Materi:
KOMPLEKSOMETRI
Oleh:
Kelompok
: I / Jumat
Andri Husain M.
NIM : 21030114120046
Fatma Tsaniya C.
NIM : 21030114120055
Dini Wulandari
NIM : 21030114120084
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
Materi:
KOMPLEKSOMETRI
Oleh:
Kelompok
: I / Jumat
Andri Husain M.
NIM : 21030114120046
Fatma Tsaniya C.
NIM : 21030114120055
Dini Wulandari
NIM : 21030114120084
ii
KOMPLEKSOMETRI
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Praktikum
: Kompleksometri
2. Kelompok
: I Jumat
3. Anggota
a. Nama Lengakap
NIM
: 21030114120046
Jurusan
: Teknik Kimia
Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Diponegoro
b. Nama Lengakap
: Fatma Tsaniya
NIM
: 21030114120055
Jurusan
: Teknik Kimia
Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Diponegoro
c. Nama Lengakap
: Dini Wulandari
NIM
: 21030114120084
Jurusan
: Teknik Kimia
Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Diponegoro
Merreta Noorenza B
NIM 21030113120047
iii
KOMPLEKSOMETRI
PRAKATA
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan resmi Praktikum Dasar Teknik
Kimia 1 dengan lancar dan sesuai dengan harapan kami.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Ir. Agus Hadiyanto,MT
sebagai dosen pembimbing, asisten Rizki Angga Anggita sebagai koordinator asisten
LDTK 1, asisten Lasmaria P M Sinaga sebagai asisten laporan praktikum
kompleksometri kami, dan semua asisten yang telah membimbing sehingga tugas
laporan resmi ini dapat terselesaikan. Kepada teman-teman yang telah membantu
dalam hal waktu maupun motivasi diucapkan terimakasih.
Laporan Resmi Praktikum Dasar Teknik Kimia 1 ini berisi materi tentang
kompleksometri. Kompleksometri adalah salah satu jenis analisa kimia kuantitatif
yang digunakan sebagai penentuan titimetri yang melibatkan pembentukan suatu
kompleks atau ion kompleks yang dapat larut tetapi sedikit terionisasi.
Laporan resmi ini merupakan laporan resmi terbaik yang saat ini bisa
praktikan ajukan, namun praktikan menyadari pasti ada kekurangan yang perlu
praktikan perbaiki. Maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
praktikan harapkan.
Penulis
iv
KOMPLEKSOMETRI
DAFTAR ISI
KOMPLEKSOMETRI
vi
KOMPLEKSOMETRI
DAFTAR TABEL
vii
KOMPLEKSOMETRI
DAFTAR GAMBAR
viii
KOMPLEKSOMETRI
INTISARI
ix
KOMPLEKSOMETRI
SUMMARY
KOMPLEKSOMETRI
BAB I
PENDAHULUAN
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KOMPLEKSOMETRI
3OS
O2
HIn2+
In3-
Merah
Biru
Orange
pH 5,3-7,3
pH 0,5-12,5
KOMPLEKSOMETRI
II.5 Kesadahan
Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ dan atau Mg2+ kesadahan
dapat dinyatakan sebagai ppm CaCO3, ppm HCO3, derajat jerman oD maupun
derajat oF.
Kesadahan diklasifikasi menjadi 2 yaitu :
1. kesadahan sementara
Berisi garam bikarbonat Ca dan atau Mg. dapat dihilangkan dengan
pemanasan.
2. kesadahan tetap
Berisi garam Ca2+ dan atau Mg2+ dalam bentuk SO42- dan Cl-. Dapat
dihilangkan dengan menambahkan soda atau zeolit.
CaCO3 + 2NaCl
MgSO4 + Na2CO3
MgCO3 + Na2SO4
c. Air sadah yang mengandung garam sulfat juga dapat dihilangkan dengan cara
disaring menggunakan saringan yang diberi batu zeolit sehingga anion SO4 2yang terdapat dalam air akan terjerap dalam zeolit dan akhirnya menjadi
lunak.
