Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN V

FUNGSI GINJAL (KUALITAS URINE)


I.

TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menjelaskan fungsi ginjal melalui

pemeriksaan warna urine, pemeriksaan kejernihan urine, pemeriksaan pH urine.


II.
DASAR TEORI
Fungsi utama ginjal adalah mensekresikan zat-zat sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen misalnya ammonia. Selain itu ginjal juga berfungsi
mensekresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan misalnya vitamin yang larut dalam
air, mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air jika
berlebihan serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa, dan sekresi dari
ginjal berupa urin (Radiopoetro, 2004).
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks yang berisi nefron (terdiri dari
glomerulus dan kapsul bowman), bagian dalam lagi disebut medulla yang berisi
tubulus ginjal. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medula ginjal
manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran
pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula
(Jungueira, 2005).
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urine yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan
(augmentasi). Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah,
berwarna keunguan, dan berjumlah dua buah. Bobot kedua ginjal orang dewasa
antara 120-150 gram. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang
perut atau abdomen. Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring darah
yang disebut nefron. Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh
pembuluh kalpiler darah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut
tubulus proksimal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan malpighi disebut tubulus
distal. Tubulus proksimal dan tubulus distal dihubungkan oleh lengkung Henle.
Bagian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak
pada sumsum ginjal (Kusnadi, 2007).

Sistem ekskresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan


zat-zat yang sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan
bagi tubuh dalam bentuk larutan. Ekskresi terutama berkaitan dengan pengeluaranpengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Selama proses pencernaan makanan, protein
dicernakan menjadi asam amino dan diabsorpsi oleh darah, kemudian diperlukan
oleh sel-sel tubuh untuk membentuk protein-protein baru. Mamalia memiliki
sepasang ginjal yang terletak dibagian pinggang dibawah peritonium. Urine yang
dihasilkan oleh ginjal akan mengalir melewati saluran ureter menuju kantung kemih
yang terletak midventral dibawah rektum. Dinding kantung kemih akan berkontraksi
secara volunter mendorong urine keluar melalui uretra (Kurniati, 2009).
Pembentukan urine dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam tubuh
maupun lingkungan, misalnya minum cairan hipotonik dalam jumlah besar, tingkat
stress, ketakutan, dan lain-lain. Faktor dari luar tubuh berupa pengaruh suhu
lingkungan, topografi, tempat tinggal seseorang. Sekresi dan ekskresi memiliki nilai
yang sangat penting dalam proses metabolisme dan kehidupan hewan dan manusia.
Tanpa kedua sistem ini pastilah mahluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup dan
kesintasannya tidak akan terjaga (Yuwono, 2009).
Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai
proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran
dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem
ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak
digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi
yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia
berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon. Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan
menjadi : Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu, Zat padat yaitu
berupa feces, Gas berupa CO2 dan Uap air berupa H2O (Poedjiadi, 2005).
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga
beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin

disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra (Campbell, 2004).
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi.
Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Secara umum
urine berwarna kuning. Urine encer warna kuning pucat (kuning jernih), urine kental
ber-warna kuning pekat, dan urine normal berwarna kuning jernih. Urine yang
didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urine berbau khas jika dibiarkan
agak lama berbau ammonia. pH urine berkisar antara 4,8 7,5 urine akan menjadi
lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urine akan menjadi lebih basa jika
mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urine 1,002 1,035. Secara kimiawi
kandungan zat dalan urine diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan
asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa
metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg),
hormon, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), protein, glukosa, sel darah
kristal kapur. Volume urine normal per hari adalah 900 1200 ml, volume tersebut
dipengaruhi banyak faktor di antaranya suhu, zat-zat diuretika, jumlah air minum,
hormon ADH (Antidiuretik), dan emosi.
Interpretasi warna urine dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam
seseorang
a. Keruh pada urine disebabkan adanya partikel padat pada urine seperti lemak, atau
kristal-kristal mineral.
b. Merah muda dan merah. Warna urine seperti ini biasanya disebabkan oleh efek
samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna
ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinearia,
seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan kelenjar
prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya
kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.

d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi vitamin B kompleks


yang banyak ter-dapat dalam minuman berenergi.
(Abdusyakir, 2012).
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula
Bowman terdapat tiga lapisan: kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus,
lapisan lapisan kaya protein sebagai membran dasar, dan selapis sel epitel melapisi
dinding kapsula Bowman (podosit). Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah
didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke
dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular (Jungueira L.
C. et al. 2005). Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul
protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat
ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter
per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan
glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal (Wulangi, 2007).

Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang


mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi
proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus
konvulasi distal . Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich
Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien
osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang
melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP (Adenosin
Tri Phosfat) dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali
glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam
filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang
terdiri dari tubulus penghubung, tubulus kolektivus kortikal, tubulus kloektivus
medularis. Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk

membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter


(Wulangi, 2007).

III.

WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 10 April 2015

pukul 14.00-16.00 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika


dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
IV.

ALAT DAN BAHAN


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah scalpel, pinset, bak

parafin, jarum pentul, & kertas lakmus.


Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah urine
V.

PROSEDUR KERJA
Mahasiswa
Sebagai praktikan dan naracoba harus siap dan meguasai

langkah-langkah pemeriksaan
Disiapkan seluruh peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Dilakukan percobaan dengan seksama
Dicatat semua hasil pengamatan dan ditabulasikan menjadi data

kelompok
Diminta persetujuan asisten

Hasil
Pemeriksaan urine :
1

Mengamati warna urine


Urine

Dimasukkan kedalam tabung reaksi.


Dicari arah datangnya cahaya dan diamati dengan agak
memiringkan tabung

Dinyatakan warna urine dengan tidak berwarna, kuning muda,


kuning tua, kuning bercampur merah, merah, coklat kehijauan,
atau putih seperti susu.

Hasil

Mengamati kejernihan urine


Urine

Dilakukan seperti menguji warna urine


Dinyatakan kejernihan urine sebagi berikut : jernih, agak
keruh, keruh atau sangat keruh.

Hasil
Pemeriksaan pH urine
Kertas lakmus merah dan biru

Dicelupkan kedalam

Urine
Diperiksa dan diperhatikan reaksinya (apakah asam atau basa)
Hasil
VI.

HASIL DAN PEMBAHASAAN

6.1 Hasil
Tabel 1. Data Pemeriksaan Warna urine, Keasaman urine dan Kejernihan urine
Kode Sampel

Warna
Urine

pH Urine

Kejernihan
Urine

Foto

Kuning
Muda

Jernih

Kuning
Tua

Jernih

Kuning
Kecoklatan

Jernih

Kuning

Jernih

Kuning
Tua

Jernih

Jernih

Kuning
Muda

Kuning
Muda

Jernih

6.2 Pembahasaan
Struktur Ginjal
Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal atau
buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan,
dan berjumlah dua buah. Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150
gram. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau
abdomen.

Gambar. Struktur ginjal


Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut
kelenjar suprarenal). Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh tulang rusuk
ke sebelas dan dua belas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak
perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan. Pada
bagian kulit ginjal (korteks) terdapat

alat penyaring

darah

yang disebut

nefron.
Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh
kalpiler darah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut tubulus

proximal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan malpighi disebut tubulus distal.
Tubulus proximal dan tubulus distal dihubungkan oleh lengkung Henle.
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut apatarus
juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel
juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin. Cairan menjadi
makin kental disepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang
kemudian dibaw ke kandung kemih melewati ureter. Lengkung Henle ini berupa
pembuluh menyerupai leher angsa yang turun ke arah medula ginjal, kemudian naik
lagi menuju korteks ginjal. Bagian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus)
pengumpul yang terletak pada sum-sum ginjal.
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi
disebut medulla (sum-sum ginjal). Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga
ginjal), pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida
yang merupakan bukan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan
ikat longgar yang disebut kapsul. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen
penyaring yang disebut korpuskula atau badan mal[ighi yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran tubulus.
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut
glomerulus yang berada dalam kapsul Boeman. Setiap glomerulus mendapat aliran
darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk
filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang
berpori dari glomerullus dan kapsul Bowman karena adanya tekanan dari darah
yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk kedalam tubulus
ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal berperan dalam pembentukan urine yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu : penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan
(agumentasi).
1. Penyaringan (Filtrasi)
Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan darah yang
terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori
(podosit), tekanan

dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus

mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomerulus juga


terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar
protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah,
seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, dan urea
dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasi penyaringan
di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urine primer, mengandung asam
amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urine primer akan
diserap kembali di tubulus kontrortus proksimal, sedangkan di tubulus
kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat
pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Setelah terjadi
reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih
diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifa racun bertambah, misalnya urea.

