Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN TRIAGE

BAB I.DEFINISI
Istilah triage (baca : trias) yang berasal dari bahasa Perancis yang berarti suatu proses
pemilihan pasien yang mana pasien digolongkan menurut tipe dan tingkat kegawatan
kondisinya. (Admin, 2013). Triage sama hal nya dengan ditolong, apabila tidak
segera di tolong maka akan mengalami kecacatan atau kematian. Ex : gangguan
pernafasan, gangguan sirkulasi, perdarahan hebat. Darurat :Suatu kondisi dimana
korban harus segera di tolong tetapi penundaan pertolongan tidak akan menyebabkan
kematian / kecacatan.
Prinsip-prinsip triage :
Time Saving is Life Saving (respon time diusahakan sependek mungkin), The Right
Patient, to The Right Place at The Right Time serta melakukan yang terbaik untuk
jumlah terbanyak dengan seleksi korban berdasarkan :
a.
b.
c.
d.

Ancaman jiwa mematikan dalam hitungan menit


Dapat mati dalam hitungan jam
Trauma ringan
Sudah meninggal

Kode Warna International Dalam Triage :


Sistem triage dikenal dengan system kode 4 warna yang diterima secara internasional.
Merah menunjukan perioris tinggi perawatan atau pemindahan, Kuning menandakam
perioritas sedang, hijau digunakan untuk pasien rawat jalan, dan hitam untuk kasus
kematian atau pasien menjelang ajal. Perawat harus mampu mampu mengkaji dan
menggolongkan pasien dalam waktu 2 3 menit.
1. Prioritas 1 atau Emergensi: warna MERAH (kasus berat)
Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi
segera, perdarahan berat, pasien dibawa ke ruang resusitasi, waktu tunggu 0 (nol)

Asfiksia, cedera cervical, cedera pada maxilla

Trauma kepala dengan koma dan proses shock yang cepat

Fraktur terbuka dan fraktur compound

Luka bakar > 30 % / Extensive Burn

Shock tipe apapun


2. Prioritas 2 atau Urgent: warna KUNING (kasus sedang)
Pasien dengan penyakit yang akut, mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau
jalan kaki, waktu tunggu 30 menit, area critical care.

Trauma thorax non asfiksia

Fraktur tertutup pada tulang panjang

Luka bakar terbatas ( < 30% dari TBW )

Cedera pada bagian / jaringan lunak

3.

Prioritas 3 atau Non Urgent: warna HIJAU (kasus ringan)


Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal, luka
lama, kondisi yang timbul sudah lama, area ambulatory / ruang P3.

Minor injuries

Seluruh kasus-kasus ambulant / jalan


4.
Prioritas 0: warna HITAM (kasus meninggal)

Tidak ada respon pada semua rangsangan

Tidak ada respirasi spontan

Tidak ada bukti aktivitas jantung

Tidak ada respon pupil terhadap cahaya

BAB II. RUANG LINGKUP


Prosedur pelayanan gadar meliputi rangkaian :
1. Fase pra RS : ditolong oleh
a. Orang awam
b. Polisi, SAR, Hansip, DPK
c. Ambulance 118
2.Fase RS, pertolongan di
a. IGD
b. ICU
c. Ruang rawat
3.Fase post RS :
a. Sembuh
b. Sembuh cacat
c. Meninggal dunia

Perencanaan triage
Persiapan sebelum bencana

Pengorganisasian personal (bentuk tim triage)

Pengorganisasian ruang/tempat

Pengorganisasian sarana/peralatan

Pengorganisasian suplai

pelatihan

komunikasi

Pemimpin triage
Hanya melakukan :
Primary survey
Menentukan prioritas
Menentukan pertolongan yang harus diberikan

Keputusan triage harus dihargai. Diskusi setelah tindakan. Hindari untuk tidak memutuskan
sesuatu. Pemimpin triage tidak harus dokter, perawat pun bisa atau orang yang terlatih
tergantung sumber daya manusia di tempat kejadian.
Tim triage
Bertanggung jawab
Mencegah kerusakan berlanjut atau semakin parah
Pilah dan pilih korban
Memberi perlindungan kepada korban.
BAB III. TATA LAKSANA
Prosedur Triage
1. Pasien datang diterima oleh perawat IGD.
2. Dokter atau perawat IGD identifikasi pasien / anamneses pasien / keluarga untuk
mengetahui kondisi pasien.
Pemilahan berdasarkan tingkat kegawatan (ganggauan airway, breathing, circulasi) dan
pasien yang memerlukan tindakan medis.
3. Penempatan pasien :
Pasien true emergency
Perawat atau dokter memasukkan pasien ke ruang Resusitasi, ruang observasi, ruang

tindakan sesuai kondisi.


Pasien Fals Emergency
Dokter atau perawat memasukkan pada ruang Fals Emergency untuk kasus non gawat

dan tanpa tindakan medis.


4. Dalam keadaan pasien datang secara bersamaan, pasien emergency di dahulukan
penangananya dari pasien non emergenci sesuai dengan ABCD ( Airway, Breating,
Circulation, Dissability) dan atau kriteria :
Pasien Gawat Darurat
Gawat tidak Darurat, dan
Tidak Gawat Tidak Darurat
5. Jika fasilitas kurang memadai maka lebih diutamakan yang potensial selamat. Contoh :
jika korban label merah lebih potensial selamat maka label biru dapat berubah menjadi
label hitam
6. Dalam keadaan bencana, lebih baik memberi bantuan lebih daripada kurang
7. Pikirkan kemungkinan yang paling buruk sehingga dapat mempersiapkan lebih baik.

BAB IV. DOKUMENTASI


Dokumentasi/rekam medis triage

Informasi dasar : nama, umur, jenis kelamin, cedera, penyebab cedera, pertolongan
pertama yang telah diberikan
Tanda-tanda vital : tensi, nadi, respirasi, kesadaran
Diagnosis singkat tapi lengkap
Kategori triage
Urutan tindakan preoperatif secara lengkap

Anda mungkin juga menyukai