Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN

TRANSFER PASIEN
RSUD DEMANG SEPULAU RAYA

DAFTAR SINGKATAN
ABC : Airway, Breathing, Circulation
ALS : Advanced Life Support
BLS : Basic Life Support
CT Scan : Computed Tomography Scan
DPJP : Dokter Penanggung Jawab Pasien
EKG : Elektrokardiogram
HCU : High Care Unit
HD : Hemodyalisis
ICU : Intensive Care Unit
ICCU : Intensive Cardiology Care Unit
MRI : Magnetic Resonance Imaging
NICU : Neonatal Intensive Care Unit
OK : Operation Kabin
PPGD : Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat
RR : Recovery Room
RSU : Rumah Sakit Umum
SDM : Sumber Daya Manusia
TPP : Transfer / Pemindahan Pasien
TT : Tempat Tidur

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya Buku Pedoman Transfer Pasien RSUD Demang Sepulau Raya Kabupaten
Lampung Tengah telah selesai disusun.
Transfer pasien dapat dilakukan apabila kondisi pasien layak untuk di
transfer.Prinsip dalam melakukan transfer pasien adalah memastikan keselamatan
dankeamanan pasien saat menjalani transfer. Pelaksanaan transfer pasien dapat
dilakukan intra rumah sakit atau antar rumah sakit.
Transfer pasien dimulai dengan melakukan koordinasi dan komunikasi
pratransportasi pasien, menentukan SDM yang akan mendampingi pasien,
menyiapkan peralatan yang disertakan saat transfer dan monitoring pasien selama
transfer. Transfer pasien hanya boleh dilakukan oleh staf medis dan staf keperawatan
yang kompeten serta petugas profesional lainnya yang sudah terlatih.
Tujuan dari manajemen transfer pasien adalah agar pelayanan transfer pasien
dilaksanakan secara profesional dan berdedikasitinggi. Selain itu agar proses
transfer/

pemindahan

pasien

berlangsung

dengan

aman

dan

lancar

serta

pelaksanaannya sangat memperhatikan keselamatan pasien serta sesuai dengan


prosedur yang telah ditetapkan Untuk mengkoordinasi standar transfer pasien di
RSUD Demang Sepulau Raya Kab. Lampung Tengah, maka disusunlah Buku
Pedoman Transfer Pasien ni.

Lampung Tengah, Februari 2015


Direktur RSUD Demang Sepulau Raya

Drg. Ismudjianto
NIP :

DAFTAR ISI

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..
A. DEFINISI
B. RUANG LINGKUP ............
1. Kriteria Transfer Pasien .
2. Jenis Transfer Pasien .............
a. Transfer Intra Pasien ...
b. Transfer Antar Rumah Sakit .
C. TATA LAKSANA ..
1. Maksud dan Tujuan Transfer ..............
2. Standarisasi SDM ..
3. Standarisasi Transfer Pasien ..
4. Tingkat Penanganan Pasien .
5. Tata Cara Transfer Pasien
6. Etika dan Keputusan Transfer Pasien .
7. Moda Transportasi Antar Rumah Sakit ..
8. Penanganan Selama Transfer Berlangsung
9. Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan ..
D. DOKUMENTASI ..
Rujukan .
Lampiran lampiran

ii
iii
1
1
1
2
2
3
3
3
3
4
7
7
15
15
15
15
16
17

A. DEFINISI
1. Transfer Pasien adalah pemindahan pasien dari suatu unit pelayanan ke unit
pelayanan lain, atau dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain
2. Rumah Sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan

tempat

menyelenggarakan upaya kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dan diselenggarakan dengan


