DATA KLINIS
3.1 Identitas
Nama Pasien
: Ny. U
Umur Pasien
: 52 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa
Pekerjaan
3.2 Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada kunjungan pertama tanggal 9 Juli 2016 pukul 11.30 WIB.
Follow up :
10.00 (autoanamnesis).
Kunjungan ketiga, 11 Desember 2015 pukul 12.00 WIB (autoanamnesis).
Pemeriksaan di Balai Pengobatan Umum Puskesmas Mauk, 12 Desember 2015 pukul
Keluhan Tambahan
Nyeri di seluruh tubuh, berat badan menurun, penglihatan menurun.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 6 bulan yang lalu, pasien mengeluh terdapat luka di kaki kiri yang tidak
kunjung membaik dan semakin parah. Luka didapat oleh pasien karena memiliki kebiasaan
tidak memakai alas kaki ketika sedang berjalan. Awalnya luka pasien hanya berupa goresan
kecil. Namun luka tersebut dirasa tidak kunjung membaik dan semakin membesar. Kaki
kiri pasien merasa semakin sakit ketika digunakan berjalan akibat luka tersebut. Pasien
memeriksakan diri ke Puskesmas Mauk dan gula darah saat itu 230/130mmHg dan sudah
diberi obat penurun darah. Saat itu dokter ingin memberikan 3 jenis obat untuk tekanan
darah tingginya dan merujuk ke RSU Tangerang untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Pada tanggal 29 Januari pasien dioperasi kaki kirinya untuk membersihkan luka di kaki
kirinya tersebut.
Pasien juga mengeluhkan penglihatan matanya terganggu kurang lebih 9 bulan yang
lalu. Pasien mengaku seperti melihat kabut putih pada saat melihat. Kabut putih hanya
terlihat di sekitar lapang pandang, tidak seluruhnya. Pasien menyangkal merasakan nyeri di
matanya dan tidak merasa silau saat melihat cahaya.
Sejak 5 tahun yang lalu, pasien sudah sering mengeluhkan nyeri dan pegal di
sekujur tubuh yang hilang timbul meskipun tidak melakukan pekerjaan yang berat. Bila
nyeri dan pegal timbul, pasien akan akan
beristirahat sejenak untuk mengurangi sakitnya, namun nyeri dan pegal hanya membaik
untuk sementara waktu saja. Pasien menyangkal keluhan nyeri dan pegal ini terasa semakin
berat. Pasien lalu memeriksakan dirinya ke puskesmas mauk atas saran dari anaknya yang
bekerja di bidang kesehatan dan ternyata gula darah pasien 567. Sejak saat itu pasien
mengkonsumsi obat untuk penyakit gulanya,namun tidak rutin karena saat itu pasien belum
mengerti tentang penyakitnya, Pasien hanya kontrol ke puskemas Mauk untuk penyakitnya
pada saat memiliki waktu luang, sehingga obatnya tidak diminum secara teratur.
Pasien mengeluh sering buang air kecil terutama pada malam hari. Keluhan sudah
dirasakan pasien sejak 5 tahun yang lalu. Buang air kecil bisa sampai 4-5 kali pada
malam hari dan sangat menganggu tidur pasien. Pasien mengalami penurunan berat badan
dalam kurun waktu 6 bulan meskipun sudah makan banyak karena pasien sering
merasakan lapar. Riwayat buang air besar teratur, satu hari sekali, warna coklat tua,
konsistensi padat.
Pasien mengatakan, jika pasien memasak sendiri biasanya menggunakan bumbu
penyedap rasa kurang lebih setengah bungkus kecil. Pasien mengatakan jika tidak
memasak dengan bumbu penyedap rasa, makanan terasa tidak nikmat dan anggota
keluarganya sering mengeluh tidak gurih. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi buah buahan maupun sayur sayuran. Pasien mengatakan sering menonton TV sambil memakan
makanan ringan berupa kue yang manis dan minuman yang menggunakan pemanis buatan
pada saat waktu senggang.
Pasien mengatakan bahwa ayahnya juga menderita kencing manis, namun ayahnya
tidak mau
Puskesmas jika sudah timbul keluhan. Ayah pasien sudah meninggal. Menurut penjelasan
dokter, ayah pasien meninggal disebabkan oleh penyakit jantung.
3.2.4 Riwayat Penyakit Dahulu
3.2.5
3.2.6
: disangkal
: ada (sejak 5 tahun yang lalu)
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: ada ( operasi ???? awal tahun 2016)
: disangkal
: disangkal
: ada (ayah pasien)
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: Makanan ringan berupa kue manis dan minuman dengan pemanis buatan
3.2.7
Riwayat Kebiasaan
Pasien mengatakan tidak pernah berolahraga, tidak merokok, tidak minum alkohol.
3.2.8
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak rutin mengkonsumsi obat kencing manis dan pasien jarang kontrol ke
puskesmas.
Kesadaran
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,8 0C
3.3.3
Berat badan
: 52 kg
Tinggi badan
: 154 cm
IMT
: 21,94kg/m2
Kesan
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Bentuk dan ukuran
Wajah
Mata
Hidung
Telinga
KGB
: Simetris
: Palpebra superior et inferior tidak edema, konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat, isokor, diameter
3mm, reflek cahaya +/+, jarak antar mata normal, injeksi
konjungtiva -/-, injeksi siliar -/- , lensa keruh
: Bentuk normal, deviasi septum nasi -, sekret -/-, darah
/-, nafas cuping hidung -/-, polip -/: Bentuk normal, sekret -/-, serumen -/-, tidak ada nyeri
tekan tragus dan nyeri tarik aurikula
: Bibir sianosis -, lidah tidak kotor, uvula di tengah, T1
T1 tenang, faring tenang, mukosa mulut tidak ada
kelainan, stomatitis -, karies gigi : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
(submental, supraklavikular, servikal, aksila, regio colli,
dan inguinal
Leher
Thorax
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Kesan
Paru
Inspeksi : dinding dada simetris saat diam maupun bergerak, retraksi (-)
Palpasi : gerakan nafas simetris, strem fremitus sama kuat dekstra et sinistra
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi: suara nafas vesikuler di kedua hemitoraks, ronki -/-, wheezing -/Kesan
: Paru dalam batas normal
Abdomen
Inspeksi : datar, simetris, striae (+), scar (-), inflamasi (-), hernia (-),
peristaltik (-), pulsasi epigastrium (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal 13 x/menit, bruit (-), friction rub (-)
Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hepar maupun lien,
ballotement (-)
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), pembesaran hepar (-), castle
sign (-), nyeri ketok kostovertebra (-)
Kesan
: Abdomen dalam batas normal
Inguinal : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening (KGB).
Kulit
: tidak ada efloresensi yang bermakna.
Ekstremitas
:
Tabel 3.1. Pemeriksaan Ekstremitas
Akral dingin
Oedem
Superior (dx/sn)
-/-/-
Inferior (dx/sn)
-/-/-
Pemeriksaan Neurologis :
o Saraf Kranial
: - N.I (olfaktorius)
: normal
- N II (optikus)
: normal
- N III (okulomotorius)
: normal
- N IV (trochlearis)
: normal
- N V (trigeminus)
:normal
- N VI (abdusens)
: normal
- N VII (fasialis)
: normal
: normal
- N X (vagus)
: normal
- N XI (aksesorius)
: normal
- N XII (hipoglossus)
: normal
Motorik :
Pergerakan
5-5-5-5
5-5-5-5
5-5-5-5
5-5-5-5
Normotonus
Normotonus
Normotonus
Normotonus
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Taktil
dbn
dbn
dbn
dbn
Nyeri
dbn
dbn
dbn
dbn
Tabel
dbn
dbn
dbn
3.3.
Kekuatan
Tonus
Trofi
Sensibilitas :
Lokalis
dbn
Pemeriksaan Refleks Fisiologis
Refleks
Fisiologis
Triseps (+)
Acilles (+)
Triseps (+)
Refleks Patologis
Chaddock (-)
Chaddock (-)
Gordon (-)
Gordon (-)
Oppenheim (-)
Oppenheim (-)
Schaefer (-)
Schaefer (-)
Hoffman (-)
Hoffman (-)
Trommer (-)
Trommer (-)
Acilles (+)
Tabel
Diagnosa Kerja
Diagnosa Tambahan
: Captopril 2x25mg
Non-farmakologis
Minum obat yang teratur (dua kali sehari pada pagi hari dan malam hari)