Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan aktivitas dan
perhatian (gangguan hiperkinetik) adalah suatu gangguan psikiatrik yang cukup
banyak ditemukan dengan gejala utama inatensi (gangguan pemusatan dan susah
untuk fokus dalam 1 hal), membuat rencana realistik, hiperaktivitas, tidak bisa
berpikir sebelum bertindak, impulsivitas yang tidak konsisten dengan tingkat
perkembangan anak, remaja, atau orang dewasa
1
!iasanya pada waktu anak
ADHD mencapai remaja atau dewasa, gejala hiperaktivitas dan impulsivitas
cenderung menurun meskipun gejala inatensinya kadang" kadang masih tetap
ada
(#,$,%)

Anak"anak dengan ADHD bisa dikenali di klinik, di sekolah, maupun di


rumah mereka &urangnya perhatian mereka nampak pada saat mereka sering
melamun, bingung, dan kesulitan dalam mengerjakan satu tugas selama periode
waktu tertentu yang diperpanjang 'eiring dengan perhatian mereka yang mudah
beralih dari satu stimulus ke stimulus lainnya, mereka seringkali meninggalkan
orang tua atau guru dengan kesan bahwa mereka tidak mendengarkan
Hiperaktivitas mereka, seringkali muncul dalam bentuk kegelisahan, bicara
berlebihan, ditoleransi dengan buruk di sekolah, serta membuat frustasi orang tua
yang seringkali kehilangan mereka di tengah banyak orang dan tidak dapat
membuat mereka tidur sesuai dengan jam tidurnya 'edangkan impulsivitas
mereka membuat mereka mudah mendapat kecelakaan, menciptakan masalah
dengan teman sebaya, dan mengganggu suasana kelas yaitu ketika mereka
menjawab tanpa berfikir, mengganggu orang lain, atau beralih dari pekerjaan
sekolah menuju aktivitas lain yang kurang pantas
#,%
.
2
(ada kehidupan selanjutnya apabila tidak ditangani dengan baik maka ketiga
gejala tersebut dapat menyebabkan menurunnya harga diri, menurunnya prestasi
akademik, dan timbulnya gangguan dalam hubungan interpersonal pada saat
remaja maupun dewasa 'edangkan dampak anak ADHD pada keluarga dapat
menyebabkan keluarga merasa bersalah, depresi, mengalami stres yang berat,
isolasi sosial, dan bahkan bisa mengalami masalah perkawinan maupun pekerjaan
(),*)
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah kelainan
hiperaktivitas kurang perhatian yang sering ditampakan sebelum usia % tahun dan
dikarakarakteriskan oleh ketidaktepatan perkembangan tidak perhatian, impulsive
dan hiperaktif
+
ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity
Disorder, suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder
('ulit memusatkan perhatian), ,inimal !rain Disorder (&etidak beresan kecil di
otak), ,inimal !rain Damage (&erusakan kecil pada otak), Hyperkinesis (-erlalu
banyak bergerak . aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif) Ada kira"kira $ " )/ anak
usia sekolah menderita ADHD
Danchaerts dan -aylor (100)) menyatakan bahwa pada setengah abad terakhir
tampak prevalensi anak ADHD cenderung semakin meningkat Hal ini
dimungkinkan karena pengaruh aspek pendidikan, meningkatnya harapan
masyarakat, adanya peningkatan alokasi dana sarana dan prasarana kesehatan,
serta akibat meluasnya perubahan kriteria diagnosa pada D', 12 3uga para ahli
klinik akhir"akhir ini mulai melengkapi penekanannya pada faktor neurobiologis
sebagai penyebab timbulnya gejala ADHD, disamping faktor sosial dan
psikologis
4

'ampai saat ini memang belum ada teori yang menyebutkan penyebab pasti
dari ADHD, namun beberapa teori menyebutkan adanya berbagai faktor yang ikut
berperan, diantaranya adalah 5 genetik, minimal brain damage, neurobiologi,
neurokimiawi, psikososial, makanan, dan lain sebagainya 6saha"usaha untuk
mencari penyebab yang pasti dari gangguan ini memang belum menghasilkan
kesepakatan yang jelas, namun demikian tidaklah diragukan lagi bahwa faktor
3
neurobiologi memiliki peran dan pengaruh yang cukup besar terhadap timbulnya
ADHD tersebut Hal ini bisa dimengerti mengingat atensi atau perhatian yang
merupakan aktifitas mental dalam memilah berbagai macam rangsangan sensorik
yang masuk untuk diberi respon, dalam prosesnya melibatkan berbagai sistim
yang ada dalam otak !ila ada gangguan di bagian otak yang terkait dengan fungsi
atensi, maka hal tersebut akan menimbulkan gangguan dalam pemusatan
perhatiannya 1tulah sebabnya pemahaman aspek neurologis terhadap ADHD
diperlukan agar dapat dilakukan penanganan sedini dan seholistik mungkin
sehingga bisa mengurangi berbagai dampak negatif yang lebih buruk pada anak
ADHD, orang tua, sekolah, maupun masyarakat
0,17,11

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Epidemiologi
'ampai saat ini Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) masih
merupakan masalah yang serius pada anak"anak dikarenakan ADHD masih
mempunyai angka prevalensi yang tinggi pada anak"anak di seluruh dunia
1#
(ada
penelitian yang dilakukan oleh 3yothsna pada tahun #71$ di 1ndia yang
melibatkan ++7 anak dengan umur antara * tahun dan 11 tahun tercatat prevalensi
ADHD adalah sebesar 11$# / (8ambar 1) (resentase yang ditemukan pada anak
laki"laki sebesar **+/, sedangkan pada anak perempuan adalah sebesar $$$ /
1$

Hasil penelitian ini ditemukan tertinggi pada anak dengan umur 0 dan 17 tahun
dan ditemukan mayoritas pada anak"anak dengan keadaan sosio ekonomi yang
rendah
1$

