasilitas sanitasi spontan di sebuah desa
di Malang ketika terjadi epidemik diare
Tabel 1. Perbedaan antara Sanitasi bagi Masyarakat dan Sanitasi oleh Masyarakat tahun 1985, dan para wanita meminta
Sanitasi bagi Masyarakat Hasil Sanitasi Masyarakat sanitasi yang lebih baik. Masyarakat
Proyek ditentukan oleh Pekerjaan sik untuk memenuhi Waktu dan biaya dimanfaatkan merencanakan, membiayai dan mem-
kebutuhan memenuhi target daripada kebutuhan untuk mencapai kesepakatan
target setempat. yang terbaik untuk memenuhi bangun sebuah tangki septik kecil yang
kebutuhan setempat. dapat melayani seluruh desa. Terdapat
Hibah 100% untuk Masyarakat menerima perencanaan Masyarakat berkontribusi tunai juga pembelajaran dari proyek MCK
pekerjaan sik yang dak memadai dan pekerjaan dan natura dan terlibat dalam
berkualitas rendah pelaksanaan yang dibantu oleh LSM pada dekade
Keterlibatan seminimal Masyarakat hanya mendengarkan Keterlibatan masyarakat dalam
1990-an, termasuk pemahaman bahwa
mungkin dari masyarakat dan menyetujui rencana dari seap aspek dan pelahan sanitasi bagi masyarakat tidak berkelan-
instusi pelaksana tetapi jarang pengelolaan pekerjaan sik
memiliki atau menjaga hasil jutan, tetapi sanitasi oleh masyarakat
pekerjaan berpeluang besar berkelanjutan. Perbe-
Pelibatan masyarakat Masyarakat beranggapan pekerjaan Masyarakat diberi pilihan daan selengkapnya lihat Tabel 1.
dalam pemilihan menjadi tanggungjawab instusi teknologi
teknologi dipandang pelaksana, bahkan setelah proyek
Setiap poin dalam kebijakan air
terlalu kompleks selesai sekalipun. minum dan penyehatan lingkungan
Fokus pada toilet umum Kurangnya kepedulian terhadap Memfasilitasi masyarakat berbasis masyarakat, termasuk prinsip
penanganan lumpur nja menangani dampak euen yang Dublin, menjadi poin kunci dalam de-
dak tertangani
sain dan pelaksanaan uji coba Sanimas,
Masyarakat dak dilah Pekerjaan sik dihindari Perhaan diberikan kepada
tentang prosedur instusi penanggungjawab operasi membuat Sanimas sebagai
penanganan operasi dan dan pemeliharaan uji coba pertama kemung-
pemeliharaan
kinan bekerjanya kebijakan
Instusi pemerintah Kurangnya rasa memiliki Masyarakat dibimbing untuk
pusat memilih teknologi memilih teknologi nasional.
183 Pembelajaran
Tabel 2. Poin Kunci dalam Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan daerah, dan masyarakat.
Berbasis Masyarakat yang menjadi Acuan Pendekatan Sanimas
Kebijakan Nasional 2003 Desain/Pelaksanaan Sanimas
B. Tingkat Keberlanjutan Tinggi
Air merupakan benda Masyarakat mengembalikan air bersih ke lingkungan; tarif ditetapkan Pada tahun 1980-an, hanya sekitar
ekonomi dan benda berdasarkan banyaknya pemakaian untuk operasi, dan pemeliharaan
sosial 70 persen fasilitas MCK yang dibangun
Pilihan yang Fasilitator menjelaskan sepenuhnya kepada masyarakat tentang semua melalui program perbaikan kampung
diinformasikan sebagai pilihan teknologi dan nansial berikut implikasinya ditemukan tetap berfungsi. Pada akhir
dasar dalam pendekatan
tanggap kebutuhan 1990, di Jakarta, pemanfaatan MCK
Pembangunan Air buangan memenuhi standar air limbah nasional; masyarakat dak hanya sekitar 30 persen disebabkan
berwawasan lingkungan membuang limbah ke lingkungan; LSM melah kader dan petugas faktor ketidaksesuaian lokasi, pengelo-
pemerintah untuk memantau kualitas
laan tidak memadai, biaya konstruksi
Pendidikan Perilaku Fasilitator menyediakan modul higinitas seper cuci tangan pakai sabun
Hidup Bersih dan Sehat pada tahap penyiapan Sanimas. tinggi, dan biaya penggunaan tinggi.
Keberpihakan pada Daerah pendapatan rendah menjadi target walaupun mungkin dak Rasio antara kegiatan perangkat keras
masyarakat miskin menjangkau daerah termiskin. dan perangkat lunak berbanding 90-10,
Peran perempuan dalam Fasilitator membantu masyarakat dalam pengambilan keputusan atau 80-20. Tingkat keberlanjutan ting-
pengambilan keputusan bersama (dalam prakteknya, istri memilih jenis teknologi, sementara
suami terlibat pelaksanaan). Seringkali wanita bertemu terpisah dengan gi dicapai melalui pekerjaan sik yang
pria, sehingga suara wanita dak terdominasi oleh pria. esien dan masyarakat yang bersepakat
Akuntabilitas proses Penguatan masyarakat sebagai subyek dan bukan obyek; keputusan mengelola dan peduli.
pembangunan dasar dibuat oleh masyarakat. Seap peran dan kontribusi didiskusikan
secara terbuka.
c. Memperkuat Keterlibatan
Peran pemerintah Pemerintah pusat dan daerah menyediakan bantuan teknis dan insenf
sebagai fasilitator dana pendamping, tetapi masyarakat mengambil peran penng dalam Masyarakat
perencanaan, administrasi, pengelolaan. Dalam praktek, pemerintah Walaupun partisipasi masyarakat te-
dapat mempekerjakan konsultan yang diserkasi atau LSM yang
berkualikasi mewakili mereka di lapangan. lah menjadi komponen resmi program
Peran akf masyarakat Masyarakat berparsipasi dalam pemilihan teknologi, bentuk kontribusi, pembangunan perkotaan nasional; sejak
implementasi, pengelolaan, pemeliharaan. 1990-an, evaluasi menemukan bahwa
Pelayanan opmal dan Pekerjaan sik memenuhi standar emisi dan target yang ditetapkan sebagian besar partisipasi masyarakat
tepat sasaran masyarakat. Pelayanan opmal: terjangkau dan dapat digunakan oleh
semua. sangat terbatas dalam proyek skala besar
Penerapan prinsip LSM membantu masyarakat membentuk dan memelihara fasilitas, dengan jangka waktu pendek. Sanimas
pemulihan biaya sedaknya melalui biaya operasi dan pemeliharaan melalui tarif yang didesain untuk merangsang keterlibatan
disepaka.
masyarakat melalui fasilitator non pe-
merintah. Keuntungan memanfaatkan
samaan, yaitu: non pemerintah bahwa LSM secara tra-
Pendekatan Sanimas disional membangun jembatan antara
Pendekatan Sanimas dimaksud- A. Rasa Memiliki pada Semua masyarakat dan pemerintah daerah. Ke-
kan menolong pemerintah daerah Tingkatan Pemerintahan sulitan terbesar bahwa pemerintah pusat
mengarusutamakan sanitasi berba- Evaluasi terhadap program pemba- dan daerah tidak dipercaya oleh LSM,
sis masyarakat sebagai sebuah pilihan ngunan perkotaan nasional sebelumnya sehingga dibutuhkan membangun ke-
dalam masyarakat perkotaan miskin. menemukan bahwa setiap kemente- percayaan melalui kerjasama. Dibutuh-
Sanitasi masyarakat didenisikan se- rian mempunyai cara perencanaan, pe- kan penekanan pada proyek yang lebih
bagai pengumpulan, pengolahan dan mrograman dan pelaksanaan kegiatan mudah dipantau (100-400 keluarga) dan
pembu-angan air limbah dan tinja. masing-masing. Menjadi sangat sulit mengembangkan paket informasi, pen-
Sanimas mencoba mencari keuntun- pada awalnya untuk memulai kerjasa- didikan, dan komunikasi untuk PHBS
gan dari beragam kerjasama perkotaan ma diantara institusi yang mempunyai dan pengelolaan sanitasi berkelanjutan.
tradisional untuk menciptakan keter- sedikit pengalaman bekerjasama su- Masyarakat diberikan pilihan. Akhirnya,
libatan masyarakat dan perencanaan karela, tetapi jawabannya terletak pada pemilihan masyarakat yang mendapat
tanggap kebutuhan untuk memastikan semangat pokja, rencana yang dapat proyek harus melalui proses transparan,
tingkat keberlanjutan yang lebih baik. dijalankan, pertemuan berkala untuk terbuka, kompetisi yang adil berdasar
Pendekatan harus memenuhi tiga hasil penyelesaian masalah. Program Sanimas kriteria jelas dan mudah diverikasi.
yang saling berkaitan yang belum per- membutuhkan tidak hanya rasa memi- Terdapat tujuh tahapan pendekatan
nah dicapai sebelumnya liki diantara institusi pemeriantah pusat, Sanimas 2003-2004, dan juga berlaku
secara ber- tetapi juga pada tingkat pemerintah pada tahun setelahnya. Waktu tiap ta-
Pembelajaran 184
komitmen terhadap sanitasi berbasis
masyarakat. Keberadaan rencana sanita-
si skala kota merupakan pertimbangan
khusus, tetapi bukan merupakan keha-
rusan.
4. Pemilihan Komunitas
(selesai per Mei)
PU Pengalaman komunitas dengan kegi-
hap ditentukan oleh kendala ketersedia- rintah memilih instansi yang berhubung- atan berbasis masyarakat dapat menjadi
an dana pemerintah daerah. an langsung dengan Sanimas. Ketika pertanda paling utama dari kemung-
mereka sepakat dan mengerti tentang kinan keberhasilan. Kelayakan teknis
1. Persiapan (selesai per Januari) Sanimas, pejabat pemerintah propinsi dari pilihan sanitasi adalah kriteria lain.
Kontrak kerja Sanimas ditawarkan membantu memilih kota/kabupaten Perencana tidak menyasar kelompok
secara kompetitif dan pemenangnya yang menjadi sasaran. Tim menemukan masyarakat paling miskin, tetapi semua
BORDA, the Bremen Overseas Research bahwa presentasi langsung berhasil lebih komunitas miskin. Hal pertama yang
and Development Association, bersama baik daripada materi tertulis. Mereka harus diperiksa adalah ketersediaan la-
mitra LSM lokalnya. BORDA menyedia- juga menemukan bahwa beberapa road han dan kepemilikannya. Terdapat ka-
kan masukan teknis untuk memastikan show awal kurang berhasil karena staf sus lahan tidak jelas kepemilikannya.
desain esien dan sesuai, dan penyiapan pemerintah tidak menyampaikan infor- Akhirnya terpilih 6 (enam) komunitas
masyarakat diberikan oleh LSM lokal masi ke atasannya. di Jawa Timur dan 1 (satu) di bali
yang telah berpengalaman di daerahnya Bersama pejabat pemerintah
masing-masing. BORDA menyetujui propinsi, tim mengunjungi kota yang 5. Penyusunan Rencana Kerja
berkontribusi dari dana sendiri. BOR- paling berpotensi, dan konsep Sanimas Masyarakat (selesai per Agustus)
DA dan mitranya bekerjasama dengan dijelaskan sehingga pemerintah setem- Fasilitator harus memahami informa-
Pokja AMPL dan WSP-EAP menyiap- pat dapat merencanakan kontribusinya si, pendidikan, dan materi komunikasi
kan materi presentasi dan road show. (70-80 persen dari biaya konstruksi), untuk digunakan di masyarakat. Mereka
dan menetapkan instansi pelaksana. Ber- menjelaskan pilihan teknis, biaya dan
2. Road show/Lokakarya beda lokasi berbeda instansi pelaksana hasilnya, memanfaatkan alat visual. Pada
ke Kota-kota yang ditunjuk. Beberapa memilih dinas setiap komunitas, sebuah komite diben-
Daripada langsung ke masyarakat, lingkungan, lainnya dinas PU. Bebera- tuk untuk menangani aspek
LSM dan wakil Pokja AMPL mengun- pa kriteria digunakan untuk memilih tertentu seperti pelaksanaan
jungi propinsi dalam rangka memper- kota-kota: keberhasilan program sosial pembangunan, dan operasi
oleh dukungan dan membantu peme- di kota tersebut, kepadatan penduduk, dan pemeli-
185 Pembelajaran
haraan. Komite merencanakan bersama buangan diperiksa oleh LSM, dan pe- kontribusi BORDA, baik tunai maupun
fasilitator. Biaya keseluruhan pemba- ngendalian kualitas diserahkan kepada berupa biaya pelatihan.
ngunan sik merupakan faktor kunci kelompok swadaya masyarakat. Uji coba Sanimas (2003) dibantu
dalam perencanaan dan pembangun- Sekitar 20-30 persen dari lokasi oleh AusAID, dan Sanimas (2004)
an sebab mempengaruhi jumlah iuran. Sanimas adalah sistem sanitasi gravitasi dibantu oleh pemerintah pusat (Bappe-
Rencana termasuk perjanjian tentang sederhana (Gravity-fed Simplied Sanita- nas). Pada akhir tahun 2004, timbul rasa
kontribusi masyarakat, pengelolaan dan tion Systems/SSS) untuk 200-300 rumah memiliki Sanimas di berbagai tingkatan
pemeliharaan, jadwal pelatihan, pem- tangga dengan membayar iuran USD.1 pemerintahan. Kesuksesan telah tercapai,
bangunan, dan pembentukan komite. per bulan, sisanya berupa fasilitas MCK dengan seluruh lokasi berfungsi baik,
Sebuah tim proyek dibentuk terdiri dari di atas lahan pemerintah yang dipergu- dan ternyata lebih banyak keterlibatan
seorang pegawai pemerintah daerah yang nakan oleh 100-400 orang per hari, ber- masyarakat mengarah pada semakin be-
dapat berkomunikasi dengan pemerintah arti setiap orang membayar USD.0,5 sarnya rasa memiliki. Masyarakat pene-
daerah dan satu perwakilan LSM yang per hari. rima manfaat menyatakan akan mem-
dapat berkomunikasi dengan masyarakat. Sebagian dari lokasi uji coba berada bantu komunitas lain yang akan melak-
Sebagai hasil uji coba, Sanimas harus di- di tepi sungai sebab euen mencemari sanakan program yang sama.
masukkan dalam RPJMD dan terdapat air sungai, dan umumnya, permukiman
kebutuhan pemetaan sanitasi skala kota sepanjang sungai terlalu rendah lokasi- Sanimas menjadi
yang menunjukkan resiko lingkungan nya sehingga sulit dijangkau oleh sistem Program Nasional di Tahun 2005
kesehatan dan aliran air limbah domes- sanitasi terpusat. Kedua tipe Sanimas Sanimas Tahun 2005 menjadi pro-
tik. membutuhkan sumber air dan lahan gram nasional tahap pertama yang dilak-
seluas 120-250 meter persegi. Biasanya sanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta
6. Pembangunan dan Peningkatan pekerjaan sik menghabiskan dana seki- Karya, Departemen Pekerjaan Umum.
kapasitas (selesai per November) tar 70 persen dan sisanya untuk pelatih- Program mengikuti pendekatan dan
Pelatihan dilaksanakan oleh LSM an, fasilitasi, dan supervisi. metodologi awal dengan sasaran yang
untuk pembangunan dan pengelolaan. Proporsi kontribusi beragam sepan- sama yaitu menawarkan sanitasi berba-
Upaya terbesar adalah untuk fasilitasi jang periode 2003-2005, tetapi secara sis masyarakat sebagai sebuah alternatif
dan pelatihan bagi pekerja dan mandor umum, kontribusi masyarakat 3 persen sanitasi bagi masyarakat.
masyarakat yang kurang terampil. Pem- tenaga dan 2 persen tunai dari keseluruh- Studi pemantauan dampak dilaksana-
bangunan dilaksanakan oleh masyarakat an biaya. Kontribusi pemerintah daerah kan tahun 2006 menegaskan kebenaran
atau orang yang terampil dari daerah mencapai 50 persen, dan pemerintah langkah memperluas Sanimas menjadi
sekitar. Dana pembangunan berasal dari pusat (atau AusAID pada tahun 2003) program nasional. Studi itu menimpul-
pemerintah daerah, masyarakat, dan mencapai 30 persen. Sisanya merupakan kan bahwa semua sistem berjalan baik,
BORDA. Dana pemerintah harus dise- Tabel 3 Prol Sanimas Tahun 2003 dan Sanimas Tahun 2004
rap pada akhir Desember. Biaya rata- Tahun Propinsi Kota/ Pendanaan Jumlah Jumlah Jumlah
rata pembangunan adalah USD.200 per Kabupaten Lokasi
KK Jiwa
rumah. Biasanya dikeluarkan sebuah
2003 Jawa Timur, 6 AusAID, BORDA, Pemerintah 7 450 2.558
surat keputusan komite tentang penun- Bali Daerah, masyarakat
jukan operator dan penetapan iuran, 2004 Jawa Timur, 7 Pemerintah pusat (Bappenas), 8 489 2.369
dan kepala desa menetapkannya melalui Bali BORDA, pemerintah daerah,
masyarakat
keputusan kepala desa. Informasi dan
2005 Jawa Timur, 13 Departemen PU, pemerintah 15 898 4.010
peraturan diumumkan terbuka. Bali, daerah, BORDA, masyarakat
Jawa Tengah
7. Evaluasi dan Dukungan 2006 22 67 Departemen PU, pemerintah 79 3.481 15.587
daerah, BORDA, masyarakat
Pengelolaan dan Pemeliharaan
2007 27 68 Departemen PU, pemerintah 86 6.671 33.021
(mulai Desember) daerah, BORDA, masyarakat
Setelah pembangunan selesai, calon
2008 17 61 Departemen PU, pemerintah 96 3.962 28.728
operator dilatih untuk mengelola fasili- daerah, BORDA, masyarakat
tas, termasuk metode akuntansi terbuka. 2009 17* 75* Departemen PU, pemerintah 100* 4.000* 24.000*
Selama masa ini, tantangan terbesar daerah, BORDA, masyarakat
adalah melatih pemegang Total 391 19.951 110.273
buku. Air *rencana (catatan redaksi: tulisan ini dibuat pada tahun 2009)
Pembelajaran 186
fasilitas sanitasi yang berfungsi baik meningkatkan kemampuan profesio- kemudahan pendanaan dari pemerintah
mempromosikan rasa aman di kalang- nalnya, merupakan kampiun pengemba- Jerman. Maka, ketika prototipe uji coba
an wanita dan anak-anak, khususnya ngan Sanimas. Para staf pemerintah ini, Sanimas diselesaikan, BORDA dengan
malam hari, dan stop BABS telah terwu- yang suatu waktu nanti menjadi pejabat mitra lokalnya BEST, Balifokus, and
jud. Di semua lokasi iuran diterapkan senior, meluangkan waktu dan menun- LPTP, dapat menindaklanjuti dengan
dan proyek diselesaikan sesuai alokasi jukkan minatnya berdiskusi dan menye- evaluasi, perhatian, dan bantuan penda-
anggaran dan standar yang ditetapkan. tujui kesamaan visi lintas institusi dan naan untuk memperkuat program.
Euen bermasalah hanya di satu lokasi. mereka mengendalikan sepenuhnya uji 4. Pembangunan oleh masyarakat
Kesadaran pentingnya kesehatan dan coba Sanimas. Mereka pro aktif, mu- Desain Sanimas sederhana se-
higinitas yang tinggi ditemukan setelah dah ditemui, dengan cepat mengambil hingga dapat dibangun oleh pekerja dari
dimulainya Sanimas, yang sebenarnya keputusan dalam mengatasi masalah. masyarakat sendiri dibawah pengawasan
cukup mengherankan dengan mem- Mereka berkunjung ke lapangan sangat LSM dan tenaga ahli, meskipun banyak
pertimbangkan keberadaan Sanimas
di lokasi permukiman kumuh. Wanita
berperan dalam menentukan bentuk
toilet yang nyaman bagi wanita hamil
dan lansia. Masyarakat terhibur dengan
pemanfaatan bagian atas dari tangki
septik komunal sebagai tempat bermain
dan ruang terbuka, dan sumur dangkal
menjadi terbebas dari kontaminasi. Ke-
berhasilan jangka pendek ini dihasilkan
dari situasi unik Sanimas dan beragam
faktor keberlanjutan tercakup dalam de-
sain dan pelaksanaannya.
