125020300111082
PERTANYAAN DISKUSI
1. Bukti yang dicari oleh auditor saat memeriksa laporan pisah batas bank adalah:
cek yang dibatalkan dan deposito. Untuk pisah batas persediaan dan penjualan
auditor membutuhkan bill of lading dan faktur penjualan.
2. Alasan auditor tetap mengirimkan surat konfirmasi kepada bank walaupun
akun klien telah ditutup adalah: untuk mendapatkan keyakinan bahwa tidak ada
lagi beban atau hutang yang sengaja disembunyikan serta untuk memperoleh
data-data terkait seperti jumlah kredit, pendiskontoan wesel tagih, contingent
liability, jumlah dan tanggal pinjaman, tanggal jatuh tempo pinjaman, tingkat bunga,
dan adanya jaminan.
Beberapa manfaat dari Konfirmasi adalah : a) Memastikan bahwa rekening Koran
yang disampaikan klien ke auditor adalah asli. b)Untuk merekonsiliasi antar
pembukuan bank dengan klien. c) Untuk memastikan keberadaan rekening/akun
klien di bank tersebut.
3.
Hal-hal dalam notulen rapat yang dapat mempengaruhi laporan keuangan 2010
:
Kejadian
kelanjutan konstruksi
gudang
Tipe
Peristiwa kemudian jenis 1
kerusakan akibat
permasalahan arus listrik
Pengungkapan
Peristiwa ini memerlukan
penyesuaian laporan
keuangan.
Peristiwa ini tidak
memerlukan penyesuaian
terhadap laporan keuangan.
Namun, memerlukan
pengungkapan agar laporan
keuangan tidak
menyesatkan pembacanya.
Peristiwa ini memerlukan
penyesuaian laporan
keuangan.
4. Tujuan pengujian pisah batas adalah untuk memastikan kebenaran pengakuan hak
ataupun kewajiban antar periode pelaporan. Uji pisah batas penjualan dan
persediaan pada perikatan audit dengan PT Maju Makmur merupakan hal yang
Penjualan Satu
Jumlah Beban
Estimasi
Reparasi 1 Bulan
24.104.000
24.144. 000
37.528. 000
35.512000
24.040. 000
24.392. 000
22.928. 000
21.184. 000
32.928. 000
30.432. 000
28.336. 000
29.840. 000
335.368.000
34.504. 000
38.000. 000
31.784.000
35.512.000
38.544.000
35.592.000
32.600.000
28.336.000
33.448.000
41.648.000
38.640.000
37.928.000
426.536.000
Kewajiban/tahun
Januari 2009
Februari 2009
Maret 2009
April 2009
Mei 2009
Juni 2009
Juli 2009
Agustus 2009
Sept 2009
Okt 2009
Nov 2009
Des 2009
Jumlah th 09
Januari 2010
Februari 2010
Maret 2010
April 2010
Mei 2010
Juni 2010
Juli 2010
Agustus 2010
Sept 2010
Okto 2010
Nov 2010
Des 2010
Bulan (Rupiah)
4.256.000.000
2.528.000.000
2.872.000.000
3.832. 000.000
3.888. 000.000
3.312. 000.000
2.968. 000.000
3.680. 000.000
3.536. 000.000
4.264. 000.000
4.688. 000.000
6.400. 000.000
46.224.000.000
4.884. 000.000
3.048. 000.000
2.768. 000.000
4.456. 000.000
4.720. 000.000
3.272. 000.000
3.376. 000.000
4.400. 000.000
4.088. 000.000
4.820. 000.000
5.136. 000.000
6.992. 000.000
51.960.000.000
323.565.000
363.720.000
Prosedur Audit
A
A
B
Sasaran audit:
a. Untuk memeriksa estimasi kewajiban garansi produk (kontinjensi) dihitung dengan
benar dan tepat
b. Untuk memeriksa kewajiban kini terhadap estimasi kewajiban garansi produk
c. Untuk memeriksa pengeluaran kas atas kewajiban garansi produk dilakukan dengan
komitmen yang sah dan disetujui oleh orang yang tepat
Keluasan:
a. Populasi Total beban garansi produk Samsang
b. Sampel - diputuskan. Dipilih saldo per bulan selama 2009-2010 pembayaran beban
garansi produk Samsang
Prosedur Audit:
dibuat. Kecuali A
Tentukan besaran estimasi berdasarkan nilai pendapatan penjualan per
kontinjensi pada B
Periksa perhitungan matematis (cross footing dan footing)
Komentar:
A. Terdapat selisih perhitungan antara ringkasan yang dibuat oleh auditor dengan
laporan dari controller, telusuri kembali transaksi beban perbaikan dan perawatan
pada bulan Maret dan April 2010. Kemungkinan adanya kesalahan perhitungan, bila
perlu usulkan penyesuaian.
B. Terdapat kerugian kewajiban kontinjensi dari yang telah ditaksir (dicadangkan).
Pada tahun 2009, cadangan saldo taksiran akrual yang tidak terealisasi sebesar Rp
11.803.000 (taksiran akrual 2009 dikurang beban beban perbaikan dan perawatan
2009) dan menjadi saldo awal taksiran akrual 2010. Estimasi akrual untuk 2010
sebesar Rp 363.720.000, sehingga saldo akun taksiran akrual 2010 sebesar Rp
375.523.000. beban akrual beban perbaikan dan perawatan 2010 adalah Rp
426.536.000, sehingga terdapat kerugian kontijensi sebesar Rp 51.103.000,-. Perlu
ditindaklanjuti dan dikonsultasikan dengan klien serta firma hukum.
Kesimpulan Audit:
Transaksi Estimasi kewajiban garansi produk telah disajikan secara wajar dalam
semua hal yang material, kecuali untuk tickmark B atas kerugian kontinjensi yang
dapat berdampak pada permasalahan hukum, perlu pengujian lebih lanjut dan
dikonsultasikan dengan klien serta firma hukum.