2SiO2 AlO2Na2O + Ca(HCO3)2
R(SO3)2Ca + 2H+
KOMPLEKSOMETRI
Fungsi Reagen
1. HCl
2. KOH
3. KCN
4. EDTA
5. Buffer
= mempertahankan pH
6. EBT
KOMPLEKSOMETRI
= 36, 47
- Titik Didih
= -85,5oC
- Titik Lebur
= -111oC
Hg2Cl2
2. KOH
Fisis :
- BM
= 50,1
- Titik Didih
= 152oC
- Titik Lebur
= 38oC
- Warna putih
- Kelarutan dalam 100 bagian air (panas = 126 bagian, dingin = 97 bagian)
Kimia :
- Merupakan basa kuat yang dalam air terionisasi sebagai berikut :
KOH
K+ + OH-
K2CO3 + H2O
3. KCN
Fisis :
KOMPLEKSOMETRI
- BM
= 65,11
= 6,345oC
- Warna jernih
- Kelarutan dalam 100 bagian air panas = 122,2 bagian
- Bentuk Kristal kalsite
Kimia :
- Merupakan garam
- Dapat membentuk senyawa kompleks dengan logam yang dari golongan
transisi
Misal : 6CN- + Fe2+
[Fe(CN)6]4-
KOMPLEKSOMETRI
BAB III
METODE PRAKTIKUM
5. Larutan Buffer
2. KOH
6. Na2EDTA 0,01 N
3. EDTA
7. MgEDTA 0,01 N
4. Indikator EBT
Alat
1. Statif
7. Pipet tetes
2. Klem
8. Corong
3. Buret
9. Pipet volume
4. Beaker glass
10. Pengaduk
5. Erlenmeyer
6. Gelas ukur
KOMPLEKSOMETRI
10
KOMPLEKSOMETRI
2. Klem
3. Buret
4. Beaker Glass
5. Erlenmeyer
11
KOMPLEKSOMETRI
6. Gelas Ukur
7. Pipet tetes
8. Corong
9. Pipet Volume
10. Pengaduk
Kesadahan total =
12
KOMPLEKSOMETRI
kesadahan tetap =
13
KOMPLEKSOMETRI
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Air Sumurboto
Andri (ml)
1,3
1,5
1,8
Fatma (ml)
1.4
1,7
1,8
Dini (ml)
1,2
1,6
1,7
1,3
1,6
1,77
130
160
177
Air Sumurboto
Andri (ml)
0,9
1,1
Fatma (ml)
1,2
1,3
Dini (ml)
0,9
1,4
0,933
1,067
1,267
93,3
106,7
126,7
Air Sumurboto
36,67
53,37
50
14
KOMPLEKSOMETRI
Keterangan :
1. Air Graha Sapta
3. Air Sumurboto
Kadar (%)
19,2
19,2
IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Syarat Baku Mutu Air Minum
Menurut keputusan menteri kesehatan RI nomor 907/MENKES / SK / VII
/ 2002 tentang syarat syarat dan kualitas air minum bahwa kesadahan (Kadar
CaCO3) adalah 500 mg/l . bila ditinjau secara fisik, suatu air minum memiliki
baku mutu air minum sebagai berikut : temparartur suhu udara 3 0C, pH = 0,5
8,5, kekeruhan 5 Ntu warna 15 tcu, dan tidak berbau serta berasa
Sampel Air Graha Sapta
Berdasarkan referensi syarat baku mutu air minum diatas, air Graha Sapta
dengan kesadahan total 130 ppm, kesadahan tetap 93,3 ppm dan kesadahan
sementara 36,67 ppm dapat disimpulkan bahwa air Graha Sapta diminum bila
ditinjau dari batas kesadahan. Apabila ditinjau secara fisik, air Graha Sapta
dapat diminum namun ada baiknya untuk dimasak terlebih dahulu. Ini karena
kami tidak meninjau lebih lanjut dari sisi biologis
Sampel Air Gunung Pati
Berdasarkan referensi syarat baku mutu air minum diatas, air Gunung Pati
dengan kesadahan total 160 ppm, kesadahan tetap 106,67 ppm dan kesadahan
sementara 53,33 ppm. Serta apabila ditinjau secara fisik, air Gunung Pati
15
KOMPLEKSOMETRI
terlihat jernih dan tidak berbau, maka dapat disimpulkan bahwa air Gunung
Pati diperbolehkan untuk diminum tetapi ada baiknya untuk dimasak terlebih
dahulu, karena kami tidak meninjau lebih jauh dari sisi biologis
Sampel Air Sumurboto
Berdasarkan
referensi
keputusan
menteri
kesehatan
RI
nomor
16
KOMPLEKSOMETRI
53,33 ppm dan 50 ppm dan ketiga sampel tersebut semua air terlihat jernih dan
tidak berbau. Dengan demikian bila ditinjau dari kesadahan dan segi fisik, air
Graha Sapta, air Gunung Pati, dan air Sumurboto dapat digolongkan sebagai air
bersih.