187 Pembelajaran
Tabel Sumber Dana Sanimas Tahun 2003-2008 (dalam USD)
Kontribusi Masyarakat Pemerintah BORDA Total Jumlah
Tahun Lokasi
Tenaga Tunai Lokal Propinsi Pusat Tunai Peningkatan
Kapasitas
2003 3.952 4.114 98.604 44.836 2.907 154.414 7
Persen 3 3 64 29 2 100
2004 5.186 3.293 100.888 55.283 35.012 20.000 219.661 8
Persen 2 1 45 25 16 9 100
2005 9.292 4.380 168.713 85.678 29.918 27.500 325.481 15
Persen 3 1 52 26 9 8 100
2006 50.291 29.291 833.012 490.000 117.500 180.060 1.700.155 79
Persen 3 2 49 29 7 11 100
2007 61.066 38.292 1.553.884 25.000 840.000 234.500 2.752.743 86
Persen 2 1 56 1 31 9 100
2008 26.318 39.476 1.486.617 75.000 904.500 305.000 2.836.911 96
Persen 1 1 52 3 32 11 100
Total 156.105 118.846 4.241.718 100.000 2.420.297 185.337 767.060 7.989.364 284
Faktor Lain Mempengaruhi Keber- lui kontraktor, sementara masyarakat aspek teknis. Masyarakat mengambil
lanjutan Proyek Prototipe hanya melihat dan menunggu hasilnya langkah berikutnya menuju komitmen
Jika sanitasi berbasis masyarakat saja. dan kepemilikan proyek ketika mereka
terletak di antara tangki septik rumah Pemilihan komunitas dengan komit- berpartisipasi dalam persiapan Rencana
pribadi yang terawat baik dan fasili- men yang paling besar menjadi sangat Kerja Masyarakat.
tas sanitasi publik yang tak terawat, kuat mendorong keberlanjutan di da-
idealnya Sanimas dapat menghasilkan lam masyarakat yang berbasis konsen- 3. Sumber dana beragam
yang terbaik dari keduanya: biaya lebih sus. Masyarakat Sanimas dipilih ketika Dalam era otonomi, pemerintah
murah per orang dan pekerjaan sik mereka memperlihatkan komitmen dan pusat tidak lagi sebagai pelaksana, dan
terke-lola baik. BORDA menghitung, partisipasi yang paling menjanjikan. berubah menjadi fasilitator, sehingga
berda-sar kemanfaatannya, biaya Sani- Setelah masyarakat terpilih, masyarakat dana pemerintah pusat harus dikombi-
mas hanya setengah dari sistem pengo- yang tidak terpilih akan mengawasi ki- nasikan dengan dana pemerintah dae-
lahan dan pengumpulan air limbah nerja proyek dan cenderung berteriak rah. Masyarakat menunjukkan komit-
terdesentralisasi. Melihat pada periode jika ternyata terdapat kesalahan. Peman- men mereka dengan berkontribusi dana
2003-2009, pemangku kepentingan te- tauan rutin oleh masyarakat lain menja- tunai dan tenaga. Sumber daya beragam
lah mengidentikasi empat karakteristik di insentif kuat bagi masyarakat terpilih memastikan bahwa tidak satu institusi
menonjol Sanimas yang memastikan ke- untuk bekerjasama sepanjang proses un- pun akan memiliki proyek dan semua
berlanjutan sampai sekarang dan dapat tuk memenuhi komitmen bahkan lebih institusi terkait akan mendukung karena
dimasukkan dalam desain dari setiap baik lagi. semua berkepentingan terhadap hasil-
proyek sanitasi berbasis masyarakat di nya. Telah dipelajari bahwa dana dari
setiap negara berkembang dengan pe- 2. Tanggap kebutuhan beragam sumber dapat saling mengisi.
merintah daerah yang otonom. (Demand res-ponsive) Pada mulanya pemerintah daerah
Masyarakat Sanimas telah mempu- menganggap bahwa sistem perpipaan
1. Pemilihan komunitas yang nyai cukup waktu bersama dengan fasili- Sanimas terlalu mahal. Ternyata peme-
paling peduli tator untuk mengambil langkah pertama rintah daerah membandingkan Sanimas
Daftar panjang yang terbuka dan menuju timbulnya rasa memiliki dengan dengan biaya jamban dan cubluk yang
proses seleksi daftar pendek ditemukan menetapkan dan menyetujui kebutuhan kurang esien. Biaya konstruksi rata-
merupakan hal penting di Indonesia mereka. Langkah ini diperkuat dengan rata fasilitas MCK sekitar USD.330-
sebab lebih dari 30 tahun pemerintah pilihan teknologi yang diinformasikan 370 per KK, dan sanitasi komunal
membiarkan masyarakat hanya bersifat yang kemudian dipresentasikan oleh USD. 265-330 per KK. Dalam rangka
menerima saja. Pelaksanaan kegiatan fasilitator. Di sebagian besar masyarakat, memasukkan biaya Sanimas dalam ang-
dilakukan oleh pemerin- wanita terlibat memutuskan pilihan garan pemerintah, biaya harus akurat,
tah mela- teknologi, sementara pria terfokus pada dan biasanya dana pemerintah hanya
Pembelajaran 188
dapat digunakan pada Mei/Juni sam- Perluasan. Departemen PU
pai Desember. berharap memadukan Decen-
Institusi pemerintah yang tidak tralized Community Solid Waste
berkomitmen dapat menjadi kendala, Management dan Decentralized
sehingga keberagaman sumber dana Wastewater Treatment for Small
memastikan Sanimas dapat memenuhi and Medium Enterprises dalam
misi dan kebutuhan semua pemangku Sanimas.
kepentingan. Keberagaman sumber
dana juga membutuhkan keterbu- Kesimpulan
kaan, denisi yang jelas dari peran Catatan lapangan ini fokus
dan tanggungjawab setiap pemangku pada faktor yang mendorong
kepentingan, yang berdampak pada keberlanjutan proyek Sanimas,
keberlanjutan. khususnya dalam desain dan
pelaksanaan uji coba prototipe
4. Peningkatan kapasitas Sanimas 2003 dan Sanimas 2004.
Keberlanjutan tergantung pada Masih terdapat kelemahan dalam
kapasitas di berbagai tingkatan, khu- pendekatan Sanimas yang perlu
susnya diantara fasilitator yang ha- diperkuat melalui pemantauan
rus memandirikan pemerintah dan dan perbaikan, tapi kelihatannya
masyarakat. Fasilitator yang ng baik tak berdampak terhadap keberlan-
biasanya memerlukan setidaknyaknya 3-5 jutan jangka panjang. Dalam satu
tahun pengalaman. atau dua tahun lagi, dimungkin-
i
Beberapa ukuran keber-
s tus tah kan menghitung manfaat Sanimas
In erin ak
PU
lanjutan paska 2003 dikem- lebih akurat melalui program pe-
d
bangkan sebagai alat manaje-- pema n g itmendi da dampak kesehat- mantauan Penilaian Dampak Kesehatan
men ketika program dikem- m- y kom enja a Sanimas dan
an (Health Impact Assessment), yang juga
bangkan secara luas. Menjadi njadi e r
b pat dal m a dampak kualitas dapat menyediakan indikasi keberlan-
nyata bahwa pendampingan dibu- a
d ke n hidup. jutan. Sampai sekarang, keberlanjutan
tuhkan, khususnya untuk meng- Pelatihan Ru- Sanimas patut dicontoh, dan permin-
awasi kualitas euen dan perbaikan
erbaikan tin. Pad
Pada 2007, Departe- taan dari pemerintah daerah untuk ber-
skala besar. melak
men PU melaksanakan pelatihan partisipasi masih sangat tinggi. Sebagian
di tiga lokasi bagi LSM dan pemerintah terbesar keberhasilan ini ka-rena keta-
Asosiasi Pengguna. Dibentuk ta- daerah, dan BORDA melaksanakan pe- atan pada standar desain prototipe Sani-
hun 2008, AKSANSI, Asosiasi Sanitasi latihan internal sistem pengendalian mas dan proses pelaksanaannya.
Indonesia yang melaksanakan Sanimas kualitas pengelolaan. Catatan lapangan ini didasarkan pada
seluruh Indonesia, termasuk fasilita- Penyiapan Strategi Sanitasi Kota. laporan terkait Waspola dan Sanimas Ta-
tor LSM dan KSM di lokasi Sanimas. Menjadi nyata bahwa Sanimas harus hun 2003 dan 2004, yang merupakan
Untuk memastikan keberlanjutan, AK- dipadukan dengan strategi sanitasi skala bantuan AusAID dan dilaksanakan oleh
SANSI membantu memantau lokasi, kota berdasar pemetaan sanitasi. Ba- Pokja AMPL Nasional melalui fasilitasi
dan fasilitator lapangan dan pengawas nyak lembaga donor telah memberikan WSP-EAP. Kami berterima kasih kepa-
dilatih dan diberikan sertikasi profesio- bantuan bagi pengembangan pemetaan da Risyana Sukarma, Alfred Lambertus,
nal. Sejak 2008, penghargaan diberikan sanitasi, dan kota telah dilatih. Sofyan Iskandar dan Surur Wahyudi.
oleh asosiasi kepada kota atau kabupa- Penyederhanaan pemanfaatan Bio-
ten yang kinerjanya paling bagus. AK- gas. Sanimas menghasilkan biogas Tulisan ini merupakan terjemahan
SANSI melakukan pemantauan lokasi yang dapat digunakan sebagai bahan dari draft versi aslinya dalam bahasa
yang membutuhkan bantuan. bakar lampu atau panas, tetapi beber- Inggris dengan seijin penulis. (Red.)
Penilaian Dampak Kesehatan. BOR- apa masyarakat menghadapi kesulitan
DA dan mitra LSM memulai peman- memanfaatkannya. BORDA dan AK- *)Konsultan Air Bersih
tauan Penilaian Dampak Kesehatan di SANSI terus bekerja menyederhanakan AusAID
tahun 2009, menggunakan wawancara proses dan mendukung pemanfaatan
sebelum-sesudah untuk mengukur sumber energi ini.
189 Pembelajaran
Orang Miskin Juga
Bisa Bayar Iuran
I Made Yudi Arsana*)
S
alah satu pembelajaran yang dapat diambil dari Sementara untuk biaya operasional termasuk untuk gaji
Sanimas adalah ternyata orang miskin bisa bayar operator, listrik, penggantian alat-alat, berlangganan koran
iuran dan urus sanitasinya sendiri. Selama ini mencapai 900 ribu 1 juta rupiah, sehingga saldo bersih
ada anggapan, yang terkesan menjadi semacam bisa mencapai Rp 1 juta/bulan. Oleh karena itu, dalam
stigma, bahwa orang miskin tidak bisa bayar waktu 2 tahun operasional, KSM Sanimas tersebut mampu
iuran untuk sanitasi. Bahkan stigma ini justru sering, sadar membangun balai RW di atas MCK yang cukup megah.
atau tidak, semakin dikuatkan oleh berbagai pihak termasuk Kondisi seperti ini juga di alami oleh beberapa KSM Sanimas
pemerintah dan juga LSM sendiri, dengan mengatakan seperti di Sidoarjo, Mojokerto, Tegal dan beberapa lainnya.
bahwa masyarakat miskin jangan ditarik iuran, sebab untuk Namun di beberapa tempat, operator Sanimas tidak
makan saja susah, bagaimana harus iuran untuk sanitasi?. memperoleh bayaran meskipun operator sangat aktif
Mungkin maunya baik yaitu membela masyarakat yang melakukan control dan perawatan Sanimas. Bayaran
memang secara ekonomi kekurangan atau sulit. Tetapi yang diterima hanya berupa ucapan terimakasih
jika hal ini dilakukan secara terus menerus dan THR sekadarnya yang diberikan pada saat
maka semakin lama akan terbentuk
a in i lebaran. Ada juga operator panggilan , yakni
menjadi semacam mental dan lama-lama Selaanmggapaann, kalau ada masalah dengan system pemipaan
dianggap sebagai budaya. adang terkedsi kemudian operator dipanggil dan kemudian
Tetapi pengalaman Sanimas membuktikan ya menja m
m ac a wa diberikan upah yang besarnya telah disepakati
bahwa orang miskin pun bisa dan mampu e
s a, bah in bersama seperti yang dilakukan di Sanimas
membayar iuran untuk sanitasinya. Tidak saja g m
s rang m isai s k Kauman Blitar. Meskipun begitu sarana
untuk pembangunan infrastruktur tetapi juga o dak b an Sanimas tetap berjalan dengan baik. Namun
iur
untuk keperluan operasional dan pemeliharaan bayuakrsanitasi
sarana sanitasi yang dibangun. Dan harap unt
diketahui, bahwa iuran juga merupakan cara
untuk membangkitkan rasa memiliki (sense
of ownership atau rasa handarbeni) masyarakat
terhadap sarana sanitasinya sendiri.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan, rata-rata
tingkat pemasukan KSM Sanimas setiap bulannya memang
sangat bervariasi, dari 0 rupiah sampai di atas 2 juta rupiah/
bulannya. Begitu pula dengan biaya operasional, dari ikhlas
untuk beribadah sampai bayaran professional dalam arti
minta dibayar minimal UMR. Dan ternyata semua itu dapat
berjalan dengan baik tanpa harus menganggu operasional
dan pemeliharaan/OP Sanimas.
Di Semarang umpamanya, MCK Sanimas memperoleh
pemasukan rata-rata Rp 2.1 juta/bulan yang bersumber dari
iuran pengguna, jasa penyediaan biogas dari
tinja manusia untuk masak.
Pembelajaran 190
BOWO
sayangnya, banyak pihak selalu melihat keberlanjutan
Sanimas atau model sanitasi yang lain diukur dari berapa
besar iurannya.
Jika dijumlahkan total uang terkumpul dari semua
pengguna Sanimas yang dikelola oleh KSM di Indonesia,
yakni sekitar 315 KSM, setiap bulan sebesar Rp 170an juta.
Dan rupiah yang dikumpulkan dari para pengguna Sanimas
yang notabene mereka adalah warga miskin yang tinggal
di kawasan padat penduduk perkotaan di berbagai kota di
seluruh Indonesia. Angka ini tentu bukan angka yang kecil,
bahkan sangat besar, jika ditinjau dari kondisi rata-rata
ekonomi para pengguna Sanimas.
Hal ini menunjukkan bahwa jika pendekatannya benar,
maka warga miskin pun bisa dan mampu membayar iuran
untuk sanitasi mereka sendiri. Iuran tersebut terbukti
bukan hanya sekedar pada saat pembangunan saja tetapi
juga untuk keperluan operasional dan pemeliharaan sarana
BORDA tersebut. Bahkan KSM Sanimas yang sudah terbentuk sejak
tahun 2003, hingga sekarang iuran tersebut masih tetap
berjalan dengan baik, teradministrasi dengan baik dan
dipertanggungjawabkan secara rutin kepada masyarakat
pengguna Sanimas setiap bulan.
Sebenarnya, iuran pengguna bukanlah satu-satunya
ukuran keberlanjutan Sanimas di masyarakat. Memang
semakin besar iuran maka pengurus KSM akan semakin
senang karena mudah mengelolanya, sebaliknya, semakin
besar iuran akan semakin berat beban yang harus ditanggung
oleh para penggunanya. Tetapi keberlanjutan Sanimas
di masyarakat lebih banyak dipengaruhi oleh factor
semangat, kekompakan, keikhlasan dari para pengelola dan
penggunanya. Kondisi ini akan bisa berjalan hanya jika
memang sanitasi benar-benar menjadi kebutuhan. Dan saya
kira, salah satu kewajiban pemerintah juga adalah bagaimana
ZEN
tetap menjaga semangat para pengelola dan pengguna
Sanimas.
Kondisi seperti itu sebaiknya juga jangan sampai
dilupakan oleh para perencana program sanitasi. Sebab sering
sekali orang sering latah,Dalam penetapan besarnya iuran
pun, terjebak pada hitung-hitungan keuangan saja tanpa
memperhatikan modal social yang dimiliki oleh masyarakat.
Padahal itu sangat penting untuyk keberlanjutan program.
Contohnya, pernah ketika merembug besarnya iuran untuk
OP Sanimas ada seorang janda-tua yang marah gara-gara
oleh warga yang lain dia akan dibebaskan dari beban iuran
bulanan karena dianggap akan memberatkan keluarganya.
Ibu ini marah karena tersinggung dan tidak mau dianggap
miskin, dan kalau dibebaskan dari iuran dia merasa tidak
diterima sebagai bagian dari masyarakat.
191 Pembelajaran
Menyediakan Ruang Publik
Bagi Warga Pakumis
P
ukul 3 sore anak-anak seumuran SD pada banyak comberan disekelilingnya sehingga orang terpaksa
asyik bermain sepak bola plastik, tetapi satu berjingkat agar tidak basah. Lebih parah lagi, dalam
jam kemudian mereka digusur oleh kakak- comberan tersebut bukan hanya air saja tetapi juga sudah
kakaknya seumur pelajar SMP untuk bermain tercampur dengan feces karena tangki septik sudah penuh
bola juga. Setelah isya, beberapa pemuda mulai atau mampat. Jika seperti ini, siapa yang mau menggunakan?
datang dan bermain gitar sampai larut malam. Pada hari Banyak sekali kejadian, ketika orang ingin buang hajat tidak
minggu pagi ibu-ibu berseragam seadanya dan melakukan jadi masuk MCK karena tempatnya kumuh, bau dan kotor.
kegiatan senam dan sebulan sekali pada malam hari tempat Oleh karena itu, agar sarana sanitasi bisa berfungsi sebagai
itu diberi atap terpal untuk pertemuan warga. ruang publik maka lokasi harus bersih, tidak boleh berbau
Semua kegiatan itu dilakukan di atas instalasi pengolahan dan sehat. Syukur bisa indah dengan menata lanskap dan
air limbah, di mana limbah rumah pembuatan taman seperti dilakukan
tangga dialirkan melalui perpipaan diberbagai MCK Sanimas di berbagai
dan diolah sebelum dialirkan ke tempat di Indonesia. Dan itulah yang
sungai setelah memenuhi syarat telah dilakukan oleh Sanimas.
baku mutu lingkungan. Memang biaya yang harus
Di tempat lain, di sebuah dikeluarkan untuk membangun sarana
MCK, pada sore hari beberapa sanitasi menjadi lebih mahal, tapi
ibu muda datang membawa anak pendekatan sanitasi hanya menyediakan
balita. Mereka saling berbincang, infrastuktur sik saja juga perlu dikaji
sementara anak-anak mereka ulang. Karena sanitasi yang baik juga
bercengkerama sambil sesekali bisa berpengaruh pada harga diri
minta disuapin makan di taman BORDA dan kebanggaan seseorang, sehingga
kecil depan MCK tersebut. Pada kalau MCK kotor si pemilik merasa
malam hari, pemuda berkumpul menonton televisi (hadiah malu. Sebaliknya, kalau MCK bersih maka si pemilik merasa
dari walikota saat peresmian) sambil minum kopi yang bangga. Ini menjadi salah satu alasan kenapa tempat sanitasi
diseduh dengan api dari kompor yang menggunakan biogas umum harus dibuat bagus, bersih dan tidak berbau. Namun
dari limbah tinja manusia yang ada di rumah jaga MCK ada juga yang mengritik kenapa membuat MCK bagus
tersebut. Kegiatan itu sudah jadi kebiasaan bagi warga sementara rumah-rumah para pengguna jelek dan kotor,
masyarakat sekitar lokasi Sanimas. bahkan jauh lebih jelek dan lebih kotor daripada MCK-nya.
Dua gambaran di atas menunjukkan sarana sanitasi yang Mungkin orang sedang berpikir bahwa kalau rumah-rumah
dibangun melalui program Sanimas telah memberikan ruang penduduk jelek maka MCK-nya cukup yang sederhana saja.
bagi warga yang tinggal di perkampungan padat kumuh Pola pikir seperti ini selalu menyulitkan dalam kegiatan
untuk melakukan kegiatan sosial bersama. Mulai dari anak- pengembangan masyarakat.
anak bermain bola, pemuda dan kongkow sambil minum Kondisi MCK umum juga harus diubah, dari tempat
kopi, ibu-ibu melakukan kegiatan senam seperti di tv, bapak- yang kotor, kumuh dan berbau menjadi tempat yang bersih,
bapak melakukan pertemuan RW pada malam hari. sehat, rapi dan indah. Jika sarana sanitasi dibangun bersih
Interaksi sosial antar anggota atau warga masyarakat dan indah maka orang akan mau datang dan berkumpul,
yang akrab dan baik akan dapat menekan emosi-emosi sosial bukan saja untuk hanya sekadar buang hajat tetapi juga
yang mungkin bisa muncul kapan saja. Apalagi di dalam memperoleh ruangan yang lega. Dan jika warga mau datang
masyarakat yang memiliki tekanan ekonomi lebih besar di waktu senggang ke MCK maka kebersihan akan lebih
biasanya kemungkinan gesekan social akan lebih sensitif. terjaga karena lebih banyak warga yang bisa ikut mengawasi.
