Untuk memahami bahwa kecepatan gerak dan panas mempunyai
hubungan yang erat, maka gesekan antara permukaan benda yang saling bergerak akan mengakibatkan timbulnya panas. Begitu pula yang terjadi pada genset, dimana didalam genset terjadi pengubahan tenaga mekanis (gerak) menjadi energi listrik. Sistem Pelumasan adalah suatu system pemeliharaan/ perawatan terhadap perangkat mesin yang selalu menampilkan masalah-masalah gerak, gesekan dan panas yang ketiga proses tersebut paling erat berhubungan dan memegang peranan penting dalam masalah kestabilan mesin. Bila ketiga hal tersebut tidak diperhatikan maka akan dapat mengakibatkan keausan dan suhu yang berlebihan menimbulkan pemuian pada bagian yang bergesekan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang cukup terhadap masalah pelumasan sangat bermanaat bagi perawatan mesin. !inyak pelumas adalah suatu cairan yang dapat menetralisir , menstabilkan panas yang berlebihan, minyak pelumas adalah suatu cairan yang berungsi sebagai media penghantar ( penyerap) panas, juga sebagai pelicin atau pelancar gerak. Sistem Pelumasan menggunakan !inyak pelumas yang harus mempunyai persyaratan teknis sebagai berikut " a. #ahan terhadap panas b. Bersih dari $at-$t kimi yang dapat mengakibatkan korosi pada bagian- bagian mesin c. %icin d. #idak mengakibatkan keausan ( yang disebabkan oleh pencemaran kimiawi sehingga menimbulkan koroasi yang berakibat keausan e. #idak banyak membebani mesin . Untuk daerah tropis yang mempunyai suhu lebih dari &'( ) keatas, pemakaian jenis minyak sistem pelumasan dengan kode * +,--.'/ merupakan suatu persyaratan teknis, minyak sistem pelumasan selaian kode tersebut diatas tidak dibenarkan. 0eterangan gambar sistem pelumasan 1. Oli balik dari turbo &. +aringan oli .. 0atub pelangsung ( By pass ) untuk saringan oli 2. Bak Oli 3. 4ompa Oli 5. 0atub pelangsung untuk * pendingin oli * ( Oli cooler ) 6. +alruan hisap 7. 4endingin oli 4rinsip kerja sistem pelumasan Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap. 8ari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 9 ) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. 8alam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). 8ari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada :osker ,rm dari klep, didapatkan melalui camp shat, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rosker arm ( :ocker ,rm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case) !emahami tentang ungsi dan bekerjanya sistem pelumasan tersebut harus dijaga jangan sampai sistem pelumasan terganggu, gangguan gangguan dalam sistem pelumasan dapat terjadi oleh penyebab- penyebab sebagai berikut " a. Oli dari jenis kualitas rendah ( di luar apec) oli palsu oli bekas dan sebagainya b. Banyak kotoran membebani oli ( tercampur air, lumpur-lumpur dan lain sebagainya ). c. #ersumbatnya saluran pelumasan d. :endahnya tekanan oli 8engan memperhatikan penyebab-penyebab gangguan sistem pelumasan tersebut dapat diambil tindakan-tindakan pencegahan antara lain " a. 4emeriksaan oli dan pengawasan terhadap kualitas oli b. 4enggantian oli secara rutine c. 4enggantian ilter secara rutine d. 4emeriksaan saluran pelumasan e. !emperhatikan tekanan oli. 0eterangan +ehubungan dengan ungsi sistem pelumasan , oli harus mempunyai spesiikasi persyaratan bagi mesin yang bersangkutan. +etelah dipakai oli akan mengalami pencemaran dan perubahan siat semula, pada peristiwa pembakaran dalam silinder akan terjadi persenyawaan oksidasi belerang dalam +O & dan +O . yang seterusnya akan terjadi asam kuat ( < & +O 2 = air accu ) dan < & +O 2 ini bersiat korosi ( memakan logam ) maka pada saat keadaan belum berbahaya oli harus diganti. Begitu pula pada ilter oli setelah sekian lama dipakai maka akan terjadi endapan sehingga ilternya harus diganti dengan ilter yang baru. 4emeriksaan yang kontinue menjadikan mesin mempunyai keandalan yang cukup tinggi, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan pada saat o>er haul nanti perlu diadakan pemeriksaan yang teliti keadaan lubang jalan oli, pada dinding crang case atau blok mesin jangan sampai ada yang buntu dan ini akan menyebabkan sistem pelumasan telah berhasil.