pendekatan

pemeliharaan,

peningkatan

kesehatan(promotif),

pencegahan

penyakit(preventif) penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan


(rehabilitatif),

yang

dilaksanakan

dan berkesinambungan
3. Instalasi adalah pengelompokan

secara

menyeluruh,

terpadu

unit pelayanan di rumah sakit yang

memberikan pelayanan yang sejenis


4. Unit Pelayanan adalah tempat diselenggarakan pelayanan rumah sakit
5. Pasien adalah orang yang menerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit
baik dalam keadaan sehat maupun sakit
6. Ambulance adalah kendaraan transportasi untuk melakukan transfer pasien.
Ambulans digunakan untuk membawa pasien ke luar rumah sakit atau
memindahkan pasien ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut.
7. Brankar atau Kereta Dorong adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang
tidak bisa duduk atau berdiri.
8. Kursi Roda adalah adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak bisa
berjalan.
B. RUANG LINGKUP
1. Kriteria Transfer Pasien
Panduan transfer pasien di RSUD Demang Sepulau Raya, adalah suatu
panduan cara memberikan standar pengelolaan prosedur transfer pasien yang
seragam di lingkungan RSUD Demang Sepulau Raya. Panduan transfer pasien
ini harus dipatuhi oleh semua instalasi/unit pelayanan dilingkungan RSUD
Demang Sepulau Raya karena panduan ini bertujuan meningkatkan mutu
pelayanan,meningkatkan keselamatan pasien serta melindungi pasien dari
risiko yang mengancam jiwa selama proses transfer berlangsung. Panduan
transfer pasien ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua pasien yang
berobat dilingkungan RSUD Demang Sepulau Raya menerima standar
pengelolaan transfer yang terbaik, bermutu dan terkoordinir sesuai peraturan
yang berlaku. Kondisi pasien yang menjalani prosedur transfer berbeda beda
tergantung dari keadaan umum pasien itu sendiri, hal tersebut dapat
dijabarkan dengan kriteria di bawah ini:

a. Pasien dengan kondisi derajat 0


Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) / hemodinamik
stabil yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan rawat inap biasa.
b. Pasien dengan kondisi derajat 1

Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/ hemodinamik


stabil, namun berpotensi menjadi tidak stabil, misalnya pada pasien
yang baru menjalani perawatan di ICU

yang sudah memungkinkan

untuk perawatan di ruangan rawat inap biasa.


c. Pasien dengan kondisi derajat 2
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil dan
membutuhkan observasi lebih ketat dan intervensi lebih mendalam
termasuk

penanganan kegagalan satu sistem organ atau pasien yang

habis menjalani operasi besar.


d. Pasien dengan kondisi derajat 3
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil
yang membutuhkan bantuan pernapasan dan atau dengan kegagalan
sistem organ lainnya.
2. Jenis Transfer Pasien
a. Transfer Intra Rumah Sakit
Transfer intrarumah sakit adalah transfer antara unit/instalasi pelayanan
yang ada di lingkungan RSUD Demang Sepulau Raya. Transfer

bisa dari

Instalasi Rawat Jalan ke Instalasi Rawat Inap atau sebaliknya, bisa dari
Instalasi Gawat Darurat ke kamar oparasi, dari kamar operasi ke ruang
ICU atau RR, dari ICU ke Instalasi Rawat Inap, dari RR ke Instalasi Rawat
Inap, dari Instalasi Rawat Inap ke unit pemeriksaan penunjang, dari
Instalasi Gawat Darurat ke unit pemeriksaan penunjang, dari Instalasi
Rawat Jalan ke unit pemeriksaan penunjang. Kesiapan standar peralatan
minimal transfer intra rumahsakit harus dapat dipenuhi. Hal ini bertujuan
agar pada saat trasfer berlangsung dapat berjalan dengan baik. Salah satu
kesiapan

ini

adalah

kesiapan

oksigen

yang

mobil.

Alat

dengan

energi/tenaga baterai dengan kapasitas yang cukup. Selama transfer


berlangsung, semua peralatan yang berhubungan dengan pasien letaknya
harus berada sejajar atau di bawah pasien.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam Transfer Intra Rumah Sakit
adalah sebagai berikut:
1) Standar: pemantauan

minimal,

pelatihan,

dan

petugas

yang

berpengalaman; diaplikasikan pada transfer intra dan antar rumah


sakit
2) Sebelum

transfer,

lakukan

analisis

mengenai

risiko

dan

keuntungannya
3) Sediakan kapasitas cadangan oksigen dan daya baterai yang cukup
untuk mengantisipasi kejadian emergensi

4) Peralatan listrik harus terpasang ke sumber daya (stop kontak) dan


oksigen sentral digunakan selama perawatan di unit tujuan
5) Petugas yang mentransfer pasien ke ruang pemeriksaan radiologi
harus paham akan bahaya potensial yang ada
6) Semua peralatan yang digunakan pada pasien tidak boleh melebihi
level pasien
b. Transfer Antar Rumah Sakit
Transfer dari luar atau ke luar RSUD Demang Sepulau Raya bisa berupa
transfer dari RSUD Demang Sepulau Raya ke rumah sakit lain atau
sebaliknya, Transfer mungkin berasal dari kejadian kecelakaan lalu
lintas,musibah masal/bencana dan sebagainya.
C. TATALAKSANA TRANSFER PASIEN
1. Maksud dan Tujuan Transfer
Ada dua alasan untuk mentransfer :
a. Transfer untuk perawatan klinis
Ini adalah prosedur transfer dimana pasien membutuhkan pengobatan /
tindakan

medis

spesialistik

yang

tidak

dapat

disediakan

di

instalasi/unit/rumah sakit asal pasien berobat.


b. Transfer untuk non-klinis
Transfer non klinis diperlukan dengan berbagai alasan seperti kurangnya
SDM atau kurangnya tempat tidur perawatan seperti pada situasi di mana
permintaan untuk tempat tidur rawat inap penuh sehingga perlu dibuat
keputusan untuk mentransfer pasien ke ruangan lain yang masih
mempunyai kapasitas tempat tidur yang kosong.
2. Standarisasi SDM
a. RSUD Demang Sepulau Raya melalui Bidang Diklat

memfasilitasi

pelatihan untuk transfer pasien mulai dari merencanakan, menyediakan,


memfasilitasi dan membiayai pelatihan tersebut tersebut.
b. Dokter/perawat disemua instalasi/unit pelayanan di RSUD Demang
Sepulau Raya harus mampu menstabilkan dan melakukan resusitasi
pada pasien yang sakit kritis pada saat transfer berlangsung.
3. Standarisasi Transfer Pasien
Mentransfer pasien, baik intra rumah sakit maupun antar rumah sakit
terutama

yang

sakit

kritis

membutuhkan

koordinasi

dengan

banyak

pihak.Hal tersebut menyangkut kerjasama antar rumah sakit/ instalasi/ unit


pelayanan,

ketersediaan

SDM

yang

berkompeten/terlatih,

ketersediaan

peralatan utama sampai pada moda transportasi seperti brankar/kursi roda


atau ambulans (untuk transfer antar rumah sakit) yang memadai dan sesuai
standar dan perundang undangan yang berlaku. Koordinasi ini semua

bertujuan untuk menyediakan proses transfer pasien dengan standar terbaik


seperti yang ditampilkan pada tabel di bawah ini.

Tabel. 1
Transfer Intra Rumah Sakit
NO
1

PASIEN

Derajat
0

PETUGAS
PENDAMPING
MINIMAL
1. Transporter
2. TPP atau

KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN

PERALATAN UTAMA

Transporter & TPP / Perawat : BLS


Brankar, Kursi Roda

Perawat
2

Derajat
1

Derajat
2

Derajat
3

1. Transporter
2. Perawatatau
Dokter

Transporter : BLS

1. Transporter
2. Perawat& Dokter
yangberkompete
nsi penanganan
pasien kritis

Transporter BLS

1. Transporter
2. Perawat &dokter
yang
berkompetensi
penanganan
pasien kritis

Dokter:
Minimal6bulanpengalaman
bekerjadiICU atau telah mengikuti:
Keterampilan BLS &PPGD
Keterampilanmenanganipermasalahanjalan
napasdanpernapasan
Telah mengikuti pelatihanuntuktransfer
pasiendengansakitberat/kritis
Perawat :
Keterampilan BLS & ALS
Telah mengikuti

Perawat atau Dokter :BLS / PPGD

Perawat & Dokter :


BLS, PPGD
Harusmengikuti,pelatihanuntukTransfer
pasiendengansakitberat/kritis

Oksigen,Brankar,Tianginfus,Pompainfus,Puls
e Oksimetri.

Oksigen,suction,Tianginfuse,Pompainfuse,
Baterai,Pulse Oksimetri serta monitorEKG,
tensi meterdan Defibrillator, Ambubag

