Anda di halaman 1dari 3

R&B

Sejarah
R&B (ditulis juga RnB, singkatan dari rhythm and blues) adalah genre musik populer
yang menggabungkan jazz, gospel, dan blues, yang pertama kali diperkenalkan oleh pemusik
Afrika-Amerika. Istilah ini pertama kali dipakai sebagai istilah pemasaran dalam musik di
Amerika Serikat pada tahun 1947 oleh Jerry Wexler yang bekerja pada majalah Billboard. Istilah
ini menggantikan istilah musik ras dan kategori Billboard Harlem Hit Parade pada Juni 1949.
Tahun 1948, RCA Victor memasarkan musik kulit hitam dengan nama Blues and Rhythm. Frasa
tersebut dibalik oleh Wexler di Atlantic Records, yang menjadi perusahaan rekaman yang
memimpin bidang R&B pada tahun-tahun awal. Pada awalnya R&B berkembang dengan ciri
permainan musik blues dengan irama agak cepat. Instrumen musik yang lebih dominan selain
gitar adalah tenor saxophone.
Pada tahun 1948, perusahaan rekaman RCA Victor memasarkan musik kaum kulit hitam
yang disebut Blues and Rhythm. Pada tahun yang sama, Louis Jordan mendominasi lima besar
tangga lagu R&B dengan tiga lagu, dan dua dari lagunya berdasar pada ritme boogie-woogie
yang terkenal pada tahun 1940-an. Band Jordan, Tympany Five (1938) terdiri dari dirinya
sebagai vokal dan pemain saksofon beserta musisi-musisi lain sebagai pemain trompet, saksofon
tenor, piano, bas, dan drum.
Di Indonesia, musik R&B mulai muncul sekitar tahun 1990-an. Musik ini terus
berkembang hingga sekarang. Beberapa musisi Indonesia yang membawakan jenis musik R&B
antara lain, Glen Fredly dan Rio Febrian.
Animo masyarakat sangat tinggi terhadap

jenis

musik

ini,

yang

pada

perkembangannya telah mengkombinasikan elemen dari soul music, funk music,


pop music, dan yang terakhir bergabung hip-hop music (setelah tahun 1986).
Pada saat ini jenis musik campuran ini dikenal dengan nama contemporary R &
B. Musik yang awal mulanya diperkenalkan oleh orang kulit hitam Amerika ini
(African-American) seakan menjadi bagian penting bagi para generasi muda.
Fakta ini didukung dengan banyaknya stasiun radio yang memutar lagu- lagu
beraliran ini. Munculnya dan berkembangnya banyak klub penari breaker (tari
yang dipengaruhi oleh budaya R&B kontemporer) di kalangan generasi muda di
Medan juga dipacu oleh kesenangan mereka terhadap genre R&B kontemporer.

Sejak tahun 40an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk musik dari
Amerika. Pada saat PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan
musik-musik dansa.Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya Don Drummond &
master gitarisnya Ernest Ranglin terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika seperti Count
Bassie, Erskine Hawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman. Ditahun 50an
ketenaran band-band jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil & cenderung lebih
memainkan irama bop/rhythm & blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke
Amerika terpengaruh & membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Band-band
lokal di Jamaika seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The Great
Sebastian mulai memainkan gaya baru tersebut. Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali
diadakan di kota Kingston tepatnya di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan
irama mento-folk-calypso ikut ambil bagian & sering sekali band-band tersebut mengisi acara di
hotel-hotel yang ada di Jamaika & seputar pulau tersebut. Pada akhir tahun 50an pengaruhpengaruh jazz, R&B, & mento (sejenis musik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang
dinamakan shuffled.
Irama shuffled memperoleh popularitas berkat kerja keras musisi-musisi seperti Neville Esson,
Owen Grey, The Overtakers & The Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rekaman yang
mengalami perkembangan & terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru. The Jamaican
Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada musisi-musisi muda
melalui siaran acara-acara di radio.
Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50an
adalah Duke Reid & Clement Seymour Dodd. Bersama istrinya, Duke Reid memiliki toko
Treasure Island Liquor yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal
dengan nama The Trojan, diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk yang biasa
digunakan sebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd menamakan soundsystem miliknya
Sir Coxsone Downbeat yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone.
Sepanjang akhir dekade, kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik.

Walaupun Coxsone lebih dekat dengan Ghetto(perkampungan yang didiami kaum atau
kelompok tertentu) Adalah Reid yang dianugerahi sebagai King of sound & blues di Success
Club
(acara
penganugerahan)
di
tahun
1956,
1957,
1958.
Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil
Bustamente Campbell yang kemudian dikenal dengan nama Prince Buster, tahu bahwa sesuatu
yang baru amat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris yang bernama Jah Jerry
yang kemudian bereksperimen di musik dengan menitikberatkan ketukan afterbeat ketimbang
downbeat. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran
irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merekam hasi kerja
mereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl (piringan hitam) dengan tujuan agar
memperolehkeuntungan diantara para pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihat apa
yang dimainkan & mencuri untuk sondsystem mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai