I.
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Identitas Pasien
: Ank. B
: 7 tahun
: Laki-laki
: Ny.T
: 45 tahun
: Pembantu Rumah Tangga
Anamnesis
Anemnesa alloanamnesis dilakukan pada Kamis, 11 Februari 2014 pukul 09.00 di Puskesmas
Kutai.
Keluhan Utama
Page 1 of 7
sekitar 250ml (1 gelas aqua). Pasien mengalami muntah juga. Muntahnya berisi cairan dan
makanan, dalam sehari bisa 2 kali. Nafsu makan pasien berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami gejala yang sama beberapa bulan yang lalu, diobati, dan sembuh.
Tidak ada riwayat penyakit maag, asma.
Riwayat Penyakit Keluarga
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang memeliki keluhan seperti pasien D.
Riwayat Penggunaan Obat
Pasien D diberi Parasetamol dan obat batuk sirup. Pasien tidak ingat berapa dosis yang
digunakannya.
Riwayat Allergi
Pasien tidak memiliki alergi makanan maupun alergi obat
Riwayat Imuninasi
Riwayat imunisasi lengkap.
Anamnesis Sistem / Review of System
Sistem Serebrospinal : sakit kepala (-), pusing (-), demam (+), gelisah (-), penurunan
kesadaran (-), lumpuh (-), kejang (-), mata kunang (-), lemas (-).
Sistem Kardiovaskular : nyeri dada (-), sesak nafas (-), mengi (-), sianosis (-), jantung
berdebar (-).
Sistem Respiratoris : batuk (-), pilek (+), sakit tenggorokan (-), bersin (-), hidung meler
Page 2 of 7
Sistem Integumentum : bintik merah (-), kulit pucat (-), kulit sianotik (-), kulit
kemerahan (-).
III.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
: Sedang
: Compos Mentis
cukup)
o Suhu tubuh (axilla)
: 38oC
: 13 kg
: 99 cm
Status generalis
Kepala
Rambut : persebaran rambut merata, rambut hitam, lurus, tipis.
Struktur tulang : tidak tampak deformitas.
Wajah
Kulit : oedem (-), sianosis (-), ikterik (-), pucat (-).
Mata : pupil bulat (+/+), Reflex pupil direk (+/+) indirek (+/+), kedua
sklera putih, konjungtiva pucat (-/-), gerak kedua bola mata normal.
Hidung : kedua lubang hidung simetris, septum lurus, polip (-/-), benda
asing (-/-)
Telinga : lubang telinga normal, ketajaman pendengaran normal, sekret
(-/-), serumen (-/-),
Mulut : faring hiperemis (-/-), tonsil T1/T1 hiperemis (-/-), detritus (-/-),
coated tonge (-/-), caries (-/-), lesi (-/-)
Lidah : kotor, tepi hiperemis, kadang tremor
Bibir : cyanotic (-), sariawan (-).
Page 3 of 7
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid, kaku leher
(+).
Status Lokalis
Thorax (Paru & Jantung)
Paru
Inspeksi
: pernafasan simetris saat statis dan dinamis, massa (-), lesi
(-), retraksi dari otot interkostal (-), retraksi supraclavicular (-)
Palpasi
: tactile fremitus normal/sama dikedua lapang paru
Perkusi
: sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi
: suara nafas vesikular, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
sinistra.
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
: bentuk datar, tidak cembung, scar (-), striae (-), rash (-)
kuadran.
Palpasi
IV.
V.
Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada kunjungan pasien ini.
Diagnosis
Diagnosis kerja : Demam Tifoid
VI.
Diagnosis Banding
Demam Paratifoid
Demam Berdarah
Viral gatroenteritis
VII.
Tatalaksana
1) Terapi Farmakologis : Kloroamfenikol
Untuk anak : dosis 250 mg 3x/hari selama 7 hari
2) Terapi Non-Farmakologis
Edukasi : Memberitahukan kepada orang tua pasien serta pasien agar menjaga kebersihan
makanan.
Memilih
makanan
yang
sehat
dan
bersih
termasuk
pencegahan
simptomatiknya.
VIII.
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationam: bonam
Quo ad functionam: bonam
IX.
Resume
Pasien, An. B, laki-laki, 7 tahun, datang ke Puskesmas Kutai bersama ibunya dengan
keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Demamnya naik-turun, saat malam hari panas sekali dan
siang hari panasnya turun. Orangtua tidak mengukur suhu tubuh pasien menggunakan
thermometer hanya menggunakan tangan seperti biasa saja. Apabila pasien minum obat penurun
panas, maka panasnya akan turun dan nanti setelah itu panasnya muncul lagi. Pasien juga
memiliki keluhan BAB cair. BAB-nya itu berbentuk air, banyak ampasnya, dan tidak ada
darahnya. Jumlah volume BAB-nya lumayan banyak sekitar 250 ml (1 gelas aqua). Pasien
mengalami muntah juga. Muntahnya berisi cairan dan makanan, dalam sehari bisa 2 kali. Nafsu
makan pasien berkurang.
X.
FIFE
Page 5 of 7
XI.
Feeling
Idea
Function
cepat lelah.
Expectation
Analisis
Diagnosis Kerja : Demam Tifoid
Pasien memiliki gejala yang mendukung kearah tifoid :
-
DD :
1. Demam Paratifoid hanya dapat dibedakan melalui lab (Widal test), terjadi konstipasi
2. Demam Berdarah
Onset demam tinggi sangat cepat
Sakit kepala
Nyeri di retro-orbital
Nyeri dikeseluruhan badan (artralgia dan mialgia)
Nausea, Muntah
Sakit tenggorokan
Petechiae, perdarahan gusi, mimisan
3. Viral gastroenteritis
Demam (Temperatur naik sedikit)
Muntah
Sakit perut
Diare : cair, tidak ada darah
Ada tanda-tanda dehidrasi : mulut kering, turgor kulit kurang (kembali sangat
lambat), lesu
Berat badan turun karena diare
TATALAKSANA:
1) Terapi Farmakologis
Kloroamfenikol
- Kloroamfenikol digunakan sebagai antibiotic bersifat bakteriostatik dan mempunyai
-
spectrum luas.
Dengan kloroamfenikol, demam pada demam tifoid akan turun rata-rata dalam 5 hari
Kloroamfenikol Untuk anak : dosis 250 mg 3x/hari selama 7 hari
Page 6 of 7
kuman.
2) Terapi Non-Farmakologis
Edukasi : Memberitahukan kepada orang tua pasien serta si pasien agar menjaga
kebersihan makanan. Memilih makanan yang sehat dan bersih termasuk pencegahan
simptomatiknya.
Page 7 of 7