Aktitas ibu-ibu, anak-anak, pemuda seperti itu tidak Jika ini dilakukan secara konsisten maka persepsi atau
mungkin dilakukan apabila sarana sanitasinya kotor, kumuh, anggapan orang terhadap sarana sanitasi tentu akan juga
berbau. Padahal sudah umum di Indonesia, dan di negara berubah. Hal ini harus benar-benar disadari oleh para
berkembang lainnya, MCK umum selalu perencana program perbaikan sanitasi dan lingkungan.
kotor, bau, bahkan terdapat Penulis: Surur Wahyudi, CBS Program Coordinator, BORDA
Pembelajaran 192
Wawasan
Pengarusutamaan
Sanitasi Berbasis
Masyarakat: Peluang dan Tantangan
Sofyan Iskandar*)
BORDA BORDA OM
Sekilas Sanitasi Berbasis Masyarakat sistem seperti itu, tercatat hanya pelayanan sanitasi sebagian besar
Apabila melintasi Jalan Rasuna Jakarta, Bandung, Cirebon, Bogor, penduduk Indonesia? Berdasarkan data
Said menuju kawasan Menteng, Tangerang, Banjarmasin, Medan, BPS 2007, akses sanitasi adalah 77,15
akan melewati sebuah jembatan yang Surakarta, dan Denpasar. Kementerian % (90,50% di perkotaan dan 67,00%
membelah dua buah kolam besar berisi Pekerjaan Umum merencanakan untuk di perdesaan). Sedangkan jumlah
air kotor. Dengan beberapa mesin membangun sistem seperti ini di lima rumah tangga yang menggunakan
nampak menyembul ke permukaan, kota lain, sehingga dalam lima tahun tangki septik sebesar 49,13% (71% di
itulah pengolahan air limbah yang mendatang di Indonesia akan ada 16 perkotaan dan 32% di pedesaan). Riset
dimiliki Jakarta. Instalasi yang besar kota. Perkiraan dana yang dibutuhkan Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan
ini hanya melayani kawasan terbatas, untuk membangun sistem tersebut bahwa 24,8% rumah masih buang air
belum melayani seluruh kota. sekitar lima triliun rupiah untuk lima sembarangan, dengan rincian 34,5%
Instalasi ini menampung limbah dari kota, atau rata-rata satu triliun rupiah dari rumah tangga di desa dan 9,2%
perkantoran dan permukiman yang untuk satu kota. Angka yang sangat dari rumah tangga di kota.
disalurkan melalui jaringan perpipaan. besar untuk ukuran daerah. Apabila dibandingkan dengan
Setelah diolah dan memenuhi syarat Sayangnya walaupun sudah dimiliki pelayanan sistem kota yang hanya
baku mutu, baru kemudian di salurkan beberapa kota, tetapi cakupan sistem 2,3%, porsi pelayanan individu jauh
ke badan air. Sistem yang besar dan pengolahan air limbah ini belum lebih tinggi. Hal ini bisa dimaklumi
padat teknologi ini tentu memerlukan melayani seluruh penduduknya. karena pada dasarnya masyarakat baik
pengelolaan yang profesional. Sistem Berdasarkan data tahun 2007, tercatat secara individu maupun
ini dikelola oleh Perusahaan Daerah Air hanya 2,3% dari penduduk yang bersama-sama akan
Limbah. terlayani. membangun sarana
Tidak banyak kota yang memiliki Pertanyaannya adalah, bagaimana sanitasi
193
sebagai bagian dari rumahnya. pembangunan yang hanya berorientasi
Secara sederhana, sistem terpusat pada pembangunan sik akan berakhir
yang dikelola oleh pemerintah atau dengan terbengkalainya sarana
organnya dapat disebut sistem sanitasi yang dibangun. Beberapa hal perlu
berbasis institusi atau lembaga, dipertimbangkan, terkait keterlibatan
sedangkan sebagai kontrasnya masyarakat sebagai berikut:
adalah sistem yang dibangun secara a. Perilaku hidup bersih sebagai
individu atau bersama-sama oleh tujuan
masyarakat, yang dapat disebut Sanitasi sangat erat kaitannya
sanitasi berbasis masyarakat. Besarnya dengan perilaku hidup bersih. Untuk
porsi sanitasi berbasis masyarakat itu sasaran utama dalam program
ini turut mendorong lahirnya sanitasi haruslah perubahan perilaku
Kebijakan Nasional Pembangunan masyarakat. Hal ini hanya dapat
Air Minum dan Penyehatan ditempuh melalui edukasi yang
Lingkungan Berbasis Masyarakat. Ini cukup, sehingga mereka menyadari
merupakan suatu wujud keprihatinan resiko akibat penanganan sanitasi
dalam memformulasikan kebijakan yang buruk, dan manfaatnya apabila
pengelolaan air minum dan sanitasi mengelola sanitasi dengan benar.
berbasis masyarakat. Lokus sanitasi b. Pendekatan tanggap kebutuhan
berbasis masyarakat, tidak hanya di Khusus untuk inisiatif yang datang
pedesaan, tetapi relevan juga dalam dari luar komunitas masyarakat, perlu pengelolaannya. Segala kesepakatan
wilayah perkotaan. dipertimbangkan sebelum melakukan mengenai konsekuensi dari keputusan
Dari segi pendanaan, sanitasi intervensi adalah adanya kebutuhan tersebut, khususnya mengenai biaya
berbasis masyarakat ini berkembang yang muncul dari masyarakat sendiri. operasi dan pemeliharaan, harus
mulai dari seluruhnya dibiayai Hal ini penting karena masyarakat yang dilakukan sebelum konstruksi dimulai.
oleh masyarakat, subsidi, maupun tidak merasa butuh akan sarana sanitasi, e. Partisipasi masyarakat dalam
sepenuhnya dari pihak luar. apabila dipaksakan akan berakhir seluruh tahapan
dengan tidak digunakannya sarana yang Pentingnya partisipasi masyarakat,
Konsep Dasar Keterlibatan dibangun tersebut. Pendekatan tanggap bukan hanya setelah bangunan selesai
Masyarakat dalam Sanitasi kebutuhan memerlukan upaya edukasi dikerjakan. Tetapi harus dilakukan sejak
Persoalan sanitasi pada dasarnya yang akan melahirkan kesadaran, dalam tahap persiapan. Kesepakatan
bukan semata pada pembangunan dan selanjutnya akan melahirkan akan efektif dilakukan sebelum sarana
sik, hal ini telah dibuktikan secara kebutuhan. dibangun, daripada dilakukan setelah
empiris selama beberapa dekade. Bahwa c. Informasi pilihan teknologi selesai.
BORDA Setelah masyarakat merasa f. Dampingan dan pembinaan
membutuhkan akan sarana sanitasi, dari pemerintah
mereka perlu dikenalkan pada Pilihan teknologi sanitasi beragam
berbagai pilihan teknologi yang dapat dari yang sederhana sampai kompleks.
digunakan, meliputi konsekuensi Kemampuan masyarakat dalam
pembiayaan dan pemeliharaan terkait memahami manfaat dan konsekuensi
dengan masing-masing pilihan tersebut. yang harus ditanggung dari pilihan
d. Masyarakat memutuskan teknologi, seringkali terbatas. Oleh
Sarana sanitasi yang dibangun baik karena itu, perlu pendampingan dari
dengan pendanaan masyarakat pihak luar, khususnya pemerintah,
sendiri maupun pendanaan dari luar baik langsung maupun melalui mitra
masyarakat, pada hakikatnya untuk kerjanya. Dampingan ini tidak terbatas
digunakan dan dikelola oleh masyarakat pada pemahaman teknologi, tetapi
sendiri. Oleh karena itu masyarakat juga dalam pemberian bantuan teknis
harus ditempatkan sebagai pengambil lainnya, seperti kelembagaan pengelola,
keputusan menyangkut teknologi yang dan pemeliharaan sarana, serta
digunakan, pembangunan, maupun pengembangannya.
Wawasan 194
BORDA
dalam skala besar, melainkan skala yang ini menjadi acuan bagi semua pihak,
sesuai dengan kemampuan masyarakat khususnya pemerintah daerah dalam
pengelolanya. Hal ini menyebabkan menata dan mengelola pembangunan
banyaknya sistem yang harus dibangun sanitasi di daerahnya.
dalam satu wilayah yang besar. Di Paling tidak, sampai saat ini ada dua
balik itu, ada keunggulan skala kecil pendekatan sanitasi berbasis masyarakat
yaitu dapat dibangun secara bertahap. yang tengah dikembangkan di
Sehingga beban pemerintah dapat Indonesia, yaitu Sanimas dan STBM.
direntangkan dalam kurun waktu yang Kedua pendekatan ini lebih cenderung
relatif lama, untuk mengantisipasi diterapkan pada masyarakat yang
kekurangan dana investasi skala besar. belum memiliki akses terhadap sanitasi.
Daripada menunggu skala besar tidak Bagi masyarakat yang sudah memiliki
pernah terwujud, lebih baik secara akses sanitasi tetapi belum memenuhi
bertahap dibangun skala kecil. syarat, diperlukan intervensi khusus
c. Pilihan teknologi berupa penyadaran melalui edukasi dan
Dalam sistem sanitasi berbasis regulasi. Semua pendekatan ini perlu
masyarakat tidak dapat dilakukan diterapkan secara luas untuk mencapai
penyeragaman teknologi, yang dapat sasaran nasional.
dilakukan adalah b. Pelibatan semua
penyediaan panduan pihak
g. Sanitasi dan air minum satu pilihan teknologi. Pemerintah Secara perundangan,
kesatuan Sehingga masyarakat perlu mengambil pembangunan sarana
Seringkali sarana sanitasi yang dapat memahami peran dalam sanitasi termasuk
dibangun tidak dilengkapi dengan dan memilih memberikan kewajiban pemerintah
ketersediaan air, hal ini merupakan teknologi sesuai arahan dan daerah. Namun demikian
salah satu penyebab tidak berfungsinya dengan kemampuan kebijakan dalam dalam pelaksanaannya,
sarana yang dibangun. Di Indonesia, pendanaannya. pembangunan semua pihak terkait
umumnya air merupakan alat pembilas d. Penggunaan sanitasi di daerah memiliki tanggung
utama, sehingga ketersediaannya sarana jawab sesuai dengan
merupakan keniscayaan. Penggunaan sarana tingkatannya.
yang dibangun dengan partisipasi Pemerintah perlu mengambil
Keunggulan dan masyarakat lebih terjamin dalam peran dalam memberikan arahan dan
Keterbatasan Keterlibatan penggunaannya, karena masyarakat kebijakan dalam pembangunan sanitasi
Masyarakat dalam Proses terlibat dalam penentuan segala aspek di daerah. Pemerintah pusat memiliki
Pembangunan Sanitasi yang dibutuhkan. kewajiban untuk memampukan daerah
a. Penyiapan masyarakat dalam pengelolaan pembangunan
Persoalan klasik dari pendekatan Pengarusutamaan Sanitasi Berbasis sanitasi. Dengan menyediakan arahan,
berbasis masyarakat adalah lamanya Masyarakat dalam Pembangunan pedoman, program peningkatan
proses penyiapan masyarakat, sehingga Sanitasi di Indonesia kapasitas, serta bantuan teknis yang
dianggap tidak esien. Keunggulan Beberapa hal perlu diperhatikan diperlukan. Pemerintah daerah
dari sisi ini adalah dapat didorongnya dalam upaya pengarusutamaan sanitasi bertanggungjawab dalam perencanaan
masyarakat untuk kontribusi berbasis masyarakat: pengelolaan sanitasi skala daerah, dalam
pendanaan, sehingga beban pemerintah a. Kebijakan dan strategi bimbingan teknis kepada masyarakat,
dapat dikurangi. Kebijakan dan strategi dan investasi untuk sarana skala kota.
Penyiapan masyarakat ini pembangunan sanitasi berbasis Masyarakat sebagai kelompok
memerlukan kecakapan khusus yang masyarakat secara khusus perlu memiliki tanggung jawab dalam
harus dimiliki oleh pemerintah daerah, dikonsolidasikan ulang, supaya pembangunan dan pemeliharaan sarana
atau kemampuan daerah dalam lebih tanggap terhadap kondisi yang sanitasi komunal, baik yang
mengadakan fasilitator yang handal. berkembang. Wilayah ini merupakan dibangun atas inisiatif
b. Skala kegiatan tanggung jawab pemerintah pusat, masyarakat sendiri, atau
Skala pengelolaan sanitasi berbasis yang terdiri dari kementerian terkait inisiatif
masyarakat tidak dapat dilakukan dengan sanitasi. Kebijakan dan strategi
195 Wawasan
OM
pihak luar. Masyarakat sebagai individu
memiliki tanggung jawab dalam
pembangunan dan pemeliharaan
sarana sanitasi individu yang berada di
lingkungan rumahnya.
LSM, donor, swasta, serta
perguruan tinggi juga perlu
didorong untuk berpartisipasi dalam
pembangunan sanitasi berbasis
masyarakat. Kelompok eksternal ini
memiliki potensi dalam pengembangan
teknologi, pendekatan, sumber daya
manusia, bahkan pendanaan.
c. Rencana induk pengembangan
sanitasi daerah
Pelayanan sanitasi secara konkrit
berada di tingkat kota/kabupaten.
Pada tingkat inilah ditentukan tercapai
tidaknya sasaran pembangunan, yang ini akan dialirkan ke luar rumah, berbasis masyarakat khususnya perlu
nantinya akan diagregat secara nasional. yang merupakan wilayah publik. dilakukan oleh pemerintah pusat.
Oleh karena itu, diperlukan rencana Limbah ini memiliki sifat eksternalitas Penyediaan fasilitator masyarakat yang
induk pengembangan sanitasi secara negatif karena karakteristiknya yang memahami teknis dan aspek sosial
menyeluruh. Di dalamnya harus membahayakan bagi lingkungan. Oleh dalam sanitasi, perlu menjadi perhatian
dapat dipetakan wilayah layanan dan karena itu, diperlukan pengaturan, daerah. Program pelatihan pelatih
intervensinya, bagian mana yang akan baik tentang kualitas limbah, standar perlu dilakukan oleh pemerintah pusat,
dilayani sistem skala besar yang akan bangunan pengolahan, retribusi sehingga daerah dapat mengembangkan
dikelola secara lembaga, bagian mana pembuangan lumpur, dan lainnya. pelatihan fasilitator di daerahnya.
yang akan dilayani dengan sistem e. Peningkatan kapasitas f. Monitoring dan evaluasi
individu atau komunal yang daerah Upaya yang besar dalam pencapaian
akan dibangun
p u an Kemampuan pemerintah target nasional dalam pembangunan
berbasis
e m amintah daerah dalam pengelolaan sanitasi, khususnya yang berbasis
masyarakat. K mer lam pembangunan sanitasi masyarakat, perlu diimbangi dengan
d. Edukasi dan pe rah da an masih perlu ditingkatkan kegiatan monitoring dan evaluasi
regulasi dae ngelolaunan secara terus menerus dan yang dilakukan secara berjenjang.
Persoalan sanitasi pe bang i lebih intensif. Selama ini Semua tingkat pemerintahan
sangat erat kaitannya pemsanitaserlu pandangan terhadap berkepentingan dalam monitoring dan
i h p n
dengan perilaku
manusia. Oleh karena maisngkatka persoalan sanitasi
semata-mata urusan
evaluasi, tetapi substansinya mungkin
berbeda. Pemerintah pusat hanya
d i t
itu, upaya edukasi tentang individu, sehingga berkepentingan dengan agregat propinsi
resiko lingkungan yang perhatian dari pemerintah daerah atau kabupaten/kota dalam pencapaian
diakibatkan oleh limbah terhadap persoalan sanitasi sangat layanan sanitasi. Sedangkan pemerintah
perlu dilakukan oleh berbagai pihak. kurang. Hal ini diindikasikan dengan propinsi dan kabupaten/kota
Pemerintah daerah perlu didorong kecilnya anggaran untuk program memerlukan informasi yang lebih rinci,
dalam melakukan edukasi melalui sanitasi, dan ketidakjelasan lembaga sampai ke tingkat layanan di desa. Hal
berbagai saluran yang ada. yang mengelolanya, serta kurangnya tersebut terkait erat dengan pengelolaan
Menurut lokusnya, sarana sanitasi kapasitas sumber daya manusia dalam data sanitasi secara keseluruhan di
rumah tangga yang berada di dalam pengelolaan sanitasi, apalagi sanitasi tingkat kabupaten/kota.
lingkungan rumah merupakan wilayah berbasis masyarakat.
individu (privat). Namun demikian, Untuk itu, program peningkatan *)Koordinator Water and Sanitation Policy
limbah dari sarana kapasitas pemerintah daerah dalam Formulation and Acting Planning/WASPOLA
Wawasan 196
Model Kerjasama antara
LSM dan Pemerintah
Yuyun Ismawa*)
DOK.PRI.
Pola Hubungan antara Pemerintah dan LSM tanggapannya, lembaga-lembaga swadaya
K
onsep Sanimas lahir para periode masyarakat juga ramai-ramai merubah bentuk
2001-2003, pada masa-masa transisi kelembagaannya untuk beradaptasi dengan
pola pemerintahan terpusat ke aturan dan situasi polik yang baru.
otonomi daerah. Pada periode Reformasi pada masa itu terjadi dak hanya
tersebut, konsep perencanaan dari di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Pola
bawah, boom up planning, belum begitu hubungan antara LSM dan pemerintah setelah
banyak diakomodasi dan diadaptasi. Sebagian periode reformasi merubah cara pandang kedua
besar contoh-contoh proyek atau program di belah pihak. Beberapa kelompok LSM merubah
masyarakat bersifat top-down, berorientasi cara pandang dan pola keterikatan mereka
pada kepenngan penguasa saat itu dan dak dengan pemerintah terutama pemerintah
berkelanjutan. Kalaupun ada contoh proyek yang diinisiasi daerah, dari pendekatan pressure group menjadi partner
oleh masyarakat, bentuknya longgar, melalui proses yang atau mitra. Di sisi lain, pemerintah, terutama pemerintah
sangat panjang, dak mudah direplikasi dan mereeksikan daerah juga belajar menerima keberadaan beberapa LSM
kecil itu indah (small is beauful), unik dan khas sifatnya. dengan kacamata baru, bukan sebagai musuh atau oposan
Era otonomi daerah membuka peluang proses belajar tetapi sebagai mitra dengan permbangan ada hal-hal
perencanaan dari bawah. Sanimas lahir pada masa yang semula dak atau belum diakomodasi pemerintah
dimana pemerintah daerah limbung menerima tanggung yang dapat diisi oleh masyarakat terutama LSM.
jawab penuh mengelola warga dan daerahnya. Pola BORD
A Tidak semua pemerintah
hubungan LSM dan pemerintah pada masa-masa itu daerah atau jajaran aparatnya
juga mengalami pergolakan. Pada masa Orde dapat menerima perubahan pola
Baru sampai dengan 1998, LSM kekuasaan di era reformasi.
seringkali dipandang Beberapa daerah yang masih
sebagai public enemy, mengalami euphoria menjadi
musuh dan penghambat penguasa baru dalam versi
program pemerintah, yang kecil dan menerapkan
jarang sekali ada LSM yang pola-pola yang mereka
dipandang sebagai mitra pelajari di masa Orde Baru.
pemerintah. Kalaupun ada, Di daerah-daerah luar Pulau
itu pas yayasan milik keluarga Jawa beberapa pemerintah
penguasa saat itu. Akuntabilitas daerah bahkan sangat
LSM dan atau yayasan pada alergi pada LSM karena
periode itu juga mengalami pola hubungan dan
sorotan yang cukup tajam pandangan lama masih
sehingga pemerintah selanjutnya melekat di kedua belah
mengeluarkan peraturan yang pihak. Hal
mengatur bagaimana lembaga ini juga
sosial dan swadaya masyarakat
harus mempertanggungjawabkan
kegiatan mereka pada publik. Sebagai
197 Wawasan
mempengaruhi bentuk dan pola kerjasama LSM dan
pemerintah.
Pada era otoomi daerah pemerintahan juga
merupakan reeksi dari kepenngan partai polik dan
pemimpin daerah. Bila pada periode tertentu kerjasama
LSM dan pemerintah bisa membuahkan kerjasama yang
baik, pada periode berikutnya belum tentu kerjasama
dapat dilanjutkan karena pemimpin baru dan partai
pemenang yang baru dak memiliki visi yang sama
dengan rombongan aparat pemerintahan sebelumnya.
Meski selalu datang dengan visi dan niat yang lebih
baik dari paket pemerintahan sebelumnya, dak semua
pemerintah daerah dapat secara konsisten melanjutkan
BORDA
pola kerjasama, seringkali selalu harus dimulai lagi ke
garis awal.
