Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PUSTAKA

GLAUKOMA
A. DEFINISI
Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh
pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang; biasanya
disertai peningkatan tekanan intraokular. Glaukoma berasal dari kata yunani glaukos
yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita
glaukoma.
B. FISIOLOGI HUMOR AQUEOUS
Humor aqueous mengalir ke dalam bilik posterior kemudian masuk diantara
permukaan posterior iris dan selanjutnya masuk ke bilik anterior. HA keluar dari bilik
anterior melalui dua jalur, yaitu jalur konvensional (jalur trabekula) dan jalur uveosklera
(jalur non trabekula). Jalur trabekula pada bilik anterior dibentuk oleh dasar iris dan
kornea perifer, melewati trabekular meshwork dari sklera, masuk ke kanal schlemn
(sekitar 30 saluran pengumpul dan 12 vena aqueous). Melalui kanal kolektor, HA dibawa
ke pembuluh darah sklera dimana HA bercampur dengan darah. Pada jalur uveosklera,
HA mengalir melalui korpus siliaris ke ruang supra arakhnoid dan masuk ke dalam
sirkulasi pada vena.
C. KLASIFIKASI
Klasifikasi glaukoma berdasarkan etiologi:
a. Glaukoma primer
i. Glaukoma sudut terbuka
1. Glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma sudut terbuka kronik,
glaukoma simpleks kronik)
2. Glaukoma tekanan normal (glaukoma tekanan rendah)
ii. Glaukoma sudut tertutup
1. Akut
2. Subakut

3. Kronik
4. Iris plateau
b. Glaukoma kongenital
i. Glaukoma kongenital primer
ii. Glaukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan mata lain
1. Sindrom-sindrom pembelahan bilik mata depan
2. Aniridia
iii. Glaukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan ekstraokular
c. Glaukoma sekunder
i. Glaukoma pigmentasi
ii. Sindrom eksfoliasi
iii. Akibat kelainan lensa (fakogenik)
iv. Akibat kelainan traktus uvea
v. Sindrom iridokorneoendotelial (ICE)
vi. Trauma
vii. Pascaoperasi
viii. Glaukoma neovaskular
ix. Peningkatan tekanan vena episklera
x. Akibat steroid
d. Glaukoma absolut
Hasil akhir dari semua glaukoma yang tidak terkontrol adalah mata yang keras,
tidak dapat melihat, dan sering nyeri.
Klasifikasi glaukoma berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular
a. Glaukoma sudut terbuka

Membran pratrabekular

Kelainan trabekular

Kelainan pascatrabekular

b. Glaukoma sudut tertutup

Sumbatan pupil (iris bombe)

Pergeseran lensa ke anterior

Pendesakan sudut

Sinekia anterior perifer

D. PATOFISIOLOGI
Sudut bilik mata dibentuk dari jaringan korneosklera dengan pangkal iris. Pada
keadaan fisiologis pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Berdekatan
dengan sudut ini didapatkan jaringan trabekulum, kanal Schlemm, sclera spur, garis
Schwalbe dan jonjot iris. Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik
posterior oleh badan siliar, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar
dari bola mata melalui trabekula meshwork ke canalis schlemm.
Mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma adalah gangguan
aliran keluar humor aqueus akibat kelainan sistem drainase sudut kamera anterior
(glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses humor aqueus ke sistem drainase
(glaukoma sudut tertutup).
Pada glaukoma sudut terbuka kelainan terjadi pada jaringan trabekular, sedangkan
sudut bilik mata terbuka lebar. Jadi tekanan intra okuler meningkat karena adanya
hambatan outflow humor aqueus akibat kelainan pada jaringan trabekular.
Pada glaukoma sudut tertutup, jaringan trabekular normal sedangkan tekanan
intraokuler meningkat karena obstruksi mekanik akibat penyempitan sudut bilik mata,
sehingga outflow humor akuos terhambat saat menjangkau jalinan trabekular. Keadaan
seperti ini sering terjadi pada sudut bilik mata yang sempit (tertutup).

