Apa sih pengertian korupsi itu? Menurut Argandona dalam jurnalnya Corruption : The Corporate Perspective korupsi adalah adalah sesuatu yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, usahaan, individu pri!adi, organisasi non pemerintah, perusahaan dan tentu saja untuk seluruh masyarakat luas" #al ini tentu masih sedikit !ias dalam hal mengartikannya" #al pertama dalam mengatasinya adalah dengan menjelaskan apa arti korupsi sendiri, menggambarkan bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan menjelaskan penyebabnya, dan kemudian dapat diuraikan bagaimana hal tersebut terjadi pada perusahaan dan selanjutnya mengapa perusahaan memberi perhatian terhadap tindakan korupsi dan !erakhir dengan suatu kesimpulan" $ntuk menyusun suatu de%inisi yang !elum jelas seperti korupsi ini, kita selalu memulai dengan perco!aan yang penuh resiko, se!elum menco!a hal ini, !e!erapa prasyarat yang menandai ke!eradaannya adalah : &" 'uatu kekuasaan atau pengaruh dimana seseorang terse!ut (pegaai negeri sipil, politikus, manajer atau karyaan) yang memiliki eenang dalam %ungsi yang terkait dengan pemerintah maupun sasta, serta memiliki tugas atau tanggung jaa! di lem!aga pelayanan lainnya (perusahaan, kantor pemerintah, institusi, *'M)" +" 'uatu ke!e!asan diperoleh dari kekuasaan atau pengaruh yang memungkinkan orang terse!ut untuk mem!uat keputusan yang menguntungkan dirinya atau kelompoknya"" ," Tugas-tugas tertentu yang terkait dengan posisi atau %ungsi di kantor pelayanan pu!lik, perusahaan, atau institusi di mana seseorang mempunyai pengaruh atau kekuasaan !ekerja atau melayani" ." Penyalahgunaan eenang (!ertentangan dengan, atau tidak sejalan dengan tugas- tugas yang terkait dengan posisi atau %ungsi) pada kekuasaan/pengaruh atau usaha untuk menye!a!kan penyalahgunaan eenang !aik yang dilakukan oleh pem!uat keputusan maupun pelaksananya sendiri atau oleh orang lain !aik yang !erasal dari dalam ataupun dari luar organisasi" 0" Mengam!il Keuntungan pri!adi untuk orang yang melakukan tindakan, korupsi terse!ut ataupun untuk orang lain, perusahaan, organisasi, partai politik" Korupsi !oleh atau tidak !oleh dilakukan meliputi suatu penyimpangan, penggunaan yang tidak ajar !arang-!arang atau asset kantor pemerintahan, perusahaan atau institusi" Suatu pendekatan deskriptif tentang korupsi Korupsi terjadi aki!at terjadi interaksi antara pihak satu denga pihak lain, yang !isa kita se!ut se!agai Masyarakat atau sektor sasta ( mencakup individu pri!adi, perusahaan, organisasi non pemerintah), yang !erhu!ungan dengan pihak lainnya, yang mencakup sektor pemerintah yaitu, para pemegang kekuasaan negara ( !aik yang memegang kekuasaan eksekuti%, legislati%, dan yudikati%) dan sektor pegaai negeri sipil ( mereka yang melaksanakan %ungsi yang administrati%)" Korupsi mungkin juga terjadi pada penguasa negara yang !erhu!ungan dengan pegaai negeri sipil, tetapi pada umumnya se!agai re%leksi atau %aktor penentu korupsi yang menyertakan arganegara" Masyarakat/ sasta dapat !erhu!ungan dengan pihak lain dalam !e!erapa cara : &" Mereka menerima sum!er daya, !arang dan jasa yang di!erikan oleh sektor pu!lik (perlindungan keamanan, pendidikan, komunikasi, keadilan, dll"), !aik secara gratis maupun dengan mem!ayar, +" Mereka juga menerima uang trans%er (pensiun/rumah penginapan, asuransi pengangguran, dll")" ," Mereka memperoleh hak-hak tertentu/istimea (dari hak a1asi manusia yang diakui oleh $ndang-$ndang terkait dengan surat ijin, lisensi, dll")" ." Mereka menjual !arang-!arang dan jasa kepada sektor pu!lic se!agai pengganti uang" 0" Mereka mem!ayar pajak ( dan, ketika dapat diterapkan, harga dan tingkat tari% yang special untuk !arang dan jasa mereka terima) 2" Mereka harus melaksanakan tugas-tugas tertentu" Pada umumnya sektor sasta !erhu!ungan dengan sektor pemerintah melalui pegaai negeri sipil, kecuali dalam kaitannya disain kerangka rancangan undang-undang serta kelem!agaan dan penetapan hak-hak dasar tertentu dll", di mana mereka langsung melakukan kesepakatan dengan penguasa terse!ut" 3alam kerangkanya, kepentingan kolekti% ( secara relati%) tergam!ar dengan !aik seperti di !aah ini" &" 3i!eri mandat oleh masyarakat/sasta yang !erkepentingan, para penguasa menerima tugas untuk mengem!angkan kerangka undang-undang dan memerintah aparat administrati% menuruti kepentingan arga negara terse!ut" +" Pegaai negeri sipil menerima instruksi dari penguasa dan !ertugas mengatur urusan pemerintah sesuai dengan petunjuk penguasa (!aik petunjuk langsung ataupun yang terkait dengan hukum, peraturan, dll")" ," 3an masyarakat/sasta menerima keputusan terse!ut ( !aik hak maupun keaji!an) yang di!uat penguasa dan diatur oleh pegaai sipil, dan !erkeaji!an untuk mem!ayar pajak yang telah ditetapkan" Akan tetapi, di samping kepentingan kolekti% terse!ut, ada kepentingan individu maupun kelompok yang dapat mem!uat situasi korupsi menjadi !erkem!ang" &" Pem!uat keputusan/penguasa dapat menggunakan kekuasaannya untuk memanipulasi kerangka undang-undang dan kelem!agaan, sehingga mem!erikan suatu man%aat atau justru merugikan untuk arganegara tertentu, dari arga negara terse!ut penguasa !erharap memperoleh im!alan dengan tujuan untuk mem!eri man%aat dan menghindari kerugian dari arga negara terse!ut" +" Para pem!uat keputusan/penguasa !isa juga memanipulasi %ungsi administrasi yang dipercayakan kepada pegaai negeri sipil sehingga mereka mem!erikan man%at atau justru kerugian yang le!ih !esar kepada arga negara dimana hal terse!ut merupakan penye!a! tindakan korup" ," Karena pegaai sipil ter!iasa !erhu!ungan dengan masyarakat, mereka mungkin juga menciptakan man%aat atau kerugian untuk arganegara, se!agai prosedur untuk menerima im!alan (dengan atau tanpa keterli!atan penguasa)" ." Para penguasa dapat mengatur pengangkatan, promosi ja!atan, dan penggajian, dll" 3ari pegaai negeri sipil, hal terse!ut menciptakan kondisi-kondisi memungkinkan mereka untuk melakukan pemerasan dari arganegara" 3alam setiap kasus ini, inisiati% dapat muncul dari masyarakat/sasta (suap), atau dari para penguasa atau pegaai negeri sipil (pemerasan), alaupun dalam praktek per!edaan dari kedua hal yang terse!ut di atas sangat tidak jelas" 'etidak-tidaknya, arga negara dapat melakukan : &" Menco!a untuk mengurangi jumlah pajak yang harus mereka !ayar +" Menco!a untuk memperoleh !arang-!arang, jasa atau uang trans%er dari sektor pu!lik dimana mereka tidaklah !erhak atau dalam jumlah le!ih !esar di!andingkan yang seharusnya mereka terima, atau mem!ayar sesuatu sejumlah le!ih kecil di!anding yang telah ditetapkan" ," Menco!a untuk menjual !arang-!arang dan jasa kepada pemerintah meski tanpa hak, atau memperoleh pendapatan atau keuntungan le!ih tinggi dalam usaha terse!ut" ." Menco!a untuk memperoleh hak tidak semestinya di!erikan, atau 0" Menghindari tugas-tugas tertentu" Pada !idang mereka, para penguasa dan pegaai negeri sipil dapat melakukan hal hal seperti : &" Mengingkari atau mengurangi hak arganegara4 +" Mem!uat mereka untuk mem!ayar harga le!ih tinggi untuk !arang-!arang dan jasa yang dijual kepada mereka, atau menarik pajak le!ih tinggi di!anding dengan yang ditentukan" ," Menco!a untuk mem!eri arganegara jumlah !arang, jasa, dan uang trans%er le!ih kecil dari yang seharusnya di!erikan, sehingga mereka memperoleh keuntungan atas kegiatan terse!ut atau dapat memeras dengan cara memaksa pem!ayaran untuk mereka" ." Menerima jumlah le!ih kecil atau kualitas yang le!ih !uruk !arang-!arang dan jasa yang disediakan oleh arganegara tertentu, atau mem!ayar kepada mereka sejumlah le!ih !esar dari nilai !arang yang ada, se!agai penukar pem!ayaran atau 0" Para penguasa dapat mengatur pegaai negeri sipil janji terkait dengan pengngkatan, promosi ja!atan dan penggajian dalam rangka meli!atkan mereka dalam tindakan korup demi kepentingan yang terdahulu, atau 2" Pegaai sipil !oleh menaarkan uang atau !er!agai %asilitas kepada para penguasa, se!agai penukar untuk memperoleh akses dalam kaitannya mereka dapat menerima im!alan dari sasta" Korupsi dapat juga terjadi di dalam sektor sasta ( private -to-private), yakni di dalam perusahaan, atau di dalam organisasi nirla!a sekalipun" 3alam hal ini, pemilik perusahaan mengangkat para manajer untuk melaksanakan manajemen dalam perusahaan mereka, yang manapun secara langsung atau melalui pendapat karyaan" Manajemen terse!ut memang harus dilakukan, !aik secara teori, maupun terkait dengan kepentingan se!elumnya, tetapi kemungkinan yang tidak !isa dikesampingkan !aha hal terse!ut dilakukan terkait kepentingan pri!adi manajer dan karyaan" 'ituasi korupsi serupa seperti yang terse!ut di atas dapat !erlangsung Suatu pendekatan Penyebab Korupsi Kesempatan dalam melakukan Korupsi !erlangsung ketika kejadian kejadian !erikut terjadi yaitu : &" 'uatu ke!ijakan yang diakui oleh hukum atau mungkin terjadi aki!at ketidaksempurnaan pasar, mem!eri hak-hak eksklusi% untuk para penguasa atau pegaai negeri sipil di dalam mem!uat keputusan tertentu" +" Kemungkinan memperoleh suatu pendapatan atau menghindarkan suatu !iaya pada sektor sasta, dan keuntungan se!esar mungkin" Kondisi-kondisi ini adalah endogin (situasi yang diciptakan dapat memudahkan ke!eradaannya), se!agaimana dapat dilakukan oleh politikus dan pegaai negeri sipil yang korup &" Meningkatkan keleluasaan untuk tindakan mereka ( dengan mengu!ah aturan, prosedur administrati% yang tidak jelas), +" Menciptakan peluang untuk perusahaan sasta dalam memperoleh la!a ( menga!ulkan monopoli, ke!e!asan atas hak untuk menentukan investasi asing, penjualan !arang-!arang dan jasa pada harga di !aah !iaya produksi, menga!ulkan su!sidi dan perlakuan pajak khusus, dll"), ," Menciptakan !iaya-!iaya 5siluman5 untuk masyarakat ( surat ijin, otorisasi, lisensi, pajak, dll"), ." Mengurangi !iaya-!iaya pengumpulan dana dalam proses pemerasan (menutup alternati% jalan untuk memperoleh surat ijin atau otorisasi yang menuntut intervensi para perantara, mem!eri harapan pada praktek yang memandang perlunya kontak yang le!ih sering antara masyarakat dengan pegaai sipil dan meningkatkan peluang untuk pemerasan), 0" Mengurangi !er!agai kemungkinan untuk penyelidikan dan hukuman (melalui kerahasiaan rekening di !ank, tidak ada auditing, perlindungan kepada pegaai sipil untuk dituntut dalam tindakan korupsi, pem!alasan terhadap orang-orang yang menuduh melakukan tindakan korupsi)" Perilaku jenis ini !ukannya terjadi secara ke!etulan" Pemerasan dan penyuapan jauh le!ih menguntungkan dan resikonya pastilah le!ih sedikit dengan catatan dilakukan secara terorganisir dan terse!ar" 6ntegrasi secara horisontal dan vertikal tentang korupsi ( pada tingkat yang !er!eda dan pada kantor !er!eda) mem!uat keuntungan optimal, mengurangi kemungkinan ditangkap dan memudahkan perlindungan" 'ituasi korupsi dapat juga terjadi di dalam perusahaan, seperti yang kita tunjukkan di atas, se!a! kondisi-kondisi yang sama pada uraian se!elumnya dapat juga muncul di perusahaan" Pertama, para manajer (dan, pada skala le!ih kecil, karyaan juga) mempunyai suatu !atasan yang luas tentang ke!e!asan, se!a! tidaklah mungkin diturunkan suatu kontrak untuk semua tindakan yang dapat diduga, maupun cukup mensupervisi aktivitas manager tanpa mengaki!atkan tingginya !iaya-!iaya monitoring" 7aktor lain (Kesempatan untuk memperoleh la!a, !iaya tinggi aki!at korupsi, dll") adalah dengan hal-hal yag telah dise!utkan se!elumnya" Khususnya, kesempatan seseorang memperoleh suatu man%aat luar !iasa saat !erhu!ungan dengan perusahaan yang tergantung dengannya, di atas segalanya, pada tingkat penguasaan pasar" Korupsi perusahaan sasta akan terjadi le!ih luas pada sektor yang secara total maupun secara parsial terlindung dari kompetisi, atau mempunyai in%ormasi tidak !erim!ang, tingginya per!edaan produk, dan lain lain" #al ini mungkin juga terjadi aki!at (ketiadaan) tekanan kompetiti% yang juga akan dirasakan se!agai aki!at kurangnya pengendalian dan hukuman kasus korupsi" Dimensi Korupsi 8e!erapa tindakan atau tingkah laku mempunyai !er!agai dimensi yang memungkinkan untuk digolongkan" Kita dapat menggolongkannya dalam tiga aspek ekonomi, social politik, dan etika" 3ari sudut pandang ekonomi, korupsi dihu!ungkan dengan suatu da%tar panjang (kumpulan) e%ek negati%" 1. Pem!orosan dalam penggunaan sum!er daya, 2. Pem!agian kem!ali pendapatan dan kekayaan: perlakuan yang !er!eda, tindakan memperkaya secara illegal untuk golongan tertentu ( dan pengalihan modal ke luar negeri secara tidak sah), kesenjangan distri!usi pendapatan, ham!atan golongan kelas !aah untuk !angkit dari situasi yang mereka lami, dan lain lain 3. 9%ek struktural menim!ulkan ketidak seim!angan di kerangka kerja para pelaku ekonomi, le!ih sedikit kompetisi, pengurangan pangsa pasar dan transparansi kelem!agaan yang juga akan !erperan mem!atasi kompetisi, !erkurangnya pengaasan terhadap penegakan aturan !aik dalam sector pemerintah maupun sasta meningkatan rasa ketidakpastian" 3i dalam kacamata sosial politik, korupsi dilihat se!agai penyimpangan di dalam proses pengam!ilan keputusan yang menciptakan peluang untuk !e!erapa orang dan mengalirnya !iaya-!iaya tertentu untuk orang lain4 dan hal ini mem!atasi ruang lingkup hakarganegara4 dan memicu tindakan atau per!uatan yang tidak jelas4 dengan jalan !erkelit terhadap politik dan undang-undang serta melancarkan serangan !alasan4 yang, pada akhirnya, mengikis legitimasi pemerintah dan !ahkan sistem demokratis dalm negara terse!ut" Korupsi secara khusus juga termasuk masalah etika" Penguasa, Pegaai :egeri 'ipil, Manajer Atau Karyaan dengan tidak melaksanakan tugas-tugasnya, !erdasarkan situasi seperti yang diuraikan di atas, adalah mengingkari prinsipnya sendiri dan tidaklah memenuhi tugas-tugas sesuai dengan posisinya" Korupsi dan perusahaan $ntuk mem!antu kita di dalam studi tentang korupsi di perusahaan, maka kita perlu menggolongkan situasi yang mungkin terjadi seperti di !aah ini : &" Korupsi dalam kaitannya dengan keuntungan perusahaan, ketika para manajer atau karyaan menerima uang hasil pemesaran atau melakukan penyuapan untuk memperoleh e%ek yang menguntungkan perusahaan, atau untuk mencegah kerugian perusahaan" 3i dalam korupsi jenis ini , kita harus mem!edakan dalam !e!erapa situasi : a" Apakah perusahaan !erhak atau tidak atas apa didapat melalui tindakan korup, !" apakah perusahaan mengam!il inisiatip korupsi (penyuapan) atau apakah perusahaan merespon secara pasi% terhadap ulah pihak lain ( pemerasan), c" apakah para manajer melaksanakan tindakan korup secara langsung apakah mereka meli!atkan karyaannya atau apakah karyaan yang tanpa pengetahuan manajer melaksanakan tindakan korup terse!ut" +" Korupsi demi kepentingan manajer atau karyaan" 3alam kasus ini ini se!aiknya perlu di!edakan dimana kerugian perusahaan adalah le!ih sedikit atau le!ih !esar" ," Korupsi demi kepentingan manajer atau karyaan, !erdasar pada suatu keuntungan (praduga atau nyata) !agi untuk perusahaan terse!ut" 6nti moral dari korupsi !erada %akta !aha seseorang ( politikus, pegaai negeri sipil, manajer, dll") !ertindak curang dan dengan loyal di dalam menjalankan tugas- tugasnya yang !erkenaan dengan perusahaannya, departemen pemerintah atau institusi, menggunaan tanggung jaa! atau posisinya untuk memperoleh suatu keuntungan" 3alam hal ini situasi dikondisikan secara tak ajar !erkenaan dengan pihak lain " Aturan se!agai pendekatan untuk situasi yang !er!eda dapat diringkas se!agai !erikut: - Merupakan hal yang tak pantas untuk menerima atau menaarkan uang suap, atau menuntut suatu pemerasan, karena pertim!angan terse!ut di atas" - Merupakan hal yang tak pantas untuk menerima suatu hasil pemerasan dari seseorang yang tidak dikenal" Korupsi : Sesuatu yang Perlu Diperhatikan leh Perusahaan Korupsi terjadi karena ketidak transaparannya perusahaan dalam merahasiakan in%ormasi atau laporan keuangan yang kurang akurat dalam penyajuannya serta pengem!alian pajak (retritusi pajak)" 3apat juga karena sistem perusahaan yang tidak !erjalan dengan !aik" Korupsi cenderung untuk menjadi endogin (situasi yang diciptakan dapat memudahkan ke!eradaannya), dan ke!eradaannya cenderung untuk !erkem!ang, menjadi mengorganisir dan melem!aga" #al terse!ut daapat meru!ah aturan main, mengham!at kompetisi yang !erjalan adil, menim!ulkan praktek-praktek yang tidak layak dilakukan, menim!ulkan situasi !aru yang kurang !aik seperti pemerasan dan penyuapan, menye!a!kan ;; mengurangi pendapatan << aki!at tindakan korupsi yang sama terus terjadi (jumlah semakin !esar harus di!ayarkan untuk memperlancar kegiatan perusahaan), dan mungkin menim!ulkan kejahatan yang le!ih ekstrim seperti kriminal terorganisasi" Pada aalnya para pelaku korupsi ini tidak mau melakukan korupsi secara sengaja, atau kadang kala aalnya mereka terpaksa melakukannya karena %aktor %inansial" Tapi akhirnya mereka merasa 5ketagihan5 karena merasa sistem yang ada memungkinkan untuk melakukannya lagi disertai lingkungan yang mendukung, jadilah korupsi hal yang !iasa mereka lakukan" 'ingkat kata, korupsi menghasilkan penolakan dan proses penolakan terse!ut akan semakin meluas sehingga mengganggu keutuhan perusahaan dan mengaki!atkan terjadi ine%isiensi kegiatan operasional perusahaan di masa datang" Tindakan korup yang dilakukan secara langsung oleh para manajer atau karyaan, tanpa perintah secara tegas dari manajemen senior, dengan sangat serius, apakah mereka mencari keuntungan untuk perusahaan (menyuap pegaai negeri sipil atau para manajer perusahaan lain untuk memperoleh kontrak, se!agai contoh) atau semata-mata untuk keuntungan manajer atau karyaan itu pri!adi (nepotisme dalam perekrutan personil, pilih kasih dalam kontrak untuk perusahaan, situasi kon%lik kepentingan, penggunaan asset perusahaan secara tidak !enar), pertama-tama oleh karena hal terse!ut menunjukkan adanya suatu krisis kepemimpinan dan pengaasan dalam perusahaan itu" Menganggap hanya para manajer atau karyaan yang terkait yang patut disalahkan, dan !ukan perusahaan atau manajemen senior, merupakan suatu kekeliruan, se!a! pada aalnya perusahaan adalah pihak yang !ertanggung jaa! (secara moral dan, juga sering menurut hukum) untuk tindakan yang dilakukan oleh mereka yang !ekerja untuk perusahaan dan/atau meakilinya, dan kedua oleh karena reputasi orang-orang terse!ut diketahui !aik oleh masyarakat luas, dan semua atasannya se!a! tindakan korup yang dilakukan karyaan dan para manajer adalah merupakan konsekensi aki!at dari tujuan, dorongan, dan !udaya perusahaan" Kesimpulan Perusahaan yang dikelola dengan !aik menyadari resiko yang tinggi terkait dengan korupsi" Mungkin saja godaan untuk memperoleh suatu keuntungan yang diinginkan dapat mengganti kerugian karena tidak adanya kemampuan dan ketegasan terkait dengan penanganan suatu masalah serius (produk yang ketinggalan jaman, kehilangan pasar, munculnya pesaing !aru, ketertinggalan terhadap kemajuan teknologi, perlakuan gaji rendah untuk para manajer utama maupun karyaan)" Tetapi ada juga manajemen perusahaan yang menghasut, secara sungguh-sungguh mengijinkan atau tidak untuk menghentikan tindakan-tindakan korupsi di perusahaannya tanpa mempertim!angkan secara !erarti kerugian-kerugian yang terkait dengan hal ini, tidak hanya pada tingkatan etika tetapi juga pada suatu tingkatan sosiologi/kemasyarakatan dan !ahkan tingkatan keuangan" Korupsi, seperti yang telah kita katakan, pada umumnya suatu gejala tentang kelemahan manajemen yang utama" #al ini merupakan suatu pertanda jelas !aha manajer yang mendorong atau mengijinkannya tidak melihat dimensi tertentu dari tugasnya, dimana dia tidak menyadarinya dan hal terse!ut akan menjadikan masalah yang le!ih sulit !agi dia di masa datang" 'e!agaimana strategi yang ia laksanakan menga!aikan aki!at tertentu dari tindakannya, yang tim!ul !erdasarkan pem!elajaran moral seperti yang terse!ut di atas, ia akan cenderung meremehkan e%ek negati% korupsi dan memandang terlalu tinggi tentang hal positi%nya" #asil dari suatu manajemen yang tidak cakap, tidak hanya dilihat dari sudut pandang moral, tetapi juga dari sudut pandang semata teknis semata" =e%erensi Antonio Argandona" (+>>&)"Corruption: the corporat perspective" 8lackell Pu!lishers"