Anda di halaman 1dari 55

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


Integrated Microhydro Development and Application Program
IMIDAP
2
0
0
9
BUKU 2 D
PEDOMAN
STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
IMIDAP-P-025-2009
DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Integrated Microhydro Development and Application Program
IMIDAP
2009
IMIDAP-P-025-2009
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Cetakan : 1 2 3 4 5
TIM PENYUSUN
BUKU 2D
STUDI KELAYAKAN EKONOMI / FINANSIAL PEDOMAN
Abdul Kadir Damanik KementerianKUKM
Adhy Kurniawan Universitas GadjahMada
Agus IrfanGunawan PT. WiratmanandAssociates
Agus Maryono Universitas GadjahMada
Arfie Ikhsan P3TKEBT DepartemenESDM
Armi Susandi Institut Teknologi Bandung
Arie Sudaryanto Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia
Chandra Adriawan IMIDAP DJLPE, DepartemenESDM
ChayunBoediyono YayasanBina LingkunganHidup
DadanKusdiana Direktorat Jenderal LPE, DepartemenESDM
DjokoWinarno Masyarakat Energi TerbarukanIndonesia
Eddy Permadi CV. Cihanjuang Inti Teknik
Endang Rosawati PT. BNI (Persero) Tbk
Faisal Rahadian Asosiasi HidroBandung
IfnuSetyadi PT. ProRekayasa
Ignatius Iryanto IMIDAP DJLPE, DepartemenESDM
Nota Effiandi Politeknik Negeri Padang
Machfud UNDP Environment Unit
MochammadAinul Yaqin IMIDAP DJLPE, DepartemenESDM
MukminAtmoprawiro Institut Teknologi Bandung
Kusetiadi Rahardjo PT. Heksa Prakarsa Teknik
RonggoKuncahyo IMIDAP DJLPE, DepartemenESDM
Safrius IMIDAP DJLPE, DepartemenESDM
Sentanu Asosiasi HidroBandung
Suhendrik Hanwar Politeknik Negeri Padang
YantoWibowo Puslitbang Air DepartemenPU
Zendra Permana Zen IMIDAP DJLPE, DepartemenESDM
Zulkarnaen Pusdiklat KEBT DepartemenESDM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
iii
KATA PENGANTAR
Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada
pemerintah provinsi dan atau kabupaten/kota dalam menyusun dan
menilai studi kelayakan yang dibuat inisiator dalam upaya memenuhi
kaidah dan asas kelayakan dari berbagai aspek. Selanjutnya studi
kelayakan tersebut diajukan untuk mendapat alokasi pembiayaan baik
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD) tingkat provinsi dan atau
kabupaten/kota.
Selain pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, buku pedoman ini dapat
menjadi acuan bagi investor atau pihak yang berkepentingan dengan
pengembangan energi listrik tenaga mikrohidro.
Pedoman teknis ini bersifat dinamis sehingga secara periodik dapat
ditinjau kembali dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada.
Pemerintah atau badan lainnya yang ditunjuk Pemerintah diharapkan
selalu dapat meninjau kembali pedoman teknis ini, pemberlakuannya
serta perubahanyang diperlukan.
Selain itu pedoman teknis ini bersifat tidak mengikat, diperlukan peran
aktif dari pemilik , perencana dan pabrikan serta pelaksana. Peran
paling penting adalah pada pemilik dimana peran pengawasan
langsung berada.
Sifat paling penting dari pedoman teknis ini adalah tidak membatasi
perkembangan mikrohidro dan menjadi eksklusif namun sebaliknya
pedoman teknis ini tidak memberikan kelonggaran yang berlebihan
sehingga meninggalkan kualitas yang diperlukan untuk keberlanjutan
project
project
v
suatupembangkit listrik tenaga mikrohidro(PLTMH).
Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak atas kerjasamanya dalam
penyusunan buku pedoman ini dan tim penyusun menyampaikan
permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang. Masukan dan saran
untuk penyempurnaan buku pedoman ini masih diharapkan dari seluruh
pihak.
vi
DAFTAR ISI
Tim Penyusun
Analisis Ekonomi Teknik
Lampiran
................................................................... iii
Lingkup Kegiatan Studi
........................................ 3
................................................... 13
3.1. Sasaran Penerima ....................................... 13
3.2. Bentuk Pembiayaan .................................... 14
3.3. Bidang Cakupan ........................................ 16
3.4. Langkah Pengajuan
Permohonan Pembiayaan ........................... 19
.......................................................................... 33
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2
Bab 3 Finansial dan Pembiayaan
Pembangunan
Bab 4 Penyusunan Laporan
Studi Kelayakan Ekonomi
Daftar Pustaka
................................................................ v
.......................................................................... vii
................................................................. ix
.............................................................. xi
............................... 1
1.1. Umum .............................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ..................................... 2
1.3. .............................. 2
1.4. Syarat Kelayakan
................................ 5
....................... 27
................................................................. 31
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Lampiran 2 :
Lampiran 3 :
Lampiran 4 :
Lampiran 5 :
Lampiran 6 :
Contoh Perhitungan Hasil Penjualan Listrik
Contoh Perhitungan Analisis Ekonomi PLTMH
Contoh Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan
PLTMH
Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan
PLTMH
Contoh Format Pencatatan Aliran Kas Operasional
Harian per Bulan
Contoh Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per
Bulan
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Pedoman studi kelayakan ini merupakan rangkaian terpadu lingkup
kegiatan dan pemberian kriteria penilaian kualitatif dan kuantitatif suatu
lokasi potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) mulai dari
tahap awal, studi potensi, pemilihan spesifikasi teknis komponen peralatan
yang sesuai hingga penyusunanlaporanstudi kelayakan.
Pedoman studi kelayakan ini terdiri dari beberapa buku, sebagaimana
ditunjukkanpada Gambar 1.
