Anda di halaman 1dari 6

3.

7 Pendekatan Pengurangan Bahaya dan Review Keselamatan yang Terkait


Tekanan pada perlindungan lingkungan telah berubah dari tahun ke tahun dari restorasi
lingkungan ke manajemen pembuangan, pencegahan polusi, dan banyak menuju proses yang
lebuh bersih dan lebih hijau yang terkait. Dengan bersamaan, tekanan pada propses keselamatan
telah berubah dari pemulihan bencana ke penanganan insiden dan pencegahan, dan banyak lagi
proses keselamatan yang tekait. Prinsip keamanan dengan filosofi green chemistry, dimana
rancangan produk kimia dan proses sebagai jalan untuk mengurangi atau menghapuskan
penggunaan dan produksi zat berbahaya untuk meminimalisir dan mencegah pembentukan polusi
dan zat buang berbahaya. Keselamatan berkaitan dengan konsep mengurangi bahaya dalam
proses kimia. Mengidentifikasi dan mendiskusikan kesempatan untuk membuat fasilitas yang
lebih aman menjadi bagian yang lebih integral pada evaluasi bahaya.
Pengenalan Pendekatan Pengurangan Bahaya dan Sistem yang Lebih Aman
Keamanan adalah salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mengurangi resiko dari
kecelakaan pada proses utama. Dibandingkan dengan menetapkan control dan perlindungan,
keselamatan yang terkait secara fundamental melibatkan penghapusan atau pengurangan kimia
pokok atau bahaya fisik. Prinsip keselamatan bisa juga digunakan untuk membuat perlindungan
yang lebih kuat dan handal, walaupun tidak mengurangi atau menghilangkan bahaya.
Pengurangan resiko kecelakaan pada proses utama bisa diselesaikan dengan
mengaplikasikan strategi keselamatan yang inheren untuk mengurangi bahaya proses atau
dengan pengisian yang lebih efektif dan control bahaya dari proses. Walaupun, harus dicatat
bahwa membuat fasiltas yang lebih aman tidak secara otomatis mengurangi resiko. Jika
membuat fasilitas yang aman dengan melibatkan pengurangan bahaya kimia atau fisik dari
sebuah operasi, biasanya merujuk pada konsekuensi keras berpotensi rendah jika kerugian
terjadi. Karena resiko fasilitas adalah fungsi dari kedua hal berikut: konsekuensi yang keras dan
kemungkian terjadinya kerugian (Penjelasan pada Bab 7), sebuah fasilitas mengubah bahwa
kenaikan kemungkinan rugi lebih besar daripadamengurangi kerasnya yang lebih potensial yang
menaikan resiko secara keseluruhan. Contohnya membuat perubahan untuk memulai
menggunakan banyak 150 lb (68 kg) silnder perhari untuk klorin daripada beberapa ton
container. Hasilnya berkaitan dan tidak berkaitan butuh untuk membuat 13 sampai 14 kali lebih
sering, menaikkan kemungkinan pengeluaran dan kemungkianan kenaikan resiko paparan klorin
secara keseluruhan.
Banyak perusahaan mengintegrasikan review desain inherently safer (IS) menjadi
evaluasi bahaya, walaupun beberapa perusahaan mengintegrasikan review secara terpisah.
Review inherent safety harus digunanakan pada kunci tahap siklus proses, selama pengembangan
prodek dan proses, selama desain proses konseptual dan selama operasi rutin.
Pendekatan yang modern menuju proses keselamatan adalah untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi bahaya oleh proses dan mengurangi resiko pada konsistensi level yang dapat