Beberapa pemerintah daerah yang awalnya memiliki
Fungsi LSM sebagai Penyeimbang dan Penyambung pandangan negaf terhadap LSM karena memiliki potret
Secara garis besar ada dua pola dan pendekatan yang dan pengalaman buruk sebelumnya dikrik habis atau
dilakukan LSM dalam merealisasikan visi dan misinya: didemo LSM, setelah mengalami proses lahan bersama
advokasi dan developmentalis. Dahulu advokasi lebih melalui Sanimas, berubah sikap dan pandangannya.
dikenal hanya dilakukan oleh LSM garis keras yang Dalam perjalanan, sebagian besar LSM pun belajar
memfokuskan kegiatannya pada perubahan kebijakan menjadi lebih santun dan bereka dalam menyampaikan
pemerintah. Mereka ini dibedakan dengan lembaga lain krik, masukan dan advokasinya sehingga dapat lebih
yang memfokuskan pada pemecahan permasalahan diterima oleh pemerintah. Tidak jarang dalam pertemuan-
langsung masyarakat (developmentalis). LSM advokasi pertemuan regional atau internasional LSM juga diminta
lebih banyak berkiprah dengan menggunakan pendekatan menjadi advisor atau anggota delegasi pemerintah.
hukum dan polik. Sedangkan LSM developmentalis Peran LSM sebagai penyeimbang diekspresikan dalam
lebih banyak memfokuskan pada kegiatan praks masukan-masukan dan pengingat tentang hal-hal yang
seper pengembangan ekonomi, teknologi tepat guna, berkaitan dengan hak dan manfaat pembangunan bagi
dan sebagainya. Tidak ada yang salah dengan pola masyarakat terutama kelompok marjinal. LSM
pendekatan keduanya. Beberapa LSM menerapkan juga seringkali berperan sebagai penyambung
kedua pendekatan ini secara bersama- a informasi isu-isu global, regional dan nasional
sama dalam satu kegiatan. BORDA dan Sembuelajar kepada para pemangku kepenngan di
k
mitra-mitranya melakukan hal ini dalam pihaersamahkan daerah. Isu-isu tren terkait pemanasan
b jema
Sanimas di ngkat masyarakat, ngkat kota ter global, perjanjian-perjanjian dan
dan nasional. m konsenpaan
e n
kesepakatan-kesepakatan internasional
nca
Di era otonomi daerah, parsipasi pereri bawah perlu disampaikan pada pemangku
masyarakat, perencanaan dari bawah dan da kepenngan di daerah agar konteks inisiaf
kemitraan, anggaran yang pro-poor dan peka lokal untuk kepenngan global dapat dihargai dan
jender serta tata kelola pemerintahan yang baik diperhitungkan. Misalnya dalam isu pencapaian Target
menjadi prinsip-prinsip utama yang mempengaruhi warna Pembangunan Millenium (Millenium Development
pembangunan daerah. Dalam lahan ini, semua pihak Goals/MDGs) dan perdagangan karbon, pemangku
duduk bersama sebagai mitra pembangunan daerah yang kepenngan di daerah perlu tahu dimana perannya dan
berkelanjutan. Sehingga lahan tarik-ulur sadar maupun apa kontribusinya dalam peta global itu. Bagi kelompok
dak, dilakukan oleh semua pemangku kepenngan. masyarakat sasaran, LSM berperan sebagai penyambung,
Pemerintah dan peminpin daerah akan dinilai baik apabila pendamping dan pemandu agar euphoria reformasi dan
mampu merangkul semua pemangku kepenngan. parsipasi masyarakat dak disalahgunakan.
Sementara itu LSM yang mampu atau dapat bekerjasama
dengan pemerintah belum tentu dinilai baik oleh LSM Kemitraan dan Konsekuensi-konsekuensinya
lainnya karena kecurigaan dan dugaan Dalam kemitraan, semua pihak belajar bersama
kooptasi. menterjemahkan konsep perencanaan dari bawah, mul-
Wawasan 198
mensinergikannya dengan para pihak untuk mencapai
tujuan bersama. Bila salah satu pihak dak melaksanakan
peran dan tanggungjawabnya sesuai komitmen sebelum
menyepaka kemitraan, maka dapat dipaskan
keberlangsungan dan keberlanjutan program atau
kegiatan.
Bagi pemerintah maupun LSM ada beberapa kelebihan
dan kekurangan dari kemitraan. Beberapa kelebihan bagi
keduabelah pihak antara lain:
- Bagi pemerintah:
Sinergi semua pemangku kepenngan dapat
forum lainnya, hampir serupa dengan hubungan benci ke dalam program arus utama pembangunan
tapi rindu. Beberapa aparat pemerintah menyadari bahwa Komunikasi dua arah memungkinkan inisiaf datang
peran LSM berbeda atau dak dapat disamakan dengan dari LSM
konsultan yang bekerja hanya berdasarkan kontrak Sedangkan kekurangan atau kelemahan kemitraan bagi
selama periode tertentu. Ada nilai-nilai dan semangat kedua pihak antara lain:
LSM yang dak dapat digankan oleh konsultan yaitu - Bagi pemerintah:
tanggungjawab moral dan passion. Koordinasi dan komunikasi menjadi agak kompleks
Orientasi sebagian besar LSM adalah memperjuangkan karena lebih banyak permbangan dan banyak pihak
keadilan sosial (social jusce) bagi masyarakat terutama yang terlibat
kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Pendampingan Beberapa proses kegiatan dapat memerlukan
dan advokasi harus dilakukan dengan tujuan untuk penyesuaian dengan tata administrasi dan
membuat perubahan sistemik dalam arus utama penganggaran yang ada
pembangunan dan menunjukkan keberpihakan khususnya - Bagi LSM:
pada kelompok masyarakat yang ditelantarkan atau rakyat Tingkat kekrisan dapat melemah atau berkurang
dapat melemah bila LSM bermitra dengan pemerintah, memperlambat proses kemitraan
sebetulnya dak terlalu signikan. Dalam kemitraan Dalam kapasitasnya sebagai lembaga pemberdaya
biasanya jelas aturan pembagian peran dan masyarakat, LSM memperkenalkan, mendorong dan
tanggungjawab. Kalaupun LSM dan pemerintah bermitra, memfasilitasi pemikiran-pemikiran kris di masyarakat
porsi masing-masing sudah jelas. Bagi LSM yang terlihat yang terkait dengan pelayanan sanitasi dari, oleh dan
dalam pembangunan hal ini dak menjadi masalah untuk masyarakat. Pada tahun 2006, mempermbangkan
tetapi mungkin akan sedikit mengganjal bagi LSM yang semakin banyaknya Kelompok Swadaya Masyarakat
murni bergerak di bidang advokasi. Dalam kemitraan, (KSM) Sanimas yang sebetulnya merupakan agen-agen
ada porsi-porsi kegiatan dan fungsi yang dak dapat perubahan di komunitasnya masing-masing
dilakukan pemerintah dapat diisi oleh LSM. Begitu pula dan perlu didampingi terutama untuk
sebaliknya. Dengan kemitraan biasanya juga seap mitra memaskan keberlanjutan sarana prasarana
akan mengusahakan sumber daya masing-masing dan yang dibangun. Beberapa KSM
199 Wawasan
yang akf dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa 2003 sangat kental. Namun demikian diskusi intensif
Timur dan Bali sepakat membentuk AKSANSI, kependekan hanya dilakukan terbatas antara BORDA network dengan
dari Asosiasi KSM Sanimas Seluruh Indonesia. AKSANSI WSP dan m Waspola. Pada tahap diseminasi dan
berperan sebagai mitra pemerintah daerah dan BORDA replikasi paska asuhan donor dan lembaga internasional,
network dalam memantau kinerja dan keberlanjutan BORDA network melakukan pendekatan kepada Bappenas
Sanimas . untuk membicarakan replikasi Sanimas pada tahun
AKSANSI juga menjadi inisiator Sanimas Award di selanjutnya. Porsi pemerintah pusat adalah lebih pada
propinsi-propinsi Bali, Jawa Tengah dan DIY mulai tahun koordinasi, mengisi peran yang awalnya dipegang donor
2008. Idenya adalah untuk memberi penghargaan, apresiasi dan WSP. Dalam perjalanan replikasi ini, periode 2004-
dan semangat kepada KSM-KSM yang telah mengelola 2005, banyak diskusi terbangun diantara BORDA network
Sanimas lebih dari satu tahun. Pemenang mendapat piala dengan Bappenas dan Departmen Pekerjaan Umum dalam
bergilir dan piala tetap serta sejumlah uang atau televisi.hal ini Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Beberapa tokoh KSM juga sering diundang dalam beberapa Permukiman, kepercayaan diantara kedua pihak mulai
forum untuk menjadi nara sumber atau juru bicara terbangun.
kelompok masyarakat miskin perkotaan. Pada tahap pelaksanaan Sanimas sebagai program
nasional periode 2006-2009, peran LSM semakin
Kemitraan LSM dan Pemerintah dalam Sanimas dirasa penng terutama dalam porsi mengisi aspek
Kemitraan antara LSM dan pemerintah dalam Sanimas pemberdayaan dan capacity building. Pada beberapa
telah terbentuk sejak proses awal tahap pilot Sanimas. kesempatan dan lokasi, peran LSM diisi oleh konsultan
Water and Sanitaon Program Bank Dunia dan donor yang tentu saja karena keterbatasan waktu dan ikatan
AusAID pada awal pengembangan konsep kegiatan kontrak, delivery-nya berbeda dengan LSM.
sudah mengarahkan kegiatan Demonstraon Project: Dalam berbagai kesempatan, terutama saat
Community-Based Sanitaon for Urban Poor harus mempresentasikan Sanimas di luar negeri dan forum-
diimplementasikan oleh LSM. Dalam pelaksanaan forum internasional, seringkali pertanyaan
tahap demonstrasi tersebut BORDA, BaliFokus, yang diajukan peserta adalah: bagaimana
BEST, LPTP Solo dan LPKP Malang berndak Porsi ceritanya dan bagaimana pengalaman anda kok
sebagai konsultan pelaksana kegiatan. Donor peme-
p bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam
dan WSP memandang LSM memiliki sensitas, rintah melaksanakan program nasional ini? Apakah ada
eksibilitas dan kemampuan memfasilitasi pusat
p MoU atau perjanjian kerjasama?. Seringkali pula
kegiatan yang terkait langsung dengan masyarakat
adalah
miskin di perkotaan.
pada jawaban
lebih p signed
saya singkat dan padat: We dont have
MoU to implement this program but with
koordinasi
Dalam perjalanan pelaksanaan tahap our partnership we understand each other well...
demonstrasi ini, tahapan-tahapan, prinsip-prinsip
serta konsep pelaksanaan program sangat kental dengan Kemitraan LSM dan Pemerintah dalam Sanimas ke Depan
warna LSM dan pemberdayaan masyarakat. Pada awalnya, Dalam waktu 5 tahun ke depan, manakala Sanimas
kerangka acuan demonstraon project memberi penekan masuk ke dalam DAK Sanitasi Lingkungan Berbasis
yang cukup besar pada pola pendanaan 100% harus dari Masyarakat, kemitraan LSM dan pemerintah dalam
masyarakat miskin kota dan konstribusi mereka harus melaksanakan Sanimas perlu dingkatkan lagi terutama
menjadi indikator kebutuhan serta ditunjukkan pada awal dengan pola pembiayaan yang berbeda akan diperlukan
kegiatan. Pola pembangunan berbasis masyarakat yang perubahan atau penyesuaian-penyesuaian.
selama ini dilaksanakan terutama di pedesaan adalah LSM dapat mendorong lebih jauh penyusunan Undang-
inisiaf dan konstribusi penuh dari masyarakat sendiri Undang Pengelolaan Limbah Cair Domesk agar kebijakan
tanpa bantuan atau subsidi pihak luar. Pada kenyataannya dan strategi sanitasi di Indonesia dapat dipayungi dalam
di lapangan, terutama di perkampungan kumuh di kerangka hukum yang berkeadilan sosial yang lebih kuat
perkotaan, kita dak bisa menerapkan pola pendekatan sehingga sehingga pelayanan dasar kebutuhan masyarakat
berbasis masyarakat seper di perdesaan. Harus ada dapat terealisasi dengan benar. LSM juga dapat berperan
modikasi dan adaptasi pendekatan tanpa menghilangkan akf mendorong diformulasikannya kebijakan sanitasi
semangat parsipatori dan pemberdayaan masyarakat. pro-poor di ngkat kota/kabupaten sesuai dengan strategi
Keterlibatan LSM sejak awal penyusunan konsep sanitasi kota yang bersangkutan.
sampai dengan pelaksanaan demonstraon *) Direktur BALIFOKUS, Bali
project pada tahun 2001-
Wawasan 200
Aspek
Gender Dalam
SANIMAS
Sri Marpinjun
S
ebagai bagian dari perwujudan MDG,
kita berharap bahwa program Sanimas
benar-benar memberikan manfaat kepada
masyarakat setempat, baik laki-laki dan
perempuan, dewasa dan anak-anak.
Mengapa penng untuk menjamin bahwa program
sanitasi memenuhi kebutuhan berdasar jenis kelamin dan
umur? Tsunami 2004 di Aceh telah membuat penduduk
kehilangan tempat nggal. Tenda-tenda didirikan dan
PU
barak dibangun serta makanan disediakan untuk korban,
namun sanitasi dak disediakan sesuai kebutuhan korban, mereka banyak di rumah. Masalahnya adalah perempuan
terutama perempuan. Hal ini diketahui keka banyak sendiri sering sangat sibuk dengan pekerjaan domesk
laporan korban perempuan merasa diinp atau bahkan lain, dan tugas ini menjadi terbengkalai apalagi kalau
dak berani ke toilet pada siang hari karena tempatnya sarana air bersih sangat terbatas.
dak tertutup. Di Sri Lanka korban tsunami perempuan Meluasnya akses terhadap air bersih dan sanitasi akan
bahkan ada yang diperkosa keka buang air di tempat mengurangi kemiskinan, kemaan anak, meningkatkan
sepi. kesehatan, menurunkan pembiayaan kesehatan,
Di beberapa negara Afrika, sanitasi yang kurang sensif meningkatkan pendidikan anak perempuan, mengurangi
gender turut menjadi faktor rendahnya status pendidikan beban kerja dan menambah waktu luang perempuan, dan
anak perempuan. Masalahnya, sekolah-sekolah yang meningkatkan harga diri pada individu atau masyarakat.
dibangun dak disertai toilet yang aman untuk anak Karena itu perspekf gender menjadi penng diperhakan
perempuan. Akibatnya anak-anak perempuan enggan guna menciptakan program sanitasi yang berkelanjutan.
pergi ke sekolah. Sementara itu pembangunan fasilitas
sanitasi juga kurang memperhakan dampak higienisitas Ar Gender dan Kebijakan Pengarusutamaan Gender
keka pada saat perencanaan dak melibatkan aspirasi Gender itu dalam kamus InggrisIndonesia diarkan
dan keinginan perempuan. Kaum laki-laki tentu saja sebagai jenis kelamin. Apakah dengan demikian kata
berjasa dalam menyediakan fasilitas sanitasi. Di mana- gender sama arnya dengan sex? Manusia itu memiliki
mana kaum laki-laki terlibat dalam merancang dan ciri biologis dan sosial. Berdasarkan ciri
membangun fasilitas sanitasi, namun kaum laki-laki dak biologisnya, manusia di dunia ini digolongkan
terlibat lagi dalam perawatan. Perempuan dianggap menjadi dua yaitu perempuan dan laki-
bertanggungjawab terhadap tugas perawatan, karena laki. Namun manusia
201 Wawasan
mempunyai konteks geogras dan sosio-ekonomi-kultural Sanimas sendiri, sehingga kita dapat berharap keadilan
yang berbeda-beda, dan masing-masing konteks ini gender sejak awal sampai akhir pada seap pembuatan
membentuk aturan-aturan tentang bagaimana menjadi program Sanimas.
perempuan dan laki-laki. Perlu dipahami bahwa aturan-
aturan ini dak lepas dari struktur kekuasaan setempat Perspekf Gender dalam Sanimas
yang menyebabkan hubungan antarjenis kelamin dak Dalam Sanimas pun diharapkan terjadi
selalu setara, dan secara umum perempuan sering pengarusutamaan gender, supaya kebutuhan laki-
dilemahkan. Kalau diperhakan dari indeks pembangunan laki, perempuan, dan anak-anak terpenuhi. Beberapa
manusia kita masih menunjukkan bahwa status kesehatan, organisasi internasional seper Bank Dunia, ADB, AusAid,
ekonomi, dan pendidikan perempuan masih selalu lebih IRC, dan lain-lain telah menyadari rawannya posisi
rendah dari laki-laki. perempuan dalam program sanitasi, karena itu masing-
Jadi masyarakat itu dak netral, selalu ada adu masing menciptakan panduan supaya program sanitasi
kekuasaan antarkelompok berbasis gender, bermanfaat untuk semua, dan dak meninggalkan
ras, agama, sosial ekonomi kepenngan salah satu jenis kelamin. Kalau diperhakan
dan lain-lain. Agar dari panduan-panduan ini ada beberapa komponen
da
dak anya
masyarakat dak hanya dasar dalam mengukur sebuah program sanitasi yang
didominasi h sensif gender, yaitu akses, kontrol, dan keamanan bagi
sala ekf perempuan dan laki-laki, baik yang masih anak-anak
perspder dan dewasa serta lansia, baik yang sehat dan dalam
gen akan
un kebutuhan khusus. Innya, kega komponen ini
dipergmening- BORD
A
untuk memberikan kemanfaatan
untukan stan- bagi sebanyak-banyak orang. Kega
katk animas komponen ini kalau dilakukan juga
dar S ndiri akan menciptakan kehidupan yang
se lebih higienis sekaligus mendidik.
Komponen akses
Sanimas merupakan
BORD
A
singkatan dari PU
yang kuat,
diciptakan kebijakan dan
aturan-aturan yang melindungi
kepenngan yang lemah. PBB
melalui Konvensi Internaonal
Penghapusan Kekerasan
terhadap Perempuan (CEDAW)
pada 1985 mendesak negara-negara yang merakasi
konvensi ini untuk menindaklanju dengan aksi yang
nyata. Pada tahun 2000 Presiden Abdurahman Wahid
membuat Kepres tentang Pengarus-utamaan Gender
dalam Pembangunan. Tujuan dari aturan ini tentu untuk
mengupayakan agar seluruh sektor pembangunan dapat
melibatkan dan dinikma oleh semua orang, perempuan sanitasi oleh
dan laki-laki. masyarakat meskipun tujuan akhirnya,
Tidak diragukan bahwa Sanimas telah menyumbangkan tentu, untuk masyarakat. Kata oleh dan untuk inilah
pencapaian MDG. Sebagian besar Sanimas berhasil yang perlu dijamin selalu dalam keadilan/keseimbangan.
menjawab permasalahan sanitasi di ngkat komunitas Oleh siapa? Untuk siapa? Bagaimana diproses sehingga
sehingga meningkatkan kualitas kesehatan dan sosial- adil? Komponen akses menjadi sentral. Komponen ini
ekonomi warga. Meskipun demikian, dak ada salahnya selain diukur dari jumlah laki-laki dan perempuan yang
perspekf gender dipergunakan untuk dapat mengakses Sanimas, juga diukur dari kualitas sarana
meningkatkan standar Sanimas dari kebutuhan praks dan strategis masing-
Wawasan 202
masing kelompok jenis kelamin. dan kepala keluarga biasanya adalah kaum laki-laki.
Karena dalam masyarakat biasanya ada aturan tentang Tidak kurang penngnya adalah perlunya masyarakat
peran sosial bagi perempuan dan laki-laki, maka seap ikut mengontrol perilaku diri dengan tujuan meminimalisir
peran mempunyai kebutuhan praks, misalnya, kaum dampak negaf terhadap lingkungan. Karena peran
perempuan mempunyai tugas mencuci pakaian dan sosial khasnya, perempuan biasanya melakukan
laki-laki mencuci kendaraan. Penyediaan sarana untuk banyak tugas rumah tangga. Sesungguhnya perempuan
kemudahan masyarakat menjalankan peran sosialnya akan mempunyai kewajiban mengelola sampah/limbah
memberikan perasaan dihargai bagi perempuan dan laki- rumah tangga supaya dak mencemari lingkungan. Di
laki. sisi lain, program Sanimas perlu mengadakan sistem
Berbeda dengan kebutuhan praks, kebutuhan yang memudahkan dan mendidik ibu rumah tangga
strategis bersifat menfasilitasi keberagaman potensi untuk mengelola limbah rumah tangganya sendiri. Laki-
dan kemampuan seap PU laki yang dak banyak berada di
individu untuk berperan dak rumah, meskipun demikian, juga
seper biasa. Siapa biasanya memerlukan pendidikan supaya
terlibat dalam pembuatan perhaan terhadap perawatan
bangunan Sanimas? Mungkin dan pengelolaan limbah rumah
jawabnya adalah laki-laki. tangganya.