Gambar 1. Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH
1
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Lingkup Kegiatan Studi
Studi kelayakan ini dimaksudkan untuk meyakinkan kepada berbagai
pihak denganbeberapa tinjauan, antara lain
a. Secara ekonomi/finansial programpembangunan piko/mikrohidro
yang akan dilaksanakan layak dan sesuai dengan estimasi
pembiayaanyang telahdilaksanakan.
b. Rencana ekonomi sudah memenuhi pedoman dan kriteria standar
kelayakan pembiayaan pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro
(PLTMH) yang berlaku.
c. Biaya pelaksanaan tidak terlalu mahal dan data pendukung untuk
mendapatkan analisis kelayakan ekonomi bisa diperoleh dengan
b i a y a mu r a h d a n k e a n d a l a n d a t a y a n g b i s a
dipertanggungjawabkan.
Studi kelayakan ekonomi finansial diharapkan dapat memperkirakan
potensi pembiayaan program pembangunan mikrohidro yang akan
dilaksanakan.
Berdasarkan hasil pekerjaan perencanaan, selanjutnya dilakukan
perhitungan estimasi biaya proyek, dan dilakukan evaluasi/analisis
ekonomi, dengan menggunakan kaidah ekonomi yang berlaku. Analisis
tersebut meliputi :
a. Analisis (BCR).
b. Analisis (IRR).
c. Analisis (NPV).
d. Analisis kepekaan .
benefit cost ratio
internal rate of return
net present value
(analysis sensitivity)
2
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Hasil estimasi biaya ini akan dialokasikan sesuai periode pelaksanaan
konstruksi .
Syarat kelayakan secara ekonomi pada suatu lokasi potensi PLTMH
ditentukandenganbeberapa parameter.
a. Parameter Ekonomi Teknik
- yang didefinisikan sebagai perbandingan
antara manfaat yang diperoleh dengan investasi yang
diterapkan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka nilai
perbandinganini harus sama denganataulebihdari 1.
- mempunyai pengertian jumlah dari
keseluruhan manfaat dikurangi dengan keseluruhan biaya pada
jangka waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, maka
nilai perbandingan ini harus lebih dari 0 karena pembangunan
tidak bolehmemberi dampak kerugian.
- adalah keuntungan yang
bisa dihasilkan dengan adanya operasi PLTMH. Keutungan ini
harus lebihtinggi dari pada tingkat bunga bank pinjaman.
- atau arus kas adalah aliran dana masuk dan aliran
dana keluar dalam periode tertentu yang berjangka pendek
dalam pengelolaan dana yang dimiliki lembaga pengelolaan
PLTMH. Rancangan arus kas ini untuk menentukan
kemampuan lembaga pengelolaan PLTMH membayar bunga
dan pokok pinjaman kepada kreditor dan untuk menunjukkan
hubunganlaba bersihterhadapperubahankas lembaga.
(disbursement schedule)
Benefit cost ratio
Net present value
Analisis economic internal rate return
Cash flow
1.4. Syarat Kelayakan
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
3
b. Parameter Ekonomi Pembangunan
- Intensif pajak, subsidi bunga dan sebagainya diberlakukan
dalam pembangunan di wilayah terpencil di Indonesia yang
memerlukan perhatian khusus dari pemerintah sehingga
beberapa parameter ekonomi yang diterjemahkan dalam
analisis ekonomi teknik menjadi nol.
- Peningkatan kesejahteraan masyarakat berupa biaya tak
berbentuk atau keuntungan tidak langsung
seperti misalnya kenyamanan berkehidupan,
peningkatan kehidupan sosial, peningkatan prestasi belajar bagi
anak-anak dansebagainya.
(intangible cost)
(indirect benefit)
4
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
BAB 2
ANALISIS EKONOMI TEKNIK
Pelaksanaan studi kelayakan, perencana harus memberikan pemahaman
kondisi alamdan konfigurasi sistemsehingga ada pembanding dan
biaya sehingga prinsip bisa dicapai. Pilihan alternatif
harus mempertimbangkanprinsip .
Suatu lokasi potensi PLTMH terdapat beberapa kemungkinan konfigurasi
peralatan, khususnya mekanikal dan elektrikal yang bisa dipakai. Selain
itu konfigurasi bangunan sipil serta penentuan lokasi dan
juga akan mempengaruhi konfigurasi sistem. Pilihan
konfigurasi ini akan mempengaruhi daya dan biaya. Konfigurasi
yang dipilih merupakan alternatif terbaik secara teknis dan rasio biaya per
.
Awal dari perencanaan finansial adalah proses penganggaran. Saat tugas,
pokok dan fungsi setiap kegiatan institusi teridentifikasi selanjutnya adalah
merencanakan program kerja, pehitungan biaya dan manfaat, analisis
resiko dan kesuksesan program. Secara umumterdapat beberapa langkah
penting yang perlu dilakukan di dalam perencanaan finansial yaitu
analisis biaya, analisis kemampuan membayar ,
analisis pendapatan , analisis sensitivitas dan analisis
dampak sekunder.
Aspek-aspek finansial meliputi aspek pembiayaan, penganggaran,
pendapatan dan biaya, penilaian, dengan demikian aspek finansial sudah
harus mencakup keseluruhan manajemen namun dalam batas finansial
saja.
output
cost effectiveness
cost effectiveness
intake
powerhouse
output
output
(ability to pay analysis)
(revenue analysis)
5
Berdasarkan hasil pekerjaan perencanaan, selanjutnya dilakukan
perhitungan estimasi biaya proyek, dan dilakukan evaluasi/analisis
ekonomi, dengan menggunakan kaidah ekonomi yang berlaku. Analisis
tersebut meliputi analisis BCR , analisis EIRR
, analisis NPV dan analisis
kepekaan . Hasil estimasi biaya ini akan dialokasikan
sesuai periode pelaksanaankonstruksi .
a. Analisis
(BCR) didefinisikan perbandingan antara nilai
ekuivalen dari manfaat dengan nilai ekuivalen dari biaya
pada suatu titik waktu yang sama, misalnya sekarang
, yang akan datang ataupun jangka
waktutahunan .
Nilai manfaat ini meliputi seluruh nilai tambah yang diperoleh
dengan adanya PLTMH, antara lain nilai jual listrik, nilai produk
yang dihasilkan yang didukung sarana kelistrikan dan apabila
memungkinkan termasuk nilai yang tidak dapat dihitung dengan
nilai nominal.
Biaya yang dikeluarkan dalamanalisis ini mencakup biaya operasi
dan pemeliharaan teknis dengan termasuk di dalamnya adalah
pengelolaan (manajemen).