8ambar 1 (revalensi ADHD pada anak"anak *"11 tahun


'umber 5 Akam, Jyothsna,et al.2013.Prevalence of Attention Deficit Hyperactivity
Disorder in Primary School in hildren.Department of Psychiatry. !nstit"te of #edical
Science and
$esearch % !ndia
5
8ambar # (erbandingan prevalensi ADHD pada anak laki"laki dan perempuan serta perbandingan
prevalensi ADHD pada tingkat sosioekonomi menengah dan bawah
S"m&er % Akam, Jyothsna,et al.2013.Prevalence of Attention Deficit Hyperactivity Disorder in
Primary School in hildren.Department of Psychiatry. !nstit"te of #edical Science and
$esearch % !ndia
(enelitian tersebut bertentangan dengan penelitian sebelumnya oleh !arkley
tahun 1004 yang menyebutkan bahwa prevalensi ADHD ditemukan pada semua
sosio"ekonomi masyarakat -etapi prevalensi ADHD tidak berubah yaitu masih
terbanyak pada anak laki"laki dibandingkan dengan perempuan (perbandingan $"*
kali lebih banyak) dan onset timbulnya gejala ADHD sebelum usia + tahun
'ekitar $)")7 / kasus ADHD dapat berlanjut ke masa remaja atau dewasa
Dari $% juta kasus ADHD di 6'A, 9ropa dan 3epang, diperkirakan $1/
menjadi kasus ADHD dewasa (usia : 10 tahun) dan *0/ kasus ADHD pada usia
$"10 tahun (enelitian longitudinal telah membuktikan bahwa sebanyak #.$ dari
anak"anak ADHD memiliki gejala ADHD yang mengganggu ketika mereka
menjadi dewasa
(enelitian lain yang dilakukan Akinbami di Amerika pada tahun 1004"#770
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak"anak dengan usia )"1+ tahun
menunjukkan beberapa poin penting diantaranya adalah
1%
5
6
Dari tahun 1004"#770 persentasi anak"anak yang didiagnosis dengan
ADHD meningkat dari +"0 /
(revalensi ADHD dipengaruhi oleh ras dan etnis, ras keturunan meksiko
memiliki prevalensi yang rendah dibandingkan dengan yang lain
(ersentase anak"anak dari keluarga dengan ekonomi sosial ekonomi
rendah yang didiagnosis ADHD dari tahun 1000"#770 meningkat sampai
dengan 17/ dan anak"anak dari keluarga sangat miskin meningkat sampai
11 /
(resentase anak"anak dengan ADHD pada bagian selatan dan barat ;egara
6' meningkat sampai 17 / dari tahun 1000"#770
Hal ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh <D< (enter for Disease
ontrol and Prevention) pada tahun #711 yang menyebutkan bahwa lebih dari 1
dari 17 (11/) anak"anak dengan rentang usia %"1+ tahun telah didiagnosis dengan
ADHD, 1 dari ) anak laki"laki dan 1 dari 11 anak perempuan
1)

Di 1ndonesia prevalensi anak ADHD di 1ndonesia semakin meningkat menjadi
sekitar )/ yang berarti 1 dari #7 anak menderita ADHD (eningkatan ini
disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik ataupun pengaruh lingkungan
yang lain, seperti pengaruh alkohol pada kehamilan, kekurangan omega $, alergi
terhadap suatu makanan
2.2 Definisi ADHD
Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan
perilaku yang ditandai inattentiveness atau gangguan pemusatan perhatian dan
gangguan konsentrasi, impulsivitas yaitu berbuat dan berbicara tanpa memikirkan
akibatnya, disertai hiperaktif (overactivity) yang tidak sesuai dengan umur
perkembangannya (Davinson, 100%= 'adock, #77$)
(ola perilaku ini menimbulkan
7
8ambar $ 1lustrasi ADHD
'umber 5 '''.(oo(le.com
gangguan dalam fungsi sosial dan
akademisnya, serta mengakibatkan
penderitaan yang nyata bagi yang
bersangkutan maupun lingkungannya
,enurut D', 12 ()he American
Psychiatric Association*s Dia(nostic
and Statistical #an"al !+), berdasarkan
tiga gejala utamanya tersebut, definisi
ADHD dibagi dalam $ (tiga) kelompok
tipe yaitu(1) 5
tipe ,!nattentiveness-
tipe ,hyperactivity.imp"lsivity-
tipe ,com&ined- (campuran)
Diagnosis ADHD tipe inatensi (menurut D', 12) ditegakkan bila minimal
ada * (enam) gejala inatensi untuk waktu minimal selama * bulan dan didapat
kurang dari * gejala hiperaktivitas serta dimulai sebelum usia + (tujuh) tahun
8ejala"gejala ini tetap ada pada saat di sekolah dan di rumah bersifat maladaptif
dan tak sesuai dengan tahap perkembangan anak
1*

Diagnosis ADHD tipe hiperaktivitas dan impulsivitas (menurut D', 12)


juga ditegakkan bila minimal ada * (enam) gejala hiperaktivitas dan impulsivitas,
bersifat dan tak sesuai dengan tahap perkembangan anak serta didapat kurang dari
* (enam) gejala inatensi 8ejala"gejala ini ada minimal selama * bulan dan
dimulai sebelum usia + tahun serta gejala"gejala ini tetap ada pada saat di sekolah
dan di rumah
1*

Diagnosis ADHD tipe campuran (com&ined type) (menurut D', 12)


ditegakkan bila didapatkan * (enam) atau lebih gejala inatensi dan * (enam) atau
lebih gejala hiperaktivitasimpulsivitas yang tetap ada selama paling sedikit selama
* (enam) bulan, dimulai sebelum usia + tahun serta gejala"gejala ini tetap ada saat
di sekolah dan di rumah
2. Etiologi
8
'ampai saat ini memang belum ada teori yang menyebutkan penyebab pasti
dari ADHD, namun beberapa teori menyebutkan adanya berbagai faktor yang ikut
berperan, diantaranya adalah 5 genetik, minimal &rain dama(e, neurobiologi,
neurokimiawi, psikososial, makanan, dan lain sebagainya 6saha"usaha untuk
mencari penyebab yang pasti dari gangguan ini memang belum menghasilkan
kesepakatan yang jelas, namun demikian tidaklah diragukan lagi bahwa faktor
neurobiologi memiliki peran dan pengaruh yang cukup besar terhadap timbulnya
ADHD tersebut
Hal ini bisa dimengerti mengingat atensi atau perhatian yang merupakan
aktifitas mental dalam memilah berbagai macam rangsangan sensorik yang masuk
untuk diberi respon, dalam prosesnya melibatkan berbagai sistim yang ada dalam
otak !ila ada gangguan di bagian otak yang terkait dengan fungsi atensi, maka
hal tersebut akan menimbulkan gangguan dalam pemusatan perhatiannya 1tulah
sebabnya pemahaman aspek neurologis terhadap ADHD diperlukan agar dapat
dilakukan penanganan sedini dan seholistik mungkin sehingga bisa mengurangi
berbagai dampak negatif yang lebih buruk pada anak ADHD, orang tua, sekolah,
maupun masyarakat
(0,17,11)
!aktor "enetik
ADHD lebih sering didapatkan pada keluarga yang menderita ADHD &eluarga
keturunan pertama dari anak ADHD didapatkan lima kali lebih banyak menderita
ADHD daripada keluarga anak normal Angka kejadian orangtua kandung dari
anak ADHD lebih banyak menderita ADHD daripada orangtua angkat
1+
'audara
kandung dari anak ADHD didapatkan #"$ kali lebih banyak menderita ADHD
daripada saudara anak normal
Angka kejadian saudara kembar satu telur (mono>ygot) anak ADHD (+0/) lebih
tinggi daripada saudara kembar dua telur (di/y(ot) ($#/) &embar identik atau
mono>igot memiliki kemiripan gen 177/ 'ebaliknya, kembar fraternal atau
di>igotik tidak lebih mirip secara genetik dengan saudara kandung, dan karenanya
hanya berbagi )7/ dari gen mereka 3ika sebuah penyakit dipengaruhi oleh faktor
9
genetik, maka resiko penyakit kembar akan menjadi paling besar ketika saudara
kembar adalah mono>igot ?esiko kembar di>igotik seharusnya melebihi resiko
terhadap kontrol tetapi seharusnya tidak lebih besar daripada resiko pada saudara
kandung
1+
'tudi"studi pada keluarga secara konsisten mendukung pernyataan
bahwa ADHD diwariskan dalam keluarga 'tudi"studi ini menemukan bahwa
orang tua dengan anak"anak ADHD memiliki peningkatan dua hingga delapan
kali lipat untuk resiko ADHD 'ehingga, mereka menegaskan adanya faktor
genetik pada ADHD dan sekaligus menyediakan bukti"bukti untuk validitas
diagnosisnya pada orang dewasa
14

!arr et al, #777 dan 'malley et al, 1004 menyatakan bahwa gejala ADHD
berhubungan juga dengan Dopamine -ransporter 8ene (DA-1) dan Dopamine D%
receptor 8ene (D? D% gene) Diperkirakan ada #0/ anak, remaja, dan orang
dewasa didapatkan D? D% gene dengan + repeat allele (1$,##,#%) @araone et al,
#771 menunjukkan bahwa pada ) dari 4 case control st"dies yang diteliti
didapatkan hubungan yang bermakna antara ADHD dan D? D%, + repeat allele
-ransmisi saraf tak berjalan dengan baik (&l"nted), mengganggu fungsi kognitif
dan emosi anak ADHD bila dopamine terikat dengan D? D% + repeat allele D?
D% (ene melakukan aktifasi dopamin di celah paska sinaptik
14

2.# Patofisiologi
(atofisiologi terjadinya ADHD masih sepenuhnya belum jelas, dan banyak
teori yang bermunculan 'alah satunya adalah bahwa pengaruh glukosa dengan
terjadinya ADHD
10
(enelitian lain menyebutkan bahwa adanya pengaruh
gangguan perkembangan neurologis yang mempengaruhi timbulnya gejala
ADHD (enelitian dengan <- 'can dan ,?1 telah membuktikan bahwa ada
beberapa tempat di otak yang berfungsi abnormal pada individu dengan ADHD
yakni meliputi regio corteA prefrontalis, corteA frontalis, cerebellum, corpus
callosum dan dua daerah ganglia basalis yakni globus pallidus dan nucleus
caudatus Demikian juga dari hasil pemeriksaan (9- 'can (Positron
10
0mission)omo(raphy) pada anak"anak ADHD didapatkan penurunan metabolisme
glukose di korteks prefrontal danfrontal terutama sebelah kanan
#7

