Aplikasi penggunaan Diagnosis NANDA, NOC, NIC di RS Jiwa untuk prilaku kekerasan dan
percobaan bunuh diri perlu dipertimbangkan relevansinya.
Bilamana untuk tujuan penanganan, focus penanganan, pengkajian dan hasil yang diharapkan
dari masing-masing fase sebagaimana teridentifikasi menurut Clinical Pathway untuk
penanganan psikiatrik berdasar 4 tahap penanganan dapat merujuk pada Stuart and
Sundeen,1995).
Selanjutnya pilih NOC (dari buku NOC berdasar diagnosa keperawatan yang dipilih) dan NIC
(dari buku NIC berdasar label NOC yang dipilih) sesuai kebutuhan masing-masing tahap
penanganan tersebut (tahap krisis, akut, maintenance, dan health promotion).
INGAT! AGAR TIDAK SALAH INETERVENSI,
MENGEINTERVENSI PASIEN DALAM FASE APA.
Berikut ini salah satu contoh hasil pemilihan berdasar cara tersebut tersebut.
DIAGNOSA
Resiko menciderai diri sendiri/orang lain
FASE PENANGANAN : krisis
TUJUAN PENANGANAN : stabilisasi
FOKUS PENANGANAN : perilaku resiko tinggi
HASIL YG DIHARAPKAN : tidak menyakiti diri/orang lain
NOC :
Aggression control
KRITERIA HASIL/INDIKATOR:
- Mampu menahan diri dari ledakan emosi secara verbal.
- Mampu menahan diri dari kekerasan pada diri sendiri/orang lain.
- Mampu menahan diri dari membahayakan diri/orang lain.
- Mampu menahan diri dari merusak barang-barang
- Mampu mengidentifikasi kapan saat marah dan frustasi.
NIC :
1. Risk identification
2. Complex relationship buliding
3. Anger control assistance
4. Enviroment management : violence prevention
5. Medication administration
6. Seclusion/Physical restrain
7. Vital signs monitoring
8. Self care assistance (makan, hygiene, berhias, toileting
INTERVENSI
1. Risk identification
Lakukan pengkajian resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan:
Mengkaji riwayat kekerasan yang pernah dilakukan (bentuk, waktu, frekwensi, penyebab,
akibat).
2. Mengkaji resiko kekerasan (dgn instrument assault and violence assessment tool dari
Stuart and Laraia,2001).
3. Mengkaji resiko bunuh diri (dgn instrument inpatient suicide/self harm assessment dari
Stuart and Laraia,2001).
4. Mengkaji resiko melarikan diri (instrument Risk Of Absence without Permission,
Nurjanah,2007)
1.
Cek pasien bahwa tidak memiliki senjata atau barang yang potensial sebagai senjata (ikat
pinggang, korek, gunting,dsb).
Atur ruangan tunggal untuk pasien yang yang bersiko menyakiti orang lain.
Tempatkan pasien dengan masalah resiko menyakiti diri sendiri dengan teman sekamar
lain untuk menurunkan isolasi.
Tempatkan pasien di ruang tidur yang dekat dengan perawat.
Jauhkan barang yang bisa digunakan sebagai senjata dari lingkungan.
Monitor keamanan barang yang dibawa oleh pengunjung.
Batasi pasien menggunakan barang yang potensial menjadi senjata.
Monitor penggunaan barang yang potensial menjadi senjata seperti alat cukur.
Gunakan alat makan dari plastic atau kertas.
5. Seclusion (Isolasi)
Sediakan pergerakan dan latihan sesuai tingkat control diri pasien, kondisi dan
kemampuan.
Posisikan pasien untuk mendapatkan kenyamanan dan pencegahan aspirasi dan luka.
Bantu perubahan posisi secara periodic.
Bantu memenuhi kebutuhan nutrisi, eliminasi, hidrasi dan kebersihan diri.
Evaluasi secara interval, kebutuhan pasien untuk melanjutkan intervensi restrain.
Libatkan pasien, dengan cara yang tepat, dalam membuat keputusan untuk menghentikan
atau mengurangi batasan dari bentuk intervensi.
Lepaskan restrain secara berangsur sesuai dengan peningkatan control diri.
Monitor respon pasien terhadap dilepasnya restrain.
7. Medication administration
Melaksanakan pengobatan dengan mengikuti prinsip lima benar dalam pemberian obatobatan (dalam kondisi amuk biasanya klien diberi anti manik injeksi Haloperidol 5mg).
Monitor efektifitas obat
Observasi efek samping pengobatan (Ekstra Piramidal Sindrom, Hipotensi).
Dokumentasikan pengobatan dan respon pasien.
Monitor kemampuan dan kebutuhan pasien perlengkapan adaftif dalam kebersihan diri,
berpakain, toileting dan makan.
Sediakan bantuan sampai pasien mampu secara penuh melakukan perawatan diri.
Monitor tekanan darah, nadi, suhu, status pernafasan sebelum, selama dan setelah
tindakan secara teratur.