dengan
menggeser
tekanan
keseimbangan
jenis
hidrolisis
17
KOMPLEKSOMETRI
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Kesadahan total dari air Graha Sapta, air Gunung pati, dan air Sumurboto
berturut-turut yaitu 130 ppm, 160 ppm, dan 177 ppm. Kesadahan tetap
berturut-turut yaitu 93,3 ppm, 106,7 ppm dan 126,7 ppm. Maka
kesadahan sementara dari ketiga sampel yaitu 36,67 ppm, 53,3 ppm, dan
50 ppm.
2. Kadar CaO yang ditemukan dalam sampel sebesar 19,2% lebih kecil dari
kadar asli CaO sebesar 32%
V.2 Saran
1. Air yang memiliki kesadahan terbesar adalah air Sumurboto, sebaiknya
air tersebut tidak dikonsumsi karena mengandung banyak logam Ca 2+.
Jika dikonsumsi maka logam-logam tersebut akan mengendap diperut.
2. Air yang memiliki kesadahan sementara tertinggi adalah air Gunungpati,
sehingga air tersebut layak dikonsumsi namun dimasak terlebih dahulu.
18
KOMPLEKSOMETRI
DAFTAR PUSTAKA
19
KOMPLEKSOMETRI
LAMPIRAN
LEMBAR PERHITUNGAN HASIL PERCOBAAN
1.
CaCO 3 x 1000
1,3 0,01 100 1000
10
= 130 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,4 0,01 100 1000
10
= 140 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,2 0,01 100 1000
10
= 120 CaCO3
Sampel 2 (air Gunung Pati )
Praktikan 1
=
=
CaCO 3 x 1000
1,5 0,01 100 1000
10
= 150 CaCO3
Praktikan 2
=
CaCO 3 x 1000
A-1
KOMPLEKSOMETRI
= 170 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,6 0,01 100 1000
10
= 160 CaCO3
Sampel 3 (air Sumurboto )
Praktikan 1
=
=
CaCO 3 x 1000
1,8 0,01 100 1000
10
= 180 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,8 0,01 100 1000
10
= 180 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,7 0,01 100 1000
10
= 170 CaCO3
2.
CaCO 3 x 1000
A-2
KOMPLEKSOMETRI
= 90 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1 0,01 100 1000
10
= 100 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
0,9 0,01 100 1000
10
= 90 CaCO3
CaCO 3 x 1000
1 0,01 100 1000
10
= 100 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,2 0,01 100 1000
10
= 120 CaCO3
Praktikan 3
=
CaCO 3 x 1000
= 100 CaCO3
A-3
KOMPLEKSOMETRI
CaCO 3 x 1000
1,1 0,01 100 1000
10
= 110 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,3 0,01 100 1000
10
= 130 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,4 0,01 100 1000
10
= 140 CaCO3
3.
A-4
KOMPLEKSOMETRI
Kadar CaO % =
100%
x 100 %
= 19,2 %
A-5
KOMPLEKSOMETRI
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
Materi:
KOMPLEKSOMETRI
Oleh:
Kelompok
: I / Jumat
Andri Husain M.
NIM: 21030114120046
Fatma Tsaniya C.
NIM: 21030114120055
Dini Wulandari
NIM: 21030114120084
B-1
KOMPLEKSOMETRI
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1.
2.
