Anda di halaman 1dari 2

a.

Amphetamine
- Definisi : apmohetamine dapat digunakan dan berhubungan dengan beberapa
kelainan diantaranya ketergantungan ataupun penyelahgunaan. Paling tidak,
terdapat 10 gangguan terkait zat yang dapat dijelaskan. Ketergantugan
amphetamin didefinisikan pada DSM IV sebagai cluster dari psikologikal,
perilaku dan gejala kognitif yang menindikasikan bawah orang terus menerus
menggunakan amphetaminelike drugs. Penyalahgunaan amphetamine merupakan
istilah untuk penggunaan maladaptif dari amphetamin yang menyebabkan
gangguan atau distress dan terjadi pada periode 12 bulan, dimana gejalanya tidak
-

ditemukan pada kriteria ketergantungan amphetamin.


Epidemiologi : 4,5% orang dewasa pada tahun 1997 (NHSDA)
MOA : pengaruh terbesarnya adalah untuk melepaskan monoamain yang
tersimpan pada terminal akson, yang dapat meningkatkan konsentrasi monoamin
pada synaptic cleft. Pelepasan dopamin pada nuccleus accumbens dan strktur
terkait,

diperkirakan

menambah

dan

meningkatkan

mood.

Pelepasan

noreephineprin kemungkinan bertanggung jawab untuk efek cardiovaskular.


Berbeda seperti kokain, dimana berikatan dengan neurotrasnporter dan
menghambat reuptake dari pelepasan neurotransmiter di sinpas, amphetamine
-

dibawa ke neuron dimana mereka dibawa ke vesikel.


Gejala putus zat amphetamine secara umum tidak separah gejala putus zat opioid.
Pada kebanyakan kasus. Keparahannya bergantung pada durasi dan intesitas
penggunaan obat. Beberapa elemen dari sindrom (dysphoria dan fetigue) dapat

terlihat setelah pemberhentian beberapa hari


- Toksitas : kelelahan, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, jaw clenching
b. Kafein
- Epidemiologi : rata-rata konsumsi kafein per hari untuk orang dewasa di amerika
diperkirakan 3 mg/Kg, dan untuk konsumer kafein diperkirakan 4 mg/kg (3
-

cangkir). Pada konsumer dewasa berat dapat mencapai 5-7 mg/kg (6 cangkir).
Efek : kafein dapat menembus BBB dan dimetabolisme di liver. Kafein dapat
menimbulkan beberapa efek seperti relaksasi dari otot polos, berdampak pada
lanju jantung dan tekanan darah, dan meningkatkan produksi urin. Efek pada CNS
adalah inhibisi phosphodiesterases dan efek pada kalsium intrasel, dan anatgonis
terhadap reseptor adenosin. Dosis rendah hingga ringan (20-200 mg) dapat
mengakibatkan pleasure, dapat meningkatkan energi dan konsentrasi dan motivasi
untuk bekerja, dan menurunkan perasaan mengantuk. Dosis 300-800 mg
menimbulkan efel cemas dan berdebar.

Intoksikasi : dapat terjadi pada orang yang tidak terbiasa mengkonsumsi kafein,
atau pada orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kafein.

Anda mungkin juga menyukai