Apabila didapatkan hasil BCR > 1, maka proyek layak untuk
dilaksanakan, dan sebaliknya apabila BCR < 1, maka proyek
harus dibatalkan atau dilakukan rekayasa pendahuluan untuk
mendapatkankelayakanyang sesuai kriteria kelayakan.
(benefit cost ratio) (economic
internal rate of return) (net present value)
(sensitivity analisys)
(disbursement schedule)
Benefit Cost Ratio
Benefit cost ratio
(benefit)
(cost)
(present worth) (future worth)
(annual worth)
6
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
b. Analisis
mempunyai pengertian jumlah dari keseluruhan
manfaat dikurangi dengan keseluruhan biaya pada
suatu titik waktu yang sama, misalkan
atau .
Nilai pelayanan ekonomi konstruksi umumnya bertahun-tahun,
dimana manfaat dan biaya yang akan datang berbeda-beda, untuk
itu diperlukan waktu tertentu dan semua nilai manfaat dan biaya
masa yang akan datang dikonversikan ke waktu tersebut agar
dapat diperbandingkan, nilai manfaat dan biaya pada waktu
tersebut disebut nilai sekarang .
Apabila didapatkan hasil NPV > 0, maka proyek layak untuk
dilaksanakan, dan sebaliknya apabila NPV < 0, maka proyek
harus dibatalkan atau dilakukan rekayasa pendahuluan untuk
mendapatkankelayakanyang sesuai analisis.
c. Analisis
adalah tingkat bunga dimana nilai
sekarang dari manfaat kotor suatu konstruksi PLTMHsama dengan
nilai sekarang biaya proyek atau nilai neto sekarang (NPV) menjadi
nol.
Apabila didapatkan hasil EIRR > suku bunga yang ditetapkan
Bank Indonesia atau bank donor, maka konstruksi PLTMH layak
untuk dilaksanakan. Sebaliknya apabila IRR < suku bunga yang
berlaku, maka konstruksi PLTMH harus dibatalkan atau dilakukan
rekayasa pendahuluan untuk mendapatkan kelayakan yang sesuai
analisis.
Net Present Value
Net present value
(benefit) (cost)
present worth, future worth
annual worth
(present value)
Economic Internal Rate of Return
Economic internal rate return
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
7
Secara umumnya tingkat suku bunga yang digunakan di analisis
ekonomi dalamusulan proyek yang ditentukan lembaga keuangan
internasional berkisar antara 8%sampai dengan12%.
d.
(aliran kas) merupakan sejumlah dana yang keluar dan
masuk sebagai akibat dari aktivitas lembaga pengelolaan atau
aliran dana yang terdiri dari aliran masuk dalam lembaga
pengelolaan dan aliran dana keluar dengan selisih saldo pada
setiapperiode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam
mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana
yang dimiliki, disimpan atau diinvestasikan. Secara sederhana
fungsi ituterbagi menjadi 3yaitu:
i. Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia untuk tujuan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam
waktusingkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
ii. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari
resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat
dicairkandenganrelatif cepat.
iii. yaitu dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu
relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu konstruksi PLTMH
dapat dibagi menjadi 3kelompok yaitu:
i. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi
Cash Flow
Cash flow
Capital growth
(initial cash flow)
8
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
misalnya pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan
sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar
.
ii. Aliran kas operasional merupakan
aliran kas yang berkaitan dengan operasional PLTMH seperti
penjualan listrik, biaya umum, dan administrasi. Berdasarkan
pengertian itu, aliran kas operasional merupakan aliran kas
masuk danalirankas keluar .
iii. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa
modal kerja, nilai sisa proyek yaitupenjualanperalatanproyek.
Kegunaan dalam menyusun estimasi dalam lembaga
pengelolaan PLTMH sangat berguna bagi beberapa pihak
terutama manajemen, diantaranya
i. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang
berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan
transaksi yang menyebabkanperubahankas.
ii. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa
yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu
pengembaliankredit.
iii. Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan
finansial.
iv. Sebagai acuan bagi kreditur dapat melihat kemampuan
perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan
kepadanya.
mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara
(cash out flow)
(operational cash flow)
(cash inflow) (cash out flow)
(terminal cash flow)
cash flow
Cash flow
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
9
lain;
i. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan
dalam hanya bersifat tunai.
ii. Lembaga hanya berpusat pada target yang mungkin kurang
fleksibel.
iii. Apabila terdapat perubahan pada situasi maupun
dari lembaga yang dapat mempengaruhi estimasi
arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka
akan terhambat karena manajer hanya akan terfokus pada
kas misalnya kondisi ekonomi yang kurang stabil,
terlambatnya dalammemenuhi kewajibanya.
memuat 3bagianutama, yang terdiri dari :
i.
Bagian ini mengidentifikasi sumber dana yang akan diterima,
jumlah dana dan waktu dalam periode tersebut yang akan
dihasilkan dari penjualan listrik, hasil penjualan aktiva tetap
dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari
karakteristik kontinyudan .
ii.
Bagian ini berhubungan dengan identifikasi semua kas yang
sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku,
pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran
lainnya. juga punya sifat yang sama yaitu
kontinyudan .
iii. (pembiayaan)
Bagian ini menunjukan besarnya dan besarnya
cash flow
internal
eksternal
budget
customer
Cash flow
Cash inflow
intermitten
Cash outflow
Cash outflow
intermitten
Financing
net cash flow
10
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
kebutuhandana jika terjadi defisit.
Pelaksanaan evaluasi proyek, analisis sensitivitas dilakukan dalam
beberapa keadaan. Sebagai contohbeberapa keadaan, diantaranya
a. Keadaan1 : Normal.
b. Keadaan2 : Biaya proyek naik 20%, manfaat normal.
c. Keadaan3 : Biaya proyek normal, manfaat turun10%.
d. Keadaan4 : Biaya proyek naik 20%, manfaat turun10%.
e. Keadaan5 : Pelaksanaankonstruksi mundur 2th.
f. Keadaan6 : Biaya proyek normal, manfaat naik 10%.