Anda mungkin juga menyukai

  • Macam Macam Cairan Infus Dan Indikasi
    Macam Macam Cairan Infus Dan Indikasi
    Dokumen9 halaman
    Macam Macam Cairan Infus Dan Indikasi
    Sutjipto Wijono
    Belum ada peringkat
  • Perbedaan Torsio Testis Dan Orchitis
    Perbedaan Torsio Testis Dan Orchitis
    Dokumen2 halaman
    Perbedaan Torsio Testis Dan Orchitis
    Khairunnisa Esam
    100% (1)
  • Metode
    Metode
    Dokumen4 halaman
    Metode
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Erisipelas
    Erisipelas
    Dokumen12 halaman
    Erisipelas
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Veruka Plana
    Veruka Plana
    Dokumen22 halaman
    Veruka Plana
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • KEPUTIHAN
    KEPUTIHAN
    Dokumen3 halaman
    KEPUTIHAN
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Warna Rambut
    Warna Rambut
    Dokumen2 halaman
    Warna Rambut
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen7 halaman
    Torsio Testis
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Kanitis
    Kanitis
    Dokumen2 halaman
    Kanitis
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Pneumothoraks Ui
    Pneumothoraks Ui
    Dokumen8 halaman
    Pneumothoraks Ui
    Audria Graciela
    Belum ada peringkat
  • MDRTB 2
    MDRTB 2
    Dokumen13 halaman
    MDRTB 2
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • MDRTB Referat
    MDRTB Referat
    Dokumen17 halaman
    MDRTB Referat
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • MDRTB Referat
    MDRTB Referat
    Dokumen16 halaman
    MDRTB Referat
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Pneu
    Pneu
    Dokumen9 halaman
    Pneu
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Trauma Thorax
    Trauma Thorax
    Dokumen42 halaman
    Trauma Thorax
    Melly Yusfarinaa Kai
    Belum ada peringkat
  • Kanga Ru
    Kanga Ru
    Dokumen7 halaman
    Kanga Ru
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • LAPJAG
    LAPJAG
    Dokumen13 halaman
    LAPJAG
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Imunisasi PDF
    Ringkasan Imunisasi PDF
    Dokumen9 halaman
    Ringkasan Imunisasi PDF
    Nurima Ulya Dwita
    100% (1)
  • Pneumothoraks Ui
    Pneumothoraks Ui
    Dokumen8 halaman
    Pneumothoraks Ui
    Audria Graciela
    Belum ada peringkat
  • Sepsis Berat Dan Syok Septik Insidensy
    Sepsis Berat Dan Syok Septik Insidensy
    Dokumen6 halaman
    Sepsis Berat Dan Syok Septik Insidensy
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • 4 4 5
    4 4 5
    Dokumen6 halaman
    4 4 5
    Krisna Ponggalunggu
    Belum ada peringkat
  • Preparat Besi 2
    Preparat Besi 2
    Dokumen7 halaman
    Preparat Besi 2
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • REFERAT MDRTB Upl
    REFERAT MDRTB Upl
    Dokumen19 halaman
    REFERAT MDRTB Upl
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Transfusi
    Transfusi
    Dokumen3 halaman
    Transfusi
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Transfusi Darah
    Transfusi Darah
    Dokumen3 halaman
    Transfusi Darah
    Arti Tyagita Kusumawardhani
    Belum ada peringkat
  • CA Laringss
    CA Laringss
    Dokumen10 halaman
    CA Laringss
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Glomerulonefritis Akut Pada Anak 2
    Penyakit Glomerulonefritis Akut Pada Anak 2
    Dokumen10 halaman
    Penyakit Glomerulonefritis Akut Pada Anak 2
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Referat Pneumocystic Carinii Pneumoni
    Referat Pneumocystic Carinii Pneumoni
    Dokumen1 halaman
    Referat Pneumocystic Carinii Pneumoni
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • TUBERKULOSIS
    TUBERKULOSIS
    Dokumen2 halaman
    TUBERKULOSIS
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat
  • Depress
    Depress
    Dokumen12 halaman
    Depress
    Khairunnisa Esam
    Belum ada peringkat