Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Oleh :
Nama

: Ari Judesta Putra

NPM

: E1G014020

Prodi

: Teknologi Industri Pertanian

Kelompok

: (9) Sembilan

Hari/jam

: Kamis/14:00

Tanggal

: 6 November 2014

Ko-Ass

:1. M. Saehroni
2. Suprapti Widayati

Dosen

:1. Drs. Syafnil, M.Si


2. Dra. Devi Silsia, M.Si

Objek Praktikum

: Pengenalan Alat-Alat Laboraturium

LABORATORIUM TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum mulai melakukan pratikum di laboratorium, pratikan harus mengenal dan
memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa di gunakan dalam
laboratorium kimia. Selain itu juga harus tata cara menggunakan nya dengan teknik dan
prosedur yang telah di tentukan oleh pabrik pembuat nya. Untuk memudah kan mengenal
jenis-jenis peralatan, maka pratikan perlu mencoba untuk menggunakannya.

Peralatan gelas. Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia di lakukan


menggunakan peralatan gelas. Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen kimia.
Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan pengamatan visual selama
reaksi berlangsung. Tetapi gelas dapat mudah pecah dan hal ini dapat menyebab kan terjadi
nya kecelakaan. Luka terpotong atau tergores dari pecahan peralatan gelas merupakan salah
satu luka yang sangat sering terjadi di laboratorium.

Peralatan non gelas. Selain alat-alat yang terbuat dari gelas banyak juga peralatan di
laboratorium kimia yang terbuat dari bahan non gelas. Peralatan tersebut antara lain rak
tabung reaksi, penjepit tabung, statif beserta klem dan lain-lain.

1.2 Tujuan percobaan


Agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat alat laboratorium
Agar mahasiswa mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia
Agar Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasar nya setiap alat memiliki nama yang menunjuk kan kegunaan alat, prinsip kerja
atau proses yang berlangsung ketika alat di gunakan. Beberapa kegunaan alat dapat di kenali
berdasarkan nama nya. Meter seperti thermometer, higrometer, dan spektrofotometer. Alat-alat
pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya di beri tambahan grap seperti
thermograph, barograph (firebiologi,2007).
Sebelum melakukan pratikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui
tentang alat-alat yang di gunakan dalam melakukan pratikum tersebut. Hal ini berguna untuk
mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium
dapat di tanggulangi.
laboratorium.

Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di

Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada

pemahaman seorang analis mengenai apa arti nya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau
erlemeyer paling baik di bersih kan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu
volumetrik mungkin memerlukan deterjen bisa bersih benar ( taufiqur, 1998).
Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat, maka setiap cabang kegiatan
manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak langsung memerlukan analisa kimia.
Yang dimaksut dengan cabang kegiatan adalah segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu
pengetahuan, perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan sisakit,
produksi bahan pangan, penyemaian. Pengolahan, peran olah raga, penyusutan kejahatan, dan
sebagainya (Harjadi, 1990).
Dalam mengukur satu zat atau benda hendak nya menggunakan suatu alat, alat yang
digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari
gelas ukur sangat kurang tepat, sehinga dalam pengunaan tidak terlalu teliti salah satu contoh alat
pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet hisap, namun
pengukuran dengat pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alatdirancang atau dibuat dengan
3

bahan-bahan yang berbeda satu sama lain danmempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan
peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun
peralatan-peralatantersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu
percobaankadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuatperalatan
khusus sesuai dengan kebutuhan. (Imamkhasani, 2000).
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak
akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena
itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan
sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi
kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat alat
dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia
berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Gelas piala

19. Corong

2. Erlemeyer

20. Rak tabung reaksi

3. Labu ukur

21. Penjempit Tabung Reaksi

4. Petridish

22. Statif dan Klem

5. Gelas ukur

23. Sikat Tabung Reaksi

6. Kaca arloji

24. Segitiga

7. Tabung reaksi

25. Bola Hisab

8. Cawan penguap

26. Lampu Spiritus

9. Mortal

27. Bunsen

10. Krush

28. Kaki tiga

11. Pipet tetes

29. Botol semprot

12. Pipet volum

30. Kawat kasa

13. Pipet gondok

31. Klem utilitas

14. Batang pengaduk

32. Oven

15. Sudip

33. Tanur

16. Corong pisah

34. Hot Plane

17. Desikator

35. Timbangan analitis

18. Buret

36. Kertas saring

3.2Cara kerja
Dalam praktikum di laboratorium, diperlukan adanya kesinambungan antara koordinator
assisten dengan praktikan. Pengenalan alat-alat laboratorium yang disampaikan oleh
koordinator harus diperhatikan oleh praktikan itu sendiri, yaitu pengenalan mengenai fungsi,
jenis, dan sifat dari alat-alat kimia untuk memudahkan kinerja saat praktikum.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


No Nama dan Gambar Alat
1

Gelas Piala

Fungsi
Digunakan untuk tempat menyimpan larutan
kimia.
Digunakan untuk wadah memanaskan larutan.
Digunakan untuk melarutkan suatu zat.

Erlemenyer

Digunakan

untuk

tempat

mereaksikan

dan

mencampurkan reaksi suatu zat


Digunakan untuk menyimpan zat
Digunakan untuk tempat Titrasi zat

Labu Ukur

Digunakan untuk membuat dan mengencerkan


larutan

Petridish

Digunakan untuk mengembangbiakkan mikroba

Gelas Ukur

Digunakan untuk mengukur volume larutan

Kaca Arloji

Digunakan untuk wadah penimbangan suatu zat

Tabung Reaksi

Digunakan untuk mereaksikan suatu zat yang


berbeda dalam skala kecil

Cawan Penguap

Digunakan untuk mengeringkan suatu bahan


dalam oven atau desikator.

Mortal

Digunakan untuk menghaluskan zat padat atau


kristal.

10

Krush

Digunakan untuk memanaskan logam-logam dan


bahan lain.

11

Pipet Tetes

Digunakan untuk mengambil dan meneteskan


suatu larutan dalam jumlah skala yang kecil.

12

Pipet Volume

Digunakan untuk mengukur volume larutan.

13

Pipet Gondok

Digunakan untuk mengambil suatu larutan dalam


skala besar

14

Batang Pengaduk

Digunakan untuk mengaduk zat kimia yang


bersifat cair.

15

Sudip

Digunakan untuk mengambil bahan kimia yang


padat

16

Corong Pisah

Digunakan untuk mengambil larutan yang massa


jenisnya berbeda

17

Desikator

Digunakan untuk menyimpan zat kimia yang


bebas dari air.

18

Buret

Digunakan untuk titrasi dan mengukur volume


larutan.

19

Corong

Digunakan

untuk

memindahkan

atau

memasukkan larutan dari suatu tempat ke tempat


yang lain.

20

Rak Tabung Reaksi

21

Penjepit

Tabung

Digunakan untuk meletakkan tabung reaksi

Reaksi

Digunakan untuk menjepit tabung reaksi saat


pemanasan

22

Statif dan Klem

Digunakan untuk menjepit buret

23

Sikat Tabung Reaksi

Digunakan untuk membersihkan tabung reaksi

24

Segitiga

Untuk meletakkan gelas piala sebagai alas pada


saat pemanasan

25

Bola Hisap

Digunakan untuk menghisap larutan

26

Lampu Spritus

Digunakan untuk memanaskan larutan

27

Bunsen

Digunakan untuk sterelisasi atau memanaskan


larutan

28

Kaki Tiga

Digunakan untuk menyangga pada saat proses


pemanasan

29

Botol Semprot
Digunakan untuk tempat akuades

30

Kawat Kasa

Digunakan

untuk

sebagai

alas

pada

saat

pemanasan atau pembakaran

31

Klem Utilitas

Digunakan untuk menjepit gelas piala,erlemenyer

32

Oven

Digunakan

untuk

mengeringkan

alat-alat

laboratorium.
Digunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium

33

Tanur

Digunakan untuk mengukur kadar abu.