3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan za sisa dan urea yang mulai
terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tubulus ginjal, urin akan
menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran
ginjal. Urin akan keluar melalui uretra.
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi.
Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.

Secara umum urine berwarna kuning. Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Unsur-unsur normal urine yang terkandung antara lain:
1. Kreatinin dan kreatin (kreatinin : produk pemecahan kreatin), normalnya 20-26
mg/kg pada laki-laki, dan 14-22 mg/kg pada perempuan.
2. Asam urat, adalah hasil akhir terpenting oksidasi purine dalam tubuh. Asam urat
sangat sukar larut dalam air, tetapi mengendap membentuk garam-garam yang
larut dengan alkali. Pengeluaran asam urat meningkat pada penderita leukimia,
penyakit hati berat.
3. Asam amino: hanya sedikit dalam urine. Pada penderita penyakit hati yang lanjut
karena keracunan, maka jumlah asam amino yang diekskresikan meningkat.
4. Klorida (terutama NaCl), pengeluarannya tergantung dari masukan.
5. Sulfur, berasal dari protein yang mengandung sulfur pada makanan.
6. Fosfat di urine adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat, berasal dari
makanan yang mengandung protein berikatan denagn fosfat.
7. Oksalat dalam urine rendah. Pada penderita hiperoksaluria jumlah oksalat relatif
tinggi.
8. Mineral: Na, Ca, K, Mg ada sedikit dalam urine.
Pada hasil pengamatan pemeriksaan urine ditemukan bahwa warna urine
normal bewarna kuning, dari hasil data semua praktikan memiliki warna urine
kuning, dan pH yang bervariasi dari sampel A sampai G berkisar 5 sampai 7, pada pH
urine yang normal berkisar dari 5 sampai 7,5 dari semua sampel didapat pada sampel
G dengan pH 5 (asam) dari ph ini dapat diketahui bahwa keadaan urine pada saat itu
dalam keadaan asam, banyak faktor yang meyebabkan pH urine menjadi asam salah
satunya adalah faktor makan-makanan yang bersifat asam dan kurangnya penyerapan
kembali (reabsorbsi) sehingga asam akan tercampur dengan urea menjadi urine
primer dan siap menjadi urine sekunder dikeluarkan melalui uretra dalam keadaan
pH yang asam.
VII.
7.1

KESIMPULAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum tentang fungsi urine (kualitas urine

ini adalah sebagai berikut :

1. Ginjal berperan dalam proses pembentukan urine yang terjadi melalui


serangkaian

proses

yaitu

penyaringan

(filtrasi),

penyerapan

kembali

(reabsorbsi), dan augmentasi.


2. Urine normal berwarna kuning jernih atau kuning kecoklatan yang
mengandung zat warna urochrom.
3. Kejernihan urine urine normal kisaran kuning jernih dan urine yang normal pH
berkisar dari 5 sampai 7,5.
4. Hasil pemeriksaan urine A, B, C, D, E, F, & G didapat warna urine normal,
kejernihan normal dan pH urine ini normal.

DAFTAR PUSTAKA
Abdusyakir, I. 2012. Ekskresi (Pemeriksaan Urine)
http://iyusabdusyakir.wordpress.com/page/4/
Diakses pada tanggal 25 Maret 2014

Campbell, N.A, Jane B.C, dan Lawrence G.M. 2004. Biologi. Jilid III 2nd edition.
Penerbit Erlangga : Jakarta.
Jungueira L. C & Mescher A.L. 2005. Histologi Dasar. Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta.
Kurniati, T. 2009. Zoologi Vertebrata. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati:
Bandung.
Kusnadi. 2007. Biologi Umum. Piranti: Jakarta.
Yuwono, Edy. 2009. Fisiologi Hewan I. Depertemen Pendidikan Nasional,
Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Biologi : Purwokerto.
Poedjiadi. A. & Suryati. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press: Jakarta.
Wulangi, K. 2007. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai