Anda di halaman 1dari 24

PENELITIAN

TINDAKAN KELAS
(PTK)
Untuk Guru
FISIKA-KIMIA-BIOLOGI
Disampaikan pada :
Pelatihan Guru Inti Fisika SMA se-Kalimantan Selatan
yang diselenggarakan oleh
Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan

Oleh:

Drs. Zainuddin, M.Pd.


PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

A.

PENDAHULUAN

Terdapat tiga alasan utama mengapa Penelitian


Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
merupakan langkah yang tepat dalam upaya
memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran
yang dilakukan guru. Ke tiga alasan tersebut
adalah :
1. Guru berada pada garis depan dan terlibat
langsung dalam proses tindakan perbaikan
mutu pendidikan.
2. Penelitian selama ini pada umumnya dilakukan
oleh para ahli di Perguruan Tinggi / Lembaga
Penelitian, sehingga guru tidak terlibat
langsung dalam pembentukan pengetahuan /
keterampilan dari hasil penelitian.
3. Penyebaran hasil penelitin dari peneliti (pakar)
ke praktisi (guru) memerlukan waktu yang
agak lama.

B.

PENGENALAN SINGKAT

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


1. Apakah PTK itu ?
PTK adalah suatu bentuk penelaahan atau
inkuiri melalui refleksi diri yang dilakuan oleh
peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam
situasi soasial (termasuk pendidikan) untuk
memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari:
(a) praktek-praktek social atau kependidikan
yang mereka lakukan sendiri, (b) pemehaman
mereka terhadap praktek-praktek tersebut, dan
(c) situasi di tempat praktek itu dilakukan
(Stephan Kemmis dalam D. Hopkins, 1992)
PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang
dilakukan (M. Nur, 2001)
PTK adalah suatu jenis penelitian yang
dilakukan secara kolektif oleh suatu kelompok
social / pendidikan yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas kinerja mereka serta
mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi
dalam kelompok tersebut (Prabowo, 2001), dll.

2. Bagaimana Karakteristik PTK ?


Karakteristik PTK meliputi :
a. Merupakan penelitian terhadap masalah
praktis yang dialami guru dalam tugasnya.
b. Adanya kolaborasi dalam melakukan
penelitian (misalnya antara pakar dan
praktisi, antara guru dengan guru)
c. Peneliti sekaligus bertindak sebagai praktisi
yang melakukan refleksi.

3. Bagaimana Prinsip-prinsip PTK ?


Prinsip-prinsip PTK meliputi :
a. Tidak mengganggu komitmen mengajar di
sekolah
b. Tidak terlalu menyita waktu guru
c. Metodologinya bersifat reliable (meyakinkan
dan dapat diterapkan di kelas).
d. Mengatasi masalah guru
e. Konsisten terhadap prosedur etika
f. Permasalahan yang dikaji perspektif dengan
misi sekolah.

4.

Apakah Tujuan dari PTK itu?


Tujuan Utama :
Untuk memperbaiki praktek-praktek
pendidikan / pembelajaran sebagai layanan
professional dalam rangka pengembangan
keterampilan dan profesionalisme guru
Tujuan Penyerta:
Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan
guru.

5.

Apakah Manfaat dari PTK itu ?


Manfaat PTK :
a. Sebagai inovasi pendidikan, dimana guru
diberdayakan serta menumbuhkan percaya
diri.
b. Sebagai upaya pengembangan kurikulum
c. Sebagai upaya peningkatan profesionalisme
guru

6. Bagaimanakah Prosedur PTK itu ?


PTK merupakan penelitian berdaur atau
bersiklus, yang terdiri dari 4 tahap utama tiap
siklus, yaitu :
a. Perencanaan tindakan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi dan interpretasi
d. Analisis dan Refleksi
( Lihat gambar pada halaman berikut ini !)
Pertanyaan Selanjutnya :
1. Bagaimana membuat Proposal/Usulan PTK ?
2. Bagaimana melakukan PTK ?
3. Bagaimana membuat Laporan PTK ?