10

34

Hot Plate

Digunakan untuk memanaskan larutan

35

Timbangan Analitis

Di gunakan untuk menimbang bahan dengan


ketelitian yang sangat tinggi.

36

Kertas Saring

Di gunakan untuk menyaring suatu larutan.

4.2 Pembahasan
Pada praktikum tentang pengenalan alat-alat laboraturium praktikan dapat mengetahui
nama alat-alat, bagian-bagian nya maupun prinsip kerja nya. Alat-alat nya pun terbuat dari
bahan-bahan yang berbeda, seperti alat yang terbuat dari gelas dan non gelas. Praktikan juga
dapat mengetahui fungsi yang berbeda-beda di setiap alat-alat yang telah di amati pada
praktikum.Alat-alat yang di pelajari dalam praktikum ini adalah :
1. Gelas piala
Terbuat dari bahan gelas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan larutan,tempat
membuat larutan dan juga tempat ketika memenaskan larutan. Cara penggunaannya yaitu
masukan larutan sampai ke titik tertentu.
2. Erlemeyer
Erlemeyer terbuat dari bahan gelas berbentuk tabung namun di bagian atasnya memiliki
diameter lebih kecil dari pada diameter di bawahnya. Semakin ke atas diameternya semakin
kecil. Erlemeyer berfungsi sebagai tempat mereaksikan zat,sebagai penyimpan larutan dan
11

juga tempat titrasi zat. Cara penggunaannya, masukan laruatan lalu di titrasi kemudian di
goyangkan sampai titik tertentu.
3. Labu ukur
Labu ukur terbuat dari bahan gelas berbentuk seperti bola lampu namun diameter kecilnya
lebih panjang. Berguna untuk mengencerkan larutan. Cara menggunakkan nya yaitu, larutan
di masukkan ke dalam labu ukur kemudian baca ketepatan volume dengan melihat titik
meniskus.
4. Gelas ukur
Gelas ukur terbuat dari bahan gelas yang berbentuk seperti pipa dan memiliki ukuran yang
berbeda-beda ada yang 50 ml,100 ml,200 ml dll. Sekala tedapat di sepanjang didingnya.
Digunakan untuk mengukur volume larutan.
5. Kaca arloji
Kaca arloji terbuat dari bahan gelas yang berbentuk lingkaran dan memiliki cekungan.
Befungsi untuk alas ketika menimbang zat.cara penggunaannya yaitu masukan bahan atau zat
yanga akan di timbang di atas kca arloji. Baru setelah itu letakkan di atas timbangan.
6. Tabung reaksi
Tabung reaksi terbuat dari bahan gelas yang berbentuk seperti pipa namun bagian
bawahnya berbentuk cekung dan memiliki ukuran 25 ml..
7. Pipet tetes
Pipet tetes terbuat dari bahan gelas yang berbentuk panjang dan di bagian atasnya
terdapat karet. Nerfungsi untuk mengambil larutan dalam beberapa tetes. Cara
menggunakannya yaitu dengan cara memencet karet dan kemudian masukan ke dalam larutan
kemudian pidahkan ke dalam larutan yang akan di tambahkan dengan cara memencet karet itu
kembali.
8. Pipet volume
Pipet volume terbuat dari bahan gelas berbentuk corong tapi berbentuk tabung. Berfungsi
untuk mengukur volume larutan. Dengan cara memencet bola hisap pada tangkai pipet.
12

9. Desikator
Desikator berbentuk seperti cawan dan memiliki penutup dan di bagian dalamnya terdapat
silika jell. Berfungsi untuk mengeringkan zat kimia.
10. Buret
Buret terbuat dari bahan gelas yang berbentuk pipa namum memiliki keran. Berfungsi
untuk titrasi.keran buret terbuat darikaca jadi tidak perlu pelumasan tapi membutuhkan
pelumasan dengan vaselin. Sebelum di gunakan keran harus di periksa dahulu

dan

memastikan kerannya tidak bocor.


11. Corong
Corong terbuat dari bahan gelas yang berfungsi memudahkan ketika menuangkan larutan.
Cara penggunaannya letakkan di atas klem statif. Dan ujungnya tempelkan di gelas kimia atau
erlemeyer. Corong juga memudahkan ketika melakukan penyaringan.
12. Corong pisah
Corong pisah terbuat dari bahan gelas yang berbentuk corong. Berfungsi untuk
memisahkan dua larutan yang berbeda masa jenis nya.
13. Bola hisap
Bola hisap terbuat dari bahan gelas yang berbentuk bulat dan terbuat dari karet. Berfungsi
untuk menyedot larutan. Cara penggunaannya yaitu memencet bola tersebut kemudian atur
pengeluaran larutan yang di inginkan.
14. Lampu sepirtus
Lampu sepirtusterbuat dari bahan gelas yang berbentuk seperti lampu dan memiliki
sumbu. Berfungsi untuk memanaskan larutan. Cara peggunaannya, nyalakan api kemudian di
letakkan di bawah segitiga.
15. Petridish
Perridish terbuat dari bahan gelas yang berfungsi untuk mengembang biak kan bakteri
atau jamur. Cara penggunaan nya yaitu, masukkan jamur atau mikroba kemudian tutup
dengan penutup sampai waktu yang telah di tentukan.
16. Cawan penguap
13

Cawan penguap terbuat dari bahan non gelas berbentuk seperti mangkuk befungsi untuk
mengeringkan bahan ketika di masukan ke dalam oven.
17. Mortal
Mortal terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk seperti mangkuk dan penggerus
berbentik panjang dan yjungnya bulat. Berfungsi untuk menghaluskan zat. Cara
meggunakkannya, masukkan bahan yang akan di giling ke dalam gilingan. Kemudian giling
dengan menggunakan alu.
18. Krush
Krush terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk seperti mangkuk namun ada
penutupnya. Berfungsi untuk memanaskan logam. Dan mengukur kadar abu.
19. Pipet gondok
Pipet gondok ter berbentuk seperti pipet volume namun di tengahnya terdapat tabung.
Berfungsi untuk mengambil larutan dalam sekala besar.
20. Batang pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk seperti sendok kecil.
Berfungsi untuk mengaduk larutan. Cara menggunakan,aduk dengan cara memutar di dalam
gelas piala.
21. Sudip
Sudip terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk seperti sendok namun di ujungnya
berbeda berfungsi untuk mengambil zat yang padat.
22. Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi berbentik rak dan bolong-bolong. Berfungsi untuk menyimpan tabung
reaksi. Cara penggunaan, masukkan tabung reaksi ke dalam lobang rak tabung reaksi.
23. Penjepit tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi berbentik jepitan dan berfungsi untuk menjepit tabung reaksi ketika
melakukan pemanasan.
14

24. Statif dan klem


Statif dan klem terbuat dari besi dan berfungsi untuk penjepit tsaat proses titrasi. Cara
penggunaannya, jepit buret menggunakan klem. Kemudin di baeah buret letakkan erlemeyer.
25. Sikat tabung seaksi
Sikat tabung seaksi terbuat dari kawat dan memiliki bulu-bulu sikat dan berfungsi untuk
menyikat tabung reaksi.
26. Segitiga
Segitiga berbentuk segitiga dan terbuat dari besi. Berfungsi untuk meletakkan galas piala.
Cara penggunaannya, tegakkan segitiga kemudian letakkan gelas piala atau erlemeyer.
27. Oven
Oven berbentuk seperti kotak lemari dan menyimpan panas di dalamnya. Berfungsi untuk
mengeringkan zat atau memanaskan zat supaya lebih cepat. Cara penggunaannya,masukkan
alat yang akan di keringkan. Kemudian tekan tombol on/off.
28. Tanur
Tanur terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk kotak

besar berfungsi untuk

mengeringkan alat-alat kimia.


29. Botol semprot
Botol semprot terbuat dari bahan non gelas yang berbentuk tabung dan memiliki selang.
Berfungsi untuk menyimpan aquades.
30. Hot plate
Hot plate berbentuk seperti kompor gas. Berfungsi untuk memnaskan zat agar lebih cepat
di bandingan dengan kompor spirtus. Cara penggunaanya, letakkan gelas kimia atau
erlemeyer di atas hot plate kemudian lapisi dengan kawar kasa.

15

31. Timbangan analitis


Timbangan analitis memiliki angka digital berfungsi untuk mrnimbng bahan agar lbih
pas.cara penggunaannya, letakan kaca arloji yang sudah terisi zat atau bahan yang akan di
timbang. Sebelum menimbang atur timbangn sampai menunjukkan angka nol.
31. Bunsen
Bunsen terbuat dari bahab non gelas yang terbentuk dari besi dan brfingsi sebagai
penyedia api.
32. Kaki tiga
Kaki tiga terbuat dari bahan non gelas berbentuk lingkaran dan memiliki tiga kaki.
Berfungsi untuk menyangga pada saat pemanasan. Cara penggunaannya, letakkan gelas piala
di atas kaki tiga, kemudian di bagian bawah letakkan lampu spirtus untun proses pemanasan.
33. Kawat kasa
Kawat kasa terbuat dari bahan non gelas berbentuk persegi dan terbuat daru kawat yang
tersusun rapi. Berfungsi untuk pelapis saat memanaskan larutan.
34. Klem utilitas
Klem utilitas terbuat dari bahan non gelas yang terbentuk dri besi dan berfungsi untuk
menjpit yang ukurannya lebih besar seperti erlrmryer dan gelas piala.
35. Kertas saring
Terbuat

dari

bahan

kertas

berfungsi

untuk

menyaring

larutan.

Cara

penggunaannya,lipatlah kertas tersebut menjadi setengah bagian. Kemudian lipat sekali lagi
hingga sisi lipatan tidak semuanya berhimpit. Kembangkan lipatan tersebut hinggan terbentuk
seperti kerucut. Masukkan ke dalam corong.

16

BAB V
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan

hasil

pengamatan

di

atas

dapat

di

simpulkan

bahwa:

Alat merupakan benda yang di gunakan dalam kegiatan laboraturium dimana sifat nya bisa di
gunakan secara berulan-berulang. Alat-alat yang ada di laboraturium sangatlah berguna untuk
membantu para mahasiwa dalam kelancaran bekerja pada saat melakukan praktikum. Selain
itu mengetahui nama-nama dan fungsi alat juga sangat penting untuk mempermudah
mahasiwa untuk melaksanakan praktikum.

6.2. Saran
Dalam penggunaan alat pada saat melakukan praktikum di laboraturium haruslah barhatihati karena akan berakibat fatal jika kita menggunakan sembarang alat tanpa mengetahui
nama alat, prinsip kerja alat dan fungsimasing-maisng alat tersebut. Kita harus mengenal
nama alat, prinsip kerja alat, dan fungsi masing-masing alat tersebut. Agar pada saat
praktikum mahasiswa mampu menggunakan alat-alat tersebut dengan baik dan benar tanpa
melakukan kesalahan.

17

Daftar Pustaka

Anonim. 2013. Alat alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . diakses 12 november 2014.
Feribiologi . 2007. Teknik Pengenalan Penyiapan dan Penggunaan Alat Laboratorium
Mikrobiologi. Bandung : ITB.
Harjadi ,w.1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta : Gramedia.
Imamkhasani. 2000. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdibud.
Rohman, taufiqur . 1998. Penanganan Bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia serta
Penanganan Korban Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Banjarbaru: Setia Purnama
Inves.

18

Anda mungkin juga menyukai