-etapi masih belum adanya penelitian yang jelas tentang teori tersebut (ada
pasien ADHD, korteks otak mereka lebih tipis terutama pada hemisfere kanan
yang di dalam termasuk lobulus parietal inferior, prefrontal dorsolateral, dan
cingulate cortices anterior B,akris ;, !iederman 3, 2alera 9,, !ush 8, &aiser 3, &ennedy
D;, <avinessC 'ehingga kedua hemisfer serebral pada pasien dengan ADHD
asimetris
!eberapa penelitian lain menyebutkan bukan hanya korteks prefrontal yang
mengalami penipisan, tetapi pada hampir sebagian permukaan bagian"bagian otak
pada hemisfer kanan
1#
,enurut penelitian yang dilakukan oleh Di 'un pada tahun
#71$ menemukan gen yang terlibat dalam terjadinya asimetris serebral, gen
tersebut adalah !A1A(# yang lokasinya terletak pada sekuens 1+E#) dan
mengkode &rain.spesific an(io(enesis inhi&itor 1. 'aat ini, sebuah studi genetik
pada pasien ADHD di 9ropa mengatakan pada terdapat hubungan antara gen
!A1A(# dengan ADHD 8en ini sangat berperan akan terjadinya asimetri dari
hemisfer serebral kanan, sebaliknya obat"obatan lini pertama ADHD seperti
methamphetamine, salah satu obat psikostimulan terbukti dapat meningkatkan
ekspresi dari gen !A1A(# pada korteks serebral tikus
(enelitian dari ;ational 1nstitute of ,ental Health di 6'A telah menunjukkan
bahwa area globus pallidus dan nucleus caudatus secara bermakna lebih kecil
pada anak ADHD daripada anak normal ;ucleus caudatus dan globus pallidus
berfungsi melakukan koordinasi lalu lintas transmisi rangsang saraf pada berbagai
area di korteks -ernyata didapatkan juga volume area korteks prefrontal lebih
kecil pada anak ADHD daripada anak normal
!eberapa anak menunjukkan kelambatan perkembangan otak (mat"rational
delay) pada anak ADHD yang biasanya tampak gejalanya pada usia ) tahun
(erkembangan otak yang normal, biasanya menunjukkan pertumbuhan secara
cepat terjadi pada usia $"17 bulan, #"% tahun, *"4 tahun, 17" 1# tahun dan 1%"1*
tahun
17
<erebellum mempunyai fungsi eksekutif yakni mengatasi masalah,
perhatian, Freasionin(G, perencanaan, dan pengaturan tugas individu Hasil
11
pemeriksaan dengan menggunakan ,?1 didapatkan bahwa ada penurunan
aktivitas metabolik di daerah daerah di atas pada individu dengan ADHD (ara
peneliti menyatakan bahwa ada permasalahan dalam pengaturan transmisi saraf
(re("latory circ"its) antara korteks prefrontal, ganglia basal, dan cerebellum yang
diduga merupakan penyebab terjadinya gejala ADHD &omunikasi dalam otak
dalam area di atas menggunakan neurotransmiter dopamin dan noradrenalin (ada
anak ADHD terjadi hipofungsi dopamin dan noradrenalin ;eurotransmiter
catecholamine yakni dopamine dan norepinephrine berperan besar dalam hal
atensi, konsentrasi yang dihubungkan dengan fungsi kognitif misalnya motivasi,
perhatian dan keberhasilan belajar seseorang
Dalam hal norepinephrine, ditekankan peran Fprefrontal noradener(ic
path'aysG dalam mempertahankan dan memusatkan perhatian seperti
memberikan enersi pada kelelahan, motivasi dan perhatian 'edangkan sistem
dopaminergik, peran proyeksi mesokortikal dopamin mempengaruhi juga fungsi
kognitif seperti kelancaran bicara, proses belajar yang berurutan (serial learnin(),
waspada pada tugas eksekutif, mempertahankan dan memusatkan perhatian,
mengutamakan perilaku yang berhubungan dengan aspek sosial 1nervasi
noradrenalin di otak berasal dari loc"s cer"le"s 1dorsolateral pontine te(ment"m2
dan berakhir pada korteks (eran noradrenalin di korteks melakukan diskriminasi
stimulasi lingkungan secara relevan dan terutama pada stimulasi baru daripada
stimuli yang spesifik
;oradrenalin diperkirakan mempunyai efek pada fungsi kognitif individu
melalui Fpostsinaptic alpha 2A adrener(ic receptorG pada neuron kortikal
;oradrenalin berperan penting pada fungsi kognitif yakni pada tuntutan proses
yang tinggi (temporal discrimination dan timed choice reaction2 (enekanan pada
fungsi noradrenalin menyebabkan kesukaran melakukan tugas"tugas yang
berbeda"beda (timed choice reaction) dimana tugas"tugas tampak terganggu bila
dibutuhkan ketekunan khusus untuk menyelesaikan tugas tersebut @ungsi
hemisphere kanan terutama untuk mempertahankan attensi pada stimulasi baru
dan fungsi hemisphere kiri terutama untuk memusatkan perhatian pada stimulasi
selektif
#1
'istem dopaminergik terdiri dari dua cabang utama
#1
5
12
<abang mesokortiko limbik yang berasal dari area tegmentalis ventral dan
diproyeksi ke korteks prefrontal, n"cle"s acc"m&ens, dan t"&erc"l"s olfactori"s
Hipofungsi pada sistem ini berhubungan dengan memendeknya Fdelay (radientG
yang berhubungan dengan terjadinya impulsivitas, hiperaktivitas dan gangguan
mempertahankan perhatian Anak ADHD cenderung lebih memilih re'ards yang
kecil tetapi yang dapat diperolehnya dengan segera daripada re'ards yang lebih
besar tetapi ditunda waktu perolehannya (delay (radient memendek) Anak
normal lebih cenderung memaksimalkan perolehan re'ards walaupun harus
menunda waktunya
<abang nigrostriatal yang berasal dari substansia nigra dan diproyeksikan
terutama ke neostriatum (kompleks nucleus caudatus, putamen) Hipofungsi pada
sistem ini menyebabkan timbulnya beberapa gejala sistem eAtrapyramidal (9(')
yang berhubungan dengan ADHD yakni adanya gangguan motorik halus dan
kasar (cl"msiness), memanjangnya Freaction timeG, Fresponse timin(- yang
buruk, gangguan pengendalian gerak cepat pada mata, tulisan tangan yang jelek
dan sebagainya 8ejala impulsivitas dan hiperaktivitas pada anak ADHD terutama
disebabkan oleh hipofungsi dopamin, sedangkan gejala inattensi terutama
disebabkan oleh hipofungsi noradrenalin Anak ADHD bila diberikan pekerjaan
yang lebih sukar dan perlu ketekunan serta ketelitian maka akan mudah bosan,
mudah marah serta mudah teralih perhatiannya
##

2.$ Manifestasi %linik


,enurut -ownsend (1004) ada beberapa tanda dan gejala yang dapat dapat
ditemukan pada anak dengan ADHD antara lain 5
'ering kali tangan atau kaki tidak dapat diam atau duduknya mengeliat" geliat
,engalami kesulitan untuk tetap duduk apabila diperlukan
,udah bingung oleh dorongan"dorongan asing
,empunyai kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatu permainan atau
keadaan di dalam suatu kelompok
'eringkali menjawab dengan kata"kata yang tidak dipikirkan terhadap
pertanyaan"pertanyaan yang belum selesai disampaikan
13
,engalami kesulitan untuk mengikuti instruksi"instruksi dari orang lain
,engalami kesulitan untuk tetap bertahan memperhatikan tugas"tugas atau
aktivitas"aktivitas bermain
'ering berpindah"pindah dari satu kegiatan yang belum selesai ke kegiatan
lainnya
,engalami kesulitan untuk bermain dengan tenang
'ering berbicara secara berlebihan
'ering menyela atau mengganggu orang lain
'ering tampaknya tidak mendengarkan terhadap apa yang sedang dikatakan
kepadanya
'ering kehilangan barang"barang yang diperlukan untuk tugas"tugas atau
kegiatan"kegiatan yang berbahaya secara fisik tanpa mempertimbangkan
kemungkinan"kemungkinan akibatnya (misalnya berlari"lari di jalan raya
tanpa melihat"lihat)
8ambar % 8ejala inti dari ADHD
S"m&er % D', 12 ()he American Psychiatric Association*s Dia(nostic and Statistical #an"al !+)
Diagnosis ADHD tipe inatensi (menurut D', 12) ditegakkan bila minimal ada *
(enam) gejala inatensi untuk waktu minimal selama * bulan dan didapat kurang
dari * gejala hiperaktivitas serta dimulai sebelum usia + (tujuh) tahun 8ejala"
14
gejala ini tetap ada pada saat di sekolah dan di rumah bersifat maladaptif dan tak
sesuai dengan tahap perkembangan anak
Diagnosis ADHD tipe hiperaktivitas dan impulsivitas (menurut D', 12) juga
ditegakkan bila minimal ada * (enam) gejala hiperaktivitas dan impulsivitas,
bersifat maladaptif dan tak sesuai dengan tahap perkembangan anak serta didapat
kurang dari * (enam) gejala inatensi 8ejala"gejala ini ada minimal selama * bulan
dan dimulai sebelum usia + tahun serta gejala"gejala ini tetap ada pada saat di
sekolah dan di rumah
Diagnosis ADHD tipe campuran (com&ined type) (menurut D', 12) ditegakkan
bila didapatkan * (enam) atau lebih gejala inatensi dan * (enam) atau lebih gejala
hiperaktivitasimpulsivitas yang tetap ada selama paling sedikit selama * (enam)
bulan, dimulai sebelum usia + tahun serta gejala"gejala ini tetap ada saat di
sekolah dan di rumah
Adapun gejala"gejala tersebut adalah sebagai
berikut 5
Inatensi berupa
sering gagal memberikan perhatian penuh sampai terperinci atau selalu
berbuat kesalahan saat melakukan aktivitas pekerjaan di sekolah, tempat
pekerjaan atau aktivitas lain
sering mengalami kesukaran dalam mempertahankan perhatian dalam tugas
tertentu atau aktivitas bermain (mudah bosan)
sering tidak mendengarkan bila diajak bicara secara langsung kepadanya
sering tidak mengikuti perintah secara sungguh"sungguh dan gagal
menyelesaikan pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah tangga atau kewajiban di
tempat pekerjaan (hal ini bukan disebabkan karena sikap menentang atau
kurang memahami isi perintah)
sering mengalami kesukaran dalam mengatur tugas"tugasnya dan aktivitasnya
15
sering menghindar, tidak menyenangi atau segan melakukan tugas"tugas yang
membutuhkan perhatian mental yang cukup lama (misalnya pekerjaan sekolah
atau pekerjaan rumah)
Hiperakti&itas
sering gelisah dengan tangan atau kaki atau sering bergerak"gerak saat duduk
sering meninggalkan tempat duduk saat di dalam kelas atau situasi lain dimana
duduk diam diperlukan atau diharapkan
sering lari"lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak
sesuai
tak bisa diam
sering mengalami kesukaran mengikuti permainan atau aktivitas yang
membutuhkan ketenangan (main catur, halma dsb)
selalu dalam keadaan bergerak atau sering melakukan aktivitas seolah"olah
mengendarai motor
sering berbicara berlebihan (D', 12)
Imp'lsi&itas
sering cepat menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakan
sering sukar menunggu giliran bermain
sering interupsi saat diskusi atau mengganggu permainan saat pertandingan
(menyela pembicaraan, mengacau permainan anak lain)
sering bicara berlebihan yang tak tak sesuai dengan respon tatanan sosial (1<D
H)
2.( Diagnosa )anding
a ?atardasi mental
b &ecemasan terhadap anak
c Depresi sekunder
d 8angguan !ipolar
e Autisme
f 8angguan perkembangan belajar
2.* %omplikasi
a Diagnosis sekunder"gangguan konduksi, depresi, dan penyakit ansietas
b (encapaian akademik kurang, gagal di sekolah, sulit membaca dan
mengerjakan aritmatika ( sering kali akibat abnormalitas konsentrasi )
16
c Hubungan dengan teman sebaya buruk ( sering kali perilaku agresif dan
kata" kata yang diungkapkan )
d 1I rendah . kesulitan belajar ( anak tidak duduk tenang dan belajar )
e ?esiko kecelakaan ( karena impulsivitas )
f (ercaya diri rendah dan penolakan teman"teman sebaya ( perilakunya
membuat anak"anak lainnya marah )
2.+ Pemeriksaan Pen'n,ang
Dilakukan 'krining Deteksi Dini -umbuh &embang (DD-&) pada anak pra
sekolah dengan ADHD 5
-ujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adanya 8angguan
(emusatan (erhatian dan Hiperaktivitas (8((H) pada anak umur $* bulan ke
atas 3adwal deteksi dini 8((H pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi
atau bila ada keluhan dari orang tua.pengasuh anak atau ada kecurigaan
tenaga kesehatan, kader kesehatan, !&!, petugas (AD6, pengelola -(A, dan
guru -& &eluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di
