Mata merah
Penurunan tajam penglihatan yang telah dialami sejak sebelum serangan akut
glaukoma
Edema kornea
Katarak intumesen
Katarak traumatika
Glaukoma fakomorfik lebih umum terjadi pada mata hiperopik dengan lensa yang
besar/cembung dan sudut bilik mata yang dangkal. Serangan akut sudut tertutup dapat dicetuskan
oleh dilatasi pupil pada penerangan suram. Dilatasi sampai midposisi meregangkan iris perifer
sehingga iris terdorong ke depan, dan terjadi kontak dengan jaringan trabekular, sehingga
terbentuk blokade pupil. Sudut tertutup juga dapat dicetuskan oleh tekanan dari posterior lensa
dan pembengkakan lensa. Kelemahan zonular akibat dari ekfoliasi, trauma atau faktor usia juga
berperan dalam menyebabkan glaukoma fakomorfik.
Diagnosis Banding5
Glaukoma fakolitik
Pemeriksaan Penunjang5
Pemeriksaan tonometri
1. Tonometri Schiotz
Penderita tidur terlentang dan diberi anestesi lokal pada kedua mata.
Penderita menatap lurus ke depan dan kelopak mata difiksasi agar tetap terbuka
dengan menarik palpebra ke arah tepi.
Tonometer diturunkan oleh tangan satunya sampai ujung cekung laras menyentuh
kornea. Dengan gaya yang ditetapkan dengan beban terpasang, tonjolan plunger
berujung tumpul menekan pada kornea dan sedikit melekukkan pusat kornea.
Tekanan kornea sebanding dengan TIO, akan mendesark plunger ke atas.
Tekanan membuat jarum penunjuk skala bergeser. Makin tinggi TIO makin besar
tahanan kornea terhadap indentasi, makin tinggi pula pula geseran plunger untuk
menaikkan gaya pada kornea. Kalibrasi dilakukan dengan meletetakkan tonometer
pada benda yang mirip dengan kornea yang akan menghasilkan angka 0
Nilai: Pembacaan skala dikonversikan pada table tonometer schoitz untuk mengetahui tekanan
bola mata dalam mmHg. Pada tekanan lebih dari 20mmHg dicurigai glaucoma, jika lebih dari 25
mmHg pasien menderita glaucoma.
2.
Tonometri Non-Kontak.
Udara yang terpantul dari permukaan kornea akan mengenai membrane penerima
tekanan pada alat.
Pada mata tersebut ditempelkan kertas flouresein yaitu pada daerah limbus inferior. Sinar
oblik warna biru disinarkan dari slit lamp kedasar telapak prisma tonometer Aplanasi
Goldmann
Pasien diminta duduk dan meletakkan dagunya pada slitlamp dan dahinya tepat
dipenyangganya.
Tekanan ditambah sehingga gambar kedua setengah lingkaran pada kornea yang telah
diberi flouresein terlihat bagian luar berhimpit dengan bagian dalam
Dibaca tekanan pada tombol putaran tonometer aplanasi yang member gambaran
setengah lingkaran yang berhimpit. Tekanan tersebut merupakan TIO dalam mmHg.
Nilai : dengan tonometer Aplanasi, jika TIO > 20 mmHg sudah dianggap menderita glaucoma.
4. Tonometri Digital Palpasi
Mata ditutup
Kedua jari telunjuk menekan bola mata pada bagian belakang kornea bergantian
Nilai : didapat kesan berapa ringannya bola mata ditekan. Tinggi rendahnya tekanan dicatat
sebagai berikut : N : normal, N+1 : agak tinggi, N+2 : lebih tinggi lagi, N-1 : lebih rendah dari
normal dst.
Gonioskopi
Berguna untuk mengetahui sudut bilik mata depan tertutup. Gonioskopi adalah tes yang
menempatkan lensa kontak yang berisi cermin pada mata. Cermin itu memungkinkan dokter
melihat dari samping mata untuk memeriksa apakah sudut di mana iris bertemu kornea terbuka
atau tertutup. Hal ini membantu dokter memutuskan apakah jenis glaukoma adalah sudut terbuka
atau sudut tertutup.