Anda di halaman 1dari 6

Modul 7

Bedah Urologi NEFREKTOMI


(ICOPIM: 5-554)
! TU"U#N
!! Tu$ua% &e'(ela$ara% u'u'
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, topografi,
histologi, fisiologi dan biokimia dari ginjal dan sistem saluran kemih, menegakkan diagnosis dan
pengelolaan karsinoma ginjal dan trauma ginjal, melakukan work-up penderita karsinoma ginjal
stod dini dan trauma ginjal dan menentukan tindakan operatif yang sesuai beserta dengan
perawatan pasca operasinya
!)! Tu$ua% &e'(ela$ara% *hu+u+
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk:
1. Mampu menjelaskan anatomi, topografi, histologi, fisiologi dan biokimia ginjal dan
sistem saluran kemih ( tingkat kompetensi K,! " ak.#,,$,% &
#. Mampu menjelaskan patofisiologi dan faktor predisposisi karsinoma ginjal (tingkat
kompetensi K,! " ak.#,,$,% &
. Mampu menjelaskan gambaran klinis dan terapi karsinoma ginjal serta trauma ginjal
(tingkat kompetensi K,! " ak#,,$,% &
'. Mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang diagnosis seperti tes faal ginjal, sedimen
urin, kadar kalsium, fosfat, dan asam urat dalam serum serta ekskresi kalsium, fosfat dan asam
urat dalam urin #' jam, foto polos abdomen, pyelografi intra(ena, )S* atau renogram
( tingkat kompetensi K,! " ak #,,$,% &
+. Mampu menjelaskan tehnik operasi untuk karsinoma ginjal dan trauma ginjal beserta
penanganan komplikasinya ( tingkat kompetensi K,! " ak #,,',+,$,% &
$. Mampu melakukan work-up penderita karsinoma ginjal dan trauma ginjal yang
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (tingkat kompetensi
K,,+,! " ak 1-1. &
%. Mampu melakukan tindakan pembedahan pada karsinoma ginjal stod dini dan trauma
ginjal (tingkat kompetensi K,,+,! " ak 1-1# &
/. Mampu merawat penderita karsinoma ginjal dan trauma ginjal pra operatif ( memberi
penjelasan kepada penderita dan keluarga, informed consent &, dan pasca operasi serta mampu
mengatasi komplikasi yang terjadi ( tingkat kompetensi K,,+,! " ak 1-1# &
)! POKOK B#,#-#N . -UB POKOK B#,#-#N
1. !natomi, topografi, histologi, fisiologi dan biokimia dari ginjal dan sistem saluran kemih
#. 0tiologi, macam, diagnosis dan rencana pengelolaan karsinoma ginjal dan trauma ginjal
. 1ehnik operasi nefrektomi total dan komplikasinya
'. Work-up penderita karsinoma ginjal dan trauma ginjal
+. ,erawatan penderita karsinoma ginjal dan trauma ginjal pra operatif dan pasca operasi
/! 0#KTU
METO1E !. ,roses pembelajaran dilaksanakan melalui metode:
1) small group discussion
2) peer assisted learning (,!2&
3) bedside teaching
4) task-based medical education
3. ,eserta didik paling tidak sudah harus mempelajari:
1) bahan acuan (references&
2) ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran
3) ilmu klinis dasar
4. ,enuntun belajar (learning guide& terlampir
1
5. 1empat belajar (training setting): bangsal bedah, kamar
operasi, bangsal perawatan pasca operasi.
4! ME1I# 1. Workshop / ,elatihan
2. 3elajar mandiri
3. Kuliah
4. *roup diskusi
. 6isite, bed site teaching
!. 3imbingan 7perasi dan asistensi
". Kasus morbiditas dan mortalitas
#. $ontinuing %rofesional &e'elopment (%2(2)
5! #2#T B#NTU PEMBE2#"#R#N
)nternet* telekonferens* dll.