bawah ini 5
a Anak tidak bisa duduk tenang
b Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah
c (erubahan suasan hati yang yang mendadak.impulsive
Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini 8angguan (emusatan
(erhatian dan Hiperaktivitas.8((H (Abbreviated <onners ?atting 'cale)
yaitu @ormulir yang terdiri dari 17 pertanyaan yang ditanyakan kepada
orangtua . pengasuh anak . guru -& dan pertanyaan yang perlu pengamatan
pemeriksa
<ara menggunakan formulir deteksi dini 8((H 5
a Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu
perilaku yang tertulis pada formulir deteksi dini 8((H 3elaskan
kepada orangtua . pengasuh anak untuk tidak ragu"ragu atau takut
menjawab
17
b Dakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan
pada formulir deteksi dini 8((H
c &eadaan yang ditanyakan.diamati ada pada anak dimanapun anak
berada,missal ketika di rumah, sekolah, pasar, toko, dll 'etiap saat
dan ketika anak dengan siapa saja
d <atat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama
dilakukan pemeriksaan -eliti kembali apakah semua pertanyaan
telah dijawab
1nterpretasi 5
1 ;ilai 7 5 jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
# ;ilai 1 5 jika keadaan tersebut kadang"kadang ditemukan
pada anak
$ ;ilai # 5 jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
% ;ilai $ 5 jika keadaan tersebut selalu ada pada anak !eri
nilai total 1$ atau lebih anak kemungkinan dengan 8((H
1ntervensi 5
1 Anak dengan kemungkinan 8((H perlu dirujuk ke ?umah
'akit yang memiliki 5 fasilitas kesehatan jiwa.tumbuh kembang
anak untuk konsultasi lebih lanjut
# !eri nilai total kurang dari 1$ tetapi anda ragu"ragu, jadwalkan
pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian Ajukan pertanyaan
kepada orang"orang terdekat dengan anak (orang tua,
pengasuh, nenek, guru,dsb)
,enurut Doenges et al (#77+) pemeriksaan diagnostic yang dilakukan
pada anak dengan ADHD antara lain 5
1 (emeriksaan -iroid 5 dapat menunjukkan gangguan hipertiroid
atau hipotiroid yang memperberat masalah
# -es neurologist (misalnya 998, <- scan) menentukan adanya
gangguan otak organic
18
$ -es psikologis sesuai indikasi 5 menyingkirkan adanya
gangguan ansietas, mengidentifikasi bawaan, retardasi
borderline atau anak tidak mampu belajar dan mengkaji
responsivitas social dan perkembangan bahasa
% (emeriksaan diagnostic individual bergantung pada adanya
gejala fisik (misalnya ruam, penyakit saluran pernapasan atas,
atau gejala alergi lain, infeksi ''()
!-.MULI. DE/E%SI DINI "AN""UAN PEMUSA/AN
PE.HA/IAN DAN HIPE.A%/I0I/AS 1"PPH2
(A&&reviated onners $attin( Scale)
&egiatan yang diamati 7 1 # $
1-idak kenal lelah, atau aktivitas yang
berlebihan
#,udah menjadi gembira, impulsive
$,enganggu anak"anak lain
%8agal menyelesaikan kegiatan yang telah
dimulai, rentang perhatian pendek
),enggerak"gerakkan anggota badan atau
kepala secara terus"menerus
*&urang perhatian, mudah teralihkan
+(ermintaannya harus segera dipenuhi,
mudah menjadi frustasi
4'ering dan mudah menangis
0'uasana hatinya mudah berubah dengan
cepat dan drastis
17Dedakkan kekesalan, tingkah laku
eksplosif dan tak terduga
19
3umlah 5
;ilai total 5
2.3 Pen4ega5an
a 'krining DD-& pada ADHD
b (erawatan saat hamil ( hindari obat J obatan dan alkoholic )
untuk orang tua
c Asupan nutrisi yang seimbang
d !erikan rutiitas yang tersturktur ( membantu anak untuk
mematuhi jadwal yang teratur )
e ,anajemen perilaku (dapat mendorong anak untuk fokus pada
apa yang mereka lakukan )
2.16 Penatalaksanaan Medis dan Pera7atan
A (erawatan
,enurut 2idebeck (#774) intervensi keperawatan yang dapat
dilakukan pada anak dengan Attention Deficyt Hyperactivity
Disorder (ADHD) antara lain 5
1 ,emastikan keamanan anak dan keamanan orang lain
dengan 5
a Hentikan perilaku yang tidak aman
b !erikan petunjuk yang jelas tentang perilaku yang dapat
diterima dan yang tidak dapat diterima
c !erikan pengawasan yang ketat
# ,eningkatkan performa peran dengan cara 5
a !erikan umpan balik positif saat memenuhi harapan
b ,anajemen lingkungan (misalnya tempat yang tenang
dan bebas dari distraksi untuk menyelesaikan tugas)
$ ,enyederhanakan instruksi.perintah untuk 5
a Dapatkan perhatian penuh anak
b !agi tugas yang kompleks menjadi tugas"tugas kecil
c 1>inkan beristirahat
% ,engatur rutinitas sehari"hari
a -etapkan jadwal sehari"hari
20
b ,inimalkan perubahan
) (enyuluhan dan dukungan kepada klien.keluarga dengan
mendengarkan perasaan dan frustasi orang tua
* !erikan nutrisi yang adekuat pada anak yang mengalami
ADHD
B. Pengo)atan
(engobatan terhadap anak dengan ADHD umumnya dilakukan dengan
berbagai pendekatan termasuk program pendidikan khusus, modifikasi perilaku,
pengobatan melalui obat"obatan dan konseling Disamping pendekatan yang
kontroversial antara lain melakukan diet khusus dan penggunaan obat"obatan serta
vitamin"vitamin tertentu (Delphie, #77*)
(engobatan yang dianjurkan utama adalah pemakaian psikostimulan pada
anak ADHD (first line treatment) (sikostimulan yang dianjurkan digunakan
adalah ,ethylphenidate (gold standard) Amphetamine (d amphetamine, d,l
amphetamine) (emoline D amphetamine (DeAedrin) meningkatkan pengeluaran
dopamine dan norepinephrine dan sedikit serotonin D amphetamine juga
memblokir reuptake DA K ;9 ke presynaps dan memblokir katabolisme DA K
;9 oleh ,onoamine oAidase (,AL) Hal ini menyebabkan penambahan
kosentrasi DA K ;9 di synapse ('henke>, 100#)
,ethylphenidate utama memblokir reuptake DA K ;9, juga meningkatkan
pelepasan DA K ;9 dari vesikel presynapse ,ethylphenidate dibandingkan d
amphetamine lebih kurang efeknya pada ;9 dan efek juga minimal pada