diterima dengan keobjektifan bisnis. Bahaya proses kimia berasal dari dua sumber:
Bahaya yang merupakan sifat dari bahan dan penggunaan bahan kimia
(Contohnya: mudah terbakar, beracun dan kereaktifan)
Bahaya yang merupakan sifat dari variable proses- jalannya kerja kimia dalam
proses (contohnya suhu tekanan, konsentrasi)
Empat strategi atau pendekatan untuk mengurangi resiko proses dan terjadinya bahaya, antara
lain:
- Inheren : Mengurangi bahaya dengan menggunakan bahan dan kondisi proses tidak
membahayakan (Contohnya: Menambahkan air untuk cairan yang dapat terbakar sebagai
pelarut)
- Passive : Mengurangi resiko dengan desain proses dan peralatan yang mengurangi
frekuensi atau kerasnya tanpa mengfungsikan banyak alat secara aktif. (Contohnya :
desain vessel yang kuat terhadap tekanan, Sistem drainase dan penahan, konstruksi tahan
ledakan)
- Active : Menggunakan control, sistem perlindungan alat, dan alat lain seperti excess flow
valve, remotely actuated block valves, dan safety relief valve untuk merespon situasi
yang tidak normal (Contohnya: pompa yang dimatikan dengan pengubah level tinggi
ketika tangki 90% full) atau mengurangi dampak kerugian. Sistem ini kadang dinamakan
engineering controls.
- Procedural : menggunakan kebijakan, prosedur operasi, pemeriksaan administasi, respon
keadaan gawat darurat, dan pendekatan manajemen lain untuk mengurangsi atau
meminimalisir efek kecelakaan ( contohnya izin kerja panas, rencana emergency).
Pendekatan- pendekatan ini sering disebut administrative controls.
Strategi desain keamanan yang inheren diakui lebihhandal daripada passive, active atau
pendekatan procedural, walaupun semua empat strategi mengatur resiko pada proses.
Strategi Inherently Safer terdiri dari:
Minimize ( Contohnya: mengurangi kuantitas bahan berbahaya)
Substitute ( Contohnya: menambahkan material berbahaya dengan bahan yang
bahayanya lebih sedikit)
Moderate ( Contohnya menggunakan sedikit kondisi bahaya, sedikit bentuk bahan
yang berbahaya, atau fasilitas yang meminimalisir dampak pengeluaran bahan
yang berbahaya)
Simplify (Contohnya :desain fasilitas yang menghilangkan kerumitan yang tidak
penting dan membuat kesealahan operasi sekecil mungjin dan memperbaiki
kesalahan yang telah dibuat)
Ketika hal rekomendasi dan tindakan telah dikembangkan selama evaluasi bahaya, strategi
ini dan keefektifannya harus dipertimbangkan.
Pada gambar 3.4 menggambarkan bagaimana strategi keselamatan yang inheren dan active,
passive dan pendekatan procedural telah diterapkan pada sistem manajemen resiko suatu proses.
First order adalah inherent safety melibatkan penghilangan dan pencegahan bahaya. Second
order adalah adalah bahwa inherent safety melibatkan pengurangan frekuensi dan/atau
kecelakaan kerja dengan menerapkan strategi tersebut.
Perlindungan juga dibuat lebih kuat dengan menggunakan prinsip inherent safety ketika
mendesain perlindungan. Contohnyaputure disk sederhana , perlindung yang lebih pasif daripada
pengaman reief valve untuk perlindungan terhadap overpressure ketika non reclosing device
digunakan. Pendekatan ini mengurangi kegagalan sistem tetapi mungkin tidak berdampak
terhadap munculnya bahaya itu sendiri.

Inherent Safety Review
Objectives . Walaupun inherent safety harus disinergikan pada proses pengembangan dan
desain, inherent safety review penting untuk mengevaluasi keefektifan desain pada inherent
safety. inherent safety butuh diintegrasikan menjadi desain proses dan standar. Apabila inherent
safety digunakan pada review yang terpisah atau bagian review lain tujuannya sama, yaitu:
Mengidentifikasi dan mengerti bahaya
Menemukan jalan mengurangi dan menghilangkan bahaya
Hazard Evaluation procedure used. Prosedur evaluasi bahaya sering digfunakan pada
penghubung dengan inherent safety review, what-if analyses dan HAZOP studies.
Preparation. Banyak evaluasi bahaya, pentingnya persiapan yang baik. Informasi penting untuk
inherent safety review terdiri dari reaktivitas dan data reaksi, data mudah terbakar dan beracun.
Timing. Inherent safety review diakui pada tahap appropriate. Secara efektif, review lebih
efektif:
During the research and development phase. Fase ini terdiri dari tahap sintesis kimia
untuk produksi atau proses pencarian dan pengembangan dimana kunci keputusan dibuat
pada bahan, kimia dan kondisi proses
During the conceptual design phase. Fase ini terdiri dari scoping dam pengembangan
focus pada aliran proses, pemilihan peralatan dan konfigurasi
During the detailed engineering phase. Fase ini termasuk pengembangan diagram
pemipaan dan peralatan, plant layout, spesifikasi alat, dan detail akhir gambaran teknis.
During the routine operation phase. Selama fase ini prosesnya mengoperasikan produk.
Berbagai macam proses dibuat untuk menghasilkan keselamatan dan produktivitas.
inherent safety harus diakui pada manajemen review perubahan
Team Make-Up. Komposisi tim inherent safety review bergantung pada proses yang terjadi pada
review. Tim terdiri dari 4 sampai 7 anggota. Ilmuwan adalah anggota kunci yang mengerti
bahaya pada reaksi, kimia intermediet dan produk.
inherent safety review process over review. Untuk tipical review pada the conceptual design
phase , informasi ini dibutuhkan:
1. menetapkan produk yang dibutuhkan
2. menjelaskan rute pilihan untuk memproduksi produk yang diinginkan (jika mungkin)
termasuk bahan mentah, intermediet dan aliran keluar.
3. menyiapkan diagram alir proses yang sederhana
- termasuk proses alternative
4. mengembangkan reaksi kimia
- yang diinginkan dan tak diinginkan
- menentukan potensial untul reaksi runaway atau komposisi
5. daftar kimia dan bahan
- Mengembangjan matriks kompatibilitas kimia
6. menetapkan physical, chemical dan toxic properties
-provide NFPS hazard rating or equivalent
7. menetapkan kondisi proses (tekanan, suhu, dll.)
8 . memperkirakan jumlah penggunaan pada masing-masing sistem proses (tangki, reactor, dll.)
- Kapasitas keadaan
- Perkiraan jumlah buangan atau emisi
9. menetapkan site-specific issue (lingkungan, regulatory, komunitas, spacing, izin, dll.)
Tahapan typical review:
- Mereview latar belakang informasi di atas
- Menetapkan bahaya terbesar
- Review sistematis aliran proses secara skematis, melihat pada masing-masing tahap
proses dan bahan berbahayamuntuk mengidentifikasi jalan kreatif untuk mengimprovisasi
proses dengan menerapkan prinsip inherently safer untuk menghilangkan dan
mengurangi bahaya.
- Selama inherent safety review pada the design development phase, mengidentikasi
kesalahan manusia terbesar atau isu ergonomic yang ditujukan oleh tim desain
- Mendokumentasikan review dan tindakan lanjutan
Training. Pelatihan prinsip inherent safety review termasuk pada teknisi, ilmuwan, bismis,
pemimpin, personel operasi. Pelatihan termasuk:
- Susunan manajemen resiko dari procedural ke aktif ke pasif ke level inheren
- Berbagai pendekatran untuk menerapkan inherent safer system termasuk
minimization, substittion, moderation and simplification
- Perusahaan mendesai standar, contoh dan informasi lain yang mengarahkan pada
evaluasi dan penerapan inherently safer design feature.
- Konflik inherently safer design yang potensial
Documentation . laporan dari review harus menghasilkan inherent safety study. Laporan ini
termasuk:
- Rangkuman pendekatan yang digunakan untuk inherent safety review (contoh:
metodologi, daftar periksa yangdigunakan.
- Nama dan kualifikasi team fasilitator atau pemimpin dan team makeup, temasuk posisi,
nama dan banyak pengalaman terkait dan pelatihan
- Alternative inherent safer diakui, sebagai mana telah diterapkan dan dimasukkan pada
desain
- Jika analisa sistem inherently safer bebas, dokumentasi harus terdiri dari metode analisa,
apa yang dibahas dan hasilnya.
- Dokumentasi rasional untuk menolak inherently safer potensial ( contohnya harga,
pembentukan safety lainnya atau masalah pengoperasian)
- Rekomendasi atatu rencana tindakan untuh ewvaluasi lebih jauh atau
mengimplementasikan alternative inherently safer yang teridentifikasi selama studi

Anda mungkin juga menyukai