Anda di halaman 1dari 18

TUMOR WILMS ( NEPHROBLASTOMA )

I. Definisi
Tumor wilms atau di sebut juga nephroblastoma adalah tumor ganas pada ginjal
yang banyak menyerang anak berusia kurang dari 10 tahun dan paling sering di
jumpai pada umur 3,5 tahun.Tumor ini merupakan tumor urogenitalia yang paling
banyak menyerang anak-anak. Lebih kurang 10 % tumor ini menyerang kedua ginjal
secara bersamaan. Biasanya di temukan secara kebetulan oleh dokter pada
pemeriksaan rutin atau oleh orang tua ketika bermai bersama anaknya,yang
menemukan massa yang besar di bawah sela-sela iga di kanan atau kiri abdomen. Di
temukan pertama kali oleh oleh Marx Wilmspada tahun 1899. Frekuensi tumor pada
laki-laki dan perempuan sama dan dapat di jumpai pada semua ras.

II.Etiologi
Penyebabnya tidak di ketahui secara pasti,tetapi juga di duga melibatkan faktor
genetik.Kurang dari 2 % terjangkit karena faktor keturunan.Kebanyakan kasus terjadi
secara sporadik dan merupakan hasil dari mutasi genetik yang mempengaruhi
perkembangan sel-sel di ginjal.Dapat berhubungan dengan kelainan bawaan
tertentu,seperti

:
Kelainan

Anridia

Hemyhipertrofi

(
(

saluran
tidak
pembesaran

kemih.

memiliki
separuh

iris
bagian

tubuh

).
.

Tumor bisa tumbuh cukup besar,tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya.Tumor
bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.Tumor Wilms di temukan pada 1 diantara
200.000 250.000 anak-anak.Biasanya umur rata-rata terjangkit kanker ini antara 3-5

tahun

baik

laki-aki

maupun

perempuan.

III.Patofisiologi
Tumor Wilms ini terjadi pada parenchym renal.Tumor tersebut tumbuh dengan cpat
di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral.Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas
atau enyimpang ke luar renal.Mempunyai gambaran khas berupa glomerulus dan
tubulus yang primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan
tubulus

abortif

di

kelilingi

stroma

sel

kumparan.

Pertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh


sel tumor.Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabuabuan homogen,lunak dan encepaloid (menyerupai jaringan ikat ).Tumor tersebut
akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu massa
abdomen.Akan

teraba

pada

abdominal

dengan

di

lakukan

palpasi.

Munculnya tumor Wims sejak dalam perkembangan embrio dan aka tumbuh dengan
cepat setelah lahir.Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena
renal dan menyebar ke organ lain.Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering
terjadi nekrosis,cystic dan perdarahan.Terjadinya hipertensi biasanya terkait iskemik
pada

renal.

IV.

Stadium

Tumor

Wilms.

Menurut NWTS (National Wilms Tumor Study ) setelah di lakukan tindakan


Nefroktomi,tingkat penyebaran di bagi menjadi 5 stadium dan rekuren :
1. Stadium I : Tumor terbatas pada ginjal dan dapat di eksisi sempurna.
2. Stadium II : Tumor meluas keuar ginjal dan dapat di eksisi sempurna,mungkin
telah mengadakan penetrasi ke jaringan lemak perirenal,limfonodi paraaorta atau ke
vasa

renalis.

3. Stadium III : Ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin berasal dari biopsi atau
ruptur
4.

Stadium

yang
IV

terjadi
:

Metastasis

sebelum
ke

atau

selama

operasi.

hematogen,paru-paru,hati,tulang,dan

otak.

5. Stadium V : Tumor Bilateral.Rekuren = terjadi lagi kanker setelah di terapi,dapat di


tempat

pertama

kali

terjadi

atau

di

organ

lain.

V.Manifestasi

Klinis.

Keluhan utama biasanya hanya benjolan di perut,perutnya membuncit ketika di bawa


ke Dokter oleh orang tuanya, hematuri karena invasi tumor yang menembus sistem
pelveokalises.Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terhadap protein
tumor.Gejala
1.

lain

Malaise

yang
(

bisa

merasa

muncul

tidak

adalah

enak

badan)

2.

Anorexia

3.

Anemia

4.

Lethargi

5.

Hemihypertrofi

6.

Nafas

pendek,dyspnea,batuk,nyeri

dada

karena

ada

metastase

).

VI.Komplikasi.
Metastase

ke

paru-aru,hati,

tulang,dan

VII.Pemeriksaan

otak.