3! E4#2U#-I
1. ,ada awal pertemuan dilaksanakan pre-test dalam bentuk +$,* essa- dan oral sesuai dengan
tingkat masa pendidikan, yang bertujuan untuk menilai kinerja awal yang dimiliki peserta didik
dan untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada. Materi pre-test terdiri atas:
!natomi dan urodinamika saluran kemih bagian atas
,enegakan 5iagnosis
1erapi ( tehnik operasi &
Komplikasi dan penanganannya
.ollow up
#. Selanjutnya dilakukan /small group discussion0 bersama dengan fasilitator untuk membahas
kekurangan yang teridentifikasi, membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan penuntun
belajar, kesempatan yang akan diperoleh pada saat bedside teaching dan proses penilaian.
. Setelah mempelajari penuntun belajar ini, peserta didik diwajibkan untuk mengaplikasikan
langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role-pla- dengan teman-
temannya (peer assisted learning& atau kepada S, (standardi1ed patient&. ,ada saat tersebut,
yang bersangkutan tidak diperkenankan membawa penuntun belajar, penuntun belajar dipegang
oleh teman-temannya untuk melakukan e(aluasi (peer assisted e'aluation&. Setelah dianggap
memadai, melalui metoda bedside teaching di bawah pengawasan fasilitator, peserta didik
mengaplikasikan penuntun belajar kepada nodel anatomik dan setelah kompetensi tercapai
peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukannya pada pasien sesungguhnya. ,ada
saat pelaksanaan, e(aluator melakukan pengawasan langsung (direct obser'ation&, dan mengisi
formulir penilaian sebagai berikut:
Perlu &er(ai*a%: pelaksanaan belum benar atau sebagian langkah tidak dilaksanakan
Cu*u&: pelaksanaan sudah benar tetapi tidak efisien, misal pemeriksaan terlalu lama atau
kurang memberi kenyamanan kepada pasien
Bai*: pelaksanaan benar dan baik (efisien&
'. Setelah selesai bedside teaching, dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan penjelasan dari
berbagai hal yang tidak memungkinkan dibicarakan di depan pasien, dan memberi masukan
untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan.
+. 2elf assessment dan %eer 3ssisted 4'aluation dengan mempergunakan penuntun belajar
$. ,endidik"fasilitas:
,engamatan langsung dengan memakai e'aluation checklist form " daftar tilik (terlampir&
,enjelasan lisan dari peserta didik" diskusi
Kriteria penilaian keseluruhan: cakap" tidak cakap" lalai.
%. 5i akhir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas yang dapat
#
memperbaiki kinerja (task-based medical education&
/. ,encapaian pembelajaran:
%re test
8si pre test
!natomi dan fisiologi dan patologi sistem urogenital
5iagnosis
1erapi (1ehnik operasi&
Komplikasi dan penanggulangannya
.ollow up
3entuk pre test
+$,* 4ssa- dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan
3uku acuan untuk pre test
1. 0dson M. 9enal 1rauma in: :hitfield ;< (ed&. 9ob = Smith>s 7perati(e Surgery:
*enitourinary Surgery. +
th
ed. 7?ford: 3utterworth-;einemann 2td@ 1AA. p.11/-#'.
#. Kaplinsky 9S, Bair :9. 9adical <ephrectomy in: :hitehead 05 (ed&. !tlas of Surgical
1echniCues in )rology. ,hiladelphia: 2ippinctt-9a(en ,ublishers@ 1AA/. p.1#+-A.
. 4hambers 9D, 4hampion ;9, 0dson M. )reteric and 9enal 1rauma in: 5udley ;, 4arter
54, 9ussell 94* (ed&. 9ob = Smith>s 7perati(e Surgery: 1rauma Surgery. '
th
ed.
7?ford: 3utterworth-;einemann 2td@ 1AA. p.'$$-%+.
3entuk )jian " test latihan
)jian 7S4! (K, ,, !&, dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh Kolegium 8. 3edah.
)jian akhir stase, setiap di(isi" unit kerja oleh masing-masing senter pendidikan.
)jian akhir kognitif nasional, dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga 88& oleh
Kolegium 8. 3edah.
)jian akhir profesi nasional (kasus bedah&, dilakukan pada akhir pendidikan oleh
Kolegium 8. 3edah
7! REFEREN-I
1. 0dson M. 9enal 1rauma in: :hitfield ;< (ed&. 9ob = Smith>s 7perati(e Surgery:
*enitourinary Surgery. +
th
ed. 7?ford: 3utterworth-;einemann 2td@ 1AA. p.11/-#'.