SISTEMATIKA PROPOSAL / USULAN


PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
A. JUDUL PENELITIAN
Judul hendaknya singkat dan spesifik,
namun cukup jelas mewakili gambaran
tentang masalah dan tindakan yang dipilih
untuk memecahkan masalah tersebut.
Contoh Judul Penelitian :
Mengatasi Miskonsepsi Siswa Kelas IIIE SMPN
24 Banjarmasin pada Materi Ajar Listrik Dinamis
dengan Menerapkan Pembelajaran Generatif....
B. BIDANG ILMU
Tuliskan bidang ilmu yang sedang diteliti.
Contoh Bidang Ilmu :
Pendidikan Fisika
C. PENDAHULUAN
Kemukakan bahwa penelitian yang akan
dilakukan untuk memecahkan masalah
pendidikan dan pembelajaran.
Kemukakan secara jelas bahwa masalah
yang diteliti merupakan masalah yang nyata
terjadi di kelas dan diagnosis oleh guru dan

atau tenaga kependidikan lainnya di


sekolah.
Masalah yang akan diteliti merupakan
sebuah masalah yang penting dan
mendesak untuk dipecahkan, serta dapat
dilaksanakan dilihat dari ketersediaan
waktu, biaya, dan daya pendukung lainnya
yang dapat memperlancar penelitian
tersebut.
Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah
penelitiannya, maka selanjutnya perlu
diidentifikasi dan dideskripsikan secara
cermat akar penyebab dari masalah
tersebut.
Penting juga digambarkan situasi
kolaboratif antar anggota peneliti dalam
mencari masalah dan akar penyebab
munculnya masalah tersebut. Di samping
itu, prosedur dan alat yang digunakan
dalam melakukan identifikasi (inventarisasi)
perlu dikemukakan secara jelas dan
sistematis.
Contoh Pendahuluan :

Pengalaman

dosen

yang

selama

ini

mengajarkan Fisika Dasar di FKIP Unlam (19932005) merasakan banyaknya mahasiswa baru
yang memiliki konsep fisika yang berbeda dengan
konsep Fisikawan (miskonsepsi). Hal ini sangat
mengherankan sebab jika mereka diberi soal-soal
yang berkaitan dengan proses hitung-menghitung
besaran tertentu yang rumus fisikanya diketahui,
mereka pada umumnya bisa mengerjakannya.
Namun

jika

mereka

diminta

menjelaskan

fenomena fisika yang berkaitan dengan rumus


fisika tersebut, ternyata mereka pada umumnya
tidak bisa, bahkan memberikan jawaban yang
agak

berbeda

dengan

yang

sebenarnya.

Pengalaman ini juga diperoleh dosen sebagai


instruktur

pada

pelatihan-pelatihan

mata

pelajaran IPA Fisika terutama pada guru-guru


SMP/MTs (1998-2005). Demikian pula halnya
pada saat mengajar guru-guru SMP/SMU yang

mengikuti Program Sertifikasi Pendidikan Fisika


di FKIP Unlam (2001-2005).
Pada diskusi reflektif antara dosen senior
(Drs. Zainuddin, M.Pd) dengan dosen muda di
Program Studi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP
Unlam (Sarah Miriam, S.Pd.,M.Sc) tentang
rendahnya nilai UAS Fisika Dasar I tahun 2006,
yaitu hanya mampu memperoleh skor rata-rata
58,6 (belum tuntas menurut Juknis FKIP Unlam,
2005), terungkap oleh dosen bahwa banyak sekali
mahasiswa

Pendidikan

Fisika

yang

bisa

mengerjakan soal-soal perhitungan secara benar,


namun jika mereka diminta menjelaskan gejala
peristiwa fisika dan/atau teknologinya yang
berkaitan dengan soal-soal perhitungan yang
telah dikerjakannya, pada umumnya mereka tidak
bisa memberikan jawaban yang benar.
Hasil analisis terhadap lembar jawaban test
awal dan diagnostik bagi mahasiswa Pendidikan

Fisika yang dilakukan oleh Zainuddin dan Sarah


Miriam (2006) menunjukkan bahwa kemampuan
awal mahasiswa pada materi ajar Listrik Dinamis
masih sangat rendah dengan persentase skor ratarata hanya 58,6%, dan 78,8 % mahasiswa
mengalami miskonsepsi. Tingginya persentase
mahasiswa yang mengalami miskonsepsi tersebut
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
rendahnya hasil belajar mahasiswa selama ini.
Rata-rata persentase mahasiswa yang menguasai
kompetensi dasar keilmuan untuk Fisika Listrik
Dinamis dapat diungkapkan sebagai berikut :
menggambarkan
merumuskan

suatu

suatu

gejala
gejala

fisika
fisika

(16%),
(27%),

menjelaskan arti fisis rumus fisika (36%),


menjelaskan arti fisis grafik (32%), merumuskan
hipotesis (18%), menjelaskan gejala peristiwa
fisika (7%), menjelaskan prinsip kerja produk
teknologi fisika sederhana (9%). Hal ini dapat

pula

dijadikan

sebagai

indikator

bahwa

pembelajaran yang diterapkan guru selama ini


masih

kurang

efektif

dalam

mengatasi

miskonsepsi sehingga tidak mampu meningkatkan


hasil belajar, pengalaman belajar, dan kompetensi
dasar keilmuan siswa.
Pada observasi pendahuluan dan refleksi
pembelajaran yang dilakukan dosen dan guru,
ditemukan bahwa praktek

pembelajaran yang

selama ini diterapkan guru fisika di SMP


(khususnya di Kelas III SMPN 24 Banjarmasin),
pada

umumnya

konvensional,

(86,2%)

yaitu

masih

guru

bersifat

mengajar

tanpa

dilengkapi media yang memadai, dimulai dari


penyampaian

materi

yang

akan

diajarkan

kemudian dilanjutkan dengan informasi tentang


teori-teori,
Contoh

rumus-rumus,

soal

yang

dan

diberikan

contoh
juga

soal.
sangat

konseptual, kurang terkait dengan kehidupan

nyata sehari-hari. Praktek pembeljaran inilah


yang patut pula diduga sebagai salah satu
penyebab rendahnya hasil belajar siswa sebagai
akibat dari adanya miskonsepsi siswa yang tidak
teratasi.

Oleh

karena

itu,

agar

guru

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, maka guru


harus

segera

mengatasi

miskonsepsi

siswa,

sehingga dalam pembelajarannya guru perlu


menerapkan suatu teknik, metode, model, strategi,
dan/atau pendekatan pembelajaran yang dapat
mengatasi miskonsepsi siswa dalam fisika. Secara
terbuka, masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana cara mengatasi miskonsepsi siswa
kelas IIIA SMPN 24 Banjarmasin pada materi
ajar Listrik Dinamis ?

D. PERUMUSAN MASALAH
Rumuskan masalah penelitian dalam
bentuk rumusan penelitian tindakan
Rumusan masalah sebaiknya
menggunakan kalimat tanya dengan
mengajukan alternative tindakan yang akan
diambil dan hasil positif yang diantisipasi.
Masalah dapat dikembangkan ke dalam
rumusan pertanyaan-pertanyaan penelitian
yang merupakan indikator-indikator
masalah yang telah dirumuskan.
Contoh Rumusan Masalah :
Berorientasi Proses
Bagaimana proses inplementasi pembelajaran
generatif yang efektif untuk mengatasi
miskonsepsi siswa Kelas IIIE SMPN 24
Banjarmasin pada materi ajar Listrik Dinamis ?
Bagaimana mengatasi miskonsepsi siswa
Berorientasi Produk

Bagaimana efektivitas (keefektifan) pembelajaran


generatif dalam mengatasi miskonsepsi siswa
Kelas IIIE SMPN 24 B.masin pada maetri ajar
Listrik Dinamis ?
Contoh Pertanyaan Penelitian :
1.