Kerangka identifikasi berbagai tipe manfaat dan biaya, dapat dibedakan
dalamberbagai kelompok, yaitu;
a. Manfaat dan biaya yang bersifat riil dalam bentuk uang
.
b. Manfaat dan biaya riil langsung yang berwujud dan tidak
berwujud.
c. Manfaat dan biaya riil tidak langsung yang berwujud dan tidak
berwujud.
(percuniary)
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
11
BAB 3
FINANSIAL DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
3.1. Sasaran Penerima
Pemanfaatan sumber pembiayaan yang tercakup dalam bab ini dengan
tepat sasaran dan fungsinya maka harus diketahui jenis pembiayaan yang
dapat dilihat berdasarkan sasaran penerima, bentuk pembiayaan dan
cakupanbidang pembiayaanyang disediakan.
Sasaran penerima adalah pihak yang dapat mengajukan permohonan
dan mendapatkan pembiayaan, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
ditetapkan masing-masing sumber pembiayaan. Sasaran penerima
sumber pembiayaanini adalah:
a. Pemerintah, baik pemerintahpusat ataupundaerah.
b. Organisasi masyarakat madani, baik yang besar atau kecil, di
tingkat nasional atau daerah. Organisasi masyarakat madani ini
mencakup lembaga swadaya masyarakat, kelompok swadaya
masyarakat, yayasan, paguyuban, organisasi keagamaan,
organisasi sosial dan budaya, organisasi perempuan, asosiasi
profesional, lembaga penelitian, kelompok tenaga ahli, organisasi
jasa sukarelawan, koperasi, organisasi yang dibentuk masyarakat
setempat danlainnya.
c. Sektor swasta, yaitu para pelaku usaha dan investor yang bertujuan
untuk mendapatkankeuntunganmoneter.
d. Masyarakat umum, yaitu masyarakat yang tidak diwakilkan oleh
suatuorganisasi ataulembaga apapun, termasuk individu.
13
Sasaran penerima dari masing-masing sumber pembiayaan perlu
diketahui sebelum mengajukan proposal pembiayaan agar tiap pemohon
dapat memilih sumber pembiayaan yang tepat sesuai dengan kondisinya.
Terkait dengan sasaran penerima ini yang juga harus diperhatikan adalah
daerah sasaran, yaitu lokasi dimana kegiatan yang diajukan untuk dibiayai
akan dilangsungkan. Beberapa sumber pembiayaan memiliki batasan
lokasi tertentuuntuk menyalurkanpembiayaannya.
Ada berbagai jenis pembiayaan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan
untuk pengembangan energi mikrohidro. Mohon diperhatikan bahwa
pembiayaan yang dimaksud dalam buku ini tidak terbatas dalam bentuk
dana yang diberikan secara langsung, namun termasuk juga segala bentuk
dana yang diwujudkan dalam bentuk barang, kegiatan atau upaya untuk
mendukung pengembangan mikrohidro, baik secara langsung ataupun
tidak.
Bentuk-bentuk pembiayaantersebut diantaranya adalah:
a. Pemberiandana secara langsung, bisa dalambentuk :
- Hibah yaitu pemberian dana tanpa kewajiban untuk
mengembalikan.
- Pinjaman yaitu pemberian dana dengan kewajiban untuk
mengembalikan berdasarkan kesepakatan yang disetujui
sebelumnya.
- Investasi yaitu pemberian dana dengan suatu harapan
mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu,
termasuk penyertaanmodal.
3.2. Bentuk Pembiayaan
14
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Bentuk pembiayaan ini umumnya diberikan oleh lembaga
pemerintah, lembaga donor, organisasi nirlaba/non-pemerintah
danlembaga keuangan.
b. Penyediaan perlengkapan fisik, mencakup pemberian secara
langsung alat dan bahan untuk membangun PLTMH dan berbagai
teknologi yang mendukung.
c. Pendampingan, termasuk di dalamnya fasilitasi, advokasi
kebijakan, pembentukan jaringan, kerjasama atau asosiasi. Bentuk
pembiayaan ini banyak diberikan oleh lembaga donor dan
organisasi nirlaba/non-pemerintah dalam hal pembentukan
organisasi masyarakat, pembuatan atau perbaikan kebijakan,
pengembangan jaringan pemasaran hasil industri rumah tangga,
danlainnya.
d. Peningkatan kapasitas, yaitu peningkatan kemampuan dan
sumberdaya individu, organisasi dan komunitas dalam mengatasi
perubahan pembangunan, termasuk di dalamnya adalah
pembentukan kesadaran, keterampilan, pengetahuan, motivasi,
komitmendankepercayaandiri.
e. Pengkajian, dalam bentuk studi atau saran di bidang mikrohidro
dan energi baru terbarukan. Bentuk pembiayaan ini terutama
dilakukan oleh lembaga pemerintah, lembaga donor serta
beberapa organisasi nirlaba/non-pemerintah.
Bentuk pembiayaan yang disediakan setiap sumber pembiayaan perlu
diketahui pemohon agar dapat dipilih sesuai dengan kondisi dan
kebutuhannya masing-masing, baik pemohon secara kelompok ataupun
individu. Pemilihan tersebut termasuk juga melihat kemungkinan
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
15
kerjasama pembiayaan dari berbagai sumber dengan bentuk
pembiayaannya masing-masing.
Sebagai contoh sumber pembiayaan A diminta untuk memberikan
pinjaman dalam pembelian bahan-bahan instalasi PLTMH, sedangkan
sumber pembiayaan Bdiminta untuk memberikan penguatan masyarakat
sejak perencanaan hingga paska pembangunan PLTMH dan sumber
pembiayaan C diminta untuk membantu proses pembuatan regulasi yang
mendukung di lokasi terkait, danseterusnya.
Sumber pembiayaan mikrohidro yang tersedia sebenarnya tidak terbatas
pada bidang teknik atau infrastruktur, namun juga bisa memanfaatkan
sumber-sumber pembiayaan di bidang lainnya, sehingga perlu dilihat
keterkaitan pengembangan mikrohidro dengan bidang-bidang lain
tersebut sehingga sumber-sumber pembiayaan yang ada dapat
dimanfaatkan secara maksimal dan pembangunan yang dilakukan bisa
menyeluruhdanberkesinambungan.
Berikut adalah beberapa bidang cakupan pembiayaan yang dirangkum
dari sumber-sumber pembiayaan di buku ini yang memiliki atau
berpotensi memiliki keterkaitandenganprogram-program mikrohidro.
a. Infrastruktur dan teknologi, yaitu pembangunan fisik serta
penyediaan, pembuatan dan penelitian mengenai teknologi
pendukung. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya bisa ikut
membantu pembiayaan dalampenyediaan dana instalasi PLTMH,
penyediaan teknologi tepat guna pendukung usaha produktif
berbasis mikrohidro, danlainnya.
3.3. Bidang Cakupan
16
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
b. Lingkungan hidup, yaitu berbagai upaya untuk menjaga
kelestarian alam pada dan di sekitar wilayah PLTMH, serta
memberikan penyadaran serta pendidikan kepada masyarakat
mengenai manajemen sumberdaya alam. Sumber pembiayaan di
bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan untuk memberikan
pendidikan tentang penjagaan daerah tangkapan air, penyadaran
masyarakat untuk beralih ke sumber energi yang ramah
lingkungan, danlainnya.
c. Ekonomi, yaitu segala kegiatan yang bertujuan untuk
menyediakan modal, menciptakan mata pencarian dan
meningkatkan pendapatan masyarakat, termasuk juga penyediaan
layanan finansial. Sumber pembiayaan di bidang ini dapat
membantu program-program mikrohidro untuk penyediaan
modal, penyiapan dan pengelolaan usaha produktif berbasis
mikrohidro; pembukaan akses masyarakat terhadap lembaga
keuangan; danlainnya.
d. Sosial, yaitu segala hal yang berkaitan dengan hubungan
masyarakat, gejala dan perilakunya. Contohnya adalah
pembangunan PLTMH di daerah-daerah tertinggal dalam rangka
pengentasan kemiskinan, pendampingan masyarakat dalam
menyerap teknologi PLTMH, fasilitasi pembentukan organisasi
pengelola listrik, pembentukan dan penguatan jaringan
masyarakat danpengusaha, danlainnya.
e. Pemerintahan dan kebijakan, yaitu berbagai upaya advokasi dan
penyusunan peraturan serta anggaran negara (tingkat pusat dan
lokal) yang dapat mewakili kebutuhan pengembangan energi
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
17
mikrohidro. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya dapat
dimanfaatkan untuk membantu penyediaan kebijakan yang
mendukung di suatu daerah, pengalokasian dana pembangunan
PLTMHoleh pemerintah, penguatan kapasitas pemerintah daerah
dalammelakukanstudi kelayakan, danlainnya.
f. Pendidikan, yaitu memberikan bantuan pendidikan formal atau
informal, baik kepada masyarakat, organisasi atau individu, yang
berkaitan dengan pengembangan energi mikrohidro, termasuk di
dalamnya beasiswa dan pelatihan. Sumber pembiayaan di bidang
ini contohnya dapat dimanfaatkan oleh individu-individu untuk
mendapatkan pendidikan khusus mengenai mikrohidro atau
dimanfaatkan oleh kelompok untuk pelatihan operator PLTMH,
danlainnya.
g. Jender, yaitu memastikan adanya kesetaraan antara peran laki-laki
dengan perempuan dalam segala aspek. Sumber pembiayaan di
bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi
pengambilan keputusan pembangunan PLTMH dan penentuan
tarif yang mengedepankan keseimbangan jender, serta
pengembangan usaha perempuanberbasis mikrohidro.
Bidang cakupan dari masing-masing sumber pembiayaan perlu diketahui
sebelum mengajukan permohonan pembiayaan agar pemohon dapat
memilih sumber pembiayaan yang sesuai dengan arah program yang
akan dikembangkan. Selain itu, dengan mengetahui cakupan sumber
pembiayaan ini pemohon juga dapat menggabungkan berbagai sumber
pembiayaan berdasarkan spesifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan,
sehingga pembangunan dapat direncanakan dan dilakukan secara
18
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
menyeluruhmulai dari persiapanhingga paska pembangunanPLTMH.
Berikut ini dijabarkan langkah pengajuan permohonan pembiayaan
dalam pembangunan PLTMH. Langkah-langkah tersebut bukanlah
langkah yang baku harus diikuti. Langkah-langkah tersebut dapat diikuti
sesuai dengan kondisi masing-masing, baik dari urutan ataupun isinya.
Apabila pemohon mengalami kesulitan sebaiknya dikonsultasikan ke
sumber pembiayaan terkait. Beberapa sumber pembiayaan ada yang
menyediakanbantuansejak pembuatanproposal.
a. PerumusanKegiatandanPemetaanPotensi
Ide awal suatu program atau kegiatan harus mulai disusun secara
sistematis dan informasi yang diperlukan mulai dikumpulkan untuk
nantinya diartikulasikan ke dalamproposal. Ide awal ini mencakup
tujuanprogramataukegiatanyang diajukan; latar belakang, alasan
dan manfaat dilaksanakannya program atau kegiatan tersebut;
penjelasan singkat tentang bentuk, waktu, lokasi, bagaimana dan
siapa yang akan melaksanakan program atau kegiatan tersebut;
serta gambaran kasar biaya yang diperlukan. Selain itu perlu juga
dilihat potensi atau modal yang dimiliki, baik dalam bentuk dana,
sumber daya manusia, sumber daya alam, atau lainnya. Pemetaan
tersebut nantinya akan sangat membantu dalam menentukan
skema pembiayaan yang diperlukan, apakah hibah, pinjaman,
investasi, swadaya ataugabungan.
b. Identifikasi Sumber Pembiayaan
Identifikasi dapat dimulai dengan mempelajari visi-misi atau tujuan
3.4. Langkah Pengajuan Permohonan Pembiayaan
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
19
sumber pembiayaan. Jika sudah terdapat kesesuaian maka bisa
dilanjutkan dengan mengkaji programyang terkait dan pihak yang
pernah diberikan pembiayaan. Terkait hal ini, pemohon harus
memperhatikan kriteria atau syarat yang diminta sumber
pembiayaan, seperti sasaran penerima, daerah sasaran, bidang
cakupan atau prioritas sektoral, termasuk keterkaitan dengan
pengembangan energi mikrohidro, jumlah dan bentuk
pembiayaan yang diberikan, waktu dan proses pengajuan
proposal permohonanpembiayaan.
Beberapa contohsumber pembiayaan, antara lain:
- BadanPengkajiandanPenerapanTeknologi (BPPT)
- Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat
Jenderal Listrik danPemanfaatanEnergi (DJLPE)
- Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan
Energi BaruTerbarukan(P3TKEBT)
- Departemen Pekerjaan Umum Pusat Penelitian dan
PengembanganSumber Daya Air (Pusair)
- KementerianKoperasi danUsaha Kecil Menengah(KKUKM)
- KementerianNegara PembangunanDaerahTertinggal (PDT)
-
(ACCESS)
- ProgramNasional PemberdayaanMasyarakat (PNPM) Mandiri
c. MenjalinHubungandenganSumber Pembiayaan
Apabila dimungkinkan, pemohon membuka hubungan dengan
wakil sumber pembiayaan sebelum mengajukan proposal
Australian Community Development and Civil Society
Strengthening Scheme
20
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
permohonan pembi ayaan. Hal i ni di perl ukan untuk
mengklarifikasi keakuratan informasi sumber pembiayaan
tersebut. Hal yang perlu dikatahui antara lain alamat, program
yang dijalankan, syarat atau kriteria yang diperlukan hingga waktu
dan proses pengajuan proposal. Komunikasi dengan sumber
pembiayaan ini juga ditujukan untuk melihat peluang dari sumber
pembiayaan dimaksud untuk membuka diri dan memberikan
pembiayaan bagi program-program pengembangan energi
mikrohidro.
d. PenyusunanProposal
- Proposal PermohonanPembiayaan
Sebelummenuliskan proposal secara resmi sebaiknya pemohon
mengecek ke masing-masing sumber pembiayaan yang dipilih
apakah mereka menyediakan formulir atau format tertentu
untuk mengajukan permohonan pembiayaan. Apabila memang
disediakan, maka gunakanlah formulir atau format tersebut.
Apabila tidak disediakan, maka pemohon harus membuatnya
sendiri, tentu saja disesuaikan dengan jenis pembiayaan yang
diajukan. Secara umum, proposal pengajuan permohonan
pembiayaanmencakup:
i. Penjelasan mengenai latar belakang dan tujuan, urgensi
kegiatan atau program yang diajukan, jika mungkin
dilengkapi denganfakta ataudata yang akurat.
ii. Penjelasan singkat dan padat mengenai kegiatan atau
program yang diajukan, mencakup judul usulan, lokasi
pelaksanaan, waktu pelaksanaan, pihak yang akan
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
21
melaksanakan, cara-cara pelaksanaandanevaluasinya.
iii. Penjelasan singkat dan padat mengenai dampak dan pihak-
pihak yang akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan
atauprogramtersebut.
iv. Penjelasan singkat dan padat mengenai keberlanjutan
kegiatan atau program yang diajukan, termasuk masalah
pembiayaan, seperti potensi untuk mandiri jika pembiayaan
berakhir dan peran masyarakat lokal untuk mengelola
kegiatanatauprogramtersebut.
v. Anggaran biaya yang diperlukan dan disediakan pihak lain
(jika ada). Anggaran ini disusun secara rinci berdasarkan
kegiatan atau program yang diajukan. Penjelasan detil
mengenai anggaran dapat dimasukkan dalam lampiran
proposal.
vi. Penjelasan singkat dan padat mengenai lembaga atau
organisasi pemohon yang dapat menunjukkan kapasitasnya
untuk melaksanakankegiatanatauprogramyang diajukan.
Bentuk laporan pendukung dijabarkan secara lengkap pada
PedomanPenyusunanLaporanStudi KelayakanTeknis Buku3.
- Proposal Bisnis
Pembangunan PLTMH di Indonesia umumnya masih dibiayai
dengan dana hibah, namun penggunaan dana pinjaman atau
dana investasi dapat digunakan untuk membiayai program-
program pengembangan energi mikrohidro. Proposal untuk
mengajukan investasi pendirian PLTMH atau pengembangan
usaha berbasis mikrohidro biasa disebut dengan proposal bisnis
22
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
(business plan).
Proposal ini menggambarkan secara sistematis suatu usulan
usaha sehingga setiap tahapan kegiatan usaha dapat dilakukan
secara teratur dan terjadual dengan baik. Selain menjadi salah
satu alat untuk mencari pembiayaan, baik dari investor ataupun
lembaga keuangan, adanya proposal ini akan mempertajam
rencana-rencana usaha yang diharapkan. Secara umum,
proposal ini mencakuphal :
i. Penjelasan singkat dan padat mengenai latar belakang
permasalahan untuk mendapatkan pembiayaan, serta
kemendesakkannya.
ii. Penjelasan singkat dan padat mengenai perusahaan yang akan
menjalankan usaha yang diajukan, mencakup nama
perusahaan, bentuk usaha, visi-misi dan tujuan, susunan
pengurus dan pelaksana, ukuran dan lokasi usaha, perkiraan
waktuusaha dimulai, serta legalitas perusahaan.
iii.Penjelasan singkat dan padat mengenai produk yang
dihasilkan, baik dalambentuk barang ataupun jasa, mencakup
penyediaan bahan baku, proses produksi, kapasitas produksi,
teknologi yang digunakan dan pembiayaannya. Penjelasan ini
sebaiknya juga menunjukkan kelebihan dan kekhususan dari
produk yang dihasilkan.
iv. Penjelasan singkat dan padat mengenai situasi pasar,
mencakup target atau potensi pelanggan, proses distribusi,
peluang dan prospek pertumbuhan pasar, kondisi persaingan
pasar, serta cara-cara promosi.
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
23
v. Penjelasan rinci tentang situasi keuangan perusahaan yang
mencakup dana yang dikumpulkan, berkaitan dengan jumlah
penanam modal, asal pendanaan dan daftar pemegang
saham, rencana keuangan yaitu yang
memproyeksikan untung dan rugi perusahaan idealnya untuk
35 tahun ke depan. Penjelasan ini pada akhirnya akan
menunjukkannilai investasi usaha yang diajukan.
vi. Penjelasan rinci mengenai jumlah pembiayaan yang diminta,
jangka waktu pengembalian, tenggat waktu
dan apabila ada, alternatif jaminan beserta nilai taksirannya.
