Fungsi Chemoreseptor Pada Lobster - B1J013004
Fungsi Chemoreseptor Pada Lobster - B1J013004
Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
:
:
:
:
:
Gina Amalia
B1J013004
VII
4
Suci Indah Rahmadani
PENDAHULUAN
isyarat yang sampai pada reseptor (Ville et al., 1988). Chemoreseptor ini meliputi
indera penciuman, indra perasa dan juga reseptor yang memantau konsentrasi
oksigen dan karbondioksida. Macam-macam reseptor adalah mekanoreseptor,
kemoreseptor, termoreseptor, fotoreseptor dan nosireseptor (Gordon, 1982).
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui fungsi-fungsi
chemoreseptor pada lobster (Cherax quadricarinatus).
II. MATERI DAN CARA KERJA
2.1 Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah baki preparat,
akuarium, gunting, stop watch, saringan dan senter.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Lobster (Cherax
quadricarinatus), air, pakan berupa cacing Tubifex sp. dan pellet.
2.2 Cara Kerja
1. Lobster diablasi bagian mata, ablasi antennula, ablasi total dan tidak diablasi
(kontrol).
2. Lobster dimasukkan ke dalam akuarium yang berisi air bersih secara
bersamaan.
3. Lampu dimatikan dan pakan dimasukkan ke dalam akuarium, diterangi
menggunakan senter dengan cahaya yang redup.
4. Gerakan yang dilakukan lobster diamati selama 10 menit, dicatat data yang
diperoleh dan dicatat waktu ketika lobster tersebut mendekati pakan.
5. Lobster diangkat setelah 10 menit pertama, dilakukan lagi seperti percobaan
pertama.
6. Gerakan yang terjadi diamati dan dicatat.
Waktu
Flicking
Withdraw
Wipping
Rotation
MP
200
122
610
535
920
Ablasi
143
111
Mata
250
227
400
229
415
257
420
427
615
445
930
529
001
850
040
623
152
900
033
234
706
325
225
055
244
740
338
113
250
907
426
120
255
432
138
301
528
144
305
531
158
353
700
213
356
717
223
403
10(I)
10(II)
944
249
420
300
509
304
803
351
857
417
504
647
703
801
807
10(I)
Ablasi
Total
855
-
059
935
045
025
10(II)
235
-
10(I)
915
-
Ablasi
432
657
919
222
246
Antennula
10(II)
258
510
Normal
(Kontrol)
10(I)
946
547
350
137
2:13
158
2:20
515
207
3:17
538
237
6:44
617
240
6:49
709
307
733
336
755
344
357
446
531
630
639
659
718
752
821
837
905
930
10(II)
937
101
3:45
214
2:58
143
150
4:11
436
5:51
241
328
4:54
446
9:08
604
423
5:39
520
736
430
6:30
647
938
723
7:03
932
729
8:39
750
9:26
818
9:59
844
849
935
1000
Tabel 3.2 Pengamatan Gerakan Antennula Lobster (Cherax quadricarinatus)
sebagai Respon Terhadap Pakan Berupa Pellet.
Perlakuan
Ablasi
Mata
Waktu
10(I)
Flicking
224
Withdraw
-
Wipping
-
Rotation
-
MP
315
540
558
258
615
421
820
562
60
620
637
825
833
055
10(II)
139
207
214
225
255
248
346
339
411
642
802
827
Ablasi
10(I)
Total
10(II)
130
Ablasi
10(I)
Antennula
Normal
(Kontrol)
10(II)
10 (I)
520
10(II)
57
4
919
325
617
840
Keterangan :
Flicking
Withdraw
Wipping
Rotation
MP
: mendekati pakan
510
950
78
811
7
83
740
3.2 Pembahasan
Lobster dapat melakukan gerakan antennula yang meliputi gerakan
flicking, wipping, withdraw, rotation dan mendekati pakan. Gerakan flicking, yaitu
gerakan pelucutan antennula ke depan yang berfungsi dalam mencari atau
mendekati pakan, frekuensi flicking dipengaruhi oleh keadaan fisiologis lobster
seperti parameter sensori berupa kimia, cahaya, osmotik dan rangsangan mekanik.
Gerakan wipping, yaitu gerakan pembersihan antennula yang berfungsi dalam
pembersihan setelah mendapatkan makanan atau setelah memakan pakan.
Gerakan withdraw, yaitu gerakan pelucutan ke belakang yang berfungsi untuk
melawan atau menghindari musuh yang akan mendekatinya. Gerakan rotation,
yaitu gerakan pemutaran antennula yang berfungsi untuk mencari sensor kimia
(Gordon et al., 1982).
Berdasarkan hasil pengamatan, perlakuan yang normal dan ablasi mata
pada lobster yang diberi pakan berupa cacing Tubifex sp. menunjukkan bahwa
pada pengamatan 10 menit pertama dan kedua lobster tetap responsif terhadap
pakan dan bisa melakukan semua gerakan antennula. Lobster dengan perlakuan
ablasi antennula hanya memberikan respon gerak mendekati pakan sebanyak 3
kali pada 10 menit pertama dan 5 kali pada 10 menit kedua. Lobster dengan
ablasi total pada 10 menit pertama melakukan gerak mendekati pakan sebanyak 2
kali dan pada 10 menit kedua mendekati pakan sebanyak 4 kali. Lobster dengan
perlakuan ablasi antennula dan ablasi total tidak melakukan gerakan antennula
karena antennula telah dipotong, sedangkan pada ablasi total terjadi gerakan
mendekati pakan sebanyak 2 kali pada menit pertama dan 4 kali pada 10 menit
kedua. Lobster normal dengan antennula yang utuh dapat melakukan semua
pergerakan antennula, yaitu flicking sebanyak 21 kali pada menit pertama dan 13
kali pada menit kedua, withdraw sebanyak 5 kali pada menit pertama dan 9 kali
pada menit kedua, wipping hanya pada 10 menit kedua sebanyak 6 kali, rotation
sebanyak 1 kali pada 10 menit pertama dan 3 kali pada 10 menit kedua serta
gerakan mendekati pakan sebanyak 7 kali pada 10 menit pertama dan 5 kali pada
10 menit kedua. Utuhnya antennula pada lobster normal menyebabkan lobster
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.
2.
Lobster dengan ablasi mata masih dapat melakukan gerakan flicking, wipping,
withdraw dan rotation, sedangkan lobster dengan ablasi antennula dan ablasi
total tidak dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut karena organ yang
berfungsi sebagai reseptor telah hilang, tetapi masih dapat merespon adanya
pakan.
DAFTAR REFERENSI
Gordon, M. S. 1982. Analysis Physiology Principles And Adaption. New York:
Mc Millan Publishing.
Gordon, M. S., Bartholomeno G. A., Grinele A. D., Barker C. & Fred N. W. 1982.
Animal Physiology. New York: Mac Millan Publishing.
Kakam, Y., Laksmi S., & Anam M. 2008. Pemberian Pakan yang Berbeda
terhadap Pertumbuhan dan Rasio Konversi Pakan Lobster Air Tawar
(Cherax Quadricarinatus) dengan Sistem Botol. Berkala Ilmiah
Perikanan. 3(1) pp. 41-47.
Mellon, D. 2007. Combining Dissimilar Senses: Central Processing of
Hydrodynamic and Chemosensory Inputs in Aquatic Crustaceans. Biol.
Bull. 213 pp. 111.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Roger. 1978. Physiological of Animal. New Jersey: Prentice Hall inc.
Ville, C. A., Walker W. F., & Barners R. D. 1988. Zoologi umum. Jakarta:
Erlangga.