Bagaimana keterlaksanaan RPP ?

2. Bagaiamana aktivitas siswa dalam


pembelajaran ?
3. Bagaiamana miskonsepsi siswa ?
4. Bagaimana hasil belajar siswa ?
5. Bagaimana respon siswa ?
E. CARA PEMECAHAN MASALAH
Uraikan pendekatan dan konsep/prinsip
yang digunakan untuk memecahkan
masalah sesuai dengan kaidah penelitian
tindakan kelas.
Cara Pemecahan masalah ini hendaknya
menggambarkan secara jelas akar
penyebab permasalahan, dan bentuk
tindakan yang ditunjang dengan data
lengkap, disertai indicatornya.

Contoh Cara Pemecahan Masalah :


Analisis terhadap materi ajar Fisika Listrik
Dinamis

untuk

siswa

SMP

Kelas

III

menunjukkan bahwa materi ajar ini banyak berisi


konsep-konsep yang agak abstrak dan kompleks
(seperti muatan, arus, tegangan, hambatan, dan
energi listrik) sehingga memungkinkan siswa
banyak

mengalami

miskonsepsi

dalam

memahaminya. Materi ini memerlukan penalaran


tingkat tinggi yang dapat dipermudah dengan
menggunakan model fisika. Materi ajar ini dibagi
atas pokok bahasan Rangkaian Listrik, Hukum
Ohm,

dan

EnergiListrik. ...........................................................
.....

Menurut Osborno dan Wittrock dalam Katu,


(1995.b:1), Pembelajaran Generatif merupakan
suatu model pembelajaran yang menekankan
pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan
baru dengan menggunakan pengetahuan yang
sudah dimiliki siswa sebelumnya. Pengetahuan
baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya
dalam menjawab persoalan atau menjelaskan
gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu
berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi,
maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam
memori jangka panjang. Pembelajaran Generatif
sangat efektif dalam mengatasi miskonsepsi siswa
dalam pelajaran Fisika (Katu, 1995.d:3). ..............
Berdasarkan uraian tersebut di atas,
maka Penerapan Pembelajaran Generatif dapat
digunakan sebagai alternatif untuk memecahkan
atau mengatasi masalah miskonsepsi siswa Kelas
IIIA SMPN 24 Banjarmasin pada materi ajar

Fisika Listrik Dinamis, sekaligus sebagai upaya


meningkatkan hasil belajar siswa.
Indikator efektivitas pembelajaran dalam
mengatasi miskonsepsi siswa adalah:
berkurangnya miskonsepsi siswa (minimal 65%),
tuntasnya hasil belajar siswa secara individu
(minimal 65%), tuntasnya hasil belajar siswa
scara klasikal (minimal 85% siswa yang tuntas
secara individu), dan respon siswa terhadap
pembelajaran (minimal positif).
( Biasa juga di kemukakan secara singkat
pada Latar Belakang )
F. TINJAUAN PUSTAKA
Uraikan karakteristik materi ajar yang akan
diteliti berdasarkan sifat dan kompetensi
yang diperlukan untuk memahaminya.
Uraikan karakteristik peserta didik yang
akan diteliti berdasarkan teori
perkembangan kognitif.

Uraikan karakteristik strategi pembelajaran


yang akan digunakan dan teori-teori
pendukungnya.
Uraikan hasil penelitian, hasil seminar, hasil
diskusi, atau hasil refleksi lainnya yang
relevan dengan penelitian ini.
Uraikan secara jelas kajian teori dan
pustaka lainnya yang menumbuhkan
gagasan yang mendasari penelitian yang
akan dilakukan.
Kemukakan teori, temuan, dan bahan
penelitian lain yang dianggap sebagai
acuan, yang dijadikan patokan untuk
menunjukkan ketepatan tentang tindakan
yang akan dilakukan dalam mengatasi
masalah tersebut.
Uraikan secara jelas kerangka berpikir atau
konsep yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah
diuraikan, rumuskanlah hipotesis tindakan
yang menggambarkan tingkat keberhasilan
yang diharapkan/diantisipasi.

G. TUJUAN PENELITIAN
Kemukakan secara singkat dan jelas
tentang tujuan umum penelitian
berdasarkan Rumusan Masalah.
Kemukakan secara singkat dan jelas
tentang tujuan khusus penelitian
berdasarkan rumusan Pertanyaan
Penelitian.
H. KONSTRIBUSI HASIL PENELITIAN
Uraikan konstribusi hasil penelitian
terhadap kualitas pendidikan dan atau
pembelajaran.
Kemukakan mamfaatnya bagi siswa, guru,
maupun komponen pendidikan lainnya di
sekolah yang dianggap berkaitan dengan
penelitian ini.
Kemukakan inovasi pendidikan dan atau
pembelajaran yang akan dihasilkan dalam
penelitian ini.
I. METODE PENELITIAN
Uraikan secara jelas jenis metode penelitian
yang akan digunakan.

Kemukakan secara jelas tentang objek dan


atau subjek dari penelitian ini.
Kemukakan lokasi dan waktu penelitian
yang akan digunakan.
Prosedur penelitian hendaknya diuraikan
secara rinci dari :
(1) Perencanaan,
(2) Pelaksanaan Tindakan,
(3) Observasi, dan
(4) Refleksi Tindakan yang bersifat siklis.
Kemukakan siklus-siklus kegiatan
penelitian, instrument, serta target per
siklus yang ingin dicapai.
Uraikan secara jelas teknik/proses
pengumpulan data yang akan dilakukan.
Uraikan pula secara jelas teknik/proses
pengolahan data yang akan digunakan.
J. JADWAL PENELITIAN
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang
meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan,

dan penyusunan laporan dalam bentuk bar


chart.
K. PERSONALIA PENELITIAN
Jumlah personal penelitian maksimal 3
orang, yang terdiri dari : 1 orang Ketua
Peneliti (Dosen LPTK), dan 2 orang tenaga
guru (SD, SLTP, SLTA).
Uraikan peran masing-masing dalam
penelitian.
Uraikan secara rinci tentang : Nama, NIP,
Pangkat/golongan, Jabatan, Tempat tugas,
Pendidikan terakhir, dan Bidang keahlian
peneliti (lihat Lembar pengesahan).
DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan semua pustaka yang dirujuk dalam
mengusulkan penelitian ini
Lampiran-lampiaran
Lampirkan Daftar Riwayat Hidup yang
mencakup Pengalaman karier Ketua dan
anggota, dll.

Lampirkan perangkat dan instrument


penelitian yang telah dan atau akan
digunakan
Rujukan : Direktorat Pembinaan Penelitian dan P2M (2011)
Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian
Tindakan Kelas Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas
Republik Indonesia.

Zainuddin, 2011
TUGAS
Buatlah proposal PTK yang meliputi :
A. JUDUL PENELITIAN
B. BIDANG ILMU
C. PENDAHULUAN
1. Harapan
2. Kenyataan
3. Alternatif Solusi
4. Indikator Keberhasilan
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Rumusan Masalah
2. Pertanyaan Penelitian
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Karakteristik materi ajar
2. Karakteristik peserta didik
3. Karakteristik strategi pembelajaran
4. Hasil penelitian/seminar/diskusi
5. Kerangka berpikir
6. Hipotesis tindakan
F. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
G. KONSTRIBUSI HASIL PENELITIAN
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Institusi
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
H. METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
2. Subjek penelitian
3. Lokasi dan waktu
4. Prosedur penelitian :
(1) Perencanaan,
(2) Pelaksanaan Tindakan
(3) Observasi
(4) Refleksi Tindakan yang bersifat siklis.
5. Devinisi Operasional Karakteristik yang Diamati
6. Instrumen Penelitian
7. Teknik Pengumpulan Data
8. Teknik Pengolahan Data
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai