Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Praktikum Lapangan Pengenalan Lingkungan Lahan Basah ini bertujuan untuk


mengukur beberapa parameter baik fisik, kimia, dan biologi di ekosistem Rawa gambut
Kabupaten Banjar, tepatnya di tanah Kavling PRO 1-3 TOENASS PIP2-PIB3-4 (dekat
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum). Banyak hal yang diamati pada daerah rawa
tersebut, seperti flora dan fauna yang terdapat di sekitar daerah tersebut, pH air, pH tanah,
suhu air, kecepatan arus, kecerahan, dan DO (Demand Oxygen).
Pengamatan para praktikan pada tanggal 2 3 Juni 2012 dilakukan di daerah Gambut,
Kabupaten Banjar. Kecamatan Gambut, Kalimantan Selatan mempunyai luas wilayah 12.930
hektar, yang merupakan 2,77 persen dari luas Kabupaten Banjar. Lahan rawa gambut ini
cukup berpotensi untuk dimanfaatkan. Lahan rawa gambut memiliki karakteristik tanah, yaitu
tanahnya berwarna hitam dan berbau asam (bau gambut). Kondisi lokasi yang kami datangi
di kanan dan kiri dipenuhi rawa gambut dan beberapa sawah.
Berdasarkan sifat dan bentuk fisik daerah rawa Gambut diketahui bahwa daerah
tersebut sebagian besar yang tergenang oleh perairan, sehingga dapat dikatakan siklus
hidrologi yang terjadi didaerah ini merupakan siklus kecil yang sebagian besar proses
evaporasi dan transpirasi yang berasal dari perairan itu sendiri.
Pengukuran parameter dibagi menjadi 3, yaitu berdasarkan ilmu kimia, biologi, dan
fisika. berdasarkan ilmu kimia ada 3 parameter yang diukur, yaitu pH air, DO (Demand
Oxygen), dan salinitas. Untuk mengukur pH air caranya adalah dengan menggunakan alat test
kit digital yang terlebih dahulu dikalibrasi dengan larutan buffer. Alat harus dikalibrasi
terlebih dahulu agar pada saat pengukuran hasilnya lebih akurat. Dari pengukuran tersebut
didapatkan hasil pH air di Rawa Gambut ialah sebesar .... Untuk mengukur DO (Demand
Oxygen) caranya adalah dengan menggunakan alat DO meter. Sebelumnya DO meter harus
dikalibrasi terlebih dahulu agar hasilnya akurat kemudian dimasukkan kedalam perairan yang
akan diukur DOnya. Hasil pengukuran DO Rawa Gambut yakni sebesar .... Dan untuk
pengukuran salinitas air dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer, caranya air dari
muara diteteskan ke dalam alat tersebut kemudian dilihat nilai pada skala yang tertera. Untuk
nilai salinitas didapatkan hasil sebesar ...Hal ini juga disebabkan karena curah hujan pada
daerah tersebut tinggi sehingga salinitas air akan rendah.
Berdasarkan ilmu biologi, yang diukur adalah vegetasi flora dan fauna. Untuk vegetasi
flora dan fauna pengukuran dilakukan dengan membuat kuadran caranya dengan
membentangkan tali rafia. Pegang tali dengan lurus dan ukur jarak yang sebelumnya
ditentukan, yang akan membentuk suatu sisi kuadrat. Luas kuadran untuk perdu dan semak
5x5 meter. Fauna yang ada di Rawa Gambut adalah ulat kaki seribu, keong, kodok, siput,
cacing, ulat, capung, belalag, kumbang, jentik nyamuk, dan ikan-ikan kecil. . Sedangkan flora
yang ada di Rawa Gambut adalah rumput teki dan padi.
Berdasarkan ilmu fisika parameter yang diukur adalah suhu air, kecepatan arus, dan
kecerahan. Untuk suhu air diukur dengan cara memasukkan termometer kedalam perairan.
Hasil dari pengukuran suhu di Rawa Gambut adalah ...
o
C. Untuk pengukuran kecepatan arus
diukur dengan menggunakan current meter. Adapun kecepatan arus yang di hasilkan adalah
untuk Rawa Gambut adalah sebesar ...m/s. Untuk pengukuran kecerahan, penetrasi cahaya
diukur dengan menggunakan keping Secchi yang dikaitkan pada tali penduga, pada Rawa
Gambut sebesar ...m.
Untuk praktikum di Laboratorium di lakukan analisis dan titrasi sampel dengan larutan
buret FeSO
4
.7H
2
) sebagai titran. Analisa yang di lakukan adalah menganalisa pH sediman
tanah, logam Fe dengan SSA, dan bahan organik. Untuk analisa pH sedimen tanah di Rawa
Gambut yakni sebesar 8. Untuk analisa bahan organik di tanah Rawa Gambut sebesar
62,46%. Untuk titrasi sampel dengan larutan buret FeSO
4
.7H
2
O sebagai titran mempunyai
volume sampel 10 mL, H
3
PO
4
sebanyak 0,5 ml (20 tetes), dan indikator diphenilamin
sebanyak 2 tetes. Perubahan warna yang terjadi ialah dari Hijau pekat Ungu Hijau,
volume FeSO
4
.7H
2
O untuk titasi yakni sebesar 10,2 ml .
Dari hasil perhitungan kadar Fe diperoleh kadar Fe dalam air di Rawa Bangkau
...mg/100 mL. Dari literatur batas maksimal kadar Fe yang terkandung dalam air adalah 1,0
mg/L. Jika dibandingkan dengan literatur, air yang diamati kadar Fe-nya melebihi batas
maksimal sehingga tidak aman untuk digunakan. Air yang mengandung banyak besi akan
berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi
pada bahan yang terbuat darimetal. Sedangkan kadar Fe pada tanah juga melebihi batas
maksimal sehingga tidak aman untuk digunakan.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini adalah:
1. Secara garis besar, ada tiga parameter yang diukur pada praktikum sawah, sungai dan
danau ini, yaitu secara kimia, biologi, dan fisika.
2. Pada pengukuran pH air diperoleh pada rawa Bangkau sebesar .....
3. Salinitas yang diperoleh di Rawa Gambut sebesar 0% .
4. Suhu air pada Rawa Gambut yaitu ...
o
C.
5. Dari segi biologi, hal yang diamati ialah fauna dan flora. Fauna yang ada di Rawa Gambut
adalah ulat kaki seribu, keong, kodok, siput, cacing, ulat, capung, belalag, kumbang, jentik
nyamuk, dan ikan-ikan kecil. . Sedangkan flora yang ada di Rawa Gambut adalah rumput
teki dan padi.
6. Kecepatan arus pada Rawa Gambut adalah ... ppm.
7. Analisa pH sedimen Rawa Gambut sebesar 8.
8. Analisa Fe yang terkandung pada air dan sedimen tanah rawa Bangkau sebesar ....
9. Analisa bahan organik pada tanah di Rawa Gambut sebesar 62,46 %.

Anda mungkin juga menyukai