PENDAHULUAN
sebagai
suatu
sistem
terdiri
dari
komponen-komponen
(subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung (inter dependence) satu
sama lain dan dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Subsistem
yang saling tergantung itu adalah tujuan dan nilai-nilai (goals and values
subsystem), teknikal (technical subsystem), manajerial (managerialsubsystem),
psikososial (psychosocial subsystem), dan subsistem struktur (structural
subsystem). Dalam proses interaksi antara suatu subsistem dengan subsistem
lainnya tidak ada jaminan akan selalu terjadi kesesuaian atau kecocokan antara
individu pelaksananya. Setiap saat ketegangan dapat saja muncul, baik antar
individu maupun antar kelompok dalam organisasi.Banyak faktor yang melatar
belakangi munculnya ketidakcocokan atau ketegangan, antara lain sifat-sifat
pribadi yang berbeda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang buruk,
perbedaan nilai, dan sebagainya.Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya
membawa organisasi kedalam suasana konflik.
Agar organisasi dapat tampil efektif, maka individu dan kelompok yang
saling tergantung itu harus menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung
satu sama lain, menuju pencapaian tujuan organisasi. Namun, sebagaimana
dikatakan oleh Gibson, et al. (1997:437), selain dapat menciptakan kerjasama,
hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika
masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendirisendiri dan tidak saling bekerjasama satu sama lain.
Oleh karena itu, disusun makalah ini agar individu maupun kelompok dapat
memanajemen setiap konflik yang ada di lingkungan masyarakat dengan judul
Manajemen Konflik.
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai
konflik
karena
nggota-anggota
kelompok
tidak
memperlambat
kerja
(slow-down),
mengurangi
output,
melambatkan pengiriman, dll. Ini adalah salah satu dari bentuk konflik
yang tersembunyi (hidden conflic) dimana salah satu fihak
menunjukan sikapnya secara tidak terbuka.
e. Penurunan Moril (Low Morale). Penurunan moril dicerminkan dalam
menurunnya gairah kerja, meningkatnya tingkat kemangkiran, sakit,
penurunan moril adalah juga merupakan salah satu dari produk konflik
4
dengan
kekuasaan
penahanan/penyembunyian
(power).
informasi
Dengan
demikian
adalah
identik
maka
dengan
bahwa
konflik
disebabkan
oleh
masalah-masalah
berkonflik,
mengembangkan
proses
dan
sistem
untuk
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
5. Macam-macam Konflik
Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, salah satunya dari segi pihak yang terlibat dalam konflik.
Dari segi ini konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Konflik individu dengan individu. Konflik semacam ini dapat terjadi
antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai
tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara
individu karyawan dengan individu karyawan lainnya.
b. Konflik individu dengan kelompok. Konflik semacam ini dapat terjadi
antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu
karyawan dengan kelompok pimpinan.
9
dasar
anggapan-anggapan
diatas,
manajemen
konflik
10
waktu
yang
diubah.
Analisis dan mematikan isu yang berkembang
Jelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi.Tentukan
masalah utama yang memerlukan suatu penyelesaian yang dimulai dari
masalah tersebut.Hindari penyelesaian semua masalah dalam satu
waktu.
c) Menyusun tujuan
Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai.
2)
a)
Identifikasi
Mengelola perasaan
Hindari respons emosional: marah, sebab setiap orang mempunyai
respons yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi dan tindakan.
3)
Intervensi
a) Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik.
b)
b.
11
Strategi
ini
dapat
diartikan
sebagai win-lose
adalah cooperative
yang
terlibat
dalam
konflik
berupaya
mencapai
Menghindar
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari
tentang masalah yang dihadapi, tetapi memilih untuk menghindar
atau tidak menyelesaikan masalah.Strategi ini biasanya dipilih bila
ketidak sepakatan membahayakan kedua pihak, biaya penyelesaian
lebih besar dari pada menghindar, atau perlu orang ketiga
menyelesaikannya, atau jika masalah dapat terselesaikan dengan
6)
sendirinya.
Kolaborasi
Strategi
ini
merupakan
strategi win-win
solution. Dalam
12
Hasil Konflik
Konflik mengakibatkan
hasil
yang
dapat
diproduktif
untuk
13
d.
Komunikasi
Saling tidak percaya, persepsi yang salah, dan peningkatan muatan
emosi, tentusaja membentuk konflik yang destruktif. Penyelesaian yang
konstruktif meliputi dialog yang terbuka dan jujur, saling berbagi
kekhawaturan, dan mendengarkan dengan hasrat untuk memahami orang
lain. Tujuannya adalah membuka masalah sehingga dapat dihadapi
secara efektif.
bagaimana
mereka
mempengaruhi
kepentingan
(interests)
dan
interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga,
yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik.Hal
ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada
kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkahlangkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka
mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin
atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif,
bermufakat, atau agresif.Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri
sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan
pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu
pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada
pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka
mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.
Fisher dkk (2001:7) menggunakan istilah transformasi konflik secara
lebih umum dalam menggambarkan situasi secara keseluruhan.
a. Pencegahan Konflik, bertujuan untuk mencegah timbulnya konflik yang
keras.
14
sebab-sebab
konflik
dan
berusaha
15
16
setiap
jenis
perubahan
dalam
suatu
organisasi
cenderung
keberlangsungan
suatu
organisasi
tidak
terganggu.
Stoner
metode
penyelesaian
konflik
yang
17
18
d. Akomodatif
e. Kompromi
Cara lain juga dikemukakan Theo Riyanto, yaitu dengan secara dini
melakukan tindakan yang sifatnya preventif, yaitu dengan cara :
a. Menghindari konflik
b. Mengaburkan konflik
c. Mengatasi konflik dengan cara :
1) Dengan kekuatan (win lose solution)
2) Dengan perundingan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Konflik dapat terjadi dalam organisasi apapun.Untuk itulah manajer atau
pimpinan dalam organisasi harus mampu mengelola konflik yang terdapat
dalam organisasi secara baik agar tujuan organisasi dapat tercapai tanpa
hambatan-hambatan yang menciptakan terjadinya konflik. Terdapat banyak
cara dalam penanganan suatu konflik. Manajer atau pimpinan harus mampu
mendiagnosis sumber konflik serta memilih strategi pengelolaan konflik yang
sesuai sehingga diperoleh solusi tepat atas konflik tersebut. Dengan pola
pengelolaan konflik yang baik maka akn diperoleh pengalaman dalam
menangani berbagai macam konflik yang akan selalu terus terjadi dalam
organisasi.
Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi
hanya dapat dieliminir. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu
dengan individu, baik individu pimpinan maupun individu karyawan, konflik
individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok tertentu dengan
19
Daftar Pustaka
Audrian, N. 2012.Manajemen Konflik dalam Keperawatan. Available
on :www.scribd.com/doc/184154817/Manajemen-Konflik-DalamKeperawatan. Diakses tanggal 25 Maret 2015
Laelly, C. 2010. Manajemen Konflik dalam Organisasi. Available
on :https://communicationista.wordpress.com/2010/02/07/manajemenkonflik-dalam-organisasi/. Diakses tanggal 25 Maret 2015
Cindy, Y. 2013. Manajemen Konflik. Available
on :https://www.academia.edu/9021989/Manajemen_Konflik. Diakses
tanggal 25 Maret 2015
Hassan, M. 2010. Pelaksanaan Manajemen Konflik. Available
on :repository.unand.ac.id/.../Hubungan%20Pelaksanaan-manjemenkonflik.html.Diakses tanggal 25 Maret 2015
Adrian, E. 2011.Manajemen Konflik. Available
on :https://communicationista.wordpress.com/.../manajemenkonflik.html.Diakses tanggal 25 Maret 2015
20