Mengenai bentuk dan nilai jaminan bisa dikonsultasikan
kepada sumber pembiayaanterkait.
Bentuk laporan pendukung dijabarkan secara lengkap pada
PedomanPenyusunanLaporanStudi KelayakanTeknis Buku3.
e. KelengkapanDokumen
Setiap sumber pembiayaan umumnya meminta pemohon untuk
melengkapi proposalnya dengan dokumen terkait. Dokumen yang
diminta bisa berbeda antar sumber pembiayaan dan harus dicek
kembali kepada sumber pembiayaan yang dipilih. Dokumen yang
umumnya diminta sumber pembiayaan sebagai kelengkapan
permohonanadalah
- Khusus untuk pembiayaan pembangunan atau instalasi PLTMH,
sumber pembiayaan akan meminta laporan studi potensi atau
pra studi kelayakan dan studi kelayakan. Studi kelayakan yang
ditujukan untuk menilai kelayakan investasi atau mengetahui
tingkat keberhasilan proyek dalam berbagai aspek ini terutama
cash flow
(gross periode)
24
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
diperlukan oleh sumber pembiayaan seperti investor selaku
pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit dan pemerintah selaku
pemberi fasilitas. Studi kelayakan perlu menghasilkan beberapa
opsi pembangunan dan penjelasan tentang konsekuensi dari
setiap opsi. Hasilnya kemudian ditindaklanjuti dengan
melakukan konsultasi kepada masyarakat dan sumber
pembiayaan terkait untuk menyepakati opsi yang akan
digunakan.
- Perencanaan rinci juga umumnya
diminta untuk dilampirkan dalam pengajuan pembiayaan
instalasi PLTMH. Perencanaan rinci dibuat berdasarkan opsi
yang dipilih dari studi kelayakan. Perencanaan rinci tersebut
mencakup rencanan bangunan sipil, sistem mekanikal elektrikal,
sistem kendali, sistem transmisi dan distribusi, serta biaya yang
dibutuhkan.
- Pembuatan studi potensi atau pra studi kelayakan, studi
kelayakan dan rencana rinci ini dapat dilakukan bekerjasama
dengan pihak lain sebelum mengajukan proposal atau diajukan
sebagai salahsatubentuk pembiayaan.
- Permohonan pembiayaan yang ditujukan kepada pemerintah
ada baiknya dilengkapi dengan surat pengantar dari pemerintah
daerahsetempat.
- Kepastian keberadaan lembaga atau organisasi pemohon
biasanya sumber pembiayaan meminta dokumen pendukung
seperti fotokopi tanda pengenal, akta pendirian, nomor pokok
wajib pajak (NPWP), susunan organisasi dan daftar pengurus,
(detailed engineering design)
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
25
serta neraca keuangan.
- Gambar atau foto pendukung juga dapat dilampirkan dalam
proposal.
f. PengirimanProposal
Proposal yang sudah selesai dan dilengkapi dengan dokumen-
dokumen yang diminta dapat dikirimkan melalui pos, internet atau
diserahkan langsung, tergantung ketentuan dari sumber
pembiayaan yang dipilih. Sebelum dikirim, mohon diperhatikan
kembali batasan waktu pengiriman proposal, proses penyeleksian
dan pengumuman penerimaan proposal. Pemohon dapat
mengirimkan proposal kepada beberapa sumber pembiayaan.
Mengingat besarnya jumlah biaya dan beragamnya kegiatan yang
diperlukan untuk mengembangkan energi mikrohidro secara
berkesinambungan maka pemohon bisa membagi pengajuan
permohonan dana atas beberapa kegiatan ke beberapa sumber
pembiayaan.
g. Kegiatan
Setelah melakukan penilaian kelayakan, sumber pembiayaan
umumnya akan menginformasikan secara langsung proposal yang
diterima, namun demikian ada baiknya pemohon juga mengecek
proses penerimaan tersebut. Jika proposal diterima, maka segera
koordinasikan langkah-langkah yang harus dilakukan dengan
sumber pembiayaan terkait. Jika proposal tidak diterima, ada
baiknya pemohon menanyakan sebab atau alasan penolakan
tersebut sebagai bahanperbaikanpembuatanproposal kembali.
26
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
BAB 4
PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN EKONOMI
Bentuk penyusunan laporan hasil studi ekonomi/finansial pembangunan
PLTMH yang disajikan dalam Buku Pedoman Studi Kelayakan
Ekonomi/Finansial Pembangunan PLTMH ini bukan merupakan standar
baku. Pemangku kepentingan dapat menyusun sesuai versi
masing-masing. Format penyusunan laporan dalam buku pedoman ini
disusun sebagai petunjuk praktis membantu memudahkan penulisan
laporan hasil studi potensi yang memudahkan kegiatan studi kelayakan
lanjut berdasarkanreferensi laporanini.
Laporan Hasil Studi Kelayakan Ekonomi/Finansial Pembangunan PLTMH
dapat disusunsebagai berikut.
a. Halamansampul laporan
b. RingkasanEksekutif
c. Daftar Isi
d. Daftar Gambar
e. Daftar Tabel
f. Daftar Lampiran
g. Pendahuluan
Bab ini berisi tentang , latar belakang, maksud
dan tujuan serta lingkup kegiatan studi ekonomi yang telah
dilakukan dan boleh dijelaskan dengan jadual waktu dan
gambaranhasil yang dicapai.
Kegiatan studi ekonomi/finansial ini dapat dilakukan masyarakat
baik perorangan dan atau lembaga dengan dibantu lembaga
(stakeholders)
project statement
27
pembiayaan/perbankan, maka pada bab ini dapat dicantumkan
identitas maupun profil perorangan/lembaga pemrakarsa dan
lembaga pembiayaan/perbankan yang diuraikan identitas, status
danalamat jelas.
h. Deskripsi PLTMH
Bab ini memberikan gambarkan PLTMH dan rencana
bangunan sipil, profil teknis kondisi dan struktur tanahnya yang
telah didukung analisis berdasarkan pengolahan data hasil studi
potensi (Pedoman Studi Potensi (Pra Studi Kelayakan)
Pembangunan PLTMH Buku 2). Bab ini dilengkapi dengan
dokumentasi foto dan gambar teknis rencana PLTMH. Hal yang
paling substansi pada bab ini adalah sketsa rencana PLTMH,
perkiraan potensi daya (kW) yang dapat dihasilkan, rencana
anggaran biaya berdasarkan kelayakan sipil (Pedoman Kelayakan
Sipil Pembangunan PLTMH Buku 2B) dan rencana distribusi
daya listrik denganprediksi finansial.
i. Analisis Finansial
Bab ini menggambarkan profil dari aspek finansial yang terdiri dari
profil besar investasi yang dibutuhkan yang terdiri dari biaya
pengadaan peralatan, biaya pengiriman peralatan ke lokasi, biaya
pembangunan bangunan sipil, perkiraan biaya operasi, perkiraan
profil pendapatan berdasarkan asumsi model usaha (penjualan)
dan profil keuntungan. Apabila data yang dikumpulkan
memungkinkan, dapat pula disajikan ukuran-ukuran kelayakan
secara aspek finansial seperti (BCR),
(IRR), (NPV) dansebagainya.
layout
input-output
benefit cost ratio internal rate
of return net present value
28
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
j. Skema Teknis Pembiayaan
Bab ini menjelaskan gambaran teknis berdasarkan sistem
pengelolaan operasi dan pemeliharaan PLTMH dan lembaga
pembiayaan/perbankan dalam melakukan pembiayaan
pembangunan PLTMH. Bab ini juga menjelaskan skema
pembiayaanataukontribusi kepemilikaninvestasi.
k. Rekomendasi Studi Kelayakan
Bab ini menguraikan saran dan rekomendasi menuju tahap
kegiatan perencanaan detail pembangunan PLTMH dengan
analisis kelayakanekonomi yang positif.
l. Lampiran-lampirandata, gambar, fotodanreferensi.
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
29
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, , The British Hydropower
Association, 2005
Anonim, ,
BCHydroEngineering, 2004
Anonim,
, Institut Bisnis danEkonomi Kerakyatan, 2005
Anonim,
, ABSAlaskan, 2002
Cockburn, Julio Calderon,
, Intermediate
Technology Development GroupITDG, 2005
De Garmo, Paul et.al., , Prentice Hall, 1997
Harvey, Adam,
, Intermediate Technology Publications, 1993
Kadir, Abdul,
, UI Press, 1995
Khennas, Smail dan Barnett, Andrew,
, The
Department for International Development, UK and The World Bank,
2000
Kodoatie, Robert J., , Penerbit Andi, 2001
Penche, Celso, , Directorate General
for Energy (DGVII), EuropeanCommision, 1998
Tokyo Electric Power Services Co. dan Nippon Koel Co.,
, Japan International
AGuide UK Mini-Hydro Developments
Handbook for Developing MICROHYDRO in British Columbia
Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH)
Micro Hydro Power : A Guide to Small-Scale Water Power
Systems
Social Impact Evaluation : Fund for The
Promotion of Mycrohydro Power Stations (MHSP)
Engineering Economy
Micro-Hydro Design Manual : A Guide to Small-Scale
Water Power Schemes
Energi Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi
Ekonomi
Best Practices for Sustainable
Development of Microhydro Power in Developing Countries
Ekonomi Teknik
How to Develop A Small Hydro Site
Panduan untuk
Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro-Hidro
31
Cooperation Agency, 2003
Wibowo, Catoer,
, Ford Foundation, Mini Hydro Power Project
(MHPP) danYayasanBina Usaha Lingkungan(YBUL), 2005
Langkah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH)
32
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Lampiran 1. Contoh Perhitungan Hasil Penjualan Listrik
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
33
Lampiran 2. Contoh Perhitungan Analisis Ekonomi PLTMH
34
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Lampiran 3. Contoh Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan PLTMH
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
35
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
36
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
37
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
38
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
39
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
40
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
41
No Description Unit
Harga
Satuan
Volume Jumlah
I Nilai Investasi lumps. 1,515,246,700 1.00 Rp 1,515,246,700.00
Juml ah Daya di hasilkan kW 20
Juml ah Profil Konsumen Inst. 210
II Harga Pokok Produksi Sambungan
Tahun pertama Investasi
- berdasarkan Jumlah Daya kW Rp 75,762,335.00
- berdasarkan Jumlah
Sambungan Inst. Rp 7,215,460.48
Efisi ensi Penggunaan/Lifetime tahun 20
- berdasarkan Jumlah Daya kWh 90,000.00 Rp 841.80
III Harga Pokok Operasional Produksi tahun
- pemeliharaan jaringan 600,000
- operator 500,000
- overhead 1,200,000
2,300,000
IV Pendapatan Penj ualan
- Instalasi dan Jaringan Awal Inst 1,200,000 210.00 Rp 252,000,000.00
- Pembayaran beban per kWH kWh 1,200 7,500.00 Rp 9,000,000.00
Rp 261,000,000.00
Pendapatan Total tahun 9,000,000 240.00 Rp 2,160,000,000.00
Pendapatan Instalasi Rp 252,000,000.00
Rp 2,412,000,000.00
Investasi Rp 1,515,246,700.00
Operasional 2,300,000 240.00 Rp 552,000,000.00
Rp 2,067,246,700.00
keuntungan Rp 344,753,300.00
Asumsi Penggunaan
efisiensi penggunaan sehari 15 jam dan pemakaian efisiensi sebul an 25 hari
li fe time 20 tahun
Break Event Poi nt/Payback Period + 16 tahun, dengan asumsi harga jual Rp 1.200
HPP produksi investasi 20 tahun = Rp 841.80 dengan HPP operasional per kWh Rp 115
daerah produksi Sulawesi Selatan
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
42
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
43
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
44
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
45
Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH
(Lanjutan)
46
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
Lampiran 5. Contoh Format Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per Bulan
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
47
Lampiran 6. Contoh Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per Bulan
48
BUKU 2D
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
EKONOMI / FINANSIAL
DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X2 Kav. 7 & 8
Kuningan, Jakarta 12950

Anda mungkin juga menyukai