#. Kaplinsky 9S, Bair :9. 9adical <ephrectomy in: :hitehead 05 (ed&. !tlas of Surgical
1echniCues in )rology. ,hiladelphia: 2ippinctt-9a(en ,ublishers@ 1AA/. p.1#+-A.
. 4hambers 9D, 4hampion ;9, 0dson M. )reteric and 9enal 1rauma in: 5udley ;, 4arter 54,
9ussell 94* (ed&. 9ob = Smith>s 7perati(e Surgery: 1rauma Surgery. '
th
ed. 7?ford:
3utterworth-;einemann 2td@ 1AA. p.'$$-%+.
5! UR#I#N: NEFREKTOMI
5!! I%6rodu*+i
a. 5efinisi
Suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat ginjal dengan atau tanpa kelenjar getah bening
regional.
b. 9uang lingkup
Semua penderita yang datang dengan keluhan nyeri pada daerah pinggang dan hematuria serta
dalam pemeriksaan penunjang (foto polos abdomen, pyelografi intra(ena dan ultrasonografi, 41
scan& diketahui penyebabnya adalah tumor ginjal atau ruptur ginjal.
5alam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait
antara lain@ ,atologi Klinik, ,atologi !natomi dan 9adiologi.
c. 8ndikasi operasi
Karsinoma ginjal
9uptur ginjal dimana didapatkan fragmentasi ginjal atau ruptur pedikel dengan hemodinamik yang
tidak stabil.
d. Kontra indikasi operasi:

)mum
e. 5iagnosis 3anding (tidak ada&
f. ,emeriksaan ,enunjang
5arah lengkap, tes faal ginjal, sedimen urin, foto polos abdomen, pyelografi intra(ena, )S* atau
41 scan abdomen.
Setelah memahami, menguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang dokter ahli
bedah mempunyai kompetensi serta penerapannya dapat dikerjakan di 9S ,endidikan dan 9S jaringan
pendidikan.
5!)! Ko'&e6e%+i 6er*ai6 de%ga% 'odul. List of skill
1ahapan 3edah 5asar ( semester 8 E 888 &
F ,ersiapan pra operasi :
o !namnesis
o ,emeriksaan Bisik
o ,emeriksaan penunjang
o )nformed consent
F !ssisten #, assisten 1 pada saat operasi
F .ollow up dan rehabilitasi
1ahapan bedah lanjut (Smstr. 86-688& dan $hief residen (Smstr 6888-8G &
F ,ersiapan pra operasi :
o !namnesis
o ,emeriksaan Bisik
o ,emeriksaan penunjang
o )nformed consent
F Melakukan 7perasi ( 3imbingan, Mandiri &
o ,enanganan komplikasi
o .ollow up dan rehabilitasi
5!/! #lgori6'a da% Pro+edur
#lgori6'a (tidak ada&
5!4! Teh%i* O&era+i
Secara singkat tehnik dari nefrektomi transabdominal dapat dijelaskan sebagai berikut:
5engan pembiusan umum.
,osisi supinasi.
5esinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik.
2apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
8nsisi kulit di garis tengah dimulai dari prosesus ?yphoideus ke arah simfisis pubis,
diperdalam lapis demi lapis.
,ada nefrektomi elektif: garis putih (white line& dari 1old diinsisi untuk membebaskan kolon,
kolon disibakkan ke medial sampai tampak (asa renalis. *injal yang masih diliputi lemak
perinefrik dan fasia *erota dimobilisasi secara tumpul di sisi posterior dan lateral pada
daerah a(askuler antara fasia *erota dan otot kuadratus lumborum dan psoas. 8dentifikasi
ureter pada tepi inferior fasia *erota saat menyilang (asa iliaka. )reter diligasi dengan
benang sutra 1-. dan dipotong. 8dentifikasi (ena renalis dan diteugel. 6ena spermatika dan
(ena adrenalis diligasi dengan benang sutra #-. pada tempat keluarnya dari (ena renalis dan
dipotong. Sisihkan (ena renalis ke anterior untuk menampakkan arteri renalis. !rteri renalis
diligasi ganda dengan sutra #-. di proksimal dan dipotong. 6ana renalis diligasi ganda
dengan sutra #-. dan dipotong. 1epi superior fasia *erota diatas kelenjar adrenal dibebaskan.