Diagnostik

Tumor Wilms di diagnosis dari perjalanan medis dan pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan
1)

penunjang.
Pemeriksaan

Terdapat

penunjang

Ultrasound
massa

padat

pada

perut
CT

abdominal
(

retrperitoneal

sebelah

atas.
scan

Dapat memberikan gambaran pembesaran ginjal dan sekaligus menunjukkan


pembesaran kelenjar regional atau infiltrasi tumor ke jaringan sekitarnya.

Foto

Toraks

Karena tingginya insiden metastase tumor ke paru-paru,maka setiap pasien dengan

Tumor

Wilms

harus

di

lakukan

Pemeriksaan

Untuk

pemeriksaan

darah

menilai

foto

dan

fungsi

ginjal

toraks.
urine

dan

hati.

Biopsi

Di lakukan untuk mengambil contoh jaringan dan pemeriksaan mikroskopik.Biopsi


tumor

ini

untuk

mengevaluasi

sel

dan

diagnosis.

MRI

Perut.

CBC,BUN,dan

PIV

2)

Kreatinin.
dan

Nefroktomi.

Diagnosis

Banding

Hidronefrosis atau kista ginjal keduanya merupakan massa yang mempunyai


konsistensi kistus nefroblastoma,biasanya keadaan pasien lebih buruk da pada
pemeriksaan laboratorium kadar VMA ( Vanyl Mandelic Acid ) dalam urine
mengalami

peningkatan.

VIII.Penatalaksanaan.
Tujuan pengobatan tumor Wilms adalah mengusahakan penyembuhan dengan
komplikasi dan morbiditas serendah mungkin. Biasanya dianjurkan kombinasi
pembedahan,

radioterapi

dan

kemoterapi.

Dengan terapi kombinasi ini dapat diharapkan hasil yang memuaskan.Jika secara
klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal disebelah kontra lateral
normal,

dilakukan

nefrektomi

radikal.
Pembedahan

Nefroktomi radikal di lakukan bila tumor belum melewati garis tengah dan belum
menginfiltrasi jaringan lain. Pengeluaran kelenjar limfe retroperitoneall total tidak
perlu dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan paraaorta sebaiknya
dilakukan. Pada pembedahan perlu diperhatikan ginjal kontralateral karena
kemungkinan lesi bilateral cukup tinggi. Apabila ditemukan penjalaran tumor ke vena
kava,

tumor

tersebut

harus

diangkat.
Radioterapi

Tumor Wilms di kenal sebagai tumor yang radiosensitif, tapi radioterapi dapat
mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung, hati dan
paru.Karena itu radioterapi hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang
termasuk golongan patologi prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa
tumor pasca bedah juga di berikan radioterapi.Radioterapi dapat juga di gunakan
untuk

metastase

ke

paru,

otak,

hepar

serta

tulang.
Kemoterapi

Tumor Wilms termasuk tumor yang paling peka terhadap obat kemoterapi. Prinsip
dasar kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat sitostatika yang berkhasiat
sitotoksik tinggi terhadap sel ganas dan mempunyai efek samping yang rendah
terhadap sel yang normal.Terapi sitostatika dapat diberikan pra maupun pasca bedah
didasarkan penelitian sekitar 16-32% dari tumor yang mudah ruptur. Biasanya, jika
diberikan prabedah selama 4 8 minggu. Jadi, tujuan pemberian terapi adalah untuk
menurunkan resiko rupture intraoperatif dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih
mudah

di

reseksi

total.

Ada lima macam obat sitostatika yang terbukti efektif dalam pengobatan tumor
Wilms, yaitu : Aktinomisin D, Vinkristin, Adriamisin, Cisplatin dan Siklofosfamid.
Mekanisme kerja obat tersebut adalah menghambat sintesa DNA sehingga
pembentukan protein tidak terjadi akibat tidak terbentuknya sintesa RNA di
sitoplasma

kanker,

sehingga

pembelahan
Aktinomisin

sel-sel

kanker

tidak

terjadi.
D

Golongan antibiotika yang berasal dari spesies Streptomyces, diberikan lima hari
berturut-turut dengan dosis 15 mg/KgBB/hari secara intravena. Dosis total tidak
melebihi 500 mikrogram.Aktinomisin D bersama dengan vinkristin selalu digunakan
sebagai

terapi

prabedah.
Vinkristin

Golongan alkaloid murni dari tanaman Vina rossa, biasanya diberikan dalam satu
dosis 1,5 mg/m2 setiap minggu secara intravena (tidak lebih dari 2 mg/m2). Bila
melebihi dosis dapat menimbulkan neurotoksis, bersifat iritatif, hindarkan agar tidak
terjadi ekstravasasi pada waktu pemberian secara intravena. Vinkristin dapat

dikombinasi dengan obat lain karena jarang menyebabkan depresi hematologi,


sedangkan bila digunakan sebagai obat tunggal dapat menyebab relaps.

