TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menjelaskan fungsi ginjal melalui
disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra (Campbell, 2004).
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi.
Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Secara umum
urine berwarna kuning. Urine encer warna kuning pucat (kuning jernih), urine kental
ber-warna kuning pekat, dan urine normal berwarna kuning jernih. Urine yang
didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urine berbau khas jika dibiarkan
agak lama berbau ammonia. pH urine berkisar antara 4,8 7,5 urine akan menjadi
lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urine akan menjadi lebih basa jika
mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urine 1,002 1,035. Secara kimiawi
kandungan zat dalan urine diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan
asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa
metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg),
hormon, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), protein, glukosa, sel darah
kristal kapur. Volume urine normal per hari adalah 900 1200 ml, volume tersebut
dipengaruhi banyak faktor di antaranya suhu, zat-zat diuretika, jumlah air minum,
hormon ADH (Antidiuretik), dan emosi.
Interpretasi warna urine dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam
seseorang
a. Keruh pada urine disebabkan adanya partikel padat pada urine seperti lemak, atau
kristal-kristal mineral.
b. Merah muda dan merah. Warna urine seperti ini biasanya disebabkan oleh efek
samping obat-obatan dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna
ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di system urinearia,
seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakkan kelenjar
prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan indicator adanya
kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis.
III.
PROSEDUR KERJA
Mahasiswa
Sebagai praktikan dan naracoba harus siap dan meguasai
langkah-langkah pemeriksaan
Disiapkan seluruh peralatan dan bahan yang dibutuhkan
Dilakukan percobaan dengan seksama
Dicatat semua hasil pengamatan dan ditabulasikan menjadi data
kelompok
Diminta persetujuan asisten
Hasil
Pemeriksaan urine :
1
Hasil
Hasil
Pemeriksaan pH urine
Kertas lakmus merah dan biru
Dicelupkan kedalam
Urine
Diperiksa dan diperhatikan reaksinya (apakah asam atau basa)
Hasil
VI.
6.1 Hasil
Tabel 1. Data Pemeriksaan Warna urine, Keasaman urine dan Kejernihan urine
Kode Sampel
Warna
Urine
pH Urine
Kejernihan
Urine
Foto
Kuning
Muda
Jernih
Kuning
Tua
Jernih
Kuning
Kecoklatan
Jernih
Kuning
Jernih
Kuning
Tua
Jernih
Jernih
Kuning
Muda
Kuning
Muda
Jernih
6.2 Pembahasaan
Struktur Ginjal
Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal. Ginjal atau
buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan,
dan berjumlah dua buah. Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150
gram. Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau
abdomen.
alat penyaring
darah
yang disebut
nefron.
Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh
kalpiler darah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut tubulus
proximal. Tubulus yang letaknya jauh dari badan malpighi disebut tubulus distal.
Tubulus proximal dan tubulus distal dihubungkan oleh lengkung Henle.
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut apatarus
juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel
juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin. Cairan menjadi
makin kental disepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang
kemudian dibaw ke kandung kemih melewati ureter. Lengkung Henle ini berupa
pembuluh menyerupai leher angsa yang turun ke arah medula ginjal, kemudian naik
lagi menuju korteks ginjal. Bagian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus)
pengumpul yang terletak pada sum-sum ginjal.
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi
disebut medulla (sum-sum ginjal). Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga
ginjal), pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida
yang merupakan bukan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan
ikat longgar yang disebut kapsul. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen
penyaring yang disebut korpuskula atau badan mal[ighi yang dilanjutkan oleh
saluran-saluran tubulus.
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut
glomerulus yang berada dalam kapsul Boeman. Setiap glomerulus mendapat aliran
darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk
filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang
berpori dari glomerullus dan kapsul Bowman karena adanya tekanan dari darah
yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk kedalam tubulus
ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal berperan dalam pembentukan urine yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu : penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan
(agumentasi).
1. Penyaringan (Filtrasi)
Proses pembentukan urine diawali dengan penyaringan darah yang
terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori
(podosit), tekanan
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan za sisa dan urea yang mulai
terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tubulus ginjal, urin akan
menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran
ginjal. Urin akan keluar melalui uretra.
Urine atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urineasi.
Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Secara umum urine berwarna kuning. Pengeluaran urine diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Unsur-unsur normal urine yang terkandung antara lain:
1. Kreatinin dan kreatin (kreatinin : produk pemecahan kreatin), normalnya 20-26
mg/kg pada laki-laki, dan 14-22 mg/kg pada perempuan.
2. Asam urat, adalah hasil akhir terpenting oksidasi purine dalam tubuh. Asam urat
sangat sukar larut dalam air, tetapi mengendap membentuk garam-garam yang
larut dengan alkali. Pengeluaran asam urat meningkat pada penderita leukimia,
penyakit hati berat.
3. Asam amino: hanya sedikit dalam urine. Pada penderita penyakit hati yang lanjut
karena keracunan, maka jumlah asam amino yang diekskresikan meningkat.
4. Klorida (terutama NaCl), pengeluarannya tergantung dari masukan.
5. Sulfur, berasal dari protein yang mengandung sulfur pada makanan.
6. Fosfat di urine adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat, berasal dari
makanan yang mengandung protein berikatan denagn fosfat.
7. Oksalat dalam urine rendah. Pada penderita hiperoksaluria jumlah oksalat relatif
tinggi.
8. Mineral: Na, Ca, K, Mg ada sedikit dalam urine.
Pada hasil pengamatan pemeriksaan urine ditemukan bahwa warna urine
normal bewarna kuning, dari hasil data semua praktikan memiliki warna urine
kuning, dan pH yang bervariasi dari sampel A sampai G berkisar 5 sampai 7, pada pH
urine yang normal berkisar dari 5 sampai 7,5 dari semua sampel didapat pada sampel
G dengan pH 5 (asam) dari ph ini dapat diketahui bahwa keadaan urine pada saat itu
dalam keadaan asam, banyak faktor yang meyebabkan pH urine menjadi asam salah
satunya adalah faktor makan-makanan yang bersifat asam dan kurangnya penyerapan
kembali (reabsorbsi) sehingga asam akan tercampur dengan urea menjadi urine
primer dan siap menjadi urine sekunder dikeluarkan melalui uretra dalam keadaan
pH yang asam.
VII.
7.1
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum tentang fungsi urine (kualitas urine
proses
yaitu
penyaringan
(filtrasi),
penyerapan
kembali
DAFTAR PUSTAKA
Abdusyakir, I. 2012. Ekskresi (Pemeriksaan Urine)
http://iyusabdusyakir.wordpress.com/page/4/
Diakses pada tanggal 25 Maret 2014
Campbell, N.A, Jane B.C, dan Lawrence G.M. 2004. Biologi. Jilid III 2nd edition.
Penerbit Erlangga : Jakarta.
Jungueira L. C & Mescher A.L. 2005. Histologi Dasar. Penerbit Buku Kedokteran
EGC : Jakarta.
Kurniati, T. 2009. Zoologi Vertebrata. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati:
Bandung.
Kusnadi. 2007. Biologi Umum. Piranti: Jakarta.
Yuwono, Edy. 2009. Fisiologi Hewan I. Depertemen Pendidikan Nasional,
Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas Biologi : Purwokerto.
Poedjiadi. A. & Suryati. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press: Jakarta.
Wulangi, K. 2007. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta.