PENDAHULUAN
konsep
dari
Bioenergitika
atau
termodinamika kimia?
1.2.2
Bagaimanakah proses dari rantai pernafasan?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Untuk
mengetahui
konsep
dari
Bioenergitika
atau
termodinamika kimia.
1.3.2 Untuk mengetahui proses dari rantai pernafasan.
1.4 Manfaat Penulisan
Mahasiswa mampu memahami tentang konsep dari bioenergitika dan
proses terjadinya rantai pernafasan.
1.5 Metode Penulisan
Kami menggunakan dua metode penulisan yaitu dengan studi
pustaka dan penelusuran IT. Pada metode studi pustaka, kami membaca
dan menganalisis beberapa literature kemudian kami menggunakan
refrensi tersebut pada tulisan ini. Selanjutnya pada metode penelusuran
IT, kami mencari tambahan refrensi pada dunia rambah internet untuk
melengkapi data-data yang telah kami peroleh pada literature.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioenergiktika
Bioenergetika atau termodinamika
biokimia
adalah
ilmu
nonbiologik
dapat
menggunakan
energi
panas
untuk
Energi
bebas
dilambangkan
dengan
G.
Sedangkan,
kesetimbangan adalah dua reaksi yang terjadi pada kecepatan yang sama
dan tidak ada lagi perubahan konsentrasi.
Perubahan Energi Bebas G menunjukkan energi maksimum yang
tersedia untuk melakukan kerja. Dalam hal ini, berguna bila sistem
berubah dari suatu keadaan menjadi suatu keadaan lain. Selama proses
berlangsung, kemampuan kerja yang diukur dengan G ini makin
berkurang, lama kelamaan menjadi nol (G=0), yaitu pada kondisi
kesetimbangan. Pada kondisi kesetimbangan ini tidak bisa melakukan
kerja.
a) Go < 0, reaksi berlangsung spontan dan berlanjut pada
keadaan setimbang.
b) Go = 0, reaksi pada kesetimbangan dinamik.
c) Go > 0, reaksi spontan berlangsung pada arah yang
berlawanan.
3
(?S),
G = H TS
Keterangan:
H adalah perubahan entalpi (panas) dan T adalah suhu absolut. Di
dalam kondisireaksi biokimia, mengingat H kurang lebih sama
dengan E, yaitu perubahan total energiinternal di dalam reaksi,
maka hubungan di atas dapat diungkapkan dengan persamaan:
G = E TS
ke
nol
termodinamika
Jika
ada
dua
buah
sistem
tidak
terjadi
pertukaran
benda
dengan
pertukaran
panas,
kerja
atau
keduanya
biasanya
dengan
memperbolehkan
lingkungannya.
pertukaran
benda
Sebuah
pembatas
disebut
permeabel.
bersifat
eksergonik
sehingga
dapat
tetap
berlangsung.
a) Eksergonik (menghasilkan energi)
1. Oksidasi bahan bakar (karbohidrat, lemak, dan
protein)
2. Melepas panas
3. Prosesnya disebut katabolisme
4. Fotosisntesis (Katabolisme)
5. Peragian
6. Cth: Respirasi
6
sintesis,
kontraksi
otot,
eksitasisaraf,
ADP + Pi + H+
--------------------[ATP] [HOH]
[ADP] [Pi]
atau
AGO =RT1n
[A[ATP] [H2O]
----------------[ATP] [H2O]
atau G' = - 2 303 RT log K'eq, dimana K'eq adalah tetapan keseimbangan reaksi
hidrolisis ATP tersebut menurut pengamatan, R = tetapan gas = 1,987 kalori per
grammolekul per derajat Kelvin (R = 1,987 kal mol -' K-1), dan T = temperatur
dalam derajat Kelvin.
Dalam praktek, penentuan K'eq secara langsung sukar dilakukan karena
reaksi keseimbangan hidrolisis ATP berlangsung jauh ke kanan sehingga sukar
untuk mengetahui titik yang tepat untuk terjadinya keseimbangan dan harga yang
pasti dari konsentrasi komponen pereaksi dari hasil reaksinya (ATP, ADP, dan Pi).
Oleh karena itu untuk memudahkan penentuan perubahan energi tersebut dipakai
suatu cara dengan melibatkan komponen keseimbangan reaksi dalam dua reaksi
yang berurutan yang mempunyai perubahan energi bebas baku lebih kecil, yaitu
heksokinase
ATP + glukosa ====
Glukosa 6-fosfatase
Glukosa 6-fosfat + H2O ====== Glukosa + Fosfat
K'eq = 171, G2' = -3,3 kkal mol-1
Jumlah kedua persamaan reaksi ini adalah
ATP + H2O ==== ADP + Pi
dan perubahan energi bebas baku hidrolisis ATP,
G'ATP = G1' + G2' = - 4,0 + (- 3,3) = - 7,3 kkal mol-i
Cara lain untuk menentukan G'ATP adalah dengan menggunakan persamaan
reaksi yang berikut.
ATP + glutamat + NH3 ===== ADP + Pi + glutamin
G' dalam reaksi keseimbangan yang dikatalisis oleh glutamin sintetase ini dapat
ditentukan karena tetapan keseimbangannya mudah diukur (konsentrasi dari tiap
komponen reaksi keseimbangan, ATP, glutamat, NH3, ADP, Pi, dan glutamin,
mudah diukur). G' untuk reaksi ini adalah - 3,9 kkal mol-1 , Reaksi ini dapat
dianggap terdiri dari dua persamaan reaksi, Yang pertama adalah reaksi
eksergonik hidrolisis ATP, dan yang kedua adalah reaksi endergonik pembentukan
glutamin dari glutamat.
ATP + H20
glutamat + NH3
==== ADP + Pi
G'ATP
G' = + 3,4 kkal mol-'
Dengan cara pengukuran dan perhitungan yang sama diketahui pula perubahan
energi bebas baku dari hidrolisis ADP dan AMP, yaitu
ADP + H2O ==== AMP + Pi
Perlu diketahui bahwa ikatan antara kedua gugus fosfat yang berdekatan
pada molekul ATP dan ADP adalah ikatan anhidrid, sedang ikatan antara gugus
fosfat dengan ribosa pada AMP adalah ikatan ester. Pada umumnya hidrolisis
ikatan anhidrid mempunyai energi bebas baku negatif yang lebih besar daripada
ikatan ester.
Ternyata berbagai pengukuran dalam percobaan di laboratorium yang
berbeda menghasilkan G' ATP yang berbeda pula, yaitu, harga antara -7 dan -8
kkal mol-1. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan faktor yang
mempengaruhi pengukuran tersebut, seperti cara analisis, suhu, pH, dan
konsentrasi Mg2+ . Namun hal ini tidak merupakan masalah yang berarti dalam
peranan ATP sebagai alat angkut energi, karena yang penting bukannya harga
mutlak G' ATP melainkan harga relatif G'dalam hidrolisis senyawa donor
gugus fosfat ke ADP.
Energi bebas baku hasil hidrolisis senyawa-senyawa fosfat penting
dalam biokimia tertera pada Tabel 1.1. Terlihat bahwa nilai hidrolisis
gugus terminal fosfat pada ATP terbagi menjadi 2 kelompok. Pertama,
fosfat berenergi rendah yang memiliki G lebih rendah dari pada G 0 pada
ATP. Kedua, fosfat berenergi tinggi yang memiliki nilai G lebih tinggi
daripada G0 pada ATP, termasuk di dalamnya, ATP dan ADP, kreatin fosfat,
fosfoenol piruvat dan sebagainya.
11
Kkal/mol
FosfoenolpiruvatKarb
-61,9-51,4 -49,3
-14,8-12,3 -11,8
-43,1
-10,3
bifosfogliserat
-30,5
-7,3
(sampai 3-
-27,6
-6,6
fosfogliserat)
-27,6
-6,6
Kreatin fosfat
-20,9
-5,0
ATP ADP + Pi
-15,9
-3,8
ADP AMP + Pi
-14,2
-3,4
Pirofosfat
-13,8
-3,3
Glukosa 1-fosfat
-9,2
-2,2
Senyawa
Fruktosa 6-fosfat
AMP
Glukosa 6-fosfat
Gliserol 3-fosfat
12
13
14
15
ke
oksigen.
Substrat-substrat
yang
dioksidasi
pernapasan ini yang kemudian mendorong sintesis ATP dari ADP dan
ortofosfat (Pi). Proses iniyang disebut fosforilasi oksidatif, yang menjadi
sumber utama ATP pada organisme aerob.
Selain itu, elektron potensi tinggi yang berasal dari oksidasi molekul
bahan bakar dapat digunakan pada reaksi-reaksi biosintesa yang
memerlukan daya pereduksi. Nikotinamid adenin di nukleotida (NAD+)
adalah pengemban elektron utama pada oksidasi molekul bahan bakar.
Bagian reaktif dari NAD+ adalah cincin nikotinamidnya, suatu derivat
piridin. Pada oksidasi substrat, cincin nikotinamid NAD+ menerima satu
ion hidrogen dan dua elektron, yang ekivalen dengan satu ion hidrida
(H). Bentuk tereduksi pengemban ini disebut NADH. Pada dehidrogenasi
diatas, satu atom hidrogen dari subsrat dipindahkan langsung ke NAD+,
sedangkan yang lainnya terdapat dalam pelarut sebagai proton. Kedua
elektron yang dilepaskan oleh substrat dipindahkan kecincin nikotinamid.
Pengemban elektron utama lainnya pada oksidasi molekul bahan bakar
adalah flavin adenin dinukleotida(FAD). Bentuk tereduksinya adalah
FADH2. Bagian reaktif dari FAD adalah cincin isoaloksazinnya. FAD,
seperti juga NAD+, dapat menerima dua elektron. Tetapi tidak seperti
NAD+, FAD mengambil proton dan juga ion hidrida.
2.9 Fosforilasi Oksidatif
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang
enggunakan
energi
yang
dilepaskan
banyak bentuk
efisien
untuk
melepaskan
energi,
dibandingkan
dengan
oksidatif,
elektron
ditransfer
dari pendonor
energi
yang
digunakan
untuk
membentuk
ATP.
bentuk
proton
mengalir
balik
melewati
membran
melalui enzim yang disebut ATP sintase. Enzim ini menggunakan energi
seperti ini untuk menghasilkan ATP dari adenosina difosfat (ADP)
melalui reaksi fosforilasi. Reaksi ini didorong oleh aliran proton, yang
mendorong rotasi salah satu bagian enzim. Walaupun fosforilasi oksidatif
adalah
bagian
vital metabolisme, ia
menghasilkan spesi
peroksida. Hal
ini
oksigen
dapat
Rantai Respirasi
Rantai respirasi adalah rangkaian proses transfer elektron hidrogen
18
19
20
21
aliran elektron ini kemudian mendorong sintesis ATP dari ADP dan
Pidengan bantuan enzim ATP sintase. Proses tersebut dinamakan
fosforilasi oksidatif. Dalam hal ini energi dipindahkan dari rantai
transport elektron ke ATP sintase oleh perpindahan proton melintasi
membran. Proses ini dinamakan kemiosmosis.
Secara ringkas fosforilasi oksidatif, terdiri atas 5 proses dengan
dikatalisis oleh kompleks enzim, masing-masing kompleks I, kompleks
II, kompleks III, kompleks IV dan kompleks V.
Dalam fosforilasi oksidatif, daya gerak elektron diubah menjadi
daya gerak proton dan kemudian menjadi potensial fosforilasi. Fase
pertama adalah peran komplek enzym sebagai pompa proton yaitu
NADH-Q reduktase, sitokrom reduktase dan sitokrom oksidase.
Komplek-komplek transmembran ini mengandung banyak pusat
oksidasi reduksi seperti flavin, kuinon, besi-belerang, heme dan ion
tembaga. Fase kedua dilaksanakan oleh ATP sintase, suatu susunan
pembentuk ATP yang digerakkan melalui aliran balik proton kedalam
matriks mitokondria.
Transport electron dan fosforilasi oksidatif terjadi pada Membran
Mitokondria sebelah dalam
Pada sel eukariotik, hampir semua dehidrogenasa spesifik yang
diperlukan pada oksidasi piruvat dan bahan bakar lain melalui siklus
asam sitrat terletak pada bagian sebalah dalam mitokondria, yaitu
matriks. Molekul pemindahan elektron dari rantai respirasi dan molekul
enzim yang melakukan sitesa ATP dari ADP dan fosfat terbenam dalam
membran sebelah dalam. Bahan bakar siklus asam sitrat seperti piruvat,
harus dipindahkan dari sitosol ( tempat dilakukannya sintesi molekulmolekul tersebut) melalui membran mitokondria kedalam bagian matrik
disebelah dalam sebagai tempat aktivitas dehidrogenase. Demikian
pula, ADP yang dibentuk dari ATP selama aktivitas yang memerlukan
energy didalam sitosol harus dipindahkan didalam metrics mitokondria,
untuk mengikat posfat kembali menjadi ATP. ATP baru yang terbentuk
22
mengandung
energi
simpanan
yang
lebih
besar
23
(glikolisis
anaerob)
menghasilkan
laktat.
Glikolisis
24
adalah
mengubah
dihidroksi
aseton
fosfat
menjadi
D-
lain,
misalnya
fruktosa,
galaktosa
dan
manosa.
28
Reaksi
ini
berlangsung
dengan
adanya
enzim
UDP
oleh
enzim
gliserolkinase.
Gliserol-3-fosfat
yang
Dihidroksiaseton
fosfat
terdapat
dalam
29
banyak,
30
Hal
ini
menyebabakan
terhentinya
reaksi
pembentukan
31
enzim piruvat dehidrogenase itu sendiri. Bila jumlah ATP yang dihasilkan
oleh daur Krebs dan fosforilasi bersifat oksidasi terlalu
banyak,
Hal
ini
menyebabakan
terhentinya
reaksi
pembentukan
32
33
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biokimia merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang
makhluk hidup. Energi sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup.
Metabolisme merupakan transformasi energi dengan menggunakan
reaksi kimia. Metabolisme juga dapat diartikan sebagai semua reaksi
kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme dibagi
menjadi 2 macam yaitu Katabolisme dan Anabolisme.
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan senyawa kimia
kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana
yang mengandung energi lebih rendah. Sedangkan Anabolisme
merupakan peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Reaksi yang dapat berlangsung selalu
menghasilkan energi bebas dan dinamakan reaksi eksergonik. Reaksi
yang memerlukan energi bebas adalah reaksi endergonik, reaksi seperti
ini tidak dapat berdiri sendiri. Kaidah pertama ini merupakan hukum
penyimpanan energi, yang berbunyi bahwa energi total sebuah sistem,
termasuk energi sekitarnya adalah konstan. Kaidah kedua berbunyi
bahwa entropi total sebuah sistem harus meningkat bila proses ingin
berlangsung spontan.
Rantai respirasi adalah rangkaian proses transfer elektron hidrogen
yang terjadi pada bagian membran dalam mitokodria dengan
melibatkan sejumlah enzim. Hasil akhir dari rangkaian proses transfer
electron ialah sejumlah energi berbentuk ATP yang diperlukan dalam
berbagai aktivitas organisme hidup.
3.2 Saran
Dengan
selesainya
makalah
ini
diharapkan
bagi
mahasiswa
34
35