Adriamisin

Golongan antibiotika antrasiklin diisolasi dari streptomyces pencetius, diberikan


secara intravena dengan dosis 20 mg/m2/hari selama tiga hari berturut-turut. Dosis
maksimal 250 mg/m2. obat ini tidak dapat melewati sawar otak, dapat menimbulkan
toksisitas pada miokard bila melebihi dosis. Dapat dikombinasi dengan Aktinomisin
D.

Cisplatin

Dosis yang umum digunakan adalah 2-3 mg/KgBB/hari atau 20 mg/m2/hari selama
lima

hari

berturut-turut.

Siklofosfamid

Dari nitrogen mustard golongan alkilator. Dosis 250 1800 mg/m2/hari secara
intravena

dengan

interval

3-4

mg.

Dosis

peroral

100-300

mg/m2/hari.
Prognosis

Faktor yang mempengaruhi prognosis dan kelangsungan hidup jangka panjang adalah
:

Gambaran
Umur

dan

kesehatan

anak

secara

histologis
umum

saat

di

diagnosis

Ukuran

tumor

primer

Respon

terhadap

terapi

Toleransi anak terhadap obat-obatan yang spesifik,prosedur atau terapi.

Perkembangan

terbaru

dari

penatalaksanaan.

Prognosis dan kelangsungan jangka panjang pada setiap anak berbeda-beda.


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN TUMOR WILMS
(

NEPHROBLASTOMA

I.Pengkajian
1)

Identitas

2)

Riwayat

Penyakit

3)

Sekarang.

Pengkajian

4)
1.

Klien.
Fisik.

Pengkajian
Pola

Perpola.

Nutrisi

dan

Metabolik.

Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air,edema
pada sekitar mata dan seluruh tubuh.Klien mudah mengalami infeksi karena adanya
depresi sistem imun.Adanya mual,muntah,dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi
yang tidak adekuat.BB meningkat karena adanya edema.Perlukaan pada kulit dapat
terjadi

karena

2.

uremia.

Pola

Eliminasi.

Eliminasi alvi tidak ada gangguan.Eliminasi urine : gangguan pada glomerulus


menyebabkan sisa-sisa metabolisme tidak dapat di ekskresi dan terjadi penyerapan
kembali air dan natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami gangguan yang
menyebabkan
3.

oliguri,anuria,proteinuria,hematuria.
Pola

Aktivitas

dan

latihan.

Pada klien dengan kelemahan malaise,kelemahan otot dan kehilangan tonus karena
adanya hiperkalemia.Dalam perawatan,klien perlu istirahat karena adanya kelainan
jantung dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk di mulai
bila tekanan darah udah normal selama satu minggu.Adanya edema paru maka pada
inspeksi terlihat retraksi dada,penggunaan otot bantu napas,teraba massa,auskultasi
terdengar rales,dispnea,ortopnea,dan pasien terlihat lemah ( kelebihan beban sirkulasi
sehingga menyebabkan pembesaran jantung ),anemia,dan hipertensi yang di sebabkan
oleh
4.

spasme
Pola

pembuluh
Tidur

darah.

dan

Istirahat.

Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya
uremi,keletihan,kelemahan
5.

Pola

malaise,keemahan
Kognitif

otot

dan
dan

kehilangan

tonus.

Perseptual.

Penigkatan ureum darah menyebabkan kuit bersisik kasar dan gatal-gatal karena
adanya uremia.Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati
hipertensi.
6.

Persepsi

Diri

Klien dan orang tuanya cemas dan takut karena adanya warna urine yang berwarna
merah,adanya

edema,serta

perawatan

yang

ANALISA

KEPERAWATAN

Nama
Umur
Ruang

lama.

:
:

No.Register

Diagnosa
di

Rawat

Medis

:Tumor
:

Alamat

Wilms
:

No

Tanggal/Jam

Data

Fokus

Problem/Masalah

Etiologi

1. 29/04/2010 Ds:keluarga pasien mengatakan anaknya sering menangis dan


mengeluh

sakit.

Do:

Pasien

tampak

Pasien

menangis

menggaruk-garuk

Pasien

Kesadaran

di

matanya

gendong
CM

Ibunya

(4,5,6

).