serotonin ,ethylphenidate tampak lebih banyak melepaskan vesikel (pool) DA
yang berbeda"beda daripada d amphetamine D amphetamine melepaskan DA
yang baru disintese dan methylphenidate melepaskan DA dari banyak vesikel
(pool) DA ('olanto, 104%) 9fek methylphenidate kurang cepat dibandingkan d
amphetamine, namun efek methylphenidate berlangsung lebih lama daripada d
Amphetamine D amphetamine banyak melepaskan norepinephrine, juga
dopamine dengan mekanisme yang sama <ampuran d, l amphetamine berefek
21
lebih baik daripada d amphetamine karena keuntungannya efek lebih banyak pada
norepinephrine ,ethamphetamine tidak dipakai sebagai obat ADHD karena
potensial ketergantungan >at lebih besar Lbat pemoline (cylert) jarang digunakan
karena ada efek toksisitas pada liver 9fek pemoline pada anak ADHD kurang
jelas 9fek dopaminergik pemoline lebih lemah meskipun lebih selektif daripada
stimulan lain -etapi bila terapi psikostimulan tidak efektif atau tidak toleran
dengan psikostimulan maka dianjurkan pemakaian antidepresan Antidepresan
yang dianjurkan adalah tricyclic antidepressant, monoamine oAidase inhibitors
dan bupropion (second line treatment)
(emakaian adrenergic agonists misalnya clonidine (antihypertensiveM
<atapres) dan guanfacine (-ineA) utama berefek pada alpha # ;9 receptor 9fek
kedua obat ini pada gejala anak ADHD adalah melakukan stimulasi pada
autoreceptor yakni mengurangi transmisi ;9 pada korteks dan mengurangi respon
yang berlebihan pada stimuli lingkungan sehingga dapat memperbaiki performans
anak ADHD dalam menyelesaikan tugasnya dalam waktu lebih lama (lebih tekun
dan teliti) <lonidine lebih banyak mempunyai efek sedatif dan hipotensi daripada
guanfacine (Arnsten et al,100*) Lbat tricyclic antidepresant (-<A) yang berguna
untuk anak ADHD misalnya imipramine (-ofranil), desipramine (;orpramin),
nortryptyline ((amelor)
,enurut 2idebeck (#774) obat stimulan yang sering digunakan untuk mengobati
ADHD antara lain 5
1 ,etilfenidat (?italin)
Dosis 17"*7 dalam # J % dosis yang terbagi 1ntervensi
keperawatan pantau supresi nafsu makan yang turun, atau
kelambatan pertumbuhan, berikan setelah makan, efek obat
lengkap dalam # hari
# Dekstroamfetamin (DeAedrine) amfetamin (Adderall)
22
Dosis $"%7 dalam # atau $ dosis yang terbagi 1ntervensi
keperawatan, pantau adanya insomnia, berikan setelah makan
untuk mengurangi efek supresi nafsu makan, efek obat lengkap
dalam # hari
$ (emolin (<ylert)
Dosis $+,)"11#,) dalam satu dosis harian 1ntervensi keperawatan
pantau peningkatan tes fungsi hati dan supresi nafsu makan, dapat
berlangsung # minggu untuk mencapai efek obat yang lengkap
8ambar ) (sikostimulan ADHD ('timulansia)
#17 Peran -rang /'a Pada Anak ADHD
1 'edini mungkin membiasakan anaknya untuk hidup dalam
suatu aturan Dengan menerapkan peraturan secara konsisten,
anak dapat belajar untuk mengendalikan emosinya
# 'edini mungkin memberikan kepercayaan dan tanggung jawab
terhadap apa yang seharusnya dapat dilakukan anak
23
$ &enali kondisi diri dan psikis anak Dengan mengenali, orang
tua tak akan memberikan tekanan yang berlebihan, yang dapat
menyebabkan penolakan anak untuk melakukan apa yang
seharusnya ia lakukan
% 6payakan untuk menyediakan ruang belajar yang jauh dari
gangguan televisi, mainan atau kebisingan
) 'edini mungkin melakukan monitoring dan evaluasi secara
berkelanjutan, dan konsisten terhadap terapi yang sedang
dijalankan oleh anak anda
* !iasakan anak untuk mengekspresikan emosinya dalam bentuk
tulisan atau gambar
+ Aturlah pola makan anak, hindari makanan dan minuman
dengan kadar gula dan karbohidrat yang tinggi
4 Ajaklah anak berekreasi ke tempat"tempat yang indah Hal ini
akan membantu anak untuk berpikiran positif
0 Ajaklah anak untuk berlatih menenangkan diri ,isalnya
dengan menarik nafas dalam"dalam dan keluarkan lewat mulut
Datihan ini bisa dilakukan berulang" ulang
BAB IIII
PENU/UP
.1 %esimp'lan
24
1 !agian dari otak yang mengendalikan perilaku hiperaktif dan
impulse antara lain lobus frontalis, mekanisme inhibitor dari
korteks, system limbic , akitvasi reticular
# ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan
aktifitas motorik anak"anak hingga menyebabkan aktifitas anak"
anak yang tidak la>im dan cenderung berlebihan Ditandai dengan
berbagai keluhan
$ 9tiologi ADHD !elum diketahui dengan pasti ,acam" macam
teori yang menyebabkan ADHD, di antaranya 5 psikodinamika,
biologis , dinamika keluarga, psikisosial, neurobiologis
% ciri"ciri ADHD 5
a 'ulit berkonsentrasi pada satu aktivitas
b !erlari"lari dengan cara yang disruptif ketika diminta untuk
duduk atau diam
c 'ecara impulasif berkata tanpa berpikir dalam menjawab
pertanyaan
) ,anifestasi &linik
a 'ering kali tangan atau kaki tidak dapat diam atau duduknya
mengeliat"geliat
b ,engalami kesulitan untuk tetap duduk apabila diperlukan
c ,udah bingung oleh dorongan"dorongan asing
d ,empunyai kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatu
permainan atau keadaan di dalam suatu kelompok
e 'eringkali menjawab dengan kata"kata yang tidak dipikirkan
terhadap pertanyaan"pertanyaan yang belum selesai
disampaikan
* &omplikasi dari ADHD yaitu Depresi, gagal disekolah, 1I rendah .
kesulitan belajar, ?esiko kecelakaan
+ (emeriksaan (enunjang yaitu (emeriksaan -iroid, -es neurologist
(misalnya 998, <- scan), -es psikologis sesuai indikasi
4 (enaatalaksanan ADHD didasarkan pada perwatan yang dapat
dilakukan orang tua terhadap anak yang menderita ADHD dan di
berikan terapi obat J obatan
0 macam J macam gangguan ADHD antara lain 5 1natensi
