SITTING DUCK
1. Pivot Points
2. Fibonacci Retracement
3. Elliot Wave Theory
4. Parabolic SAR dan Bollinger Bands
5. Tipe-Tipe Trader
6. Analisa Fundamental
7. Forex dan Pasar Komoditi
8. Emas dan Dollar Australia
9. Menyaring Berita
10. Jam-Jam Market & Volatilitas
11. Last Words for Piggers
HUNTING FOX
1. Money Management
2. Basic Risk Management
3. Psikologi Forex
4. Create a Trading System
5. Trading Plan
Graduation Day!
1. Struktur Investasi
Perhatikan skema gambar dibawah ini:
Pada era tahun 70 hingga akhir 90 an, mereka yang awam lebih terbiasa dengan investasi sektor
riil seperti sektor properti dan perkebunan. Namun setelah masa krisis moneter menimpa negara
kita, para investor mulai mencari jenis investasi dengan return yang besar dalam tempo yang
singkat dan disinilah trend investasi sektor finansial mulai booming.
Investasi sektor riil (properti misalnya) umumnya membutuhkan modal yang besar dan memakan
waktu yang relatif lama untuk berkembang karena besarnya modal maka likuiditasnya tidak
secepat sektor finansial.
Ambillah contoh bila kita membeli sebuah rumah untuk investasi. Kelebihannya nilainya
biasanya tidak pernah menurun dan selalu meningkat. Namun dilain sisi, setelah beberapa tahun,
Anda hendak mencairkan investasi Anda, maka Anda harus mencari seseorang yang memiliki
dana yang cukup untuk membeli rumah Anda yang nilainya mungkin sudah naik puluhan hingga
ratusan persen. Mencari pembeli yang seperti ini tidaklah mudah, disinilah masalah likuiditas
terjadi.
Lain halnya dengan sektor finansial. Investasi pada sektor ini memiliki kecenderungan lebih
likuid dan return yang relatif lebih besar, sebanding dengan resikonya. Kelebihan lainnya adalah
banyaknya produk investasi yang ditawarkan pada sektor ini.
Lalu dimana posisi Forex Trading? Dia ada di dalam golongan Pasar Uang & Bursa
Komoditi Berjangka. Forex trading merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong
paling high
sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan
kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Perlu Anda pahami konsep high risk-high return disini. Pada dasarnya, semua jenis investasi
memiliki kemungkinan merugi. Besarnya potensi kerugian akan sebanding dengan besarnya
potensi keuntungan yang dapat kita peroleh disini. Semakin besar potensi keuntungan yang dapat
diperoleh disini, maka semakin besar juga potensi kerugian yang dapat timbul dan sebaliknya.
Lalu adakah cara meminimalisasi potensi kerugian yang ada? Tentu saja ada! Risk
management dan kemampuan analisa Anda adalah kuncinya disini. Semakin baik Anda dalam
menjalankan risk management dan menganalisa pergerakan harga pasar, maka semakin kecil
potensi loss yang dapat terjadi. Semuanya berbanding lurus.
Artikel Terkait:
8. Last Words
Ok, Anda telah menyelesaikan tingkat pertama dari kelas forex kita. Belum siap
bertrading namun sekarang Anda telah memiliki dasar pengetahuan forex y...