Gangguan rasa Nyaman ( Nyeri ) Faktor keturunan,kelainan bawaan,sporadik,genetis

Stimulasi

yg

tdk

normal

dari

duktus

metanefron

Proliferasi

patologik

blastoma

Penekanan

saraf

nyeri

Penghantaran

sinyal

ke

hipotalamus

Mekanisme

umpan

balik

dri

hipotalamus

ke

target

organ

Peningkatan

rangsangan

resptor

nyeri

2. 29/04/2010 Ds: keluarga pasien mengatakan anaknya sering tidak bisa buang air
kecil,dan kalaupun BAK biasanya tidak sebanyak yang seperti biasanya.
Do:

Pasien

tampak

menangis

Pasien tampak ingin BAK tetapi mengeluh tidak bisa mengeluarkan seluruh volume

air

kencing.

1 cc )saat klien BAK Tampak volume air kencing tidak banyak seperti biasanya (

Gangguan

Eliminasi

Bowel

Gangguan

pada

glomerulus

Sisa

metabolisme

(air

dan

natrium)tidak

dapat

di

ekskresi

Penyerapan

kembali

air

&

natrium

Retensi

air

dan

natrium

beban

sirkulasi

pd

ginjal

tubulus

Kegagalan

dlm

mengekskresikan

Natrium

dan

air

Volume

urine

Oliguri

anuria

3. 29/04/2010 Ds: Ibu pasien mengatakan anaknya sering tidak mau makan dan sering
mual

dan

muntah.

Do:

Pasien

tampak

mual

Pasien
Bibir

dan
Berat

mukosa
badan

dan

muntah.

tampak
mulut

tampak
pasien

pucat
pucat
tidak

dan

kering.
seimbang.

Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan pada glomerulus

Gangguan

metabolisme

protein

Kehilangan

protein

Kekurangan

asam

amino

Glukosa

darah

Peningkatan

kebutuhan

metabolisme

4. 29/04/2010 Ds: Ibu pasien mengatakan terjadi pembengkakan di bagian tubuh


anaknya

terutama

bagian

perut

dan

kaki.

Do:

Tampak

edema

pada

daerah

mata.

Edema

pada

tungkai

kaki.

Acites

pd

bagian

perut

Tampak

Kelebihan

pasien

volume

cairan

berapas
Gangguan

tersengal-sengal.
pada

glomerulus

Gangguan

metabolisme

protein

Albumin

Albuminemia

Gangguan

keseimbangan

cairan

dlm

tubuh

cairan

CES

dalam

Akumulasi

cairan

dlm

jaringan.

5. 29/04/2010 Ds: Ibu pasien mengatakan anaknya sering tidak dapat bermain dengan

lancar sebagaimana biasanya bersama teman sebayanya semenjak anaknya sakit.


Do:

Pasien

tampak

lelah.

Pasien

tampak

pucat.

Kesadaran=CM
Kenormalan

Pasien

kekuatan
tdk

(skala
bisa

ROM

75

berjalan

)
normal

Pasien tidak bisa makan sendiri. Intoleransi aktivitas Gangguan pada glomerulus

Gangguan

metabolisme

protein

Kehilangan

protein

Kekurangan

asam

Glukosa

darah

Metabolisme

Kelelahan

energi

amino

RENCANA

KEPERAWATAN

Nama
Umur
Ruang

klien
:

Diagnosa
di

Medis
Rawat

:
:

No.Register

Tumor

Wilms

Alamat

No Tanggal /Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil intervensi Rasional
Tanda

tangan

dan

nama

1 29 april 2010 Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan efek fisiologis
dari neoplasma Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam di
harapkan pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat
di

terima

Kriteria

anak.

Hasil

Nyeri

berkurang.

Pasien

Pasien

merasa

tidak

menangis

nyaman.

karena

rasa

nyeri

Pasien dapat kooperatif dengan petugas. 1) Observasi nyeri dan karakteristik

termasuk

kualitas

2)

dan

kuantitas

Alihkan

3)

Kolaborasi

dengan

4)

Berikan

obat

serta

skala

perhatian
Dokter

utk

Klien

memberikan

analgetik

nyeri.

sesuai

obat
terapi

analgetik
Dokter.

5) Berikan obat sesuai jadwal pemberian 1) Menggambarkan nyeri serta menentukan


tindakan

selanjutnya

2)

Membantu

3)

Obat

meringankan

analgetik

rasa

membantu

nyerinya.

mengurangi

ras

nyeri.

4) Pemberian sesuai ketentuan agar pt mempercepat proses penyembuhan


5)

Meningkatkan

rasa

percaya

keluarga

klien

kepada

perawat.

2. 29 april 2010 Gangguan eliminasi bowel berhubungan dengan oliguri atau anuria.
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam di harapkan tidak
mengalami

gangguan

eliminasi

Kriteria

Hasil

Pengeluaran
Ada

Tidak

1)

Lakukan

2)

bowel

keseimbangn

Observasi

ada

:
urine

antara
lagi

pemasangan
pemasangan

kateter

intake

normal.
dan

pengguanaan
bila
kateter

di
setiap

output.
kateter
perlukan
saat.

3)

Amati

dan

1)

catat

dengan

Membantu

teliti

output

urine.

pengeluaran

2)

mencegah

hal-hal

yg

tdk

3)

.mengetahui

keadaan

urine

dan

urine.
di

inginkan.

kenormalannya.

3. 29 april 2010 Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhanTubuh Berhubungan


Dengan Peningkatan Metabolisme Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1
X

24

jam

di

harapkan

Kriteria
Keadaan
Pasien

1)
2)
3)

PasienTerpenuhi.

Hasil

Nutrisi

umum

bisa

makan

Berat
Catat
Kaji

seperti

dan
tanda-tanda

Kolaborasi

4)

Pasien
biasanya

badan

intake
adanya

tim

Beri

3x/hari

normal

output

makanan

perubahan
gizi

Membaik.

kembali.
secara

akurat.

nutrisi:anoreksia,letargi

(pemberian

diet

).

diet

yang

dll.

TKTP).
bergizi.

5) Beri suplemen vitamin dan zat besi sesuai instruksi. 1) Monitoring asupan nutrisi
bagi
2)

tubuh.
Gangguan

nutrisi

bisa

saja

dapat

terjadi

secara

perlahan.

3) pemberian diet yang sesuai dapat mendukung keadaan pemulihan tubuh.


4)
5)

mencegah
membantu

status
dalam

gizi

menjadi
proses

lebih

buruk.

metabolisme.

4.
29

april

2010

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan

Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam di harapkan Akumulasi


Cairan

dalam

Jaringan

Kriteria

Hasil

Tidak

ada

lagi

Berat

badan

Catat
Kaji

jaringan.

batas

normal.

beraktivitas

dan

edema

dan

output
pembesaran

masukan

Timbang

dalam

dalam

intake

Atur

4)

cairan

dapat

perubahan

3)

akumulasi

Pasien

1)
2)

Berkurang.

secara
abdomen

cairan

BB

kembali.

akurat.
setiap

dengan

pasien

hari.
cermat.

setiap

hari.

5) Kolaborasi dengan Dokter untuk pemberian obat-obatan diuretik sesua peraturan.


1)

Evaluasi

harian

keberhasilan

terapi

serta

dasar

penentuan

tindakan.

2) Mengetahui apakah masih ada indikator akumulasi cairan dalam jaringan.


3) Indikator regimen terapi sehingga anak tidak medapatkan masukan cairan lebih
dari

jumlah

4)

Mengetahui

yang
perubahan

di

berat

tentukan.

badan

setap

hari.

5) Pengurangan cairan ekstravaskuler sangat di perlukan dalam mengurangi edema.


5. 29 april 2010 Intoleransi aktivitas Berhubungan Dengan Kelelahan. Setelah di
lakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam di harapkan Pasien mendapatkan
istirahat

yang

Kriteria

Hasil
Pasien

dapat

Pasien

Pasien

1)

Pertahankan

2)

adekuat.

Atur

kembali
tidak

dapat

:
Beraktivitas
mengalami

kooperatif

kelelahan.

dengan

tirah

baring

bila

terjadi

keseimbangan

istirahat

dan

aktivitas

Ringan.

Petugas.
edema

bila

berat.
ambulasi.

3)

Instruksikan

4)

Ciptakan

pada

Pasien
suasana

untuk
yang

istirahat.
nyaman.

5) Motivasi Pasien untuk melakukan aktivitas ringan. 1) Mengurangi pengeluaran


energi.
2)

Mengurangi

3)
4)

kelelahan

pada

Menghemat
Meningkatkan

persepsi

pasien

dn

Pasien.
energi.

keluarga

mengenai

penyakitnya.

5) Mengurangi beban psikis dan mendukung toleransi pasien dalam beraktivitas.

Daftar

Pustaka

Sylvia A.Price,Lorraine M.Wilson : Patofisiologi.Konsep Klinis proses-proses

penyakit

Edisi

4.Penerbit

buku

Kedokteran

Jakarta

EGC,1995

Syvia A.Price Marylin : Patofisiologi.Konsep Klinis proses-proses penyakit edisi


6.Penerbit buku kedokteran Jakarta :EGC,2000

Anda mungkin juga menyukai