(8angguan (emusatan (erhatian ), Hiperaktivitas, 1mpulsivitas
17 cara mendeteksi ADHD dengan cara melihat tanda J tanda awal
ADHD 5
25
a Anak tidak bisa duduk tenang
b Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah
c (erubahan susana hati yang mendadak . impulsif
11 (eran Lrang -ua (ada Anak ADHD yaitu 'edini mungkin
membiasakan anaknya untuk hidup dalam suatu aturan Dengan
menerapkan peraturan secara konsisten, anak dapat belajar untuk
mengendalikan emosinya
.2 Saran
!erdasarkan asuhan keperawatan anak pada ADHD maka disarankan 5
1 (erawatan
(erawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan
ADHD dapat melibatkan anak dalam brain 8ym untuk memfokuskan
perhatian anak Anak ADHD mengalami kesulitan untuk fokus dan berlaku
berlebihan (hiperaktif) yang dapat mengganggu teman"temannya ,elihat
dari permasalahan tersebut, maka pada proyek tugas akhir ini, penulis
ingin memberikan solusi dalam penyembuhan anak ADHD melalui
metode !rain 8ym yang dipercaya dapat memberikan efek baik kepada
anak ADHD ,etode yang digunakan dari !rain 8ym adalah metode
untuk latihan koordinasi otak Datihan koordinasi otak ini ditujukan untuk
melatih fokus anak ADHD
# 'ekolah
'ekolah dapat bekerja sama dengan keluarga dan para dokter untuk
membantu anak ADHD di sekolah &omunikasi terbuka antara orangtua
dan staf sekolah dapat merupakan kunci keberhasilan anak (ara guru
seringkali merupakan pihak yang pertama dalam mengenali perilaku
seperti ADHD serta dapat memberikan informasi yang berguna kepada
orangtua, penanggung"jawab, dan dokter yang dapat membantu diagnosa
dan pengobatan (ara guru dan orangtua juga dapat bekerja"sama untuk
26
pemecahan masalah dan merencanakan cara"cara untuk membantu
pelajaran anak baik di rumah maupun di sekolah
$ &eluarga.Lrang tua
&eluarga atau orang tua dalam membantu anak yang menderita ADHD
harus memberikan perawatan anak dengan metode yang berbeda dengan
anak yang normal Lleh karena itu hendaknya orang tua atau keluarga
menyusun kegiatan sehingga anak mempunyai rutinitas yang sama tiap
hari, mengatur kegiatan harian, menggunakan jadwal untuk pekerjaan
rumah, dan memperpertahankan aturan secara konsisten dan berimbang
DA!/A. PUS/A%A
819American(sychologicanAssociationADHD#71$https%33apa.or(3topics3adhd3
inde4.asp4
829American (sychiatric Association5 Diagnostic and 'tatistical ,anual of ,ental
Disorder (D', 12) %th 9d Nashington D<, 100%, pp +4"4)
89 Aviva Oochman et al 5 <L"occurrence of Developmental Delays Among
(reschool <hildren with Attention Deficit Hyperactivity 5 Developmental
,edicine and <hild ;eurology= 3un #77*=%4,*= pg %4$"%44
27
B%C !arkley A ?5 Attention Deficit Hyperactivity Disorder, #nd 9d, ;ew Oork, -he
8uilford (ress, 1004
B)C !renda 3 Nagner 5 Attention Deficit Hyperactivity Disorder 5 <urrent
<oncepts and 6nderlying ,echanisms= 3ournal of <hild and Adolescent
(sychiatric ;ursing 5 3ul" 'ep #777= 1$, $= (roIuest ,edical Dibrary
B*C <armen et al 5 ?ight Hemisphere Dysfunction in 'ubjects Nith Attention
Deficit Disorder Nith and Nithout Hyperactivity= 3ournal of <hild
;eurology= @eb 100+= 1#, #= pg 17+"11)
B+C Doengoes, ,9 -ownsend, ,< ,oorhouse, ,@ #77+ ?encana asuhan
keperawatan (sikiatri (terjemahan) 9disi $ 3akarta 5 (enerbit !uku
&edokteran 98<
B4C 'chachar ? K -annock ?5 'yndromes of Hyperactivity and Attention Deficit
Disorder in <hild and Adolescent (sychiatry by ?utter , and -aylor 9, %th
9d, !lackwell 'cience Dtd, 6'A, #77#, pp5 $00"%11
B0C Dharmaperwira (rins ?11 5 8angguan &omunikasi pada Disfungsi Hemisfer
&anan da (emeriksaan &omunikasi Hemisfer &anan -erjemahan Dhama
Hillyard O 3akarta 5 Djambatan= #77%= 0"1+1
B17C 'adock !3 and 'adock 2A5 Attention Deficit Disorders, 'ynopsis of
(sychiatry 0th 9d, Dippincott Nilliams K Nilkins 6'A, #77$5 pp 1##$"
1#$7
B11C 2assileva et al 5 Attention Deficit Hyperactivity Disorder in ;europsychiatry,
by 'ciffer ?! et al, 'econd 9dition, Dippincott Nilliams K Nilkins 1n,
(hiladelphia, #77$=pg5*7)"*$7
81291@araone '2, 'eargeant 3, 8illberg <, !iederman 3 -he world wide
prevalence of ADHD5 1s it an American conditionP Norld (sychiatry.
28
B1$C Akam, 3yothsna,et al#71$(revalence of Attention Deficit Hyperactivity
Disorder in (rimary 'chool in <hildrenDepartment of (sychiatry
1nstitute of ,edical 'cience and ?esearch 5 1ndia
B1%C Akinbami D3, Diu H, (astor (;, ?euben <A Attention deficit hyperactivity
disorder among children aged )"1+ years in the 6nited #77$=#517%J1$
B(,<1D5 (,<1)#)740C B(ub,ed5 1*0%*011C)
B1)C http%33'''.cdc.(ov3nc&ddd3adhd3feat"res3key.findin(s.adhd52013.html
B1*C American (sychiatric Association5 Diagnostic and 'tatistical ,anual of
,ental Disorder (D', 12) %th 9d Nashington D<, 100%, pp +4"4)
B1+C 'tevenson 35 8enetics of ADHD (aper, presented at the professional group
for ADD and related disorders, Dondon, 100%
B14C@araone 8 N and !iederman 35 ;eurobiology of attention deficit
hyperactivity disorder in ;eurobiology of ,ental 1llness by <harney D'
and ;estler 93 #nd 9d, LAford 6niversity (ress, ;ew Oork #77%, pp
0+0"00$
B106 http%33emedicine.medscape.com3article3278390.'ork"p:a0521
B#7C <astellanos @ H, et al5 Iuantitative !rain ,agnetic ?esonance 1maging in
Attention Deficit Hyperactivity Disorder Arch 8en (sychiatry, 100*= )$5
*7+"*1*
B#1C ,ercugliano ,5 -he ;eurochemistry of ADHD in Attention Deficits and
Hyperactivity in <hildren and Adults by Accardo ( 3 et al, ,arcel
Dekker 1nc, ;ew Oork, #777, pp )0"*4
B##C 'tahl ',5 9ssential (sychopharmacology #nd 9d, <ambridge 6niversity
(ress, 6nited &ingdom, #777, pp5 %)0"%+%

Anda mungkin juga menyukai