Oksigen,suction,Tianginfus,Pompainfuse,
Baterai,Pulse Oksimetri serta
monitorEKG,tensi meterdan Defibrillator,
Ambubag, Jackson Rees, scoop stretcher dan
long spine board

pelatihanuntuktransferpasiendengansakitberat/kr
itis

Tabel 2
Transfer Antar Rumah Sakit
PETUGAS
PENDAMPING
MINIMAL

NO

PASIEN

Derajat

1. Petugas

Ambulance
2. TPP atau

KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN

PERALATAN UTAMA

Petugas ambulance & TPP / Perawat : BLS


KendaraanHighDependency
Service(HDS)/Ambulance

Perawat
2

Derajat
1

1. Petugas
Ambulance

Petugas ambulance : BLS


Perawat atau Dokter : BLS / PPGD

2. TPP atau
Perawat
3

Derajat
2

1. Petugas
ambulance
2. Perawat&
Dokter

Petugas ambulance :BLS


Perawat & Dokter :
BLS, PPGD

KendaraanHDS/Ambulance,
OksigenSuction,Tiang
Infus,InfusPumpdenganBaterai,Oksimetri,Ambubag,
Obat Emergency
KendaraanHDS/Ambulance
Oksigen,Suction,Tianginfus,Pompainfusdengan
baterai,OksimetriDenyut serta MonitorEKG,
tensimeterdan

yangberkompete
nsi penanganan
pasien kritis
5

Derajat
3

1. Petugas
Ambulance
2. Perawat &
dokter yang
berkompetensi
penanganan
pasien kritis

Harusmengikuti,pelatihanuntuk
transferpasiendengansakitberat/kritis

Dokter:
Minimal6bulanpengalaman
bekerjadiICU / ROI atau telah mengikuti
Keterampilan BLS &PPGD
Keterampilanmenanganipermasalahanjalannapasdanpernapasan
Telah mengikuti
pelatihanuntuktransferpasiendengansakitberat/kritis
Perawat :
Keterampilan BLS & ALS
Telah mengikuti
pelatihanuntuktransferpasiendengansakitberat/kritis

Defibrillator, Ambubag , obat obat emergensi

KendaraanHDS/ambulance
Oksigen,Suction,TiangInfus,PompaInfusdengan
baterai,OksimetriDenyut serta MonitorEKG,
Tensimeterdan
Defibrillator, Ambubag , Obat Obat emergensi,
ventilator portable,

4. Tingkat Penanganan Pasien


NO

TINGKAT PERAWATAN

DERAJAT KONDISI
3

Intensive Care

High Care

Ward Care
Out Patient
Pelayanan lain selain 1

UNIT PELAYANAN

PASIEN

ICU, ICCU, NICU, OK

1 dan 2

HCU, RR, HD
Semua ruang rawat inap
Semua pelayanan rawat jalan
Semua pelayanan yang tidak

dan 2 di atas

termasuk intensive care dan


high care

5. Tata Cara Trasfer Pasien


a. Kategori 1
Kategori I adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang
lebih tinggi ke kondisi derajat yang lebih rendah.

Intensive Care
(derajat 3 )
High Care
(derajat 1 2)
Ward Care

Pasien
kondisi

1-2

0
( derajat
0)
yang sudah
memenuhi
kriteria keluar dari ruang ICU,dimana
pasien

mulai

stabil,

sudah

tidak

memerlukan

bantuan

pernapasan, dimana pasien dapat dirawat di ruangan seperti di High


Care atau dapat langsung dirawat di Ward Care.

Berikut Algoritmanya:
Dari IntensiveCare ke HCU atau dari IntensiveCare keWard Care

MULAI
PASIEN
Sudah tidak memerlukan
perawatan intensive

DPJP INTENSIVE CARE


Memutuskan pasien
memenuhi kriteria
keluarintensive care

Tidak

PERAWAT INTENSIVE CARE


Menghubungi HCU/Ward Care mengenai
kesiapan TT
TT
Tersedia?
Ya

DOKTER &PERAWAT HCU/WARD CARE


Mendatangi pasien di Intensive Care untuk
persiapan transfer
TRANSPORTER & PERAWAT HCU/WARD CARE
Mempersiapkan brankar, obat-obatan & peralatan sesuai
kondisi pasien
TRANSPORTER & PERAWAT &DOKTER
HCU/WARD CARE
Mentransfer pasien menuju HCU/Ward Care
SELESAI

Dari HCU ke Ward Care

MULAI
PASIEN
Sudah tidak memerlukan perawatan
HCU
DPJP HCU
Memutuskan pasien
memenuhi kriteria keluarHCU
Tidak

PERAWAT HCU
Menghubungi Ward Care mengenai kesiapan
TT
TT
Tersedia?

Ya

DOKTER&PERAWAT WARD CARE


Mendatangi pasien di HCU untuk persiapan transfer
TRANSPORTER & PERAWATWARD CARE
Mempersiapkan brankar, obat-obatan & peralatan
sesuai kondisi
TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER WARD
CARE
Mentransfer pasien menuju Ward Care
SELESAI

Pada prosedur transferdari Intensive Care ke HCU, transporter dan petugas


pendamping berasal dari HCU, demikian juga

pada saat pasien keluar dari

Intensive Care ke Ward Care, transporter dan petugas pendampingnya berasal


dari Ward Care.Pada saat pasien keluar dari

HCU ke Ward Care, pasien

dijemput oleh transporter dan petugas pendampingnya yang berasal dari Ward
Care.

b. Kategori 2
Intensive Care
(derajat 3 )
High Care
(derajat 1 2)
Ward Care

3
1-2

0
( derajat 0 )
Kategori 2 adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih
rendah ke kondisi derajat yang lebih tinggi, misalnya dari Ward Care ke High
Care atau dari High Care ke ICU atau bisa dari Ward Care langsung ke ICU.
Perpindahan perawatan dari kondisi derajat yang rendah ke perawatan yang
lebih tinggi

diperlukan karena mengingat kondisi pasien dengan Airway,

Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil sangat membutuhkan observasi l


ketat dan intervensi yang mendalam.

Berikut Algoritmanya:
Dari WardCare Ke HCU atau dari Ward Care ke ICU

MULAI
DOKTER JAGA WARD CARE
Menghubungi Dokter Jaga ICU/HCU

Tida
k

DOKTER JAGA ICU/HCU


Datang ke Ward Careuntuk Memeriksa
Kondisi Pasien

Indikasi Masuk
ICU/ HCU?
Y
a

PERAWAT ICU/HCU
Telpon UnitICU/HCU Untuk Persiapan Perawatan
TRANSPORTER & PERAWAT ICU/HCU
Mempersiapkan brankar, peralatan & obat2an sesuai
kondisi pasien
TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER
INTENSIVE CARE/HCU
Mentransfer pasien menuju ruang perawatan
Intensive Care / HCU
SELESAI

Pasien yang masuk ke ICU, juga bisa berasal dari kamar operasi, mengingat
kondisi pasien yang tidak stabil, maka transporter dan petugas pendamping
berasal dari ICU.Terkadang pada kondisi tertentu, pasien yang sedang dirawat
di ICU memerlukan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan, MRI atau
pemeriksaan penunjang lainnya.Pada kondisi tersebut maka transporter dan
petugas pendamping berasal dari ICU.

Dari HCU Ke ICU:

MULAI
DOKTER JAGA HCU
Menghubungi Dokter Jaga ICU

Tidak

DOKTER JAGA ICU


Datang ke HCU untuk Memeriksa Kondisi
Pasien
Indikasi Masuk
ICU?

Ya
PERAWAT ICU
Telpon UnitICUUntuk Persiapan Perawatan
TRANSPORTER & PERAWAT ICU
Mempersiapkan brankar, peralatan & obat2an sesuai
kondisi pasien
TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER ICU
Mentransfer pasien menuju ruang perawatan
ICU
SELESAI

Mengingat kondisi pasien yang tidak stabil, maka prosedur transfer perlu dilakukan
oleh petugas yang berkompeten di bidangnya, jadi apabila pasien diputuskan untuk
di rawat di ICU, maka yang menjemput pasien dari ruang perawatan semula (HCU

atau Ward Care) adalah petugas dari ruang ICU, begitu pula bila pasien dari Ward
Care dan diputuskan akan dirawat di High Care, maka yang menjemput pasien
adalah transporter dan petugas pendamping yang berasal dari High Care.

c. Kategori 3
Kategori 3 adalah arah pemindahan pasien dengan kondisi derajat yang sama

Intensive Care
(derajat 3 )

Intensive Care
(derajat 3 )

High Care

High Care

(derajat 1 2)

(derajat 1 2)

Ward Care

Ward Care

( derajat 0 )

( derajat 0 )

Petugas pendamping pasien pada prosedur transfer dengan

kondisi derajat yang

sama dapat dilakukan oleh petugas yang berasal dari ruang asal pasien dirawat atau
dapat dijemput oleh petugas yang berasal dari ruang perawatan yang akan dituju.
Mengingat perpindahan pasien terjadi antara unit yang sederajat, maka darimanapun
petugas pendamping/transporter berasal tidak akan membahayakan kondisi pasien
tersebut sepanjang petugas pendamping memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Pada situasi ini yang diperlukan adalah komunikasi 2 arah antara unit pengirim dan
unit penerima.

Berikut Algoritmanya:
MULAI

PASIEN
Diputuskan untuk ditransfer ke
Unit/Instalasi lain karena Tempat
Tidur penuh
DPJP TEMPAT PASIEN
DIRAWAT
Menilai derajat kesehatan
pasien sebelum dilakukan
PERAWAT TEMPAT PASIEN
DIRAWAT
Menghubungi ruang perawatan
yang dituju mengenai kesiapan
PERAWAT TEMPAT PASIEN
DIRAWAT
Menghubungi ruangan lain

Tida
k

TT/ sarana
lain tersedia?

Ya

Tida

PERAWAT
Melakukan komunikasi dengan petugas diruang
perawatan tujuan mengenaikesepakatan prosedur
transfer
Terjadi
kesepakatan?
Ya

TRANSPORTER/PETUGAS PENDAMPING
Mentransfer pasien menuju ruang perawatan
yang dituju
SELESAI

6. Etika dan Keputusan Transfer Pasien


Berbagai pertimbangan perlu diambil sebelum transfer dilakukan, yaitu:
a. Apabila keputusan transfer telah diambil, lakukan komunikasi dengan
Instalasi/unit penerima. Bila transfer antar rumah sakit maka perlu terlebih
dahulu kontak dengan rumah sakit penerima.
b. Berikan informasi yang sejelas jelasnya kepada pasien dan keluarga mengenai
alasan dilakukannya transfer.
c. Tidak menganggap remeh resiko yang akan dialami pasien selama proses
trasfer berlangsung. Pastikan tim transfer telah siap dan semua peralatan
medis dan obat-obatan tersedia lengkap dan tidak kadaluarsa.
d. Keputusan mentransfer pasien harus didokumentasikan dalam rekam medis
pasien berikut kriteria kondisi umum pasien.

7. Moda Transportasi Antar Rumah sakit


Ambulans adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit
atau cedera, dari satu tempat ke tempat lain guna perawatan medis. Istilah
Ambulans digunakan menerangkan kendaraan yang digunakan untuk membawa
peralatan medis kepada pasien di luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke
rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Ambulans harus diservice secara
berkala dan begitu pula dengan semua peralatan minimal yang diperlukan dalam
proses transfer pasien harus terpelihara dengan baik dan dikalibrasi secara
berkala.
8. Penanganan Selama Transfer Berlangsung
a. Posisi pasien harus stabil selama perjalanan.
b. Semua peralatan harus aman disimpan di posisi bawah dari tempat tidur
pasien pasien.
c. Pasien harus dipantau terus-menerus sepanjang transfer dan dicatat pada
formulir transfer.
d. Monitor, ventilator, pompa infus dan tabung oksigen harus terlihat dan mudah
dijangkau.
e. Jika kebutuhan klinis timbul di mana pasien memerlukan intervensi, maka
kendaraan harus berhenti ditempat yang aman, karena petugas mungkin
memerlukan tempat untuk bergerak di luar kendaraan.

9. Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan


Setibanya di rumah sakit /instalasi / unit tujuan, harus ada serah terima resmi
antara tim transfer dengan dokter /perawat jaga yang berada di rumah sakit /
instalasi / unit penerima yang selanjutnya akan bertanggung jawab atas
perawatan pasien tersebut. Satu salinan formulir transfer
catatan medis

pasien yang berisi

pasien seperti tanda vital hasil lab, hasil X-ray / scan,

sertakondisi pasien

selama transfer berlangsung (jika terjadi insiden dimana

pasien tiba tiba mengalami kondisi kritis selama transfer berlangsung)


diserahkan kepada rumah sakit/instalasi/unit penerima, dan satu salinan akan
disimpan oleh rumah sakit/ instalasi/unit perujukdan dimasukkan ke dalam
rekam medis.

D.

DOKUMENTASI
1. Formulir timbang terima pasien dalam rekam medik
2. Formulir rujukan antar instansi dalam rekam medik
3. Formulir rujuk balik antar instansi dalam rekam medik
4. Formulir Komunikasi antar unit pelayanan dalam rekam medik

Anda mungkin juga menyukai