II. PERCOBAAN
2.1 Bahan yang digunakan
1. HCl (p)
5. Larutan Buffer
2. KOH
6. Na2EDTA 0,01 N
3. EDTA
7. MgEDTA 0,01 N
4. Indikator EBT
7. Pipet tetes
2. Klem
8. Corong
3. Buret
9. Pipet volume
4. Beaker glass
10. Pengaduk
5. Erlenmeyer
6. Gelas ukur
B-2
KOMPLEKSOMETRI
Kesadahan total =
B.
1. Ambil 100 ml sampel, masukan dalam beaker glass, didihkan sampai 2030 menit
2. Sampel didinginkan, saring dengan kertas saring Whatmann < 1,5 m
(tidak perlu dicuci)
3. Encerkan filtrate sampai 100 ml dalam labu takar
4. Ambil 10 ml filtrate yang diencerkan, atur ph sampai 10 dengan KOH
5. Tamnah 1ml buffer, 1ml KCN dan sedikit indicator EBT
6. Titrasi dengan Na2EDTA sampai warna merah anggur menjadi biru
terang
7. Catat volume titran yang diperlukan
kesadahan tetap =
B-3
KOMPLEKSOMETRI
CaCO 3 x 1000
1,3 0,01 100 1000
10
= 130 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,4 0,01 100 1000
10
= 140 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,2 0,01 100 1000
10
= 120 CaCO3
B-4
KOMPLEKSOMETRI
CaCO 3 x 1000
1,5 0,01 100 1000
10
= 150 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,7 0,01 100 1000
10
= 170 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,6 0,01 100 1000
10
= 160 CaCO3
CaCO 3 x 1000
1,8 0,01 100 1000
10
= 180 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,8 0,01 100 1000
10
= 180 CaCO3
B-5
KOMPLEKSOMETRI
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,7 0,01 100 1000
10
= 170 CaCO3
2. Penetapan Kesadahan Tetap
Sampel 1 (air Graha Sapta )
Praktikan 1
=
=
CaCO 3 x 1000
0,9 0,01 100 1000
10
= 90 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1 0,01 100 1000
10
= 100 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
0,9 0,01 100 1000
10
= 90 CaCO3
Sampel 2 (air Gunung Pati )
Praktikan 1
=
=
CaCO 3 x 1000
1,5 0,01 100 1000
10
= 150 CaCO3
B-6
KOMPLEKSOMETRI
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,7 0,01 100 1000
10
= 170 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,6 0,01 100 1000
10
= 160 CaCO3
Sampel 3 (air Sumurboto )
Praktikan 1
=
=
CaCO 3 x 1000
1,8 0,01 100 1000
10
= 180 CaCO3
Praktikan 2
=
=
CaCO 3 x 1000
1,8 0,01 100 1000
10
= 180 CaCO3
Praktikan 3
=
=
CaCO 3 x 1000
1,7 0,01 100 1000
10
= 170 CaCO3
3. Penetapan Kesadahan sementara
Sampel 1 (air Graha Sapta)
Praktikan 1 130 90 = 40 ppm CaCO3
B-7
KOMPLEKSOMETRI
Kadar CaO % =
100%
x 100 %
= 19,2 %
PRAKTIKAN
MENGETAHUI
ASISTEN
Kelompok 1 / Jumat
Merreta Noorenza B
B-8
KOMPLEKSOMETRI
C-1
KOMPLEKSOMETRI
C-2
KOMPLEKSOMETRI
C-3
KOMPLEKSOMETRI
C-4
KOMPLEKSOMETRI
C-5
KOMPLEKSOMETRI
C-6
KOMPLEKSOMETRI
C-7
KOMPLEKSOMETRI
C-8
KOMPLEKSOMETRI
C-9
LEMBAR ASISTENSI
DIPERIKSA
NO
TANGGAL
1.
18 Desember 2014
KETERANGAN
Lihat keseluruhan
Untuk P1 kirim ke email saya
Merretaenbe@gmail.com
dalam bentuk PDF, dan P0-nya
kumpulkan ke saya
2.
18 Desember 2014
Cek Keseluruhan
P2 kirim ke email lagi
3.
19 Desember 2014
4.
19 Desember 2014
ACC
TANDA TANGAN