Kenapa laki-laki, biasanya
akan dijelaskan jarang Komponen keamanan gender
ada tukang perempuan. Seap jenis kelamin mempunyai
Memang benar jarang ada kebutuhan khas karena faktor
tukang perempuan, namun biologis. Seap perempuan dan
bukan berar tak ada. Jika laki-laki mempunyai alat reproduksi
rekrutmen tukang dibatasi ......k e m yang berbeda satu sama lain,
hanya laki-laki maka ini dak emam sehingga sarana Sanimas, misalnya
adil. Aturan seper ini menyeragamkan s e se p u an toilet (MCK), yang diperlukan juga berbeda
seolah-olah hanya kaum laki-laki yang itu odrang satu sama lain. Kebutuhan laki-laki mungkin
mampu soal pembangunan, dan dak berka ak lebih sederhana untuk buang air kecil; bisa
ada perempuan yang mampu. Tentu denga itan dilakukan secara cepat dan dak memerlukan
kelam n jeni
saja aturan ini salah besar, karena s air pengguyur dan pembasuh yang banyak.
kemampuan seseorang itu dak
in Namun kebutuhan kaum perempuan relaf lebih
berkaitan dengan jenis kelamin. rumit. Mereka memerlukan ruang yang aman,
Arnya, dak semua laki-laki ahli di yaitu terpisah, tertutup, ketersediaan air yang lebih
bidang pembangungan dan dak semua perempuan banyak. Bagi perempuan yang sedang mengalami
dak mampu di bidang pembangunan. Apabila menstruasi/nifas, kebutuhan air juga lebih banyak.
masyarakat lebih terbuka untuk seap warganya, baik Selain itu mereka juga memerlukan tempat sampah di
perempuan dan laki-laki, berperan dalam pembangunan, dalam toilet supaya toilet tetap bersih dan dak mampet.
maka masyarakat akan mendorong tumbuhnya media
aktualisasi serta akselerasi terhadap potensi-potensi Penutup
yang dimiliki warganya, dan dampak di belakang adalah Sanimas adalah program oleh dan untuk masyarakat,
meningkatnya perasaan percaya diri pada warganya. karena itu Sanimas dak boleh menutup mata bahwa
masyarakat itu dak netral. Masyarakat itu terdiri
Komponen kontrol dari berbagai kelompok kepenngan, dan kelompok-
Selain akses, masyarakat seharusnya menyadari kelompok ini saling berkompesi. Yang kuat dak jarang
penngnya hak mengontrol program sanitasi, dalam hal meninggalkan kepenngan yang lemah. Dengan perspekf
ini Sanimas. Perspekf keadilan gender akan melihat gender, Sanimas dapat membuat pemetaan bagaimana
bagaimana peran laki-laki dan perempuan dalam hubungan antara kelompok laki-laki dan perempuan di
melakukan kontrol sehingga tujuan program dapat daerah setempat. Berbasis pemetaan seper
tercapai dan dinikma bersama, baik oleh laki-laki dan ini Sanimas akan dapat menjadi program
perempuan. Umumnya rapat-rapat pembangunan di yang memberikan manfaat bagi kelompok
pemukiman cenderung mengundang kepala keluarga saja, perempuan dan laki-laki.
203 Wawasan
Modul DEWATS
untuk
Prawesthi Ekasan *)
Sanimas
S
ANIMAS menggunakan teknologi DEWATS 2. Bio-digester. Modul ini mempunyai beberapa fungsi
singkatan dari Decentralized Wastewater antara lain sebagai seler untuk memisahkan padatan
Treatment System. Teknologi ini telah pada air limbah dan untuk menghasilkan biogas karena
diimplementasikan oleh BORDA di Indonesia, dibangun dengan kedap udara dan menggunakan tekanan
India, China, Philippina, Kamboja, Laos, Vietnam gas untuk mendorong air limbah menuju ke modul
dan Afrika. DEWATS merupakan instalasi pengolahan air pengolahan selanjutnya. Bio-digester ini pada Sanimas
limbah (IPAL), khususnya organik yang terdesentralisasi untuk air limbah rumah tangga biasa digunakan dengan
sehingga dapat menjangkau wilayah yang dak dapat lama nggal 1-2 hari untuk menurunkan polutan sampai
dijangkau dengan IPAL secara terpusat atau skala kota. dengan 20-35%, namun harus ada pemisahan air limbah
Prinsip dari teknologi ini adalah perawatan dan dimana bio-digester hanya
pengoperasian yang mudah dan murah, karena dak mengolah black water
memerlukan menggunakan peralatan mekanik yang atau air limbah dari kloset
membutuhkan energi listrik dan dak membutuhkan dengan grey water atau
bahan kimia dalam pengoperasiannya. air dari oor drain, dapur
DEWATS terdiri atas modul-modul pengolahan dan cucian. Sedangkan
anaerobik dan aerobik. Pengolahan anaerobik adalah jika dibangun untuk air
pengolahan yang dak memerlukan oksigen dalam limbah tahu maka dengan
prosesnya, polutan yang bisa dikurangi dengan modul- lama nggal 5-7 hari
modul anaerobik adalah BOD, COD, TSS dan sebagian akan menurunkan sampai Tutup Degester
Pipa Gas
pathogen. Sedangkan pengolahan aerobik akan terjadi dengan 50%. Sering juga
Pelimpahan Inlet
jika tersedia oksigen bebas, melalui modul-modul aerobik bio-digester dibangun untuk
polutan yang bisa dikurangi adalah fosfat, amoniak dan kotoran ternak di pedesaan Gas Bio
Scum
nutrient lain yang jika terlalu banyak akan mengganggu yang air dan lumpur setelah Liquid
Wawasan 204
Karena adanya kebutuhan lumpur
pada modul ABR ini, maka kecepatan
aliran sangat mempengaruhi keberadaan
lumpur, dengan kecepatan aliran maksimal
1 m/jam maka lumpur akan terhindar dari
tergelontor ke modul berikutnya.
proses-proses tersebut diatas mengandalkan keberadaan Modul ini sangat mudah pengoperasian dan
lumpur yang mengendap sebagai media hidup bagi perawatannya, karena hanya membutuhkan pengecekan
bakteri methanogen, maka modul pengolahan awal atau adanya bahan terapung pada bak-baknya misalnya
seler yang digunakan dihindari terlalu besar atau terlalu sampah, rambut yang ikut mengalir ke modul ABR, selain
lama sehingga masih terdapat kandungan lumpur yang itu juga dibutuhkan pengukuran ketebalan lumpur.
mengalir k eke modul ABR ini. Pada pelaksanaannya
modul ini dibangun dengan jumlah 4-8 bak, karena 4. Anaerobic Filter (AF), adalah modul pengolahan
berdasarkan pengalaman monitoring ternyata setelah bak lanjutan yang sebelumnya harus terdapat seler atau
ke 8 lumpur sudah dak ada sehingga bak selanjutnya modul ABR. Prinsip aliran AF ini sama dengan ABR
dak akan mempunyai cukup bakteri untuk mengolah air yaitu menggunakan aliran dari bagian bawah bak ke
limbah. Proses pengolahan yang terjadi pada modul ini atas, perbedaannya adalah disini bakteri yang akan
akan lebih sempurna jika pemberian diberi start up untuk menguraikan polutan bukan hidup pada lumpur seper
mempercepat keberadaan bakteri untuk pengolahan, di ABR namun bakteri akan hidup menempel para
start-up bisa berasal dari sludge dari tangki sepk atau permukaan lter. Pengurangan polutan pada modul AF ini
kotoran sapi yang telah disaring dan diberi air dengan bisa mencapai 80%.
campuran 1:2. ABR dibangun untuk air limbah dengan Filter yang digunakan bisa batu gunung berapi karena
kandungan BOD minimal 150 mg/l, jika kurang dari itu mempunyai porositas yang nggi dan tahan terhadap
maka makanan bagi bakteri yang nggal didalamnya akan air limbah organik bahkan dengan konsentrasi yang
kurang sehingga pengolahan menjadi kurang esien. nggi, porositas yang dibutuhkan paling dak harus
memenuhi void mass atau ruang kosong pada lter
205 Wawasan
sebanyak 30-45% per setebal 50 cm dan tanaman air sedangkan kenggian air
m3 lternya, sedangkan adalah 40 cm, sehingga permukaan air lebih rendah 10
luasan permukaan yang cm dari permukaan lter. Ukuran lter bervariasi yaitu
diubutuhkan untuk 0.5-1 cm untuk 40 cm dari bawah, 1-2.5 cm untuk 10 cm
menempel bakteri adalah di permukaan HGF dan 10-15 cm pada sisi inlet dan sisi
80-120 m2/m3 lter outlet.
material. Filter material
lain yang bisa digunakan
antara lain botol
seper yakult
yang mempunyai
permukaan Penyusunan gravel Modikasi penggunaan Penyusunan
berlekuk sehingga lter di HGF tumbuhan air tanaman HGF
menambah
luasan Sedangkan untuk beberapa yang bisa digunakan pada
permukaan HGF antara lain:
tempat menempel bakteri, bisa juga menggunakan pipa
PVC yang eksilel yang mempunyai tekstur berkerut
sehinggn permukaan lebih luas dibandingkan permukaan
pipa polos.
Karena bakteri menempel pada lter sehingga mereka
lebih kuat terhadap adanya arus atau aliran dibandingkan
Papyrus Phragmites Canna Edulis Thypa
bakteri pada ABR, sehingga kecepatan aliran pada AF
maksimal adalah 2 m/jam.
Pengoperasian dan perawatan pada modul AF juga Dari beberapa jenis
cukup mudah, biasanya bahan apungan sudah dak tanaman diatas, tana-
terdapat pada modul ini karena telah melewa seler dan man yang mempunyai
atau ABR. Sedangkan lter material hanya perlu di back akar serabut akan
wash atau dicuci menggunakan aliran atau semprotan lebih baik dari pada
air dari atas, pada proses pengolahannya biasanya air akar berumbi, karena
mengalir dari bawah ke atas, sehingga dengan disemprot dimungkinkan perkembangan tanaman yang cepat akan
dari atas, maka bakteri-bakteri atau lumpur ma yang berdampak pula pada pertumbuhan akar, jika tanaman
menempel pada lter akan luruh ke bawah, kemudian berumbi yang dipakai maka akan mengurangi volume air
dengan pompa bisa disedot keluar. Perlakuan ini dilakukan dalam bak HGF.
setelah umur AF kurang lebih 7 tahun. Kebutuhan luas HGF adalah 2-3 m2 per m3 air limbah,
Modul-modul Aerobic pada DEWATS antara lain: dan harus dipaskan bahwa air limbah yang masuk ke
1. Horizontal Gravel Filter (HGF) adalah pengolahan HGF sudah melewa pengolahan anaerob, semakin nggi
lanjutan setelah sistem anaerobik, modul ini merupakan organic load maka semakin luas kebutuhan daerah yang
dibutuhkan.
Pengoperasian dan perawatan HGF agak lebih rumit
daripada modul-modul yang lain. Di HGF perawatan lebih
sering dilakukan dengan run, seper :
menyiangi tanaman lain yang tumbuh,
Wawasan 206
2. Kolam, biasanya merupakan modul pengolahan Berdasarkan kebutuhan untuk menurunkan parameter-
akhir yang berfungsi sebagai kolam indikator, di kolam parameter tersebut maka modul-modul yang digunakan
juga bisa ditambahkan pancuran supaya air bisa lebih adalah:
mendapat sentuhan oksigen. Kadang-kadang jika kolam ini
dibangun sebagai salah satu modul DEWATS untuk Rumah
sakit, penambahan klorinasi jika air buangan dibuang ke
sungai yang airnya digunakan sebagai bahan baku air mi-
num.
Beberapa contoh kolam yang dipakai antara lain:
207 Wawasan
Pengelolaan Aset Sanitasi
Pemikiran dan
Pembelajaran
HM. Purnomo*
ISTIMEWA
DOK. PRI.
Latar Belakang
S
ekitar 7 tahun terakhir,
pemerintah di Indonesia
baik tingkat pusat, provinsi
dan kabupaten/kota telah
banyak melaksanakan pem-
bangunan sarana dan prasarana Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan
(AMPL) dengan melibatkan partisipasi
pemangku kepentingan yang peduli,
yaitu masyarakat, swasta/donor, Pergu-
ruan Tinggi dan atau Lembaga Swadaya merintah dalam menanggapi kebutuh- an regulasi yang mengaturnya?. Apa
Masyarakat (LSM), dalam berbagai an pembangunan sarana dan prasarana saja tanggungjawab para pemangku ke-
macam model pembangunan, salah AMPL (penyehatan lingkungan disebut pentingan setelah pelaksanaan proyek?.
satunya adalah model Sanimas (Sani- juga sanitasi) yang terus meningkat. Apakah ada korelasi positif antara status
tasi oleh Masyarakat). Pembangunan Sanimas prakteknya berbentuk kepemilikan dengan sistem pengelolaan
Sanimas ini mengacu Kebijakan Na- proyek kemitraan yang sumber pem- asetnya?. Apakah penetapan Kelompok
sional Pembangunan AMPL Berbasis biayaannya tidak seluruhnya berasal Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai
Masyarakat yang disepakati pada Tahun dari pihak pemerintah, akan tetapi pengelola sudah tepat?. Bagaimana aset
2003. Keterlibatan para pemangku sebagian ada juga yang dari partisipasi ini dikelola sehingga minim potensi
kepentingan yang peduli ini disam- masyarakat dan atau swasta. Dalam konik, bisa tepat sasaran, efektif dalam
ping sebagai bagian dari mandat sinergi konteks kepemilikan/aset, persoalan- penggunaan serta berkelanjutan?.
pelaksanaan otonomi di daerah, juga nya adalah bagaimana status aset sarana Diyakini oleh para pegiat pem-
merupakan antisipasi dari semakin dan prasarana Sanimas yang telah diba- bangunan AMPL (sanitasi) bahwa,
menurunnya kemam- ngun?. Milik masyarakat, swasta, atau penataan status kepemilikan berkorelasi
puan pe- pemerintahkah?, Bagaimana ketersedia- terhadap sistem pengelolaan aset yang
Wawasan 208
terjadi, muaranya juga terhadap kebu- Tabel 1. Konsep Kepemilikan Sarana
tuhan penyediaan institusi pengelola No Konsep Pengeran Kepemilikan Konsekuensi Pengelolaam
Kepemilikan
yang sesuai. Apa bila status kepemi-
1 Individual Hak untuk menikma kegunaan Pemilik berkuasa secara penuh, monopolis-
likannya, sistem pengelolaannya dan sesuatu kebendaan dengan le- k, bisa untuk jaminan hutang, bisa dijual,
institusi pengelolanya tidak tepat, akan luasa, dan untuk berbuat bebas mudah dipindahtangankan status kepemi-
menurunkan derajat efektitas peng- terhadap kebendaan itu dengan likannya.
kedaulatan sepenuhnya, asal
gunaan dan keberlanjutan sarana dan dak menyalahi aturan yang *komitmen pribadi/pemilik menjadi dasar
prasarana pembangunan AMPL (sanita- berlaku (570 KUHPer, Hukum keberlanjutan sarana dan prasarana
Islam).
si) yang telah dibangun di masyarakat,
akan meningkatkan pemborosan pem- 2 Komunal Hak milik yang di miliki secara Kepemilikan atas dasar kelompok, bukan
(property of bersama-sama oleh masyarakat perseorangan. Adanya aturan penggunaan
bangunan, melahirkan potensi konik community) atas suatu benda atau atas kepemilikan. Sulit dipindahtangankan status
masyarakat, dan tidak mendorong suatu barang tertentu, dan kepemilikannya karena harus ada ijin dari
penggunaannya berdasarkan anggota kelompok lainnya. Membutuhkan
peningkatan kesejahteraan masyarakat, kesepakatan masyarakat terse- Pengakuan hukum atas kepemilikan kelom-
dan seterusnya. Lalu bagaimana peng- but. pok.
alaman di proyek Sanimas?
*komitmen kelompok menjadi dasar keber-
lanjutan sarana dan Prasarana
Konsep Kepemilikan dan 3 Kepemilikan Negara menguasai sekaligus Hak kepunyaan perdata, tunduk pada pera-
Konsekuensi Pengelolaan Publik memiliki keuangan publik, bah- turan perdata dak dapat diklasikasikan
kan keuangan privat sekalipun. sebagai kepunyaan atau dikuasai negara.
Berdasarkan penelusuran penulis, (Pasal 2, UU
konsep kepemilikan dalam pemba- No. 17/2003
tentang Proudhon-Kepunyaan publik Kekayaan atau hak kepunyaan publik dak
ngunan AMPL (sanitasi) di Indonesia negara adalah benda yang dise- diatur dalam hukum yang mengatur kepu-
Keuangan
yang berkorelasi positif terhadap sistem Negara) diakan pemerintah untuk diper- nyaan perdata
pengelolaannya, setidaknya akan men- gunakan oleh pelayanan publik
dan penyelenggaraan fungsi Keadilan Komutaf Kepunyaan publik
gacu prinsip-prinsip dasar sebagai beri- pemerintahan negara. negara dimungkinkan mengalami transfor-
kut. (Tabel 4) masi menjadi menjadi kepunyaan privat jika
para pihak bersepakat dan berdasarkan
Berdasarkan uraian matrik tersebut kontrak.
di atas menunjukkan bahwa konsep
kepemilikan berkorelasi positif terhadap *komitmen pemerintah menjadi dasar ke-
berlanjutan sarana dan Prasarana
konsep pengelolaan yang dipilih, sekali-
gus konsep pengelolaan membutuhkan
ketersediaan institusi pengelolaan yang Bersama, Badan Usaha Milik Desa, kelompok, asal disepakati.
sesuai. LPM, dan lain lain. Aset yang dikelola Konsep kepemilikan yang dianut
Dalam konteks kepemilikan in- merupakan aset yang diakui sebagai mi- oleh Sanimas menurut hemat penulis
dividual, sepertinya kebutuhan pe- lik kelompok, misal sistem perpipaan, menganut konsep kepemilikan cam-
ngelolaannya secara privat dan pelaku dan sarana Mandi Cuci Kakus. puran (perorangan, donor, pemerintah)
pengelolanya adalah pemilik dari aset Dalam kontek kepemilikan publik, yaitu, yang semula berstatus kemilikan
itu sendiri secara personal (jamban ke- kebutuhan pengelolaannya memakai privat, dan publik, kemudian bergeser/
luarga, tempat sampah rumah tangga, aturan dan tata cara yang dimiliki oleh berubah menjadi kepemilikan kelom-
lubang resapan air hujan di halaman, pemerintah dalam mengatur segala pok/komunal/property of community,
dan lain lain). Sementara dalam kon- aset publiknya (sanitasi), dan institusi yang kemudian sistem pengelolaan
teks kepemilikan komunal, kebutuhan pengelolanya sudah disediakan sede- asetnya diserahkan kepada institusi
pengelolaannya adalah secara berkelom- mikian rupa secara teratur mengikuti yang disebut sebagai KSM (Kelompok
pok, yang didalamnya membutuhkan kebijakan yang disediakan. Aset yang Swadaya Masyarakat). Mekanisme
adanya aturan main yang disepakati, dikelola merupakan aset milik pemerin- penyerahan kepemilikan publik dilaku-
adanya praktek pemberian penghargaan tah, misal Instalasi Pengolahan Lumpur kan melalui mekanisme penyerahan
dan sanksi, serta adanya pengakuan Tinja (IPLT), Instalasi Pengolahan Air kepemilikan kelompok dengan Nota
eksistensi kelompok secara hukum Limbah (IPAL). Sesuai dengan ruang Kesepakatan Kerjasama(Panduan Sani-
positif. Sedangkan kebutuhan institusi pengaturan yang tersedia sebagaimana mas)
pengelolanya bisa seperti KSM (Ke- yang dituangkan dalam matrik tersebut Menarik menyimak ha-
lompok Swadaya Masyarakat-sejenis diatas, dimungkinkan aset publik bisa sil Lokakarya Aset AMPL
perkumpulan) Koperasi, Yayasan, Usaha berubah menjadi aset privat, juga aset yang dis-
209 Wawasan
Tabel 2. Rangkuman Pendapat tentang Kepemilikan Aset
No Narasumber Sumber Hukum Status Kepemilikan Aset Kelembagaan Keterangan
1 Persadaan Girsang- Peraturan Pemerintah No- Menjadi Milik Desa a 1. Dikelola Desa; 1.Belum ada penegasan dari
DEPDAGRI mor 72 Tahun 2005 tentang 2. Dikelola Masyarakat; desa-kec-kab
Desa 3. Dikelola Desa dan dirawat 2. APBD bisa membiayai
Masyarakat dalam skala tertentu
2 Dony Departemen Keputusan Menteri dalam Dipisahkan, antara Milik Pemerintah Desa sebagai Pemerintah Pusat/Prov/Kab,
Keuangandan Negeri Nomor 152 Tahun Desa dengan Milik Pe- pengelola, akan tetapi dak bisa/dapat menghibahkan
Arsan-Departemen 2004 tentang Pedoman Pen- merintah di atasnya memiliki secara penuh/ ke pemilikan penuh ke Desa,
Dalam Negeri gelolaan Barang Daerah mutlak. atau pinjam pakai
3 Basah Hernowo- Paradigma Aset Manage- 1.Milik Pengguna 1.Usaha Bersama 1.Legalitasnya kurang kuat.
BAPPENAS ment mendukung esiensi 2.Milik Anggota 2. Koperasi 2. Badan Hukum
dan keberlanjutan 3. Milik Pelanggan 3. Perikatan Perdata 3. Akta Notaris
4. Milik Pemerintah Desa (perkumpulan) 4. Perdes
4. BUMDes
Sumber: Lokakarya Aset AMPL, Bali, Indonesia, 2007.
elenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peran Pemangku Kepenngan agar pemangku kepentingan internal
Pembangunan Masyarakat dan Desa Paska Proyek dapat menjalankan mandatnya secara
Departemen Dalam Negeri melalui Setiap pilihan konsep kepemilikan, baik.
Kelompok Kerja Air Minum dan Pe- berpengaruh pada sistem pengelolaan, Sebagai salah satu proyek yang
nyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) institusi pengelolanya, sekaligus ber- mengedepankan pemberdayaan
bekerjasama dengan Water and Sanita- pengaruh terhadap peran pemangku masyarakat, konsep pengelolaan Sani-
tion Policy Formulation and Action kepentingan. Pemangku kepentingan mas menekankan adanya pengakuan
Plan (WASPOLA) pada tahun 2007, dapat dibedakan antara pemangku tentang kekuasaan tertinggi dalam
yang para nara sumbernya mempunyai kepentingan internal yang setidaknya pengambilan keputusan atas seluruh
pendapat yang beragam mulai dari ben- meliputi pengurus, anggota, pembina, aspek, termasuk dalam soal pengelolaan
tuk kepemilikan oleh pemerintah desa, pelindung kelompok pengguna. Se- sarana dan prasarana yang dibangun
walaupun juga terdapat kemungkinan dangkan pemangku kepentingan eks- berada ditangan anggota masyarakat/
dikelola oleh masyarakat pengguna, ternal adalah LSM, pemerintah, swasta kelompok, sementara pihak pemerintah
sampai kepemilikan oleh masyarakat. dan lainnya. hanya berperan sebagai fasilitator. Arti-
Pokok-pokok pikiran yang dis- Peran pemangku kepentingan nya otoritas pengelolaannya ada pada
ampaikan oleh para pelaku tersebut tentunya berbeda-beda. Pemangku ke- masyarakat/kelompok, sehingga apapun
memberikan pilihan-pilihan terhadap pentingan internal bertanggungjawab bentuk kelembagaan yang dipilih
model pemberian status kepemilikan penuh terhadap berfungsinya secara (KSM, UB, Koperasi, Yayasan, LPM)
aset, pilihan sistem pengelolaannya, serta efektif dan berkelanjutan penggunaan idealnya pengelolaan aset sarana dan
pilihan model kelembagaannya yang bisa sarana dan prasarana. Sedangkan pe- prasarana Sanimas akan menjadi tang-
diujicobakan dalam pelaksanaan pem- mangku kepentingan eksternal ber- gungan sepenuhnya oleh masyarakat/
bangunan AMPL termasuk Sanimas. fungsi mendorong dan memfasilitasi kelompok, termasuk biaya perawat-
Masing-masing pilihan memiliki keung- PU
gulannya sendiri-sendiri dan pilihan
model yang tepat dari ketiganya (status
kepemilikan, sistem pengelolaan dan
institusi kelembagaannya) diyakini akan
berpengaruh terhadap penggunaan efek-
tif dan keberlanjutan sarana dan prasa-
rana, sebaliknya pilihan yang tidak tepat
akan menambah jumlah nilai in-esiensi
pembangunan. Pilihan biasanya ditentu-
kan berdasarkan kebutuhan.
Wawasan 210
Tabel 3. Perbedaan Peran Pemangku Kepenngan
No Kondisi Kelompok Pengelola SANIMAS Peran Pemangku Kepenngan Internal Peran Pemangku Kepenngan Eksternal
1 Kemampuan yang baik dalam aspek regulasi, Mengembangkan potensi pendanaan secara kreaf Monitoring dan evaluasi, dan fasilitasi
dan administrasi termasuk kerja m, tetapi baik dari sumber internal maupun eksternal pelahan pengembangan sumber pembi-
kurang dalam aspek pendanaan ayaan alternaf
2 Kemampuan yang baik dalam aspek regulasi dan Mengembangkan kemampuan kerja kelompok/m Monitoring dan evaluasi dan memfasilitasi
pendanaan, tetapi kurang dalam kerja m yang lebih baik dengan studi banding, perganan penguatan kerja m
kepengurusan/regenerasi, pelahan keorganisasian.
3 Kemampuan yang baik dalam kerja m dan Memperbaiki regulasi/sistem yang belum sesuai, mis- Monitoring dan evaluasi dan memfasilitasi
pendanaan, tetapi kurang dalam regulasi dan al dari KSM berubah menjadi Yayasan, atau Koperasi perbaikan regulasi dan administrasi
administrasi
(lihat rekomendasi lokakarya SOMS-16-17 Mei 2006-WASPOLA)
annya. Sementara campur tangan pe- POLA 2003/2004) model-model Sanimas, akan terjadi apabila para ang-
merintah menjadi minimal terutama kelembagaan KSM sebagai pengelola gotanya, baik perseorangan maupun
menyangkut biaya perawatan. Namun aset AMPL (sanitasi) yang sudah beberapa orang anggotanya tidak taat
apakah kondisi ideal ini bisa diwujud- berkembang dapat dilihat pada Tabel 4. aturan yang ditetapkan, utamanya me-
kan?. Tentunya tergantung situasinya. Model legalitas kelembagaan terse- nyangkut ketertiban kebersihan, dan
Pilihan-pilihan peran pemangku but dalam konteks area pelayanan ketaatan memanfaatkan sarana dan
kepentingan internal dan eksternal maupun jangkauan kewenangan dapat prasarana secara baik, dan sebab-sebab
paska proyek Sanimas mungkin bisa dibedakan seperti dalam Tabel 5. lain.
digolongkan besarannya seperti dalam Alternatif solusi untuk meminimal-
Tabel 3. Penanganan Konik kan konik berdasarkan situasinya dari
Peran pemangku kepentingan Potensi konik dalam pengelolaan beberapa pengalaman negara lain seper-
tersebut idealnya sudah terumuskan sarana dan prasarana sanitasi model ti pada Tabel 6.
dalam kesepakatan awal sebelum
pelaksanaan proyek, sehingga se- Tabel 4. Model Kelembagaan Pengelolaan Sarana dan Prasarana AMPL
muanya mengarah kepada tumbuh No Model Kelembagaan Legalitas Keterangan
dan berkembangnya rasa kepemilikan 1 HIPPAM Surat Keputusan Kepala Desa
terhadap sarana dan prasarana, yang 2 BPPL (sebelumnya) Akta Notaris
menjamin terjadinya penggunaan LPPL
efektif dan berkelanjutan dari sarana 3 LPPL Surat Keputusan Walikota
dan prasarana Sanimas. 4 BPAB Surat Keputusan Kepala Desa Layanan air bersih dan sanitasi,
5 BPABS Surat Keputusan Kepala Desa Layanan air bersih dan sanitasi
Legalitas Berbagai Model Kelem-
6 UB (Usaha Bersama) Surat Keputusan Kepala Desa Layanan air bersih dan sanitasi, bisa
bagaan menjadi salah satu unit usaha dari
Sebagai perbandingan, berdasarkan sekian unit usaha lainnya
hasil studi penulis tentang Kepemilikan 7 Kelompok Tani Penghi- Kelembagaan Koperasi
jauan ASSALAM
Masyarakat dalam Proyek Pemerintah
Khususnya Air Bersih dan Sanitasi, 8 BUMDes Peraturan Desa (Perdes) Fokus pada pelayanan air bersih dan
sanitasi
dalam aspek hukum (WSP-EAP-WAS-
211 Wawasan
Rekomendasi Tabel 6. Penanganan Konik
Model kelembagaan Sanimas No Nama Negara Sumber Konik Solusi Meminimalkan Konik
berupa Kelompok Swadaya Masyarakat 1 Pakistan Keluarga/anggota dak berparsipasi Diberikan sanksi berupa membayar
(KSM), dipilih sebagai jawaban atas dalam kerja bak/dak terb aturan sejumlah denda
kebutuhan strategis terhadap pengelo- 2 Guatemala Norma lokal/tradisi dak cukup Menyusun aturan baru yang dis-
memberikan jaminan kebutuhan epaka
laan sarana dan prasarana yang diba- pengaturan
ngun, agar dapat berfungsi efektif dan
3 Mesir Lemahnya kapasitas pengelola sarana Meninjau dan memperbaiki mandat
berkelanjutan. Mempertimbangkan dan prasarana yang diberikan kepada pengelola
sumber dana yang beragam mulai dari 4 Benin Rendahnya parsipasi perempuan Penambahan porsi jumlah perem-
pemerintah pusat, pemerintah kota/ dalam kepengurusan pengelola puan yang terlibat dalam kepenguru-
san pengelola
kabupaten, LSM dan masyarakat, ke-
5 Kamerun Banyak pelanggaran aturan, lemah Mendorong keterbukaan dan komu-
beradaan KSM sebaiknya dilengkapi penegakan aturan nikasi antarpengguna
dengan proses pengalihan/penetapan
6 Uganda Keterbatasan kapasitas pengelola Peningkatan kapasitas pengelola
kepemilikan aset secara jelas. Untuk Sumber: Percik, edisi II/Oktober 2003.
itu, keberadaan KSM harus diberi
pengakuan status secara hukum baik Tabel 7. Rekomendasi
No Aspek Rekomendasi
melalui notaris, keputusan bupati atau
kepala desa. 1 Kepemilikan - Memilih konsep kepemilikan komunal/kelompok.
- Mekanisme penyerahan kepemilikannya jelas, misal model bantuan langsung
Keberadaan KSM perlu dilengkapi PKPS-BBM.
dengan aturan yang jelas dan disepakati - Memberikan pengakuan hukum atas status kepemilikan kelompok.
dalam forum yang resmi serta dituang- 2 Pengelolaan - Pengelolaan secara kelompok.
- Tersedia aturan kelompok dalam pengelolaan.
kan dalam suatu ketetapan. Beberapa - Ada pengakuan yang jelas terhadap keberadaan kelompok.
hal penting yang wajib terdapat dalam - Ada akuntabilitas kelompok (audit, monev, laporan pertanggungjawaban
pengelolaan)
pengaturan tersebut diantaranya berupa - Ada sistem pencatatan aset yang baik dan jelas.
aturan terkait akuntabilitas yaitu sistem - Tersedianya ruang parsipasi berbagai pihak
audit sederhana, pengawasan, laporan 3 Kelembagaan - Adanya sanksi dan penghargaan.
pertanggungjawaban, dan evaluasi. - Memilih model kelembagaan yang sesuai dengan perkembangannya (KSM,
Unit Pengelola Sarana/UPS, Yayasan, Koperasi, Lembaga Pemberdayaan
Tidak ketinggalan adalah perlunya Masyarakat/LPM).
sistem pencatatan aset. Selain itu, - Adanya sistem regenerasi kepengurusan yang baik.
- Adanya peningkatan kapasitas pengelola sesuai kebutuhan.
menjadi keniscayaan dalam pengaturan - Untuk memperkuat kelembagaan, diperlukan bimbingan teknis dan
pengelolaan adalah keberadaan sanksi pelahan dari pemangku kepenngan eksternal
- Pengelolaan kepengurusan harus melibatkan unsur perempuan minimal 30
dan penghargaan, peluang keterlibatan persen, termasuk posisi pengurus in.
perempuan, serta regenerasi pengelola. - Pendapatan dari pengelolaan sarana digunakan untuk pengembangan.
- Pilihan kelembagaan memperoleh pengakuan/perlindungan hukum yang
Pengelolaan KSM sebaiknya menja- baik.
lin kemitraan dengan berbagai pemang- - Fleksibel dalam menjalin kemitraan dengan pemangku kepenngan.
ku kepentingan, tidak hanya peme-
rintah. Sehingga upaya pengembangan Dalam perjalanannya, pilihan ke- institusi menjadi kebutuhan mendesak,
KSM melalui peningkatan kapasitas butuhan kelembagaan bisa disesuaikan agar seluruh mandat pengelolaan sarana
pengelola dan masyarakat, kerjasama dengan kondisi daerahnya masing- dan prasarana Sanimas bisa terlaksana
pendanaan maupun rencana pengem- masing, yakni bisa tetap KSM atau secara baik.
bangan dapat dilaksanakan melalui berubah dalam bentuk yang dianggap Hal penting lain yang perlu di
kemitraan tersebut. lebih sesuai, misal LPM, yayasan, atau perhatikan sebelum KSM mengem-
koperasi. Artinya jika KSM Sanimas bangkan model pengelolaan dan kelem-
ISTIMEWA
merasa bentuk kelembagaannya sudah bagaannya, setidaknya dilakukan dulu
cukup mampu menjalankan mandat analisis kelembagaan yang di perkira-
secara baik, bisa saja tetap tidak perlu kan mampu menjawab kebutuhan, dan
merubah pengelolaan dan institusinya. mampu mengemban tuntutan perkem-
Namun jika dinilai (melalui alat ukur bangan situasinya.
dan monev) perlu melakukan peru- *Fasilitator Pembangunan AMPL Berbasis
bahan, dengan disertai alasan mendasar. Masyarakat, Anggota Jejaring AMPL Indonesia
Bisa jadi perubahan pengelolaan dan dan Advokat.
Wawasan 212
213
Jejaring Sanimas
..............
Adopsi SANIMAS
dalam Environmental Services Program (ESP),
2005 - 2010
Winarko Hadi*
Sekilas Environmental Services Program (ESP) bawah komponen ini yang terkait sanitasi diantaranya
E
nvironmental Services Program disingkat ESP, adalah: (i) bekerja dengan pemerintah lokal untuk
adalah program yang dibiayai oleh United States meningkatkan akses kepada sistem sanitasi yang lebih baik;
Agency for Internasional Development (USAID), (ii) mendorong pilihan-pilihan bagi sistem sanitasi berbasis
yang dirancang dalam upaya mendorong masyarakat; (iii) mencapai perubahan perilaku kesehatan
tercapainya kesehatan masyarakat yang lebih dan sanitasi melalui kampanye penyadaran.
baik di Indonesia, melalui perbaikan pengelolaan sumber 2. Manajemen Daerah Aliran Sungai dan Pelestarian
daya air dan perluasan akses untuk memperoleh layanan Keanekaragaman Hayati (Watershed Management and
sanitasi dan air minum bagi masyarakat. ESP dilaksanakan Biodiversity Conservation)
selama lima tahun, dimulai dari bulan Desember 2004, dan Sasaran dasar dari Tim Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
akan berakhir pada bulan Maret 2010 mendatang, di bawah adalah untuk menstabilkan dan memperbaiki pasokan air
koordinasi Development Alternatives, Inc (DAI). Kegiatan mentah/belum diolah ke pusat-pusat populasi perkotaan dan
ESP difokuskan pada 7 Provinsi utama di wilayah Indonesia sekitar perkotaan dengan cara mendorong pemakaian lahan
bagian barat: Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, yang lestari berkesinambungan sekaligus juga melakukan
Sumatera Barat (berjalan 2 tahun, 2005-2007), Jawa Barat konservasi pada wilayah-wilayah terlindung yang memiliki
dan DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, serta di 4 kota keanekaragaman hayati yang tinggi.
di wilayah Indonesia bagian timur (2009-2010) : Manado, 3. Pembiayaan Jasa Lingkungan (Environmental Service
Ambon, Kota dan Kabupaten Jayapura. Finance)
Program ESP dibagi menjadi lima (5) komponen utama Pembiayaan Jasa Lingkungan, mengupayakan perbaikan-
dan 4 (empat) sub komponen Program Antar Komponen perbaikan nyata dalam bidang ini dengan membantu untuk
yang meliputi: memastikan diperolehnya akses terhadap pembiayaan
1. Penyediaan Jasa Lingkungan (Environmental Service komersial bagi pemerintah lokal dan perusahaan daerah
Delivery) air minum agar dapat memperbaiki dan memperluas
Komponen ini bertujuan mengupayakan kesehatan yang ketersediaan pasokan air melalui jaringan pipa dan fasilitas-
lebih baik melalui pengelolaan air, akses terhadap air, dan fasilitas sanitasi.
sanitasi (pengelolaan air limbah dan sampah) yang lebih 4. Rancangan Berwawasan Lingkungan (environemtnal
baik di wilayah padat penduduk di daerah hilir. Kegiatan Sound Design)
komponen ini melibatkan PDAM dan pemerintah daerah Rancangan dan Implementasi yang Berwawasan
sebagai mitra kerja, serta menyediakan program bantuan Lingkungan dapat memberikan kontribusi langsung dan
teknis yang dirancang khusus sesuai dengan penting bagi upaya-upaya pembangunan kembali di Aceh.
kebutuhan mitra ESP. Laju pembangunan kembali yang cepat di Aceh memiliki
Tugas utama di potensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
SW
Pengelolaan
Air Limbah Domestik
di Indonesia
P
engelolaan air limbah do- satu faktor yang berpengaruh terhadap
mestik saat ini belum men- kondisi sanitasi adalah ketersediaan per-
jadi prioritas utama, hal aturan perundangan.
ini dapat terlihat dari jum- Tulisan berikut mencoba merang-
lah penduduk yang belum kum peraturan perundangan terkait
memiliki akses sanitasi yang baik. Pence- pengelolaan air limbah domestik di In-
maran lingkungan akibat dihasilkannya donesia.
limbah domestik memberikan dampak
yang sangat luas bagi kehidupan umat Undang-Undang Nomor 26 Tahun
manusia. Menurut laporan United Na- 2009 tentang Kesehatan
tion Development Programme (UNDP), Pembangunan kesehatan bertujuan
pembangunan yang terkait dengan ting- untuk meningkatkan kesadaran, ke-
kat kesejahteraan manusia yang disebut mauan, dan kemampuan hidup sehat
Human Development Index (HDI), salah bagi setiap orang agar terwujud derajat
satu kriterianya adalah kesehatan di kesehatan masyarakat yang setinggi-
samping pendidikan dan ekonomi, salah tingginya, sebagai investasi bagi pem-
bangunan sumber daya manusia yang
BOWO
produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemerintah bertanggung jawab me-
rencanakan, mengatur, menyelenggara-
kan, membina, dan mengawasi penye-
lenggaraan upaya kesehatan yang merata
dan terjangkau oleh masyarakat.
Untuk mewujudkan derajat kese-
hatan yang setinggi-tingginya bagi
masyarakat, diselenggarakan upaya kese-
hatan yang terpadu dan menyeluruh da-
lam bentuk upaya kesehatan perseorang-
an dan upaya kesehatan masyarakat.
Upaya kesehatan lingkungan ditu-
jukan untuk mewujudkan kualitas ling-
kungan yang sehat, baik sik, kimia,
biologi, maupun sosial yang memung-
kinkan setiap orang mencapai derajat
222
maran dan/atau perusakan lingkungan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan hidup wajib melakukan penanggu- 2004 tentang Sumber Daya Air.
Bab I Ketentuan Umum
langan pencemaran dan/atau kerusakan Sejalan dengan perkembangan jum-
Bab II Asas dan Tujuan lingkungan hidup. Masyarakat memi- lah penduduk dan meningkatnya ke-
Bab III Hak dan Kewajiban :
Bab IV Tanggungjawab Pemerintah liki hak dan kesempatan yang sama dan giatan masyarakat, mengakibatkan
Bab V Sumberdaya di Bidang Kesehatan : seluas-luasnya untuk berperan aktif da- perubahan fungsi lingkungan yang
Bab VI Upaya Kesehatan
Bab VII Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja, lam perlindungan dan pengelolaan ling- berdampak negatif terhadap kelesta-
Lanjut Usia, dan Penyandang Cacat
Bab VIII Gizi
kungan hidup. rian sumber daya air dan meningkatnya
Bab IX Kesehatan Jiwa daya rusak air. Hal tersebut menuntut
Bab X Penyakit Menular dan Tidak Menular
Bab XI Kesehatan Lingkungan pengelolaan sumber daya air yang utuh
Bab XII Kesehatan Kerja dari hulu sampai ke hilir dengan basis
Bab XIII Pengelolaan Kesehatan
Bab XIV Informasi Kesehatan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 wilayah sungai dalam satu pola pengelo-
Bab XV Pembiayaan Kesehatan tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Bab XVI Peran Serta Masyarakat Lingkungan Hidup
laan sumber daya air tanpa dipengaruhi
Bab XVII Badan Permbangan Kesehatan oleh batas-batas wilayah administrasi
Bab XVIII Pembinaan dan Pengawasan Bab I Ketentuan Umum
Bab XIX Penyidikan Bab II Asas, Tujuan, dan Ruang Lingkup yang dilaluinya.
Bab XX Ketentuan Pidana
Bab XXI Ketentuan Peralihan
Bab III Perencanaan
Bab IV Pemanfaatan
Konservasi sumber daya air dilaku-
Bab XXII Ketentuan Penutup Bab V Pengendalian kan melalui kegiatan perlindungan dan
Bab VI Pemeliharaan
Bab VII Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun pelestarian sumber air, pengawetan air,
kesehatan yang setinggi-tingginya. Serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta pengelolaan kualitas air dan pe-
Bab VIII Sistem Informasi
Masyarakat berperan serta, baik se- Bab IX Tugas dan Wewenang Pemerintah dan ngendalian pencemaran air dengan
Pemerintah Daerah
cara perseorangan maupun terorgan- Bab X Hak, Kewajiban, dan Larangan
mengacu pada pola pengelolaan sum-
isasi dalam segala bentuk dan tahapan Bab XI Peran Masyarakat ber daya air yang ditetapkan pada setiap
Bab XII Pengawasan dan Sanksi Administraf
pembangunan kesehatan dalam rangka Bab XIII Penyelesaian Sengketa Lingkungan wilayah sungai.
membantu mempercepat pencapaian Bab XIV Penyidikan dan Pembukan Pengelolaan kualitas air dan pengen-
Bab XV Ketentuan Pidana
derajat kesehatan masyarakat yang se- Bab XVI Ketentuan Peralihan dalian pencemaran air ditujukan untuk
Bab XVII Ketentuan Penutup
tinggi-tingginya. mempertahankan dan memulihkan
kualitas air yang masuk dan yang ada
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Peng- BORDA
223 Regulasi
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004
titas air disusun dan didokumentasikan Setiap orang wajib melestarikan
tentang Sumber Daya Air pada instansi teknis yang bertanggung kualitas air dan mengendalikan pence-
Bab I Ketentuan Umum jawab, di bidang pengelolaan lingkung- maran air pada sumber air. Pemerintah
Bab II Wewenang dan Tanggung Jawab an hidup di daerah. dan Pemerintah Propinsi, Pemerintah
Bab III Konservasi Sumber Daya Air
Bab IV Pendayagunaan Sumber Daya Air Metode analisa untuk setiap para- Kabupaten/Kota wajib memberikan
Bab V Pengendalian Daya Rusak Air
Bab VI Perencanaan
meter baku mutu air dan baku mutu informasi kepada masyarakat mengenai
Bab VII Pelaksanaan Konstruksi, limbah cair ditetapkan oleh Menteri. pengelolaan kualitas air dan pengenda-
Operasi dan Pemeliharaan
Bab VIII Sistem Informasi Sumber Daya Air Apabila kualitas air lebih rendah dari lian pencemaran air.
Bab IX Pemberdayaan dan Pengawasan kualitas air menurut golongan yang te- Dalam hal terjadi perbuatan melang-
Bab X Pembiayaan
Bab XI Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat lah ditetapkan, Gubernur Kepala Dae- gar hukum berupa pencemaran dan/
Bab XII Koordinasi
Bab XIII Penyelesaian Sengketa rah Tingkat I menetapkan program atau perusakan lingkungan hidup, maka
Bab XIV Gugatan Masyarakat dan Organisasi peningkatan kualitas air. akan dikenakan sanksi ganti kerugian
Bab XV Penyidikan
Bab XVI Ketentuan Pidana Setiap orang atau badan yang mem- maupun sanksi administrasi untuk be-
Bab XVII Ketentuan Peralihan
Bab XVIII Ketentuan Penutup buang limbah cair wajib menaati baku berapa pelanggaran yang ditetapkan ses-
mutu limbah cair sebagaimana telah di- uai dengan peraturan perundangan.
tentukan dalam izin pembuangan lim-
pada sumber-sumber air. Pengendalian bah cair yang telah ditetapkan. Sedang- Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
pencemaran air dilakukan dengan cara kan penanggung jawab kegiatan wajib tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
mencegah masuknya pencemaran air membuat saluran pembuangan limbah
pada sumber air dan prasarana sumber cair sedemikian rupa, sehingga memu- Bab I Ketentuan Umum
Bab II Pengelolaan Kualitas Air
daya air. Oleh karena itu, setiap orang dahkan pengambilan contoh dan pe- Bab III Pengendalian Pencemaran Air
Bab IV Pelaporan
atau badan usaha dilarang melakukan ngukuran debit limbah cair di luar areal Bab V Hak Dan Kewajiban
kegiatan yang mengakibatkan rusaknya kegiatan. Bab VI Persyaratan Pemanfaatan Dan
Bab VII Pembinaan Dan Pengawasan
sumber air dan prasarananya, meng- Baku mutu limbah cair yang diizin- Bab VIII Sanksi
Bab IX Ketentuan Peralihan
ganggu upaya pengawetan air dan/atau kan dibuang ke dalam air oleh suatu Bab X Ketentuan Penutup
mengakibatkan pencemaran air. kegi-atan ditetapkan oleh Gubernur
Pengendalian daya rusak air dilaku- Kepala Daerah Tingkat I berdasarkan
kan secara menyeluruh yang mencakup baku mutu limbah cair.
upaya pencegahan, penanggulangan,
dan pemulihan. Hal tersebut merupakan Peraturan Pemerintah Nomer 82 Ta-
tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah hun 2001 tentang Pengelolaan Kuali-
Daerah, serta pengelola sumber daya air tas Air dan Pengendalian Pencemaran
wilayah sungai dan masyarakat. Air
Penyelenggaraan pengelolaan kuali-
Peraturan Pemerintah Nomor 20 tas air dan pengendalian pencemaran
Tahun 1990 tentang Pengendalian air dapat dilaksanakan oleh pihak ketiga
Pencemaran Air. berdasarkan peraturan perundangan.
Gubernur menunjuk instansi teknis Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk
di daerah untuk melakukan inventa- menjamin kualitas air yang diinginkan
risasi kualitas dan kuantitas air untuk sesuai peruntukannya agar tetap dalam
kepentingan pengendalian pencemaran kondisi alamiahnya. Sedangkan pengen-
air. Kemudian data kualitas dan kuan- dalian pencemaran air dilakukan untuk
menjamin kualitas air sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 baku mutu air melalui upaya pencega-
tentang Pengendalian Pencemaran Air
han dan penanggulangan pencemaran
Bab I Ketentuan Umum air serta pemulihan kualitas air.
Bab II Inventarisasi Kualitas dan Kuantas Air
Bab III Penggolongan Setiap orang yang membuang air
Bab IV Upaya Pengendalian
Bab V Perizinan
limbah ke prasarana dan/atau sarana
Bab VI Pengawasan dan Pemantauan pengelolaan air limbah yang disediakan
Bab VII Pembiayaan
Bab VIII Sanksi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dike-
Bab IX Ketentuan Peralihan nakan retribusi.
Bab X Ketentuan Penutup
Regulasi 224
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Ta- Dalam hal Prasarana dan Sarana Air terpusat dilakukan secara kolektif mela-
hun 2005 tentang Pengembangan Limbah, setiap orang perseorangan atau lui jaringan pengumpul dan diolah serta
Sistem Penyediaan Air Minum. kelompok masyarakat dilarang mem- dibuang secara terpusat.
Pengaturan pengembangan SPAM buang air limbah secara langsung tanpa Pelayanan minimal sistem pem-
diselenggarakan secara terpadu dengan pengolahan ke sumber air baku. PS Air buangan air limbah berupa unit pengo-
pengembangan Prasarana dan Sarana Limbah dilakukan melalui sistem pem- lahan kotoran manusia/tinja dilakukan
Sanitasi yang berkaitan dengan air mi- buangan air limbah setempat dan/atau dengan menggunakan sistem setempat
num. Air minum yang tidak memenuhi terpusat. Untuk sistem pembuangan atau sistem terpusat agar tidak mence-
syarat dilarang didistribusikan kepada air limbah setempat dilakukan secara mari daerah tangkapan air/resapan air
masyarakat. individual melalui pengolahan dan baku.
Air minum yang dihasilkan dari pembuangan air limbah setempat. Se- Pemantauan kualitas dan kuantitas
SPAM yang digunakan oleh masyarakat dangkan sistem pembuangan air limbah hasil pengolahan air limbah wajib di-
pengguna/pelanggan harus memenuhi lakukan secara rutin dan berkala sesuai
syarat kualitas berdasarkan peraturan dengan standar yang ditetapkan Menteri
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005
Menteri yang menyelenggarakan urusan tentang Pengembangan Sistem
yang menyelenggarakan urusan peme-
pemerintahan di bidang kesehatan. Un- Penyediaan Air Minum rintahan di bidang lingkungan hidup.
tuk limbah akhir dari proses pengolahan Bab I Ketentuan Umum Mengenai pemilihan lokasi instalasi
air baku menjadi air minum wajib dio- Bab II Sistem Penyediaan Air Minum pengolahan air limbah harus memper-
Bab III Perlindungan Air Baku
lah terlebih dahulu sebelum dibuang ke Bab IV Penyelenggaraan hatikan aspek teknis, lingkungan, so-
Bab V Wewenang dan Tanggung Jawab
sumber air baku dan daerah terbuka. Bab VI Badan Pendukung Pengembangan SPAM sial budaya masyarakat setempat, serta
Perlindungan air baku dilaku- Bab VII Pembiayaan dan Tarif dilengkapi dengan zona penyangga.
Bab VIII Tugas, Tanggung Jawab,
kan melalui keterpaduan pengaturan Peran, Hak, dan Kewajiban Untuk lokasi pembuangan akhir hasil
Bab IX Pembinaan dan Pengawasan
pengembangan SPAM dan Prasarana Bab X Gugatan Masyarakat dan Organisasi pengolahan air limbah yang berbentuk
dan Sarana Sanitasi yang meliputi Prasa- Bab XI Sanksi Administraf cairan, wajib memperhatikan faktor
Bab XII Ketentuan Peralihan
rana dan Sarana Air limbah dan Prasa- Bab XIII Ketentuan Penutup keamanan, pengaliran sumber air baku
rana dan Sarana Persampahan. dan daerah terbuka.
BOWO
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 16/M/PRT/2008 tentang Ke-
bijakan Strategi Nasional Sistem Pe-
ngelolaan Air Limbah Permukiman.
Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Sistem Pengolahan Air
Limbah Permukiman dimaksudkan
sebagai pedoman dan arahan dalam
penyusunan kebijakan teknis, perenca-
naan, pemrograman, pelaksanaan dan
pengelolaan dalam penyelenggaraan
pengembangan sistem pengelolaan air
limbah permukiman, baik di lingkung-
an Departemen, Lembaga Pemerintah
Non Departemen, Pemerintah Daerah,
maupun bagi masyarakat dan dunia
usaha.
Kebijakan pengelolaan air limbah
permukiman dirumuskan dengan men-
jawab isu strategis dan permasalahan
dalam pengembangan pen-
golaan air limbah permuki-
man.
225 Regulasi
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
limbah domestik yang telah ditetapkan, melanggar baku mutu air dan menim-
Nomor 16/M/PRT/2008 tentang Kebijakan membuat saluran pembuangan air lim- bulkan pencemaran air.
Strategi Nasional Sistem Pengelolaan
Air Limbah Permukiman bah domestik tertutup dan kedap air Permohonan izin yang diberikan
sehingga tidak terjadi perembesan air didasarkan pada hasil kajian analisis
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Ketentuan Teknis dan Pengaturan di Daerah limbah ke lingkungan, serta membuat mengenai dampak lingkungan atau ka-
Bab III Ketentuan Peralihan
Bab IV Ketentuan Penutup sarana pengambilan sample pada outlet jian upaya pengelolaan lingkungan dan
unit pengolahan air limbah. upaya pemantauan lingkungan.
Di tingkat daerah adopsi terhadap Baku mutu air limbah domestik Dalam izin pembuangan air limbah
kebijakan dan strategi ini memerlukan daerah ditetapkan dengan Peraturan ke air atau sumber air, Bupati/Walikota
penyesuaian sesuai dengan karakteristik, Daerah Provinsi. Bupati/Walikota wajib wajib mencantumkan seluruh kewajiban
kondisi serta permasalahan dari masing- mencantumkan persyaratan dalam izin dan larangan bagi usaha dan/atau ke-
masing daerah yang bersangkutan. pembuangan air limbah domestik bagi giatan sebagaimana yang tercantum da-
usaha dan/atau kegiatan permukiman lam PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Keputusan Menteri Lingkungan Hi- (real estate), rumah makan (restauran), Pengelolaan Kualitas Air dan Pengenda-
dup Nomor 112 Tahun 2003 tentang perkantoran, perniagaan, apartemen lian Pencemaran Air.
Baku Mutu Air Limbah Domestik. dan asrama.
Baku mutu air limbah domestik ada- Kebijakan Nasional Air Minum dan
lah ukuran batas atau kadar unsur pence- Keputusan Menteri Negara Lingkung- Penyehatan Lingkungan Berbasis Ma-
mar dan/atau jumlah unsur pencemar an Hidup Nomor 42 Tahun 2003 ten- syarakat (AMPL-BM).
yang ditenggang keberadaannya dalam tang Perubahan atas Keputusan Men- Tujuan pembangunan AMPL adalah
air limbah domestik yang akan dibuang teri Negara Lingkungan Hidup Nomor meningkatkan pembangunan, penyedi-
atau dilepas ke air permukaan. 111 Tahun 2003 tentang Pedoman aan, pemeliharaan dan meningkatkan
Baku mutu air limbah domestik mengenai Syarat dan Tata Cara Peri- kehandalan dan keberlanjutan pelayan-
berlaku bagi usaha dan/atau kegiatan zinan Serta Pedoman Kajian Pembu- an prasarana dan sarana air minum dan
permukiman (real estate), rumah makan angan Air Limbah ke Air atau Sumber penyehatan lingkungan. Agar tujuan
(restauran), perkantoran, perniagaan dan Air tersebut dapat dicapai maka diperlukan
apartemen. Untuk setiap penanggung Setiap usaha dan/atau kegiatan yang perubahan paradigma pembangunan
jawab usaha dan/atau kegiatan terse- akan membuang air limbah ke air atau yang dimanifestasikan melalui perubah-
but diwajibkan melakukan pengolahan sumber air wajib mendapat izin tertulis an kebijakan air minum dan penyehatan
air limbah domestik sehingga mutu air dari Bupati/Walikota. Bupati/Walikota lingkungan yang berdasar kepada :
limbah domestik yang dibuang ke ling- dilarang menerbitkan izin pembuangan a. Air merupakan benda sosial dan ben-
kungan tidak melampaui baku mutu air air limbah ke air atau sumber air yang da ekonomi.
PU b. Pilihan yang diinformasikan sebagai
dasar dalam pendekatan tanggap ke-
butuhan.
c. Pembangunan berwawasan lingkung-
an.
d. Pendidikan perilaku hidup bersih dan
sehat.
e. Keberpihakan pada masyarakat mis-
kin.
f. Peran perempuan dalam pengambilan
keputusan.
g. Akuntabilitas proses pembangunan.
h. Peran pemerintah sebagai fasilitator.
i. Peran aktif masyarakat.
j. Pelayanan optimal dan tepat sasaran.
k. Penerapan prinsip pemulihan biaya.
(DEW)
Regulasi 226
Contoh Peraturan di Tingkat Pemerintahan Daerah
karena itu, Pemerintah Daerah perlu memanfaatkan jaringan air limbah do-
Peraturan Gubernur Propinsi DKI Jakarta
Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air melakukan pengelolaan air limbah mestik terpusat, diwajibkan membuat
Limbah Domesk di Provinsi DKI Jakarta dengan cara membuat sistem pengatu- instalasi pengolahan air limbah setem-
Bab I Ketentuan Umum ran terhadap jaringan air limbah baik pat berupa septik tank komunal atau
Bab II Asas, Tujuan, dan Sasaran
Bab III Ruang Lingkup terpusat maupun setempat. IPAL komunal.
Bab IV Penyusunan Rencana Induk Sistem pengolahan air limbah se- Pemerintah Daerah mempunyai ke-
Sanitasi Lingkungan
Bab V Pengelolaan Air Limbah Domesk tempat merupakan pembuangan air wajiban untuk melakukan pengawasan
Bab VI Persyaratan Teknis Pengolahan
Air Limbah Domesk
limbah domestik ke dalam septik tank terhadap instalasi pengolahan air lim-
Bab VII Pembinaan dan Pengawasan individual, tanki septik komunal atau bah setempat yang telah terbangun dan
Bab VIII Hak, Kewajiban dan
Peran Serta Masyarakat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara berkala melakukan pemantauan
Bab IX Sanksi Administrasi
Bab X Ketentuan Penutup
Komunal. Sedangkan sistem pengo- terhadap kualitas pengolahan air lim-
lahan air limbah terpusat merupakan bah setempat.
pembuangan air limbah domestik ke
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta dalam jaringan air limbah domestik
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun
Nomer 6 Tahun 2009 tentang Penge- yang disediakan oleh Pemerintah. 2009 tentang Pengelolaan Air Limbah Domesk
lolaan Air Limbah Domestik. Orang atau badan yang terjangkau
Bab I Ketentuan Umum :
Permasalahan pengelolaan air lim- sistem pengolahan air limbah terpusat Bab II Pengelolaan Air Limbah Domesk
bah domestik di wilayah Kota Yogya- wajib menyalurkan air limbah domes- Bab III Pengembangan dan Pemeliharaan
Jaringan Air Limbah Domesk
karta cukup kompleks baik dari segi tiknya ke jaringan air limbah terpusat. Bab IV Penyedotan Air Limbah Domesk
Bab V Perizinan
pengaturannya maupun pembiayaan- Untuk penyambungan air limbah do- Bab VI Larangan
nya. Sistem pengelolaan jaringan air mestik ke jaringan air limbah terpusat Bab VII Sanksi Administrasi
Bab VIII Ketentuan Pidana
limbah yang belum berjalan secara harus dengan izin Walikota atau Peja- Bab IX Penyidikan
Bab X Pengawasan dan Pengendalian
optimal merupakan salah satu kendala bat yang ditunjuk. Orang atau badan Bab XI Ketentuan Penutup
bagi Pemerintah Daerah dalam upaya di wilayah-wilayah yang karena kondisi
pelestarian lingkungan hidup. Oleh dan pertimbangan tertentu tidak dapat
227 Regulasi
Tengah, Banjarmasin Selatan. Kam-
Info Buku pung Minomartani, Kecamatan Nga-
glik, Kabupaten Sleman, DIY. Kepanjen,
P
ada umumnya kota-kota Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kam-
di Indonesia masih belum pung Joyoraharjan RT. 01/X, Kota Solo.
memiliki sistem pengelo- Komplek Perumahan Penca, Solo. San-
laan air limbah secara ter- itren di Kota Blitar. Mojokerto, Jawa
pusat. Pada saat ini sistem Timur. Kota Denpasar, Bali. Kelurahan
pengelolaan air limbah terpusat hanya Binangan, Kabupaten Mamuju, Su-
berada di 11 kota saja dengan cakupan lawesi Barat. Dusun Sawahan Taran-
pelayanan yang masih rendah. dam, Kabupaten Kerinci, Jambi. Kota
Sanimas merupakan suatu Pengarang Balikpapan, Kalimantan Timur. Pelam-
pendekatan dalam penyediaan prasa- Gressiadi & Suhaeni buan, Banjarmasin Barat. Kampung
Tahun Terbit
rana dan sarana air limbah permuki- 2009 Sangkrah, Kota Solo. Kota Yogyakarta.
man bagi masyarakat berpenghasi- Penerbit Kampung Bustaman, Kota Semarang.
lan rendah di lingkungan padat pen- Departemen Pekerjaan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Umum & BORDA,
duduk, kumuh, dan rawan sanitasi di 2009, 152 halaman Beragam kisah sukses dari barbagai
perkotaan. Sanimas mengedepankan lokasi program memberi banyak pem-
proses pemberdayaan masyarakat,
yaitu melibatkan masyarakat secara Kisah Sukses
Sanimas
penuh dalam seap tahapannya den-
gan pendekatan tanggap kebutuhan.
Program Sanimas dimulai tahun
2001 di 6 kota/kabupaten di Jawa
Timur dan Bali, yang dibiayai AusAID
melalui WSP bekerjasama dengan
GOI, di mana BORDA bersama partner melalui Direktorat Pengembangan belajaran yang bisa dipek dan diap-
LPTP, BEST dan BALIFOKUS sebagai ex- Penyehatan Lingkungan Permukiman, likasikan di lokasi lain. Pembelajaran
ecung agency. Ditjen Cipta Karya telah melaksanakan tersebut disimpulkan antara lain, sus-
BORDA sendiri membuat pilot pro- replikasi kegiatan Sanimas. Kini Sani- tainable behavioral changes, proses
ject di Provinsi Bali, Jawa Tengah, DIY, mas sudah dilaksanakan di lebih dari menuju Zero Open Defecaon, solusi
dan Jawa Timur (sebanyak 25 lokasi) 400 lokasi yang tersebar di hampir se- perbaikan sanitasi, serta dampak so-
yang dilaksanakan sejak tahun 2003 luruh provinsi di Indonesia. sial ekonomi Sanimas. Di bab akhir ada
hingga 2005. Tahun 2004 direplikasi Buku ini diterbitkan atas kerjasama lampiran data Sanimas secara lengkap
oleh pemerintah kota/kabupaten Departemen Pekerjaan Umum bersa- dari tahun 2003-2006.
dengan dukungan dari BAPPENAS ma BORDA untuk merangkum keber- Buku ini juga dapat digunakan se-
melalui Pokja AMPL dan BORDA. hasilan Sanimas di Indonesia. bagai bahan informasi dalam rangka
Tahun 2006 menjadi program na- Buku ini cukup sederhana dengan pengembangan sanitasi di perkotaan.
sional dan direplikasi pada skala lebih hanya membagi empat bab, yaitu Harapannya, buku ini dapat mendo-
luas di 16 provinsi oleh Departeman Sekilas Perjalanan Sanimas, Kisah rong dan mengingatkan kita untuk
Pekerjaan Umum melalui Direktorat Sukses Sanimas, Pembelajaran dari dapat berndak secara tepat dalam
Pengembangan Penyehatan Lingkung- Sanimas dan Lampiran. Soal kisah memperbaiki kondisi tersebut agar da-
an Permukiman/PPLP, Direktorat Jen- sukses pelaksanaan program Sanimas pat membawa kehidupan menjadi lebih
deral Cipta Karya bekerjasama dengan di berbagai lokasi program, dibahas baik. Di samping harapan untuk dapat
BORDA, sampai sekarang. tersendiri dalam satu bab. menggugah seluruh pihak (Pemerintah
Keberhasilan program itu ditandai Ada puluhan lokasi yang dinilai Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
dengan fasilitas yang dibangun sampai sukses dalam menjalankan program DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota,
saat ini masih berfungsi dan terpeli- Sanimas yaitu Kampung Nelayan II di LSM/Swasta, dan masyarakat) untuk
hara dengan baik, maka sejak 2006 Kelurahan Sungailiat, Kecamatan Sun- turut berparsipasi akf dalam pena-
Departemen Pekerjaan gailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi nganan sanitasi di Indonesia. BW
Umum Kepulauan Bangka Belitung. Kelayan
228
Info Situs
CIPTA KARYA PU
hp://ciptakarya.pu.go.id
Situs ini khusus tentang Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai salah satu
direktorat pada Departemen Pekerjaan Umum. Ditjen Cipta Karya dibentuk dengan
pendekatan yang dilaksanakan melalui sektoral, berupa penyediaan infrastruktur
keciptakaryaan. Situs ini menampilkan berbagai kegiatan keciptakaryaan berupa
penyediaan infrastruktur air minum, air limbah, persampahan, pengelolaan
sanitasi dan drainase. Beragam berita dan dokumentasi kegiatan direktorat ini
terdapat pada situs ini.