4abang (asa adrenalis dari aorta diidentifikasi dan diligasi dengan sutra #-. dan dipotong.
*injal dikeluarkan dari ka(um abdomen.
,ada nefrektomi darurat (trauma&: kontrol terhadap pedikel ginjal dilakukan terlebih dahulu
dengan menyibakkan usus halus ke arah kanan dan peritoneum posterior dipotong mulai dari
ligamentum 1reitH ke arah sekum. 6asa renalis diidentifikasi dan diligasi. 0ksposur dan
pengangkatan ginjal selanjutnya sama dengan nefrektomi elektif.
'
4uci lapangan operasi dengan ,o(idone 8odine dan ,I
,asang drain redon pada fosa renalis.
2uka operasi ditutup lapis demi lapis.
5!5! Ko'&li*a+i o&era+i
Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi luka operasi.
5!3! Mor6ali6a+ (tidak ada&
5!7! Pera7a6a% Pa+8a(edah
,elepasan kateter #' jam setelah penderita siuman
,elepasan redon drain bila dalam # hari berturut-turut produksi J #.cc"#' jam.
,elepasan benang jahitan keseluruhan % hari pasca operasi.
5!5! Follow-up
,asca operasi kontrol # minggu, kontrol berikutnya tiap bulan
Setiap kontrol dilakukan pemeriksaan laboratorium (darah lengkap, urin lengkap faal ginjal, urin
kultur dan tes kepekaan&.
)sahakan diuresis yang adekuat@ minum #- liter"hari, sehingga dicapai diuresis 1,+ liter"hari.
5!9! Ka6a Ku%8i: 5arsinoma gin6al* ruptu gin6al* nefrektomi total
9! 1#FT#R CEK PENUNTUN BE2#"#R PRO-E1UR OPER#-I
<o 5aftar cek penuntun belajar prosedur operasi
Sudah
dikerjakan
3elum
dikerjakan
PER-I#P#N PRE OPER#-I
1 )nformed consent
# 2aboratorium
,emeriksaan tambahan
' !ntibiotik propilaksis
+ 4airan dan 5arah
$ ,eralatan dan instrumen operasi khusus
#N#-TE-I
1 <arcose dengan general anesthesia
PER-I#P#N 2OK#2 1#ER#, OPER#-I
1 ,enderita diatur dalam posisi terlentang
# 2akukan desinfeksi dan tindakan asepsis " antisepsis pada
daerah operasi.
2apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril.
TIN1#K#N OPER#-I
1 8nsisi kulit sesuai dengan indikasi operasi
# Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut
diatas
,rosedur operasi sesuai kaidah bedah urologi
PER#0#T#N P#-C# BE1#,
1 Komplikasi dan penanganannya
# ,engawasan terhadap !34
,erawatan luka operasi
4atatan: Sudah " 3elum dikerjakan beri tanda
+

:! 1#FT#R TI2IK
3erikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan"tugas telah dikerjakan dengan
memuaskan (1&@ tidak memuaskan (#& dan tidak diamati (&
! Me'ua+*a% 2angkah" tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun
)! Tida*
'e'ua+*a%
1idak mampu untuk mengerjakan langkah" tugas sesuai dengan prosedur
standar atau penuntun
/! Tida* dia'a6i 2angkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama
penilaian oleh pelatih
<ama peserta didik 1anggal
<ama pasien <o 9ekam Medis
1#FT#R TI2IK
No Kegia6a% . la%g*ah *li%i*
Pe%ilaia%
) /
1 ,ersiapan ,re-7perasi
# !nestesi
1indakan Medik" 7perasi
' ,erawatan ,asca 7perasi = .ollow-up
,eserta dinyatakan :
2ayak
1idak layak
melakukan prosedur
1anda tangan pelatih
1anda tangan dan nama terang
$

Anda mungkin juga menyukai