BORDA
hp://www.borda-net.org
Pada situs ini memuat link terkait LSM BORDA yang ada diberbagai belahan
dunia seper, hp://www.borda-sa.org/ (untuk south asia), hp://www.borda-
sea.org (untuk south east asia), hp://www.borda-sadc.org (untuk southern
africa). Adapun berita terkait sanitasi ada di masing-masing situs tersebut. Pada
menu layanan dari BORDA ada Decentralized Water Supply, DEWATS (Decentralized
Waste Water Treatment System), CBS (Community Based Sanitaon), DESWAM
(Decentralized Solid Waste Management), Decentralized Energy supply, knowledge
& Quality management. Pada menu knowledge/publikasi terdapat newsleer,
DEWATS newsleer, handbook & manual, studies & reports, dan sebagainya yang
semuanya bisa diunduh. Ada abbreviaon (singkatan-singkatan) dari islah yang
terkait dengan BORDA. Serta menu pencarian untuk mencari data seputar sanitasi.
BaliFokus
hp://balifokus.asia
Program yang dijalankan BALIFOKUS adalah pengelolaan lingkungan perkotaan
yang berpihak pada masyarakat yaitu pemberdyaan masyarakat untuk pengelolaan
limbah domesk, usaha kecil dan menengah, sampah, air bersih, dan kimiawi yang
lebih baik. Disamping itu juga menggarap pariwisata yang berkelanjutan.
BaliFokus juga bekerja sama dengan BORDA. Karena itu, BaliFokus juga
melakukan promosi dan melaksanakan program Sanimas, yaitu program Sanitasi
untuk Masyarakat di enam wilayah masyarakat miskin di Jawa Timur dan Bali yang
didanai oleh AusAID dan dikelola oleh WSP/World Bank dengan pelaksana BORDA.
Situs ini juga berisi berita dan arkel seputar sanitasi dan kegiatan BaliFokus.
Disamping soal sanitasi berbasis masyarakat berupa foto-foto kegiatan yang ada di
daerah-daerah binaan dari BaliFokus.
229
MCK++ yang terpampang jelas pada situs ini. Kabar-kabar terkait program Sanimas
di berbagai wilayah secara khusus tampil pada topik berita lengkap dengan foto-
foto kondisi sebelum dan sesudah adanya program Sanimas.
WASPOLA
hp://waspola.org
Situs ini cukup lengkap dak hanya menyediakan informasi tentang Waspola
tetapi juga air minum dan sanitasi. Termasuk Program Sanimas yang memang
dicetuskan dan didanai oleh AusAID (Waspola) yang bekerja sama dengan World
Bank. Tidak hanya dalam bentuk berita dari berbagai daerah di Indonesia tapi juga
kegiatan-kegiatan yang sudah dan akan digelar. Lebih menarik lagi, bagi siapa yang
berkunjung ke situs ini dan menginginkan informasi dapat mengunduhnya. Situs
ini juga menghubungkan kepada situs-situs lain dalam bidang serupa baik dalam
maupun luar negeri terkait program air minum dan sanitasi.
ESP
hp://esp.or.id
Situs ini tentang Environmental Services Program (ESP) atau Layanan Jasa
Lingkungan berupa penyedia dan pembiayaan jasa lingkungan. Tersedia berbagai
arkel terkait air minum dan penyahatan lingkungan dari daerah-daerah binaan
ESP. ESP merupakan program lima tahun yang dikembangkan oleh USAID/
Indonesia sebagai tanggapan dari inisiaf Presiden pada 2002 untuk memperbaiki
manajemen sumber daya air yang berkelanjutan. Pada situs ini juga tersedia
materi publikasi berupa laporan kegiatan ESP di Indonesia. ESP dalam kegiatannya
bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia, sektor swasta, organisasi non-
pemerintah, kelompok masyarakat dan pemangku kepenngan lain.
LPTP
hp://www.lptp.co.id
Situs ini nyaris bisa menggambarkan program-program yang dijalankan oleh
Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP). Dengan mendasarkan dirinya
pada visi untuk menjadi pelopor inovaf (inovaf leader) keadilan dan kedaulatan
dalam pengembangan pangan, energi dan pelestarian fungsi lingkungan, LPTP
menyusun banyak sekali program pemberdayaan, dari mulai mengembangkan
teknologi DEWATS, mengembangkan program pembangunan perumahan,
menginisiasi pendirian koperasi sampai dengan membangun unit usaha PT
DEWATS LPTP.
Semua program itu diberi tempat dalam situs ini. Kabar-kabar terbaru, seper
kunjungan ke daerah dan studi banding dari pihak luar, tak luput juga diberitakan.
Yang juga menarik, situs ini dengan penuh kesadaran sejarah menghadirkan kisah
perjalanan LPTP sendiri, dari mulai sejarah pendirian sampai situasi terbaru.
Bahkan, alamat kantor yang pernah digunakan LPTP sepanjang sejarahnya juga
ditampilkan dengan cukup memadai.
Salah satu bagian paling menarik untuk dikunjungi adalah menu galeri foto.
Ada puluhan foto yang disusun berdasarkan masing-masing kegiatan yang bisa
dibuka dan dikunjungi. Ini menunjukkan, seper halnya menu sejarah LPTP,
situs ini menyadari penngnya pendokumentasian perjalanan sejarah sebuah
organisasi.
Tema yang diusung majalah Ekspresi TEKNO LIMBAH VOLUME 2 TAHUN 2007
kali ini cukup unik dan menggelik, YOGYAKARTA, KOTA BERHATI NYAMAN
universalitas nja: problem sanitasi Penerbit: Pusat Pengembangan Teknologi
Indonesia. Tema yang mengajak kita Limbah Cair, Yogyakarta, 2007
kembali berpijak pada bumi tentang
problem sanitasi. Problem yang muncul Teknolimbah volume 2 ini akan
bukan hanya pada persoalan sanitasi saja, mengungkap bagaimana kondisi
namun juga kepada salah satu substansi limbah cair di Yogyakarta dulu dan kini,
universal yang mencemarinya, yakni nja berikut treatment yang digunakan,
manusia itu sendiri. serta stakeholders yang terlibat dalam
Seap orang membuang nja rata-rata penanganan limbah cair komunal. Selain
seberat 125-250 gram per harinya. Jika itu dalam edisi ini juga diumumkan
suatu kawasan tertentu berpenduduk 100 mengenai rencana Pelahan Teknologi
juta jiwa, maka bisa dibayangkan seap Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair
harinya kawasan itu akan menampung di Februari 2007. Dalam pelahan ini,
sampah nja dak kurang dari 25.000 ton! peserta akan mempelajari permasalahan
Sudah barang tentu lingkup permasalahan limbah cair industri maupun domesk
ini bukan lagi masalah pribadi, namun berikut solusi treatment-nya dari pakar-
mutlak urusan bersama manusia. pakar yang kompeten di bidangnya.
TEKNO LIMBAH VOLUME 1 TAHUN 2006 TEKNO LIMBAH VOLUME 3 TAHUN 2007
PUSTEKLIM II, WHATS UP? PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Penerbit: Pusat Pengembangan Teknologi Penerbit: Pusat Pengembangan Teknologi
Limbah Cair, Yogyakarta, 2006 Limbah Cair, Yogyakarta, 2007
Bulen Teknolimbah hadir lagi seiring Edisi kega majalah Tekno Limbah ini
berjalannya proyek Pusteklim yang mengupas tentang problem sanitasi dan
baru atau Pusteklim phase II. Masalah pencemaran lingkungan di negara-negara
limbah cair meskipun kurang populer, berkembang. Hal ini sangat menarik
tetaplah menjadi masalah penng yang karena hampir di masing-masing negara,
bila dak ditangani dengan baik akan bahkan sampai negara maju pun tetap
mengakibatkan masalah lingkungan yang belum sepenuhnya mampu mengelola
lebih parah. Bila fokus proyek Pusteklim limbahnya sendiri. Selain itu, di
TEKNO LIMBAH VOLUME 4 TAHUN 2007 Edisi kali ini akan mengemukakan
LIMBAH CAIR: SEBUAH WACANA salah satu jenis limbah yang mungkin
Penerbit: Pusat Pengembangan Teknologi kurang banyak diekspose bagi kebanyakan
Limbah Cair, Yogyakarta, 2007 masyarakat awam; limbah laboratorium,
seputar jenis limbah apa saja yang dihasilkan
Majalah Tekno Limbah kali ini oleh laboratorium, bahan kimia berbahaya
memuat informasi mengenai limbah cair apa saja yang mungkin dihasilkan, serta
yang seringkali masih hanya menjadi pengolahan seper apa yang tepat. Selain
wacana, metode FISH (Fluorence In limbah laboratorium, edisi kali ini juga
Situ Hybridizaon), pengelolaan dan menampilkan tulisan tentang pemanfaatan
pengolahan limbah cair domesk, grey water, serta bahasan tentang solusi
anaerobik system, serta Pusteklim di untuk mengatasi keterbatasan air bersih
Ambon. (teknologi tepat guna).
TEKNO LIMBAH VOLUME 5 TAHUN 2007 TEKNO LIMBAH VOLUME 8 TAHUN 2008
Mungkinkah Sistem Cluster? BERBAGAI PILIHAN DISINFEKSI
Penerbit: Pusat Pengembangan Teknologi Penerbit: Pusat Pengembangan Teknologi
Limbah Cair, Yogyakarta, 2007 Limbah Cair, Yogyakarta, 2008
Majalah Tekno Limbah volume 5 ini Majalah Tekno Limbah edisi kali ini
memuat informasi mengenai pengelolaan mengemukakan tentang berbagai jenis
limbah cair rumah tangga dengan sistem disinfektan. Pengolahan air limbah apalagi
cluster, kolaborasi prinsip dasar PSAT, LID penyediaan air minum, pengolahan
dan adopsi alur sesoil demi eksistensi air, pasca (post treatment) seringkali menjadi
sanitasi dan keamanan pangan tantangan penentuan kelayakan euen menempa
bagi negara-negara berkembang, serta posisi nilai guna mulai yang utama yang
liku liku permasalahan limbah tahu dan berguna saja (dapat digunakan untuk
alternaf penyelesaiannya. mencukupi kebutuhan selain konsumsi
manusia). Pada edisi ini juga dapat disimak
TEKNO LIMBAH VOLUME 6 TAHUN 2007 mengenai pengolahan apa yang tepat
LIMBAH RUMAH TANGGA untuk pemilihan disinfektan/ oksidan
Penerbit: Pusat Pengembangan Teknologi yang umum digunakan, seper potassium
Limbah Cair, Yogyakarta, 2007 permanganate, ozone, dan terutama
golongan chlorine.
Edisi kali ini Tekno Limbah Tidak hanya disinfektan, edisi kali
mengetengahkan masalah rambahan ini juga menampilkan tulisan tentang
inner-healthy pada sistem on-site, penanganan dan permasalahan dalam
mengenal limbah cair karet dan pengolahan limbah cair, serta masalah
pengolahannya, pemberdayaan aman/daknya dan sehat/daknya air
masyarakat guna mengatasi permasalahan sumur kita.
limbah cair domesk, serta limbah cair
sebagai dampak negaf dari akvitas TEKNO LIMBAH VOLUME 10 TAHUN 2008
manusia yang ada di sekitar Kita. PILOT PLAN PUSTEKLIM
Penerbit: Pusat Pengembangan Teknologi
Limbah Cair, Yogyakarta, 2008
Majalah Tekno Limbah edisi kali ini
Toilet kayu,
jangan tanya
limbahnya lari
kemana.
Gemetar juga
dinjau dari
Gotong royong. pusat
Oo..gini tho
informed choice
Cap KSM juga technologynya
ada. Berperahu ria demi
Sanimas.
Beginilah
limbah
rumah tangga
dibuang.
Tutup manhole
memang harus
bisa dibuka
semua. Tim lengkap
monitoring
dari pusat
Air buangan
limbah Sani-
mas. Sudah
lumayan
Kunjungan dinas-dinas terkait
kota Pasuruan, dikira mau
245
bikin kolam.
Laporan
keuangan KSM
harus diaudit
juga....
MULTICITY SEMINAR
Mudah-mudahan
menang biar punya
Sanimas.
Sewaktu kami
masih menjadi
TFL Sanimas.
Kenangan masa
muda dengan Kita mau yang mana?
penuh semangat
mendengarkan.
Maunya nan
dibikin taman Sanimas
biar bisa Sanimas. Apa
untuk tempat Sanamas?
bermain
Mudah-mudahan
cuma diukur
Menikma suguhan makanan dari warga rumahnya, bukan
adalah keharusan. Di samping lapar dan haus mau digusur untuk
mulai menyergap IPAL sanimas
id an
n s
Kon
p
e
e
r an
re
D
isadari sepenuhnya bahwa di daerah pinggiran kota di negara berkem-
bang, pendekatan konvensional terpusat dalam penanganan air limbah
telah dianggap gagal. Upaya menemukan jalan keluar dari situasi ini
kemudian mendorong banyak pihak untuk menemukan jawaban terbaik
bagi permasalahan ini. Di Indonesia, kerjasama berbagai pihak, baik
pemerintah, LSM, dan masyarakat, telah berhasil membuktikan melalui Sanimas bahwa
layanan sanitasi dan pengolahan air limbah terdesentralisasi dapat dibangun sebagai pilih-
an inovatif selain layanan terpusat dan layanan setempat.
Untuk itu, diselenggarakan Konperensi dan Pameran Solusi Pengolahan Air Limbah
BORDA
Terdesentralisasi (DEWATS) di Negara Berkembang, sebagai ajang untuk saling berbagi
keahlian, pengalaman, pengetahuan, diantara para ahli, wakil pemerintah, dan lembaga
internasional tentang sistem pengolahan air limbah terdesentralisasi. Konferensi akan
terfokus pada studi kasus dan contoh nyata dari berbagai negara berkembang di seluruh
dunia. Praktisi akan belajar banyak dari praktek unggulan dan akan mempraktekkannya
di negaranya masing-masing.
Materi yang akan banyak ditampilkan dalam konperensi adalah mengenai pilihan
teknologi, aspek kemasyarakatan, pilihan pengelolaan dan pengarusutamaan DEWATS
untuk pembangunan skala luas.
Konperensi diselenggarakan pada tanggal 23-26 Maret 2010 di Surabaya, dan meru-
pakan lanjutan dari IWA-SEAWUN Sanitation Options Conference di Hanoi Nopember
2008. Dalam sesi presentasi, ditampilkan beberapa makalah terkait pembelajaran sanitasi
berbasis masyarakat termasuk program Sanimas.
Selain konperensi, juga diselenggarakan pameran yang akan mempresentasikan pilih-
an teknologi. Disediakan juga acara kunjungan lapangan ke lokasi Sanimas di Balongsari,
Mojokerto dan Bakalan, Pasuruan.
Sebagai penyelenggara adalah International Water Association (IWA) dan Bremen
Overseas Research and Research Development (BORDA), dan didukung oleh Kemen-
terian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Federal Jerman, Kota Bre-
men, Program Air dan Sanitasi Bank Dunia (Water and Sanitation Program/WSP World
Bank), dan Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank/ADB).
248
. Fakta
Tahu
n2
fasilit 007, prop
as sa
San
orsi p itasi
yang ni e
masih tasi adala nduduk y
adala mela h 69. ang m
h ku 3p em
perde sebesar 1 kan Buan ersen. Jum punyai a
saan 8,2 ju g Air lah p kses
. juta j
Kond
isi
ribu m ini meng k.
s
du
t
a jiwa
B
iwa p ebesar 52 a jiwa pen esar Semb nduduk In rhadap
endu ,3 jut dudu
k a
pend di perkota n (BABS) a
e
ra nga d
te
ones
i
e h a u d uk at a n
tanah ter kubik silkan (i) au to dan
, dan urine sed ta l sebe
terce a t ak
mar b u dan pan erbuang s nya 14 rib sar 7
0,5
(iii) m erat; tai; d eap u ton
asyar (ii) 80 a n me h a r i n nj a
untuk akat perse ngaki ya ke ; (ii)
a ha n ba ba 176
50 di ir minum rus memb air tanah tkan (i) 75 dan air,
.
Buru
Manu
antar
a perpi
knya nya menin aan; (iv)
sanit
p
ggal a
ayar
rata-r tercemar persen su
a
dari s ta 25 per mbah ma gai
li n
s a s it kib e a s e n n u s
hany ia [Human urut men at diare s p 1.000 b lebih mah ia;
.Berda
a me
sarka
nemp D e ve u r u nk e b e
a ur lopmentI an nilai In m usia 5 t ng lahir,
utan I
lu
deks
a y i ya
ahun
a l
ekon
om
n stu
di 41 d ndex/HD Pem .
Jumla i akibat s Bank Dun ari 102 n I], sehing banguna
. h
isi inv
a
d engan
ia
Kond ini setara nitasi bur pada tah ara berke Indonesi
u k m u
eg
n 2 m
ga
b a a
n
Rp.20 es
0,- pe tasi pada 2,3 p encapai R 007 poten ng di dun
er p . s i ia
sanit p
asi su r kapita pe eriode ta n Produk
se 5 8 triliun kerugian .
tahun d ah m r tahun h un 19 D omes p e r tahun
. en . 94 .
baru Namun p ingkat pe Dalam lim -2004 ha k Bruto (P
10 pe ening sat, y a tahu n y a me D B )
sehar rs ka ai
usnya en dari ke tan terseb tu Rp.5.00 n terakhir ncapai
yakni bu ut 0, , in
Rp.47 tuhan pe masih jau - per kapi vestasi
.000, layan h d ar t a per
-per k an sa
apita nitas i ideal kar
per ta i da en
hun. sar yang a
. Fakta SANIM
Pada akhir ta
hun 2009, Sa
nimas telah
AS
. 420 lokasi d
Lebih dari 1.0
dipekerjakan
i 124 kota da
n kabupaten
00 pelaku dila
h dan seap
p
menjangkau
ada 22 prop
37.451 KK at
in si
au 172.619 jiw
a yang terse
. Seap hari tahun sekita bar pada
penduduk le bih dari 8.00 r 2 50 tukang, fa
dak lagi men 0 meter kub silitator dan
cemari lingku ik air limbah tenaga ahli
.dan gaji ope
Sekitar 20-3
Simplied Sa
rator Sanima
0 persen dari
s mencapai
lokasi Sanim
ngan. Seap
sekitar Rp.1
b u lan, jumlah p
60 juta.
dari 19.000
embayaran u
ru m a h daerah pada
ntuk pemelih
t
nitaon Syst a s a d alah sistem a ra a n
10 ribu Rupia ems/SSS) un sanitasi gravi
h per bulan, tu k 200-300 rum ta si sederhana
sisanya beru ah tangga de (Gravity-fed
. oleh 100-40
Pekerjaan si
0 orang per
k menghabis
h a
ka
ri
pa fasilitas M
C K d i atas lahan pe
ngan memb
merintah ya
ay a
n
r
g
iuran sekitar
. supervisi.
Selama perio
2 persen tun
de uji coba (2
n dana sekita
003-2005), se
r 70 persen
d a n sisanya un
tuk pelaha
dipergunaka
n, fasilitasi, d
n
h membang menunjukka
un sarana ja n bahwa seba
mban sendir nyak 14 pers
i dirumahnya en dari peng
. guna
249